• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Syafa'at Menurut Pandangan Muhammad Quraish Shihab

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Konsep Syafa'at Menurut Pandangan Muhammad Quraish Shihab"

Copied!
121
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Pembatasan dan Perumusan Masalah

Tujuan penelitian dan Manfaat Penelitian

Tinjauan Pustaka

Beberapa orang telah menuliskan pembahasan Syafa’at sebagai kajian dalam skripsi ini, salah satunya adalah Ahmad Baidlowi dalam tesisnya yang berjudul: “Konsep Syafa’at dalam Al-Qur’an Menurut Tafsir Al-Maraghi”. 9Ahmad Baidlowi, “Konsep Syafaat dalam Al-Qur'an Menurut Tafsir Al-Maraghi,” (Skripsi Fakultas Ushuluddin, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). 10 Arif Rahman Hakim, Konsep Syafa'at Menurut Sayyid Qutub dalam Tafsir Fi Zilal Al-Qur'an.

11Mahfudz Kasuba, “Konsep Mediasi dalam Tafsir Al-Maraghi”, (Skripsi Pascasarjana, Lembaga Ilmu Al-Qur'an, Jakarta, 2006). 12Nasikhun, “Masyarakat dan Intervensi dalam Perspektif Al-Qur'an”, (skripsi pascasarjana, Institut Ilmu Al-Qur'an, Jakarta 2007). Berikutnya kitab berjudul Penalaran Syafaat dalam Islam Menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah yang diterjemahkan oleh Ahsin Muhammad dari kitab Mafahim al-Qur'an karya Syekh Jafar Subhani bab Syafa'at, pembahasannya bersifat ilmiah dan cenderung ke arah aliran Syiah.14.

13 Tesis Ahmad Fahmi, "Perantaraan dalam Agama Kristian dan Islam, Perbandingan Gereja Roman Katolik dan Islam Sunni", UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 14 Syaikh Ja'far Subhani, Mengenai Kebolehan Syafaat Dalam Islam Menurut Al-Quran dan Sunnah, terj.

Metodologi Penelitian

Teknik dan Sistematika Penulisan

TINJAUAN UMUM TENTANG SYAFA’AT

Macam-Macam Syafa‟at

Syafaat ini dilakukan untuk menenangkan umat Islam dari ketakutan yang akan dirasai oleh manusia pada hari kiamat. Selain itu, syafaat Rasulullah SAW diberikan untuk memudahkan umat Islam semasa hisab dan melintasi shirat al-mustaqim (jambatan yang disifatkan lebih nipis daripada rambut dan lebih tajam daripada pedang). Sesiapa yang membaca dan mengetahui kengerian hari kiamat nescaya akan mengetahui nilai syafaat Rasulullah s.a.w. kepada umat Islam.

Malaikat, nabi dan orang beriman memberi syafaat kepada saudara mereka di neraka. Pertama: Campur tangan palsu ialah campur tangan yang diharapkan daripada orang musyrik terhadap berhala yang mereka sembah. Kebenaran ini tidak akan wujud kecuali atas kepuasan orang yang memberi campur tangan dan orang yang menerima campur tangan. 24.

Dari segi perantaraan Syariah, ada dua bahagian: perantaraan di sisi Allah dan perantaraan di sisi makhluk. Kedua, orang yang diberi syafaat ialah orang yang beriman kepada tauhid dan beriman, dari kalangan orang yang baik perkataan dan perbuatannya. Ia juga melibatkan campur tangan untuk mengambil hak daripada orang lain dan memberikannya kepada mereka yang tidak berhak.28 Allah SWT berfirman,.

Pemahaman dan penafsiran syafa'at mencakup berbagai pendapat para ahli kalam dan tafsir. Syafa'at Takwiniyyah, berkaitan dengan bukti ilmiah filosofis tentang adanya sistem alam semesta, yang terbentuk atas dasar silsilah sebab akibat (kausalitas). Tidak ada seorang pun yang dapat menjadi perantara dalam suatu masalah sampai ia memperoleh izinnya.

Allah adalah sebab asal, dan tidak ada yang menjadi pemberi syafaat sehingga mendapat izin-Nya. Ahsin Muhammad, Mengenai Kebolehan Syafaat Dalam Islam: Menurut Al-Quran dan Sunnah, (Jakarta: Pustaka Hidayah, 1992), hlm Syafaat dalam bentuk pertama dan kedua hanya diberikan oleh Nabi Muhammad SAW kepada umatnya.

Kriteria Pemberi dan Penerima Syafa‟at

Hal ini sepenuhnya merupakan hak prerogratif Allah SWT sebagai satu-satunya pemilik syafaat untuk menentukan siapa mereka. Ada tiga golongan yang dapat memberi syafaat pada hari kiamat, yaitu para nabi, ulama, dan para syuhada.44. Hadits ini dengan jelas menyatakan bahwa Rasulullah dan Al-Qur'an bisa menjadi perantara, bahkan malaikat pun bisa menjadi perantara.

Artinya, masyarakat juga harus memenuhi kriteria tertentu untuk berhak mendapatkan mediasi. Jadi syafaat adalah istilah khusus yang berarti menjadikan pihak lain sebagai perantara antara Anda dan Tuhan. Allah satu-satunya pemilik syafaat di akhirat, maka tidak ada seorang pun yang dapat memberikan syafaat kecuali dengan izin-Nya.

Namun posisi Nabi Muhammad sebagai mediator tidak mengubah fakta bahwa segala sesuatunya berada di bawah kekuasaan Allah. Meskipun syahadat memberikan banyak keutamaan bagi orang yang mengucapkannya, campur tangan Nabi merupakan bonus tambahan. Syafaat Nabi Muhammad bagi umatnya merupakan ungkapan bahwa Nabi itu rahmatal lil.

Syafaatnya adalah nikmat yang paling indah bagi manusia, kerana dengan syafaat Rasulullah, manusia mendapat keringanan, pertolongan dan keselamatan. Syafaat di dunia ini berdasarkan jenis syafaat qiyadiyyah iaitu syafaat yang berupa tuntunan Nabi Muhammad. Syafaat Nabi Muhammad SAW di dunia adalah berupa petunjuk dan teladan, juga berupa doa.

Syafaat Nabi di akhirat berbeda dengan syafaat besar yaitu syafaat bagi orang yang berdosa atau maksiat (Mudznib). Setiap nabi (sebelum saya) memanjatkan salatnya, sedangkan saya menjaga salat saya sebagai pemberi syafaat bagi umat saya di hari kiamat. Dari keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa doa Nabi SAW itulah yang disebut dengan syafaat.

Pendapat Beberapa Ulama Tentang Syafa‟at

Di akhirat kelak, orang yang memohon syafaat hendaklah terlebih dahulu mendapat izin daripada Allah SWT. Kedua, Allah redha dengan perkataan yang keluar dari mulut orang yang diberi syafaat.

Biografi Muhammad Quraish Shihab

  • Riwayat Hidup M. Quraish Shihab
  • Karya-Karya M. Quraish Shihab

Mengenal Tafsir Al-Misbah

  • Latar Belakang Tafsir Al-Misbah
  • Metode Tafsir Al-Misbah
  • Corak (Laun) Tafsir Al-Misbah
  • Sumber Penafsiran Al-Misbah
  • Sistematika Penulisan Tafsir Al-Misbah

TELAAH PENAFSIRAN M. QURAISH SHIHAB

Syafa‟at hanya Milik Allah Semata,

Syafa‟at Para Nabi dan Malaikat

Mereka yang Dapat Memberi dan Mendapat Syafa‟at

Penyesalan Orang Kafir disaat Tidak Ada Syafa‟at

Manakala perkataan (هل) pula boleh merujuk kepada orang yang dibolehkan memberi atau diizinkan memberi syafaat untuknya. Bahawa orang yang mendapat keizinan daripada Allah untuk memberi syafaat adalah orang yang beriman dan bukannya orang kafir. Sebenarnya syafaat duniawi tidak akan berlaku keesokan harinya, dan itulah yang dinafikan oleh sekian banyak ayat.

Syafaat sepenuhnya milik Allah, Allah-lah yang Maha Kuasa di langit dan di bumi. Tanpa adanya keridhaan Allah terhadap mereka, maka mereka tidak akan menerima campur tangan-Nya. Hanya saja mediasi terbatas dalam pemberiannya dimana memerlukan izin dan keridhaan Allah SWT.

Merekalah yang berhak masuk campur dan berhak mendapat kedudukan yang lebih baik di sisiNya. Kedua, Allah redha dengan perkataan yang datang dari pemberi syafaat sebagai izin bagi pemberi syafaat. Dalam kehidupan dunia, syafaat sering dilakukan dengan tujuan untuk membenarkan apa yang salah dan melanggar undang-undang dan peraturan.

Maka tidak diragukan lagi, di akhirat nanti dia akan mendapat syafaat sesuai petunjuknya di dunia. Ulama bersepakat bahawa orang kafir yang mempersekutukan Allah tidak akan mendapat syafaat daripada sesiapa pun. Tetapi mereka merindukan para pemberi syafaat yang akan memberi syafaat untuk mereka.

Mereka ini adalah orang-orang yang tidak akan mendapat pemberi syafaat yang dapat memberi syafaat. Syafaat pada dasarnya adalah doa, atau syafaat bagi orang lain untuk memperoleh kebaikan dan menolak keburukan. Atau dengan kata lain, syafaat adalah meminta kepada Allah di akhirat untuk kepentingan orang lain.

Merekalah yang berhak mendapat syafaat dan berhak mendapat kedudukan yang lebih baik di sisiNya. Terdapat perbezaan antara syafaat yang dituntut oleh orang musyrik dan syafaat yang dicari oleh orang Islam.

PENUTUP

Saran

Kekurangan ini bisa jadi disebabkan oleh terbatasnya bacaan penulis terhadap literatur Islam, khususnya bidang tafsir Al-Qur'an. Untuk mengurangi kekurangan dan kelemahan pada penelitian-penelitian lain, sangat disarankan bagi para akademisi untuk memperdalam teori dan mengambil pendekatan yang tepat ketika mempelajari Al-Qur’an, baik secara tematis maupun sebaliknya. Apalagi penelitian lain mengenai tafsir Quraish Shihab dapat memperluas cakrawala keilmuan penafsiran Al-Quran.

Disertasi Syafaat dalam Agama Kristen dan Islam, Perbandingan Gereja Katolik Roma dan Islam Sunni, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Perbedaan dengan penulis adalah lebih memfokuskan kepada penafsiran tentang ayat-ayat tawadu menurut Quraish Shihab dalam Tafsir Al Mishbah.. Reza Bafiitra 0D¶DULIdalam

Menurut Ahmad Musthofa Al-Maraghi bahwa ayat ini menjelaskan sesungguhnya Allah SWT tidak melarangmu untuk berbuat baik dengan orang – orang kafir dengan catatan

Quraish Shihab dalam al-Qur‟an Surat Luqman ayat 13-19 adalah memberikan peran penting terehadap keluarga khususnya orang tua, dalam mendidik anak (dimulai usia dini)

Dari hasil penelitian ini, penulis menyimpulkan bahwa perspektif Muhammad Quraish Shihab mengenai Konsep Pendidikan Anak Menurut Alquran mencakup beberapa hal, yaitu syukur

Al-Qur‟an itu merupakan bentuk pelarangan yang dilatarbelakangi oleh beberapa sebab yang terjadi pada konteks masyarakat Arab. Dalam ayat- ayat Al-Qur‟an yang turun

Quraish Shihab, adalah satu corak tafsir yang menjelaskan petunjuk- petunjuk ayat-ayat al-Qur‟an yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat, serta usaha-usaha

(Bandung: Mizan, 2007), h.. 118 mensyukuri kehadiran anak adalah dengan mendidiknya. Perhatikanlah bagaimana Alquran mengabadikan ucapan-ucapan Luqman ketika mendidik

Seperti firman Allah dalam al-Qur‟an surat al- Ankabut: 49 Artinya: “Sebenarnya al-Qur‟an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu, dan tidak ada yang