• Tidak ada hasil yang ditemukan

Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD dan MI

N/A
N/A
Iip Hidayat

Academic year: 2023

Membagikan "Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SD dan MI"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

Pengembangan kurikulum disusun antara lain untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk (a) belajar beriman dan takut akan Tuhan. Kelompok mata pelajaran keagamaan dan akhlak mulia dirancang untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Departemen Kewarganegaraan dan Kepribadian dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mahasiswa tentang kedudukan, hak, dan kewajiban dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta meningkatkan kualitas dirinya sebagai manusia. , penghormatan terhadap hak asasi manusia, pluralisme nasional, pelestarian lingkungan hidup, kesetaraan gender, demo- 2.

Membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia. Jurusan Iptek tingkat SD/MI/SDLB dirancang untuk mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif, dan mandiri. Jurusan estetika dimaksudkan untuk meningkatkan kepekaan, ekspresif dan kemampuan mengapresiasi keindahan dan keselarasan.

Kelompok mata pelajaran olahraga, olah raga dan kesehatan tingkat SD/MI/SDLB ditujukan untuk meningkatkan potensi jasmani serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup sehat. Isi kurikulum mencakup seluruh dimensi kompetensi, bidang studi, pengetahuan dan mata pelajaran, yang direncanakan dan disajikan secara berkelanjutan di semua jenjang pendidikan. Sebagaimana tercantum dalam tujuan pengembangan kurikulum (halaman 2–4), Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP) terdiri atas kelompok mata pelajaran sebagai berikut.

Standar Kompetensi Departemen (SK-KMP) dikembangkan berdasarkan tujuan dan ruang lingkup isi dan/atau kegiatan masing-masing departemen.

Tabel 1: Kelompok mata pelajaran dan cakupan kelompok mata pelajaran Berdasarkan cakupan kelompok mata pelajaran tersebut, dapat dipaparkan tujuan pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut.
Tabel 1: Kelompok mata pelajaran dan cakupan kelompok mata pelajaran Berdasarkan cakupan kelompok mata pelajaran tersebut, dapat dipaparkan tujuan pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut.

Tujuan Pendidikan

Visi

TUJUAN

Misi

Pemberian pelayanan prima menjamin proses pembelajaran dan kerja yang selaras dan harmonis dalam beberapa hal. Untuk mencapai misi tersebut, pihak sekolah berusaha menerapkan aturan yang ketat sesuai dengan sudut pandang masing-masing dan menjalin komunikasi yang baik untuk menjamin hubungan kerja yang harmonis.

Tujuan Sekolah

Untuk mencapai visi menjadi sekolah yang unggul, lebih baik dan terpercaya, perlu dilakukan misi dalam bentuk kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas dan sistematis. Secara berkesinambungan tujuan sekolah akan dipantau, dievaluasi dan dikendalikan dalam jangka waktu tertentu untuk mencapai hasil yang optimal.

Mata Pelajaran

STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

  • Muatan Lokal
  • Pengembangan Diri
  • Pengaturan Beban Belajar
  • Ketuntasan Belajar
  • Kenaikan Kelas dan Kelulusan 1. Kenaikan Kelas
    • Kelulusan
  • Pendidikan Kecakapan Hidup
  • Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
  • Alokasi Waktu

Pembelajaran pada I.–III. kelas berlangsung secara tematis, pada IV.-VI. dan kelas berdasarkan mata pelajaran. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler pengembangan kompetensi yang disesuaikan dengan karakteristik dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah yang materinya tidak dapat digabungkan pada mata pelajaran yang ada. Sekolah dapat menyelenggarakan satu mata kuliah muatan lokal setiap semester atau dua mata kuliah muatan lokal dalam setahun.

Muatan pertanian lokal tidak bersifat wajib bagi semua siswa dan hanya diajarkan di kelas IV, V dan VI. Berikut tabel alokasi waktu mata pelajaran muatan lokal yang diselenggarakan di SD/MI. Berikut tabel nilai minimal ketuntasan pembelajaran yang menjadi target pencapaian kompetensi (TPK) di SD/MI.

Kalender pendidikan merupakan pengaturan waktu kegiatan belajar peserta didik selama satu tahun ajaran, yang meliputi awal tahun ajaran, minggu pembelajaran efektif, waktu pembelajaran efektif, dan hari libur. Waktu belajar efektif adalah jumlah jam belajar setiap minggunya, termasuk jumlah jam belajar semua mata pelajaran, termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam kegiatan pengembangan diri. Hari libur dapat berupa libur tengah semester, libur tengah semester, libur akhir sekolah, hari raya keagamaan, hari libur nasional termasuk hari libur bank dan hari libur khusus.

Libur sekolah/madrasah ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasional dan/atau keputusan Menteri Agama dalam hal yang berkaitan dengan hari raya keagamaan. Pemimpin daerah di tingkat kabupaten/kota dan/atau penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus. Sekolah/madrasah atau sekolah di daerah tertentu yang mewajibkan hari raya keagamaan lebih panjang dapat menyelenggarakan hari raya keagamaannya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu pelajaran efektif dan waktu belajar efektif.

Bagi sekolah/madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara spesifik tanpa mengurangi jumlah minggu efektif dan waktu pembelajaran efektif. Hari libur atau penetapan hari libur serentak untuk jenjang dan jenis pendidikan disesuaikan dengan peraturan pusat/provinsi/kabupaten/pemerintah.

Tabel 4: Alokasi waktu mata pelajaran muatan lokal
Tabel 4: Alokasi waktu mata pelajaran muatan lokal

KALENDER PENDIDIKAN

Penetapan Kalender Pendidikan

Tahun ajaran dimulai pada bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya. Libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan/atau keputusan Menteri Agama dalam hal yang berkaitan dengan hari raya keagamaan. Kalender pelatihan setiap satuan pelatihan disusun oleh masing-masing satuan pelatihan berdasarkan alokasi waktu yang tercantum dalam dokumen standar isi, dengan memperhatikan peraturan pemerintah/pengurus daerah.

Hari belajar yang efektif adalah hari belajar yang sebenarnya digunakan untuk kegiatan pembelajaran, sesuai dengan ketentuan kurikulum. Jumlah hari belajar efektif dalam 1 (satu) tahun pelajaran adalah 210 (dua ratus sepuluh) hari, sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Jam belajar efektif adalah jam belajar yang benar-benar digunakan dalam proses pembelajaran, sesuai dengan kehendak kurikulum.

Jumlah jam belajar efektif per minggu untuk kelas I–III (dengan model pembelajaran tematik) adalah 26–28 jam pelajaran, sedangkan untuk kelas IV–VI adalah 36 jam pelajaran. Daerah khusus yang memerlukan hari raya keagamaan lebih panjang dapat mengatur sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu belajar efektif dan waktu belajar efektif, disesuaikan dengan peraturan pemerintah. Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif pembelajaran dan waktu efektif pembelajaran Maksimal 3 minggu.

Kami berharap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (UTL) yang kami susun memenuhi syarat sehingga seluruh kegiatan yang kami rencanakan dapat berjalan dengan lancar. Kami juga sangat mengharapkan dukungan semua pihak khususnya guru, pegawai, siswa dan orang tua siswa agar proses pembelajaran dapat berjalan maksimal. Semoga Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (UTC) ini dapat menjadi sarana bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas jasmani dan mental peserta didik.

Tabel 9: Alokasi waktu pada kalender pendidikan
Tabel 9: Alokasi waktu pada kalender pendidikan

PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA

Gambar

Tabel 1: Kelompok mata pelajaran dan cakupan kelompok mata pelajaran Berdasarkan cakupan kelompok mata pelajaran tersebut, dapat dipaparkan tujuan pengembangan kurikulum adalah sebagai berikut.
Tabel 2: Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran (SK-KMP)
Tabel 4: Alokasi waktu mata pelajaran muatan lokal
Tabel 5: Pengaturan beban belajar
+6

Referensi

Dokumen terkait

Musjoko lsneilli Lembeug, lmplemeatalli K11rikulum Tiogkat Saruan Pendidlkaa (KTSP) (Studi Kallus dalaiD PeogembaDcu dao Pelaksaoaao KTSP di SD Negeri 6

Berdasarkan Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) serta panduan yang disusun oleh BSNP, maka Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah diharapkan dapat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan indikator sosialisasi KTSP pada mata pelajaran kimia SMA di Sumatera Utara belum terlaksana dengan baik dan

Salah tolak ukur keberhasilan dalam konsep balanced scorecard adalah perlu dilakukan penilaian kinerja sesuai dengan rencana, target strategis yang telah ditetap dalam

Berdasarkan pada observasi awal pada tanggal 7 November 2015 kepada Ibu Sri Kusmiatun sebagai guru bahasa Arab, bahwa SMP Ya BAKII 1 Kesugihan Cilacap merupakan salah

Satuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan menyeleng- garakan program pendidikan dengan menggunakan sistem paket atau sistem kredit semester. Kedua sistem

session atau pertemuan). Perencanaan ini memerlukan suatu pemikiran yang matang. Keberhasilan membelajarkan sangat tergantung pada kemampuan pendidik dalam merencanakan

2) Kredibilitas evaluator, artinya penilaian harus dilakukan oleh orang-orang yang terpercaya dan kompeten, sehingga pencapaian maximum yang diperoleh dari peserta didik yang