PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kebutuhan akan minyak dan gas bumi yang melebihi jumlah produksinya mendorong industri minyak dan gas bumi untuk melakukan ekspor ke daerah-daerah yang berpotensi menyimpan sumber daya alam tersebut. Mengingat industri minyak dan gas bumi cukup unik mengingat industri ini juga ikut berkembang. dengan cepat.khususnya. Oleh karena itu, minyak bumi dan gas bumi memerlukan teknologi tinggi, sumber daya manusia berkualitas tinggi, bermoral dan penuh risiko tinggi, sehingga untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan manajer yang benar-benar profesional, sehingga program sarjana teknik mesin Politeknik Negeri Bengkalis menjembatani mahasiswanya untuk melaksanakan praktik lapangan industri untuk melengkapi pemahaman teoritis (khususnya dalam bidang ilmu profesi) yang dipelajari di fakultas. Pada kesempatan ini mahasiswa Program Studi Praktek Kerja Teknik Mesin Jurusan D III Teknik Mesin Politeknik Negeri Bengkalis melakukan praktek lapangan di PT.Besmindo Bahan Sewatama.
Tujuan KP
Manfaat KP
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
- Sejarah singkat PT. Besmindo Materi Sewatama
- Ruang Lingkup Pedoman Sistem Manajemen Integrasi
- Visi dan Misi PT. Besmindo Materi Sewatama
- Visi PT. Besmindo Materi Sewatama
- isi PT. Besmindo Materi Sewatama
- Struktur Organisasi Perusahaan
- Uraian Pekerjaan Serta Fungsi Bagian
- Ruang lingkup PT. Besmindo Materi Sewatama
- Daftar Klien
- Jasa-jasa yang ditawarkan
PT Besmindo Bahan Seatama menetapkan, menerapkan dan memelihara "standar" untuk pedoman sistem manajemen integrasi (cakupan kualitas, Q3 dan lingkungan). PT Besmindo Bahan Sewatama memiliki 13 rig yang tersebar di beberapa wilayah, dimana rig diantaranya tersebar di wilayah Duri, Petapahan, Aceh dan Bunyu. Jenis rig yang dimiliki oleh PT Besmindo Bahan Sewatama adalah rig onshore yaitu rig yang biasa digunakan di darat.
DESKRIPSI KEGIATAN KERJA PRAKTEK (KP)
- Agenda Kegiatan Kerja Praktek
- Agenda Kegiatan Minggu ke 1(satu)
- Agenda kegiatan minggu ke 2 (dua )
- Agenda Kegiatan minggu ke 3 (tiga )
- Agenda kegiatan minggu ke 4 (empat)
- Agenda Kegiatan minggu ke 5 (lima)
- Agenda Kegiatan minggu ke 6 (enam)
- Agenda Kegiatan minggu ke 7 (tujuh)
- Agenda Kegiatan minggu ke 8 (delapan)
- Target yang diharapkan
- Perangkat dan Bahan
- Data-Data Yang Diperlukan
- Dokumen-Dokumen File-File Yang Dihasilkan
- Kendala-kendala yang dihadapi dalam menyelesaikan tugas
- Hal yang dianggap perlu
Katup bypass oil cooler biasanya dipasang 5 Filter oli dengan katup bypass Oli mengalir dari oil cooler ke filter oli. Oil Filter Bypass Valve adalah katup pengatur aliran oli, yang akan terbuka jika perbedaan tekanan antara oli yang masuk ke filter lebih besar dari gaya tekanan pegas pada katup untuk membuka. Dari oil cooler oli masuk ke oil filter (11) lalu oli masuk ke oil manifold (5) Dari oil manifold oli kemudian mengalir ke seluruh main bearing, piston cool nozzles (6) Chamshaft dan balance poros bantalan dengan bantalan batang.
Periksa diagram skema sistem pelumasan untuk mengetahui aliran oli pada sistem pelumasan, apakah oli mengalir melalui filter oli terlebih dahulu sebelum menuju oil cooler atau oli mengalir melalui oil cooler lalu ke filter oli, umumnya dalam suatu pelumasan. sistem. Aliran oli akan melewati oil cooler lalu menuju filter oli dan menuju oil manifold. Cari serpihan logam di filter oli. Jika pada filter oli terdapat banyak pecahan logam, kemungkinan oil coolernya juga sama. Pecahan logam di dalam oil cooler tidak dapat dibersihkan karena inti oil cooler tidak dapat digunakan kembali. Pasang baut bawah filter oli dengan kunci momen, kencangkan torsi pertama 1-15 kali 15 N.m (133.0 lb in), kemudian ulangi torsi dari 1-15 kali 28 N.m (248.0 lb in).
Berdasarkan data hasil pengukuran, pegas filter oli bypass valve sudah tidak dapat digunakan lagi karena gaya kompresi pegas tidak memenuhi spesifikasi. Oli akan mengalir langsung ke dalam sistem, yang dapat mengakibatkan tekanan oli rendah, karena oli tidak memiliki hambatan, dan oli akan mengalir langsung ke sistem tanpa adanya penyaringan pada filter oli, yang dapat menyebabkan keausan pada komponen mesin. itu saling bergesekan. karena terdapat kontaminan pada oli mesin. Setelah dilakukan pemeriksaan visual pada elemen filter oli, terdapat partikel yang masih dalam kisaran halus yang terdapat pada elemen filter oli.
Analisa Kerusakan Komponen Lubrication system pada Enggine
Pendahuluan
- Latar Belakang
- Rumusan Masalah
- Batasan Masalah
- Tujuan
- Manfaat
Sistem Pendingin merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk mengatur suhu kerja pada sistem agar tetap konstan pada suhu 70°C-90°C dan mencegah mesin mengalami panas berlebih. Prinsip sistem pendingin adalah mengalirkan air pendingin ke seluruh mesin untuk menyerap panas yang dihasilkan oleh pembakaran dan komponen yang bergesekan satu sama lain. Pengoperasian mesin diesel sangat dipengaruhi oleh sistem pendinginnya, pembakaran yang berlangsung di dalam mesin akan menghasilkan panas.
Sistem pendingin berperan sebagai penyerap dan penghilang panas berlebih yang dihasilkan oleh pembakaran dan bagian-bagian mesin yang saling bergesekan. Dari kelima sistem mesin tersebut, sistem pendingin merupakan faktor yang cukup besar yang dapat mempengaruhi umur mesin. Berdasarkan uraian di atas, latar belakang penulis memilih judul Kerja Praktek berfokus pada “Analisis Kerusakan Komponen Sistem Pendingin Pada Mesin Caterpillar7.
Dapat menambah pemahaman bagi penulis dan pembaca mengenai analisa kerusakan pompa air dan pengatur suhu air pada mesin. Dapat mengetahui dan mengambil tindakan jika ingin menganalisa kerusakan pada pompa air dan pengontrol suhu air pada mesin.
Teori Dasar
- Sistem Pelumasan
- Fungsi Oli
- Komponen - Komponen Lubrication System
- Macam-macam Kehausan
- Adanya Spesifikasi Oil Pump
- Spesifikasi Engine C7 Caterpillar
Hal ini dapat dirasakan dengan menggerakan permukaannya dengan tangan, akan lebih terlihat jika kedua daerah gesekan tersebut dilumasi. Kerusakan akibat kurangnya pelumasan juga menyebabkan berkurangnya umur komponen, hal ini disebabkan oleh komponen yang saling bergesekan yang akan mengikis permukaan yang bergesekan, jika hal ini terjadi terus menerus akan berdampak pada keawetan komponen. Oil Pan juga mempunyai fungsi untuk menyebarkan panas dari oli ke atmosfer, Oil Pan dipasang di bagian bawah Blok Mesin.
Pompa oli menciptakan aliran oli yang mengalir (bersirkulasi) ke seluruh bagian mesin. Pompa oli terletak di dekat tangki oli dan digerakkan oleh poros engkol melalui roda gigi pada pompa oli. Katup pelepas tekanan ini umumnya berupa katup yang digerakkan (ditahan) oleh pegas, yang akan terbuka jika tekanan sistem melebihi gaya tekanan pegas pada katup. Oil Cooler Bypass Valve adalah katup pengarah yang terbuka jika perbedaan tekanan antara oli yang masuk ke Oil Cooler lebih besar dari gaya tekanan pegas untuk membuka katup.
Filter ini akan menjadi kotor jika tidak dirawat dengan baik dan dapat menyebabkan masalah pada sistem pelumasan. Oli bersih setelah disaring kemudian masuk ke saluran utama galeri oli utama di blok silinder. Pada mesin yang menggunakan turbocharger, oli mengalir melalui filter ke turbocharger melalui saluran masuk.
Metodologi
- Diagram Alir
Berdasarkan pemeriksaan visual dan perbandingan dengan GRPTS serta pengukuran disimpulkan kondisi pompa oli mengalami kerusakan. Pada inspeksi visual, keausan abrasif, keausan kelelahan tegangan kontak juga ditemukan pada housing pompa oli yang bersentuhan langsung dengan spring relief valve. Dalam pengukuran, seluruh komponen masih sesuai spesifikasi kecuali spring bypass valve yang mengalami kerusakan dan disarankan untuk diganti.
Hasil dan Pembahasan
Pada pemeriksaan visual, keausan abrasif, keausan kelelahan tegangan kontak juga ditemukan pada rumah pompa oli yang bersentuhan langsung dengan katup pelepas pegas. karena kontak atau gesekan dengan pegas. Selain itu, SIS juga memiliki GRPTS (Guide to Reuse Parts) yang dijadikan acuan dalam menentukan kelayakan penggunaan komponen dari aspek visual.
Analisa Oil Pump Engine C7 Caterpillar
- Hasil Analisa Oil Pump
Inspeksi visual rumah pompa oli untuk rumah pompa oli yang mengalami keausan dan bandingkan dengan standar GRPT. Pada Gambar 4.9, inspeksi visual pada rotor luar, yang juga mengalami keausan abrasif, dilakukan dan dibandingkan dengan standar GRPTS. Akibatnya rotor luar pompa oli mengalami goresan pada permukaan luar rotor luar yang menandakan adanya partikel yang mengikis rotor luar.
Keausan abrasif ditandai dengan permukaan komponen tergores, terpotong, atau berlekuk. GRPTS menyatakan hal ini tidak mempengaruhi kinerja pompa oli dan komponen ini dapat digunakan kembali. Pada Gambar 4.10, inspeksi visual terhadap rotor bagian dalam yang mengalami keausan abrasif dilakukan dan dibandingkan dengan standar GRPTS. Akibatnya rotor bagian dalam tergores permukaan roda gigi, GRPTS menyatakan hal tersebut tidak mempengaruhi kinerja pompa oli dan komponen ini dapat digunakan kembali.
Pada Gambar 4.10, inspeksi visual dilakukan terhadap poros utama yang mengalami keausan, yang terjadi ketika permukaan gesekan bersentuhan satu sama lain tanpa pelumasan atau pendinginan yang memadai. Pada proses pemeriksaan visual yang dilakukan pada poros utama ditemukan adanya goresan pada permukaan komponen dengan jenis keausan abrasif, setelah dilakukan pengukuran masih dalam batas wajar dan dibersihkan dengan cairan pembersih dan masih dapat didaur ulang atau digunakan lagi. Pada Gambar 4.12, inspeksi visual pada badan beludru timbul yang mengalami keausan tipe kelelahan tegangan kontak dilakukan dan dibandingkan dengan standar GRPTS.
Akibatnya housing relief beludru mengalami keausan yang parah pada permukaan housing beludru relief, GRPTS menyatakan hal ini mempengaruhi kinerja pompa oli dan bagian ini dapat atau tidak boleh digunakan lagi.
Analisa Oil Cooler Engine C7 Caterpillar
- Proses pelepasan Oil Cooler
- Pencegahan dan Solusi Perbaikan
- Langkah pemasangan Oil Cooler
- Analisa Oil Filter Bypass Valve Engine C7 Caterpillar
- Langkah pembongkaran Oil Filter Bypass Valve
- Pengukuran pada Oil Filter Bypass Valve
- Penyebab Kerusakan Bypass Valve Oil Filter
- Proses perakitan dan pemasangan Oil Filter Bypass
Jika oil cooler bocor maka air akan bercampur dengan oli sehingga pelumasan tidak dapat bekerja dengan baik. Melakukan pressure test dapat digunakan untuk memeriksa kebocoran core pada oil cooler. Kebocoran tersebut dapat diperbaiki tergantung besar kecilnya kerusakan dan letak kerusakan pada komponen oil cooler. Oli akan mengalir disekitar pipa-pipa pada oil cooler, sedangkan coolant akan mengalir melalui bagian dalam pipa, jika pipa tersumbat maka perlu dibersihkan agar coolant mengalir dengan lancar.
Menurunnya gaya tekan pada pegas disebabkan karena penggunaan komponen yang sudah melebihi umur pakainya, menurunnya gaya tekan pada pegas juga dapat disebabkan oleh penggunaan filter mati secara terus menerus tanpa mengganti filter baru sehingga bypass valve berada dalam posisi terbuka terus menerus yang dapat menyebabkan tekanan oli rendah. Stuck open merupakan kondisi yang terjadi dimana katup bypass berada pada posisi terbuka dan tidak dapat menutup kembali. Hal ini disebabkan oleh; Terdapat endapan dan kotoran atau partikel asing pada rumah katup plunyer dan bypass sehingga menghambat pergerakan plunyer saat membuka dan menutup aliran oli langsung ke sistem.
Stuck close merupakan kondisi yang terjadi dimana katup bypass tertutup dan tidak dapat dibuka kembali. Terjebak di dekat katup bypass dapat menyebabkan tekanan dalam sistem meningkat dan tidak terjadi pelumasan pada komponen mesin yang bergerak/bergesekan. Jika terdapat titik mati pada filter dan katup bypass macet tertutup, oli tidak akan bersirkulasi dan tidak dapat melumasi komponen mesin yang bergesekan sehingga menyebabkan keausan.
Kesimpulan
Setelah dilakukan pemeriksaan visual pada komponen bypass valve, dapat disimpulkan bahwa komponen tersebut mengalami kerusakan akibat kontaminasi yang disebabkan oleh partikel asing. Ada kemungkinan katup bypass dibiarkan terbuka sehingga menyebabkan oli tidak tersaring dan langsung mengalir ke sistem tanpa melewati filter.
Kesimpulan
Saran
