Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Bakrie yang telah memberikan ilmu dalam bidang teknik sipil sehingga penulis dapat melakukan dan meyusun laporam kegiatan kerja praktik. Bapak Soleh, S.T selaku QHSE Manager yang telah memberikan penulis arahan, ilmu berharga di lapangan, serta motivasi untuk menjalankan kerja praktik. Mas Angga Qinwanul Aqim, S.T selaku Praktisi Pembimbing Kerja Praktik yang telah memberikan arahan dan ilmu berharga selama penulis melaksanakan kerja praktik di lapangan.
Semoga laporan kerja praktik ini dapat bermanfaat bagi semua pihak serta bermanfaat bagi kami selaku penulis.
Latar Belakang
13 Topik yang dipilih pada penulisan laporan kerja praktik adalah Metode Pelaksanaan Pile Cap dan Kolom Lantai 1 pada proyek Gedung Presisi Div TIK Polri. Topik ini dipilih karena pada proyek bangunan tersebut terbagi menjadi 3 (tiga) zona, dimana dalam setiap zona memiliki berbagai macam tipe pile cap dan kolom yang berbeda.
Ruang Lingkup Kerja Praktik
Tujuan dan Manfaat Kerja Praktik 1. Tujuan Kerja Praktik
Mahasiswa diharapkan mampu menghadapi segala kondisi dan mampu mengembangkan inovasi saat terjun ke dunia konstruksi terutama pelaksanaan pekerjaan pilecap dan kolom.
Waktu Pelaksanaan Kerja Praktik
TINJAUAN UMUM PROYEK
Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan
- Struktur Organisasi Perusahaan
- Latar Belakang Proyek
- Informasi Data Proyek
- Struktur Organisasi Umum Proyek
Pada proyek yang telah dimulai sejak bulan Juni lalu ini, berletak di kawasan Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia yang dimana sudah terdapat gedung-gedung yang sudah beroperasi sejak lama, sehingga untuk proyek ini dikelilingi oleh gedung-gedung yang aktif beroperasi. Pada proyek ini memiliki perbedaan daripada proyek pada umumnya karena proyek ini merupakan proyek rancang dan bangun, dimana yang berarti PT Adhi Karya berperan sebagai perencana dan juga kontraktor. Jenis penyelenggaraan proyek ini dimana pekerjaan perancangan dan pelaksanaan dilakukan secara terintegrasi oleh penyedia jasa yang dalam hal ini PT Adhi Karya.
Pada proyek ini yang memiliki nama proyek “Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi Rancang & Bangun (Design & Build) Pembangunan Gedung Presisi Div.
Project Manager
- HSE (Healthy, Safety and Environment) Supervisor
- ACAD Drafter & BIM Modeler
- Gudang
- Mekanik
Memeriksa kualitas bahan material yang akan digunakan agar sesuai dengan spesifikasi yang terdapat di dalam dokumen kontrak. Menegur dan memberikan sangsi kepada pekerja yang melanggar peraturan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang telah ditetapkan. Menjamin bahwa semua isi dari Kerangka Acuan Kerja (KAK) akan dipenuhi dengan baik dan sesuai dengan ketentuan.
Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan major tidak akan terlambat sesuai dengan dokumen kontrak yang telah ditandatangani. Membuat pemesanan kebutuhan material kepada penyalur sesuai dengan volume, jenis, dan tahapan pekerjaaan di lapangan. Setelah itu, mencari harga alat bahan material tersebut ke beberapa supplier atau toko material bangunan sebagai data untuk memilih harga bahan terbaik dan memenuhi spesifikasi dan kualitas yang telah ditetapkan.
36 dan bahan material yang sudah didatangkan ke area proyek sehingga dapat tertata rapi dan terkontrol dengan baik. Melakukan pengarsipan terhadap material dan peralatan yang masuk dan digunakan untuk pelaksanaan konstruksi di lapangan. Melakukan pengkajian teknis atas sistem mekanikal yang telah dirancang, dibuat, dipasang dan sioperasikan untuk mengetahui efektifitas dan efisiensinya.
Menentukan titik elevasi kedalaman galian pondasi serta lantai basement, agar proses galian dan urugan tanah sesuai dengan perencanaan konstruksi. Membuat titik as bangunan sesuai dengan jarak dan sudut datar yang telah dihitung untuk mencari lokasi titik tiang pancang dan pile cap.
PELAKSANAAN KERJA PRAKTIK
Pelaksanaan Kerja Praktik
Melakukan pemeriksaan terhadap sambungan kolom dan juga perubahan pengecilan dimensi kolom, dengan melakukan pengukuran pembesian pada sambungan pembesian kolom sesuai dengan gambar kerja. Monitoring terhadap pekerjaan arsitektur yang telah dimulai seperti dinding dari bata ringan dan juga tangga, juga melakukan pengecekan kerataan daripada dinding dengan menggunakan waterpass.
Alat dan Material
Bekisting yang digunakan pada proyek ini memiliki frame berbahan besi dan papan triplek sebagai penahan dengan ketebalan 2 cm. Kawat Bendrad Kawat Bendrad merupakan kawat yang memiliki fungsi sebagai pengikat dua tulangan yang berlawanan arah sehingga menghasilkan tulangan yang sesuai dengan kebutuhan berbentuk saling tegak lurus antar tulangannya. Beton yang dikirimkan nantinya dalam keadaan segar menggunakan truck mixer dengan kualitas tertentu sesuai dengan persyaratan atau spesifikasi teknis yang dibutuhkan.
Beton Decking atau Beton Tahu, merupakan beton berbentuk silindris kecil yang memiliki ketebalan yang sesuai dengan selimut beton daripada fungsinya. Beton decking berfungsi untuk meletakan tulangan agar tulangan terletak di bagian tengah sesuai dengan selimut beton. Pilecap dan kolom merupakan bagian yang saling terhubung, sehingga spesifikasi kolom dan metode pelaksanaannya disesuaikan dengan pilecap yang berada di bawahnya.
Sama halnya dengan kolom, spesifikasi pilecap dan metode pelaksanaannya disesuaikan dengan borepile yang berada di bawahnya. Tipe ini memiliki 3 titik lubang borepile dengan kedalaman 17 m yang memiliki diameter 800 mm pada masing-masing borepile. Tipe ini memiliki 4 titik lubang borepile dengan kedalaman 17 m yang memiliki diameter 800mm pada masing masing borepile, sebenarnya spesifikasi pilecap ini sama, hanya saja masing masing tipe berada di zona yang berbeda sehingga memiliki fungsi dan beban yang berbeda, hal ini.
Tipe ini memiliki 5 titik lubang borepile dengan kedalaman 17 m yang memiliki diameter 800mm pada masing masing borepile, tipe pilecap ini hanya ada 1 titik saja, tipe ini dibuat karena fungsinya sebagai pondasi untuk car lift. 52 Berikut merupakan prosedur pelaksanaan pekerjaan pilecap dan kolom dengan menggunakana metode konvensional dengan melalui tahapan- tahapan yang dimulai dari pra pelaksanaan hingga perawatan pilecap dan kolom.
Tahap Pra Pelaksanaan
Tahap Penggalian
Tahap Pembobokan tulangan atas Bored Pile
Tahap Pembuatan Lantai Kerja
Tahap Pemasangan Batako
Setelah itu, beberapa pekerja mulai memasang/merakit tulangan secara konvensional dengan memasangkan bagian-bagian besi yang sudah dibentuk dan diukur sesuai dengan jenis dan spesifikasi pada shop drawing di bagian pabrikasi. Besi besi tersebut didistribusikan dari bagian pabrikasi ke titik pilecap dengan menggunakan tower crane agar memudahkan pekerjaan mengingat lokasi proyek yang sangat padat dan terbatas. Agar kualitas besi terjaga dengan baik, dilakukan pemasangan beton decking di bagian bawah agar tidak langsung bersentuhan dengan tanah agar air dari dalam tanah tidak langsung mengenai besi dan untuk menjaga agar besi tetap di tengah dan memiliki selimut beton.
Setelah semua terpasang dilakukan pengukuran dengan menggunakan meteran untuk mengetahui dan memastikan sudah presisi dengan mengikuti acuan shop drawing adapun yang diukur adalah diameter besi yang digunakan, jumlah besi yang terpasang, jarak antar besi yang terpasang, dimensi tuulangan, dan memastikan tidak ada kotoran atau sampah pada dalam tulangan.
Tahap Pembersihan dan Pengaplikasian Cairan Anti rayap
Tahap Pengecoran Pilecap
Tahap Pembesian Kolom
Langkah terakhir dilakukan pengukuran sesuai dengan spesifikasi, adapun spesifikasi yang digunakan disesuaikan dengan tipe pilecap yang berada di bawahnya, untuk tipe kolom yang digunakan sebagai berikut.
Tahap Pemasangan Bekisting Kolom
62 Garis pinjaman memiliki ketentuan bilangan yang sudah di perhitungkan, cara menentukannya adalah biasanya surveyor memiliki ketetapan jarang total dari As kolom ke garis pinjaman, jika kondisi memungkinkan ditentukan jarak 1000 mm, jika tidak hanya 500 mm lalu dilakukan pengurangan dikarena melakukan pengukuran dari luar bekisting, untuk mengetahui berapa bilangan yang akan mengurangi jarak awal dilakukan dengan cara mengetahui tipe spesifikasi kolom yang akan dipasang bekisting, misal kolom tipe K77 yang memiliki spesifikasi ukuran 700x700 mm, karena awal pengukuran titik itu ada di As kolom jadi harus dibagi 2, berarti menjadi 350 mm. Setelah selesai dilanjut dengan pemasangan benang secara vertical dari atas bekisting ke bawah dengan diberi pemberat sehingga menggantung dengan di beri pemberat lalu diukur tanpa ketentuan bilangan. Langkah selanjutnya dilakukan pengukuran sebelum dan sesudah pengecoran yang bertujuan memastikan ukuran kolom sesuai dan kondisi bekisting yang baik.
Bekisting ini terbuat dari material gabungan pelat baja dan besi hollow pada bagian luar yang berfungsi sebagai penahan, serta menggunakan triplek pada bagian dalam dengan ketebalan 2 cm.
Tahap Pengecoran Kolom
Tahap Pemeliharaan Kolom
- Kendala yang Terjadi dalam Pelaksanaan Pilecap dan Kolom dan Solusinya
Langkah yang terakhir pada tahap ini adalah pengaplikasian cairan curing pada kolom yang berfungsi menjaga agar beton tidak cepat kehilangan air dan sebagai tindakan menjaga kelembaban/suhu beton sehingga beton dapat mencapai mutu beton yang diinginkan. Dalam setiap pelaksanaan pekerjaana konstruksi di suatu proyek diharapkan mampu berjalan sesuai dengan rencana baik dalam aspek pembiayaan, mutu, maupun waktu. Namun tidak semua pekerjaan dapat terlaksana sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, permasalahan yang timbul di proyek sangatlah beragam.
68 Solusi yang dilakukan di proyek adalah dengan menghentikan pengecoran serta menutup ready mix concrete yang sudah di tuang dengan menggunakan terpal dan melihat perkaraan cuaca dari BMKG. Solusi yang dilakukan di proyek dengan melaksanakan manajemen penjadwalan serta menambahkan pekerja untuk membantu mempercepat proses pengerjaan agar mobilisasi material tidak terhambat dan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Terdapat pelaksanaan kerja di lapangan yang tidak sesuai dengan yang semestinya atau kurangnya perhatian terhadap detail dari tiap pekerjaan.
Pada pekerjaan pengecoran pilecap terdapat beberapa titik yang mengalami kebocoran pada batako yang diakibatkan daya dukung penahan yaitu tanah tidak mengisi sisi luar batako dan pada pekerjaan kolom setelah dilakukan pengecoran terdapat beberapa titik kolom yang mengalami keropos dan miring yang diakibatkan saat proses verticality tidak sesuai dengan. Solusi yang dilakukan di proyek saat ada kendala pada pekerjaan pilecap dengan melakukan menambalan serta perkuatan pada batako, sedangkan pada pekerjaan kolom adalah dengan memberi instruksi langsung ke bagian arsitektur untuk melakukan finishing dan perbaikan pada bagian kolom yang tidak sesuai. Pada proyek ini terdapat kendala kerusakan salah satu alat berat borepile, hal tersebut membuat rencana pengeboran pada hari itu terhambat dan tidak mencapai target pengeboran per harinya.
Kesimpulan dari kendala-kendala di atas memiliki solusi masing masing sehingga tidak menjadi hambatan yang besar apabila kita menerapkannya, seperti permasalahan cuaca yang bisa diselesaikan dengan melihat perkiraan cuaca dan menghentikan pekerjaan sementara, permasalahan lingkungan sekitar yang memiliki akses terbatas yang memiliki solusi melakukan manajemen yang baik serta menambah jumlah pekerja untuk mempercepat pekerjaan, permasalahan pelaksanaan metode kerja yaitu dengan solusi memperbaiki apabila bisa diperbaiki atau apabila sudah tidak bisa diperbaiki dilakukan perbaikan pada bagian arsitektur dengan melakukan finishing yang tepat, dan permasalahan kerusakan pada alat berat yaitu dengan mendatangkan mekanik untuk memperbaiki untuk memperbaiki serta mengganti spare part yang rusak. Dengan demikian proyek konstruksi dapat dilanjutkan dengan lancar dan diselesaikan tanpa hambatan besar yang berdampak pada proses berjalan nya proyek konstruksi, sehingga kendala kendala diatas dapat diselesaikan dengan baik oleh solusi yang diterapkan.
PENUTUP
Kesimpulan
Saran
Pada saat pelaksanaan pengecekan setiap bagian struktur dan pemeriksaan kebersihan diharapkan tiap pekerja turut berpartisipasi untuk mengingatkan satu sama lain dengan tetap mengikuti ketentuan metode kerja yang telah diberikan agar mendapatkan hasil yang diharapkan.