KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
CHAPTER – 12
DEFINISI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
• proses dengan mana orang-orang bermaksud memberikan pengertian
melalui pengiriman berita secara simbolis yang dapat menghubungkan
para anggota berbagai satuan organisasi yang berbeda dan bidang yang
berbeda pula, sehingga sering disebut rantai pertukaran informasi
TIPE-TIPE SALURAN KOMUNIKASI
• Saluran Komunikasi Formal: saluran komunikasi dimana anggota
organisasi saling berkomunikasi sesuai hierarki, pangkat, dan jabatan masing-masing dalam organisasi tersebut.
• Saluran Komunikasi Informal: saluran komunikasi dimana anggota
organisasi saling berkomunikasi secara leluasa tanpa memperhatikan
hierarki, pangkat dan jabatan dalam organisasi tersebut.
SALURAN KOMUNIKASI FORMAL
• Komunikasi Vertikal a. Komunikasi ke bawah
Berasal dari manajemen puncak mengalir ke karyawan bawah. Bertujuan untuk memberi pengarahan, informasi, instruksi, nasehat dan penilaian kepada bawahan b. Komunikasi ke atas
Berasal dari karyawan bawah menuju manajemen puncak. Bertujuan untuk
mensuplai informasi kepada tingkat manajemen atas tentang apa yang terjadi pada tingkat bawah/ pelaksanaan kerja. Partisipasi bawahan dlm proses pengambilan keputusan akan sangat membantu pencapaian tujuan organisasi.
Dengan kata lain, komunikasi vertikal umumnya terkait dengan tanggung jawab dan wewenang seseorang dalam suatu organisasi.
• Komunikasi Horisontal
a. Komunikasi diantara para anggota dalam kelompok kerja yang sama
b. Komunikasi yang terjadi antara dan di antara departemen-departemen pada tingkatan yang sama
Dengan kata lain, komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang terjadi
antara bagian-bagian yg memiliki posisi sejajar /sederajat dalam suatu organisasi.
• Komunikasi Diagonal
merupakan komunikasi yang memotong secara menyilang diagonal rantai perintah organisasi. Melibatkan komunikasi antara dua tingkat (level) organisasi yang
berbeda.
HAMBATAN KOMUNIKASI FORMAL
• Jika dilihat dari sudut pandang individual (perseorangan): akan membuat frustasi karena banyak jalur yg harus dilalui untuk dapat berkomunikasi secara langsung dengan manajer puncak.
• Jika dipandang dari sudut pandang perusahaan: kemungkinan
munculnya distorsi atau gangguan penyampaian informasi ke level yg
lebih tinggi
SALURAN KOMUNIKASI INFORMAL
JARINGAN KOMUNIKASI ORGANISASI
Jaringan rantai secara kaku mengikuti rantai komando formal. Jaringan ini mewakili saluran- saluran komunikasi yang dapat anda temui dalam suatu organisasi tiga tingkat yang kaku (top, middle, dan low level management). Efektivitas jaringan rantai adalah yang paling pas jika akurasi menjadi titik fokus anda.
1. Jaringan Komunikasi Formal
Jaringan Roda
Jaringan roda bergantung pada satu figur sentral
yang bertindak sebagai perantarakomunikasi antara
semua kelompok.Jaringan roda merupakan contoh
dari jaringan komunikasi yang akan anda temukan
pada sebuah tim dengan posisi seorang pemimpin
yang kuat. Efektivitas struktur roda memfasilitasi
munculnya seorang pemimpin.
Jaringan Seluruh Saluran
Jaringan seluruh saluran memungkinkan semua
anggota kelompok untuk saling berkomunikasi
secara aktif. Dalam praktiknya, jaringan ini sangat
sering dikaitkan dengan tim-tim yang otonom, di
mana semua anggota kelompok bebas untuk
berkontribusi dan tidak ada orang yang memegang
peran pemimpin. Efektivitas jaringan seluruh saluran
adalah pilihan yang terbaik bila Anda mementingkan
kepuasan anggota.
2. Jaringan Komunikasi Informal
• Sistem formal bukanlah satu-satunya jaringan komunikasi dalam sebuah kelompok atau organisasi. Ada pula jaringan informal yang disebut desas- desus. Desas- desus adalah jaringan komunikasi informal organisasi.
• Tiga karakteristik utama desas-desus:
1. Hal ini terjadi karena tidak adanya kontrol dari manajemen.
2. Oleh sebagian besar karyawan, desas-desus dipandang lebih dapat dipercaya dan diandalkan daripada komunikasi formal yang dikeluarkan oleh menejemen puncak.
3. Desas-desus digunakan untuk memuaskan kepentingan pribadi orang-orang didalamnya.
Komunikasi Verbal
Kata-kata (lisan dan tulisan)
Komunikasi Non-Verbal
Bahasa tubuh; Tanda (sign);
Tindakan (perbuatan); Objek
Jenis Komunikasi
KOMUNIKASI VERBAL
Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol verbal (bahasa).
Simbol verbal bahasa merupakan pencapaian manusia yang paling impresif.
Saat ini terdapat ±10.000 bahasa dan dialek yang dipergunakan umat manusia di dunia.
Beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal:
1. Bahasa
Bahasa adalah suatu sistem lambang yang memungkinkan orang dalam berbagi makna
2. Kata
Fungsi bahasa adalah:
a. Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita
b. Untuk membina hubungan yang baik di antara sesama manusia
c. Untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia.
Fungsi Bahasa Dalam Kehidupan Manusia
Menurut Larry L. Barker
1. Penamaan (naming atau labelling)
Mengidentifikasi objek, tidankan atau orang dengan menyebut namanya sehingga dapat dirujuk dala
mkomunikasi
2. Interaksi
Berbagi gagasan dan emosi yang dapat mengundang simpati dan pengertian atau kemarahan dan kebingungan 3. Transmisi informasi
Melalui bahasa informasi dapat disampaikan kepada
orang lain, dan menerima informasi setiap hari baik
langsung maupun melalui media massa)
Fungsi Bahasa Dalam Kehidupan Manusia
• Menurut Book, agar komunikasi kita berhasil, bahasa harus memenuhi 3 fungsi:
1. Untuk mengenal dunia disekitar kita
Melalui bahasa mempelajari banyak hal
Berbagi pengalaman
2. Berhubungan dengan orang lain
Bahasa memungkinkan kita bergaul untuk kesenangan kita dan mencapai tujuan kita
Dapat mengendalikan lingkungan
3. Menciptakan koherensi dalam kehidupan kita
Memungkinkan kita untuk hidup teratur, saling memahami mengenai diri kita, kepercayaan kita dan tujuan-tujuan kita
Proses Komunikasi Dimana Pesan Disampaikan Tidak Menggunakan Kata-kata.
KOMUNIKASI
NON-VERBAL
CONTOH KOMUNIKASI
NONVERBAL
Bahasa Tubuh
Gerak Isyarat
CONTOH KOMUNIKASI
NONVERBAL
Ekspresi Wajah
Kontak Mata
SIFAT ISYARAT KOMUNIKASI
NONVERBAL
Tidak universal tetapi terikat budaya
Spontan Ambigu
Berlangsung Cepat
• PARALANGUAGE
(bahasa): tata cara bicara &
penulisan bahasa
• PENAMPILAN: wajah, mata, rambut, bentuk fisik, pakaian dll.
• GESTURE: gerakan tubuh
• SENTUHAN (Haptik)
• RUANG DAN JARAK (Proksemik):
jarak personal dan jarak sosial.
• WAKTU (Kronemik)
Bentuk Komunikasi Non-Verbal
FUNGSI KOMUNIKASI
NONVERBAL
gerakan mata tertentu yang merupakan simbol yg memiliki kesetaraan dengan simbol verbal EMBLEM
Menurut Gerakan Mata
pandangan ke bawah, misalnya:
kesedihan, depresi
ILUSTRATOR
FUNGSI KOMUNIKASI
NONVERBAL
Menurut Gerakan Mata
kontak mata dengan saling melihat (tatap mata)
REGULATOR
FUNGSI KOMUNIKASI
NONVERBAL
Menurut Gerakan Mata
Kedipan Mata.
Misalnya: Cemas
ADAPTOR
FUNGSI KOMUNIKASI
NONVERBAL
Menurut Gerakan Mata
Pembesaran Pupil Mata.
Misalnya: Marah
Affect Display
FUNGSI KOMUNIKASI
NONVERBAL
Menurut Gerakan Mata
Dalam hubungannya dengan perilaku verbal, perilaku non-verbal mempunyai fungsi berikut:
Perilaku non-verbal dapat mengulangi perilaku verbal, seperti anggukan kepala ketika mengatakan “ya’ dan gelengan kepala
ketika mengatakan “tidak’
Memperteguh, menekankan, atau melengkapi perilaku verbal, misalnya melambaikan tangan secara mengucapkan selamat jalan
Perilaku non-verbal dapat menggantikan perilaku verbal, berdiri sendiri, menggoyangkan tangan dengan telapak tangan mengarah
ke depan (sebagai pengganti kata tidak)
Perilaku non-verbal dapat meregulasi perilaku verbal, misalnya anda sebagai mahasiswa melihat jam pada saat kuliah sehingga
dosen segera menutup kuliahnya
Perilaku non-verbal dapat membantah atau bertentangan dengan perilaku verbal, misalnya seorang suami mengatakan “bagus-
bagus’pada istrinya, seraya terus membaca surat kabar
LISTENING
• Menjadi KOMUNIKATOR terbaik adalah PENDENGAR yang baik
• Pada saat Anda menilai diri anda sebagai seorang KOMUNIKATOR,
pertimbangkan juga
kemampuan Anda sebagai
seorang PENDENGAR.
Listening
• Antara “hearing” dengan “listening“, terdapat perbedaan yang nyata.
• Hearing, merupakan proses psikologis yang membawa rangsang pendengaran sampai ke otak, sekali rangsang itu sampai dan diterima oleh otak, maka listening, mulai muncul.
• Jadi Listening merupakan pemrosesan pesan secara aktif, menguraikan makna dan mengorganisir isi pesan atau proses aktif menerima rangsang suara.
Tujuan Listening
Tujuan atau kegunaan listening (Devito, 1992):
1. Listening for enjoyment
2. Listening for information
3. Listening to help
Proses Listening
• MENDENGARKAN SECARA MARJINAL
Suatu proses mendengarkan dimana pihak pendengar
hanya memberi perhatian sedikit kepada pihak pembicara.
• MENDENGARKAN SECARA EVALUATIF
Suatu proses mendengarkan dimana pendengar memberikan perhatian besar sekaligus menilai dan mengevaluasi setiap kata yang diucapkan pembicara.
• MENDENGARKAN SECARA PROYEKTIF
Suatu proses mendengarkan dimana pendengar
memproyeksikan diri kedalam alam pikiran/jalan pikiran pembicara dan benar-benar berusaha memahami sudut pandang pembicara tanpa memberi penilaian pada saat yang sama
Hambatan Dalam Proses Listening
• Subvocal responding,
Pendengar terburu-buru memberi respon sebelum selesai pembicaraan
• Self consciousness,
Terlalu sadar diri sehingga tidak mau mendengarkan pembicaraan orang lain
• Other consciousness,
Sangat terkesan pada penampilan dan cara seseorang berbicara, sehingga tidak
memperhatikan isi pembicaraannya.
lanjutan..
• Selective listening
Terlalu memilih isi pembicaraan
• Message predispositions
Sebelum mendengarkan orang tsb berbicara, sudah berprasangka
negatif, sehingga pada saat orang tersebut berbicara kita cenderung tidak mau mendengarkan.
Mendengarkan Dengan Baik
lanjutan..
• Dengarkan dengan penuh konsentrasi, Jangan sambil melamun, tataplah lawan bicara dan simak apa yang dikatakannya.
• Aktif ikuti isi pembicaraan,
Bertanyalah, secara langsung bila tidak memahami isi pembicaraan.
• Discriminating,
Mendengarkan secara kritis.
• Active listening,
Mendengarkan dengan penuh perasaan suka.
SPEAKING
• Merupakan proses komunikasi secara lisan melalui ucapan dan kata-kata atau kalimat yang terangkai melalui jalinan intonasi suara yang variatif
• Berbicara adalah suatu usaha untuk mengungkapkan suatu perasaan, gagasan, ide dengan ucapan, kata-kata atau kalimat.
SPEAKING : Hal Yang Perlu Diperhatikan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam proses SPEAKING :
• Egosentris,
Jangan memonopoli pembicaraan dengan membanggakan diri sendiri serta memborong waktu untuk diri kita sendiri .
• Other-directed,
Memfokuskan pembicaraan kepada teman bicara dengan selalu mengajukan pendapat dan sikap serta pengalaman teman tersebut.
• Apprehensive,
Artinya pemalu (rasa malu) karena tidak memiliki kompentensi untuk berbicara. Hal tersebut karena yang bersangkutan mempunyai masalah dengan dirinya sendiri.
lanjutan..
• Dominating,
Yaitu memotong pembicaraan orang lain dengan mengalihkan kepada diri kita sendiri melalui berbagai cara, seperti cerita ttg kesuksesan diri, keluhan kita, masalah kita dll tanpa memperdulikan perasaan dan pandangan orang lain
• Non-committal,
Individu saat berkomunikasi saling menjaga sikap dan perilaku formal (jaga image), sehingga suasana menjadi kaku dan dingin padahal seharusnya terasa menyenangkan.
Untuk mengatasi keadaan demikian pembicara harus mampu mencairkan suasana dengan sikap yang luwes dan menyenangkan.
Faktor Yang Mempengaruhi Dalam Berbicara
FAKTOR PENGETAHUAN
FAKTOR PENGALAMAN
FAKTOR INTELEGANSI
FAKTOR KEPRIBADIAN
FAKTOR BIOLOGIS:
• Lipsing: sukar mengatakan kata desis karena kelainan padat rahang, bibir & gigi
• Slurring: berbicara tidak jelas, karena bibir, rahang dan lidah tidak aktif
• Gagap: Berbicara ragu-ragu
PERSIAPAN BERBICARA
• Untuk membuat persiapan berbicara, tentukan dulu “ tujuan” dari
komunikasi yang akan kita lakukan.
Dengan menetapkan tujuan
komunikasi, akan mudah untuk membuat persiapannya.
• Two way conversation,
Siapkan ungkapan-ungkapan sebagai
pembukaan yang dapat melibatkan
pembicara dan peserta, seperti: apa
kabar? tinggal dimana? dll.
lanjutan..
• Assertiveness,
Siapkan pertanyaan-pertanyaan atau
percakapan yang berhubungan dengan kebutuhan anda secara tepat, ringkas dan susunan yang menyenangkan.
Sebaiknya jangan menyerang pendapat orang dan dengarkan dengan penuh perhatian apa yang dikemukakan orang tersebut.
• Awareness,
Bersikap terbuka dalam memulai maupun saat terlibat pembicaraan.
lanjutan..
• Conversational eyesight,
Pembicara sebaiknya mempunyai kemampuan untuk mendeteksi dan mengamati masalah yang timbul dalam pembicaraan.
Apakah pembicaraan
tersebut menyenangkan
maupun membosanan dll.
Fungsi komunikasi lebih dan sekedar kata-kata yang diucapkan. Katakata hanyalah bagian kecil dari bentuk ungkapan atau ekspresi manusia.
Komunikasi tidak hanya berupa proses penyampaian dan penerimaan informasi tetapi juga memiliki peran dan fungsi sebagai proses membangun hubungan antara pelaku komunikasi.
Komunikasi juga digunakan untuk mengembangkan hubungan antar teman (pertemanan) dan membangun kepercayaan antar individu dan pertemanan seseorang dalam organisasi dengan prinsip saling menghargai.