LAPORAN PRAKTIKUM ILMU TANAH HUTAN
ACARA VII WARNA TANAH
Disusun Oleh:
Nama : Roudya Qisti Aulia NIM : 23/521075/KT/10383 Co-Ass : Rury Septyanda Putri Shift : Selasa, 07.00 WIB Kelompok : 8
LABORATORIUM FISIOLOGI DAN TANAH HUTAN DEPARTEMEN SILVIKULTUR
FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA 2023
ACARA VII WARNA TANAH
I. DASAR TEORI
Tanah adalah salah satu komponen sumber daya lahan yang memainkan peran penting pertumbuhan, perkembangan dan untuk bercocok tanam, karena selain itu tanah berfungsi sebagai media pertumbuhan tanaman, tanah menjadi penyedianya zat hara dan air tanaman diperlukan. Tanah memiliki sifat dan tipe yang berbeda sesuai dengan faktor pembentukannya, yakni batuan induk, iklim, topografi/relief, organisme dan waktu (Hardjowigeno, 2003 dalam Paulince Yarangga, 2021).
Tanah merupakan suatu benda alam yang mempunyai tiga dimensi spasial, yaitu panjang, lebar dan dalam. Tanah merupakan bagian kerak bumi yang tersusun atas mineral dan bahan organik. Tanah berasal dari pelapukan batu oleh organisme sehingga membentuk gumpalan unik yang menutupi batu. Proses pembentukan tanah disebut “pedogenesis”. Proses unik ini membentuk suatu tubuh alami yang terdiri dari lapisan-lapisan tanah atau yang disebut horizon tanah. Setiap cakrawala menceritakan tentang asal muasal serta proses fisik, kimia, dan biologi yang dialami bumi. Dalam bidang pertanian, tanah berperan sebagai substrat pertumbuhan tanaman dimana akar mengisi cadangan makanan, cadangan makanan (hara) baik berupa ion organik maupun anorganik. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan pengetahuan untuk mengetahui sifat-sifat fisik tanah seperti warna tanah, struktur tanah, struktur tanah, komposisi tanah, dan lain-lain (Hutomo, 2018).
Warna tanah merupakan salah satu ciri fisik tanah yang lebih sering digunakan untuk menggambarkan sifat tanah karena tidak mempengaruhi tanaman secara langsung, tetapi secara tidak langsung melalui pengaruhnya terhadap suhu dan kelembaban tanah. Warna tanah merupakan gabungan (campuran) warna-warna komponennya. Pengaruh komponen-komponen tersebut terhadap warna komposisinya berbanding lurus dengan luas permukaan total tanah, yaitu luas permukaan spesifik dikalikan perbandingannya dengan volume tanah, artinya bahan koloid mempunyai sifat bagian terbesar memengaruhi warna di tanah misalnya humus dan oksida besi
merah, coklat karat atau kuning tergantung derajat hidrasi, besi tereduksi berwarna biru kehijauan, kuarsa biasanya putih. Batu kapur berwarna putih, abu-abu, atau terkadang hijau zaitun, dan feldspar tersedia dalam berbagai warna, tetapi kebanyakan berwarna merah. Tanah liat tersebut berwarna abu- abu, putih dan merah tergantung pada jenis dan proporsi lapisan besinya (Hanafiah, 2004 dalam Gilang Kusuma Aji, 2019).
Warna tanah merupakan indikator paling sederhana untuk mengetahui karakteristik tanah. Warna tanah dapat digunakan sebagai indikator kualitas untuk mengetahui tingkat kesuburan tanah, kandungan bahan organik, aerasi dan drainase. Tanah hitam menunjukkan tingginya konsentrasi bahan organik tanah. Tanah yang banyak mengandung Fe-oksida atau mineral hematit berwarna merah, dan mengandung mineral goetit, oksida besi terhidrasi dengan mineral limonit berwarna kuning. Tanah dengan drainase buruk tampak pucat atau pucat karena berkurangnya zat besi. Warnanya abu-abu atau mengkilat pada tanah yang jenuh air atau tertutup air sepanjang tahun, seperti tanah di daerah berlubang atau sawah. Warna tanah dipengaruhi oleh empat faktor utama yaitu kandungan bahan organik, kadar air dan kondisi drainase tanah baik jenuh maupun tidak jenuh, oksida besi dan mineral tanah seperti kuarsa, hematit, limonit, glaukonit dan kondisi fisiografis, kondisi seperti lembah atau dataran dan topografi yang landai (Muhajir Utomo, 2016).
Warna tanah merupakan salah satu indikator sifat tanah, karena warna tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor yang terkandung di dalam tanah. Saat ini, para ilmuwan membandingkan warna pada bagan warna tanah Munsell untuk menentukan warna tanah. Bagan warna standar Munsell dibagi menjadi tiga variabel Madjid (2007), yaitu Hue merupakan warna dominan spektrum menurut panjang gelombangnya. Value tersebut menunjukkan kegelapan warna sesuai dengan jumlah cahaya yang dipantulkan. Chroma menunjukkan kemurnian intensitas spektrum warna (Mungki Astiningrum, 2018).
Bila untuk suatu tanah di lapang ditemukan dengan beberapa warna, semua warna harus disebutkan dengan menyebutkan juga warna tanah yang dominan. Warna tanah juga berbeda tergantung pada kadar airnya: basah, lembab, atau kering. Oleh karena itu, dalam menentukan warna tanah perlu dicatat apakah warna tanah ditetapkan dalam keadaan basah, lembab, atau kering (Salam, 2020).
II. TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk:
1. Dapat membandingkan melakukan pengukuran warna tanah.
2. Dapat menjelaskan pebedaan warna tanah dan masing-masing contoh tanah.
3. Dapat menjelaskan faktor-faktor penyebab perbedaan warna tanah.
4. Dapat menjelaskan pengaruh warna tanah terhadap sifat-sifat tanah yang lain.
III. METODE PRAKTIKUM A. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Contoh tanah Andosol, Alfisol, Vertisol, Rendzina.
2. Aquades.
3. Wadah
4. Buku Soil Munsell Color Chart.
B. Cara Kerja
Cara kerja yang dilakukan pada praktikum ini adalah sebagai berikut.
Tanah dibasahi dengan menambahkan aquades secukupnya, lalu ulangi langkah 1 dengan tanah pada kondisi lembab dan basah.
Diambil sejumput contoh tanah kering angin lalu bandingkan warnanya dengan standar warna tanah pada buku Soil Munsell Color Chart. Tentukar notasi warna tanah dan bacaannya.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Gilang Kusuma Aji, H. N. (2019). Laporan Dasar-Dasar Ilmu Tanah Tentang Identifikasi Struktur Dan Warna Tanah. Produksi Dan Manajemen Industri Perkebunan Politeknik Negeri Lampung.
Hutomo, P. A. (2018). Dasar IlmuTanah Acara IV Pengamatan Tanah Dengan Indra.
Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, 66-87.
Muhajir Utomo, S. B. (2016). llmu Tanah Dasar-Dasar Dan Pengelolaan. Jakarta:
Kencana.
Mungki Astiningrum, P. P. (2018). Pengembangan Aplikasi Munsell Soil Color
Detection Chart Index Menggunakan Metode Support Vector Machine. Journal Informatika Polinema, 131-137.
Paulince Yarangga, S. B. (2021). Karakteristik sifat fisik dan pH tanah pada kebun percobaan Anggori Universitas Papua. Jurnal AGROTEK Vol 9, Nomor 1 , 33- 35.
Salam, A. K. (2020). Ilmu Tanah. Bandar Lampung: Global Madani Press.
LAMPIRAN
Gambar 1. Penetapan Warna Gambar 2. Penetapan Warna
Gambar 3. Diberi Aquades Gambar 4. Tanah Rendzina
Gambar 5. Tanah Mediteran Gambar 6. Tanah Andosol
Tabel Pengamatan Warna Tanah
No Jenis Tanah Tingkat Kebasahan Notasi Sebutan Warna 1 Vertisol Kering 10 YR 4/2 Grayish yellow brown
Lembab 10 YR 2/3 Brownish black 2 Andosol Kering 10 YR 5/8 Yellowish brown
Lembab 7,5 YR ¾ Dark brown
3 Alfisol Kering 7,5 YR 4/6 Brown
Lembab 7,5 YR 5/4 Dull brown 4 Rendzina Kering 7,5 YR 4/6 Brown
Lembab 5 YR 4/8 Reddish brown