• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran C2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Lampiran C2"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Penilaian Penegak Hukum Terhadap Kesimpulan Visum et Repertum Kasus Forensik Klinik

Virgagenie Maisra*, Tuntas Dhanardhono**, Wian Pisia Anggreliana**

*PPDS-I Kedokteran Forensik dan Studi Mediko;legal, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro/RSUP Dr. Kariadi Semarang

**Staf Bagian Kedokteran Forensik dan Studi Medikolegal, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang

ABSTRAK

Latar belakang : tindak kekerasan merupakan salah satu masalah sosial yang menuntut perhatian dari waktu ke waktu. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman telah menegaskan bahwa aparat penegak hukum itu terdiri dari polisi, jaksa, pengacara dan hakim, yang berperan dalam melakukan penegakan hukum guna mewujudkan tujuan hukum yaitu keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum. Permintaan bantuan ahli kedokteran kehakiman dinyatakan dalam KUHAP Pasal 133 ayat (1), laporan tertulis dari ahli ini disebut dengan “Visum Et Repertum”, dimana salah satu bagiannya adalah kesimpulan.

Tujuan : penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaian penegak hukum (penyidik, jaksa, hakim) terhadap keterangan yang tertulis pada kesimpulan Visum et Repertum kasus forensik klinik (penganiayaan, KDRT dan kekerasan seksual).

Metode : penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi, data diperoleh secara deskriptif, dengan metode purposive sampling. Data diambil melalui wawancara penegak hukum (penyidik, jaksa, hakim) sesuai kriteria inklusi. Analisis data dengan pendekatan fenomenologi.

Hasil : penilaian kesimpulan visum et repertum oleh penegak hukum pada kasus forensik klinik penganiayaan dilihat dari kesesuaian pasal yang didakwakan dan keterangan saksi, yang dinilai dampak dan akibat kekerasan; pada kasus KDRT dilihat berdasarkan pasal yang didakwakan dan keterangan saksi, yang dinilai jenis kekerasan, sebab dan akibat luka; pada kasus kekerasan seksual dilihat berdasarkan pasal terkait, yang dinilai umur korban, robekan pada alat kelamin, luka, tanda persetubuhan.

Kesimpulan : penilaian kesimpulan visum et repertum oleh penegak hukum pada kasus forensik klinik lebih difokuskan pada sebab dan akibat yang dialami korban dan dikaitkan dengan pasal terkait kasus tersebut.

Kata kunci : penilaian, penyidik, jaksa, hakim, visum et repertum, forensik klinik.

Lampiran C2

(2)

Referensi

Dokumen terkait

Bahwa keterangan saksi Tjin Kiong, Agus Samosir, Sadimen als Imen bersesuaian dengan keterangan para terdakwa dan alat bukti surat berupa visum et repertum yakni bahwa benar pada

Kesesuaian Penilaian Hakim tehadap Alat Bukti Visum Et Repertum Dalam Pembuktian Tindak Pidana Pembunuhan Yang Dilakukan Secara Berencana pada Kasus Putusan

Skripsi yang berjudul “ Peran visum et repertum dalam pengungkapan kasus tindak pidana penganiayaan(studi putusan nomor 14/PID/B/2015/PN.KDS) ”ini secara umum

 Berdasarkan hasil pemeriksaan saksi maupun saksi ahli dan juga terlapor dokter Dn M, SpB serta kesimpulan hasil visum et repertum maka kasus meninggalnya

Menjelaskan inform consent dalam kegawatdaruratan b.Menjela skan bagaimana membuat visum et repertum Kognitif C4,C5 2% 3 Mcq Forensik 11 Menjelaskan gejala kegawatdaruratan pada

Menjelaskan inform consent dalam kegawatdaruratan b.Menjela skan bagaimana membuat visum et repertum Kognitif C4,C5 2% 3 Mcq Forensik 11 Menjelaskan gejala kegawatdaruratan pada

Bagaimana manfaat hasil pemeriksaan toksikologi forensik pada visum et repertum kasus kekerasan seksual yang digunakan Hakim dalam mengambil putusan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat

v MANFAAT HASIL PEMERIKSAAN TOKSIKOLOGI FORENSIK PADA VISUM ET REPERTUM KASUS KEKERASAN SEKSUAL YANG DIGUNAKAN HAKIM DALAM MENGAMBIL PUTUSAN DI PENGADILAN NEGERI JAKARTA PUSAT