• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Kasus Luka Tusuk Dada Kiri

N/A
N/A
Info
Unduh - Bebas
Fanny Sangur

Academic year: 2024

Membagikan "Laporan Kasus Luka Tusuk Dada Kiri"

Copied!
9
0
0

Memuat.... (Lihat teks lengkap sekarang)

Unduh sekarang ( 9 Halaman )

Teks penuh

(1)

BAB III LAPORAN KASUS 3.1. Anamnesis

Identitas Pribadi

Nama :RN

Jenis Kelamin :Laki-laki

Usia :20 tahun

Agama : Islam

Alamat : Desa Tanah Seribu, Kab. Labuhan Batu Utara Tanggal Masuk : 24 Desember 2014

3.2. Riwayat Perjalanan Penyakit

Keluhan Utama : luka tusuk di dada kiri

Telaah : Hal ini dialami pasien sejak 22 jam yang lalu sebelum masuk RSHAM. Os mengalami kecelakaan di tempat kerja di parik kelapa sawit yaitu terkena pecahan katrol. Os sebelumnya telah mendapat perawatan di RS daerah sebelum di rujuk ke rumah sakit Pirngadi dan akhirnya dirujuk ke RSUP HAM. Riwayat pingsan (-), kejang (-), muntah (-).

RPT : -

RPO : Tidak jelas

3.3. Pemeriksaan Fisik Status Presens

(2)

Sensorium : Compos mentis

TD : 120/80 mmHg

HR : 90x/i

RR : 28 x/i

Temp : 37 ºC

3.4. Status Lokalisata

Kepala : tidak dijumpai kelainan

Mata : RC (+/+), pupil isokor, conj. Palp inferior pucat (-/-) T/H/M : tidak dijumpai kelainan

Leher : Pembesaran KGB tidak dijumpai

Thorax : Inspeksi : tampak lacerated chest wound (+), sucking chest wound (+) Palpasi :kanan = stem fremitus

Kiri = Melemah

Perkusi : kanan = sonor

Kiri = Hipersonor

Auskulutasi : SP: kanan = vesikuler Kiri = melemah

ST: -

Abdomen : Inspeksi : simetris Palpasi : soepel

Auskultasi : Peristaltik (+) normal Perkusi : timpani

(3)

Ekstremitas : pols : 90x/I, reg, t/v cukup, akral hangat Alat kelamin : ♂, anus (+)

3.4. Pemeriksaan Tambahan Foto Thoraks

Hasil laboratorium Darah lengkap:

Hb/Ht/L/T: 10.50/30.40/15.81/220 Faal hemostasis:

PT/aPTT/TT: 18.50/32.70/12.10 Metabolisme karbohidrat:

KGD ad random: 96.00 mg/dL Ginjal:

Ur/Cr: 32.90/ 0.78

(4)

Hati:

Albumin: 3.6 mg/dL Elektrolit:

Na/K/Cl: 133/3.7/108

3.5. Diagnosa sementara : (L) thoracal penetrating injury + (L) open pneumothorax 3.6. Penatalaksanaan : - IVFD RL 20 gtt/i

- O2 5 L/i

- Inj Ceftriaxone 1 gr/ 12 jam - Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam - Inj. Ranitidine 50 mg/12 jam - Inj. Tetagam 250 IU

3.7. Rencana : - Insersi chest tube + WSD

- Thoracotomy emergency + debridement Follow up pasien

Tanggal Keluhan Keadaan umum Terapi

24/12/201

4 -

S:

O: Ventilator +, modus SMV Hemodinamik stabil

SP: Vesikuler ka > ki ST: -

A: Post thoracotomy anterolateral (S) + debridement + primary suture d/t (L) thoracal penetrating injury

P: IVFD RL 20 gtt/i Inj Ceftriaxone 1 gr/12 jam

Inj Ketorolac 30 mg/8 jam

Inj Ranitidine 50 mg/12 jam

Foto toraks AP

Cek DL, HST, Elektrolit

Hitung produksi drain

(5)

25/12/201

4 -

S:

O: T piece, kemudian wining Hemodinamik stabil

SP: Vesikuler ka > ki ST: -

Produksi drain 80cc/24jam, undulasi (+)

A: Post thoracotomy anterolateral (S) + debridement + primary suture d/t (L) thoracal penetrating injury

P: IVFD RL 20 gtt/i Inj Meropenem 1 gr/8 jam

Inj Ketorolac 30 mg/8 jam

Inj Ranitidine 50 mg/12 jam

26/12/201 4

S:

O:Hemodinamik stabil SP: Vesikuler ka > ki ST: -

Produksi drain 80cc/24jam, undulasi (+)

A: Post thoracotomy anterolateral (S) + debridement + primary suture d/t (L) thoracal penetrating injury

P: Diet MB IVFD RL 20 gtt/i

Inj Meropenem 1 gr/8 jam

Inj Ketorolac 30 mg/8 jam

Inj Ranitidine 50 mg/12 jam

Mobilisasi duduk Lepas kateter

27/12/201 4

Nyeri pada LO

S:

O:Hemodinamik stabil SP: Vesikuler ka > ki ST: -

Produksi drain 80cc/24jam, undulasi (+)

A: Post thoracotomy anterolateral (S) + debridement + primary suture d/t (L) thoracal penetrating injury

P: Diet MB IVFD RL 20 gtt/i

Inj Meropenem 1 gr/8 jam

Inj Ketorolac 30 mg/8 jam

Inj Ranitidine 50 mg/12 jam

Mobilisasi duduk

Foto toraks kontrol 29/12/2014

28/12/201 4

Nyeri pada LO

S:

O:Hemodinamik stabil SP: Vesikuler ka > ki

P: Diet MB IVFD RL 20 gtt/i

Inj Meropenem 1 gr/8

(6)

ST: -

Produksi drain 80cc/24jam, undulasi (+)

A: Post thoracotomy anterolateral (S) + debridement + primary suture d/t (L) thoracal penetrating injury

jam

Inj Ketorolac 30 mg/8 jam

Inj Ranitidine 50 mg/12 jam

Mobilisasi duduk

29/12/201 4

Nyeri pada LO

S:

O:Hemodinamik stabil SP: Vesikuler ka > ki ST: -

Produksi drain 80cc/24jam, undulasi (+)

A: Post thoracotomy anterolateral (S) + debridement + primary suture d/t (L) thoracal penetrating injury

P: Diet MB IVFD RL 20 gtt/i

Inj Meropenem 1 gr/8 jam

Inj Ketorolac 30 mg/8 jam

Inj Ranitidine 50 mg/12 jam

Mobilisasi duduk Foto toraks AP kontrol

30/12/201 4

Nyeri pada LO

S:

O:Hemodinamik stabil SP: Vesikuler ka = ki ST: -

Chest Tube terpasang Produksi drain –

A: Post thoracotomy anterolateral (S) + debridement + primary suture d/t (L) thoracal penetrating injury

P: Diet MB IVFD RL 20 gtt/i

Inj Meropenem 1 gr/8 jam

Inj Ketorolac 30 mg/8 jam

Inj Ranitidine 50 mg/12 jam

Menunggu hasil Foto toraks

GV 31/12/201

4

S:

O:Hemodinamik stabil SP: Vesikuler ka = ki ST: -

Chest Tube terpasang Produksi drain –

P: Diet MB IVFD RL 20 gtt/i

Inj Meropenem 1 gr/8 jam

Inj Ketorolac 30 mg/8 jam

(7)

A: Post thoracotomy anterolateral (S) + debridement + primary suture d/t (L) thoracal penetrating injury

Inj Ranitidine 50 mg/12 jam

Konsul Chest

physiotherapy

1/1/2015

S:

O:Hemodinamik stabil SP: Vesikuler ka = ki ST: -

Chest Tube terpasang Produksi drain –

A: Post thoracotomy anterolateral (S) + debridement + primary suture d/t (L) thoracal penetrating injury

P: Diet MB IVFD RL 20 gtt/i

Inj Meropenem 1 gr/8 jam

Inj Ketorolac 30 mg/8 jam

Inj Ranitidine 50 mg/12 jam

2/1/2015

S:

O:Hemodinamik stabil SP: Vesikuler ka = ki ST: -

Chest Tube terpasang Produksi drain –

A: Post thoracotomy anterolateral (S) + debridement + primary suture d/t (L) thoracal penetrating injury

P: Diet MB IVFD RL 20 gtt/i

Inj Meropenem 1 gr/8 jam

Inj Ketorolac 30 mg/8 jam

Inj Ranitidine 50 mg/12 jam

3/1/2015

S:

O:Hemodinamik stabil SP: Vesikuler ka = ki ST: -

Chest Tube terpasang Produksi drain –

A: Post thoracotomy anterolateral (S) + debridement + primary suture d/t (L) thoracal penetrating injury

P: Diet MB IVFD RL 20 gtt/i

Inj Meropenem 1 gr/8 jam

Inj Ketorolac 30 mg/8 jam

Inj Ranitidine 50 mg/12 jam

4/1/2015 S:

O:Hemodinamik stabil SP: Vesikuler ka = ki ST: -

P: Diet MB IVFD RL 20 gtt/i

Inj Meropenem 1 gr/8 jam

(8)

Chest Tube terpasang Produksi drain –

A: Post thoracotomy anterolateral (S) + debridement + primary suture d/t (L) thoracal penetrating injury

Inj Ketorolac 30 mg/8 jam

Inj Ranitidine 50 mg/12 jam

Hasil Pemeriksaan Laboratorium 25/12/2014

Hb/Leukosit/Hematokrit/Plt :9.50/12.80/26.00/181.000

PT/INR/APTT/TT :18.5/1.39/32.7/12/1

Na/K/Cl :133/3.7/108

Ur/Cr/Alb :32.90/0.78/3.6

KGD ad random :96.10

pH/pCO2/pO2/HCO3/Tco2/BE/SaO2 :7.404/34.6/106.4/21.2/22.2/-3.1/98.0

Foto Toraks 24/12/2014

(9)

Foto Toraks 29/12/2014

Referensi

Unduh sekarang ( DOCX - 9 Halaman - 635.74 KB )

Dokumen terkait

Komparasi peran penyidik polri dan penyidik polisi militer dalam proses penyidikan tindak pidana pasal 170 kuhp Terhadap sipil dan militer (studi kasus di poltabes surakarta dan denpom surakarta)

Luka Tusuk Ketiak kiri. Pembahasan Perkara Oleh Penyidik a. Analisa Kasus Penyidik.. 1) Bahwa benar telah terjadi secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang (

Fistula Oroantral pada Sinusitis Maksilaris Kronis.

Satu kasus pasien laki-laki berusia 48 tahun didiagnosis sebagai fistula or oantral akibat ekstraksi gigi molar kiri atas dengan sinusitis maksilar is kr onis odontogenik dan

LAPORAN KASUS Blokade Stellate Ganglion

Mengetahui efektivitas stellate ganglion block pada kanker paru dan complex regional pain syndrome tipe 1.Laporan kasus; laki-laki 65 tahun dengan adenocarcinoma paru mengeluh

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Perilaku Bahaya Kerja Terhadap Risiko Kejadian Kecelakaan Kerja Pada Pekerja di PT Subur Sari Lastderich (SSL) Humbang Hasundutan Tahun 2015

Kasus kecelakaan kerja banyak terjadi akibat tidak menggunakan alat pelindung diri seperti sarung tangan sewaktu kerja sehingga tangannya mengalami luka, tidak

TRAUMA OKULI : LAPORAN KASUS

Laporan kasus Seorang pasien laki laki usia 29 tahun datang kerumah sakit dengan keluhan mata kanan terken benda asing saat sedang membajak sawah pada kemarin sore.Prinsip

KOREKSI GIGI INSISIVUS SENTRAL RAHANG ATAS YANG MENGALAMI ROTASI BERAT MENGGUNAKAN ALAT WHIP. Komalawati

Desain alat dan uji coba ini adalah laporan kasus seorang anak laki- laki berusia 11 tahun dengan gigi geligi campuran maloklusi kelas I yang mengalami rotasi berat pada gigi

View of Penyakit Jantung Bawaan Sianotik pada Anak Laki-Laki Berusia 4 Tahun : Laporan Kasus

ISSN : 2721-2882 296 PENYAKIT JANTUNG BAWAAN SIANOTIK PADA ANAK LAKI-LAKI BERUSIA 4 TAHUN : LAPORAN KASUS Cyanotic congenital heart disease in a 4 year old boy : case report Jimly

Penyakit Sel Sabit pada Pasien Laki-laki Berusia 27 Tahun yang Sebelumnya Didiagnosis sebagai Talasemia: Sebuah Laporan Kasus

Penyakit Sel Sabit pada Pasien Laki-Laki Berusia 27 Tahun yang Sebelumnya Didiagnosis sebagai Talasemia: Sebuah Laporan Kasus Sickle Cell Disease in 27-Year-Old Man Previously