• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan akhir kegiatan pengabdian kepada masyarakat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "laporan akhir kegiatan pengabdian kepada masyarakat"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

1

LAPORAN AKHIR KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

Pelatihan dan Pendampingan Pengabdian Masyarakat dalam Peningkatan Produktifitas Sapi Perah melalui Segitiga Usaha Peternakan Serta Teknologi Pengolahan Pakan Silase di Desa Wonorejo Kecamatan

Singosari Malang

OLEH:

Dr. Ir. Ismulhadi, M.Si Wahyu Windari, S,Pt.,M.Sc

Riyanto, S.Pt.,S.ST.,M.Si Yendri Junaidi, S.Pt.,M.Sc

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN MALANG BADAN PENYULUH DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN

KEMENTERIAN PERTANIAN 2019

(2)

i

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Pengabdian :

Pelatihan dan Pendampingan Pengabdian Masyarakat dalam Peningkatan Produktifitas Sapi Perah melalui Segitiga Usaha Peternakan Serta Teknologi Pengolahan Pakan Silase di Desa Wonorejo Kecamatan Singosari Malang

Bidang Pengabdian :

Teknis Peternakan

Pelaksana Pengabdian

:

Ketua Dr. Ir. Ismulhadi, M.Si

NIP: 19621125 199103 1 001 Pembina, IV/a

Anggota 1 Wahyu Windari, S.Pt.,M.Sc NIP:

19681001 200112 2 001

Penata TK 1, III/d

Anggota 2 Riyanto, S.Pt.,S.ST.,M.Si NIP: 19620812 199103 1 002 Penata, III/c

Anggota 3 Yendri Junaidi, S.Pt.,M.Sc NIP: 19911018 201902 1 002 Penata Muda TK 1, III/b

Malang 31 Desember 2019

Menyetujui, Kepala UPPM

Wahyu Windari, S.Pt.,M.Sc

NIP. 19681001 200112 2 001

Ketua Pelaksana

Dr. Ir. Ismulhadi, M.Si

NIP.

19621125 199103 1 001

Mengetahui

Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Malang

Dr. Bambang Sudarmanto, S.Pt.,M.P

NIP. 19670509 199603 1 002

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Akhir kegiatan Pengabdian Masyarakat dengan judul “Pelatihan dan Pendampingan Pengabdian Masyarakat dalam Peningkatan Produktifitas Sapi Perah melalui Segitiga Usaha Peternakan Serta Teknologi Pengolahan Pakan Silase di...

Adapun laporan Pengabdian Kepada Masyarakat tahun 2019 ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk ini kami tidak lupa menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung di dalam penyelesaiaan Laporan Akhir kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini.

Namun terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan di dalam Laporan Akhir kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini, oleh karena itu, keritik dan saran yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan, sehingga kami mampu melakukan perbaikan yang lebih mendalam di dalam penyusunan laporan Pengabdian lainya.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari laporan Pengabdian Masyarakat ini dapat diambil informasi, gambaran dan manfaatnya lainya sehingga dapat memberikan inpirasi terhadap pembaca.

Malang 31 Desember 2019

Penyusun,

(4)

iii DAFTAR ISI

COVER

HALAMAN PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... iv

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Tujuan ... 2

1.3. Sasaran Kegiatan ... 3

BAB II. INDIKATOR KERJA 2.1. Input ... 4

2.2. Output ... 4

2.3. Benefit ... 4

2.4. Outcome ... 4

2.5. Impact ... 5

BAB III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Peserta ... 6

3.2. Pelaksanaan ... 6

3.3. Lokasi dan Waktu ... 6

3.4. Metode Pelaksanaan dan Materi ... 6

3.5. Jadwal Kegiatan ... 7

BAB IV. PROFIL KELOMPOK TERNAK 4.1. Gambaran Kelompok Ternak ... 9

4.2. Motto, Visi dan Misi ... 9

4.3. Produk, Jasa Layanan dan Sarana Penunjang ... 9

4.4. Struktur Organisasi ... 10

4.5. Anggota Kelompok ... 10

4.6. Letak Geografis ... 11

4.7. Luas Lahan Usaha Tani ... 11

BAB V. HASIL KEGIATAN ... 12

BAB VI. PENUTUPAN ... 21

LAMPIRAN ... 22

(5)

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.

Rencaya kegiatan pengabdian masyarakat pembinaan kelompok

ternak “Wono Mulyo” di Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang

... 7

Tabel 2. Kebutuhan nutrisi sapi perah ... 13

Tabel 3. Kandungan nutrisi pakan yang tersedia ... 14

Tabel 4. Susunan formula ransum yang dihasilkan dari bahan dasar pucuk tebuh ... 14

Tabel 5. Kebutuhan nutrisi sapi perah ... 16

Tabel 6. Kandungan nutrisi pakan yang tersedia ... 16

Tabel 7. Susunan formula ransum yang dihasilkan bahan dasar rumput kolonjono ... 17

(6)

1

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Politeknik Pembangunan Pertanian Malang sebagai salah satu perguruan tinggi kedinasan yang merupakan UPT di bawah Kementerian Pertanian memiliki tugas menjalankan Tri Darma Perguruan Tinggi yang salah satu pilarnya adalah Pengabdian Kepada Masyakat (PKM). Hal ini tercantum dalam pasal 20 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang secara tegas menyatakan bahwa perguruan tinggi berkewajiban menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu, yakni berbasis pada keunggulan dan kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

PKM merupakan wujud konkrit dari penerapan ilmu (axiology) yang bersifat siklus (cyclic) atau umpan balik (feed back), sehingga “jika dilaksanakan dengan baik, benar, sistematis dan konsisten (sesuai peta jalan dan rencana strategis)”, maka hasilnya bukan hanya memberdayakan dan memandirikan masyarakat serta menguatkan daya saing bangsa, tetapi akan semakin membangun (mengkonstruksi) dan menguatkan pendidikan dan penelitian.

Secara teoretis maupun praktis, PKM potensial dilakukan dalam satu bidang ilmu (monodisiplin), antar bidang ilmu serumpun (interdisiplin), ragam bidang ilmu terkait (multidisiplin) dan antar bidang ilmu yang berlainan (transdisiplin), sehingga dapat mengintegrasikan dan mensinergikan seluruh potensi institusi dalam ikatan (bonding) kerja sama inter dan antar pelaku keilmuan. Secara praktis, PKM bersifat umum, artinya dapat diterapkan dan dilaksanakan dalam berbagai ruang dan masyarakat (baik di perkotaan, di pinggiran perkotaan maupun di pedesaan, baik di dalam negeri maupun di luar negeri), dapat dilaksanakan secara mandiri atau melalui kerja sama dengan berbagai pihak terkait (mitra atau stakeholders), serta dapat dilaksanakan oleh dosen dan mahasiswa.

Melalui Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UPPM) Polbangtan Malang melaksanakan tugas PKM dalam

(7)

2

mendukung upaya meningkatkan pendapatan petani melalui pemberdayaan petani, pengembangan kelembagaan dan peningkatan akses petani terhadap sumberdaya usaha pertanian. Proses pengabdian kepada masyarakat oleh Polbangtan Malang dilaksanakan oleh Dosen dan PLP yang berfungsi untuk memberikan pengetahuan kepada petani sehingga mampu meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam usaha peternakan dan mampu meningkatkan tarap hidup petani tersebut.

Salah satu program PKM yang sudah dilaksanakan pada tahun 2019 ini adalah “Pelatihan dan Pendampingan Pengabdian Masyarakat dalam Peningkatan Produktifitas Sapi Perah melalui Segitiga Usaha Peternakan Serta Teknologi Pengolahan Pakan Silase di Desa Wonorejo Kecamatan Singosari Malang”. Kegiatan PKM tersebut di ambil karena merupakan salah satu bentuk pemberdayaan petani sehingga mampu meningkatkan produktifitas kelompoknya.

Disisi lain masalah pakan, merupakan masalah yang sangat krusial dalam setiap usaha peternakan dimana peran pakan memegang peran 60-70% dari seluruh biaya produksi, sehingga pelatihan teknologi pakan menjadi sangat penting, adapun teknologi pakan tersebut adalah silase. Pembuatan silase (ensiling) adalah tindakan pengawetan hijauan berkadar air tinggi yang berprinsip pada fermentasi yang terkontrol dalam suasana anaerob sehingga dihasilkan asam laktat yang menyebabkan kondisi asam. Pada kondisi asam yang rendah tidak terjadi perubahan nutrien yang signifikan. Pada pembuatan silase akan diperoleh hijauan awetan yang kualitasnya mendekati bahan bakunya, tidak terjadi penurunan kualitas yang signifikan, dan yang spesifik ialah masih banyak mengandung air (succulent)

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari pelaksaan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat pembinaan desa mitra ini adalah pelatihan dan memberdayakan masyarakat dalam mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat berbasis pada Peningkatan Produktifitas Sapi

(8)

3

Perah melalui Segitiga Usaha Peternakan Serta Teknologi Pengolahan Pakan Silase, agar mampu mendaya gunakan dan mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada.

1.3. Sasaran Kegiatan

Sasaran kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Kelompok Ternak “Wono Mulyo” Di desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.

(9)

4

BAB II. INDIKATOR KINERJA 1.1. Input

Pelaksanaan kegiatan Pengabdian Masyarakat dilaksanakan oleh tim berjumlah 4 orang dosen Program Studi Penyuluh Pertanian Berkelanjutan Polbangtan Malang. Dana PKM ini diperoleh dari DIPA Polbangtan Malang tahun 2019

1.2. Output

1. Terselenggaranya kegiatan PKM Pelatihan dan Pendampingan Pengabdian Masyarakat dalam Peningkatan Produktifitas Sapi Perah melalui Segitiga Usaha Peternakan Serta Teknologi Pengolahan Pakan Silase di Desa Wonorejo Kecamatan Singosari Malang.

2. Kegiatan koordinasi, pendampingan dan pelatihan dilakukan selama 3 bulan yaitu pada bulan Oktober - November 2019

1.3. Benefit

1. Peternak mendapatkan keterampilan dan pengetahuan terkait materi (Segitiga Usaha Peternakan, Teknologi pengolahan pakan serta Pembuatan silase) yang sesuai dengan kebutuah sasaran.

2. Peternak dapat meningkatkan efisiensi pemeliharaan sapi perahnya sehingga produktivitas usahanya menjadi lebih baik serta nilai ekonomin pendapatanya bertambah.

1.4. Outcome

1. Dihasilkanya formula dan prosedur pembuatan pakan silase komplit berbahan dasar pucuk tebuh dan rumput gajah yang dapat digunakan oleh kelompok peternak Wono Mulyo

2. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam menghasilkan pakan bernilai nutrisi tinggi (silase komplit) dalam melakukan usaha peternakan serta pemahaman mengenai

(10)

5

pentingnya penerapan metode segi tiga usaha peternakan dalam beternak di Desa Wonorejo Kecamatan Singosari Malang.

1.5. Impact

Melalui kegiatan Pengabdian Masyarakat Pembinaan Desa Mitra di Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang ini tim PKM melakukan sosialisasi materi, pelatihan serta mendampingi Peternak sapi perah dalam meningkatkan efisiensi usaha peternakan sapi perah.

Harapanya dapat membantu mengurangi biaya pakan serta meningkatkan nilai nutrisi pakan yang di ikuti dengan peningkatan produktivitas ternak perahnya, kemudian pendapatan ekonomi peternaknya menjadi meningkat.

(11)

6

BAB III. METODE PELAKSANAAN 3.1. Peserta

Peserta dalam kegiatan Pengabdian Masyarakat Pembinaan Desa Mitra Ini adalah kelompok peternak sapi Perah di Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang. Kegiatan ini dilakukan untuk melatih dan mendampingi peternak sapi sapi perah dalam mengolah pakan ternak berupa silase

3.2. Pelaksanaan

Susunan organisasi pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat pembinaan desa mitra adalah sebagai berikut:

Pengarah : Direktur Polbangtan Malang Penanggung Jawab : Kepala UPPM Polbantan Malang Koordinator : Dr. Ir. Ismulhadi, M.Si

Anggota : Wahyu Windari, S.Pt.,M.Sc Riyanto, S.Pt.,S.ST.,M.Si Yendri Junaidi, S.Pt.,M.Sc 3.3. Lokasi dan Waktu

Lokasi Pengabdian Kepada Masyarakat kelompok binaan dilaksanakan di Kelompok Ternak “Wono Mulyo” Di desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang dengan waktu pelaksanaan pada bulan Oktober-November 2019

3.4. Metode Pelaksanaan dan Materi

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat Pembinaan dan Pelatihan pembuatan pakan silase yang dilakukan di kelompok ternak “Wono Mulyo” Di desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Metode yang digunakan adalah, ceramah, diskusi dan praktik. Media yang digunakan adalah

(12)

7

Laptop, LCD dan materi Presensi serta bahan praktik untuk pembuatan pakan silase.

3.5. Jadwal Kegiatan

Pelaksanaan kegiatan Pelatihan didahului dengan pertemuan koordinasi PPL setempat. Pada pertemuan koordinasi dilaksanakan diskusi tentang potensi permasalahan Pemeliharaan sapi pepah yang ada di kelompok ternak “Wono Mulyo” Di desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Dari hasil koordinasi yang dilakukan akhirnya ditentukan materi dan jadwal penyuluhan.

Selanjutnya, pelaksanaan kunjungan dan pelatihan dilakukan sebanyak 4 kali, dengan rencana jadwal sebagai berikut:

Tabel 1. Rencaya kegiatan pengabdian masyarakat pembinaan kelompok ternak

“Wono Mulyo” di Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang.

No Waktu Jenis Kegiatan Lokasi 1 Oktober 2019 Koordinasi dengan

penyuluh pertanian BPP Lawang

BBP Kecamatan Lawang

2 Oktober 2019 Identifikasi potensi wilayah Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang 3 Oktober 2019 Koordinasi dengan

kelompok peternak “Wono Mulyo” di desa Wonorejo

Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang

4 November 2019 Penyimpulan materi yang akan di suluhkan dan di latih.

Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang

5 November 2019 Penyampaian materi terkait dengan

Peningkatan Produktifitas Sapi Perah Melaui Segi Tiga Usaha Peternakan

Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang

6 November 2019 Penyampaiaan materi Desa Wonorejo, Kecamatan

(13)

8

terkait dengan teknologi pengolahan pakan ternak

Lawang, Kabupaten Malang

7 November 2019 Penyampaiaan materi terkait dengan metode pembuatan Silase

Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang

8 Desember 2019 Pelatihan pembuatan pakan Silase

Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang 10 Desember 2019 Pemanenan pakan silase Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang

(14)

9

BAB IV. PROFIL KELOMPOK TERNAK 4.1. Gambaran Kelompok Ternak

Kelompok ternak di Desa Wonorejo dibentuk, karena adanya saling membutuhkan antar peternak dalam hal budi daya ternak dan juga informasi tentang penyakit dan cara pemeliharaan hewan ternak sesuai anjuran dari petugas. Kelompok ternak terdiri dari peternak sapi potong, sapi perah dan sapi pekerja. Dengan adanya kelompok ternak, harapan bisa meningkatkan pendapatan bagi peternak yang berada di Desa Wonorejo.

4.2. Motto, Visi dan Misi

Moto

Mendirikan kelompok peternak yang kuat untuk menghasilkan ternak yang berbobot, berkualitas dan bereproduksi

Visi

Dibentuknya kelompok peternak untuk membangun wirausaha bidang peternakan yang berkelanjutan

Misi

Memberikan pengetahuan dan pemberdayaan yang berwawasan luas, kepada peternak untuk meningkatkan produktivitas di bidang peternakan

4.3. Produk, Jasa Layanan dan Sarana Penunjang

 Untuk produksi kelompok ternak masih menjual ternaknya secara perorangan langsung ke pasar hewan, untuk sapi perah dan pengapul susu sapi yang di setor ke Koperasi Unit Desa (KUD) jabung.

 Jasa layanan berupa IB dan kesehatan ternak dari dinas peternakan Kecamatan.

 Sara dan prasarana di kelompok peternak masih mendapatkan bantuan dari Dinas Peternakan Kabupaten, Provinsi dan Pusat

(15)

10 4.4. Struktur Organisasi

 Ketua : Mulyono

 Sekertaris : Agus

 Bendahara : Matrawi

 Anggota kelompok : 30 Orang

4.5. Anggota Kelompok

No Nama Anggota Kelompok Jabatan

1 Mulyono Ketua

2 Agus Sekertaris

3 Matrawi Bendahara

4 Pusrwanto Anggota

5 Yaimari Anggota

6 Ngatmari Anggota

7 Subait Anggota

8 Jumari Anggota

9 Sujono Anggota

10 Puji Prastiyono Anggota

11 Suroso Anggota

12 Matrawi Anggota

13 Sumantri Anggota

14 Sutris Anggota

15 Seken Anggota

16 Sorawi Anggota

17 Raiman Anggota

18 Moh. Zainal Anggota

19 Darsono Anggota

20 Rizal Anggota

21 Kawit Anggota

22 Sri Anggota

23 Waseni Anggota

24 Lasib Anggota

25 Septana Dwi Anggota

26 Busomo Anggota

27 Latif Anggota

28 Ngarasi Anggota

29 Karsadi Anggota

30 Imuhit Anggota

(16)

11 4.6. Letak Geografis

Secara geografis Desa Wonorejo berada (112º39΄35,42″ T) Bujur Timur dan (7º51΄37,19″ S) Lintang Selatan, dengan luas 650,334 Ha. dengan batas wilayah sebagai berikut:

a) Sebelah Utara : Desa Sidoluhur Kecamatan Lawang b) Sebelah Selatan : Desa Gunung Jati Kecamatan Jabung c) Sebelah Barat : Desa Dengkol Kecamatan Singosari d) Sebelah Timur : Desa Kemiri Kecamatan Jabung.

Secara adminstrasi desa Wonorejo terdiri dari 3 (Tiga) Dusun diantaranya:

1. Dusun Blandit Barat 2. Dusun Blandit Timur 3. Dusun Banyol

4.7. Luas Lahan Usaha Tani

Berdasarkan kondisi topografinya wilayah Desa Wonorejo dikatagorikan sebagai dataran tinggi dengan ketinggian Wilayah desa Wonorejo Kategori Daerah Dataran Rendah dengan Ketinggian ±1953 meter dari permukaan Laut.

(17)

12

BAB V. HASIL KEGIATAN

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Desa desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang diawali dengan pertemuan koordinasi dengan pengurus kelompok ternak yang diampingi juga oleh penyuluh peternakan. Pada pertemuan koordinasi ini dilaksanakan diskusi tentang potensi dan permasalahan serta kebutuhan yang ada dalam manajemen pemeliharaan sapi perah terutama teknologi pakan di Kelompok Ternak “Wono Mulyo” Di desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Dari hasil diskusi didapatkan bahwa permasalahan yang ada di Kelompok Ternak “Wono Mulyo” di Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang adalah kurangnya ilmu pengetahuan kelompok didalam hal melakukan Peningkatan Produktifitas Sapi Perah Melaui Segi Tiga Usaha Peternakan serta tidak adanya formula dan teknologi pakan yang di aplikasikan dalam proses peternakan yang dilakukan.

Dilihat dari potensi wilayah bahwasanya di di Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, memiliki populasi rumput kolonjono (Rumput Gajah) dan pucuk tebuh yang sangat besar untuk bahan baku dasar pencampuran pakan.

Berdasarkan hal tersebut, pendampingan dan pelatihan yang dilakukan adalah berupa sosialisasi mengenai konsep Peningkatan Produktifitas Sapi Perah Melaui Segi Tiga Usaha Peternakan dan pembuatan pakan silase dengan formula yang mengacu kepada potensi wilayah. Pendampingan dan pelatihan dilakukan dengan 5 tahapan yaitu dua tahapan kegiatan untuk Metode Segi Tiga Usaha Peternakan dan 3 kegiatan dalam pembuatan pakan silase yaitu pembuatan formula pakan dengan metode trial and error, pencampuran dan fermentasi silase serta pemanenan silase.

Materi Kegiatan Pelatihan:

1. Pengenalan komponen terpenting di dalam menunjang penerapan Segitiga Usaha Peternakan

Tujuanya adalah:

a. Peserta mampu mengetahui kreteria breeding yang baik

b. Perseta mampu memahami peran penting pakan didalam usaha peternakan

(18)

13

c. Peserta mampu menerapkan manajemen pemeliharaan sapi perah yang terstandar.

2. Pengenalan mengenai macam teknologi pengolahan pakan dalam usaha peternakan sapi perah kususnya silase dan prosedur pembuatanya

Tujuanya adalah.

a. Peserta mampu memahami potensi pakan.

b. Peserta mampu menyerap informasi mengenai teknis dan jenis pengolahan paka c. Peserta mampu memahami dasar penyusunan komposisi pakan dalam pengolahanya.

3. Penyusunan ransum dan pengolahan pakan silase pucuk tebuh.

a. Ransum disusun dengan mengacu metode trial and error dengan alur sebagai berikut;

1. Menyesuaikan dengan kebutuhan nutrisi sapi perah (Tabel 2) Tabel 2. Kebutuhan nutrisi sapi perah

Bobot Sapi Tambahan BB Kebutuhan

BK SK PK (%) ME (Mcak/kg) Ca (%) P (%)

150 Betina 0 2,8 100 8,7 2 0,18 0,18

0,5 4,1 75 11 2,2 0,34 0,29

200 Betina 0 3,5 100 8,5 2 0,18 0,18

0,5 6 75 10,2 2,3 0,32 0,27

300-400 Bunting 10,5 85 5,9 1,9 0,21 0,2

300-400 Laktasi 10,8 85 14,9 2 0,24 0,38

(19)

14

2. Memahami nilai nutrisi dari berbagai macam komponen pakan yang tersedia (Tabel 3) Tabel 3. Kandungan nutrisi pakan yang tersedia

No Ingredient Harga/ kg BK Abu PK LK SK BetaN ME Ca P Pavl Lys Met 1 Pucuk Tebuh 0 19,9 11,73 5,50 2,49 45,71 42,29 3940 0,020 0,280 0,090 0,2278 0,1690 2 jagung kuning giling 8.000 88,0 1,76 8,00 3,80 2,20 84,24 3350 0,020 0,280 0,090 0,2278 0,1690 3 dedak padi 2.000 88,2 12,28 9,80 4,81 15,86 45,80 3100 0,090 1,090 0,500 0,4246 0,2638 4 Bekatul 4.000 82,2 10,04 11,37 7,03 8,24 52,04 2550 0,250 0,630 0,210 2,8950 0,6727 5 Kedelai giling 6.000 87,2 5,59 46,50 1,27 5,60 41,04 2550 0,250 0,630 0,210 2,8950 0,6727 6 Molases 5.000 25,5 7,60 24,30 3,68 22,10 42,20 0 1,680 0,220 0,000 0,0000 0,0000 7 Rumput gajah/kolonjono 0 19,9 11,73 10,19 3,80 34,15 42,29 3350 0,020 0,280 0,090 0,2278 0,1690

3. Formula ransum yang disusun menggunakan metode trial and error (Tabel 4) Tabel 4. Susunan formula ransum yang dihasilkan

No Ingredient % Harga/kg BK Abu PK LK SK BetaN ME Ca P Pavl Lys Met Biaya/ 100 kg 1 Pucuk Tebuh 60 0,00 11,94 7,04 3,30 1,49 27,43 25,37 2.364,00 0,01 0,17 0,05 0,14 0,10 0,00 2 jagung kuning giling 5 400,00 4,40 0,09 0,40 0,19 0,11 4,21 167,50 0,00 0,01 0,00 0,01 0,01 40.000,00 3 dedak padi 13 260,00 11,47 1,60 1,27 0,63 2,06 5,95 403,00 0,01 0,14 0,07 0,06 0,03 26.000,00 4 Bekatul 5 200,00 4,11 0,50 0,57 0,35 0,41 2,60 127,50 0,01 0,03 0,01 0,14 0,03 20.000,00 5 Kedelai giling 12 720,00 10,46 0,67 5,58 0,15 0,67 4,92 306,00 0,03 0,08 0,03 0,35 0,08 72.000,00 6 Molases 5 250,00 1,28 0,38 1,22 0,18 1,11 2,11 0,00 0,08 0,01 0,00 0,00 0,00 25.000,00 Nutrien Ransum 100 1.830,00 43,66 10,28 12,34 3,00 31,79 45,18 3.368,00 0,15 0,44 0,16 0,70 0,26 183.000,00

(20)

15

4. Pengolahan pakan silase pucuk tebuh Alat dan bahan

Alat:

a. Drum b. Skop c. Pencacah d. Timbangan e. Gombor f. Literan g. Terpal Bahan:

a. Pucuk Tebuh

b. Jagung Kuning Giling c. Dedak Padi

d. Bekatul e. Kedelai giling f. Molasses g. EM4

Prosedur pembuatan:

1. Siapkan seluruh bahan yang di butuhkan 2. Choper pucuk tebuh

3. Timbang semua komponen bahan dengan persentasi ransum yang sudah di susun

4. Campur semua komponen bahan sampai homogen di atas terpal.

5. Semua bahan yang sudah tercampur selanjudnya di masukan ke dalam drum dipadatkan dan di tutup rapat supaya kondisi menjadi anaerob.

6. Fermentasi bahan pakan selama 2 minggu.

7. Setelah 2 minggu pakan di kelurkan dari drum dan di angin- anginkan selama 2-5 jam.

8. Pakan silase siap diberikan kepada ternak sapi perah

(21)

16 9. Pemberian 4-6% dari BB

4. Penyusunan ransum dan pengolahan pakan silase rumput kolonjono.

a. Ransum disusun dengan mengacu metode trial and error dengan alur sebagai berikut;

1. Menyesuaikan dengan kebutuhan nutrisi sapi perah (Tabe 5 ) Tabel 5. Kebutuhan nutrisi sapi perah

Bobot Sapi Tambahan BB Kebutuhan

BK SK PK (%) ME (Mcak/kg) Ca (%) P (%)

150 Betina 0 2,8 100 8,7 2 0,18 0,18

0,5 4,1 75 11 2,2 0,34 0,29

200 Betina 0 3,5 100 8,5 2 0,18 0,18

0,5 6 75 10,2 2,3 0,32 0,27

300-400 Bunting 10,5 85 5,9 1,9 0,21 0,2

300-400 Laktasi 10,8 85 14,9 2 0,24 0,38

2. Memahami nilai nutrisi dari berbagai macam komponen pakan yang tersedia (6) Tabel 6. Kandungan nutrisi pakan yang tersedia

No Ingredient Harga/ kg BK Abu PK LK SK BetaN ME Ca P Pavl Lys Met 1 Rumput gajah/kolonjono 0 19,9 11,73 10,19 3,80 34,15 42,29 3350 0,020 0,280 0,090 0,2278 0,1690 2 jagung kuning giling 8.000 88,0 1,76 8,00 3,80 2,20 84,24 3350 0,020 0,280 0,090 0,2278 0,1690 3 dedak padi 2.000 88,2 12,28 9,80 4,81 15,86 45,80 3100 0,090 1,090 0,500 0,4246 0,2638 4 Bekatul 4.000 82,2 10,04 11,37 7,03 8,24 52,04 2550 0,250 0,630 0,210 2,8950 0,6727 5 Kedelai giling 6.000 87,2 5,59 46,50 1,27 5,60 41,04 2550 0,250 0,630 0,210 2,8950 0,6727 6 Molases 5.000 25,5 7,60 24,30 3,68 22,10 42,20 0 1,680 0,220 0,000 0,0000 0,0000

(22)

17

3. Formula ransum yang disusun menggunakan metode trial and error (Tabel 7) Tabel 7. Susunan formula ransum yang dihasilkan

No Ingredient % Harga/kg BK Abu PK LK SK BetaN ME Ca P Pavl Lys Met Biaya/ 100 kg 1 Rumput gajah/kolonjono 65 0,00 12,94 7,62 6,62 2,47 22,20 27,49 2.177,50 0,01 0,18 0,06 0,15 0,11 0,00 2 jagung kuning giling 5 400,00 4,40 0,09 0,40 0,19 0,11 4,21 167,50 0,00 0,01 0,00 0,01 0,01 40.000,00 3 dedak padi 13 260,00 11,47 1,60 1,27 0,63 2,06 5,95 403,00 0,01 0,14 0,07 0,06 0,03 26.000,00 4 Bekatul 3 120,00 2,47 0,30 0,34 0,21 0,25 1,56 76,50 0,01 0,02 0,01 0,09 0,02 12.000,00 5 Kedelai giling 10 600,00 8,72 0,56 4,65 0,13 0,56 4,10 255,00 0,03 0,06 0,02 0,29 0,07 60.000,00 6 Molases 4 200,00 1,02 0,30 0,97 0,15 0,88 1,69 0,00 0,07 0,01 0,00 0,00 0,00 20.000,00 Nutrien Ransum 100 1.580,00 41,01 10,47 14,26 3,77 26,06 45,01 3.079,50 0,13 0,43 0,16 0,59 0,24 158.000,00

4. Pengolahan pakan silase rumput kolonjono Alat dan bahan

Alat:

a. Drum b. Skop c. Pencacah d. Timbangan e. Gombor f. Literan g. Terpal

(23)

18 Bahan:

a. Rumput kolonjono b. Jagung Kuning Giling c. Dedak Padi

d. Bekatul e. Kedelai giling f. Molasses g. EM4.

Prosedur pembuatan:

1. Siapkan seluruh bahan yang di butuhkan 2. Choper rumput kolonjono

3. Timbang semua komponen bahan dengan persentasi ransum yang sudah di susun.

4. Campur semua komponen bahan sampai homogen di atas terpal.

5. Semua bahan yang sudah tercampur selanjudnya di masukan ke dalam drum dipadatkan dan di tutup rapat supaya kondisi menjadi anaerob.

6. Fermentasi bahan pakan selama 2 minggu.

7. Setelah 2 minggu pakan di kelurkan dari drum dan di angin-anginkan selama 2-5 jam.

8. Pakan silase siap diberikan kepada ternak sapi perah.

9. Pemberian 4-6% dari BB

(24)

19

3. Deskripsi, potensi dan manfaat pakan silase.

Silase adalah proses pengawetan hijauan pakan segar dalam kondisi anaerob dengan pembentukan atau penambahan asam.

Asam yang terbentuk yaitu asam-asam organik antara lain laktat, asetat, dan butirat sebagai hasil fermentasi karbohidrat terlarut oleh bakteri sehingga mengakibatkan terjadinya penurunan derajat keasaman (pH). Turunnya nilai pH, maka pertumbuhan mikroorganisme pembusuk akan terhambat (Stefani et al., 2010).

Kualitas silase tergantung dari kecepatan fermentasi membentuk asam laktat, sehingga dalam pembuatan silase terdapat beberapa bahan tambahan yang biasa diistilahkan sebagai additive silage. Macam-macam additive silage seperti water soluble carbohydrat, bakteri asam laktat, garam, enzim, dan asam.

Penambahan bakteri asam laktat ataupun kombinasi dari beberapa additive silage merupakan perlakuan yang sering dilakukan dalam pembuatan silase. Pemilihan bakteri asam laktat sangat penting dalam proses fermetasi untuk menghasilkan silase yang berkualitas baik. Proses awal dalam fermentasi asam laktat adalah proses aerob, udara yang berasal dari lingkungan atau pun yang berasal dari hijauan menjadikan reaksi aerob terjadi. Hasil reaksi aerob yang terjadi pada fase awal fermentasi silase menghasilkan asam lemak volatile, yang menjadikan pH turun (Stefani et al., 2010).

Pembuatan silase dipengaruhi oleh tiga faktor, yaitu:

1. Hijauan yang cocok dibuat silase adalah rumput, tanaman tebu, tongkol gandum, tongkol jagung, pucuk tebu, batang nenas, dan jerami padi;

2. Penambahan zat aditif untuk meningkatkan kualitas silase.

Beberapa zat aditif adalah limbah ternak (manure ayam dan babi), urea, air, dan molases. Aditif digunakan untuk meningkatkan kadar protein atau karbohidrat pada material pakan. Biasanya kualitas pakan yang rendah memerlukan aditif untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ternak;

(25)

20

3. Kadar air yang tinggi berpengaruh dalam pembuatan silase. Kadar air yang berlebihan menyebabkan tumbuhnya jamur dan akan menghasilkan asam yang tidak diinginkan seperti asam butirat.

Kadar air yang rendah menyebabkan suhu menjadi lebih tinggi dan pada silo mempunyai resiko yang tinggi terhadap kebakaran (Pioner Development Foundation, 1991).

Proses fermentasi silase memiliki 4 tahapan, yaitu:

1. Fase aerobik, normalnya fase ini berlangsung sekitar 2 jam yaitu ketika oksigen yang berasal dari atmosfer dan yang berada diantara partikel tanaman berkurang. Oksigen yang berada diantara partikel tanaman digunakan oleh tanaman, mikroorganisme aerob, dan fakultatif aerob seperti yeast dan enterobacteria untuk melakukan proses respirasi;

2. Fase fermentasi, fase ini merupakan fase awal dari reaksi anaerob. Fase ini berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu tergantung dari komposisi bahan dan kondisi silase. Jika proses silase berjalan sempurna maka bakteri asam laktat sukses berkembang. Bakteri asam laktat pada fase ini menjadi bakteri predominan dengan pH silase sekitar 3,8—5.

3. Fase stabilisasi, fase ini merupakan kelanjutan dari fase kedua;

fase feed-out atau fase aerobik. Silo yang sudah terbuka dan kontak langsung dengan lingkungan maka akan menjadikan proses aerobik terjadi (Stefani et al., 2010). Penilaian kualitas silase berdasarkan ada tidaknya jamur, pH, dan aroma.

(26)

21

BAB VI. PENUTUPAN

Pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat melalui pembinaan dan Desa Mitra Di desa Wonorejo, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, dilaksanakan terhadap Kelompok Peternak Sapi Perah di kempok ternak “Wono Mulyo” untuk meningkatkan kopetensi dan keterampilan anggota kelompok ternak. Hasil dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini diantaranya adalah: Peternak mendapatkan teori dan praktik dalam manajemen pemeliharaan dan pengolahan pakan silase, harapan kedepanya dalam pembinaan desa mitra akan terus berlanjut dengan target mampu meningkatkan keterampilan kelompok ternak sapi perah dalam rangka manajemen pengolahan pakan berbasis bahan lokal khsusnya pucuk tebuh dan rumput kolonjono

(27)

22

LAMPIRAN

(28)

23

Lampiran 1. Penyempaiaan materi terkait dengan Peningkatan Produktivitas Sapi Perah melalui segitiga usaha peternakan

(29)

24

Lampiran 2. Penyempaiaan materi terkait dengan Teknologi Pengolahan pakan dan Pembuatan Pakan Silase

(30)

25

Lampiran 3. Bahan-bahan yang dipergunakan dalam pembuatan silase pucuk tebuh

Pucuk Tebuh Bekatul

Molasses EM4

Dedak Padi Jagung Kuning

(31)

26

Lampiran 4. Proses Pembuatan Silase Pucuk Tebuh

Siapkan alat yang digunakan Cacah pucuk tebuh

Penimbangan semua komponen bahan

Pencampuran semua komponen pakan

Homogenisasi semua komponen bahan Memasukan bahan pakan dalam drum

untuk proses fermentasi

(32)

27

Lampiran 5. Materi PKM terkait dengan Peningkatan Produktivitas Sapi Perah melalui segitiga usaha Peternakan

(33)

28

(34)

29

(35)

30

(36)

31

(37)

32

Lampiran 6. Materi PKM terkait dengan Teknologi Pakan dan Pengolahan Pakan Silase.

(38)

33

(39)

34

(40)

35 Lampiran 7. Surat Tugas pelaksanaan PKM

(41)

36

(42)

37

(43)

38

(44)

39

(45)

40

(46)

41

Lampiran 8. Presensi Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian

(47)

42

Gambar

Tabel 1. Rencaya kegiatan pengabdian masyarakat pembinaan kelompok ternak

Referensi

Dokumen terkait

Oleh sebab itu Jurusan Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS berinisiatif untuk melakukan pengabdian masyarakat dengan cara memberikan pelatihan kepada masyarakat

Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan karuniaNya, Saya dapat menyelesaikan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui Pelatihan Pembibitan Durian

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan laporan akhir kegiatan pengabdian masyarakat yang berjudul

Laporan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dengan Judul BERBAGI ILMU YANG BERMANFAAT UNTUK GENERASI MUDA (Pembelajaran Ilmu-ilmu Komunikasi terhadap Pelajar

Laporan Pengabdian Masyarakat ini berjudul “Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer Untuk Anak Sekolah Dasar Sebagai Edukasi Pencegahan Dini Covid-19 Di Lingkungan RT.15 Kompleks

Hasil pendampingan kegiatan pengabdian kepada masyarakat tentang program kemitraan tentang Pendampingan penanaman dan Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (TOGA)

Hasil Pengabdian Masyarakat Hasil dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah tambahan pengetahun bagi masyarakat/pekerja tentang kepemimpinan transformasional sehingga dapat

Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan Sumber Jumlah 1 2014 Peningkatan Pemahaman Masyarakat Tentang