• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kode Etik dan Tata Laku Profesi Arsitektur

N/A
N/A
Iffat Rifdah

Academic year: 2024

Membagikan "Kode Etik dan Tata Laku Profesi Arsitektur"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Kode etik IAI

(Ikatan Arsitektur Indonesia)

(2)

Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek Ikatan Arsitek Indonesia

Ringkasan

• Kode Etik dan Kaidah Tata Laku Arsitek IAI pertama kali diterbitkan di Kaliurang pada tahun 1992.

Kemudian, mengikuti perkembangan jaman, dikaji ulang dan dilengkapi pada tahun 2005.

• Kode etik 1992 meliputi Mukadimah, 7 pasal etika dan 31 pasal tata laku. Perubahan tahun 2005 menjadi Mukadimah, 5 pasal kaidah dasar, 21 standar etika dan 45 pasal kaidah tata laku. Struktur baru ini meliputi hal sebagai berikut:

Kaidah Dasar

• merupakan kaidah pengarahan secara luas sikap beretika seorang arsitek.

Standar Etika

• merupakan tujuan yang lebih spesifik dan baku yang harus ditaati dan diterapkan oleh anggota dalam bertindak dan berprofesi.

Kaidah Tata Laku

• bersifat wajib untuk ditaati, pelanggaran terhadap kaidah tata laku akan dikenakan tindakan, sanksi organisasi. Adapun tata laku ini, dalam beberapa kondisi/situasi merupakan penerapan akan satu atau lebih kaidah maupun standar etika.

• Masalah good governance dipandang sebagai suatu norma/etos penyelenggaraan kegiatan profesi yang baik, karena itu dimasukkan sebagai lampiran.

• Kaidah Tata Laku diturunkan dari Standar Etika. Pada dasarnya merupakan uraian lebih rinci tentang apa- apa saja yang perlu dan tidak perlu dilakukan.

• Kode Etik dan Kaidah Tata Laku diawasi, dan diberi sanksi bagi pelanggarnya, oleh Dewan Kehormatan, yang ada di tingkat nasional maupun di berbagai daerah. Sanksi pelanggaran secara umum dapat dijatuhkan secara bertingkat -Peringatan, Pembatasan, Pembekuan, Pencabutan- keanggotaan, sesuai dengan bentuk pelanggaran yang dilakukan.

• Materi lengkap Kode Etik dan Kaidah Tata Laku Profesi Arsitek IAI dapat diperoleh melalui Sekretariat IAI di berbagai daerah dan cabang.

(3)

KAIDAH DASAR SATU

KEWAJIBAN UMUM

1. Para arsitek menguasai pengetahuan serta teori mengenai seni budaya , ilmu dan cakupan kegiatan yang diperoleh dan dikembangkan baik melalui pendidikan formal, informal maupun non formal.

2. Proses pendidikan , pengalaman dan peningkatan ketrampilan yang membentuk kecakapan dan kepakaran itu dinilai melalui pengujian keprofesian di bidang arsitektur . Hal ini dapat memberikan penegasan kepada masyarakat bahwa seseorang bersertifikat keprofesian arsitek dianggap telah memenuhi standar kemampuan memberikan pelayanan penugasan profesionalnya di bidang arsitektur sebaik baiknya.

3. Secara umum , para arsitek memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk selalu

menjunjung tinggi nilai nilai budaya dan arsitektur serta menghargai dan ikut

berperan serta dalam mempertimbangkan segala aspek sosial dan lingkungan

untuk setiap kegiatan profesionalnya dan menolak hal hal yang menolak ketidak

profesionalan.

(4)

Kaidah Dasar

satu Kewajiban Umum

Standar Etika 1.1.

Pengabidian Diri Standar Etika 1,2

Pengetahuan dan keahlian 1.2.1, dalam berkarya arsitek wajib menampilkan kepakaran dan

kecakapannya secara azaz Standar Etika 1.3

Standar Keunggulan

Stansar Etika 1.4

Wariasan Alam Budaya

Kaidah Tata laku 1401

Berperan aktif dalam pelestarian bangunan

Kaidah tata laku 1402

Meneliti secara cermat sebelum melakukan rencana peremajaan , pembongkaran bangunan /kawasan Kaidah Tata laku 1403

Arsitek berkewajiban memberitahukan dan memberikan saran saran kepada iai untuk di teruskan ke yg berwenang Kaidah Tata laku 1404

Mengusahakan sumber daya secara efisien

Standar etika 1.5. Nilai Hak asasi

manusia Kaidah tata laku 1501

Arsitek tidak membeda bedakan anggotanya

Standar etika 1.6, Arsitektur , Seni dan industri Konstruksi

(5)

Kaidah Dasar

Dua Kewajiban terhadap

Masyarakat 2.1. Tata Laku 2,101. Arsitek mematuhi hukum serta tunduk pada kode etik dan kaidah tata laku profesi .

2.102. Arsitek tidak akan menyampaian

maupunmempromosikan dirinya ataupun jasa

profesionalnya secara menyesatkan , tidak benar atau menipu.

2.103. Arsitek tidak dibenarkan terlibat dalam pekerjaaan yang bersifat penipuan

aaaaaaaaaaaaaaatau yang merugikan kepentingan pihak lain.

2104. Arsitek tidak dibenarkan menawarkan /menjanjikan dan atau memberikan uang atau pmberian lain kepada seseorang atau pihak pihak tertentu yang bertujuan memperoleh proyek.

2105. Apabila dalam proses pengerjaan proyeknya , arsitek mengetahui bahwa keputusan yang diambil oleh pengguna jasa melanggar atau bertentangan dg hukum ataupun kaidah yang berku dan dapat

mengancam keselamatan masyarakat umum , maka arsitek wajib :

1. Mengingatkan

2. Menolak pelaksanaan keputusan tsb 3. Melaporkan

2,2, Pelayanan untuk

kepentingan masyarakat

(6)

Kaidah Dasar Tiga Kewajiban

kepada pengguna jasa

3.1.

Kompetensi 3101. Arsitek harus melengkapi diri dengan sertifikat prefesi arsitektu sesuai dan selalu memperhatikan peraturan dan perundang undangan yang berlaku setiap tahap pelaksanaan tugas perencanaan dan perancangan.

3102. Arsitek hanya akan menerima penunjukan akan suatu pekerjaan jika ia mempunyai kualifikasi dan meyakini memiliki cukup kecakapan serta kepakaran , sumber pendanaan dan sumber daya ketrampilan teknis yang mampu mendukung pelaksanaan setiap bagian kewajiban dari penugasan ,

3103. Arsitek harus selalu meningkatkan kecakapan dan kepakarannya dengan mengikuti program pengembangan profesi lanjutan yang diselenggarakan atau telah disetujui iai.

3104. Dengan tetap menjaga kemandirian berpikir dan kebebasan bersikap . 3105. Arsitek tidak dibenarkan menerima imbalan jasa maupun bentuk imbalan lainnya hanya yg sesuai dengan kesepakatan tertera dalam perjanjian ,

3.2.

Kerahasiaan 3.201. menjaga kerahasiaan kepentingan pengguna jasa dan tidak dibenarkan memberitahukan informasi rahasia terkecuali dengan seijin penguna jasa, 3.3. Kejujuran

dan kebenaran

3.301. tidak diperkenankan menawarkan atau mengarahkan suatu pemberian kepada calon pengguna jasa atau pengguna jasa untuk memperoleh penunjukan pekerjaan.

3.302. Tidak diperkenankan menawarkan atau menyarankan pelanggaran hukum atau kode etik,

3.303. arsitek akan melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan penugasan 3.304. berkewajiban memberitahu pengguna jasa tentang kemajuan pelaksanaan tugasnya dan masalah-masalah yang berpotensi mempengaruhi kualitas , biaya dan waktu.

3.305. menerapkan standar keprofesian dan keahlian yang terkait , arsitek akan mengedepankan pengetahuan dan kualitas tenaga ahli dari pada kepentingan lain.

3.4.

Perbedaan kepentingan

3401. Arsitek berkewajiban menghindari pertentangan atau perbedaan kepentingan dengan menolak suatu penugasan dan memberi penjelasan secara terbuka kepada pengguna jasa.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dia lakukan dan yang tidak boleh dilakukan.. Kode etik profesi merupakan

a) Memberikan keahlian dan kemampuannya sesuai dengan standar kinerja keahlian arsitek bersertifikat IAI serta wajib tunduk pada Kode Etik Arsitek dan Kaidah Tata Laku

Kode etik profesi Polri yang selanjutnya disebut kode etik profesi Polri adalah norma-norma atau aturan-aturan yang merupakan kesatuan landasan etik atau filosofis

Etika profesional bagi praktik akuntan di Indonesia diatur dalam ikatan kode etik ikatan akuntansi Indonesia yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntansi Indonesia Kode etik

Seluruh proses tetap wajib telah mengikuti Penataran Kode Etik dan Kaidah Tata Laku Arsitek yang diselenggarakan oleh Organisasi Profesi Arsitek.. PKB Wajib sesuai ketentuan

UTS ETIKA BISNIS Nama : Alvian Achmad Moreno Kelas : 3F Absen : 02 NIM : 2132610069 Kode Etik Profesi Akuntan Indonesia Profesi Akuntan adalah mereka yang telah lulus dari

Sedangkan kode etik akuntansi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari dalam profesi akuntansi Perkembangan SPAP pada

Makalah ini membahas tentang kode etik profesi hukum, meliputi pengertian, fungsi, peran, penerapannya pada profesi advokat, hakim, jaksa, dan notaris, studi kasus pelanggaran kode etik, dan