Dilarang memperbanyak dan mendistribusikan sebagian atau seluruh isi buku dalam media cetak, digital, atau elektronik untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari penulis dan penerbit. Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT karena hanya karena karunia, bimbingan dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan buku berjudul “Konsep Zikir Dalam Al-Quran dan Implikasinya Bagi Kesehatan”. .
Latar Belakang Masalah
2 Dadang Dadang Hawari, Al Qur'an, Pengobatan Jiwa dan Kesehatan Jiwa, (Yogyakarta: Dana Bhakti Prima Yasa, 1998), hal. Setiap makhluk Allah berdzikir dengan caranya masing-masing, manusia sebagai makhluk Allah yang mempunyai keistimewaan yang berbeda-beda juga berdzikir dengan cara yang berbeda-beda (sebagaimana tercantum dalam Q.S. Ali Imran ayat 191).
Identifikasi.Masalah
Pembatasan dan Perumusan Masalah
Penelitian mengenai konsep dzikir dalam Al-Qur'an dan implikasinya terhadap kesehatan sangatlah penting karena dengan dzikir jiwa menjadi tenang.
Kajian Dan Riset Sebelumnya
Dalam bukunya, Toni membahas tentang bentuk-bentuk zikir dan alasan memerintahkannya, ruang lingkup makna zikir, hubungan zikir dengan ibadah, etika waktu dan tempat, serta fungsi dan manfaat zikir. . Doa Nabi Muhammad pada waktu dan tempat yang berbeda, dzikir dan doa sekitar wuçu dan doa, dzikir dan doa dalam doa malam, dzikir dan doa setelah doa.
Tujuan dan Manfaat Penelitian
Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat memberikan bahan perbandingan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian yang sama. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kita informasi untuk lebih meningkatkan kualitas pengetahuan, kesehatan jasmani dan rohani, serta pelayanan terhadap jamaah dan pasien.
Metode Penelitian
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi jamaah majelis dzikir pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sehingga menambah pengetahuan mereka tentang dzikir, tidak hanya sekedar perintah agama dan ritual saja, namun dapat menjadikan dzikir sebagai metode yang bermanfaat. . menjaga kesehatan, baik fisik maupun mental. Data dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif berupa ayat-ayat Al-Quran yang mengandung kata dzikir.
Sistematika Penulisan
Dzikir yang artinya mengingat Allah merupakan suatu cara yang selalu dilakukan oleh seluruh umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semua itu merupakan bentuk ibadah yang dilakukan umat Islam untuk mencari ridha Allah SWT.
SEKELUMIT TENTANG MAKNA DZIKIR
Pengertian Dzikir
Seseorang yang selalu mengajak orang lain untuk kembali kepada Allah akan membutuhkan dan lebih banyak berdzikir dibandingkan seorang muslim pada umumnya. Seseorang yang selalu mengajak orang lain untuk kembali kepada Allah akan membutuhkan dan lebih banyak berdzikir dibandingkan seorang muslim.
Manfaat Dzikir
Jadi mekanisme tubuh boleh menyembuhkan dirinya sendiri, kerana setiap kerja semulajadi tubuh manusia adalah situasi yang berlaku dengan sendirinya. Ketahuilah bahawa dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging, jika ia baik, maka sihatlah seluruh tubuh, tetapi jika ia rosak, maka sakitlah seluruh tubuh.
Pengaruh Bacaan Zikir Bagi Kesehatan
Oleh karena itu barangsiapa ingin sembuh dari kerasnya hati, maka perbanyaklah berdzikir kepada Allah SWT. Dzikir akan mendekatkan seseorang kepada Allah sehingga menempatkannya pada golongan orang yang ihsan, yaitu beribadah kepada Allah seolah-olah dia melihatnya. Bagi umat Islam, ada beberapa cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, yaitu dengan shalat lima waktu, puasa, shalat khitanan, dzikir, membayar zakat, haji, infaq, sadaqah, dll.
Dengan berpegang teguh pada Al-Qur'an, manusia akan semakin dekat dengan Sang Pencipta Yang Maha Esa, Allah SWT. Seringnya frekuensi komunikasi antara manusia dengan Tuhannya akan semakin meningkatkan kepekaan hati manusia terhadap tanda-tanda atau simbol kebesaran Allah SWT.
Ruh
Apabila dia dalam keadaan taat, hendaklah dia mengingati Allah SWT dengan memohon pertolongan dan memohon agar limpah kurniaNya diterima. Justeru, yang dimaksudkan dengan “doa dan zikir” ialah amalan berupa perkataan yang diucapkan secara lisan atau dalam hati, yang mengandungi permohonan kepada Allah SWT dengan sentiasa mengingati nama-Nya dan sifat-sifat-Nya. Sebaliknya jika makanan yang kita dapat dan makan itu haram, seluruh tubuh akan lemah dan berhenti taat, sehingga sukar untuk berserah kepada Allah SWT.
Jika seseorang yang terus menerus melakukan dosa hingga mati hanya menyatakan penyesalan dan memohon ampun kepada Allah, maka taubatnya tidak akan diterima oleh Allah SWT. Doa dan zikir juga dapat mengingatkan seseorang bahawa hanya Allah SWT yang menyebabkan dan menyembuhkan penyakit, jadi doa dan zikir boleh mencadangkan penyembuhan.
DZIKIR DAN TERAPI KESEHATAN
Dzikir Dan Kesehatan
Untuk menciptakan keadaan sehat ada banyak cara, ada yang melalui latihan fisik yang disebut olah raga dan ada pula yang melalui olah raga mental. Jika moto olahraga mensana yang terkandung adalah jiwa yang sehat di dalam tubuh yang sehat. Memang benar tubuh yang sehat akan menjamin metabolisme berjalan lancar sehingga kebutuhan tubuh terpenuhi.
Dengan tubuh yang sehat maka makanan akan dapat terasa nikmat dan lezat, setelah itu sari makanan akan disalurkan ke seluruh organ tubuh yang diperlukan saat otak memikirkannya. Hal di atas hanyalah sebagian kecil dari contoh-contoh yang sering terjadi dan masih banyak lagi contoh lainnya, sehingga dengan adanya gangguan pada organ-organ tubuh baik jasmani maupun rohani akan mengganggu seluruh aktivitas lainnya sehingga harus menstabilkannya.
Hubungan Zikir Bagi Ketentraman Jiwa
Manusia mempunyai kebutuhan dan keinginan yang tidak terbatas dan tidak ada habisnya, padahal apa yang dibutuhkannya tidak pernah dapat benar-benar terpuaskan (terbatas). Maka selama manusia masih memburu yang terbatas, mustahil mereka memperoleh kedamaian, karena yang terbatas (duniawi) tidak bisa memuaskan yang tak terbatas (nafsu dan hawa nafsu). Namun jika yang dicita-citakan manusia adalah Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang kesempurnaannya tiada batasnya, maka dahaganya bisa terpuaskan.
Jadi kalau manusia bisa selalu mengingat (dzikir) Allah, maka jiwanya akan tenteram, karena 'dunia' manusia yang terbatas itu terpuaskan dengan rahmat Allah yang tak terbatas. Jadi al-nafs al-muthma'innah adalah nafs yang bertakwa, yakin akan menemui-Nya, ridha dengan qodlo-Nya, ridha dengan pemberian-Nya.
Dzikir sebagai Psikoterapi Penyakit
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa depresi adalah suatu pengalaman yang menyakitkan, perasaan putus asa. Depresi merupakan suatu gangguan perasaan (afeksi) yang ditandai dengan afek disforik (kehilangan kegembiraan), disertai gejala lain, seperti gangguan tidur dan penurunan nafsu makan. Berdasarkan praktik dan pengalamannya sehari-hari, Abraham Mayerson menyimpulkan bahwa “penyebab penderitaan yang disebutkan di atas berpusat pada kondisi pikiran dan perasaan negatif yang tidak stabil.” Lebih lanjut mereka menyatakan bahwa untuk melakukan penyembuhan, tindakan lain adalah menciptakan ketenangan dan kedamaian, serta menetralisir terlebih dahulu alam pikiran dan perasaan.
Terapi ini lebih fokus pada upaya mengembalikan rasa percaya diri klien dan memperkuat fungsi egonya. Terapi ini bermanfaat dalam membangun sikap dan perilaku positif dengan cara membimbing, mengarahkan, melatih dan meningkatkan.
Pandangan Ulama Terhadap Pengaruh
Namun itu semua tergantung pada derajat kesediaan menerima akal dan meyakini pengobatan ruhani beserta manfaatnya.” 26. Menurut ulama kenamaan Ibnu Qayyim al-Jauziyah, Muhammad Salih, zikir adalah makanan utama hati dan pikiran. Pernyataan ini menunjukkan betapa perlunya seorang mukmin senantiasa mendaraskan zikir kepada Allah dalam kondisi apapun guna memenuhi kebutuhan pokoknya agar hati dan jiwanya menjadi segar, sehat dan tenang.
Dengan demikian menurut Imam Husain Azhahiri, “Seseorang dalam mempertahankan hidupnya harus mempunyai kadar keimanan qolbi, seseorang yang mempunyai keimanan qolbi akan selalu mengingat Allah SWT dalam keadaan apapun dan meyakini bahwa hanya Allah saja yang menjadi pelindung seluruh hidupnya. .Orang yang beriman qolbi akan mempunyai kekuatan untuk menghilangkan rasa takut, sedih, cemas, stress, depresi karena jiwanya tidak lagi memiliki rasa takut akan masa depan.”
Pandangan Para Ahli Kedokteran Jiwa
Zikir adalah ibadah kepada Allah SWT dengan membaca tasbih (Subhanallah) membaca tahlil (Lailahaillah) membaca hasbalah (Hasbiyallah) membaca tahmid (Alhamdulilah) membaca takbir (Allahu Akbar) membaca haukolah (La haula wala quwwata illa billah) membaca basmalah (Bismilahirrahmanirrohim) bacaan ing al - Qur'anul Majid dan membaca doa yang maktsur iaitu doa yang diterima daripada Rasulullah SAW. Imam Mujtahid menyatakan bahawa zikir yang baik ialah hamba yang tidak melupakan Tuhannya selama-lamanya, baik pagi, siang, petang dan petang dan hati sentiasa mengingati Allah SWT. Pertama, zikir jali, iaitu perbuatan mengingati Allah SWT dalam bentuk lafaz yang mengandungi makna pujian, syukur dan doa kepada Allah.
Ketiga, dzikir haqqi, yaitu dzikir yang dilakukan dengan seluruh jiwa dan raga, jasmani dan rohani, kapan saja dan di mana saja, dengan memperketat upaya melindungi seluruh jiwa dan raga dari larangan Allah dan melakukan apa yang diperintahkan-Nya. 37. Jadi dengan menggabungkan dzikir dan keyakinan akan kekuasaan Sang Pencipta-Allah SWT seseorang dapat menggunakannya bersamaan dengan keyakinan pada kemampuan tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri.
KONSEP DAN IMPLIKASI DZIKIR
Konsep Zikir Dalam Al-Qur’an
Menurut al Hafizh dalam Fat-hul Bari, zikir adalah segala ucapan (ucapan) yang kita suka baca untuk mengingat dan mengingati Allah SWT. Secara etimologi, kata dzikir berasal dari bahasa Arab dzakaor yadzkuru dzikron, yang mengandung makna sesuatu yang diucapkan dengan lidah dan hati tentang Allah SWT. Dari segi istilah, zikir ialah perbuatan mengingati Allah SWT dan Baginda yang merangkumi hampir semua bentuk ibadah dan amal soleh, seperti tasbih, tahmid, sholawat, membaca al-Quran, berdoa, beramal dan menjauhi kemaksiatan.
Menurut Hadis riwayat Muslim, zikir adalah ucapan yang paling diutamakan kepada Allah SWT Subhanallah wal Hamdulillah wallahu Akbar. Menurut al-Syaikh Abu Alais al-Samarkhan, yang dimaksudkan dengan zikir ialah hendaklah kamu mengingati Allah SWT dalam semua keadaan, dan keadaan manusia itu tidak dipisahkan kepada empat jenis keadaan; ketaatan, maksiat, nikmat dan kesusahan.
Implikasi Zikir Terhadap Kesehatan
Bagi pemeluk agama Islam, doa dan dzikir merupakan wujud ketaqwaan/keimanan seseorang. Penelitian yang dilakukan oleh Stack, Stark, Doyle, dan Rushing (1983) mengenai hubungan antara agama dan bunuh diri mendukung hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh ilmuwan Comstock dan Partridge (1972). Kelompok pasien jantung secara acak dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok yang mendapat terapi doa dan dzikir dan kelompok yang tidak mendapat terapi doa dan dzikir.
Survei yang dilakukan oleh majalah TIME dan CNN serta USA Weekend (1996) menyatakan bahwa lebih dari 70 pasien meyakini bahwa keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, doa dan dzikir dapat membantu mempercepat proses penyembuhan penyakitnya. Penelitian Snyderman (1996) tentang hubungan antara komitmen keagamaan dan sains (terapi medis) mendukung temuan sebelumnya; jadi kesimpulannya terapi pengobatan saja tanpa doa dan dzikir tidaklah lengkap; Di sisi lain, doa dan dzikir saja tidak akan efektif tanpa terapi medis.
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam ilmu kedokteran, sistem saraf terbagi menjadi dua bagian, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak di tengkorak dan sumsum tulang belakang yang berjalan melalui tulang belakang dan meluas ke otak. Pusat komunikasi dalam sistem saraf pusat dan berbagai saluran saraf memungkinkan respons sadar atau tidak sadar terhadap rangsangan sensorik.
Apabila seseorang merasa cemas terhadap suatu hal maka akan merangsang sistem saraf simpatis, yaitu bagian sistem saraf yang menjadi aktif pada situasi darurat atau stres. Kecemasan yang ada akan menimbulkan rangsangan pada sistem saraf simpatis melalui hubungan pikiran-tubuh, hal ini dikarenakan efek pada sistem saraf simpatis terjadi akibat adanya hormon adrenalin dalam jumlah yang berlebihan.
Saran
Baharuddin Islamic Psychology Paradigm Study of Psychological Elements from the Koran Student Library, Yogyakarta 2004. Harun, Salman, Mutiara al-Quran, Actualization of the Koran's Message in Life, Jakarta: PT Logos Wacana Ilmu, 1999. Al-Quran Ilmu Psychiatric Medicine and Mental Health, Yogyakarta: PT Dana Bhakti Prima Yasa, 2004, cet.
Sungkan, Abu, Learning To God, Bringing Emotional and Spiritual Intelligence to Life, Jakarta: PT Patrap Ëursina, 2006, cet. Yang Tersembunyi, Jin, Iblis, Syaitan & Malaikat dalam Al-Quran -as-Sunnah dan Wacana Pemikiran Ulama dahulu dan sekarang, Jakarta: Lentera Hati, 2000.