• Tidak ada hasil yang ditemukan

konsep ekologi desa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "konsep ekologi desa"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Ekologi Desa ; Membangun Desa Berbasis Ekologi

- NOVITA WULANDARI -

(2)

KONSEP EKOLOGI DESA

• Keadaan sosial dan lingkungan, merupakan unsur penting dalam membangun Indonesia, baik tatanan pemerintah pusat dan daerah.

Hal tersebut perlu ditindaklanjuti dengan merumuskan dan memasukkan prinsip-prinsip dasar Wilayah Kelola Rakyat atau disebut juga Desa Ekologi.

• Dalam perspektif ekologi, hubungan keterkaitan dan

ketergantungan antara seluruh komponen ekosistem harus

dipertahankan supaya stabil dan seimbang (homeostatis).

(3)

Lanjutan konsep ekologi desa

• Desa Ekologi sebagai sebuah pendekatan penting bagi upaya perbaikan pengelolaan desa sebagai pendukung utama pembangunan nasional.

• Desa Ekologi juga diartikan sebagai sebuah sistem kelola wilayah pedesaan yang terpadu dan melibatkan seluruh pihak baik dalam proses tata kuasa, kelola, produksi, dan konsumsi.

• Membangun Desa berbasis Ekologi perlu untuk mengenali dan

mengembangkan keberadaan sistem agroforestri yang telah

dipraktekkan petani sejak dulu kala berupa menanam pepohonan di

lahan pertanian.

(4)
(5)

INDEKS DESA MEMBANGUN

Indeks Desa Membangun (IDM) merupakan Indeks Komposit yang dibentuk berdasarkan tiga indeks, yaitu Indeks Ketahanan Sosial, Indeks Ketahanan Ekonomi dan Indeks Ketahanan Ekologi/ Lingkungan. Perangkat indikator yang dikembangkan dalam Indeks Desa Membangun dikembangkan berdasarkan konsepsi bahwa untuk menuju Desa maju dan mandiri perlu kerangka kerja pembangunan berkelanjutan di mana aspek sosial, ekonomi, dan ekologi menjadi kekuatan yang saling mengisi dan menjaga potensi serta kemampuan Desa untuk mensejahterakan kehidupan Desa.

Kebijakan dan aktivitas pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa harus

menghasilkan pemerataan dan keadilan, didasarkan dan memperkuat nilai-nilai lokal dan

budaya, serta ramah lingkungan dengan mengelola potensi sumber daya alam secara baik dan

berkelanjutan. Dalam konteks ini ketahanan sosial, ekonomi, dan ekologi bekerja sebagai

dimensi yang memperkuat gerak proses dan pencapaian tujuan pembangunan dan

pemberdayaan masyarakat Desa.

(6)

Lanjutan...

• Indeks Desa Membangun memotret perkembangan kemandirian

Desa berdasarkan implementasi Undang-Undang Desa dengan

dukungan Dana Desa serta Pendamping Desa. Indeks Desa

Membangun mengarahkan ketepatan intervensi dalam kebijakan

dengan korelasi intervensi pembangunan yang tepat dari

Pemerintah sesuai dengan partisipasi Masyarakat yang berkorelasi

dengan karakteristik wilayah Desa yaitu tipologi dan modal sosial.

(7)

LANDASAN HUKUM

1. Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,

2. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2016 tentang Indeks Desa Membangun, 3. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi

Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2021 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa tahun 2021,

4. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan

Masyarakat Desa No.398.4.1 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Keputusan

Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa No. 201

Tahun 2020 tentang Status Kemajuan dan Kemandirian Desa.

(8)

DESA :

KECAMATAN :

KABUPATEN :

NAMA KELOMPOK : 1.

2.

N

O DIMENSI INDIKATOR KETERANGAN EKONOMI PRODUKSI DESA PERTANIAN,

PERKEBUNAN AKSES DISTRIBUSI AKSES JALAN AKSES PUSAT

PERDAGANGAN PASAR TRADISIONAL AKSES LEMBAGA

KEUANGAN PERBANKAN (BRI, BNI) LEMBAGA EKONOMI BUMDES

KETERBUKAAN

SOSIAL KESEHATAN RS, KLINIK, PENDIDIKAN SD, SMP,SMA

MODAL SOSIAL LSM, KELOMPOK TANI, DSB

PEMUKIMAN

NO DIMENSI INDIKATOR KETERANGAN

LINGKUNGA

N KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP AGAMA, RAS/SUKU, DEMOGRAFI

WILAYAH POTENSI RAWAN BENCANA ?

(9)
(10)

PENENTUAN STATUS IDM

N

O URAIAN KETERANGAN 1 Desa Sangat

Tertinggal : IDM ≤ 0,4907 2 Desa Tertinggal : 0,4907 < IDM ≤

0,5989 3 Desa

Berkembang : 0,5989 < IDM ≤ 0,7072

4 Desa Maju : 0,7072 < IDM ≤ 0,8155

5 Desa Mandiri : IDM > 0,8155

• Klasifikasi terhadap status desa

tersebut bertujuan untuk

penetapan status perkembangan

dan rekomendasi terhadap

intervensi kebijakan yang perlu

dilakukan. Pendekatan dan

intervensi yang dapat diterapkan

pada Status Desa Sangat

Tertinggal akan berbeda tingkat

afirmasi kebijakannya

dibandingkan dengan Status Desa

Tertinggal.

(11)

Skema Pemutakhiran Data IDM 2022

Pemutakhiran Data Status Perkembangan Desa melibatkan beberapa pihak dari Satker Dinas

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa di Daerah (DPMD), Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah

(BAPPEDA), Kepala Desa serta Tenaga Pendamping

Profesional baik dari Tenaga Ahli Pendamping Provinsi (TA Provinsi), Tenaga Ahli Pendamping Kabupaten (TA

Kabupaten), Pendamping Desa Kecamatan (PD) dan Pendamping Lokal Desa (PLD).

(12)

RINCIAN TUGAS

Pendamping Lokal Desa (PLD) melakukan pendampingan pengisian kuisioner IDM di masing – masing Desa dampingan secara benar dan sesuai fakta data di lapangan;

Kepala Desa mengisi kuisioner IDM secara benar dan sesuai fakta data di lapangan didampingi oleh Pendamping Lokal Desa (PLD), kemudian Kepala Desa

menandatangani Berita Acara Pengukuran IDM bersama Pendamping Lokal Desa (PLD), Berita Acara dimaksud disampaikan oleh Pendamping Lokal Desa (PLD) kepada Pendamping Desa (PD) Kecamatan dalam bentuk softcopy dan hardcopy.

• Pendamping Desa (PD) Kecamatan

mengkoordinir dan membantu Pendamping Lokal Desa (PLD) dalam melakukan

pendampingan pengisian kuisioner oleh Kepala Desa, kemudian merekap hasil status desa dan dalam bentuk Berita

Acara, selanjutnya membawa Berita Acara untuk diverifikasi oleh Camat.

• Camat menandatangani Berita Acara

Pengukuran IDM bersama Pendamping Desa (PD), selanjutya Berita Acara dimaksud disampaikan oleh Pendamping Desa (PD) kepada TA Kabupaten dalam bentuk

softcopy dan hardcopy.

(13)

LANJUTAN..

• Tenaga Ahli (TA) Kabupaten mengontrol Pendamping Desa (PD) Kecamatan dalam mengkoordinir dan membantu Pendamping Lokal Desa (PLD), serta merekap hasil status desa pada tingkat kabupaten dalam bentuk Berita Acara softcopy dan hardcopy, selanjutnya membawa Berita Acara untuk diverifikasi oleh DPMD Kabupaten dan BAPPEDA Kabupaten;

• DPMD Kabupaten dan BAPPEDA Kabupaten menandatangani Berita Acara Pengukuran IDM bersama Tenaga Ahli (TA) Kabupaten, selanjutya Berita Acara dimaksud disampaikan oleh Tenaga Ahli (TA) Kabupaten kepada Tenaga Ahli (TA) Provinsi dalam bentuk softcopy dan hardcopy.

• Tenaga Ahli (TA) Provinsi bertanggungjawab melakukan monitoring Tenaga Ahli (TA) Kabupaten dalam mengontrol Pendamping Desa (PD) Kecamatan, merekap data status desa di tingkat Provinsi dan menyerahkan hasil dalam bentuk Berita Acara softcopy dan hardcopy, selanjutnya membawa Berita Acara untuk diverifikasi oleh DPMD Provinsi dan Bappeda Provinsi;

• DPMD Provinsi dan BAPPEDA Provinsi menandatangani Berita Acara Pengukuran IDM bersama Tenaga Ahli (TA) Provinsi, selanjutya Berita Acara dimaksud disampaikan oleh Tenaga Ahli (TA) Provinsi kepada Direktorat

Jenderal Pembangunan dan Pembangunan Masyarakat Desa, Kementerian Desa Pembangunan Daerah

Tertinggal dan Transmigrasi disertai rekap status desa tingkat Provinsi dalam bentuk softcopy dan hardcopy.

• Tenaga Ahli (TA) Provinsi menyampaikan softcopy Berita Acara melalui email: [email protected] dengan subject (kode provinsi) (nama provinsi) contoh:

11 ACEH, sedangkan hardcopy yang sudah diverifikasi oleh DPMD Provinsi dan BAPPEDA Provinsi disampaikan ke Direktorat Jenderal Pembangunan Desa dan

Perdesaan, Jl. TMP Kalibata No.17, Jakarta Selatan,12750, DKI Jakarta, Indonesia.

(14)

Apa Saja Bagian – Bagian dalam Pengisian Kuesioner IDM

• Identitas Petugas : dilengkapi dengan identitas petugas pengisi kuesioner terdiri dari nama, tanggal pengisian dan nomor telp/ hp petugas,

• Identitas Desa : dilengkapi dengan identitas informan sebagai perangkat desa, informasi umum mengenai Desa, mulai dari lokasi, informasi Kepala Desa beserta jajarannya serta informasi umum lainnya,

• Data Geografi, Topografi dan Demografi : dilengkapi dengan pengisian luas wilayah Desa dan Hutan Desa pada bagian Data Geografi; Jenis Wilayah Desa pada Data Topografi; jumlah total penduduk,

• Dimensi Sosial : dilengkapi dengan data pada bagian kesehatan yang terdiri dari data ketersediaan sarana kesehatan

• Dimensi Ekonomi : dilengkapi dengan data terkait keragaman produksi masyarakat desa, akses ke pusat perdagangan, akses distribusi / logistik, akses Lembaga keuangan, ketersediaan Lembaga ekonomi, dan keterbukaan wilayah,

• Dimensi Ekologi : dilengkapi dengan data terkait kondisi lingkungan dan potensi bencana,

(15)

LANJUTAN

• Aktivitas Desa : dilengkapi dengan data terkait ketersediaan Pendamping Lokal Desa, jumlah Pendamping Lokal Desa di kecamatan, jumlah anggota Kader pembangunan Masyarakat Desa yang aktif, jumlah anggota Tim Perumusan RPJMDes yang aktif, ketersediaan kebun gizi di Desa yang dimanfaatkan masyarakat, sumber pangan yang paling sering dikonsumsi masyarakat desa dan terdapat peraturan desa mengenai kesehatan dan pendidikan,

• Sumber Pendapatan Desa : dilengkapi dengan data terkait PAD (Pendapatan Asli Desa) Tahun Sekarang, PAD Tahun Sebelumnya, Dana Desa Tahun Sekarang, Dana Desa Tahun Sebelumnya, Bantuan Provinsi Tahun Sekarang, Bantuan

Provinsi Tahun Sebelumnya, Bantuan Kabupaten/Kota Tahun Sekarang, dan Bantuan Kabupaten/ Kota Tahun Sebelumnya,

• Aset dan Kekayaan Desa : dilengkapi dengan data terkait asset dan infrastruktur yang ada di Desa diantaranya tanah, bangunan Kantor Desa, Balai Desa, bangunan Desa lainnya, Pasar Hewan, Pasar Pelelangan Ikan, Pasar Pelelangan Hasil Pertanian, Pasar Desa lainnya dan asset Desa lainnya. Disamping itu, dilengkapi juga dengan data penyebaran informasi APBDes disebarkan ke masyarakat,

• Total Belanja APBDes : dilengkapi dengan data terkait bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa tahun Sebelumnya dan Sekarang, bidang pelaksanaan pembangunan Desa tahun Sebelumnya dan Sekarang, bidang pembinaan kemasyarakatan Desa tahun Sebelumnya dan Sekarang, bidang pemberdayaan masyarakat Desa tahun Sebelumnya dan Sekarang, bidang penanggulangan bencana, keadaan mendesak dan darurat Desa tahun Sebelumnya dan Sekarang,

• Jarak, Waktu dan Biaya Desa ke Kecamatan dan Kabupaten : dilengkapi dengan data terkait jarak kantor Desa ke kantor Camat dan waktu tempuhnya, total biaya transportasi dari kantor Desa ke kantor Camat, jarak kantor Desa ke kantor Bupati/Walikota dan waktu tempuhnya, serta total biaya transportasi dari kantor Desa ke kantor Bupati/ Walikota.

(16)

TERIMAKASIH

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Desa pagelaran merupakan sebuah desa yang terdapat di kecamatan pagelaran Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Masyarakat desa pagelaran

Perencanaan Pengelolaan Keuangan Desa pada Desa Tembokrejo Seluruh rangkaian proses perencanaan pengelolaan keuangan desa di Desa Tembokrejo tentunya ada tenaga pendamping desa yang