• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konfigurasi Planet - Direktori File UPI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Konfigurasi Planet - Direktori File UPI"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Konfigurasi Planet

Posisi planet superior pada meridian pengamat saat tampak tengah malam

Posisi planet yang arahnya sama dengan matahari.

Planet inferior dapat berada dalam posisi konjungsi superior atau konjungsi inferior.

Oposisi

Konjungsi

Sudut antara vektor radius geosentris planet dgn vektor radius geosentris matahari. Planet inferior elongasi nol saat konjungsi, dan maksimum saat vektor radius

geosentrisnya menyinggung orbitnya. Planet superior bervariasi dari nol sampai 1800.

Saat elongasi planet superior 900. Kuadratur ini menunjukkan arah timur dan barat.

Elongasi

Kuadratur

(2)

Oposisi

S E P

Konfigurasi

(3)

Konjungsi

Orbit Inferior Orbit

Superior

E S

Konfigurasi

Konjungsi superior Konjungsi inferior

(4)

E

Orbit Inferior

Elongasi Planet Inferior

Amati sudut elongasinya Konfigurasi

Elongasi planet inferior berubah-rubah. Suatu saat bertambah, saat lainnya berkurang. Tetapi tidak

pernah lebih besar dari suatu nilai tertentu.

(5)

Elongasi Planet Superior

Orbit

Superior

S E

Konfigurasi

(6)

Kuadratur

S

E

Konfigurasi

(7)

Oposisi

B

T

U S

(8)

Elongasi

B

T

U S

(9)

Konjungsi

B

T

U S

(10)

Kuadratur

B

T

U S

(11)

Periode Benda Langit

Sinodis (S)

interval waktu yang diperlukan sehingga membentuk

konfigurasi yang sama dari benda langit tersebut (dengan matahari dan bumi)

Sideris (T)

interval waktu yang diperlukan planet untuk satu kali

revolusi dengan latar belakang bintang.

(12)

Periode Benda Langit

T2

T1<<<<

2 1

>>>> ω ω ω ω ω

ω ω ω T

1

360 o

1

= ω

T

2

360 o

2

= ω

P1

P2

P1 P2

P1

S

Selama waktu S1, P1 telah

kelebihan berputar 360o dari P2. Tetapi SP2 ketinggalan dari SP1 sebesar (ωωωω1-ωωωω2)o tiap hari,

sehingga ia ketinggalan 360o selama waktu S.

(13)

Periode Benda Langit

P1

P2

P1 P2

360o 2)

( 1

S×××× ωωωω −−−−ωωωω ====

360o T2

360o

T1 360o

S −−−− ====

















T 1 T

1 S

1 = −−−− P1

S

Untuk planet inferior

T1: perioda sideris planet T2: perioda sideris bumi Untuk planet superior T1: perioda sideris bumi T2: perioda sideris planet

T2 T1

S = −−−−

(14)
(15)

Contoh Soal: (OAN 2004)

1. Dua buah satelit A dan B bergerak berlawanan arah pada orbit lingkaran berjari-jari 104 km dari pusat bumi. Jika mula-mula satelit dalam keadaan konjungsi superior, berapa waktu yang diperlukan hingga terjadi tabrakan?

2. Sebuah satelit buatan bergerak dengan kecepatan 6,9 km/det, sepanjang bidang ekuator dengan orbit lingkaran dan searah dengan rotasi bumi. Berapakah perioda satelit tersebut, agar selalu diamati pada suatu titik yang tetap di langit.

selalu diamati pada suatu titik yang tetap di langit.

3. GMT lebih sering terjadi dari pada GBT, tetapi hanya sedikit

orang yang dapat menyaksikan GMT, sedangkan pada GBT lebih banyak orang yang dapat menyaksikan. Kenapa demikian?

4. Jelaskan dengan gambar, bagaimana revolusi bumi mengakibatkan terjadinya musim di bumi.

Referensi

Dokumen terkait

Coba, kalian menghitung lamanya waktu dalam hari yang diperlukan Bulan untuk mengelilingi Matahari selama dua kali revolusi bumi... J Meteor atau bintang jatuh adalah benda

Waktu yang diperlukan sebuah benda yang mengalami gerak jatuh bebas untuk mencapai permukaan Bulan bila diketahui dari ketinggian yang sama di permukaan Bumi benda tersebut

Satu getaran adalah satu kali gerak bolak-balik suatu benda dari suatu titik tersebut (titik asal) setelah melalui titik keseimbangan.. Periode ( T ) adalah waktu yang diperlukan

Ketika dua gerhana terjadi dalam satu periode Saros, mereka akan terjadi pada titik yang sama dengan Bulan berada pada jarak yang hampir sama dari Bumi dan di waktu yang sama di