PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Perencanaan pembelajaran pendidikan agama Islam dalam melaksanakan tugasnya dapat menggunakan pandangan teori pembelajaran dan teori pembelajaran untuk dijadikan acuan dalam pemilihan, penentuan dan pengembangan metode pengajaran pendidikan agama Islam yang memenuhi karakteristik peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan agama Islam merupakan upaya normatif untuk membantu individu atau kelompok peserta didik mengembangkan pandangan hidup Islami sesuai dengan ajaran agama Islam. Dalam penerapan model pengajaran pendidikan agama Islam di SMAN 1 Kota Parepare, model ceramah masih dominan, dimana guru selalu lebih aktif dalam proses belajar mengajar di kelas, sedangkan siswa sebaliknya hanya sebagai pendengar.
5 Anna Primadoniati, “Pengaruh metode pembelajaran berbasis masalah terhadap peningkatan hasil belajar pendidikan agama Islam”, jurnal DIDAKTIKA: 2020.
Rumusan Masalah
Selain itu, karena sekolah ini telah menggunakan desain kurikulum 2013 (K13), maka proses pengajaran yang sebelumnya biasa-biasa saja perlu ditingkatkan. Model pembelajaran yang bersifat permanen sepertinya sudah menjadi tradisi di beberapa sekolah, oleh karena itu penulis berpendapat perlu adanya model pembelajaran yang tepat dengan melihat kondisi yang terjadi untuk meningkatkan minat belajar siswa dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, diharapkan siswa diajarkan berpikir mandiri dengan praktik pada model pembelajaran yang akan diterapkan.
Salah satu model yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan atau kesulitan dalam pembelajaran PAI adalah model pembelajaran berbasis masalah.
Tujuan Penelitian
Kegunaan Penelitian
TINJAUAN PUSTAKA
Tinjauan Penelitian Relevan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar dan keterampilan proses sains siswa XI. Kelas MIPA di SMA Negeri 1 Jepara. Hubungan keterampilan proses sains dengan hasil belajar pada model pembelajaran berbasis masalah dicapai sebesar 31,82%. PGRI Padangan Bojonegoro Hubungan penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dengan kesulitan belajar PAI siswa kelas XI.IPS.3.
Hubungan Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Dengan Masalah Pembelajaran PAI Siswa Kelas XI.IPS.3.
Tinjauan Teori
Model pembelajaran berbasis masalah membantu guru menciptakan lingkungan belajar yang dimulai dengan masalah-masalah yang penting dan relevan bagi siswa serta memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang lebih realistis (nyata). Pembelajaran berbasis masalah juga dapat dimulai dengan melakukan kerja kelompok antar siswa. 10Anna Primadoniati, “Pengaruh Metode Problem Based Learning Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam”, Jurnal DIDAKTIKA : 2020.
14Taufik Amir, “Inovasi Pendidikan melalui Pembelajaran Berbasis Masalah: Bagaimana Guru Memberdayakan Siswa di Era Pengetahuan.”
Kerangka Pikir
Oleh karena itu Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Karakter adalah pendidikan yang dimaksudkan untuk menyelaraskan, menyelaraskan dan menyeimbangkan Iman, Islam dan Ihsan.
Hipotesis
Penulis memaparkan korelasi penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dalam mengatasi tantangan pembelajaran PAI di kelas XI.IPS.3 SMAN 1 Kota Parepare. Tingkat intensitas penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran PAI siswa kelas XI.IPS.3 SMAN 1 Kota Parepare berada pada kategori sedang. Tingkat kesulitan pembelajaran PAI siswa Kelas XI.IPS.3 SMAN 1 Kota Parepare termasuk dalam kategori sedang.
Terdapat hubungan antara penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dengan kesulitan belajar PAI siswa kelas XI.IPS.3 SMAN 1 Kota Parepare.
METODE PENELITIAN
- Pendekatan dan Jenis Penelitian
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Populasi dan Sampel Penelitian
- Teknik Pengumpulan dan Pengelolahan Data
- Definisi Operasional Variabel
- Instrumen Penelitian
- Teknik Analisis Data
Penelitian tentang hubungan penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dengan kesulitan belajar PAI pada kelas XI.IPS.3 SMAN 1 Kota Parepare. Tidak terdapat hubungan antara penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dengan kesulitan belajar PAI pada kelas XI.IPS.3 SMAN 1 Kota Parepare. Terdapat hubungan antara penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dengan kesulitan belajar PAI pada kelas XI.IPS.3 SMAN 1 Kota Parepare.
Pernyataan tidak setuju sebanyak 15 responden atau 42,9%, dan pernyataan sangat tidak setuju sebanyak 6 responden atau 17,1%. Korelasi penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dengan permasalahan pembelajaran PAI siswa kelas XI.IPS.3 SMAN 1 Kota Parepare. Terdapat hubungan antara Problem Based Learning dengan permasalahan pembelajaran PAI pada kelas XI.IPS.3 SMAN 1 Kota Parepare.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Deskrpsi Hasil Penelitian
Uji Persyaratan Analisis Data
Oleh karena itu, kesimpulannya adalah terdapat hubungan antara pembelajaran berbasis masalah dengan masalah pembelajaran PAI pada siswa di SMAN 1 Kota Parepare. Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan linier atau hubungan non linier antara model pembelajaran berbasis masalah (X) dengan soal pembelajaran PAI (Y). Dalam menentukan uji linieritas arah regresi, yang harus dilihat adalah nilai yang ditampilkan pada kolom Linearitas.
Kriteria pengujian yang digunakan adalah jika nilai sig 0,000 < 0,05 maka hubungan antar dikatakan berbasis masalah. Sedangkan untuk mengetahui uji linieritasnya, yang perlu dilihat adalah nilai sig pada kolom Deviasi dari Linearitas. Jika nilai sig 0,390 > 0,05 maka arah regresi pembelajaran berbasis masalah terhadap kesulitan belajar PAI berarti mempunyai pola linier.
Pengujian Hipotesis
Hasil pengujian pada variabel pembelajaran berbasis masalah (X) menunjukkan nilai sig (2-taileg) = 0,000 < = 0,05 maka H0 ditolak yang berarti pembelajaran berbasis masalah rendah yaitu 56,47%. Dari hasil angket diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pembelajaran berbasis masalah dengan masalah pembelajaran PAI pada siswa di SMAN 1 Kota Parepare, meskipun masih perlu ditingkatkan. Untuk mengetahui tingkat korelasi pembelajaran berbasis masalah dengan masalah pembelajaran PAI dapat dilihat pada tabel interval koefisien korelasi di bawah ini.
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dengan masalah belajar PAI siswa pada tingkat yang sedemikian rupa sehingga dapat dipahami bahwa korelasi tersebut berada pada kategori sedang. Untuk mengetahui seberapa besar korelasi pembelajaran berbasis masalah dengan kesulitan belajar PAI siswa, dilakukan uji regresi linier sederhana. Berdasarkan tabel koefisien di atas dapat dianalisis bahwa model persamaan regresi linier sederhana untuk meningkatkan korelasi antara penggunaan mode pembelajaran berbasis masalah dengan kesulitan belajar PAI adalah (konstanta) Y
Jadi kesimpulannya adalah terdapat korelasi antara penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dan terdapat korelasi antara penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dengan permasalahan pembelajaran PAI pada kelas XI.IPS.3 SMAN 1 Kota Parepare. Berdasarkan hasil tabel diatas diketahui Fhitung = 12,764 dengan tingkat signifikansi 0,002 < 0,05 maka bentuk regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel partisipasi dan ada tidaknya hubungan pembelajaran berbasis masalah (X ). dan kesulitan belajar PAI siswa (Y). Nilai R2 sebesar 29,7% menunjukkan bahwa hubungan pembelajaran berbasis masalah dengan kesulitan belajar PAI siswa SMAN 1 Kota Parepare mempunyai pengaruh positif dengan nilai (R) sebesar 0,545.
Kontribusi pembelajaran berbasis masalah (X) terhadap kesulitan belajar PAI (Y) sebesar 29,7%, sedangkan 70,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dianalisis dalam penelitian ini.
Pembahasan
Artinya penggunaan model pembelajaran berbasis masalah pada kelas XI.IPS.3 di SMAN 1 Kota Siapkan berada pada kategori sedang. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelas, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pembelajaran berbasis masalah dengan pembelajaran PAI yang bermasalah pada kelas XI.IPS.3 SMAN 1 Kota Parepare.
Berdasarkan analisis yang diuraikan dalam skripsi yang membahas tentang korelasi penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dalam mengatasi kesulitan belajar PAI pada kelas XI.IPS.3 SMAN 1 Kota Parepar, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. Anna Primadoniati, “Pengaruh Metode Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam,” Jurnal DIDAKTIKA (2020). 2 Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah sudah sesuai dengan materi pembelajaran. 3 Saya merasa bingung dan mengalami kesulitan.
11 Suasana kelas menjadi lebih menyenangkan apabila pembelajaran menggunakan pembelajaran berbasis masalah. 12 Penggunaan pembelajaran berbasis masalah menjadikan. 15 Saya merasa materi yang mengandung konflik tidak penting dan membingungkan. 16 Belajar menggunakan pembelajaran berbasis masalah. 18 Saya kurang memahami cara menggunakan pembelajaran berbasis masalah, sehingga saya merasa kesulitan 19 Saya tidak suka menggunakan pembelajaran berbasis masalah.
BERBASIS PEMBELAJARAN DENGAN UPAYA MENGATASI KESULITAN MENGATASI PAI PADA KELAS XI.IPS.3 SMAN 1 KOTA PAREPARE SOAL PENELITIAN. 10 Saya merasa materi yang mengandung konflik tidak penting dan membingungkan. 11 Belajar menggunakan pembelajaran berbasis masalah.
PENUTUP
Kesimpulan
Pembelajaran berbasis masalah merupakan pengembangan kurikulum dan sistem pembelajaran yang sekaligus mengembangkan strategi pemecahan masalah serta basis pengetahuan dan keterampilan dengan menempatkan siswa berperan aktif dalam memecahkan masalah sehari-hari yang tidak terstruktur dengan baik dengan menggunakan angket. Dari penjelasan sebelumnya mengenai metode pembelajaran, maka salah satu metode yang diteliti dalam penelitian ini adalah model pembelajaran berbasis masalah.48. Pembelajaran berbasis masalah berfungsi membantu guru menciptakan lingkungan belajar yang dimulai dengan permasalahan yang relevan dan relevan bagi siswa serta memungkinkan siswa memperoleh pengalaman belajar yang lebih realistis (nyata).
Ada beberapa kesulitan belajar di sekolah yang dapat dikelompokkan menurut sumber kesulitan dalam proses pembelajaran, baik dalam menerima pelajaran maupun dalam menyerap pelajaran. Dengan demikian, pengertian kesulitan belajar di sini hendaknya diartikan sebagai kesulitan siswa dalam menerima atau menyerap pelajaran di sekolah. Dengan demikian, kesulitan belajar yang dihadapi siswa timbul pada saat mengikuti pelajaran yang ditugaskan oleh seorang guru.49.
Sebagaimana hasil penelitian yang dilakukan di dalam kelas Berdasarkan pernyataan di atas mengenai berbagai ciri perilaku yang merupakan manifestasi dari gejala kesulitan belajar antara lain dan menunjukkan hasil belajar yang rendah, hasil yang dicapai tidak sebanding dengan usaha yang dikeluarkan dan lambat dalam lakukanlah. Hal ini dapat dibuktikan pada hasil uraian yang menunjukkan skor kriteria variabel sebesar 0,64 atau 64% dari kriteria yang ditentukan. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa gambaran kesulitan belajar PAI termasuk dalam kategori rendah.
Tingkat intensitas penggunaan model pembelajaran berbasis masalah dalam pembelajaran PAI di kelas Tingkat kesulitan mempelajari PAI di kelas
Saran
Efektivitas Pembelajaran Berbasis Masalah Mobile Blended terhadap Pemecahan Masalah Matematika.” Jurnal Internasional Teknologi Seluler Interaktif 15, no. Mulyono, “Efektivitas Metode Pembelajaran Berbasis Masalah Dalam Pembelajaran Fiqih di Perguruan Tinggi,” Jurnal Kajian Islam, Filsafat Pendidikan,. Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Wibawa, Rizky Kusuma Putra, “Penerapan metode pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan motivasi dan kinerja belajar siswa kelas XI pada mata pelajaran deskripsi teknik mesin di SMK Piri Sleman.”
3 Saya merasa terganggu jika situasi di luar kelas berisik pada saat pembelajaran berlangsung. 4 Gaya mengajar guru yang monoton membuat saya. 6 Saya malu bertanya kepada guru apakah saya mengalami kesulitan dalam melaksanakan proses pembelajaran.7 Saat saya menerima tugas, saya merasa malas. 5 Saya malu bertanya kepada guru apakah saya mengalami kesulitan dalam melaksanakan proses pembelajaran 6 Saat menerima tugas, saya merasa malas.