Latar Belakang Masalah
Selain itu, Perbankan Syariah dan Industri Keuangan Non Perbankan Syariah (IKNB) masing-masing senilai Rp534,86 triliun dan Rp109,47 triliun. Bisa jadi yang membuat masyarakat muslim di Indonesia paling tidak menjadi nasabah bank syariah adalah rendahnya tingkat religiusitas dalam beragama. Bisa jadi yang membuat masyarakat muslim di Indonesia setidaknya menjadi nasabah bank syariah adalah mereka.
Salah satu permasalahan perbankan syariah terkait dengan literasi adalah karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang sistem perbankan syariah. Walaupun sebenarnya hampir rata-rata bank syariah di Indonesia mampu membuktikan bahwa sistem bagi hasil cukup menguntungkan.
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Manfaat penelitian
0,566 = Nilai 0,566 merupakan nilai yang menunjukkan bahwa Literasi Keuangan (berpengaruh positif terhadap Keputusan Menabung (Y), sehingga setiap penambahan 1% jawaban responden terhadap Literasi Keuangan (Variabel (Y) akan berpengaruh yaitu keputusan menabung sehingga nilainya menjadi 0,566%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Literasi Keuangan berpengaruh positif yaitu variabel yang paling dominan dan signifikan pengaruhnya secara parsial dan simultan terhadap Keputusan Mahasiswa menabung di Bank Syariah ( Fakultas Tarbiyah dan Keguruan) dan keguruan) menabung di bank syariah.
Pengaruh religiusitas, fasilitas pelayanan, literasi keuangan dan bagi hasil terhadap minat menabung siswa di bank syariah. Pengaruh literasi keuangan syariah dan tata kelola syariah terhadap keputusan mahasiswa saat menggunakan layanan perbankan syariah.
Manfaat praktis
TINJAUAN PUSTAKA
Bank
Berdasarkan Undang-undang Perbankan No. 10 Tahun 1998, bank didefinisikan sebagai badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk lainnya untuk menetapkan standar peningkatan kesejahteraan. kehidupan masyarakat pada umumnya. Sebagai lembaga terpercaya, bank harus selalu menjaga likuiditasnya agar dapat memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dengan segera. Adanya peran monitor-to-monitor, artinya bank sebagai lembaga perantara yang menghimpun uang dari deposan dan menaruhnya pada kredit 2.
Masyarakat mempercayai bank bahwa tidak akan menyalahgunakan uang yang telah dititipkan, dan bank mempercayai debitur untuk tidak menyalahgunakan fasilitas pinjaman yang diberikan. Bank memberikan fasilitas pelayanan kepada masyarakat berupa pengiriman uang, penitipan barang/hak milik, pemberian bank garansi dan pelunasan tagihan.
Bank Syariah
Pada dasarnya fungsi bank syariah tidak jauh berbeda dengan bank konvensional atau bank umum lainnya, sebagaimana tercantum dalam UU RI No. 21 tahun 2008 tentang perbankan syariah. Bank Syariah dan UUS (Unit Usaha Syariah) wajib menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Bank syariah dan UUS dapat melakukan fungsi sosial berupa lembaga baitul mal yaitu menerima dana yang bersumber dari zakat, infaq, sedekah, hibah atau dana sosial lainnya dan menyalurkannya ke organisasi pengelola zakat.
Bank syariah dan UUS dapat menghimpun dana sosial yang berasal dari wakaf uang dan menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazhir) sesuai dengan keinginan pemberi wakaf (wakif). Oleh karena itu, dibentuklah mekanisme perbankan bebas bunga yang biasa disebut dengan bank syariah.
Religiusitas
Jika agama mengacu pada aspek formal tentang aturan dan kewajiban, maka religiositas mengacu pada aspek keagamaan yang telah diinternalisasi individu di dalam hati mereka. Religiusitas merupakan ekspresi spiritual seseorang yang berkaitan dengan sistem kepercayaan, nilai, hukum dan ritual yang berlaku. Dalam Islam, muatan dimensi intelektual/pengetahuan meliputi pengetahuan tentang isi Al-Qur'an, ajaran utama yang diyakini dan dilaksanakan, hukum Islam (Ancok dan Suroso, 2002), dan pemahaman tentang prinsip-prinsip keilmuan Islam. ekonomi. /perbankan syariah. 5) Dimensi Konsekuensi.
Dimensi konsekuensi/praktik mengacu pada seberapa tinggi seseorang dalam perilaku yang dimotivasi oleh ajaran agamanya. Menurut Anshori dalam Ghufron & Risnawit, agama mengacu pada aspek formal yang berkaitan dengan aturan dan kewajiban, sedangkan religiositas mengacu pada aspek keagamaan yang telah diinternalisasi seseorang di dalam hatinya.
Literasi
Secara khusus, literasi keuangan syariah yang rendah akan menyebabkan kurangnya akses ke lembaga keuangan syariah dan menghambat pertumbuhan ekonomi. Literasi keuangan syariah secara langsung akan meningkat ketika masyarakat mempercayakan keuangannya kepada lembaga dan jasa keuangan yang ada. Berbeda dengan literasi keuangan konvensional, literasi keuangan Islam adalah pemahaman individu terhadap keuangan Islam. Pengertian ini meliputi prinsip dasar, kontrak transaksional, kelembagaan dan produk keuangan.
Chen dan Volpe (1998) dalam Mendari dan Kewal (2014) membagi pendidikan keuangan menjadi 4 aspek untuk memahami pengelolaan keuangan pribadi, yang meliputi. Ada banyak penelitian yang mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi literasi keuangan masyarakat.
Kualitas Pelayanan
Selain kalangan akademisi, pendidikan dan sosialisasi keuangan syariah harus dilakukan untuk masyarakat umum berbasis komunitas dan profesi di berbagai wilayah Indonesia. Edukasi dan sosialisasi literasi keuangan syariah yang mencakup seluruh sektor jasa keuangan syariah wajib dilakukan bagi ibu-ibu rumah tangga, majlis ta’lim perempuan dan ormas perempuan Islam, seperti aisyiah, fatayat NU, muslim taalwashliyah, dan sebagainya. Selanjutnya, gerakan nasional literasi keuangan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk kegiatan, antara lain: 1) Menyusun database materi edukasi dan materi pendukung lainnya untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan edukasi dan kampanye nasional literasi keuangan.
Sistem basis data materi pengetahuan keuangan syariah yang telah disusun mencakup seluruh sektor industri jasa keuangan syariah. Apabila kedua faktor tersebut sesuai, maka kualitas pelayanan yang dimaksud dianggap baik dan memuaskan.
Keputusan
Dengan kata lain, orang yang mengambil keputusan harus memiliki pilihan di antara beberapa alternatif. Pengambilan keputusan ini cenderung memakan waktu lama dan hanya sedikit masalah pilihan konsumen. Pengambilan Keputusan Terkendala (Unified Decision Making) Jumlah upaya pemecahan masalah yang diperlukan dalam pengambilan keputusan terkendala berkisar dari rendah hingga sedang.
Dibandingkan dengan pengambilan keputusan yang rumit, ini melibatkan lebih sedikit upaya untuk mencari informasi, lebih sedikit alternatif yang dipertimbangkan, dan diperlukan proses integrasi. Pilihan yang melibatkan pengambilan keputusan terbatas biasanya dibuat cukup cepat, dengan upaya kognitif dan perilaku tingkat sedang. Pencarian informasi digunakan untuk memilih alternatif yang mampu memberikan manfaat maksimal dari penggunaan produk.
Sumber daya internal, yaitu penggunaan kembali informasi dalam ingatan atau otak untuk menghadapi saat dibutuhkan. Yang dijadikan sebagai pertimbangan pertama untuk dihadapi adalah produk atau merek yang ada di ingatan. Konsumen pada akhirnya akan memilih alternatif yang mampu memberikan manfaat maksimal dari produk yang ada. Jalan pintas kognitif yang menjadi ciri pemecahan masalah membuat seseorang tidak peduli dengan dirinya sendiri.
Pemecahan masalah dilakukan dengan usaha yang lebih cermat dan penuh perhatian (intensive problem solving). Artinya konsumen harus mengetahui semua alternatif produk yang tersedia dan mampu menilai setiap alternatif tertentu. Pandangan ini mengatakan bahwa konsumen pada dasarnya menyerah pada kepentingannya sendiri dan secara pasif menerima upaya promosi dari pemasar.
Penelitian Terdahulu
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa variabel religiusitas, pengetahuan, pendapatan dan kualitas secara bersamaan.
Kerangka Pemikiran
Hasil penelitian Nuraini Letari menunjukkan bahwa pendidikan keuangan siswa berpengaruh positif terhadap minat menabung, mengingat mereka terlebih dahulu mengetahui dasar pendidikan keuangan Islam. Begitu juga dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Tiara (2017) bahwa kualitas pelayanan secara bersama-sama mempengaruhi keputusan nasabah untuk menabung di bank syariah, sedangkan variabel agama secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam menabung di bank syariah. dengan nilai sig 0,012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana religiusitas, pendidikan keuangan dan kualitas pelayanan dapat ditentukan secara parsial dan simultan, serta untuk mengetahui faktor mana yang lebih dominan mempengaruhi keputusan mahasiswa untuk menabung di bank syariah.
Dari gambar di atas kerangka yang disajikan di atas menunjukkan variabel bebas yaitu religiusitas (X1), pengaruh literasi keuangan (X2), Kualitas Pelayanan (X3), sedangkan variabel terikatnya adalah Keputusan Mahasiswa (Y1).
Hipotesis
METODE PENELITIAN
- Lokasi dan Waktu Penelitian
- Populasi dan Sampel
- Metode Pengumpulan Data
- Jenis dan Sumber Data
- Metode Analisis Data
- Definisi Operasional
Kemudian berikut data karakteristik responden berdasarkan siswa (i) menabung di bank syariah disajikan dalam bentuk tabel berikut. Dilihat dari pertanyaan dengan skor rata-rata tertinggi, pertanyaan tentang praktik ajaran Islam (X1.7) dengan nilai rata-rata 4,19 yang berada pada skala setuju, berarti keputusan menabung di bank syariah merupakan salah satu praktik dalam Islam. Diduga religiusitas, pengetahuan keuangan dan kualitas pelayanan secara parsial mempengaruhi keputusan mahasiswa untuk menabung di bank syariah.
Diduga religiusitas, pendidikan keuangan dan kualitas layanan secara simultan mempengaruhi keputusan mahasiswa untuk menabung di bank syariah. Artinya mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar memiliki pengaruh yang dominan terhadap keputusan menabung di bank syariah. Variabel agama, pendidikan keuangan dan kualitas pelayanan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa UINAM (Fakultas Tarbiyah dan Keguruan) untuk menabung di bank syariah.
Analisis pengaruh kualitas pelayanan dan citra merek terhadap keputusan menabung di Bank Syariah Mandiri Salatiga.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar
- Hasil Analisis
- Analisis Karakteristik Responden
- Analisis Data Deskriptif Variabel
- Pengujian Validitas dan Realibilitas
- Analisis Regresi Linear Berganda
- Pengujian Hipotesis
- Pembahasan
- Religiusitas
- Literasi Keuangan
- Kualitas Layanan
Dilihat dari perbandingan rata-rata pertanyaan lainnya, pertanyaan dengan skor rata-rata tertinggi, pertanyaan pengetahuan pemahaman keuangan Islam (X2.1) dengan rata-rata 4,29 yang berada pada skala setuju berarti, bahwa pemahaman keuangan Islam berpengaruh terhadap keputusan menabung, tidak jauh berbeda dengan masalah menabung di bank syariah (X2.2), dan merekomendasikan siswa untuk mengetahuinya (X2.4) yang menunjukkan rata-rata di atas angka 4 yang berarti keputusan tentang menabung pada literasi keuangan memiliki tingkat pengetahuan yang lebih baik dibandingkan dengan keamanan menurut hukum Islam. Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa variabel Reliusitas, Literasi Keuangan dan Kualitas Layanan secara simultan berpengaruh terhadap keputusan menabung (Y).
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran
Pengaruh religiusitas, pengetahuan perbankan, pengetahuan produk perbankan, pengetahuan layanan perbankan dan pengetahuan bagi hasil terhadap preferensi penggunaan layanan perbankan syariah. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Perbankan Syariah STAIN Salatiga Menjadi Nasabah Perbankan Syariah. Analisis pengaruh persepsi kualitas layanan, promosi dan religiusitas terhadap minat menabung siswa di perbankan syariah.
Missing value handling Definition of missing user-defined missing values are handled as missing. Statistics for each pair of variables are based on all the cases with valid data for that pair. Missing Value Handling Statistics are based on all cases with valid data for all variables in the procedure.
Missing value treatment statistics f or each pair of v ariables are based on all cases of cases used. Statistics handling missing values f or any pair v of variables are based on all cases with v true data f or that pair. Missing value handling statistics are based on cases with no missing values f or any v used.