• Tidak ada hasil yang ditemukan

KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY (HPLC)

N/A
N/A
netri elisma

Academic year: 2024

Membagikan "KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT) HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY (HPLC) "

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI (KCKT)

HIGH PERFORMANCE LIQUID CHROMATOGRAPHY (HPLC)

Any Guntart

(2)

POMPA

C18 D Injektor

SKEMA HPLC

Integrator Kolom analitik

Ke penampungan

(3)
(4)
(5)

Instrumen HPLC

(6)

1. Reservoir Fase Gerak

Bisa lebih dari 1

dari gelas / stainless steel

Daya tampung 1- 2 L

Dilengkapi degasser (menghilangkan gas terlarut) → gas NO2 & O2 → membuat gelembung-gelembung di

dalam kolom & detektor

- Pelebaran pita analit

- Respon detektor terganggu

(7)

• Degassing → pompa vakum dihubungkan reservoir &

diaduk / dipanaskan

Solven disaring dengan kertas Millipore

Pemisahan dengan 1 jenis FG dengan konsentrasi konstan

→ Elusi Isokratk

Bila dengan 1 atau lebih FG yang polaritasnya berbeda → Elusi Gradien

Digunakan FG segar → mendapatkan hasil yang reprodusibilitas optmum dalam pemisahan

(8)

2. Pompa

Tekanan ≥ 1000 psi (4000 – 6000psi) Kec. Alir 1-3ml/menit

Bahan harus resisten secara kimiawi Ex : dari teflon & stainless steel

Tidak ada pulsa getaran Kontnyu

(9)

3. Peredam Pulsa Fase Gerak

Ada beberapa detektor sensitve terhadap variasi kec. Alir FG → ex : index refraksi,

elektrokimia & konduktometer

Peredam aliran dengan gas yang ditekan

(10)

4. Sistem Injeksi Sampel

Menentukan presisi perhitungan → reprodusibilitas sampel

Sampel dimasukkan dengan tekanan tnggi → merupakan pita dengan sampel tpis → pelebaran diperkecil

Konvensional atau automatk

(11)

Injektor Automatk

(12)

5. Kolom Kromatograf

Bentuk tabung, permukaan dalam rata Dari gelas / stainless steel

Lapisan luar kadang dilapisi logam → menahan tekanan ad 6000 psi, rx kimia dari FG

Sambungan kolom → tdak menyebabkan FG stagnant

Panjang kolom (10 – 30) cm

Analisis pemisahan cepat (3 – 8) cm Internal diameter (4 – 5)mm

Partkel diameter (3 – 5) µm

Guard kolom → sebelum kolom analitk

(13)

Kolom dari stainless steel

(14)

 

(15)

6. Detektor

Pemilihan didasarkan pada problem pemisahan

Harus sensitf (menghindari pelebaran)

Ada 2 macam :

1. Berdasarkan sifat umum larutan

Refraktf indeks → control temperatur Kurang sensitve

(16)

2 . Berdasarkan sifat solut/analit/sampel UV – Vis

Fluorescence Elektrokimia

Sinyal analit yang berbeda dari FG ↓

Lebih sensitf (µg – ng) ↓

Dikembangkan dengan derivatsasi pre & post kolom

(17)

Derivatsasi/modivikasi Instrumen HPLC

17

1.50 0.506

Fase gerak

pereaksi Pompa

sampel

kolom

Pompa pereaksi

kapiler bentuk koil

Detektor

penampung tempat injeksi

(18)

Alur sampel ke Detektor

(19)

7.Interpretasi output dari Detektor/integrator

• Direkam berupa rangkaian puncak-puncak

• Puncak untuk data kualitatf dan kuanttatf

(20)

Profil kromatogram

Dalam gambar, area di bawah puncak Y < dibanding dengan area dibawah puncak X. Hal ini mungkin disebabkan :

a.Karena Y lebih sedikit dari X

b.Y mengabsorbsi sinar UV pada panjang gelombang lebih

sedikit dibanding dengan X.

(21)

Rangkaian HPLC pada spektrometer massa

Pada saat detektor menunjukkan puncak, beberapa senyawa sementara melewat detektor dan pada waktu yang sama dapat dialihkan pada spektrometer massa. Pengalihan ini akan memberikan pola fragmentasi yang dapat dibandingkan pada data komputer dari senyawa yang polanya telah diketahui.

Ini berart bahwa identfikasi senyawa dalam jumlah besar dapat ditemukan tanpa harus mengetahui waktu retensinya.

(22)

Fase Normal HPLC

Kolom diisi dengan partikel silika yang sangat kecil dan pelarut non polar misalnya heksan. Sebuah kolom

sederhana memiliki diameter internal 4.6 mm panjang 150 sampai 250 mm.

Senyawa-senyawa polar dalam campuran melalui kolom akan melekat lebih lama pada silika yang polar

dibanding dengan senyawa-senyawa non polar. Oleh karena itu, senyawa yang non polar kemudian akan lebih cepat melewati kolom.

(23)

Fase Balik/Reverse Phase HPLC

Silika dimodifikasi menjadi non polar berupa atom karbon 8 atau 18. Sebagai contoh, pelarut polar digunakan berupa campuran air dan alkohol

sepert metanol.

Senyawa-senyawa non polar dalam campuran akan

bereaksi dengan gugus hidrokarbon karena adanya dispersi gaya van der Waals. Molekul-molekul polar akan bergerak lebih cepat melalui kolom.

Fase balik HPLC adalah bentuk yang biasa digunakan dalam HPLC.

(24)
(25)
(26)
(27)

Hasil Analisis dengan menggunakan HPLC

Referensi

Dokumen terkait

Kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) dengan metode elusi gradien untuk penentuan kadar antioksidan sintetik tertier butil hidrokuinon (TBHQ) dalam minyak goreng

Instrumen KCKT yang digunakan terdiri dari detektor UV pada λ 254 nm dan sistem elusi isokratik dengan jenis kolom, fase gerak, laju alir, dan suhu oven yang diubah hingga

Kondisi optimal pemisahan dengan KCKT- Preparatif optimal diperoleh pada konsentrasi sampel 3000 ppm dengan komposisi fase gerak campuran Metanol:Air (7:3), serta

Hasil terbaik optimasi fase gerak dan sistem elusi yang digunakan untuk memisahkan senyawa berberin dalam ekstrak etil asetat tanaman antinganting yakni menggunakan fase gerak metanol

Di dalam kromatografi cair komposisi dari solven atau fase gerak adalah. salah satu dari variabel yang

Optimasi metode yang digunakan antara lain laju alir, panjang gelombang dan komposisi eluen, untuk mendapatkan kondisi optimum KCKT untuk pemisahan senyawa

Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) merupakan sistem pemisahan dengan kecepatan dan efisiensi yang tinggi karena didukung oleh kemajuan dalam teknologi kolom, sistem pompa

Perlu dilakukan pemisahan ekstrak etanol kayu secang dengan fase gerak yang lebih sesuai, pengubahan cara elusi isokratik dengan elusi gradien, dan parameter alat untuk