KURIKULUM OPERASIONAL MADRASAH MTSN 15 JAKARTA NEGERI 15 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
NSM : 121131720002
NPSN : 20178195
STATUS AKREDITASI : A
ALAMAT : Jl. Marunda Baru III No.28
Disusun Oleh :
Tim Pengembang Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 15 Jakarta
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA KANTOR KEMENTERIAN AGAMA DKI JAKARTA MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 15 JAKARTA
TAHUN 2023
LEMBAR REKOMENDASI
KURIKULUM OPERASIONAL MADRASAH MADRASAH TSANAWIYAH 15 JAKARTA
TAHUN AJARAN 2023/2024
Setelah dilakukan validasi dengan instrumen validasi yang telah disesuaikan dengan regulasi yang berlaku, maka rancangan Dokumen Kurikulum Operasional Madrasah (KOM)
Nama Madrasah : Madrasah Tsanawiyah Negeri 15 Jakarta
Alamat : Jl. Marunda Baru III No. 28, Marunda Baru, Cilincing, Jakarta Utara
Tahun Ajaran : 2023/2024
dapat mengajukan pengesahan sebagai pedoman penyelenggaraan Pendidikan pada madrasah tersebut pada Tahun Ajaran 2023/2024 sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
Jakarta, 10 Agustus 2023 Pengawas Madrasah,
Sutikno
NIP.
HALAMAN PENGESAHAN
DOKUMEN KURIKULUM OPERASIONAL MADRASAH MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 15 JAKARTA
KANWIL KEMENTERIAN AGAMA DKI JAKARTA
Disahkan di :
Pada Tanggal : ………….
Kabid Pendma
Kantor Wilayah Kementerian Agama DKI Jakarta
……….
NIP………..
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dokumen Kurikulum Operasional Madrasah Tsanawiyah Negeri 15 Jakarta Kementerian Agama DKI Jakarta ini dapat terselesaikan dengan baik. Kurikulum Operasional Madrasah ini tersusun berkat kerjasama seluruh pemangku kepentingan madrasah yang terdiri atas guru, Kepala Madrasah, komite madrasah, dan pengawas madrasah.
Atas selesainya Kurikulum Operasional Madrasah Tsanawiyah Negeri 15 Jakarta Kementerian Agama DKI Jakarta Tahun Pelajaran 2023/2024 ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Kurikulum ini, terutama tim pengembang kurikulum Madrasah Tsanawiyah Negeri 15 Jakarta , Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Utara, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta beserta jajarannya atas arahan dan petunjuknya sehingga penyusunan kurikulum ini dapat terselesaikan dengan baik.
Kami berharap kurikulum operasional Madrasah Tsanawiyah Negeri 15 Jakarta ini dapat menjadi pedoman dan rujukan kepada seluruh pemangku kepentingan madrasah dalam penyelenggaraan pendidikan di Madrasah.
Dengan kurikulum ini, kami berharap mutu penyelenggaraan pendidikan di Madrasah kami semakin meningkat serta mendapat kepercayaan dari masyarakat dan pemerintah. Selanjutnya kami mengharap kritik dan saran untuk penyempurnaan dokumen ini.
Jakarta,
Kepala Madrasah,
Mimin Suryatiningrat
DAFTAR ISI
`
LEMBAR REKOMENDASI PENGAWAS ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
a. Landasan Pengembangan Kurikulum 2
b. Tujuan Pengembangan Kurikulum 4
c. Manfaat Kurikulum 6
d. Prinsip Pengembangan Kurikulum 7
B. ANALISIS KARAKTERISTIK MADRASAH 8
a. Analisis Karakteristik Peserta Didik 10
b. Analisis Guru dan Tenaga kependidikan 12
c. Analisis Sarana dan Prasarana 14
d. Analisis Lingkungan Satuan Pendidikan 15
e. Analisis Kemitraan Satuan Pendidikan 16
BAB II VISI, MISI, TUJUAN, DAN PROGRAM PRIORITAS/
KEUNGGULAN MADRASAH 19
A. Visi Madrasah 19
B. Misi Madrasah 22
C. Tujuan Madrasah 23
D. Program Prioritas dan Keunggulan Madrasah 24
E. Muatan Lokal 25
F. PengembanganDiri 26
BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Intrakurikuler 31
B. Ekstrakurikuler 40
C. Projek Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan
Lil Alamin 42
D. Program Pendukung 46
BAB IV PERENCANAAN PEMBELAJARAN 48
A. Rencana Pembelajaran 48
B. Asesmen 50
BAB V PENUTUP 58
A.Pendampingan, Evaluasi, Dan Pengembangan Profesional 59 B.Evaluasi Kurikulum Operasional Madrasah 59
LAMPIRAN :
Instrumen Validasi Kurikulum Operasional Tahun Ajaran 2023/2024 60
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 4 mengamanatkan bahwa Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
Pendidikan diselenggarakan dengan prinsip memberi keteladanan, membangun motivasi, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam pembelajaran.
Diberlakukannya Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah, memberikan ruang pada madrasah untuk melakukan kreasi dan inovasi dalam pengelolaan pendidikan dan pembelajaran. Sejalan dengan hal tersebut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi telah meluncurkan Kurikulum Merdeka yang akan diberlakukan mulai tahun pelajaran 2023/2024. Konsep dari kurikulum merdeka antara lain adanya penyederhanaan kurikulum, memberi ruang kreasi dan fleksibilitas satuan pendidikan dalam pengelolaan pembelajaran.
Seiring dengan perubahan paradigma pembelajaran abad-21 serta perkembangan dunia yang sangat dinamis dan tidak menentu, maka diperlukan pola baru dalam pengelolaan pendidikan dan pembelajaran pada madrasah. Madrasah harus senantiasa melakukan perubahan dan perbaikan berkelanjutan, berani melakukan inovasi atau terobosan baru, serta memanfaatkan teknologi informasi secara maksimal untuk meningkatkan mutu layanan kepada seluruh warga madrasah. Madrasah harus memiliki otonomi dalam mengelola pendidikan dan kemandirian dalam berkreasi, berinovasi, menciptakan layanan yang humanis, ramah, serta adaptif dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kurikulum ini disusun oleh satu tim penyusun yang terdiri atas unsur madrasah dan Komite madrasah serta Pengawas Madrasah dibawah koordinasi dan supervisi dari Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Utara. Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu,
yang meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu kurikulum ini disusun dan disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi di daerah.
Oleh karena itu, Kementerian Agama RI senantiasa mendorong dan memberi ruang yang seluas-luasnya kepada madrasah dalam mengembangkan kurikulum operasional pada tingkat satuan pendidikan, sesuai potensi dan kekhasan madrasah.
a. Landasan Pengembangan Kurikulum
Landasan Yuridis pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut :
a) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
b) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, sebagaimana telah diubah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
c) Keputusan Kepala BSKAP No.008/H/KR/2022 Tahun 2022 tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, pada Kurikulum Merdeka. Memuat Capaian Pembelajaran untuk semua jenjang dan mata pelajaran dalam struktur Kurikulum Merdeka.
d) Keputusan Kepala BSKAP No.009/H/KR/2022 Tahun 2022 tentang Dimensi, Elemen, dan Sub Elemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum Merdeka. Memuat penjelasan dan tahap-tahap perkembangan profil pelajar Pancasila yang dapat digunakan terutama untuk projek penguatan pelajar Pancasila.
e) Keputusan Menteri Agama Nomor 347 Tahun 2022 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah.
f) Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2762 Tahun 2023 tentang Kalender Pendidikan Madrasah Tahun Pelajaran 2023/2024;
b. Tujuan Pengembangan Kurikulum
Tujuan penyusunan Kurikulum MTsN 15 untuk memberikan acuan dalam melaksanakan program Madrasah, baik akademik, maupun non-
akademis. Selain itu, dengan adanya kurikulum ini seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) Madrasah dapat mengetahui program kurikulum yang dilaksanakan Madrasah.
Tujuan pengembangan kurikulum di MTsN 15 Jakarta ini berdasarkan Juknis No. 6981 Tahun 2019 adalah sebagai berikut:
1.Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. Kurikulum disusun untuk memungkinkan semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia.
2.Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, kurikulum disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spiritual, dan kinestetik peserta didik.
3.Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan daerah memiliki potensi, kebutuhan, tantangan dan keragaman karasteritik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan sesuai dengan karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, kurikulum harus memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
4.Tuntutan pembangunan daerah dan nasional dalam era otonomi dan desentralisasi untuk mewujudkan pendidikan yang otonom dan demokratis perlu memperhatikan keragaman dan mendrong partisipasi masyrakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, keduanya harus di tampung secara berimbang dan saling mengisi.
5.Tuntutan dunia kerja kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi peserta didik yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh karena itu, kurikulum perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja. Hal ini sangat penting terutama bagi
satuan pendidikan kejuruan dan peserta didik yang tidak melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
6.Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus- menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.
Oleh karena itu, kurikulum harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
7.Moderasi Beragama Kurikulum harus dikembangkan untuk mendukung peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia dengan tetap memelihara toleransi dan kerukunan umat beragama. Oleh karena itu, muatan kurikulum semua mata pelajaran harus ikut mendukung perilaku kehidupan beragama yang moderat.
8.Dinamika perkembangan global Pendidikan harus menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antar bangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.
9.Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan Pendidikan diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya pemeliharaan persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka (Negara Kesatuan Republik Indonesia) NKRI. Oleh karena itu, kurikulum harus mendorong perkembangan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.
10.Kondisi sosial budaya masyarakat setempat Kurikulum harus dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat harus terlebih dahulu ditumbuhkan sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.
11.Kesetaraan Gender Kurikulum harus diarahkan kepada terciptanya pendidikan yang berkeadilan dan memperhatikan kesetaraan gender
12.Karakteristik satuan pendidikan Kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan visi, misi, tujuan, kondisi, dan ciri khas satuan pendidikan.
13.Pendidikan Anti Korupsi Kurikulum diarahkan pada pembentukan karakter termasuk mengembangkan kejujuran dan nilai integritas sedini mungkin agar anak menjadikannya sebagai kebiasaan dan pandangan hidup termasuk di dalamnya pendidikan anti korupsi.
14.Pendidikan Anti Narkoba Dalam upaya mencegah permasalahan sosial global saat ini kurikulum harus menjamin terwujudnya karakter peserta didik yang tangguh dan tidak mudah terbawa pada perilaku menyimpang termasuk penggunaan narkoba.
Kurikulum disusun dijadikan pedoman kegiatan pembelajaran baik intrakurikuler maupun ekstrakurikuler di MTsN 15 Jakarta termasuk di dalamnya untuk penyusunan program perencanaan pembelajaran.
c. Manfaat Kurikulum
1. Manfaat kurikulum bagi madrasah:
1.1 Kurikulum akan mendorong madrasah untuk menyukseskan penyelenggaraan pendidikan KOM (Kurikulum Operasional Madrasah);
1.2 Kurikulum akan membuka peluang bagi pihak madrasah untuk mengembangkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan;
1.3 Kurikulum dapat digunakan sebagi alat dalam upaya pencapaian, tujuan, program pendidikan.
2. Manfaat kurikulum bagi guru:
2.1 Kurikulum dapat digunakan sebagai pedoman untuk merancang, melaksanakan, dan mengevaluasi hasil kegiatan pembelajaran;
2.2 Kurikulum dapat membantu memberikan pemahaman kepada tenaga pengajar dalam menjalankan tugas dan tanggungjawabnya;
2.3 Kurikulum dapat mendorong tenaga pengajar untuk lebih kreatif dalam proses belajar mengajar;
2.4 Kurikulum dapat membantu menunjang pengajaran agar lebih baik.
3. Manfaat kurikulum bagi masyarakat dan orang tua peserta didik:
3.1 Kurikulum dapat dijadikan pedoman atau standar bagi orang tua dalam membimbing proses belajar anaknya;
3.2 Kurikulum memungkinkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam mengembangkan dan menyempurnakan program pendidikan, yaitu melalui kritik dan saran membangun;
4. Manfaat kurikulum bagi peserta didik:
4.1 Kurikulum membantu peserta didik mempersiapkan diri, mengukur kemampuan, dan juga konsumsi pendidikan. Para peserta didik diharapkan mendapat pengalaman baru yang dapat dikembangkan seirama dengan perkembangan anak, agar dapat memenuhi bekal hidupnya kelak;
4.2 Kurikulum akan mempermudah peserta didik dalam memetakan jadwal yang akan mereka buat nantinya sehingga peserta didik dapat membagi waktu untuk mengerjakan tugas-tugas yang harus dikerjakan;
4.3 Kurikulum sebagai alat dalam mencapai tujuan pendidikan.
d. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum Operasional MTsN 15 Jakarta dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum MTsN 15 Jakarta dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga yang demokratis dan bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum MTsN 15 Jakarta Kementerian Agama DKI Jakarta dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan, serta menghargai dan tidak diskriminatif terhadap perbedan agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan, dan ekstrakurikuler secara terpadu, serta disusun dalam
keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar subtansi.
3. Tanggap Terhadap Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni
Kurikulum MTsN 15 Jakarta Kementerian Agama DKI Jakarta dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum MTsN 15 Jakarta dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan termasuk di dalamnya kehidupan kemasyarakatan dan dunia usaha. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan akademik dan keterampilan vokasional sangat penting.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum MTsN 15 Jakarta mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar Sepanjang Hayat
Kurikulum MTsN 15 Jakarta diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum MTsN 15 Jakarta mencerminkan keterkaitan antara unsur pendidikan formal, non- formal, dan informal dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang, serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum MTsN 15 Jakarta dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah untuk membangun kehidupan bermasyrakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan nasional dan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan 4
pilar kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinekka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
B. ANALISIS KARAKTERISTIK MADRASAH
Kurikulum operasional Madrasah Tsanawiyah Negeri 15 Jakarta disusun dengan mengakomodasi kebutuhan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan keterampilan abad 21 yang meliputi integrasi nilai PPK (Pendidikan Karakter), Moderasi Beragama, literasi, 4C (Creative, Critical thingking, communicative dan Collaborative), dan HOTS (Higher Order Thingkong Skill).
Analisis karakteristik sangat penting untuk dilakukan agar mendapatkan gambaran utuh kondisi dan kebutuhan madrasah dan seluruh warganya.
Hasil analisis karakteristik akan menjadi landasan dalam proses perumusan visi, misi, dan tujuan madrasah. Adapun cara untuk mengumpulkan informasi dalam melakukan analisis madrasah yaitu: kuesioner, wawancara, FGD, observasi atau melalui hasil analisis EDM. Prinsip-prinsip analisis lingkungan belajar pada MTsN 15 Jakarta:
1. Melibatkan perwakilan warga madrasah
2. Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi madrasah
3. Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis, dan dokumentasi data
4. Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi atau solusi
Untuk membekali peserta didik menjadi pribadi yang kompeten dibutuhkan suatu perangkat yang dikembangkan dengan memerhatikan berbagai dimensi serta melibatkan berbagai ahli dan merujuk kepada referensi yang terpercaya. Dengan demikian, kurikulum yang dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.
Kurikulum merupakan salah satu komponen yang penting dalam penyelanggaraan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum adalah rancana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, bahan pelajaran serta metode yang digunakan, sebagai pedoman dalam kegiatan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Sejalan dengan perkembangan zaman, kurikulum pun juga ikut berkembang untuk
memenuhi tuntutan pendidikan. Selain itu perubahan yang terjadi merupakan upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan generasi bangsa yang memiliki sumber daya manusia dengan kualitas yang baik dan dapat bersaing dengan negara lain.
Untuk mencapai tujuan di atas, Madrasah membutuhkan sebuah dokumen sebagai acuan dalam menjalankan program belajarnya. Dokumen ini merupakan dokumen kurikulum operasional yang menjadi pegangan (living document) Madrasah.
Kurikulum operasional ini disusun dengan beberapa alasan:
1. Sebagai pedoman dalam mengembangkan kurikulum:
2. Sebagai pedoman mengevaluasi program Madrasah:
3. Sebagai acuan untuk perencanaan program selanjutnya:
4. Sebagai bahan informasi untuk para pemangku kepentingan.
a. Analisis Karakteristik Peserta Didik 1. Kekuatan (Strength)
• Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dilakukan melalui sistem dalam jaringan dengan mengisi link PPDB dan luar jaringan atau tatap muka hadir ke madrasah dengan mempertimbangkan jumlah pendaftar serta status ekonomi (beasiswa kurang mampu dan beasiswa siswa berprestasi). Adapun jumlah data peserta didik MTsN 15 Jakarta Kementerian Agama DKI Jakarta sebagai berikut;
Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah
VII 87 76 163
VIII 66 89 155
IX 82 96 178
Jumlah 235 261 496
• Peserta didik MTsN 15 Jakarta telah mencapai batas kompetensi minimum untuk literasi membaca dan numerasi, religius, serta peduli dan berbudaya lingkungan. Namun perlu upaya mendorong lebih banyak peserta didik menjadi mahir dan terampil, melalui program literasi kelas di minggu ketiga setiap bulannya diharapkan siswa dapat menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi madrasah yang diwujudkan dalam Gerakan Literasi agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat;
• Peserta didik terbiasa menerapkan nilai-nilai karakter pelajar pancasila rahmatan lil ‘aalamiin yang berakhlak mulia, bergotong royong, mandiri, kreatif dan bernalar kritis serta berkebhinekaan global dalam kehidupan sehari hari, melalui integrasi pada proses pembelajaran, dan proyek pelajar pancasila rahmatan lil ‘aalamiin dan pembiasaan karakter yang ada di madrasah (sholat dhuha, tadarus, doa awal dan akhir pembelajaran, pembacaan Asmaul Husna, sholat dzuhur berjama’ah).
2. Kelemahan (Weakness)
• Tidak meratanya kemampuan peserta didik menjadikan pihak guru membutuhkan satu inovasi pembelajaran agar penyerapan materi pembelajaran bisa terserap dengan optimal. Artinya, ada beberapa peserta didik yang mampu menyerap dan memahami materi dengan mudah, sementara yang lain mungkin mengalami kesulitan dalam memahaminya.
Kondisi ini membuat pihak guru membutuhkan satu inovasi pembelajaran agar penyerapan materi pembelajaran bisa terserap dengan optimal oleh semua peserta didik. Inovasi pembelajaran ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar dan membantu peserta didik dengan berbagai tingkat kemampuan dan gaya belajar agar dapat mencapai pemahaman yang lebih baik.
Pendukung sarana dan prasarana kurang memadai dalam menunjang guru untuk pembelajaran menggunakan teknologi.
3. Peluang (Opportunity)
• Sedikitnya sekolah berbasis madrasah dan negeri di lingkungan kami menjadikan besarnya minat masyarakat untuk mendaftarkan putra putrinya. Sehingga adrasah Tsanawiyah Negeri 15 Jakarta mempunyai kesempatan lebih besar untuk mencetak prestasi peserta didik dari bidang akademik maupun non akademik.
4. Tantangan (Threats)
● Kondisi latar belakang ekonomi dan dukungan dari orangtua peserta didik Madrasah Tsanawiyah Negeri 15 Jakarta masih kurang dan hal ini berpengaruh pada lingkungan sosial serta perilaku peserta didik.
b. Analisis Guru dan Tenaga kependidikan 1. Kekuatan (Strength)
• Madrasah Tsanawiyah Negeri 15 Jakarta terdiri dari kepala madrasah, tenaga pendidik sejumlah 27 orang guru dan tenaga kependidikan sejumlah 19 orang.
• Kualifikasi pendidikan meliputi: 1 Kepala Madrasah berkualifikasi S2, 3 guru berkualifikasi S-2, 24 guru berkualifikasi S-1, 11 tenaga TU/Operator berkualifikasi S1, dan 8 tenaga keamanan/OB berkualifikasi SMA
Tabel data pendidik dan tenaga kependidikan MTs Negeri 15 Jakarta
No
. NAMA LENGKAP PENDIDIKAN JABATAN STATUS
1. Mimin Suryatiningrat, M. Pd. S-2 Kepala Madrasah PNS
2. Sri Sudiyanti, A.MK S-1 Kepala TU PNS
3. Budi Purwoko, S. Pd. S-1
Waka. Kurikulum/Guru Matematika
PNS
4. Muhajirin MH, S.Pd. S-1 Waka. Humas/
Guru BTIK
PNS
5. Siti Maryam, M.Pd S-2 Waka Kesiswaan/Guru
Bahasa Inggris
PNS
6. Heni Permatasari, S.Pd S-1 Bendahara PNS
7. Drs. H. Muhammad Idris S-1 Staf Kurikulum PNS
8. Ema Rachmawati, M.Pd S-1 Guru IPA/Pembina OSIS PNS
9. Dra. Warsitoh S-1 Guru IPS PNS
10. Hj. Masyrifah, S.Pd.I S-1 Guru Qu’an Hadist PNS
11. H. Masudi, S.Ag S-1 Guru Fikih PNS
12. Sumirat, S.Pd S-1 Guru Penjasorkes PNS
13 Didi Nurhadi, S.Ag S-1 Guru Bahasa Arab PNS
14. Halimah Tussa'diah, S.Pd S-1 Guru BK PNS
15. Erni Sakura, S.Pd S-1 Guru IPS PNS
16. Ida Karimah, S. Pd S-1 Guru Bahasa
Inggris/Pembina Pramuka
PNS
17. Mustamiah, S.Ag S-1 Guru SKI PNS
18. Dian Nur Ilahi, S.Ag S-1 Guru Bahasa Arab PNS
19. Neneng Rofidah, S.Pd S-1 Guru Matematika PNS
20. Nining Sukaesih, S.Pd S-1 Guru Bahasa Indonesia PNS
21. Mutmainah, S.Pd S-1 Guru IPS PNS
22. Siti Aisah, M.Pd S-2 Guru Bahasa Indonesia PNS
23 Ir. Muhamad Mulyana S-1 Guru IPA PNS
24. Dra. Suhartini S-1 Guru Bahasa Indonesia PNS
25. Titik Purwanti, S.Pd S-1 Guru Bahasa Inggris PPPK
26. Asti Niswatussoliha, S.Pd S-1 Guru Matematika PPPK
27. Nurasiah, S.Pd S-1 Guru PKN Honorer
28. Indri Anisah, S.Pd S-1 Guru SBK Honorer
29. Fitratun Nadia S-1 Guru BK Honorer
30. Dian Rosdiana, S.Pd S-1 PPK PNS
31. Siti Musliha, S.HI S-1 Peng Potensi Siswa PNS
32. Ahmad Ubaidillah S-1 Caraka PNS
33. Sumarwan, SE S-1 Pegawai PPPK
34. Adi Listiyono, A.Md S-1 Pegawai PPPK
35. Muhammad Sabarudin S-1 Pegawai Honorer
36. Muhammad Jazuli S-1 Pegawai Honorer
37. Wagiyem S-1 Pegawai Honorer
38. Wardi SMA OB Honorer
39. Marlinah Susanti S-1 OB Honorer
40. Mistadi Anarto SMA Satpam Honorer
41. Sahroni SMA Satpam Honorer
42. Muhamad Javar S-1 Satpam Honorer
43. Muchlisin SMA OB Honorer
44. Jaenuddin SMA OB/Sopir Honorer
45. Dewi Ratna Ningrum, SE S-1 TU Honorer
46. Achmad Ramdani SMA OB Honorer
2. Kelemahan (Weakness)
• Disadari bahwa walaupun secara kualifikasi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan yang ada di MTs Negeri 15 Jakarta telah memenuhi standar, namun beragamnya asal madrasah dan pengetahuan dasar peserta didik menuntut guru untuk bisa mengajar secara diferensiasi. Indikasinya adalah dari nilai hasil belajar peserta didik maupun dari interview kepada para peserta didik perihal metode dan model pembelajaran yang dilakukan guru di kelas.
• Satuan Pendidikan selalu berusaha memaksimalkan peningkatan kompetensi guru melalui kegiatan bimbingan teknis dan pelatihan.
• Lima orang pendidik masih belum memiliki sertifikat pendidik.
3. Peluang (Opportunity)
• Kementerian Agama Republik Indonesia memfasilitiasi peningkatan kompetensi guru melalui berbagai program, terutama PPG (Pendidikan Profesi Guru) bagi guru yang belum memiliki sertifikat pendidik dan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) guru mata pelajaran.
4. Tantangan (Threats)
• Kurikulum selalu mengalami perkembangan dan perubahan yang menuntut guru untuk selalu siap menghadapi perubahan dan paradigma baru dunia pendidikan.
● Kompetensi guru semakin ditingkatkan dengan memberikan fasilitas mengikuti kegiatan pelatihan, workshop yang dilakukan oleh madrasah maupun mandiri.
c. Analisis Sarana dan Prasarana 1. Kekuatan (Strength)
Memiliki ruang kelas yang memadai sesuai dengan rasio jumlah siswa.
Memiliki ruang perpustakaan dan ruang koperasi.
Memiliki panggung kreasi sebagai sarana pembelajaran bagi peserta didik.
Memiliki sarana tempat ibadah atau musholah dalam pengembangan bimbingan kerohanian islami dan pengembangan Baca Tulis dan Hafal Al-Qur’an.
Memiliki ruang multimedia sebagai sarana belajar lain siswa dan rapat guru.
Tersedianya meja dan kursi peserta didik yang mencukupi sesuai jumlah peserta didik.
Tersedia LCD proyektor pada musholah dan multimedia untuk menunjang pembelajaran dan Program Peningkatan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) bagi guru.
Ruang kelas yang nyaman, semua dilengkapi dengan kipas angin.
2. Kelemahan (Weakness)
Belum memiliki LCD proyektor pada setiap ruang kelas.
Jumlah toilet belum memadai karena tidak sesuai dengan rasio peserta didik.
3. Peluang (Opportunity)
● Komite mengadakan program-program yang menunjang kegiatan madrasah
4. Tantangan (Threats)
● Madrasah bersama dengan Komite (dan Yayasan) berusaha untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang layak sebagai penunjang proses pelaksanaan pembelajaran.
● Berusaha mewujudkan perpustakaan yang representative untuk memfasilitasi sumber belajar dan program literasi.
● Melengkapi perangkat digital, seperti komputer, laptop, TV Android beserta komponen pendukung lainnya yang permanen.
• Ketersediaan lapangan untuk olahraga, kegiatan upacara, dan arena bermain siswa.
• Status kepemilikan tanah madrasah masih dalam bentuk sertifikat perorangan
d. Analisis Lingkungan Satuan Pendidikan 1. Kekuatan (Strength)
• MTs Negeri 15 Jakarta memiliki lingkungan Madrasah yang bersih, aman, nyaman, dan asri terlihat dari suasana lingkungan madrasah serta rendahnya kasus perundungan, hukuman fisik, kekerasan seksual, dan penyalahgunaan narkoba.
• MTs Negeri 15 Jakarta dapat mempertahankan kualitas warga Madrasah dalam mencegah dan menangani kasus untuk menciptakan iklim keamanan di lingkungan Madrasah.
• MTs Negeri 15 Jakarta sudah mampu menghadirkan suasana proses pembelajaran yang menjunjung tinggi toleransi agama/kepercayaan dan budaya (moderasi beragama);
mendapatkan pengalaman belajar yang berkualitas; mendukung kesetaraan agama/kepercayaan, dan budaya; serta memperkuat nasionalisme.
● Pembiasaan yang dilaksanakan di MTs Negeri 15 Jakarta dalam rangka pembentukan karakter, diantaranya; ketika kedatangan bersalaman dengan guru, dilanjutkan dengan sholat dhuha, dan diakhiri dengan pembacaan dzikir serta doa.
2. Kelemahan (Weakness)
• MTs Negeri 15 Jakarta kesadaran diri warga madrasah untuk selalu menjaga lingkungan, inventaris barang, disiplin dalam melaksanakn tugas masing-masing.
3. Peluang (Opportunity)
• MTs Negeri 15 Jakarta menuju madrasah mandiri berprestasi 4. Tantangan (Threats)
• Setiap Madrasah harus dapat memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya.
e. Analisis Kemitraan Satuan Pendidikan
1. Kekuatan (Strength)
● MTs Negeri 15 Jakarta menjalin kemitraan dengan Orang Tua/ Wali Murid.
● MTs Negeri 15 Jakarta menjalin kemitraan dengan stake holder yang ada didalam Madsrasah.
● MTs Negeri 15 Jakarta sudah menjalin beberapa kemitraan dengan masyarakat (lembaga dan non kelembagaan), seperti, Puskesmas dan Komite Madrasah.
Tabel Kemitraan Satuan Pendidikan MTs Negeri 15 Jakarta
N
o Jenis
Kemitraan Lembaga Tujuan
1 Kemitraan Orang Tua/Wali Murid Keluarga meningkatkan keterlibatan orang tua/wali dalam
mendukung keberhasilan pendidikan anak di rumah dan di madrasah
2 Kemitraan
Madrasah Guru BK, Wali
Kelas, Kamad, UKS membangun ekosistem pendidikan yang kondusif untuk
menumbuhkembangkan karakter dan budaya berprestasi pada peserta didik
3 Kemitraan Masyarakat (Lembaga &
Non
Kelembagaan )
Masyarakat, kalangan
pengusaha, dan organisasi mitra di bidang pendidikan
meningkatkan peran serta masyarakat dalam
mendukung program
pendidikan di madrasah dan di masyarakat
2. Kelemahan (Weakness)
• Madrasah belum memiliki kemitraan dengan KPPA (Komisin Perlindungan Perempuan dan Anak).
• Madrasah belum memiliki kemitraan dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah).
• Belum maksimalnya dalam penanganan dan pengolahan sampah an- organik dengan baik.
3. Peluang (Opportunity)
• Banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di sekitar wilayah madrasah untuk pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya yang dapat dijadikan mitra untuk menunjang kegiatan pembelajaran.
4. Tantangan (Threats)
• Kultur masyarakat yang sebagian besar menyerahkan tugas mendidik sepenuhnya ke pihak Madrasah.
• Mindset masyarakat sekitar madrasah yang masih banyak mengharapkan bantuan sosial melalui lembaga atau madrasah.
BAB II
VISI, MISI, DAN TUJUAN MADRASAH
Undang–Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Tujuan Pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan manusia Indonesia dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan mempunyai budi pekerti yang luhur, mandiri, kepribadian yang mantap, kesehatan rohani, dan jasmani, keterampilan dan pengetahuan, dan mempunyai rasa tanggung jawab untuk bangsa dan bermasyarakat.
A. Visi Madrasah Visi:
Terwujudnya peserta didik yang taat beragama berakhlakul karimah, cerdas, kreatif, inovatif dan kompetitif menuju indonesia maju
B. Misi Madrasah
Untuk mencapai visi tersebut, perlu dirumuskan misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas. Berikut ini merupakan misi yang dirumuskan berdasarkan visi tersebut:
1. Meningkatkan pembiasaan hidup sesuai dengan tuntunan Islam dalam kehidupan sehari-hari
2. Meningkatkan pembiasaan peserta didik untuk beramal, bersedekah dan berqurban sebagai bentuk rasa peduli terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungannnya
3. Menumbuhkembangkan rasa tanggung jawab dalam meningkatkan prestasi akademik sesuai perkembangan Teknologi Informasi
4. Menumbuhkembangkan rasa tanggung jawab dalam meningkatkan prestasi non akademik
5. Menumbuhkembangkan potensi peserta didik sesuai bakat dan minatnya
6. Menumbuhkembangkan kreatifitas peserta didik sesuai dengan potensi kearifan lokal
C. Tujuan Madrasah
Kurikulum disusun sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidkan yang mencakup pengembangan potensi yang ada di lingkungan MTs.N 15 Jakarta dan untuk meningkatkan kualitas satuan pendidikan, baik dalam bidang akademis maupun nonakademis, memelihara budaya daerah, mengikuti perkembangan iptek yang dilandasi iman dan takwa kepada Allah SWT.
Tujuan MTs Negeri 15 Jakarta adalah sebagai berikut:
a. Peserta didik mampu mengaplikasikan tuntunan ajaran Islam dalam kehidupan Kehidupan sehari-hari.
b. Pesertaa didik memiliki empati terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungannya
c. Peserta didik memiliki rasa tangggungjawab dalam meningkatkan prestasi akademik sesuai perkembangan Teknologi Informasi.
d. Peserta didik memiliki rasa tanggung jawab dalam meningkatkan prestasi non akademik.
e. Peserta didik mampu mengembangkan potensi dirinya sesuai bakat dan minatnya.
f. Peserta didik memiliki kreatifitas dan kemampuan dalam mengembangkan potensi dirinya sesuai kearifan lokal
g. Peserta didik memiliki daya saing yang tinggi dengan sekolah/madrasah yang sederajat baik Nasional maupun Internasional
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A.
Kegiatan IntrakurikulerPada tahun pelajaran 2023-2024, MTS Negeri 15 Jakarta menggunakan kurikulum merdeka secara penuh untuk kelas VII dan VIII. Sedangkan kelas IX masih menggunakan kurikulum 2013. Struktur Kurikulum untuk kelas VII dan VIII menggunakan kurikulum merdeka dengan mengacu pada capaian pembelajaran fase D. Pengorganisasian mata pelajaran kelas VII dan VIII menggunakan pendekatan dengan beban belajar dialokasikan perminggu.
Berikut alokasi waktu kelas VII dan VIII.
Tabel 3.1 Alokasi Waktu Kelas VII dan VIII No
.
Mata Pelajaran Kegiatan Intrakurikuler
(minggu)
P5P2RA (Kokurikuler)
Total per tahun
1. Alquran Hadits 72 (2) 36 108
2. Fiqih 72 (2) 36 108
3. Aqidah Akhlak 72 (2) 36 108
4. SKI 72 (2) 36 108
5. Bahasa Arab 108 (3) 36 144
6. PPKn 72 (2) 36 108
7. Bahasa Indonesia 144 (4) 36 180
8. Matematika 144 (4) 36 180
9. IPA 144 (4) 36 180
10. IPS 108 (3) 36 144
11 Bahasa Inggris 108 (3) 36 144
12. PJOK 72 (2) 36 108
13. Informatika 72 (2) 36 108
14. Seni Budaya 72 (2) 36 108
15. Tahfidz 72 (2) 36 108
Jumlah 756 540 1296
Catatan: Alokasi waktu pada tabel berlaku untuk kelas VIII denganaumsi julah minggu efektif 36 minggu per tahun
Kegiatan intrakurikuler dilaksanakan setiap senin s.d jumat mulai pukul 07.00 – 14.50. Sebelum kegiatan belajar mengajar, siswa melaksanakan pembiasan berupa Tadarus Alquran, Sholat Dhuha berjamaah, dzikir dan tahlil serta doa. Selain itu, setiap hari senin minggu pertama akan dilaksanakan rutinitas upacara bendera. Pembiasaan lainnya yaitu sholat dzuhur berjamaah yang dilaksanakan saat istirahat kedua.
B.
Kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin (P5P2RA)Pelajar Pancasila adalah pelajar yang memiliki pola pikir, bersikap dan berperilaku yang mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila yang universal dan menjunjung tinggi toleransi demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa serta perdamaian dunia. Kehadiran pelajar madrasah sebagai Pelajar Pancasila di tengah kehidupan mampu mewujudkan tatanan dunia yang penuh kedamaian dan kasih sayang. Profil pelajar rahmatan lil alamiin adalah profil pelajar Pancasila di madrasah yang mampu mewujudkan wawasan, pemahaman, dan perilaku taffaquh fiddin sebagaimana kekhasan kompetensi keagamaan di madrasah, serta mampu berperan di tengah masyarakat sebagai sosok yang moderat, bermanfaat di tengah kehidupan masyarakat yang beragam serta berkontribusi aktif menjaga keutuhan dan kemulyaan negara dan bangsa Indonesia.
Setiap mata Pelajaran wajib mengandung kegiatan pembelajaran berbasis projek yang ditujukan untuk penguatan P5P2RA. Kegiatan ini melibatkan beberapa lintas mata Pelajaran sehingga tercapai tujuan dari proyek. Berikut rencana projek MTs Negeri 15 Jakarta tahun Pelajaran 2023/2024:
Tabel 3.2 Rencana P5P2RA Tahun Pelajaran 2023/2024 Kela
s
Tema Bentuk
Kegiatan
Mata Pelajaran
Nilai-nilai P5P2RA
Alokasi Waktu VII
dan VIII
Suara Demokrasi
Pesta Demokrasi (Pemilihan Ketua OSIS)
1. PKn 2.
Matematika 3.Aqidah Akhlak 4. SKI
5. Bahasa Indonesia
Beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia,
berkbhinekaa n global, muwatanah, tasamuh, qudwah dan tathawur wa ibtikar
540 JP dalam 1 tahun
Bangunlah jiwa dan
Senam kreasi
1. PJOK
2. Seni
Beriman, bertakwa,
3.
Informatika 4. Alquran Hadits
5. Bahasa Arab
mulia, kreatif, Tathawwur wa ibtikar I’tidal
Gaya Hidup Berkelanjutan
Melalui Sampah Kreativitas Diasah
1. IPA 2. SBK
3. Bahasa Inggris
4. Fiqih 5. IPS
Beriman, berakhlak mulia, kreatif, gotomg
royong, qudwah,
Rencana pelaksanaan kegiatan projek P5P2RA yaitu pada bulan Oktober dan Januari tahun Pelajaran 2023/2024. Projek ini dirancang terpisah dengan kegiatan intrakurikuler. Pengalokasian waktu menggunakan 20%-30% dari total jam pelajaran intrakurikuler.
Tabel 3.2 Jadwal Pelaksanaan P5P2RA Semester 1 (Oktober 2023)
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
1
2 3 4 5 6 7 8
9 10 11 12 13 14 15
16 17 18 19 20 21 22
23 24 25 26 27 28 29
30 31
Semester 2 (Januari 2024)
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14
15 16 17 18 19 20 21
22 23 24 25 26 27 28
29 30 31
Projek 1 Projek 2 Projek 3
C.
EkstrakurikulerKegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan pada tahun Pelajaran 2023/2024 yaitu:
1. Ekstrakurikuler wajib pramuka yang harus diikuti oleh semua siswa MTs
Negeri 15 Jakarta
2. Ekstrakurikuler pilihan yaitu siswa memillih maksimal 2 kegiatan yang dilaksanakan setelah kegiatan intrakurikuler selesai. Adapun pilihan ekskuk yang terdapat pada MTs Negeri 15 Jakarta diantaranya, marawis, paskibra, futsal, KIR, basket, PMR, pramuka inti, dan tari.
D. Program Madrasah
MTs Negeri 15 Jakarta memberikan ruang belajar bagi siswa yang beum mampu membaca Alquran dengan mengadakan program Iqra.
Kegiatan ini dilaksanakn sebelum mulai kegiatan belajar mengajar pada hari Senin, Rabu dan Jumat pada setiap minggu. Bagi siswa yang sudah lancar membaca, madrasah menyediakan kegiatan untuk siswa menghafal alquran yang dinamakan kegiatan Tahfidzul Quran.
E. Program Pendukung
Program pendukung merupakan program yang menguatkan kegiatan intrakurikuler, proyek dan ekstrakurikuler. MTsN 15 Jakarta mengembangkan beberapa program pendukung sebagai berikut.
Tabel 3.8 Program Pendukung
Pembelajaran N
o
Nama Program Keteran
gan
1 Tes Minat dan Bakat Tes non kognitif/akademik mengetahui minat, bakat dan problema siswa
2 Pembiasaan Shalat Dhuha Setiap hari sebelum KBM 3 Pembiasaan Shalat
berjamaah Dzuhur Berjamaah di Masjid 4 Peringatan Hari Besar
Keagamaan
Untuk mendukung program penguatan profil pelajar 5 Peringatan Hari Besar
Nasional Termasuk Hari Amal Bakti
Kemenag RI
6 Pesantren Kilat Ramadhan Kegiatan Pendidikan Karakter dan Moderasi Beragama di bulan Ramadhan
7 Shalat Jumat Setiap hari jumat bagi siswa laki- laki
BAB IV
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. RENCANA PEMBELAJARAN
Berdasarkan capaian pembelajarandalam fase D maka guru harus menyusun dokumen berikut ini:
1. Tujuan pembelajaran merupakan perincian tujuan belajar dari capaian pembelajaran pada fase D.
2. Alur Tujuan Pembelajaran dalam satu tahun, disusun dengan komponen capaian pembelajaran, cvapaian elemen, alokasi waktu dan materi Pelajaran
3. Modul Ajar merupakan rencana rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan pada saaat KBM
4. Asesmen merupakan kegiatan penilaian dengan berbagai Teknik sesuai kebutuhan.
B. ASESMEN
1. Penilaian Pembelajaran Intrakurikuler
Penilaian pembelajaran dilakukan dalam proses pembelajaran dan memuat penilaian sikap dan kognitif. Adapun Teknik penilaian yang digunakan antara lain:
a. Tes tertulis;
b. Tes lisan;
c. Penugasan;
d. Praktik;
e. Produk;
f. Portofolio 2. Penilaian Projek
Penilaian projek harus direncanakan diawal projek, diinformasikan kepada peserta didik. Penilaian projek lebih menekankan pada pengembangan potensi, minat, bakat serta penguatan karakter.
Teknik yang digunakan antara lain:
a. Observasi;
b. Wawancara;
c. Produk;
d. Penilaian diri;
e. Penilaian antar teman 3. Kriteria Kenaikan Kelas
Peserta didik dinyatakan naik kelas berikutnya harus memenuhi syarat dibawah ini antara lain:
a. Kehadiran minimal 80% dari jumlah hari efektif b. Mengikuti seluruh kegiatan intra dan projek
c. Maksimal nilai dibawah kkm adalah empat mata Pelajaran.
BAB V PENUTUP
A. Pendampingan, Evaluasi, Dan Pengembangan Profesional
Madrasah melakukan Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional ` secara internal untuk memastikan pembelajaran berjalan sesuai rencana dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Proses ini dikelola oleh Pengawas, Kepala Madrasah dan guru yang dianggap sudah mampu untuk melakukan peran ini. Evaluasi, pendampingan dan pengembangan profesional dilakukan secara bertahap dan mandiri agar terjadi peningkatan kualitas secara berkelanjutan sesuai dengan kemampuan madrasah.
Dalam melakukan pendampingan dan pengembangan professional ditekankan pada prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi guru yang menjadiujung tombak implementasi kurikulum. Proses pendampingan dirancang sesuai kebutuhan dan dilakukan oleh Pengawas bina, Kepala Madrasah dan guru yang berkompetensi. Proses pendampingan dan pengembangan professional ini dilakukan melalui;
1. Program pendampingan yang dilakukan oleh pengawas bina sesuai dengan jadwal kepoengawasan
2. Program Regular Supervisi Kepala Madrasah, yang dilakukan minimal satu bulan sekali .
3. Program Musyawarah Guru Mata Pelajaran yang dilaksanakan sesuai program kerja MGMP
4. Pelaksanaan in-house training (IHT) atau focus group discussion (FGD), dilakukan minimal enam bulan sekali atau sesuai kebutuhan dengan mengundang narasumber yang berkompeten.
B. Evaluasi Kurikulum Operasional Madrasah
Madarsah melakukan evaluasi kurikulum secara regular dengan mempertimbangkan perubahan yang terjadi baik perubahan kebijakan maupun update perkembangan terkini dalam proses pembelajaran.
Evaluasi kurikulum dilakukan berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran yang dilakukan secara reflektif, yaitu:
a. Evaluasi Harian, dilakukan secara individual oleh guru setelah
pembelajaran, penilaian dan refleksi ketercapaian tujuan pembelajaran.
Hasil evaluasi ini digunakan untuk perbaikan rencana pembelajaran pada hari berikutnya.
b. Evaluasi Per Unit Belajar, dilakukan secara individu setelah melakukan asesmen formatif. Hasil ini digunakan untuk merefleksikan proses belajar, ketercapaian tujuan dan melakukan perbaikan maupun penyesuaian terhadap proses belajar dan perangkat ajar, yaitu alur tujuan pembelajaran dan modul ajar.
c. Evaluasi Per Semester, dilakukan secara kelompok team teaching) setelah satu semester selesai. Evaluasi ini dilakukan berdasarkan refleksi pembelajaran dan hasil asesmen peserta didik yang telah disampaikan pada laporan hasil belajar peserta didik.
d. Evaluasi Per Tahun, merupakan refleksi ketercapaian profil lulusan, tujuan madrasah, Misi dan visi madrasah.
Pelaksanaan evaluasi kurikulum dilakukan oleh tim pengembang kurikulum Madrasah bersama kepala Madrasah dan komite Madrasah serta pihak lainnya yang telah mengadakan kerja sama dengan madrasah. Evaluasi dilaksanakan berdasarkan data yang telah dikumpulkan pada evaluasi pembelajaran, hasil supervisi Kepala Madrasah, laporan kegiatan MGMP, hasil kerja peserta didik dan kuesioner peserta didik dan orang tua.
Monitoring dan Evaluasi komponen kurikulum pada madrasah pelaksana Kurikulum Merdeka, yaitu:
1. Struktur kurikulum;
2. Dokumen capaian pembelajaran;
3. Pelaksanaan pembelajaran dan asesmen;
4. Penggunaan perangkat ajar; dan 5. Kurikulum operasional Madrasah.
6. Dampak tengah waktu atau akhir program implementasi kurikulum Merdeka terhadap mutu kompetensi dan capaian pembelajaran pada madrasah.
Lampiran :
INSTRUMEN VALIDASI KURIKULUM OPERASIONAL TAHUN AJARAN 2023/2024
Nama Madrasah : …...
NPSN : …...
Nama Kepala Madrasah : …...
Alamat Madrasah : …...
Kabupaten/Kota : …...
N
O Kompo
nen Yang Diamati
Hasil Identifikasi dan
Skor Keteran
gan (deskri
psi hasil pengam
atan) A
d a
Tida k Ada Suda (0)
h Leng
kap/
Sesu ai (2)
Kura ng Leng
kap/
Sesu ai (1)
Cover/halaman judul v
Rekomendasi Pengawas Madrasah v
Lembar Pengesahan v
Surat Pernyataan Pemberlakuan
Kurikulum v
Kata Pengantar v
Daftar Isi v
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang v
B. Analisis Karakteristik
Madrasah v
1. Karakteristik
Peserta Didik v
2. Karakteristik
Pendidik v
3. Karakteristik
Tenaga Kependidikan v
4. Karakteristik
Sarana Prasarana v
5. Kemitraan v
6. Potensi Sumber
Dana v
7. Karakteristik Lingkungan Sosial Budaya
v
8. Diferensiasi
Keunggulan v
I I .
VISI, MISI, DAN TUJUAN MADRASAH
A. Visi Madrasah v
B. Misi Madrasah v
C. Tujuan Madrasah v
I I I .
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. Intrakurikuler v
1. Struktur Kurikulum v
2. Program unggulan v
3. Muatan lokal v
4. Pengembangan
Diri v
B. Ekstrakurikuler v
N
O Kompon
en Yang Diamati
Hasil Identifikasi dan
Skor Keteran
gan (deskri
psi hasil pengam
atan) A
d a
Tida k A da (0 ) Suda
h Leng
kap/
Sesu ai (2)
Kura ng Leng
kap/
Sesu ai (1) C. Proyek Penguatan
Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin
v
D. Program Pendukung v
IV .
PERENCANAAN PEMBELAJARAN
A. Strategi Pembelajaran v 1. Perencanaan
Pembelajaran Ruang Lingkup Madrasah
v
2. Perencanaan Pembelajaran
Ruang Lingkup Kelas v
B. Asesmen v
1. Jenis asesmen v
2. Teknik asesmem v
3. Instrumen asesmen v
4. Menentukan Kriteria Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
v
5. Pengolahan nilai v
6. Kriteria kenaikan kelas
v
7. Kriteria kelulusan v
C. Kalender Akademik v
V. PENUTUP
A. Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional
v
B. Evaluasi Kurikulum Operasional Madrasah
v DAFTAR LAMPIRAN:
1. Kalender Pendidikan v 2. Tujuan Pembelajaran/Alur Tujuan
Pembelajaran
v
3. Modul Ajar/RPP v
4. Modul Projek v
5. Program Prioritas Peningkatan Kualitas Pendidikan**
v
Jumlah 92
S
Skor Total 92 B
Nilai Akhir 10
0.
00
Skor Perolehan
Nilai Akhir = --- x 100%
=
Skor Maksimal (94)
100.0 0
Keterangan:
Predikat :
Keterangan Ketercapaian:
91% - 100% = Sangat Baik (SB) 81% - 90% = Baik (B)
Sangat Baik
71% - 80% = Cukup (C) Dibawah 71% = Kurang (K)
Pamekasan,
Pengawas Kepala Madrasah,
Khairu Wasilah, S.Pd.M.Pd. …...
NIP. 197307012005011005 Rekomendasi:
…...
...
...
...