• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM TAHUN 2018

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) DINAS KESEHATAN KOTA MATARAM TAHUN 2018"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja kegiatan dan pengukuran pencapaian tujuan, pencapaian target kinerja Dinas Kesehatan Kota Mataram sebagian besar berada pada kategori sangat berhasil. Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas taufik dan bimbingannya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota (LKIP) Kota Mataram Tahun 2018 dapat terselesaikan dengan baik. Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan (LKIP) Kota Mataram Tahun 2018 merupakan wujud akuntabilitas dinas kesehatan atas pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya pada tahun anggaran 2018.

Selain itu, LKIP juga menjadi sarana untuk meningkatkan kinerja Dinas Kesehatan Kota Mataram. Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 10 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Mataram. Peraturan Walikota Mataram Nomor 37 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Kesehatan Kota Mataram;

Dinas Kesehatan Kota Mataram mempunyai tugas membantu Walikota dalam pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Bantuan yang diberikan kepada Daerah.

KETENAGAAN

Sesuai dengan pemberlakuan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah melalui Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, maka struktur organisasi Dinas Kesehatan berubah menjadi tipe B, yang terdiri dari 3 daerah. Rincian lebih rinci mengenai kepegawaian di lingkungan Dinas Kesehatan Kota Mataram pada tahun 2018 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Jumlah tenaga kesehatan di Dinas Kesehatan Kota Mataram pada tahun 2018 meningkat dari 872 orang menjadi 887 orang.

Namun peningkatan jumlah pegawai berasal dari tenaga PTT JKN yang meningkat dari 285 orang pada tahun 2017 menjadi 312 orang pada tahun 2018. Dari grafik di atas terlihat bahwa sebagian besar sumber daya manusia di Dinas Kesehatan Kota Mataram adalah tenaga perawat (48.17 % ) yang meliputi perawat, dokter gigi, dan bidan. Di sisi lain, proporsi tenaga medis, teknisi medis, dan tenaga medis cukup rendah, padahal mereka sangat dibutuhkan dalam sistem pelayanan kesehatan.

Dari tabel diatas terlihat bahwa tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Kota Mataram mayoritas merupakan tenaga perawat yaitu sebanyak 431 orang atau 48,59%.

SARANA PELAYANAN KESEHATAN

ANGGARAN

Penanganan tindak pidana korupsi antara lain dilakukan dengan memperbaiki sistem manajemen pemerintahan yang mengedepankan transparansi dan akuntabilitas. Komponen yang sangat penting dalam mengukur kinerja Satuan Kerja Daerah adalah Penetapan Kinerja karena Penetapan Kinerja ini merupakan komitmen dasar SKPD dalam pelaksanaan program/kegiatan yang keberhasilannya diukur melalui pengukuran kinerja. Pengertian kinerja pada hakekatnya merupakan komponen Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Sistem AKIP) yang merupakan pernyataan kinerja/kesepakatan kinerja/kesepakatan kinerja antara atasan dan bawahan untuk mencapai tujuan kinerja tertentu berdasarkan sumber daya yang dimiliki instansi tersebut.

Penyusunan penetapan kinerja ini dimulai dengan merumuskan rencana strategis yang merupakan rencana jangka menengah (lima tahun). Tujuan umum pelaksanaan Penetapan Kinerja adalah: menggiatkan pencegahan korupsi, meningkatkan mutu pelayanan publik, dan mempercepat terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel. Dinas Kesehatan Kota Mataram sebagai pelaksana kewenangan pelayanan kesehatan daerah telah menyusun dokumen penetapan kinerja berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan indikator lain yang merupakan wujud pelaksanaan tugas pokok dan fungsi pelayanan kesehatan. menjadi indikator dalam renstra tahunan Dinas Kesehatan Kota Mataram dengan tujuan pembangunan kesehatan yang ingin dicapai adalah.

Sehubungan dengan hal tersebut telah disusun penilaian kinerja Dinas Kesehatan Kota Mataram yang memuat sasaran, program, indikator dan sasaran dalam menentukan kinerja tahun 2018.

ALOKASI ANGGARAN MENURUT SASARAN KINERJA DAN PROGRAM/KEGIATAN

Anggaran belanja langsung dalam APBD Dinas Kesehatan Kota Mataram bersumber dari berbagai sumber seperti: DAU, DAK (Fisik dan Non Fisik), Dana JKN dan DBHCHT. Rincian anggaran belanja langsung menurut sumber anggaran pada Dinas Kesehatan Kota Mataram tahun 2015-2018 adalah sebagai berikut. Anggaran belanja langsung dibagi menjadi anggaran belanja langsung untuk program pendukung dan anggaran belanja langsung untuk program sasaran strategis.

Anggaran Program Penunjang ditujukan untuk program-program yang bukan merupakan program teknis kesehatan, seperti: Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Peralatan, Program Peningkatan Kapasitas Peralatan, dan Program Peningkatan Pengembangan Kinerja dan sistem pelaporan kinerja keuangan. Alokasi anggaran belanja langsung sesuai sasaran strategis program dan program Dinas Kesehatan Kota Mataram Tahun 2018 adalah sebagai berikut. Porsi alokasi anggaran belanja langsung program sasaran strategis Dinas Kesehatan Kota Mataram tahun 2018, tergantung pada upaya pencapaian tujuan strategis, disajikan pada diagram berikut.

Diagram di atas menunjukkan bahwa seperti tahun-tahun sebelumnya, proporsi terbesar anggaran Dinas Kesehatan Kota Mataram tahun 2018 dihabiskan untuk mencapai Tujuan 1 yaitu terwujudnya pelayanan kesehatan yang terjangkau dan bermutu, dan Tujuan 2 yaitu terwujudnya tingkat pelayanan kesehatan yang optimal. kesehatan masyarakat.

INDIKATOR TARGET MENURUT SASARAN KINERJA

Dalam rangka menjalankan fungsinya sebagai penyelenggara urusan kesehatan di Kota Mataram, Dinas Kesehatan Kota Mataram telah menetapkan 4 sasaran strategis dalam 18 program dan 97 kegiatan. Berbagai kegiatan khusus yang dilakukan untuk mendukung peningkatan derajat kesehatan dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat selama tahun 2018 adalah sebagai berikut. Sedangkan dalam alokasi anggaran Dinas Kesehatan Tahun 2017, anggaran yang ditujukan untuk penyediaan jaminan kesehatan bagi masyarakat Kota Mataram meliputi:

Pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu, baik peserta JKN PBI maupun tidak, yang mendapat pelayanan kesehatan di RSUD Kota Mataram karena alasan yang tidak dapat ditanggung oleh BPJS. Pelayanan medis rawat inap, bersalin dan gawat darurat bagi warga Kota Mataram di Puskesmas dan jaringannya. Pelayanan rawat jalan dan rawat inap primer bagi peserta JKN Kota Mataram, baik PBI maupun non PBI.

Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya. Pada tahun 2017 terdapat 5 Puskesmas yang terakreditasi yaitu : Puskesmas Ampenan, Puskesmas Pagesangan, Puskesmas Babakan, Puskesmas Dasan Agung dan Puskesmas Selaparang sehingga diharapkan seluruh Puskesmas yang ada di Kota Mataram dapat terakreditasi. untuk diakreditasi. Penyediaan fasilitas gedung pelayanan yang memadai diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas dan jaringannya.

Sedangkan Puskesmas pembantu yang diperbaiki adalah Pustu Monjok dan Pustu Rembiga, dan faskes yang diperbaiki adalah rehabilitasi Pos Kesehatan Desa Dasan Cermen, Pos Kesehatan Desa Pagutan Timur, Pos Kesehatan Desa Pagesangan dan Pos Kesehatan Desa Sayang-Sayang. serta perbaikan gedung Puskesmas korban gempa melalui dana APBD Perubahan Dinas Kesehatan Kota Mataram yang berlokasi di Puskesmas Mataram, Gedung Instalasi Farmasi Kesehatan, Puskesmas Cakranegara, Puskesmas Tanjung Karang, Puskesmas Pagesangan, Puskesmas Ampenan , Puskesmas Karang Taliwang, Puskesmas Babakan, Puskesmas Selaparang, Puskesmas Dasan Agung, Puskesmas Pejeruk dan Gedung Pelayanan Kesehatan. Oleh karena itu melalui kegiatan pengembangan/revitalisasi posyandu diharapkan partisipasi masyarakat khususnya kader kesehatan dapat ditingkatkan sehingga akan meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan kesehatan ibu dan anak. Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir adalah dengan meningkatkan kapasitas petugas dalam menangani kegawatdaruratan obstetri dan pelayanan kesehatan esensial neonatal, memberikan PMT pada ibu hamil dengan KEK.

Pemberian dana jaminan kehamilan diharapkan dapat meningkatkan jumlah kelahiran di fasilitas pelayanan kesehatan sehingga kasus kematian ibu dan bayi dapat diminimalisir. Untuk menjalankan fungsinya sebagai penyelenggara urusan kesehatan di Kota Mataram, Dinas Kesehatan Kota Mataram telah menetapkan 10 sasaran strategis dalam 9 program strategis dan 54 kegiatan.

REALISASI ANGGARAN MENURUT SASARAN DAN PROGRAM

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa kinerja anggaran secara keseluruhan untuk mencapai sasaran strategis Dinas Kesehatan Kota Mataram tahun 2018 menunjukkan bahwa realisasi anggaran telah mencapai 83,42%. Sisa anggaran sebagian besar terjadi pada kegiatan Pengadaan Obat dan Perbekalan Kesehatan (DAK), dengan realisasi anggaran sebesar 73,37%. Sebab, proses pengadaan obat memakan waktu lama, namun batas waktu kontrak DAK terlalu dini yaitu 23 Juli, serta sering terjadi penolakan dan pembatalan dari penyedia obat jenis tertentu sehingga realisasinya kurang maksimal.

Selain itu, terdapat kegiatan seperti pemusnahan obat yang tidak dapat dilakukan secara maksimal karena adanya perubahan. APPBD belum bisa terealisasi hingga akhir tahun dan pengadaan obat tradisional belum bisa terealisasi sepenuhnya karena belum adanya mekanisme yang tepat antara penyedia dengan mekanisme APBD. Pada program ini, sebagian sisa anggaran berasal dari klaim layanan bagi masyarakat miskin yang belum memiliki JKN atau belum aktif di RSUD Kota Mataram.

Untuk tujuan tersebut, salah satu penyebab umum penyerapan anggaran yang kurang optimal adalah pemberitaan mengenai rasionalisasi anggaran pajak rokok. Dalam tujuan tersebut, penyerapan anggaran masih belum maksimal karena beberapa hal seperti rendahnya angka kasus DBD, sehingga berkurangnya frekuensi fokus kegiatan fogging serta pengadaan buffer stock vaksin meningitis haji, yang tidak dapat dilaksanakan karena vaksin yang tersedia memiliki masa kadaluwarsa yang pendek (<1 tahun) Tujuan 4: Mewujudkan peningkatan akuntabilitas pengelolaan program kesehatan. Dalam tujuan tersebut, penyerapan anggaran kurang maksimal karena kurangnya koordinasi dengan pengelola program serta tertundanya jadwal kegiatan bantuan PPK BLUD Puskesmas oleh perwakilan BPKP provinsi NTB akibat bencana gempa, di sehingga beberapa kegiatan lainnya tidak dapat terealisasi. dilakukan karena keterbatasan waktu.

Perkembangan administrasi keuangan 80.16 Bantuan BPKP pada bulan Agustus ditunda hingga Oktober akibat gempa sehingga ada beberapa kegiatan lanjutan yang tidak dapat dilakukan. Pengadaan Obat dan Alat Kesehatan (DAK) 73,37 proses pengadaan obat terlalu lama, batas waktu kontrak DAK masing-masing terlalu dini 23 Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan 69,17 Juli, kegiatan pembuangan obat sudah terlaksana keluar. Sosialisasi dan Pelatihan Teknis KIA 81.22 Rasionalisasi Pajak Rokok Monitoring dan Evaluasi KIA 68.57 Rasionalisasi Pajak Rokok Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak 62.21 Rasionalisasi Pajak Rokok.

Pelayanan Kesehatan Haji 60.15 Buffer stok vaksin meningitis haji tidak dapat tercapai karena vaksin yang tersedia memiliki umur simpan yang pendek (<1 tahun). Pembangunan Pelayanan Kesehatan Rujukan dan Swasta 82,35 merupakan sisa anggaran yang belum diambil oleh RSUD Kota Mataram.

CAPAIAN KINERJA MENURUT OUTPUT KEGIATAN

Rapat Koordinasi Dai, Poskestren dan Promkes 60 orang 60 orang 100,00 - Perluasan pelayanan kesehatan Pelayanan personalia pendeta. Sosialisasi peraturan menyusui pada OPD di kota Mataram 60 orang 60 orang 100,00 - Sosialisasi peraturan menyusui pada lembaga swasta/LSM/media/. Koordinasi UKS dalam program kesehatan Kota Mataram 27 orang 0 orang - - Bimbingan teknis program UKS dan Promkes untuk puskesmas seluruh kota.

Pengeluaran Cetak Program Kesehatan Lingkungan Permukiman 1 tahun 0,59 tahun 59,00 - Rapat evaluasi program kesehatan lingkungan 35 orang 35 orang 100,00 - Petunjuk teknis program kesehatan lingkungan di seluruh puskesmas. KODE REKENING PROGRAM/TUJUAN PELAKSANAAN KEGIATAN % - Pelatihan pekerja catering/food service 30 orang 30 orang 100,00 - Rapat evaluasi pengendalian industri makanan 34 orang 0 orang - - Pelatihan higiene pangan (HSP) bagi petugas sanitasi. Rapat tim teknis perizinan institusi kesehatan 50 orang 50 orang 100,00 - Petunjuk teknis institusi medis dan PKRT 200 OK 196 OK 98,00 - Pemeriksaan dan pengendalian distribusi obat ke pengecer obat 48 OK 48 OK 100,00 - Data ASPAK Puskesmas instruksi manajemen Dan.

Validasi data ASPAK Puskesmas dan Rumah Sakit 216 orang 216 orang 100,00 - Pedoman pengelolaan sediaan farmasi di Puskesmas. Pelatihan entri data Puskesmas TK Siskohatkes 17 orang 17 orang 100,00 - Penguatan pelaksanaan ibadah haji 35 orang - - Evaluasi pelaksanaan pemeriksaan kesehatan haji 35 orang 35 orang 100,00. Sosialisasi program Life and Drugs kepada anak sekolah 55 orang 55 orang 100,00 - Sosialisasi program Life and Drugs kepada guru dan petugas.

Formulir permohonan izin praktik tenaga kesehatan 1 Paket 1 Paket 100,00 - Rapat tim pengembangan tenaga kesehatan 48 orang 48 orang 100,00.

CAPAIAN KINERJA MENURUT SASARAN

PENUTUP

Referensi

Dokumen terkait

Dengan berpedoman pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan serta

Persentase hasil Evaluasi SAKIP SKPD yang mendapat nilai baik (minimal B) Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan -

Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan; Penyiapan bahan koordinasi, informasi

Persentase pengembalian temuan keuangan Hasil Pemeriksaan Inspektorat Kota Mataram realisasi sebesar 72% yaitu Rp 1.979.028.558,10 dari Rp 2.763.758.226,44 rekomendasi

Dari Tabel di atas, dapat dilihat bahwa I nspektorat Kota Mataram belum mencapai target jangka menengah (5 tahun) yang ditetapkan dalam Rencana Strategis

Penetapan kinerja yang mencerminkan capaian kinerja strategis yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Mataram dalam mengatasi permasalahan dan isu pembangunan yang berkembang

Sasaran 2 Sasaran 2 Meningkatnya tertib administrasi kependudukan dalam penerbitan dokumen kependudukan Pencapaian sasaran 2 pada semester I tahun 2018 yang merupakan tahun terakhir

LKIP Dinas Ketahanan Pangan Kota Mataram 2018 15 PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 DINAS KETAHANAN PANGAN KOTA MATARAM Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Meningkatnya