• Tidak ada hasil yang ditemukan

KONTRIBUSI PEKERJA ANAK PADA EKONOMI KELUARGA (STUDI KASUS PADA PEKERJA ANAK JALANAN DI KABUPATEN MOJOKERTO)

N/A
N/A
BAYU ADI SUPRAPTO

Academic year: 2023

Membagikan "KONTRIBUSI PEKERJA ANAK PADA EKONOMI KELUARGA (STUDI KASUS PADA PEKERJA ANAK JALANAN DI KABUPATEN MOJOKERTO)"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

Aksi segera untuk mewujudkan komitmen Indonesia bebas dari pekerja anak merupakan bagian dari agenda implementasi Rencana Aksi Nasional Penghapusan Bentuk-bentuk Besar Pekerjaan untuk Anak (RAN-PBPTA) yang tertuang dalam Keputusan Presiden nomor 59 tahun 2002. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran ilmiah mengenai fenomena pekerja anak di Kabupaten Mojokerto.

Gambar 1.1   Tingkat Pekerja Anak
Gambar 1.1 Tingkat Pekerja Anak

Pengertian Pekerja Anak

Faktor pendorong yang menyebabkan anak memilih menjadi pekerja anak antara lain: kemiskinan yang dialami orang tua, adanya budaya dan tradisi yang memandang anak wajib bekerja. Membiarkan anak menjadi pekerja anak merupakan pelanggaran terhadap hak-hak anak, khususnya hak atas pembangunan.

Legalitas Upaya Penanggulangan Pekerja Anak

Pendidikan menengah adalah melanjutkan dan memperluas pendidikan dasar serta mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang mempunyai kemampuan mempunyai hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial budaya dan alam disekitarnya, serta selanjutnya kemampuan dalam dunia kerja atau pendidikan tinggi dapat berkembang. Pendidikan tinggi merupakan kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk mempersiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik atau profesional yang dapat diterapkan untuk mengembangkan atau menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

Rencana Aksi Nasional Penghapusan Bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak (RAN PBTA)

Perangkat kebijakan utama diperlukan untuk mempercepat dan mempertahankan Program Penghapusan Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak (PBPTA). Dalam kaitannya dengan upaya penghapusan bentuk-bentuk pekerjaan terburuk untuk anak (PBPTA), Rencana Den Haag mempunyai peranan yang sangat penting.

Permintaan dan Penawaran tenaga Kerja .1 Permintaan Tenaga Kerja

Penawaran Tenaga Kerja

Pada tingkat upah di atas upah reservasi, kurva penawaran tenaga kerja mempunyai kemiringan positif hingga titik tertentu. Kurva ini disebut kurva penawaran tenaga kerja yang melengkung ke belakang (backward-bending labor supply curve).

Keseimbangan Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja

Teori Alokasi Waktu (Teori Leisure)

Teori Kemiskinan

Nilai Ekonomi Anak

Ekonomi Keluarga

Teori Pendapatan .1 Pengertian Pendapatan

Strategi Nafkah di Tingkat Rumah Tangga

Dalam pola pendapatan ganda, sejumlah anggota rumah tangga usia kerja terlibat dalam mencari nafkah dari berbagai sumber. Penerapan strategi penghidupan akan berbeda-beda bagi setiap rumah tangga miskin tergantung pada sumber daya dan kemampuan yang mereka miliki.

Penelitian Terdahulu

  • Child Labor and Household Land Holding: Theory and Empirical Evidence from Zimbabwe
  • Hazardous child labor in Nepal: The case of brick kilns
  • Does Poverty Affects Child Labour and School Attendance? : Evidence from Indonesia
  • Perencanaan Terpadu Penanganan Pekerja Anak (Studi pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bandung Barat)
  • Nexus Between Poverty and Child Labour: Measuring the Impact of Poverty Alleviation on Child Labour
  • Causes of Child Labour: Perceptions of rural and urban parents in Ghana
  • Child labour in Ghana: Implications for children's education and health

Jurnal ini menunjukkan bahwa pekerja anak pada jenis pekerjaan berbahaya di Nepal merupakan masalah serius, khususnya di industri pembuatan batu bata. Anda mendapatkan apa yang Anda bayar ketika insentif sekolah digunakan untuk mengatasi pekerja anak yang berbahaya. Penelitian ini berfokus pada persepsi orang tua mengenai penyebab pekerja anak di pedesaan dan perkotaan Ghana.

Kerangka Konseptual Pekerja Anak di Kabupaten Mojokerto Penetapan Rencana Aksi Nasional Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak (RAN-PBPTA) melalui Keputusan Presiden No.

Kerangka Pikir

Pendekatan Penelitian

Fokus Penelitian

Tempat dan Waktu Penelitian

Objek Penelitian

Metode Pengumpulan Data

Studi dokumen, yaitu suatu metode pengumpulan data dimana peneliti diharapkan memiliki dokumen tertulis untuk mencatat dan/atau mendalami masalah penelitian yang sedang diteliti. Data sekunder merupakan data lengkap yang diperoleh melalui pengumpulan dokumen, data, jurnal dan dokumen lain yang mendukung penelitian. Data sekunder diperoleh dari BPS, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait (Dinas Sosial Kabupaten Mojokerto), jurnal, buku, laporan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait yang berkaitan dengan penelitian ini.

Metode Analisis Data

Berpikir sedemikian rupa sehingga menciptakan kategori data yang mempunyai makna, mencari dan menemukan pola, hubungan dan temuan umum. Oleh karena itu analisis data kualitatif adalah suatu kegiatan yang mencakup proses pencatatan, pengelolaan, penggabungan dan sintesis data, yang kemudian memaknai setiap kategori data, mencari dan menemukan pola, hubungan serta menguraikan berbagai temuan dalam bentuk deskripsi bergambar, diagram alur. . , atau gambar lain dapat dipahami dan dipahami oleh berbagai pihak. Dalam analisis data penelitian yang diperoleh, peneliti menggunakan teknik model Miles dan Hubberman yang berlandaskan pada pandangan paradigmatik positivis.

Miles and Huberman (1984) state "the most frequent form of display data for qualitative research data in the past has been narrative text".

Uji Validitas data

Uji Kredibilitas

Dengan begitu, peneliti bisa mengecek kembali apakah data yang ditemukannya benar atau tidak. Selain itu, peneliti juga dapat memberikan gambaran data yang valid dan sistematis tentang apa yang diteliti (Sugiyono, 2008). Triangulasi sumber digunakan untuk menguji kredibilitas data dengan cara menelaah data yang diperoleh dari berbagai sumber.

Dengan melakukan analisis kasus negatif, peneliti menemukan data yang tidak sama dengan data yang diperoleh.

Uji Dependability

Tujuannya untuk mengetahui apakah data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan informan. Apabila data yang diperoleh disetujui oleh informan, maka data tersebut valid sehingga menjadikan data tersebut kredibel atau dapat diandalkan (Sugiyono, 2008). Tahap pengecekan anggota dalam penelitian ini dilakukan oleh peneliti yang berkunjung ke wilayah tempat tinggal pekerja anak yaitu di Cakar Ayam Baru, Kecamatan Mentikan, Kota Mojokerto.

Peneliti melakukan member check dengan cara mengecek kebenaran kondisi rumah, jumlah anggota keluarga dan cross check dengan ketua RT setempat.

Pekerja Anak di Jalanan, Mengapa Dipermasalahkan?

Anak-anak yang bekerja di lingkungan yang dianggap sebagai bentuk pekerjaan terburuk untuk anak dapat dengan mudah menyebabkan anak-anak tertular penyakit. Kakak Keysa dan Wahyu dirawat di RS Reksa Waluya karena sesak napas. Enaknya mbak, tahun 2017 gak bawa ke RS Wahidin, tapi kalau Sheila umur 2-5 tahun sering nendang, sering gak bawa ke RS Wahidin, dan Sabrina juga kurang gizi ya kak, sekitar umur 2 s/d 2,5 tahun.- Ibu Astri-.

Wawancara Ibu Astri dan pekerja anak yang sedang istirahat (Anda dapat melihat bahwa persediaan makanan dan minuman yang mereka konsumsi setiap hari bercampur dengan polusi dan debu).

Tabel  diatas  menunjukkan  bahwa  rata-  rata  pekerja  anak  yang  bekerja  di  jalanan  mempunyai  riwayat  penyakit  di  saluran  pernafasan  dan  saluran  pencernaan  serta  yang  berhubungan  dengan  malnutrisi
Tabel diatas menunjukkan bahwa rata- rata pekerja anak yang bekerja di jalanan mempunyai riwayat penyakit di saluran pernafasan dan saluran pencernaan serta yang berhubungan dengan malnutrisi

Gambaran Demografis Anak Jalanan di Kabupaten Mojokerto

Sooko, Pasar Lama Mojosari, Pasar Legi Mojosari 10 Wulan Kelas 7 1 Sekolah Sulak- SD Sulak Lampu.

Faktor Penyebab Anak Bekerja di Jalanan

  • Suasana lingkungan tempat tinggal kurang baik
  • Biaya sekolah
  • Eksploitasi orang tua
  • Pekerjaan turun temurun
    • Keluarga Ibu Yuni alias Arfin
    • Keluarga Ibu Indah
    • Keluarga Ibu Sunarsih
    • Keluarga Ibu Astri
  • Jumlah Anggota Keluarga yang Besar

Wawancara Ibu Indah (kiri peneliti) dan Ibu Sunarsih (kanan peneliti) dengan beberapa pekerja anak yang sedang istirahat. Dari gambar diatas terlihat Rifan, Keysa, Wahyu, Aura merupakan pekerja anak jalanan karena orang tuanya juga bekerja di jalanan. Artinya, 89% anak jalanan pekerja di wilayah Mojokerto merupakan generasi penerus keluarganya yang sebelumnya juga bekerja di jalanan.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa 89% atau 16 anak jalanan bekerja di jalanan karena berasal dari keluarga besar.

Diagram Pohon Silsilah Keluarga Pekerja Anak (Ibu Astri)
Diagram Pohon Silsilah Keluarga Pekerja Anak (Ibu Astri)

Kontribusi Pekerja Anak Pada Ekonomi Keluarga

Nilai ekonomi seorang anak terlihat dari nilai ekonomi anak saat ini dan nilai ekonomi anak di masa depan. Nilai ekonomi masa depan anak artinya orang tua memandang nilai ekonomi anak di masa depan, artinya membesarkan anak sama dengan investasi, pendidikan tinggi anak akan menjadi jaminan bagi keluarga, dan ketika anak sudah besar. , mereka berharap dapat memberikan bantuan ekonomi. Orang tua memandang anak sebagai investasi masa depan yang dapat memberikan manfaat bagi dirinya di masa depan.

Selain mempunyai persepsi terhadap nilai ekonomi anak di masa depan, orang tua juga mempunyai persepsi terhadap nilai ekonomi anak saat ini, yakni anak merupakan sumber tambahan penghasilan keluarga.

Strategi Nafkah Yang Digunakan Oleh Rumah Tangga Dengan Pekerja Anak

Nggak punya sepeda, bawa becak dan TV ambil 1 (gimana kalau nggak punya apa-apa. Kamu juga nggak punya sepeda, cuma becak dan TV saja) – Ibu Astri-“. Strategi penghidupan kedua yang digunakan oleh rumah tangga pekerja anak adalah strategi rekayasa tata ruang. Hal ini terlihat dari mobilitas yang dilakukan oleh pekerja anak yang setiap hari bermigrasi secara sirkuler dari Kota Mojokerto ke Kabupaten Mojokerto dan dari Tarik Sidoarjo ke wilayah Kabupaten Mojokerto.

Strategi ketiga adalah strategi alokasi sumber daya rumah tangga, dimana rumah tangga yang memiliki pekerja anak, karena keterbatasan sumber daya keuangan, sangat terpaksa melibatkan seluruh sumber daya manusia dalam rumah tangganya, termasuk anak.

Kesimpulan

Tingginya kontribusi pekerja anak jalanan terhadap perekonomian keluarga antara lain disebabkan oleh banyaknya anggota keluarga, orang tua yang menganggur, pendapatan orang tua yang tidak mencukupi kebutuhan keluarga sehingga seluruh anak bekerja. Dengan kata lain, setiap anak dalam keluarga memberikan kontribusi terhadap perekonomian keluarga, hal inilah yang menyebabkan tingginya persentase kontribusi anak jalanan terhadap perekonomian keluarga. Dalam mencari pendapatan dan mengelola pendapatannya, keluarga pekerja anak menggunakan strategi pendapatan yang berbeda-beda, namun memiliki pola yang sama antara satu rumah tangga dengan rumah tangga lainnya, yaitu pola strategi pendapatan ganda, rekayasa tata ruang, dan strategi distribusi sumber daya.

Strategi pendapatan ganda berarti bahwa rumah tangga yang memiliki pekerja anak tidak hanya melakukan satu jenis pekerjaan saja; Strategi rekayasa tata ruang ini melibatkan rumah tangga yang mempunyai pekerja anak di Kabupaten Mojokerto yang melakukan relokasi sementara (bekerja) dari wilayah di luar Kabupaten Mojokerto dan memasukkan Mojokerto ke dalam wilayah Kabupaten Mojokerto. , maka strategi ini berarti bahwa alokasi sumber daya memastikan bahwa rumah tangga pekerja anak memungkinkan seluruh anggota keluarga, termasuk anak-anak mereka, untuk bekerja.

Saran

Ketika orang tua pekerja anak jalanan memperoleh keterampilan kerja lainnya, diharapkan hal ini dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pendapatan keluarga pekerja anak jalanan sehingga mereka dapat memiliki rumah yang lebih layak dan keluar dari lingkungan tempat mereka tinggal saat ini. . di dalam. Sebaliknya, ketika pendapatan keluarga meningkat dan orang tua mampu menghidupi keluarga, maka eksploitasi terhadap pekerja anak jalanan diharapkan dapat teratasi. Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota Mojokerto diharapkan dapat memberikan bantuan Keluarga Berencana (KB) gratis kepada orang tua pekerja anak jalanan.

Hal ini terkait dengan temuan di lapangan yang menyebutkan bahwa pekerja anak berasal dari keluarga besar sehingga membuat orang tua tidak mampu memenuhi kebutuhan keluarga yang pada akhirnya berdampak pada munculnya pekerja anak di jalan.

Wawancara dengan Ibu Yuni alias Arfin

Bu Yuni : Senin sampai Kamis sore kakak, ini jam empat menunggu anak pulang sekolah, Sabtu sampai Minggu pagi. Cuma ini sepedanya lho, Kak, aku Jupiter. Peneliti : Bu, di sini bapak besarnya tidak terlihat, dimana bapak bekerja bu.

Wawancara dengan Ibu Indah

Miss Indah : Ari tamat SMA kakak, kalau cewek gak sekolah tamat SD dan ikuti paketnya. Bu Sunarsih : Aris umur 13 tahun, Windi umur 9 tahun, Wiwik kecil umur 4 tahun dan Wulan & tahun. Bu Sunarsih : Kak Yoyok Kak, saya sudah 21 tahun bekerja di pabrik di Gresik dan baru sekarang saya memakai seragam SMK anak saya nomor 2 WIdya kelas 2 SMK.

Bu Sunarsih : Motor Vario adik saya tetap bayar Rp 600.000 per bulan dengan TV 14 inchi merk China.

Wawancara dengan Ibu Astri

Bu Astri : Sheila kelas 5 SMP, Kak, Arya di SD Kedundung, Sabrina kelas 6 di SD Mentikan, dia jago PAUD di Cakar Ayam, Kak, gratis. Bu Astri : kerja dimulai jam 4 ya kak, saya akan pulang jam 8 malam, kalau anak-anak pulang sekolah, datanglah secepatnya. Bu Astri : Sudah 11 tahun disini, apa daya rindu, ijazahmu saja tidak ada, padahal dirusak oleh polisi negara, kamu tetap akan kembali ke sini kecuali jika pemerintah menyediakan lapangan pekerjaan yang tidak ada. tidak memerlukan gelar (pekerjaan yang tidak memerlukan gelar).

Ibu Astri : iya kakak, ayolah, tidak apa-apa kakak, atau kamu telpon dulu.

Wawancara dengan Bapak Zainul

Pak Zainul : Iya mbak, kami kesal sama orang tua kami, Cik tego laki-laki (kok tega sekali). Tn. Zainul: Kalau tidak ada yang menetes atau menetes, itu orang tuanya sendiri dan dari BC (Balong Cangkring). Ini adalah pusatnya. Pak Zainul: Belum, karena bagi kami ketika bekerja yang penting kita melihat pekerjaan itu dilakukan dengan baik, bukan mengemis.

Soalnya waktu di Sidoar sangat sedikit pada jam kerja, kami bangun di sini sebentar dan dikirim keesokan harinya.

Wawancara dengan Tegar dan Ageng Anak Penjual Makanan Keliling

Peneliti: ngene iki neg door dive disetorno nang ibuk tah deck. begini: jika kamu mendapat uang, apakah kamu akan memberikannya kepada ibumu?). Keren, keren, tidak palsu. Pernahkah Anda sakit (berjalan jauh, bersepeda, tidak memakai sandal). Peneliti : Saya belum tahu itu rumah sakit atau bukan, Kak (sambil menunjuk Ageng, kakaknya). Apakah Anda pernah ke rumah sakit?).

Wawancara dengan Bapak Mamat

Tn. Mamat : maklum iya mbak, disini mbak dapat tanah dan rumah gratis mbak, tapi mbak gak bisa dijual, mbak bisa tinggal disini selamanya, tapi itu bukan harta benda, boleh dipakai saja. Pak. Mamat : iya kalau ada rumah yang kosong mbak, maka ada KTP, KK, buku nikah. Tn. Mamat : oh tidak mbak tidak ada deposit, ini biaya kematian, kebersihan, itu saja mbak.

Pak Mamat : boleh kak monggo (silakan), saya pulang jam segini Peneliti : nggeh pak.

Gambar

Gambar 1.1   Tingkat Pekerja Anak
Gambar 2.2  Penawaran Tenaga Kerja
Gambar 2.4  Kurva indiferen
Gambar 3.2  Kerangka Berpikir  Keluarga Miskin
+3

Referensi

Dokumen terkait

Masalah yang ingin diangkat dalam penelitian ini adalah “ adakah kontribusi anak bekerja terhadap sosial ekonomi keluarga (studi kasus anak bekerja sebagai tukang sapu angkutan

Skripsi dengan judul “Gambaran Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan pada Anak Jalanan di Kota Surakarta” ini diajukan dalam rangka memenuhi syarat untuk meraih gelar

Dapat memberikan informasi mengenai latar belakang keluarga dan pendidikan pada anak jalanan, serta menjadi bahan untuk membuat kebijakan terkait dengan masalah kesejahteraan

Masalah yang ingin diangkat dalam penelitian ini adalah “ adakah kontribusi anak bekerja terhadap sosial ekonomi keluarga (studi kasus anak bekerja sebagai tukang sapu angkutan

KONTRIBUSI PEKERJA ANAK TERHADAP SOSIAL EKONOMI KELUARGA DI PASAR V KEBUN KELAPA DESA AMAL BAKTI, KECAMATAN BERINGIN, KABUPATEN DELI SERDANG.. Anak adalah amanah dan karunia

KONTRIBUSI PEKERJA ANAK TERHADAP SOSIAL EKONOMI KELUARGA DI PASAR V KEBUN KELAPA DESA AMAL BAKTI, KECAMATAN BERINGIN, KABUPATEN DELI SERDANG.. Anak adalah amanah dan karunia

Masalah yang ingin diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran kehidupan dan kontribusi anak bekerja terhadap sosial ekonomi keluarga (studi kasus anak logam di

 Sebelum perempuan Istri bekerja pendapatan suami bercukupan dan ketika perempuan Istri bekerja pendapatan keluarga menjadi meningkat, hal inilah yang menyebabkan sebuah keluarga