• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPETENSI PROFESSIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI MAN 4 JAKARTA

N/A
N/A
KKN MERAKI BERSAMA

Academic year: 2024

Membagikan " KOMPETENSI PROFESSIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI MAN 4 JAKARTA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kompetensi adalah suatu hal yang menggambarkan kualifikasi atau kemampuan seorang pada pengetahuan, keterampilan, nilai-nilai secara konsisten serta terus menerus untuk melakukan sesuatu. Kompetensi guru adalah mempelajari pengetahuan, keterampilan serta sikap yang berwujud pada tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran.1

Seorang guru dikatakan mempunyai kemampuan profesional jika pada diri seorang guru itu ada sikap dedikatif yang tinggi terhadap tugasnya, sikap komitmen terhadap mutu proses dan hasil kerja, serta sikap continous improvement, yaitu selalu berusaha memperbaiki dan memperbaharui model-model atau cara kerjanya sesuai dengan zaman yang dilandasi oleh kesadaran yang tinggi bahwa tugas seorang pendidik adalah tugas menyiapkan generasi penerus bangsa yang akan hidup pada zamannya dimasa yang akan datang.2

Guru dapat dikatakan professional tidak hanya menguasai satu bidang ilmu, misalnya guru mengajar satu pelajaran dan kebanyakan dari sejumlah guru menguasai satu pelajaran saja sehingga pada mata pelajaran lain tidak menguasai. Guru bisa menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dalam pembelajaran mempunyai keterampilan serta wawasan yang luas, maka guru tersebut bisa meningkatkan kemampuan profesional guru, dengan penguasaan isi kurikulum mata pelajaran disekolah dan subtansi keilmuan tentang materi kurikulum pada mata pelajaran serta memiliki kepribadian yang baik, berwibawa, menjadi teladan bagi peserta

1 Sholeh Hidayat, “Pengembangan guru professional”, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2017), Hal. 13.

2 Dian Iskandar, "Implementasi Kompetensi Profesional Guru Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik", (Volume.2, No.3, 2018), Hal. 263.

(2)

didik, dan berakhlak mulia, merupakan faktor penting pada pembelajaran siswa.

Peningkatan kompetensi professional guru sangat penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran serta hasil belajar. Oleh sebab itu sangat diperlukan upaya terus menerus untuk meningkatkan kualitas seorang guru3. Guru belajar dan berkembang dalam menjalankan tugasnya untuk memberikan pendidikan yang baik kepada siswa, peningkatan kualitas guru merupakan kunci yang paling utama untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Seorang guru menjadi fasilitator dalam proses pembelajaran guru harus bisa memfasilitasi siswa. 4 Maka peran sekolah memberikan pelatihan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas guru dalam pelaksanaan pembelajaran, pelatihan yang efektif akan berdampak pada mutu output para peserta didik. Tidak hanya pelatihan teknis mengajar, tetapi juga pelatihan pendidikan tentang tata kelola sekolah, kurikulum dan manajemen kelas serta mengikuti kelompok kerja guru (KKG).5

Permasalahan kompetensi professional guru terjadi karena kurangnya pelatihan mulai keterampilan dalam mengajar, pelatihan guru sesuai bidang pendidikan masing-masing dan faktor penting dalam menjamin kualitas pengajaran. Guru yang mempunyai pemahaman yang baik terhadap kurikulum dapat memberikan pendidikan yang efektif kepada siswa.6

Agar siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya guru harus menggunakan teknik belajar yang bervariasi, menggunakan metode interaktif dan banyak permasalahan pada proses pembelajaran seperti

3 Ibid

4 Mariana Ulfah Hoesny, Rita Darmayanti “Permasalahan dan Solusi Untuk

Meningkatkan Kompetensi dan Kualitas Guru: Sebuah Kajian Pustaka” Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, Vol. 11 No. 2, Mei 2021, Hal. 125, tidak dipublishkan.

5 Nur’aeni Asmarani, “Peningkatan Kompetensi Professional Guru Sekolah Dasar”, Jurnal Administrasi Pendidikan, Vol. 2 No.1, Juni 2023, 503

6 Syarifah, Nur Firdaw, Buerahen, “Curriculum Management in Improving the Quality of Graduates in Thai Pesantren”, Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 8, No. 3, 2023, 375.

(3)

kurangnya penyampaian materi yang dilakukan oleh seorang guru, dan kurang menguasai dan terampil dalam menggunakan metode. Fakta permasalahan pada proses pembelajaran yaitu kurang persiapan dalam pembelajaran, penggunaan model pembelajaran diterapkan seorang guru masih kurang bervariasi.

Hal ini dibuktikan menurut Syarifudin, yang mengatakan bahwa:

“Dari 3,9 juta guru yang ada pada saat ini, masih terdapat 25% guru yang belum memenuhi syarat kualifikasi akademik, dan 52% guru belum memiliki sertifikasi profesi. 7 Setiap guru professional menguasai pengetahuan dalam spesialisnya. Pengetahuan dan penguasaan ini merupakan syarat yang penting pada keterampilan yang lain. Guru professional selain menguasai pendidikan dan pengajaran serta ilmu lainnya, guru dibekali dengan pendidikan untuk menjadi guru dengan keahlian khursus yang diperlukan sesuai dengan profesinya. Pekerjaan guru adalah yang diperlukan sesuai dengan profesinya. 8

Hasil belajar merupakan sebuah proses kegiatan belajar mengajar yang didapatkan peserta didik melalui nilai yang diberikan seorang guru pada banyaknya bidang studi yang dipelajari oleh peserta didik. Pada proses pembelajaran kegiatan belajar siswa mengharapkan untuk menghasilkan proses pembelajaran yang baik dan maksimal. Hasil belajar siswa masih rendah dalam pemahaman terhadap konsep materi pembelajaran yang diajarkan, Pada saat guru menyampaikan materi kebanyakan siswa belum paham dengan materi yang sudah diajarkan. Manfaat hasil belajar siswa dengan kemampuan dan perkembangan serta Tingkat keberhasilan Pendidikan disekolah.

Hasil belajar harus menunjukan perubahan menjadi keadaan lebih baik sehingga bermanfaat untuk pengetahuan, memahami sesuatu yang

7 Syarifudin Yunus, “Mengkritisi Kompetensi Guru”, diakses dari http://m.detik.com, pada tanggal 28 Juli 2020 Pukul 14.00

8 Hasyim, “Menjadi Guru Profesional di Era Revolusi Industri 4.0”, (Gresik: CV. Jendela Sastra Indonesia Press, 2019), Hal. 8.

(4)

belum dipahami, mengembangkan potensi yang dimiliki, serta menghargai sesuatu yang ada.9 Masalah hasil belajar siswa rendah, karena kurangnya motivasi orang tua kepada anaknya dalam proses belajar mengajar, dan kurangnya perhatiaan kepada anaknya, tidak pernah mengetahui kebutuhan sekolah yang diperlukan anak, sehingga mengakibatkan rendahnya hasil belajar siswa kurang termotivasi dari orang tua.

Proses hasil belajar siswa ditentukan dengan kegiatan belajarnya, maka strategi guru lakukan adalah memaksimalkan kegiatan belajar, dengan mengenali bentuk kegiatan belajar siswa, baik berdiskusi dengan teman sebangku, sekelompok, dan merancang pembelajaran yang membuat siswa senang dalam kegiatan belajar mengajar, mengetahui minat dan bakat siswa, menggunakan sarana prasarana yang ada disekolah, selain itu yang paling penting guru memberikan motivasi dan membimbing siswa pada kegiatan belajar.

Harapan ideal dari hasil belajar yaitu siswa memahami proses pembelajaran yang akan berdampak pada pengetahuan dan perubahan perilaku yang meliputi 3 jenis yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hal tersebut menjelaskan bahwa hasil belajar akan berdampak pada sebuah sikap dan pengetahuan dari siswa. Hasil belajar yang baik dilakukan pada penilaian evaluasi dari guru setiap mata Pelajaran yang membutuhkan berbagai pihak selain guru, dan kemampuan siswa menjadi aspek penting.

Guru tidak banyak melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, misalnya pada saat proses pembelajaran berlangsung, siswa lebih banyak mendengarkan guru menerangkan dan siswa kurang aktif dalam menanggapi pertanyaan- pertanyaan dari guru. Hasil belajar yang baik terjadinya proses pembelajaran perubahan tingkah laku, setelah menerima pengalaman belajarnya yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk

9 Yanti Fitria, Widya Indra, “Pengembangan Model Pembelajaran PBL Berbasis Digital Untuk Meningkatkan Karakter Peduli Lingkungan Dan Literasi Sains” (Yogyakarta: Deepublish, 2020) Hal. 9.

(5)

pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Manfaat hasil belajar yaitu menambah pengetahuan, mengembangkan keterampilan, memahami sesuatu yang belum dipahami sebelumnya. Dalam hasil belajar perlu peningkatkan dalam proses pembelajaran.

Peningkatkan hasil belajar peserta didik salah satunya didukung oleh kompetensi professional guru semakin tinggi kualitas seorang guru dalam memberikan motivasi kepada siswanya maka semakin meningkat siswa dalam proses pembelajaran, dan begitu pula sebaliknya semakin rendah guru dalam memberikan motivasi kepada siswanya maka semakin rendah siswa dalam kegiatan belajar.10 Namun jika penilaian akhir siswa kurang dalam proses belajar maka seorang guru professional evaluasi pada proses pembelajaran maka guru tidak mengetahui perkembangan dalam merancang sistem pembelajaran yang diterapkan dikelas dari materi, metode, sumber belajar, lingkungan dan sistem penilaian sehingga peserta didik tidak merasa bosan dalam mempelajari materi yang diberikan oleh guru.

Faktor utama yang berpengaruh dalam keberhasilan proses pembelajaran adalah seorang guru. Keberadaan sosok seorang guru dalam proses kegiatan belajar mengajar sangat berperan penting, kualitas seorang guru harus lebih diperhatikan, yang telah di kemukakan di atas, bahwa dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa, dari aspek utama yang ditentukan adalah kualitas seorang guru, untuk itu upaya penting yang dilakukan dalam meningkatkan hasil belajar adalah kualitas guru.

Kualifikasi pendidikan guru sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan sebagai kompetensi guru yang professional. Realita yang kita lihat saat ini adalah proses pembelajaran yang ada dikelas masih didominasi oleh guru dan cenderung mengejar target pencapaian kurikulum yang ada tanpa

10 Ibid

(6)

memperhatikan materi yang diajarkan sudah tersampaikan secara optimal kepada peserta didik.

Karena itulah, yang menjadikan suasana belajar menjadi tidak kondusif dan tidak menyenangkan. Upaya peningkatan hasil belajar tidak lepas dari berbagai faktor yang mempengaruhinya salah satunya ialah diperlukannya guru yang kreatif. Guru yang kreatif sangat dibutuhkan dalam peningkatan hasil belajar siswa, karena guru yang kreatif akan membuat proses pembelajaran menjadi lebih menyenangkan sehingga materi pelajaran dapat tersampaikan secara optimal.

Terdapat banyak faktor penghambat yang mempengaruhi hasil belajar siswa, yaitu kurangnya dukungan orang tua, penggunaan metode pembelajaran, serta kurangnya pemahaman guru terhadap gaya belajar individu dapat mempengaruhi hasil belajar. Guru dituntut mengganti peran guru mata pelajaran lain sehingga ketika murid bertanya tidak perlu membuka sumber belajar dulu sehingga guru bisa menjawab pertanyaan murid. 11Menurut Bapak Wido Prayoga selaku kepala madrasah MAN 4 Jakarta, faktor penghambat kompetensi guru beragam, pada metode pembelajaran, guru kurang inovatif sehingga siswa merasa bosen ketika pembelajaran berlangsung. Dan faktor pendukung guru yang mengajar sudah memenuhi persyaratan minimal yaitu S1.12

Dan Sebagian kelas saat ini cenderung memiliki siswa dengan kebutuhan belajar yang beragam. Guru perlu memiliki kompetensi dalam mengembangkan kurikulum untuk mengidentifikasi dan merespons berbagai gaya belajar dan kebutuhan siswa. Kurikulum merdeka esensi belajar yang berpijak pada prinsip setiap anak memiliki bakat dan minatnya masing-masing. Berpedoman pada hal tersebut kurikulum merdeka

11 Hasil Wawancara dengan Ibu Sri Mulyani Selaku Guru IPA Kelas X11, Pada hari Kamis, 1 Juni 2023 Pukul 09.30-10.30 WIB di MAN 4 Jakarta.

12 Hasil Wawancara dengan Bapak Wido Prayoga Selaku Kepala Madrasah, Pada hari Jumat, 19 Mei 2023 Pukul 13.30-14.50 WIB di MAN 4 Jakarta.

(7)

merumuskan proses pembelajaran yang bersifat menumbuhkan bakat dan minat siswa melalui tiga stimulus.

Pertama pembelajaran berbasis projek, kedua fokus pada materi essensial dan ketiga pembelajaran yang dilaksanakan guru menyesuaikan kemampuan siswa dengan menyesuaikan konteks dan muatan lokal sehingga beberapa guru mungkin kurang memahami keanekaragaman siswa dalam hal gaya belajar, tingkat kemampuan, dan kebutuhan khusus.13 Namun, seorang guru professional tidak hanya memberikan tugas pada kegiatan belajar, tetapi juga ditantang untuk menjadi perancang pembelajaran yang kreatif. Kurangnya guru dalam mengembangkan kurikulum mencerminkan kebutuhan akan peningkatan dalam memberikan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mendesain kurikulum yang relevan dan berdaya guna.

Peningkatan kemampuan profesional dapat dikembangkan melalui kompetensi profesional yang dilakukan oleh guru. Tujuan kemampuan profesional guru untuk membantu guru dalam memperluas pengetahuan, meningkatkan keterampilan mengajar guru, menumbuhkan sikap profesional dalam pembelajaran. Oleh karena itu sekolah yang dapat dilakukan oleh pengawas, kepala sekolah maupun antar guru, maka dari itu diselenggarakannya seminar atau workshop, pelatihan atau diklat, kursus- kursus, pendidikan formal yang tinggi serta pembinaan dan pengembanagan untuk mendukung pembelajaran yang efektif untuk meningatkan kemampuan profesional guru14

Masalah yang terjadi terkait dengan kompetensi professional guru diantaranya guru kurang professional karena masih terdapat jumlah guru yang kurang dalam hal literasi,

13 Hasil Wawancara dengan Ibu Halimatussa’diyah Selaku Guru Bahasa Inggris, Pada hari Rabu, 8 November 2023 Pukul 09.30-10.00 WIB di MAN 4 Jakarta.

14 Ratika Sari Dewi, Taufani C. Kurniaitun, Abubakar, “Kemampuan Profesional Guru Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Mengajar Guru Sekolah Dasar”, Jurnal Administrasi

Pendidikan Vol.XXV No.1, Edisi April 2018, 59.

(8)

di MAN 4 Jakarta adalah banyak guru yang masih lemah dalam membaca literasi baik guru maupun siswa, maka seorang guru professional perlu mengevaluasi sumber bacaan pada proses pembelajaran, dan kemampuan dalam menggunakan teknologi pembelajaran. Maka dengan memahami dan mengembangkan literasi membaca, guru professional dapat meningkatan kualitas pengajaran, merespon kebutuhan siswa dan tetap relevan pada konteks pendidikan yang berkembang.

Sekolah memberikan fasilitas siswa dalam menempuh perguruan tinggi dan yang dilakukan sekolah yaitu menguatkan proses kegiatan pembelajaran, melakukan inovasi pembelajaran, serta melakukan serangkaian persiapan menghadapi masuk ke perguruan tinggi negri, melalui asesmen kompetensi guru, asesmen kompetensi tidak hanya diukur pada keahlian akademis, tetapi akan menjadi jiwa entrepreneur para pendidik, guru, kepala sekolah, pengawas madrasah dalam menghadapi tantangan dan kreativitas. Pada saat pembelajaran guru sangat siap dalam mempersiapkan rencana pembelajaran, mempersiapkan bahan ajar serta menggunakan teknologi dan informasi pada proses pembelajaran.15

Di MAN 4 Jakarta banyak murid berprestasi, baik tingkat akademis maupun tingkat non akademis karena kemampuan guru dalam proses mengajar professional sehingga pelajaran yang disampaikan oleh guru mampu di pelajari dengan baik, hal-hal seperti inilah yang menjadi tanggung jawab seorang guru, tugas seorang guru bukanlah sekedar memberikan pengetahuan saja, tetapi memberikan dorongan belajar kepada siswa dalam usaha mereka untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang kompetensi professional guru dalam meningkatkan hasil belajar, yang memfokuskan pada kompetensi guru,

15 Hasil Wawancara dengan Bapak Wido Prayoga Selaku Kepala Madrasah, Pada hari Jumat, 19 Mei 2023 Pukul 13.30-14.50 WIB di MAN 4 Jakarta.

(9)

hasil belajar. Dalam hal ini penulis tertarik untuk mengambil judul tentang:

KOMPETENSI PROFESSIONAL GURU DALAM

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DI MAN 4 JAKARTA”

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, diketahui berbagai masalah yang muncul terkait kompetensi professional guru dalam meningkatkan hasil belajar yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Masih kurangnya guru dalam memahami metode pembelajaran pada proses belajar mengajar.

2. Masih kurangnya literasi guru dalam membaca baik kalangan siswa maupun guru.

3. Kurangnya Pemahaman terhadap karakter-karakter siswa.

4. Masih kurangnya manajemen kelas yang tidak efektif 5. Masih kurangnya guru dalam mengembangkan kurikulum.

6. Kurangnya kreativitas guru pada proses pembelajaran.

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang akan dibahas, sehingga pembahasan tidak terlalu luas, lebih memudahkan peneliti dan pembaca serta lebih terarah dalam penyusunan proposal skripsi ini maka penulis melakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini berfokus tentang kompetensi profesional guru dalam meningkatkan hasil belajar di MAN 4 Jakarta.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan indentifikasi dan pembatasan masalah tersebut, maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini penulis mengajukan perumusan masalah yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimana kompetensi professional guru dalam m\eningkatkan hasil belajar siswa di MAN 4 Jakarta?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dari kompetensi professional guru dalam meningkatkan hasil belajar di MAN 4 Jakarta?

(10)

E. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian berdasarkan hasil riset penelitian yang diteliti dan dirumuskan, maka penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sejauh mana perkembangan pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar dan kompetensi professional guru di MAN 4 Jakarta dalam meningkatkan hasil belajar. Tujuan khusus penelitian ini adalah untuk mengungkapkan mendeskrifsiskan dan menganalisis

1. Untuk mengkaji pelaksanaan kompetensi professional guru dalam meningkatkan hasil belajar di MAN 4 Jakarta.

2. Untuk mengkaji faktor pendukung dan penghambat dari kompetensi professional guru dalam meningkatkan hasil belajar di MAN 4 Jakarta.

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan kontribusi tentang implementasi kompetensi professional guru dalam meningkatkan hasil belajar. Adapun secara detail kegunaan tersebut diantaranya untuk:

1. Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pengembangan ilmu dalam rumpun manajemen pendidikan, khususnya pada mata kuliah perencanaan pembelajaran mengenai masalah kompetensi profesional guru kaitannya dengan hasil belajar siswa.

2. Manfaat Praktis a. Sekolah

Dapat memberikan kontribusi pemikiran tentang kompetensi professional guru dalam meningkatkan hasil belajar agar menjadi lebih baik

b. Guru

Penelitian ini dapat menjadi bahan acuan untuk mengetahui professional guru dalam meningkatkan hasil belajar sehingga lebih lanjut secara bersama-sama dapat diperbaiki dan dicari solusinya.

c. Penulis

(11)

Penelitian ini menjadi salah satu sarana penambah khazanah keilmuan dan dapat mengetahui tata cara penelitian dan penulisan karya ilmiah yang baik dan benar.

Referensi

Dokumen terkait

Ada pun yang menjadi upaya yang dilakukan kepala sekolah antara lain (1) melakukan diskusi dan komunikasi dengan pengawas sekolah mengenai cara melakukan peningkatan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai peran kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja para bawahannya yaitu dengan mengikutsertakan para guru pelatihan-pelatihan yang

kinerja guru, melakukan penilaian terhadap perkembangan KBM, diklat, seminar dan memberdayakan kegiatan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP). Dalam kaitan dengan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kurikulum pelatihan guru PAI SD di Balai Diklat Keagamaan Jakarta, mengidentifikasi kualifikasi tenaga pengajar dan

Kepala sekolah adalah seorang tenaga peranonal guru yang diberi tugas untuk memimpin sekolah, tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar (Basri, 2014:

Mengetahui aktivitas / upaya / langkah / cara-cara / usaha apa saja yang dilakukan oleh kepala sekolah dalam rangka meningkatkan kompetensi profesional guru baik kompetensi

Umumnya pelatihan yang diikuti oleh guru Bahasa Inggris berfungsi untuk meningkatkan kompetensi profesionalnya, baik itu berupa diklat maupun seminar- seminar yang berhubungan

LEMBAR OBSERVASI ANALISIS KOMPETENSI PROFESSIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Hari/ Tanggal Nama Guru Guru Mata Pelajaran Petunjuk Pengisian Berilah tanda ceklis √ pada