• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Kasus Luka Bakar

N/A
N/A
Astria Maulani Rachman

Academic year: 2024

Membagikan "Studi Kasus Luka Bakar"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

DIET PENYAKIT DEGENERATIF STUDI KASUS C

KASUS LUKA BAKAR

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktek Diet Penyakit Degeneratif Dosen: Dr. Sufiati Bintanah, SKM, M.Si

Oleh:

Astria Maulani R NIM. G2B222009

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2023

(2)

Gambaran Kasus

Tn. AB Seorang pasien laki laki, usia 25 tahun masuk ke ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSU dengan lukabakar akibat tungku di tempat kerjanya meledak. Ledakan terjadi 2 jam yang lalu, penderita langsung pingsan, tak sadarkan diri, muntah muntah (+) , kejang(-).

Menurut isteri penderita: Sebelumnya penderita sehat sehat saja, selera makan baik, 31 semua makanan suka, berak : 1 X sehari, biasa, diare : -; sembelit: -. Pada pemeriksaan didapatkan:

kesadaran menurun: coma. Pupil mata isocor, terdapat luka bakar di wajah dada dan sebagian perut, kedua tangan dan kaki derajad 2 -3 Lengan kiri atas mengalami deformitas, tak nampak fragmen tulang yang menonjol keluar kulit. Tekanan darah : 100/60 mm Hg; nadi 120 x permenit, lemah, pernapasan 30 x per menit, cepat & dangkal,; jantung, paru, thorax dalam batas normal. Hasil Pemeriksaan Albumin : 3,2 mg/dl, Hb : 10,5 mg/dl, GDS : 140 mg/dl. Berat badan 65 kg tinggi badan: 165 cm, Tak nampak oedema pada mata kaki, bagian punggung, sedangkan perut : bising usus melemah, sedikit kembung. Mulut, gigi tak nampak ada kelainan. Pada foto rontgen lengan atas didapatkan patah tulang tertutup lengan atas kiri 1/3 proximal. Diagnosa medis: luka bakar grade 2 -3, luas 35 % dengan fraktur lengan atas 1/3 distal, shock – dehidrasi.

(3)

Perencanaan Asuhan Gizi Terstandar

A. Informasi Umum / Identitas Pasien

1. Nama Pasien : Tn. AB

2. Umur : 25 tahun

3. Jenis Kelamin : Laki-laki

4. Kewarganegaraan : Indonesia

7. Pendidikan : -

8. Kondisi sosial ekonomi yang berpengaruh terhadap kesehatan

: -

B. Data Pasien

Tanggal masuk rumah sakit : Tidak ada keterangan

Keadaan saat masuk rumah sakit : Pasien n didapatkan kesadaran menurun: coma.

Pupil mata isocor, terdapat luka bakar di wajah dada dan sebagian perut, kedua tangan dan kaki derajad 2 -3 Lengan kiri atas mengalami deformitas, tak nampak fragmen tulang yang menonjol keluar kulit.

Tekanan darah : 100/60 mm Hg; nadi 120 x permenit, lemah, pernapasan 30 x per menit, cepat &

dangkal,; jantung, paru, thorax dalam batas normal.

Hasil Pemeriksaan Albumin : 3,2 mg/dl, Hb : 10,5 mg/dl, GDS : 140 mg/dl. Berat badan 65 kg tinggi badan: 165 cm, Tak nampak oedema pada mata kaki, bagian punggung, sedangkan perut : bising usus melemah, sedikit kembung. Mulut, gigi tak nampak ada kelainan. Pada foto rontgen lengan atas didapatkan patah tulang tertutup lengan atas kiri 1/3 proximal.

Diagnosa penyakit : Luka bakar grade 2 -3, luas 35 % dengan fraktur lengan atas 1/3 distal, shock – dehidrasi.

(4)

C. Data Riwayat Kesehatan dan Riwayat Pasien

➢ Riwayat Penyakit Dahulu : Tidak ada riwayat penyakit terdahulu

➢ Riwayat Pengobatan : Tidak ada riwayat pengobatan D. Skrining Gizi

1. Skrining MST

FORMULIR SKRINING MST

Parameter Skor

Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak direncanakan/tidak diinginkan dalam 6 bulan terakhir?

a. Tidak

b. Tidak yakin/Tidak tahu/Merasa baju lebih longgar c. Ya, ada penurunan BB sebanyak

a) 1-5 kg b) 6-10 kg c) 11-15 kg d) >15 kg

e) Tidak tahu berapa kg penurunannya

0 2 1 2 3 4 2 Apakah asupan makan pasien berkurang karena ada penurunan nafsu makan

atau kesulitan menerima makanan?

a. Tidak b. Ya

0 1 TOTAL SKOR

Apakah pasien merupakan pasien diagnosis khusus yang berisiko terjadi gangguan gizi?

(pasien IC/ICU/HCU, penurunan kesadaran, kegawatan abdomen,gangguan pernapasan berat, keganasan dengan komplikasi, gagal jantung, GGK, pasien HD, DM, sirosis, imunitas menurun, geriatri, atau kondisi sakit berat lain)

Ya Tida k

Kriteria Penilaian MST Skor 0-1 Tidak risiko malnutrisi Skor > 2 Risiko malnutrisi Skor > 3 Malnutrisi

(5)

E. Nutritional Asesmen Gizi 1. Antropometri

Tabel 1. Data Antropometri

Waktu Terminologi Antropometri Hasil Nilai Normal

Interpretasi

- AD-1.1.2 BB 65 kg BBI: 58,5 kg

AD-1.1.1 TB 1,65 cm

AD-1.1.5 IMT 2,7225 23,87 kg/m2 18,5-24,9 kg/m2

Normal

Kesimpulan : Berdasarkan pengukuran antropometri status gizi pasien adalah 23,87 kg/m2 dengan interpretasi Normal.

2. Biokimia

Tabel 2. Data Biokimia

Waktu Terminologi Data Biokimia

Data Pasien

Nilai

Normal Interpretasi

-

BD- 1.10.1 Albumin 3,2 mg/ dl Dibawah Normal Dibawah Normal

- GDS 140 mg/dl <200 mg/dl Normal

BD-1.10.2 HB 10,5 mg/ dl 13-16 g/dl Dibawah Normal Kesimpulan : Berdasarkan data laboratorium disimpulkan nilai albumin dan HB pasien

berada dibawah normal.

(6)

3. Fisik dan klinis Tabel 3. Data Fisik

Waktu Termino-logi Data Fisik/klinis

Keterangan

-

PD.1.1.1 Temuan secara keseluruhan

Pupil mata isocor, terdapat luka bakar di wajah dada dan sebagian perut, kedua tangan dan kaki derajad 2 -3.

Pada foto rontgen lengan atas didapatkan patah tulang tertutup lengan atas kiri 1/3 proximal.

luka bakar grade 2 -3, luas 35 % dengan fraktur lengan atas 1/3 distal, shock – dehidrasi.

Kesadaran Coma

PD.1.1.4 Eksremitas Lengan kiri atas mengalami deformitas, tak nampak fragmen tulang yang menonjol keluar kulit.

PD.1.1.5 Sistem saluran pencernaan

perut : bising usus melemah, sedikit kembung.

Mulut, gigi tak nampak ada kelainan.

Tabel 4. Data Klinis

Waktu Terminologi Data Biokimia

Data Pasien

Nilai Normal

Interpretasi

PD.1.1.9

Tekanan darah

100/60 mmHg 120/85 mmHg Normal Nadi 120x/menit 60-100x/menit Cepat respirasi 30x/menit

Cepat dan dangkal

14-20x/menit Diatas Normal

Kesimpulan: Dari data pemeriksaan fisik dan klinis dapat disimpulkan pasien coma dengan keadaan pupil mata isocor, terdapat luka bakar di wajah dada dan sebagian perut, kedua tangan dan kaki derajad 2 -3 dan data klinis nadi dan respirasi cepat.

(7)

4. Riwayat diet

Tabel 4. Data kualitatif (asupan makan berdasarkan SQ-FFQ)

Terminologi Data Pasien

FH-1.1. Selera makan baik, semua makanan suka

FH-7.3.6 Jenis aktivitas fisik: - (sedang)

Kesimpulan: Dari data riwayat gizi pasien mempunyai selera makan yang baik dan semua makanan suka.

5. Standar Pembanding Asupan Makan SMRS dengan Kebutuhan Gizi Kebutuhan gizi dihitung menggunakan rumus curreri

TEE = (25 kkal x BBI) + (40 kkal x % luas luka bakar)

= (25 x 58,5) + (40 x 35)

= 2.862,5 kkal

Protein (dengan % luas luka bakar 35%) = 2 gr/kgBBI

= 2 x 58,5

= 117 gram

Lemak = 25% TEE

= 25% 𝑋 2.862,5 9

= 79,51 gram

Karbohidrat = Sisa dari kebutuhan energi

= 2.862,5 – (79,51 X 9) – (25% X2.862,5)

= 1.431,285

4

= 357,8gram

(8)

6. Riwayat Personal

Tabel 9. Riwayat Personal

Terminologi Riwayat Personal

CH.1.1.1 Umur 25 tahun

CH.1.1.3 Jenis Kelamin Laki-laki

CH.1.1.4 Bahasa Indonesia

CH.1.1.7 Peran dalam keluarga Kepala keluarga

CH-1.2.2.5 Keluhan pasien Pasien coma. Pupil mata isocor, terdapat luka bakar di wajah dada dan sebagian perut, kedua tangan dan kaki derajad 2 -3.

Pada foto rontgen lengan atas didapatkan patah tulang tertutup lengan atas kiri 1/3 proximal.

luka bakar grade 2 -3, luas 35 % dengan fraktur lengan atas 1/3 distal, shock – dehidrasi.

Lengan kiri atas mengalami deformitas, tak nampak fragmen tulang yang menonjol keluar kulit. perut : bising usus melemah, sedikit kembung. Mulut, gigi tak nampak ada kelainan.

7. Interaksi Obat dan Makanan

Tidak ditemukan interaksi obat dan makanan

(9)

F. Nutritional Diagnosis Gizi

1. Kemungkinan Diagnosa Gizi Berdasarkan Hasil Asessmen

Tabel 10. Kemungkinan Diagnosa Gizi Berdasarkan Hasil Asesmen Domain Intake

Terminologi Diagnosa Gizi

NI-5.1 Peningkatan kebutuhan zat gizi protein berkaitan dengan proses penyembuhan pada lukar bakar ditandai dengan HB dan serum albumin dibawah normal, terjadi peningkatan kebutuhan energi karena kondisi luka bakar

G. Nutritional Intervensi Gizi 1. Perencanaan Intervensi Gizi

a. Tujuan intervensi Gizi

Jika kondisi pasien telah stabil, tidak coma maka di berikan intervensi berikut ini:

➢ Mempercepat penyembuhan dan mencegah terjadinya gangguan metabolik serta mempertahankan status gizi secara optimal selama proses penyembuhan, dengan cara:

• Mengusahakan dan mempercepat penyembuhan jaringan yang rusak

• Mencegah terjadinya keseimbangan nitrogen negatif

• Memperkecil terjadinya hiperglikemia dan hipergliseridemia

• Mencegah terjadinya gejala-gejala kekurangan zat gizi mikro b. Prinsip Diet

Jika kondisi pasien telah stabil, tidak coma maka di berikan Prinsip diet berikut ini:

➢ Mengandung tinggi energi dan protein untuk mempercepat proses penyembuhan lika bakar. Tinggi vitamin dan mineral untuk membantu mempercepat proses penyembuhan. Sebagian mineral diberikan dalam bentuk suplemen.

c. Syarat Diet

Jika kondisi pasien telah stabil, tidak coma maka di berikan syarat diet berikut ini:

• Memberikan makanan dalam bentuk cair sedini mungkin atau nutrisi enternal dini.

• Energi diberikan berdasarkan kebutuhan yaitu 2.862,5 kkal

(10)

• Protein tinggi, yaitu 2 gr/kgBBI dari kebutuhan sebesar 117 gram.

• Lemak sedang yaitu 25 % dengan kebutuhan sebesar 79,51 gram

• Karbohidrat sisa dari kebutuhan energi total sebesar 357,8gram

• Vitamin diberikan : A,B,C 2 X AKG, Vitamin E=200 SI. Tinggi Fe, Zn, Na, K, Ca, Fosfor dan Mg.

• Cairan tinggi 48 jam pertama diberikan cairan untuk pengganti cairan tubuh yang hilang.

d. Perhitungan kebutuhan Gizi (Rumus Curreri)

TEE = (25 kkal x BBI) + (40 kkal x % luas luka bakar)

= (25 x 58,5) + (40 x 35)

= 2.862,5 kkal

Protein (dengan % luas luka bakar 35%) = 2 gr/kgBBI

= 2 x 58,5

= 117 gram

Lemak = 25% TEE

= 25% 𝑋 2.862,5 9

= 79,51 gram

Karbohidrat = Sisa dari kebutuhan energi

= 2.862,5 – (79,51 X 9) – (25% X2.862,5)

= 1.431,285

4

= 357,8gram

2. Implementasi Intervensi Gizi a) Pemberian terapi diet

Total Parental Nutrition (TPN) b) Perencanaan menu

Pasien Puasa sampai kondisi pasien tidak coma

(11)

3. Domain Edukasi Gizi (E)

Menunggu sampai kondisi pasien tidak coma

4. Koordinasi dengan tenaga kesehatan lain (RC)

b) Tabel 16. Koordinasi dengan tenaga kesehatan lainnya Terminologi Tenaga Kesehatan Bentuk Koordinasi RC-1.3 Dokter Penanggung

Jawab Pelayanan (DPJP)

Diskusi atau koordinasi melalui catatan medis pasien mengenai terapi yang diberikan kepada pasien

Perawat Pencatatan hasil pemeriksaan fisik klinis pasien Laborat Pencatatan dan pemantauan hasil pemeriksaan

laboratorium pada catatan medis pasien Apoteker Pencatatan terapi obat terkait interaksi obat dan

makanan

H. Rencana Monitoring dan Evaluasi Gizi

Tabel 17. Rencana monitoring dan evaluasi

Indikator Parameter Pemeriksaan Target

Sesuai target intervensi Antropometri Penimbangan berat

badan

Hari terakhir perawatan

Tidak ada penurunan berat badan

Asupan makan Persentase asupan energi, protein, lemak, karbohidrat

Recall 24 jam dan comstock

Asupan makan >90%

Monitoring lainnya Biokimia Hasil pemeriksaan

laboratorium

Sesuai dengan advis dokter

Nilai laboratorium normal (Hb, albumin) Fisik/klinis Tanda-tanta vital Setiap hari Normal

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai bagian dari perawatan awal pasien yang terkena luka bakar, Pemberian cairan intravena yang adekuat harus dilakukan, akses intravena yang adekuat harus ada, terutama

Apabila luka bakar derajat II yang dalam tidak ditangani dengan baik, dapat timbul edema dan penurunan aliran darah di jaringan, sehingga cedera berkembang

Pada kasus di dapatkan kesadaran pasien composmentis, GCS 15 (E4 M6 V5), pasien merasa tenang dan pesien mengelu nyeri pada seluruh bagian yang terkena luka bakar

STUDI PENGGUNAAN ALBUMIN PADA PASIEN LUKA BAKAR SEDANG DAN BERAT (Penelitian dilakukan di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya) untuk dipublikasikan atau ditampilkan di internet atau

Puji syukur penulis panjatkan pula atas segala kekuatan dan hidayah yang telah diberikan sehingga skripsi yang berjudul “Studi Penggunaan Antibiotika pada Pasien Luka

Resiko infeksi berhubungan dengan pertahan primer tidak adekuat (kerusakan kulit, trauma jaringan, gangguan peristaltik) ditandai dengan terdapat luka bakar grade

STUDI PENGGUNAAN ALBUMIN PADA PASIEN LUKA BAKAR SEDANG DAN BERAT (Penelitian dilakukan di Rumkital Dr. Ramelan Surabaya) untuk dipublikasikan atau ditampilkan di internet atau

-Luka bakar derajat tiga Meliputijaringan bawah kulit, kulit tampak kering,pucat atau putih, atau gosong dan hitam... hentikan proses luka bakarhentikan proses luka bakar