• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Manusia

N/A
N/A
Nada Bellasita Jinniarty Lubalu

Academic year: 2025

Membagikan "Konsep Manusia"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Konsep Manusia:

Memahami Hakikat, Martabat, dan Tanggung Jawab

Kelompok 1

1. Atamimi Loyme 2. Tirzah Diru

3. Nada Lubalu

4. Crisostima Dacosa

(2)

M anusia adalah makhluk kompleks yang telah menjadi pusat perhatian para pemikir dari berbagai disiplin ilmu. Pertanyaan mengenai hakikat manusia telah

dieksplorasi melalui filsafat, agama, psikologi, dan sosiologi.

Pendahuluan

(3)

Hakikat Manusia : Perspektif Filosofis

Rasionalisme (Plato):

M anusia adalah makhluk berakal yang mampu mencapai

kebenaran melalui akal budi.

Eksistensialisme (Sartre):

M anusia hadir di dunia terlebih dahulu, kemudian menciptakan makna dan esensinya melalui tindakan.

Materialisme (Hobbes):

Segala sesuatu, termasuk

manusia, dapat dijelaskan

melalui hukum-hukum fisika

dan materi.

(4)

Perspektif Agama

1 Islam (Al-Quran)

M anusia adalah khalifah di Bumi, yang mengemban tanggung jawab moral dan spiritual.

2 Kristen (Alkitab)

M anusia diciptakan menurut gambar dan rupa Tuhan,

memiliki martabat Ilahi.

3 Hindu

M anusia adalah bagian dari Brahman (realitas tertinggi) dan memiliki siklus

kelahiran, kematian, dan reinkarnasi (samsara).

Tujuan hidup manusia adalah mencapai moksha

(pembebasan dari samsara).

4 Budha

M anusia adalah kumpulan dari lima skandha (unsur jasmani dan rohani) yang selalu

berubah. Penderitaan manusia disebabkan oleh keterikatan pada ilusi tentang diri dan dunia. Tujuan hidup manusia adalah mencapai nirwana

(kebebasan dari penderitaan).

(5)

Perspektif Psikologis dan Sosiologis

Psikoanalisis (Freud)

Perilaku manusia dipengaruhi oleh alam bawah sadar

Behaviorisme (Skinner)

perilaku manusia adalah hasil dari pengkondisian dan respons terhadap lingkungan.

Humanistik (Maslow)

Manusia memiliki potensi pertumbuhan dan aktualisasi diri.

Sosiologis (Durkheim)

masyarakat membentuk individu melalui norma dan nilai-nilai sosial.

(6)

Hakikat Manusia dan Martabat Manusia

Martabat Manusia

Martabat manusia adalah konsep sentral dalam etika dan

hukum internasional, yang mengakui nilai intrinsik setiap

individu.

Hubungan dengan Hakikat

Immanuel Kant, dalam _Groundwork of the Metaphysics of

Morals_, berpendapat bahwa manusia harus diperlakukan sebagai tujuan dalam dirinya sendiri, bukan sebagai sarana untuk tujuan lain, karena mereka memiliki otonomi dan.

Implikasi

Deklarasi Universal Hak Asasi M anusia (UDH R), yang

diadopsi oleh PBB, mengakui martabat yang melekat manusia penting yang

menyatakan bahwa semua manusia memiliki hak-hak

dasar yang sama. H ak- hak ini penting untuk menciptakan dunia yang lebih baik.

(7)

Tanggung Jawab Manusia

1 Terhadap Diri Sendiri

Konsep "cura personalis" dalam tradisi Jesuit menekankan pentingnya merawat seluruh diri manusia—pikiran, tubuh, dan jiwa—untuk mencapai potensi penuh.

2 Terhadap Orang Lain

Emmanuel Levinas, dalam _Totality and Infinity_,

menekankan tanggung jawab etis kita terhadap "Yang Lain"

(the Other), yang mendahului kebebasan kita sendiri dengan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan saling membantu.

3 Terhadap Lingkungan

Rachel Carson, dalam _Silent Spring_, menyoroti dampak negatif manusia terhadap lingkungan dan menyerukan tindakan untuk melindungi alam, melestarikan alam dan menjaga keberlanjutan ekosistem.

Kewajiban, tanggung

jawab, peduli, lestarikan

(8)

Kesimpulan

M emahami hakikat, martabat, dan tanggung jawab manusia adalah kunci untuk

membangun masyarakat yang adil, beradab, dan berkelanjutan.

(9)

"Bertindaklah sedemikian rupa sehingga engkau selalu memperlakukan umat manusia, baik dalam dirimu sendiri maupun dalam diri orang lain, sebagai tujuan dan tidak pernah sebagai sarana belaka."

- IMMANUEL KANT

Referensi

Dokumen terkait

PBB sebagai sebuah organisasi internasional dalam piagamnya telah menempatkan penghormatan dan penghargaan akan hak-hak asasi manusia kedalam Piagam PBB yang dsebut The

Dalam berbagai tulisan ilmiah para intelektual Islam di Indonesia, sangatlah sulit menemukan referensi akan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dalam Islam tahun 1981

Selain diatur dalam hadis Nabi, Hukuman mati dan murtad juga telah diatur dalam Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM), namun beberapa pasal dalam deklarasi

Menurut reching human right yang diterbitkan oleh perserikatan bangsa-bangsa (pbb) , hak asasi manusia adalah hak yang melekat pada setiap menusia, yang tanpanya manusia

adalah disahkannya Deklarasi Umum Hak-hak Asasi Manusia - DUHAM (Universal Declaration of Human Rights) pada tanggal 10 Desember l948 oleh PBB.  Piagam ini disusun oleh suatu

Memproklamasikan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia sebagai suatu standar umum untuk keberhasilan bagi semua bangsa dan semua negara, dengan tujuan agar setiap orang

Dokumen tersebut membahas tentang pemahaman tentang hak asasi manusia dalam konteks Deklarasi Universal tentang Hak Asasi

PENULISAN SKRIPSI PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA DAN ASAS NON- REFOULEMENT TERHADAP PENGUNGSI SURIAH OLEH YUNANI DITINJAU DARI KONVENSI JENEWA 1951 DAN DEKLARASI UNIVERSAL HAK ASASI