• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPOARAN AKHIR UNNES LANTIP ANGKATAN 3 SD NEGERI TUGUREJO 03

N/A
N/A
Fadi Majid Muhammad

Academic year: 2023

Membagikan "LAPOARAN AKHIR UNNES LANTIP ANGKATAN 3 SD NEGERI TUGUREJO 03 "

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

LAPOARAN AKHIR UNNES LANTIP ANGKATAN 3 SD NEGERI TUGUREJO 03

Disusun Oleh :

Nama : Faisal Miftakhul Ridho NIM : 1401420283

Program Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2023

(2)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehinga laporan kelompok kegiatan Program UNNES LANTIP Angkatan 3 Tahun 2023 yang berjudul “LAPORAN AKHIR UNNES LANTIP Angkatan 3 di SDN Tugurejo 03”

ini dapat terselesaikan dengan baik. Laporan akhir kegiatan ini disusun untuk memenuhi tugas Laporan Akhir Program UNNES LANTIP Angkatan 3 Tahun 2023.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Novi Setyasto., S.Pd., M.Pd. selaku Koordinator Dosen Pembimbing serta Dosen Pembimbing Lapangan, Ibu Sri Sunarsih S.Pd selaku Kepala SDN Tugurejo 03, Ibu Windi Winandari, S.Pd selaku Koor Guru Pamong, Guru Pamong I, Guru Pamong II, Guru Pamong III, Guru Pamong IV dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Laporan Akhir Lantip 3 ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan observasi ini masih banyak kekurangan.

Masih dapat beberapa hal yang belum lengkap atau masih perlu diperbaiki. Untuk itu, kritik, saran dan masukan yang membangun sangat penulis harapkan dari berbagai pihak untuk perbaikan laporan obeservasi ini agar menjadi lebih baik.

Semarang, 12 November 2023

Faisal Miftakhul Ridho

(3)

DAFTAR ISI………

HALAMAN JUDUL……….

PRAKATA………

DAFTAR ISI………

HALAMAN PENGESAHAN……….

DAFTAR LAMPIRAN………

BAB I. PENDAHULUAN………...

A. Latar Belakang………

B. Tujuan……….

C. Manfaat………

BAB II. LANDASAN TEORI………...

A. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan………

B. Landasan PPL………

C. Ketentuan Umum………..

D. Dasar Konseptual………..

E. Tujuan, Fungsi, dan Sasaran………...

F. Etika Mahasiswa………....

BAB III. PEMBAHASAN………

A. Waktu Pelaksanaan………...

B. Tempat Pelaksanaan……….

C. Tahapan Pelaksanaan……….

D. Materi Kegiatan……….

E. Proses Bimbingan Guru Pamong………

F. Faktor Pendukung dan Penghambat……….

BAB IV. PENUTUP……….

A. Simpulan………...

B. Saran……….

LAMPIRAN……….

(4)
(5)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Universitas Negeri Semarang merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi yang misi utamanya adalah menyiapkan tenaga pendidik untuk siap bertugas dalam bidang kependidikan maupun non kependidikan. Oleh karena itu, komposisi kurikulum pendidikan untuk program S1, program Diploma, dan Pendidikan Profesi Guru (PPG), tidak dapat lepas dari komponen praktik pengalaman lapangan (PPL) yang berupa praktik keguruan serta praktik non keguruan.

Praktik pengalaman lapangan (PPL) merupakan kegiatan intrakurikuler yang wajib dilakukan oleh setiap mahasiswa Universitas Negeri Semarang UNNES sebagai salah satu bentuk pelatihan bagi mahasiswa untuk melakukan proses pengajaran dalam menerpkan teori yang didapatkan dibangku perkuliahan, baik di sekolah maupun di luar sekolah. Tujuan pelaksanaan praktik pengalaman lapangan adalah bertujuan membentuk mahasiswa praktikan untuk bisa menerapkan teori yang diperoleh dalam semester-semester sebelumnya sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mereka memperoleh pengalaman dan ketrampilan lapangan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran. Selain itu, untuk membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon tenaga kependidikan yang professional, sesuai dengan prinsip-prinsip pendidikan berdasarkan kompetensi, yang meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi professional, dan kompetensi sosial.

Kegiatan PPL dilaksanakan 2 tahap yaitu observasi lingkungan sekolah latihan dan praktikan mengajar di sekolah latihan. Kegiatan awal PPL meliputi pembekalan PPL, microteaching dan observasi serta orientasi terhadap sekolah untuk memperoleh gambaran dan informasi secara umum tentang kondisi sekolah. Kemudian pada kegiatan selanjutnya meliputi kegiatan praktik mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama mengikuti kegiatan perkuliahan dengan menjadi pendidik di sekolah yang telah dipilih dan menyelesaikan laporan PPL Individu. Selama observasi, mahasiswa/praktikan melaksanakan observasi dan orientasi berkaitan dengan kondisi fisik sekolah, struktur komite sekolah dan tugas yang diampu, administrasi sekolah, keadaan murid dan guru, tata tertib guru dan siswa, administrasi perangkat pembelajaran guru, organisasi kesiswaan, kegiatan intrakurikuler dan ekstrakurikuler, sarana dan prasarana sekolah, kalender akademik sekolah, jadwal KBM sekolah, dll.

(6)

Setelah itu dilanjutkan dengan membuat refleksi diri secara individual dan semua itu disusun menjadi satu sebagai laporan observasi dan orientasi.

Universitas Negeri Semarang (UNNES) sebagai penghasil tenaga pendidik menjalin kerjasama dengan sekolah-sekolah sebagai upaya penerapan tenaga kependidikan yang profesional. Dengan menyiapkan tenaga kependidikan yang terdiri dari tenaga pembimbing, tenaga pengajar dan tenaga pelatih diperlukan suatu kompetenssebagai tenaga kependidikan. Dalam memperolah kompetensi tersebut para mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) wajib mengikuti proses pembentukan kompetensi melalui kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang meliputi semua kegiatan kurikulum yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh dalam perkuliahan, sesuai dengan persyaratan yang ditentukan dalam penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di luar sekolah.

Praktik pengalaman lapangan harus sungguh-sungguh diperhatikan, karena melalui program tersebut mahasiswa diuji kemampuannya dalam praktik mengajar.

Kemampuan yang diuji berupa empat kompetensi seorang pendidik yang terdiri atas kemampuan pedagogik, profesional, sosial, dan kepribadian. Semua hal tersebut tidak didapatkan secara instan tanpa adanya praktik secara langsung. Oleh karena itu untuk menguasai kompetensi tersebut harus ada persiapan yang matang sebelum mengajar.

Dalam pelaksanaan PPL ini mahasiswa praktikan dituntut untuk mengikuti kegiatan praktik yang meliputi praktik mengajar, praktik administrasi, praktik bimbingan dan konseling serta kegiatan yang bersifat kokurikuler dan atau esktra kurikuler yang ada di tempat latihan. Karena menjadi seorang guru juga dituntut untuk menguasai teknologi hingga mampu mengaplikasikannya dalam pembelajaran. Melalui praktik pengalaman lapangan, mahasiswa calon guru dapat berlatih demikian. Desain pembelajaran juga merupakan salah satu faktor penting demi terselenggaranya pembelajaran yang optimal. Sebelum dilakukan pembelajaran harus terlebih dahulu dirancang rencana pembelajaran. Akan tetapi, terdapat suatu kondisi dimana rencana pembelajaran yang sudah dirancang tidak dapat diterapkan karena suatu sebab. Melalui praktik pengalaman lapangan, mahasiwa calon guru di latih untuk menghadapi kondisi yang demikian, agar pembelajaran dapat berjalan dengan optimal.

Dengan mempertimbangkan kondisi pendidikan yang dituntut ke arah yang lebih baik, maka tenaga kependidikan juga harus menyesuaikan kondisi yang ada dengan menjadi pendidik yang benar-benar berkualitas. Selain itu sebagai seorang

(7)

pendidik juga merupakan administrator yang patut diteladani serta sebagai motivator pembangunan pendidikan. Oleh karena itu, Universitas Negeri Semarang mengadakan program PPL dengan cara menjalin kerjasama antar beberapa pihak yang berkompetensi dalam pelakasanaan pendidikan dengan pihak- pihak sekolah baik negeri maupun swasta Sebagai wadah mahasiswa dibekali dengan Praktik Pengalaman Lapangan sebelum terjun langsung sebagai pendidik.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Agar peserta/mahasiswa menjadi pendidik profesional yang memiliki seperangkat pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional secara utuh.

2. Tujuan Khusus

1) Memberikan kesempatan mahasiswa bergotong-royong, berkontribusi nyata untuk pembangunan sumber daya manusia unggul dengan membantu siswa bersama guru dan sekolah melalui pembelajaran kreatif dan menyenangkan baik pembelajaran tatap muka maupun pembelajaran daring.

2) Memberikan bekal pengalaman kepada mahasiswa tentang literasi digital dan teknologi untuk pembelajaran berkualitas.

3) Memperdalam pengetahuan yang didapatkan di program studi/kampus untuk dibagi kepada masyarakat.

4) Memberikan motivasi kepada peserta didik dan sekolah, serta mengenalkan inovasi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibawa mahasiswa.

5) Memberikan kesempatan bagi masyarakat memperoleh kemajuan melalui kehadiran mahasiswa untuk mengajar, mendidik, dan menginspirasi.

C. Manfaat

1. Manfaat bagi Mahasiswa

1) Mengetahui dan mempraktikkan secara langsung mengenai cara pembuatan perangkat pembelajaran seperti RPP, media pembelajaran, dan format penilaian yang dibimbing oleh guru pamong.

(8)

2) Mampu mempraktikkan ilmu yang diperoleh selama dibangku kuliah melalui proses pengajaran yang dibimbing oleh guru pamong di dalam kelas.

3) Mendewasakan cara berpikir, meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah.

4) Dapat mengetahui kondisi-kondisi sekolah yang meliputi kondisi fisik, struktur organisasi sekolah, administrasi sekolah, tata tertib, kegiatan kesiswaan, sarana dan prasarana, dan kalender akademik yang dijadikan acuan dalam pelaksanaan program-program sekolah.

5) Dapat memperoleh informasi dan pengelola sekolah berkaitan dengan fungsi dan tugasnya.

6) Dapat mngetahui model-model pembelajaran yang dilakukan oleh guru mata diklat yang bersangkutan.

7) Dapat memahami kurikulum, khususnya yang berkaitan dengan mata diklat mahasiswa pratikan.

2. Manfaat bagi Perguruan Tinggi

1) Memperluas dan meningkatkan jaringan serta kerjasama dengan pihak sekolah yang terkait.

2) Memperoleh masukan tentang perkembangan pelaksanaan PPL mengenai kurikulum yang digunakan sebagai pedoman dalam mengajar, metode yang diterapkan dalam mengajar dan pengelolaan kelas dalam proses belajar mengajar di sekolah atau instansi agar dapat lebih optimal.

3. Manfaat bagi Sekolah

1) Dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas pendidikan melalui pemantauan terhadap mahasiswa PPL sehingga dapat dijadikan sebagai acuan dan koreksi. Dapat menjalin kerjsama yang baik antar institusi sekolah dengan lembaga pendidikan UNNES.

2) Sekolah mendapat variasi model-model pembelajaran dan media pembelajaran yang relevan dan menarik minat siswa untuk belajar.

3) Mempererat kerjasama antara Universitas Negeri Semarang dengan sekolah.

(9)

BAB II

LANDASAN TEORI A. Pengertian Praktik Pengalaman Lapangan

UNNES Lantip merupakan bentuk kegiatan pembelajaran yang berupa praktik di sekolah yang dikembangkan dan diselenggarakan oleh Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Profesi Universitas Negeri Semarang untuk memberikan kesempatan mahasiswa untuk berkontribusi nyata dalam pembangunan sumber daya manusia unggul dengan membantu siswa bersama guru dan sekolah melalui pembelajaran kreatif, inovatif, dan menyenangkan yang sekaligus membekali mahasiswa dengan literasi digital dan teknologi untuk pembelajaran berkualitas. Kegiatan UNNES Lantip ini dilaksankan sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan agar mahasiswa memperoleh pengalaman dan keterampilan lapangan dalam penyelenggaraan Pendidikan dan pengajaran di sekolah atau instansi. PPL dilakukan dalam 2 tahap, yaitu tahap PPL 1 dan PPL 2. Kefiatan yang harus dilakukan selama PPL 1 adalah observasi situasi dan kondisi lingkungan sekolah serta observasi kegiatan belajar mengajar.

Sedangkan kegiatan yang dilakukan selama PPL 2 adalah praktik mengajar, praktik administrasi, kegiatan yang bersifat kokulikuler, intrakulikuler, maupun ekstrakulikuler.

B. Landasan PPL

Salah satu program MBKM adalah hak belajar tiga semester di luar program studi.

Program tersebut merupakan amanah dari berbagai landasan hukum pendidikan tinggi dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran dan lulusan pendidikan tinggi. Landasan yuridis penyelenggaraan program UNNES Lantip adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

3. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);

4. Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 8 Tahun 2012. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia.

5. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara

(10)

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5500);

6. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 20l9 tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20I9 Nornor 2421;

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1673), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 45 Tahun 20l9 Tentang Organisasi dan Tata Kelola Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 124);

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 47);

9. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 74/P/2021 tentang Pengakuan Satuan Kredit Semester Pembelajaran Program Kampus Merdeka;

10. Peraturan Rektor UNNES Nomor 23 Tahun 2020 tentang Panduan Akademik Universitas Negeri Semarang Tahun 2020.

11. Peraturan Rektor UNNES Nomor 24 Tahun 2020 tentang Panduan Kurikulum Universitas Negeri Semarang Tahun 2020 Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

12. Peraturan Rektor UNNES Nomor 6 Tahun 2021 tentang Panduan Implementasi MBKM UNNES.

C. Persyaratan

Program UNNES Lantip adalah salah satu bagian dari program MBKM UNNES yang merupakan bentuk nyata kolaborasi antara perguruan tinggi dengan sekolah mitra. Mahasiswa sebagai agen perubahan di lapangan mendapatkan bimbingan dan arahan dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan Guru Pamong di sekolah penempatan. Persyaratan dari masing - masing komponen pelaksana program adalah sebagai berikut.

1) Mahasiswa

Persyaratan mahasiswa untuk dapat mengikuti kegiatan dari program UNNES Lantip adalah:

(11)

a. Mahasiswa Universitas Negeri Semarang (UNNES) aktif minimal semester 6

b. IPK minimal 2,75

c. Sehat jasmani maupun Rohani

d. Tidak sedang menjalani hukuman / sanksi akademik dari UNNES e. Telah menempuh mata kuliah dan lulus minimal 90 sks

f. Mendapat persetujuan dosen pembimbing akademik

g. Mendapat persetujuan rekognisi dari Koordinator Program Studi h. Sehat secara jasmani dan rohani

2) Dosen Pembimbing

Persyaratan dosen untuk dapat mengikuti kegiatan UNNES Lantip sebagai DPL adalah:

a. Dosen tetap UNNES ber-NIDN

b. Memiliki jabatan fungsional minimal asisten ahli

c. Mendapat rekomendasi Ketua Jurusan / Koordinator Prodi masing-masing d. Memiliki pengalaman sebagai pembimbing PPL atau DPL Kampus

Mengajar

e. Memiliki pendidikan formal minimal salah satunya di bidang pendidikan atau memiliki sertifikat Pekerti dan AA

3) Guru Pamong

Selama kegiatan UNNES Lantip berlangsung, mahasiswa mendapatkan arahan dan bimbingan dari guru pamong yang berasal dari sekolah penempatan. Persyaratan sebagai guru pamong adalah sebagai berikut:

a. Berstatus guru tetap di tempat pelaksanaan UNNES Lantip

b. Berkualifikasi akademik paling rendah sarjana atau sarjana terapan c. Memiliki jabatan paling rendah Guru Muda

d. Ditunjuk dari pimpinan satuan Pendidikan D. Dasar Konseptual

Salah satu tugas Universitas Negeri Semarang menghasilkan tenaga akademik, profesi, dan vokasi yang memiliki kompetensi unggul dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan olahraga berwawasan konservasi. Salah satu cara untuk menghasilkan tenaga profesi yang memiliki kompetensi unggul adalah melalui

(12)

penyiapan calon guru dan calon tenaga kependidikan yang berwawasan konservasi yang memiliki karakter kuat dan memiliki kemampuan akademik yang baik. Calon tenaga kependidikan sebagai calon guru mata pelajaran, calon guru BK calon tenaga guru pembimbing, calon tenaga pengajar, calon pamong belajar, calon tenaga pelatih, dan calon tenaga kependidikan lainnya wajib mengikuti proses pembentukan kompetensi melalui kegiatan PPL. Tenaga kependidikan terdapat di jalur pendidikan sekolah dan di jalur pendidikan luar sekolah.

E. Tujuan, Fungsi, dan Sasaran

PPL bertujuan membentuk mahasiswa praktikan agar menjadi calon guru dan calon tenaga kependidikan yang profesional, sesuai dengan prinsipprinsip pendidikan berdasarkan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial. PPL berfungsi memberikan bekal kepada mahasiswa praktikan agar memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.

Sasaran PPL adalah mahasiswa program kependidikan yang memenuhi syarat SKS untuk melaksanakan PPL, mempunyai seperangkat pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial.

F. Etika Mahasiswa

Etika mahasiswa UNNES Lantip merupakan norma/asas yang disepakati serta diterima oleh mahasiswa sebagai pedoman dan sikap serta perilaku dalam melaksanakan tugas sebagai calon guru yang akan dan sedang melaksanakan praktik pengalaman lapangan. Pedoman sikap dan perilaku adalah nilai-nilai moral yang membedakan perilaku calon guru yang baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh dilaksanakan selama menunaikan tugas- tugas sebagai calon guru untuk mendidik, mengajar dan membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik serta pergaulan sehari-hari di dalam dan di luar sekolah Etika mahasiswa ini bertujuan menempatkan calon guru sebagai seorang yang kelak mempunyai profesi terhormat, mulia dan bermartabat yang dilindungi undang-undang. Etika mahasiswa UNNES Lantip berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya dengan peserta didik, sekolah, dan teman sejawat. Mahasiswa harus bersungguh-sungguh menghayati, mengamalkan, serta menjunjung tinggi etika mahasiswa program UNNES Lantip.

Mahasiswa bertanggungjawab atas pelaksanaan etika selama pelaksanaan program.

Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakana etika

(13)

mahasiswa program UNNES Lantip. Mahasiswa yang melanggar etika dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan yang berlaku. Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran ringan, sedang, dan berat. Etika pelaksanaan program diuraikan sebagai berikut.

a. Mematuhi seluruh peraturan yang ada di sekolah

b. Mahasiswa wajib berpakaian sopan dan rapi, tidak mengenakan kaos, dan berjas almamater dan bersepatu

c. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar saat berkomunikasi. Jika menggunakan bahasa daerah sesuai dengan tata krama berbahasa

d. Bertegur sapa dengan sivitas sekolah (senyum, sapa dan salam)

e. Berkomunikasi menggunakan media elektronik secara wajar dan sopan untuk memperlancar pelaksanaan UNNES Lantip

f. Dalam berkomunikasi dilarang menggunakan kata-kata kotor

g. Mahasiswa wajib ikut berperan aktif dalam pencegahan praktik perundungan h. Mahasiswa bersikap jujur, disiplin, santun, profesional, dan menjaga etos kerja

di unit kerja mitra satuan pendidikan

(14)

BAB III PEMBAHASAN A. Waktu, Tempat, Tahapan Pelaksanaan

Waktu Pelaksanaan UNNES Lantip Angkatan 3 dilaksankaan dari tanggal 31 Agustus 2023 sampai dengan 10 November 2023. Untuk tempat pelaksanaan Lantip Angkatan 3 bertempat di SDN Tugurejo 03, Jln Walisongo KM. 9 Tugurejo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Jawa Tengah Kode Pos 50151.

Tahapan pelaksanaan:

1. Sosialisasi : 12 - 19 Juni 2023

2. Pemesanan : 19 - 26 Juni 2023

3. Koordinasi dengan mitra : 10 Juli 2023 4. Penetapan lokasi dan mitra : 17 Juli 2023 5. Pendaftaran : 24 - 28 Juli 2023 6. Finalisasi ploting mahasiswa : 24 Juli 2023 7. Pembekalan DPL : 8 Agustus 2023

8. Peer Teaching : 17 Agustus - 24 Agustus 2023 9. Pembekalan mahasiswa : 28 - 30 Agustus 2023

10. Penerjunan : 31 Agustus 2023

11. Pelaksanaan : 31 Agustus - 9 November 2023 12. Observasi sekolah : 31 Agustus 2023

13. Orientasi sekolah : 1 - 6 September 2023 14. Unggah Laporan Observasi dan : 7 - 8 September 2023

Orientassi (Kelompok)

15. Validasi Laporan Observasi dan : 11 - 13 September 2023 Orientasi oleh Kordosbing

16. Entry Nilai Observasi dan Orientasi: 14 - 15 September 2023 17. Monitoring 1 : 9 - 13 Oktober 2023

18. Monitoring 2 : 30 Oktober - 3 November 2023 19. Penarikan PLP : 9 - 10 November 2023

20. Unggah Laporan Akhir (Individu): 13 - 15 November 2023 21. Entri Nilai PLP oleh Dosen : 20 - 24 November 2023

22. Evaluasi : 29 November 2023

(15)

B. Materi Kegiatan

Materi yang praktikan peroleh berasal dari kegiatan pembekalan PPL, antara lain materi tentang PPL, aturan, pelaksanaan serta kegiatan belajar dan mengajar dengan segala permasalahannya yang mungkin muncul sedangkan materi yang lain diberikan oleh Dosen Koordinator, Kepala Sekolah, serta guruguru tempat sekolah latihan yang mendapat tugas dari UPT PPL Unnes.

C. Proses Bimbingan Guru Pamong Pembimbingan oleh Guru Pamong

a. Koordinator Dosbing bertugas untuk mengkoordinir pelaksanaan UNNES Lantip Angkatan 3 di mitra, membimbing mahasiswa dalam menyusun hasil observasi. Observasi praktikan dilakukan dan dilaporkan oleh mahasiswa praktik pada minggu pertama setelah penerjunan.

b. Guru pamong/ Pembimbing Lapangan ditentukan oleh Kepala Sekolah.

c. Satu guru pamong/ Pembimbing Lapangan bertugas untuk membimbing 2 s.d.

6 mahasiswa (kecuali keadaan khusus).

d. Guru pamong/ Pembimbing Lapangan melaksanakan pembimbingan dan menilai praktikan.

e. Penilaian dilakukan secara online melalui aplikasi Sikadu D. Faktor Pendukung dan Penghambat

Dalam suatu kegiatan pasti terdapat faktor yang mendukung maupun faktor yang menghambat. Adapun faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan Lantip 3 ini sebagai berikut:

1. Faktor Pendukung

a. SD Negeri Tugurejo 03 menerima mahasiswa dengan tangan terbuka.

b. Guru pamong dan dosen pembimbing selalu siap membimbing praktikan c. Adanya sarana yang memadai dan mendukung proses belajar mengajar di

sekolah seperti tersedianya LCD dan sound.

d. Siswa aktif dalam mengikuti pembelajaran.

e. Siswa SD Negeri Tugurejo 03 menerima mahasiswa praktikan mengajar dikelas mereka dengan sikap ramah dan mengikuti pembelajaran dari mahasiswa praktikan dengan mudah.

(16)

2. Faktor Penghambat

a. Kurangnya keaktifan siswa sehingga guru masih sangat perlu untuk mengerakkan keaktifan mereka.

b. Belum lengkapnya buku/literatur yang digunakan sebagai penunjang kegiatan belajar

c. Kurangnya adaptasi praktikan dengan lingkungan sekolah.

d. Keterbatasan pengalaman praktikan dalam membuat perangkat pembelajaran.

(17)

BAB IV PENUTUP A. Simpulan

Kegiatan UNNES Lantip 3 berjalan baik sesuai program kerja dan waktu yang tersedia. Kegiatan ini banyak memberikan pengalaman dan pengetahuan baru kepada mahasiswa, khususnya terkait kegiatan belajar mengajar dan sistem manajemen di sekolah. Adapun kesimpulan dari kegiatan UNNES Lantip 3 yang telah dilaksanakan sebagai berikut :

1. Kegiatan UNNES Lantip memberikan pengalaman mengajar, utamanya cara menyampaikan materi dan mengelola kelas. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan ilmu bagi praktikan terkait cara menyusun administrasi, maupun tata usaha dalam sekolah.

2. Kegiatan belajar mengajar praktikan di SDN Tugurejo 03 berjalan dengan lancar.

Dalam proses pembelajaran sehari-hari, peserta didik aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Adapun dalam pembelajaran, mayoritas peserta didik sudah mampu mencapai tujuan pembelajaran dan capaian pembelajaran. Peserta didik juga memperhatikan dan disiplin dalam proses belajar mengajar.

B. Saran

Saran atas pelaksanaan kegiatan UNNES Lantip 3 di SDN Tugurejo 03, 1. Untuk mahasiswa PLP

Meningkatkan hubungan sosial dengan seluruh warga SDN Tugurejo 03 dan meningkatkan kepekaan terhadap hal-hal yang ada di sekolah, khususnya berkaitan dengan siswa..

2. Untuk Sekolah

Harapannya sekolah dapat meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga pendidik, mempertahankan prestasi, serta memperhatikan kualitas siswa. Selain itu, sekolah diharapkan dapat meningkatkan fasilitas yang disediakan khususnya pada mata pelajaran matematika dan IPAS sehingga siswa akan mudah menerima materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru.

3. Untuk UNNES

Meningkatkan kinerja, khususnya terkait penyampaian informasi kepada berbagai pihak, baik mahasiswa, dosen pembimbing, maupun pihak sekolah.

(18)

LAMPIRAN

(19)

MODUL AJAR

Bahasa Indonesia SD Kelas 1

INFORMASI UMUM A. IDENTITAS MODUL

Penyusun Instansi

Tahun Penyusunan Jenjang Sekolah Mata Pelajaran Fase / Kelas Bab 2 Tema

Alokasi Waktu

: : : : : : : : :

Faisal Miftakhul Ridho SDN Tugurejo 03 Tahun 2023 SD

Bahasa Indonesia A / 1

Ayo Bermain!

Tempat dan Aturan Bermain yang Aman 6 Minggu

B. KOMPETENSI AWAL

Peserta didik dapat mengenali huruf ‘h’ dan suku kata dengan huruf ‘c’ dalam kata benda di sekitar mereka.

Peserta didik dapat menulis suku kata yang diawali dengan huruf ‘h’ pada kata-kata yang dikenali.

Peserta didik dapat menulis huruf pada kata nama yang diawali dengan huruf ‘c’

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

Mandiri;

Bernalar kritis;

Kreatif;

D. SARANA DAN PRASARANA

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia, 2021 Bahasa Indonesia, Aku Bisa! Buku Siswa SD Kelas I, Penulis: Soie Dewayani

Kartu huruf;

Kartu suku kata ‘ha-‘, ‘hi-‘, ‘hu-‘, ‘he-‘, ‘ho-’, dan ‘ca-’, ‘ci-‘, ‘cu-‘, ‘ce-‘, ‘co-‘;

Kartu bergambar benda-benda yang memiliki suku kata ‘ha-‘, ‘hi-‘, ‘hu-‘, ‘he-‘, ‘ho-’, dan ‘ca-’, ‘ci-‘,

‘cu-‘, ‘ce-‘, ‘co-‘;

Alat tulis dan alat warna;

Buku-buku fiksi dan nonfiksi bertema bermain bersama dengan aman.

Lembar kerja peserta didik, laptop, handphone, LCD proyektor.

E. TARGET PESERTA DIDIK

Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi ajar.

Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin

F. JUMLAH PESERTA DIDIK

Minimum 15 Peserta didik, Maksimum 25 Peserta didik G. MODEL PEMBELAJARAN

Model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan blended learning.

KOMPNEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN Tujuan Pembelajaran Bab Ini :

Dengan menyimak dan menanggapi bacaan tentang tempat dan aturan bermain, peserta didik dapat mengenali tanda tanya dan tanda seru dalam kalimat, serta membaca dan menulis suku kata yang diawali dengan huruf ‘h’ dan ‘c’.

Capaian Pembelajaran : Membaca:

Mengenali dan mengeja kombinasi huruf pada suku kata dan kata yang sering ditemui Menulis:

Menuliskan suku kata pada kata-kata yang sering ditemui.

E. KEGIATAN PEMBELAJARAN Langkah-Langkah Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan

1. Guru membuka kegiatan dengan aktifitas rutin kelas, sesuai kesepakatan kelas ( menyapa, berdoa, dan mengecek kehadiran ).

(20)

2. Kelas dilanjutkan dengan do’a dipimpin oleh salah seorang siswa.

3. Guru menyapa para peserta didik dan mengajak mereka berbincang tentang apa yang mereka lihat dalam perjalanan ke sekolah hari ini

4. Guru menjelaskan bahwa ia akan membacakan buku dan menunjukkan sampul cerita untuk diamati peserta didik.

5. Guru juga mendiskusikan tata cara menyimak dan berdiskusi.

6. Guru mengajak peserta didik mengamati gambar sampul dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.

Kegiatan Inti Menyimak

Tip Pembelajaran Membangun rutinitas kegiatan menyimak: Apa yang perlu dilakukan peserta didik saat mendengar cerita dibacakan?

Ketika membacakan cerita, bantulah para peserta didik membuat koneksi antara gambar dengan teks.

Beri mereka cukup waktu untuk mengamati gambar sebelum membaca teksnya. Misalnya saat

menunjukkan gambar gajah turun dari jungkat-jungkit dan kelinci terjungkal, tanyakan kepada peserta didik: Mengapa kelinci bisa terluka kalau gajah turun dari jungkat jungkit tanpa meminta izin terlebih dulu?

Menirukan dan Melakukan

1. Ketika menyanyikan lagu bersama para peserta didik, mintalah masukan/saran dari mereka terkait cara meneruskan lagunya. Tanyakan kepada mereka, kata-kata apa yang sebaiknya dipilih untuk menggantikan ‘tepuk tangan’ dan ‘pegang hidung’?

2. Lalu, ajak peserta didik untuk memeragakan kata-kata tersebut sambil bernyanyi.

Membaca

Pada kegiatan ini guru membacakan kalimat tanya, kalimat larangan, dan kalimat perintah. Guru memperkenalkan kalimat-kalimat tersebut dengan membaca kalimat-kalimat dalam Buku Siswa dengan intonasi yang tepat. Selain itu, guru menunjuk tanda tanya dan tanda seru yang mengakhiri kalimat- kalimat tersebut. Ingatkan peserta didik bahwa masing-masing tanda baca di akhir kalimat itu dibaca dengan intonasi yang berbeda.

Berbicara

Kegiatan mendiskusikan perbuatan yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat bermain bertujuan membiasakan para peserta didik menilai bacaan dengan pengetahuan mereka. Peserta didik kelas satu perlu dibiasakan untuk menanggapi pernyataan orang lain dengan relevan dan menggunakan bahasanya sendiri untuk menjelaskan alasan atau pendapatnya. Tujuan kegiatan ini adalah membiasakan peserta didik untuk berdiskusi dan bertukar pendapat. Kegiatan latihan berbicara ini tidak dinilai.

(21)

Tip Pembelajaran

Guru perlu membiasakan peserta didik memahami etika berbicara dan menyampaikan pendapat.

Sampaikan bahwa peserta didik perlu menjawab pertanyaan dengan baik dan jelas. Apabila menyampaikan pendapat, peserta didik perlu mengangkat tangannya terlebih dahulu. Ia juga harus mendengarkan temannya berbicara (tidak menyelanya), baru kemudian menyampaikan pendapat.

Menulis

Kegiatan menulis tanda seru dan tanda tanya bertujuan agar peserta didik mengenali kedua tanda baca tersebut, setiap kali mereka mengamati teks pada bacaan. Pastikan peserta didik menulis dengan postur tubuh dan cara menggenggam alat tulis yang benar.

Membaca

Kesalahan Umum

Ketika membimbing peserta didik menggabungkan huruf menjadi suku kata, guru sering tidak

mengajarkan bunyi huruf. Misalnya, huruf ‘h’ tidak berbunyi ‘ha’ sehingga ketika digabungkan dengan huruf ‘u’, bunyinya tidak menjadi ‘hau’. Guru sebaiknya membedakan nama huruf yang dikenal secara umum (ha untuk huruf ‘h’) dengan bunyi huruf ‘h’. Mengenal bunyi huruf membantu peserta didik mengenali bunyinya ketika huruf ini digabungkan dengan huruf vokal ‘a’, ‘i’, ‘u’, ‘e’, dan ‘o’.

1. Mengeja Kata ‘hati-hati’

Ketika mendampingi peserta didik mengeja kata ‘hati-hati,’ lafalkan bunyi setiap huruf, lalu rangkaikan bunyi dua huruf sehingga membentuk bunyi suku kata. Rangkaikan bunyi dua suku kata sehingga menjadi kata. Begitu seterusnya.

2. Bunyi Huruf ‘h’

Dampingi peserta didik membunyikan huruf ‘h’ dengan benar. Bantu mereka mengenali perbedaan nama huruf ‘h’ dengan bunyinya.

3. Mengenali Nama Binatang yang Diawali Huruf ‘h’

Dampingi peserta didik menyebutkan nama-nama binatang pada gambar. Lalu, bantulah untuk mengenali binatang yang namanya diawali dengan huruf ‘h’.

Tip Pembelajaran: Menggunakan Bahasa Daerah untuk Memperkaya Kosakata Peserta Didik Peserta didik kelas satu mungkin mengenali binatang dalam bahasa ibunya. Misalnya macan; bukan harimau. Hargailah bahasa daerah ini. Pergunakan pengetahuan peserta didik tentang bahasa daerah untuk memperkenalkan nama binatang tersebut dalam bahasa Indonesia.

4. Membaca Suku Kata yang Diawali Huruf ‘h’

Setelah membaca kata ‘hati-hati’, mengenali bunyi huruf ‘h’, mengenali binatang yang namanya

diawali huruf ‘h’, seharusnya peserta didik telah dapat mengeja suku kata yang diawali dengan huruf ‘h’

secara mandiri. Tumbuhkan kepercayaan diri peserta didik untuk mengeja suku kata yang diawali dengan huruf ‘h’ secara mandiri.

5. Membaca Kartu Kata Benda yang Namanya Diawali dengan Huruf ‘h’

a. Sama seperti mengenali nama binatang, para peserta didik mungkin mengenali nama benda-benda dalam bahasa yang mereka kenali.

Misalnya kado; bukan hadiah. Gunakan pengetahuan peserta didik untuk mengenalkan nama yang lebih baku dari benda-benda tersebut.

b. Ketika meminta peserta didik untuk menyebutkan nama benda yang namanya diawali dengan huruf

‘h’, beri penghargaan kepada para peserta didik yang mampu menyebutkan nama benda yang namanya diawali dengan huruf ‘h’ dalam bahasa daerah mereka.

c. Beri penghargaan juga kepada peserta didik yang mampu menyebutkan nama binatang, nama orang, nama merek benda yang dikenalinya, dan segala sesuatu yang namanya diawali dengan huruf ‘h’.

(22)

Menulis

1. Menulis Huruf ‘H’ dan ‘h’

a. Perbanyak halaman menulis ‘H’ dan ‘h’ (terlampir pada Buku Guru ini) dan bagikan kepada peserta didik.

b. Minta peserta didik menebalkan dan menulis huruf ‘H’ dan ‘h’ pada halaman tersebut.

c. Ingatkan peserta didik untuk berlatih menulis huruf dengan memperhatikan arah menulis yang benar.

d. Selama peserta didik menulis, guru dapat berkeliling dan mengingatkan peserta didik untuk duduk dengan postur tubuh yang benar.

e. Peserta didik yang mengalami kesulitan dengan kegiatan menulis, misalnya sulit memegang alat tulis dengan benar atau belum dapat menulis sama sekali, perlu mendapatkan bimbingan secara individual.

2. Melengkapi Kata yang Memiliki Suku Kata yang Diawali dengan Huruf ‘h’

a. Perbanyak halaman menulis benda yang diawali dengan huruf ‘h’ (terlampir pada Buku Guru ini) dan bagikan kepada peserta didik.

b. Sebelum para peserta didik mulai menulis, pastikan mereka memahami bahwa nama baku kedua benda tersebut ‘hujan’ (bukan ‘ujan’ atau bahasa daerah lain) dan ‘hidung’ (bukan ‘idung’ atau bahasa daerah yang lain).

2. Menulis Nama Teman

a. Tanyakan kepada seluruh peserta didik, siapakah di antara mereka yang namanya diawali dengan huruf ‘c’.

b. Minta para peserta didik untuk memperhatikan nama teman di poster daftar nama mereka di dinding kelas. Siapa lagi yang memiliki nama yang diawali dengan huruf ‘c’?

c. Minta peserta didik menyebutkan huruf-huruf yang terdapat pada nama yang diawali dengan huruf ‘c’ tersebut.

d. Minta peserta didik menuliskan nama temannya yang diawali dengan huruf ‘c’ itu pada lembar kerja masing-masing.

(23)

e. Beberapa nama yang diawali dengan huruf ‘c’ tidak dilafalkan dengan ‘ch’ (seperti pada Caca), tetapi dilafalkan ‘kh’ (seperti pada Cristine).

Apabila ada peserta didik yang memiliki nama seperti itu, perkenalkanlah pengecualian pelafalan bunyi tersebut kepada teman-temannya.

Kegiatan Penutup

1. Guru menuliskan nama teman yang diawali dengan huruf ‘c’., dan mengajak peserta didik membaca kata yang diawali dengan huruf ‘h’ dan ‘c’ yang dikenali sehari-hari.

2. Guru mengajak para peserta didik untuk mengenali huruf-huruf pada nama-nama tersebut dan mengejanya Kemudian, dampingi peserta didik menuliskan nama-nama itu di buku masing-masing.

3. Guru memberikan pesan penutup tentang bermain bersama di halaman sekolah, serta melakukan simulasi bergantian menggunakan alat permainan dan mengantre dengan tertib.

5. Guru mengajak peserta didik untuk menyanyikan lagu penutup.

F. BAHAN AJAR Jurnal Membaca

Pastikan peserta didik membaca setiap hari. Pada kegiatan 15 menit membaca sebelum pembelajaran setiap hari, guru dapat membacakan buku pengayaan fiksi dan nonfiksi bergambar yang terkait dengan tema pembelajaran.

Apabila buku dengan tema terkait tidak tersedia, guru dapat membacakan buku apa saja yang sesuai dengan minat dan jenjang peserta didik. Buku yang disarankan di Buku Siswa dapat diakses secara cuma-cuma dari laman https://literacycloud.org/stories/346-kring-kring/ dan selanjutnya dapat disimpan luring.

Saat ini buku pengayaan tersedia dalam bentuk digital dan dapat diunduh dengan cuma-cuma. Guru dapat memperkenalkan buku-buku tersebut kepada peserta didik dan keluarganya di rumah. Guru perlu memberikan petunjuk kepada orang tua tentang cara membantu peserta didik mengisi Jurnal Membaca ini

Contoh Surat kepada Orang Tua Bapak dan Ibu Orang Tua/Wali Peserta Didik Kelas Satu,

Ananda … (diisi dengan nama peserta didik) telah menyelesaikan pembelajaran di Bab 2 Buku Siswa. Pada bulan ini, Ananda terus mengenal teman-teman barunya dan mempelajari tempat dan cara bermain yang baik. Tentunya akan baik sekali apabila Ananda juga diajak berdiskusi tentang tempat bermain yang aman di sekitar rumah, serta waktu dan aturan bermain dengan kakak, adik, atau teman di rumah. Berikan pujian dan penghargaan apabila Ananda bermain dengan tertib sesuai dengan aturan tersebut.

Bersama ini, kami pinjamkan buku perpustakaan sekolah. Membacakan buku kepada Ananda akan semakin meningkatkan semangatnya untuk pergi ke sekolah. Bantulah Ananda menuliskan judul buku, nama penulis, dan nama ilustrator pada Jurnal Membacanya. Tanyakan apakah ia menyukai buku tersebut, tidak menyukainya, atau biasa saja. Lalu, minta ia mewarnai emotikon yang sesuai dengan pendapatnya. Salam hangat.

Membaca Kata Minggu Ini

(24)

Peserta didik perlu terpajan dengan bentuk kata-kata yang sering ditemui. Hal ini akan mempercepat prosesnya belajar membaca. Cetaklah kata-kata tersebut pada kartu-kartu. Anda juga dapat menulisnya di lembaran karton yang dipotong-potong membentuk kartu. Tunjukkan kata-kata tersebut kepada para peserta didik setiap hari dan minta mereka membacanya. Guru kemudian dapat menyimpan kartu-kartu ini pada kamus dinding kelas. Apabila kondisinya memungkinkan, kartu-kartu tersebut dapat diperbanyak dan diberikan kepada peserta didik yang belum lancar membaca untuk digunakan di rumah. Berikan panduan kepada orang tua/wali untuk menunjukkannya kepada peserta didik di rumah setiap hari. Tentunya orang tua juga dapat menunjukkan kata-kata lain yang diawali dengan huruf ‘h’ dan huruf ‘c’, baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa daerah yang dikenali peserta didik.

G. REFLEKSI

A. Memetakan Kemampuan Awal Peserta Didik

1. Pada akhir Bab 2 ini, guru telah memetakan peserta didik sesuai dengan kemampuan masing-masing melalui asesmen formatif dalam kegiatan sebagai berikut.

a. Mengenali huruf ‘h’ dan suku kata dengan huruf ‘c’ dalam kata benda di sekitar mereka.

b. Menulis suku kata yang diawali dengan huruf ‘h’ pada kata-kata yang dikenali.

c. Menulis huruf pada kata nama yang diawali dengan huruf ‘c’.

2. Isi nilai peserta didik dari setiap kegiatan mengenali huruf, membaca suku kata, dan menulis nama sendiri pada tabel berikut.

Tabel 2.6 Contoh Pemetaan Peserta Didik Berdasarkan Kompetensi yang Diajarkan di Bab 2

No Nama Peserta Didik

Nilai Peserta Didik Mengenali

Huruf ‘h’

Menuliskan Suku Kata yang Diawali dengan Huruf ‘h’

Menulis Huruf pada Nama yang Diawali

Huruf ‘c’

1 2 3 4 5 6 7 8 dst.

1: Kurang 2: Cukup 3: Baik 4: Sangat Baik

(25)

B. Merefleksi Strategi Pembelajaran: Apa yang Sudah Baik dan Perlu Ditingkatkan Tabel 2.7 Contoh Refleksi Strategi Pembelajaran Bab 2

No Pendekatan/Strategi Sudah Saya Lakukan

Sudah Saya Lakukan, Tetapi Belum

Efektif

Masih Perlu Saya Tingkatkan

Lagi 1 Saya sudah menyiapkan media dan alat

peraga sebelum memulai pembelajaran.

2

Saya sudah melakukan kegiatan

pendahuluan dan mengajak peserta didik berdiskusi, membuat prediksi terhadap tema yang akan dibahas.

3

Saya sudah mengapresiasi pendapat dan tanggapan peserta didik untuk

memotivasi mereka berbicara.

4

Saya sudah meminta peserta didik mengamati gambar sampul cerita sebelum membacakan isi cerita.

5

Saya sudah mengelaborasi tanggapan seluruh peserta didik dalam kegiatan berdiskusi.

6

Saya menyepakati tata cara menyimak dan berbicara yang baik dengan peserta didik.

7

Saya sudah memberikan alternatif kegiatan perancah dan pengayaan sesuai dengan kompetensi peserta didik.

8

Saya sudah memperhatikan reaksi peserta didik dan menyesuaikan strategi pembelajaran dengan rentang perhatian dan minat peserta didik.

9

Saya sudah memilih dan menggunakan media dan alat peraga pembelajaran yang relevan di luar yang disarankan Buku Guru ini.

10

Saya memanfaatkan alat peraga pada dinding kelas seperti kamus dinding dan kartu kata secara efektif dalam pembelajaran.

11

Saya telah mengumpulkan hasil

pekerjaan peserta didik sebagai asesmen formatif peserta didik.

12

Saya telah mengajak para peserta didik merefleksi pemahaman dan keterampilan mereka pada akhir pembelajaran bab 2.

Tabel 2.8 Contoh Refleksi Guru di Bab 2 Keberhasilan yang saya rasakan dalam mengajarkan Bab 2 ini:

...

Kesulitan yang saya alami dan akan saya perbaiki untuk bab berikutnya:

...

Kegiatan yang paling disukai peserta didik:

(26)

...

Kegiatan yang paling sulit dilakukan peserta didik:

...

Buku atau sumber lain yang saya temukan untuk mengajar bab ini:

...

H. ASESMEN / PENILAIAN Asesmen Formatif

Asesmen formatif hanya dilakukan pada beberapa kegiatan yang bersimbol di samping ini.

Kegiatan pada bab 2 dapat dinilai menggunakan contoh rubrik penilaian yang disediakan pada kegiatan- kegiatan tersebut. Asesmen ini pun merujuk kepada Alur Konten Capaian Pembelajaran yang dikutip pada kegiatan-kegiatan tersebut. Kegiatan lain dilakukan sebagai pembiasaan dan latihan; tidak diujikan.

Tabel 2.2 Contoh Jawaban Peserta Didik

Pertanyaan Contoh Jawaban Peserta didik

1. Ada di mana binatang-binatang itu? • di taman bermain;

• di taman;

• di halaman sekolah;

• jawaban lain, misalnya tempat bermain sesuai pengalaman peserta didik.

2. Permainan apa saja yang kalian lihat pada gambar itu?

• Ayunan, jungkat-jungkit, dan permainan bola;

• peserta didik menyebutkan satu atau dua saja dari jawaban tersebut berdasarkan

pengalamannya.

3. Mana gambar yang menunjukkan kegiatan bermain dengan tidak aman?

Tunjukkan kepada guru, lalu jelaskan alasan kalian.

Alternatif penjelasan peserta didik:

• Kalau naik perosotan dari depan, nanti bertabrakan dengan teman;

• kalau naik ayunan yang terlalu kecil, nanti jatuh, atau ayunannya rusak;

• jawaban lain sesuai pemahaman peserta didik.

4. Mana gambar yang menunjukkan kegiatan bermain dengan aman?

5. Kegiatan bermain apa lagi yang tidak aman buat anak-anak?

• Mengejar layangan di jalan raya;

• mengendarai sepeda di jalan ramai dan hanya dengan satu tangan;

• bermain bola di jalan ramai;

• jawaban lain berdasarkan pengalaman peserta didik.

Tabel 2.3 Contoh Rubrik Penilaian Pengenalan Huruf ‘h

(27)

Contoh Rubrik Penilaian Pengenalan Huruf ‘h’

(Beri tanda centang pada baris nama peserta didik sesuai nilainya)

Nama Peserta

Didik

Tidak Dapat Menyebutkan Satu pun Nama

Benda yang Diawali dengan

Huruf ‘h’

Nilai = 1

Dapat Menyebutkan Satu Nama Benda

yang Diawali dengan Huruf ‘h’

Nilai = 2

Dapat Menyebutkan Dua-Tiga Nama

Benda yang Diawali dengan

Huruf ‘h’

Nilai = 3

Dapat Menyebutkan Empat Benda yang Diawali dengan Huruf

‘h’ atau Lebih Nilai = 4

1: Kurang 2: Cukup 3: Baik 4: Sangat Baik

Tabel 2.4 Contoh Rubrik Penilaian

Menulis Suku Kata yang Diawali dengan Huruf ‘h’

(Beri tanda centang pada baris nama peserta didik sesuai nilainya)

Nama Peserta Didik

Menulis Suku Kata dengan

Bimbingan Penuh, Misalnya Mencontoh Tulisan Guru

Nilai = 1

Menulis Suku Kata dengan

Bimbingan Parsial, Misalnya

Menuliskan Huruf yang Didiktekan Guru

Nilai = 2

Menuliskan Suku Kata dengan Mandiri,

Tetapi dengan Beberapa Kesalahan Perangkaian

Huruf Nilai = 3

Menuliskan Semua Suku Kata dengan Mandiri dan

Tepat

Nilai = 4 Haidar

1: Kurang 2: Cukup 3: Baik 4: Sangat Baik

Minta para peserta didik mengamati gambar “Di Taman Kota”, lalu minta mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawahnya. Tunjukkan bagian-bagian pada gambar tersebut untuk mengarahkan peserta didik ke jawaban yang tepat.

Namun demikian, tetaplah hargai variasi jawaban peserta didik berdasarkan pengalaman masing- masing.

(28)

Tabel 2.5 Contoh Jawaban Peserta Didik

Pertanyaan Alternatif Jawaban Peserta didik 1. Tempat apa yang kalian lihat pada gambar

itu?

• Taman;

• Talan;

• Tawaban lain, misalnya tempat bermain sesuai pengalaman peserta didik.

2. Kegiatan apa yang tidak boleh kalian tiru?

Mengapa?

• Bersepeda di jalan raya;

• Membonceng sepeda sambil berdiri;

• Jawaban lain sesuai dengan pengalaman peserta didik.

3. Di mana tempat bermain yang aman? • taman kota;

• jawaban lain sesuai pengalaman peserta didik (misalnya taman). Jawaban jalan raya tentu merupakan jawaban yang salah.

4. Adakah tempat bermain yang aman di dekat rumah kalian? Disebut apakah tempat itu?

• jawaban sesuai pengalaman peserta didik.

Tip Pembelajaran

Perhatikan peserta didik yang tidak merespons pertanyaan secara aktif. Apakah ia merasa tidak nyaman menyampaikan pendapatnya atau malu?

Cari cara lain agar ia dapat menanggapi pertanyaan terkait bacaan. Misalnya menanyainya secara individual atau dalam kelompok kecil.

I. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL Inspirasi Kegiatan Perancah :

Peserta didik yang belum dapat melengkapi nama benda tersebut dapat dibantu dengan menuliskan huruf vokal dari suku kata yang harus ditulis sehingga ia tinggal menulis huruf ‘h’ saja.

Peserta didik yang belum dapat menulis hanya menggambarkan bagian awal, tengah, dan akhir cerita

“Caca Bisa”. Namun, guru perlu memintanya untuk menceritakan gambarnya tersebut.

Inspirasi Kegiatan Pengayaan :

Kata-kata yang digunakan pada Bab 2 Buku Siswa ini sekadar contoh kata-kata yang diawali dengan huruf ‘h’ dan ‘c’. Guru tentu dapat menggunakan kata-kata lain yang dikenali peserta didik, baik dalam bahasa daerah maupun bahasa Indonesia. Kata-kata tersebut dapat diperkenalkan melalui kartu kata yang digunakan dengan pendekatan yang sama dengan kegiatan pada Bab 2 Buku Siswa.

Peserta didik yang telah dapat melengkapi nama benda tersebut dengan lancar dapat diberi gambar benda lain yang diawali suku kata ‘ha-‘, ‘hi-‘, ‘hu-‘, ‘he-‘, atau ‘ho-’ yang telah disiapkan oleh guru.

Peserta didik yang telah dapat menulis dapat membubuhkan beberapa kata yang menjelaskan gambarnya tentang bagian awal, tengah, dan akhir cerita “Caca Bisa”.

(29)

LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Nama :

Kelas : Petunjuk!

Nilai Paraf Orang Tua

(30)

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK Bahan bacaan siswa

Buku-buku fiksi dan nonfiksi bertema bermain bersama dengan aman

Buku Siswa dapat diakses secara cuma-cuma dari laman https://literacycloud.org/stories/346-kring- kring/

Bahan bacaan guru

Artikel tentang bertema bermain bersama dengan aman, D. DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR PUSTAKA

Culham, Ruth. 2005. 6 + 1 Traits of Writing: The Complete Guide for the Primary Grades. Portland:

Scholastic Teaching Resources.

Dewayani, Sofie. 2017. Menghidupkan Literasi di Ruang Kelas. Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius.

Fisher, Douglas dkk. 2019. This is Balanced Literacy. Thousand Oaks: Corwin.

Fountas, Irene C. & Gay Su Pinnell. 2010. The Continuum of Literacy Learning. Grades Pre K to 8.

Portsmouth: Heinemann.

Hancock, Marjorie R. 2004. A Celebration of Literature and Response: Children, Books and Teachers in K- 8 Classrooms. New York: Pearson.

McGraw-Hill Reading Wonders. 2014. Balanced Literacy Guide. New York: McGraw Hill Education.

(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)

Gambar

Tabel 2.6 Contoh Pemetaan Peserta Didik Berdasarkan Kompetensi yang  Diajarkan di Bab 2
Tabel 2.8 Contoh Refleksi Guru di Bab 2  Keberhasilan yang saya rasakan dalam mengajarkan Bab 2 ini:
Tabel 2.2 Contoh Jawaban Peserta Didik
Tabel 2.4 Contoh Rubrik Penilaian
+2

Referensi

Dokumen terkait

4- NIV 5- Ventilator Timepoint Daily for 14 days Method of measurement Based on clinical evaluation 2 Description PaO2 / FiO2 ratio: lowest fraction recorded in a day Timepoint

PIYAKORN WHANGMAHAPORN LEVEL OF STUDY DOCTOR OF PHILOSOPHY IN PUBLIC ADMINISTRATION FACULTY GRADUATE COLLEGE OF MANAGEMENT SRIPATUM UNIVERSITY YEAR 2011 ABSTRACT The purpose of