LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) TAHUN 2018
INSPEKTORAT KOTA MATARAM
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa, pada akhirnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Inspektorat Kota Mataram Tahun 2018 dapat disajikan untuk memberikan gambaran mengenai kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan yang dapat diukur baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) pada hakikatnya merupakan perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan kebijakan dan program yang dipercayakan kepada setiap Organisasi Perangkat Daerah berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai.
Untuk meningkatkan daya guna laporan dan peningkatan kinerja, Inspektorat Kota Mataram secara bertahap berupaya untuk mengembangkan kualitas implementasi pelaporan kinerja dengan memperhatikan kriteria komponen-komponen perencanaan, memanfaatkan sistem pengukuran kinerja untuk monitoring kegiatan dan meningkatkan mutu informasi dalam laporan kinerja.
Dengan telah disusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Tahun 2018 ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak terkait, khususnya Inspektorat Kota Mataram sebagai sarana evaluasi atas pencapaian kinerjanya.
Mataram, Januari 2019
Inspektur Kota Mataram,
Lalu Alwan Basri Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 196904101994031033
ii DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... ii
RINGKASAN EKSEKUTIF ... iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Kedudukan, Tugas Pokok, Dan Fungsi ... 2
1.3. Struktur Organisasi ... 3
1.4. Isu Strategis ... 19
1.5. Sistematika Penulisan ... 19
BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. Perencanaan Strategis ... 21
2.2. Tujuan dan Sasaran ... 22
2.3. Strategi Dan Kebijakan ... 24
2.4. Perjanjian Kinerja ... 27
2.5. Indikator Kinerja Utama ... 29
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Capaian Kinerja ... 31
3.2. Realisasi Anggaran ... 62
BAB IV PENUTUP LAMPIRAN
iii RINGKASAN EKSEKUTIF
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Inspektorat Kota Mataram merupakan bentuk pertanggungjawaban atas perjanjian kinerja Inspektorat Kota Mataram yang memuat rencana, capaian, dan realisasi indikator kinerja dari sasaran strategis. Sasaran dan indikator kinerja yang dipilih termuat dalam Indikator Kinerja Utama Instansi Tahun 2016-2021 sebagaimana tertuang pada Renstra Inspektorat Kota Mataram Tahun 2016-2021. Indikator yang digunakan adalah indikator kinerja utama yang dianggap mampu mengukur pencapaian sasaran yang dimaksud. Untuk mencapai sasaran tersebut, ditempuh dengan melaksanakan strategi, kebijakan, program dan kegiatan seperti telah dirumuskan dalam rencana strategis.
Dari analisis terhadap empat (4) sasaran dengan lima (5) indikator kinerja yang merupakan indikator kinerja utama Inspektorat Kota Mataram dan satu (1) sasaran dengan satu (1) indikator kinerja yang merupakan indikator perjanjian kinerja Inspektorat Kota Mataram, pada tahun 2018 hasil analisis kinerja Inspektorat Kota Mataram tahun 2018 dapat disimpulkan sebagai berikut:
Target dan realisasi Tahun 2018 dari indikator kinerja utama yang menunjukkan pencapaian sasaran strategis Inspektorat Kota Mataram yaitu pada tabel sebagai berikut :
Tabel 1.
Capaian Kinerja Utama 2018
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase Meningkatnya
kepatuhan terhadap penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan dan pengembalian kerugian negara/daerah pada Hasil
Pemeriksaan BPK dan Inspektorat Kota Mataram
Persentase
penyelesaian tindak lanjut hasil
pemeriksaan : a. BPK
b. Inspektorat Kota Mataram
a. 93%
b. 86% a. 94%
b. 91%
a. 101 b. 106 Persentase nilai
temuan keuangan yang ditindaklanjuti /dikembalikan ke kas daerah/negara hasil pemeriksaan :
iv Pencapaian Indikator Kinerja Utama pada tahun 2018 adalah sebagai berikut :
1. Indikator Kinerja Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut
a. Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 94% yaitu 830 rekomendasi dari 886 rekomendasi temuan hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berhasil diselesaikan. Sehingga capaian kinerja yang diperoleh 101% dari target yang ditetapkan (93%) dengan kategori sangat memuaskan.
b. Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Inspektorat Kota Mataram realisasi sebesar 91% yaitu 3.073 rekomendasi dari 3.369 rekomendasi dari hasil pemeriksaan Inspektorat Kota Mataram yang berhasil diselesaikan, sehingga capaian kinerja yang diperoleh 106%
dari target yang ditetapkan (86%) dengan kategori sangat memuaskan.
A. BPK
B. Inspektorat Kota Mataram
a. 93%
b. 75%
a. 92%
b. 73%
a. 99 b. 97
Meningkatnya akuntabilitas kinerja di lingkungan Pemerintah Kota Mataram
Persentase hasil evaluasi SAKIP SKPD yang mendapat nilai baik ( minimal B )
60% 77% 118
Meningkatnya akuntabilitas keuangan di lingkungan Pemerintah Kota Mataram
Persentase Laporan Keuangan SKPD sudah sesuai dengan SAP
100% 100% 100
Meningkatnya
Implementasi SPIP Level Maturitas SPIP Level 3 Level 2 67
v 2. Indikator Kinerja Persentase Pengembalian Temuan Keuangan
a. Persentase pengembalian rekomendasi temuan keuangan Hasil Pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 92 % yaitu Rp 4.551.817.306,7 dari Rp 4.953.124.033,1 rekomendasi hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berhasil diselesaikan. Sehingga capaian kinerja yang diperoleh 99% dari target yang ditetapkan (93%) dengan kategori memuaskan.
b. Persentase pengembalian temuan keuangan Hasil Pemeriksaan Inspektorat Kota Mataram realisasi sebesar 73% yaitu Rp 2.018.551.241 dari Rp 2.769.784.081,44 rekomendasi dari hasil pemeriksaan Inspektorat Kota Mataram yang berhasil diselesaikan, sehingga capaian kinerja yang diperoleh 97% dari target yang ditetapkan (75%) dengan kategori memuaskan.
3. Indikator Kinerja Persentase Hasil Evaluasi SAKIP SKPD Yang Mendapatkan Nilai Baik (Minimal B)
Pada evaluasi untuk SAKIP SKPD Tahun 2017 yang telah dilaksanakan pada tahun 2018 :
a.1 SKPD mendapatkan nilai AA b.4 SKPD mendapatkan nilai A c. 7 SKPD mendapatkan nilai BB
d.18 SKPD yang mendapatkan nilai B
sehingga total SKPD yang mendapatkan nilai minimal B pada evaluasi SAKIP yang dilaksanakan pada tahun 2018 yaitu sebanyak 30 SKPD dari keseluruhan 39 SKPD di lingkup pemerintah Kota Mataram yang dievaluasi, realisasinya sebesar 77 % sehingga capaian kinerjanya 118% dari target yang ditetapkan (65%) dengan kategori sangat memuaskan.
vi 4. Indikator kinerja persentase Laporan Keuangan SKPD yang sudah sesuai dengan SAP mencapai 100% karena seluruh SKPD yaitu sebanyak 39 SKPD telah menyajikan Laporan Keuangan sesuai dengan SAP.
Realisasinya sebesar 100% sehingga capaian kinerjanya 100%
dari target yang ditetapkan (100%) dengan kategori sangat memuaskan. Hasil kegiatan reviu laporan keuangan pemerintah Kota Mataram telah diselesaikan di 39 SKPD lingkup Kota Mataram dengan hasil Reviu atas Laporan Keuangan memberikan keyakinan yang memadai bahwa Laporan Keuangan di 39 SKPD dan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Mataram telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah sehingga Laporan Keuangan Pemerintah Kota Mataram mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian.
5. Indikator Kinerja Level Maturitas SPIP dicapai sesuai target yang diharapkan dimana pada Tahun 2018 ini Pemerintah Kota Mataram melalui Inspektorat selaku pengumpul data dari seluruh perangkat daerah terkait pemenuhan data maturitas SPIP mendapatkan level 3 Maturitas SPIP sehingga pencapaian kinerja adalah 100%.
Pencapaian kinerja rata-rata dari ke lima indikator kinerja utama sebagaimana tersebut di atas yaitu sebesar 100%
menunjukkan bahwa sasaran strategis Inspektorat Kota Mataram Tahun 2018 telah tercapai.
Kemudian pencapaian 1 (satu) sasaran strategis dan 1 (satu) indikator kinerja pada Perjanjian Kinerja Inspektorat Kota Mataram yang tidak termasuk Indikator Kinerja Utama Inspektorat Kota Mataram yaitu sebagai berikut :
vii Tabel 3. Capaian Kinerja Inspektorat yang tidak
termasuk Indikator Kinerja Utama
Sesuai dengan hasil penilaian BPKP Perwakilan Provinsi NTB, maka Inspektorat Kota Mataram belum mendapatkan level 3 untuk kapabilitas APIP. Level Kapabilitas APIP Inspektorat Kota Mataram masih terdapat kekurangan pemenuhan elemen Kapabilitas APIP sehingga level Kapabilitas yang didapatkan adalah Level 3 dengan Catatan dan hasil ini merupakan hasil penilaian dari BPKP Perwakilan Provinsi NTB, dimana sampai dengan masa penyusunan LAKIP Tahun 2018 belum ada pengesahan dari BPKP Pusat.
Pencapaian kinerja rata-rata dari keenam indikator kinerja pada Perjanjian Kinerja Tahun 2018 sebagaimana tersebut di atas yaitu sebesar 94% menunjukkan bahwa sasaran strategis Inspektorat Kota Mataram Tahun 2018 telah tercapai dengan memuaskan.
Mataram, Januari 2019
Inspektur Kota Mataram,
Lalu Alwan Basri Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP196904101994031033 Sasaran
Strategis
Indikator Kinerja Target Realisasi Persent ase
Level Kapabilitas APIP
Level 3 Level 2 67
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam rangka untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan yang lebih berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta untuk lebih memantapkan pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah telah dikembangkan media pertanggungjawaban Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri pendayaguunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014.
Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan pemerintahan yang baik, transparan dan sesuai dengan aspirasi masyarakat, sehingga diperlukan pengembangan dan penerapan system pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dapat berdayaguna dan berhasil guna dan bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme.
Salah satu pengejawantahan dari Good Governance ini bagi setiap instansi pemerintah ialah dengan cara membuat Laporan Kinerja Instansi Pemerintah pada setiap akhir tahun anggaran oleh Organisasi Perangkat Daerah.
Adanya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu Inspektorat Kota Mataram sebagai Lembaga Pengawasan Internal telah menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2018 berdasarkan
2 pengukuran kinerja tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan yang berorientasi pada pencapaian visi dan misi Inspektorat serta peningkatan hasil dan manfaat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
1.2. Kedudukan, Tugas Pokok, Dan Fungsi
Sesuai pasal 3 Peraturan Walikota Mataram Nomor 34 Tahun 2016 tentang tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi Serta Tata Kerja Inspektorat Kota Mataram, tugas pokok Inspektorat adalah tugas membantu Walikota membina dan mengawasi pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan oleh Perangkat Daerah.
Adapun fungsi Inspektorat adalah sebagai berikut :
a. Perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi pengawasan;
b. Pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lainnya;
c. Pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan Walikota;
d. Penyusunan laporan hasil pengawasan;
e. Pelaksanaan administrasi inspektorat; dan
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota terkait dengan tugas dan fungsinya.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Inspektorat selalu berpedoman pada norma pengawasan sebagaimana diatur dalam pasal 36 Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Pemerintahan Daerah yang menggariskan bahwa norma pengawasan adalah :
3 a. Obyektif, profesional, independen dan tidak mencari-cari
kesalahan;
b. Terus menerus untuk memperoleh hasil yang berkesinambungan;
c. Efektif untuk menjamin adanya tindakan koreksi yang cepat dan tepat;
d. Mendidik dan dinamis.
1.3. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Inspektorat Kota Mataram sesuai Perda Nomor 15 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram terdapat 7 Jabatan Struktural terdiri dari 1 (satu) Jabatan Eselon IIb, 4 Jabatan Eselon IIIa, dan 2 Jabatan Eselon IVa yang dapat dilihat sebagai berikut :
1. Inspektur
Inspektur mempunyai tugas pokok memimpin Inspektorat dan membantu Walikota dalam merencanakan, mengawasi, mengendalikan, membina, mensupervisi dan mengkoordinasikan penyelenggarakan Urusan Pemerintahan Daerah di bidang Pengawasan serta tugas lain sesuai kebijakan Walikota berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Inspektur mempunyai fungsi :
a. pengkoordinasian penyiapan penyusunan kebijakan dan implementasi pengawasan;
b. pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, pengendalian dan pengawasan lainnya;
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu/ khusus;
d. pelaksanaan penegakan Integritas dan pencegahan korupsi di lingkup Pemerintah Daerah;
4 e. penyusunan laporan dan evaluasi hasil kinerja
pengawasan;
f. pelaksanaan pembinaan urusan umum, keuangan, kepegawaian dan perencanaan di lingkup Inspektorat;
g. pelaksanaan pengembangan, koordinasi dan kerjasama dengan APIP lainnya maupun aparat pemeriksa eksternalserta instansi terkait;
h. pengkoordinasian, pelaksanaan, pengawasan, penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam bidang pemerintahan, aparatur, hukum, politik, perekonomian, pembangunan, sosial dan kesejahteraan rakyat;
i. pengkoordinasian pembinaan atas pelaksanaan pengawasan Inspektorat;
j. pengkoordinasian pelaksanaan penilaian dan pengembangan reformasi birokrasi di lingkup Pemerintah Daerah;
k. pengkoordinasian pembinaan dan pengembangan kapabilitas APIP dan Sumber Daya Manusia di Lingkup Inspektorat;
l. pengkoordinasian pelaksanaan penilaian maturitas Pemerintah Daerah;
m. pengkoordinasian pelaksanaan reviu dokumen perencanaan angggaran, laporan keuangan dan Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
n. pengkoordinasian pelaksanaan reviu dokumen perencanaan kinerja, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dan evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
o. pengkoordinasian pelaksanaan evaluasi dan penilaian Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Perangkat Daerah;
5 p. perumusan visi, misi dan rencana strategis serta program
kerja Inspektorat;
q. pengkoordinasian Penyusunan Rencana Kerja Tahunan, Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) dan Perjanjian Kinerja, Pakta Integritas, Sakip Inspektorat;
r. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan serta pembinaan di bidang Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
s. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah; dan
t. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan olehWalikota.
2. Sekretariat
Sekretariat Inspektorat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang mempunyai tugas pokok membantu inspektur dalam pembinaan dan pelayanan umum, meliputi urusan perencanaan, keuangan, evaluasi dan pelaporan serta urusan umum dan kepegawaian di lingkungan Inspektorat serta tugas lain sesuai kebijakan inspektur.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Sekretaris mempunyai fungsi :
a. pengkoordinasian Penyusunan rencana kerja dan anggaran pengawasan;
b. fasilitasi dan pengkoordianasiian perumusan Penyusunan program kerja pengawasan tahunan;
c. fasilitasi dan pengkoordinasian perumusan kebijakan teknis yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi inspektorat;
d. perumusan perencanaan pembinaan, pengembangan pendidikan dan pelatihan SDM di lingkup Inspektorat;
6 e. pengkoordinasian Penyelenggaraan urusan keuangan dan
Perencanaan serta urusan umum dan kepegawaian;
f. pengkoordinasian penatausahaan dan penyusunan evaluasi dan pelaporan hasil pengawasan;
g. fasilitasi dan pengkoordinasian penyusunan Rencana Strategis, Rencana Kerja Tahunan dan Perjanjian Kinerja, Pakta Integritas dan Sakip lingkup Inspektorat;
h. pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran/Dokumen Pelaksanaan Anggaran (RKA/DPA) Lingkup Inspektorat;
i. pengkoordinasian pelaksanaan pelayanan Administratif kepegawaian, ketatausahaan, perlengkapan dan rumah tangga serta keprotokolan di lingkup Inspektorat;
j. pengkoordinasian penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Prosedur Tetap (SOP) Pelaksanaan kegiatan lingkup Inspektorat;
k. pengkoordinasian perencanaan pengembangan sistem informasi manajemen Hasil Pengawasan lingkup Inspektorat;
l. pengkoordinasian, konsultasi dan sinkronisasi pelaksanaan tugas kesekretariatan dengan Perangkat Daerah dan/atau Instansi terkait;
m. pelaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas lingkup inspektorat; dan
n. melaksanakan tugas lain sesuai kebijakan inspektur.
2.1. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan dipimpin oleh seorang kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas pokok mengendalikan dan melakukan koordinasi penyusunan perencanaan program/kegiatan dan anggaran, pengelolaan dan penatausahaan Administrasi keuangan
7 dan pelaporan hasil pengawasan di lingkungan Inspektorat.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan mempunyai fungsi:
a. fasilitasi dan pengkoordinasian Penyusunan perencanaan program, Kegiatan dan anggaran pengawasan;
b. fasilitasi dan pengkoordinasian Penyusunan RKA/DPA, DPPA, Rentra, Renja, RKT, Perjanjian Kinerja, Pakta Integritas, SAKIP;
c. pelaksanaan Pengelolaan Keuangan;
d. pelaksanaan Penatausahaan Administrasi pengelolaan Keuangan;
e. penyusunan Laporan Keuangan (LRA, Calk, Neraca);
f. penyusunan Laporan Capaian Kinerja Realisasi Keuangan dan Fisik;
g. fasilitasi dan pengkoordiansian Penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan;
h. fasilitasi dan pengkoordinasian penyusunan Rincian Data Obyek Tahunan dan Belanja menurut Data Obyek Potensial Tahunan;
i. penyiapan bahan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pelaksanaan tugas dan fungsi inspektorat;
j. pelaksanaan penyusunan Pokok-pokok Hasil Pemeriksaan (PHP) dan hasil pemutahiran data;
k. pelaksanaan penyusunan pelaporan hasil pelaksanaan pengawasan (triwulan dan semesteran);
l. pelaksanaan penatausahaan hasil pengawasan;
m. penyiapan bahan Koordinasi penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan Standar Prosedur Tetap
8 pelaksanaan kegiatan sesuai peraturan perundang- undangan;
n. penyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi bidang perencanaan, Keuangan dan pelaporan hasil pengawasan;
o. fasilitasi penyiapan pelaksanaan penerapan dan pengembangan sistem informasi manajemen hasil pengawasan;
p. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sub bagian; dan
q. melaksanakan Tugas lain yang diberikan oleh atasan.
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian mempunyai tugas pokok mengendalikan dan melakukan pelayanan umum meliputi urusan surat menyurat, urusan tata usaha, kearsipan, urusan kepegawaian, urusan perlengkapan, rumah tangga, dan penataan barang milik daerah di lingkungan Inspektorat.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :
a. penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan Program Kerja Sub Bagian;
b. penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol dan perlengkapan;
c. penyiapan bahan koordinasi dan konsultasi penyelenggaraan administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol dan perlengkapan;
d. pengumpulan, pengolahan dan analisa data kepegawaian dan kebutuhan perlengkapan;
9 e. pelaksanaan pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian perlengkapan inventaris kantor sesuai peraturan perundang-undangan;
f. penyusunan bahan rencana kebutuhan pegawai, pengembangan pegawai, kepangkatan, hak dan kewajiban pegawai, pembinaan pegawai serta tata usahakepegawaian;
g. pelaksanaan urusan kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan, protokol, surat menyurat kearsipan, dan perpustakaan;
h. perumusan perencanaan dan pelaksanaan pembinaan, pengembangan pendidikan dan pelatihan SDM di lingkup Inspektorat;
i. pengkoordinasian pelaksanaan tugas Penyimpan dan pemegang barang inspektorat;
j. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub Bagian; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.
3. Inspektur Pembantu Wilayah I
Inspektur Pembantu Wilayah I dipimpin oleh seorang Inspektur Pembantu yang mempunyai tugas pokok membantu Inspektur dalam melaksanakan pembinaan, pengendalian, merencanakan, mengatur, supervisi dan mengkoordinasikan atas penyelenggaran urusan pemerintahan di bidang pengawasan serta melaksanakan tugas lain sesuai kebijakan inspektur.
Inspektur Pembantu Wilayah I, melakukan pengawasan pada obyek sebagai berikut;
a. Sekretariat Daerah;
b. Sekretariat DPRD;
c. Dinas Perhubungan;
10 d. Dinas Komunikasi dan Informatika;
e. Dinas Ketahanan Pangan;
f. Dinas Pertanian;
g. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;
h. Dinas Perikanan;
i. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah;
j. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia;
k. Komisi Pemilihan Umum Kota Mataram;
l. Kecamatan Ampenan dan Kecamatan Sekarbela, termasuk Kelurahan yang berada dibawahnya;
m. SD/MI, SMP, di wilayah Kota Mataram;
n. Pasar di wilayah Kota Mataram; dan
o. Obyek lain yang ditugaskan oleh Inspektur.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud Inspektur Pembantu Wilayah I mempunyai fungsi:
a. perumusan dan penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan Irban sesuai wilayah kerja;
b. penyiapan penyusunan bahan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pengawasan intern pemerintah daerah, pembinaan, penjaminan mutu dan konsultasi penyelenggaraan urusan pemerintahan;
c. fasilitasi dan pengkoordinasian pembinaan atas pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh inspektorat dan APIP lainnya;
d. fasilitasi dan pengkoordinasian Pelaksanaan kerja sama pengawasan dengan APIP lainnya jika diperlukan;
e. pelaksanaan Analisa dan Evaluasi Hasil Pengawasan;
f. pelaksanaan Supervisi atas Kegiatan Pengawasan;
g. penyusunan laporan hasil pengawasan;
11 h. pelaksanaan pemantauan dan pemutakhiran data tindak
hasil pengawasan;
i. pelaksanaaan dan koordinasi pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam bidang pemerintahan, aparatur, hukum dan politik;
j. fasilitasi dan pengkoordinasian atas pelaksanaan penilaian maturitas Pemerintah Daerah;
k. penyiapan pelaksanaan peer reviu kegiatan pengawasan;
l. fasilitasi dan pengkoordinasian atas pelaksanaan penilaian pengembangan reformasi birokrasi di lingkup Pemerintah daerah;
m. pemantauan pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012- 2025 serta Peraturan Perundang-Undangan tindak lanjutnya;
n. pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan;
o. fasilitasi dan pengkoordinasian atas pelaksanaan Reviu RKA Perangkat Daerah dan RKA PPKD;
p. perumusan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi di bidang pengawasan dengan APIP lainnya;
q. memberikan pertimbangan teknis terhadap hasil pengawasan sesuai wilayah kerjanya kepada atasan;
r. melakukan Pengawasan lainnya yang meliputi : 1. Sosialisasi dan Asistensi;
2. Bimbingan Teknis; dan 3. Konsultansi.
s. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di wilayahnya; dan
t. pelaksanaan tugas lain sesuai kebijakan inspektur.
12 4. Inspektur Pembantu Wilayah II
Inspektur Pembantu Wilayah II dipimpin oleh seorang Inspektur Pembantu yang mempunyai tugas pokok Inspektur dalam melaksanakan pembinaan, pengendalian, merencanakan, mengatur, supervisi dan mengkoordinasikan atas penyelenggaran urusan pemerintahan di bidang pengawasan serta melaksanakan tugas lain sesuai kebijakan Inspektur.
Inspektur Pembantu Wilayah II, melakukan pengawasan pada obyek sebagai berikut;
a. Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;
b. Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak;
c. Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana;
d. Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman;
e. Dinas Sosial;
f. Dinas Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah;
g. Dinas Perdagangan;
h. Dinas Tenaga Kerja;
i. Dinas Lingkungan Hidup;
j. Satuan Polisi Pamong Praja;
k. Badan Keuangan Daerah;
l. Badan Penanggulangan Bencana Daerah;
m. Kecamatan Mataram dan Kecamatan Selaparang termasuk Kelurahan yang berada di bawahnya;
n. SD/MI, SMP, di wilayah Kota Mataram;
o. Pasar di wilayah Kota Mataram; dan
p. Obyek lain yang ditugaskan oleh Inspektur.
13 Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Inspektur Pembantu Wilayah II mempunyai fungsi:
a. perumusan dan penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan Irban sesuai wilayah kerja;
b. penyiapkan penyusunan bahan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pengawasan intern pemerintah daerah, pembinaan, penjaminan mutu dan konsultasi penyelenggaraan urusan pemerintahan;
c. fasilitasi dan pengkoordinasian pembinaan atas pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh inspektorat dan APIP lainnya;
d. fasilitasi dan pengkoordinasian pelaksanaan kerja sama pengawasan dengan APIP lainnya jika diperlukan;
e. pelaksanaan Analisa dan Evaluasi Hasil Pengawasan;
f. pelaksanaan Supervisi atas Kegiatan Pengawasan;
g. penyusunan laporan hasil pengawasan;
h. pelaksanaan pemantauan dan pemutakhiran data tindak lanjut hasil pengawasan;
i. pelaksanaan dan penkoordinasian pengawasan penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam bidang perekonomian dan pembangunan;
j. fasilitasi dan penkoordinasian pelaksanaan peningkatan kapabilitas APIP dan Telaah Sejawat;
k. penyiapan pelaksanaan peer reviu kegiatan pengawasan;
l. fasilitasi dan pengkoordinasian atas pelaksanaan reviu laporan keuangan Pemerintahan Daerah dan Perangkat Daerah;
m. pelaksanaan penanganan kasus yang terindikasi korupsi dan/atau menjadi perhatian publik;
n. pelaksanaan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian kebenaran laporan pengaduan;
14 o. penyiapan perumusan kebijakan teknis, atas penanganan
kasus dan pengaduan;
p. pelaksanaan penanganan pengaduan masyarakat, perorangan dan badan hukum;
q. perumusan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi dibidang pengawasan dengan APIP lainnya;
r. memberikan pertimbangan teknis terhadap hasil pengawasan sesuai wilayah kerjanya kepada atasan.
s. melakukan Pengawasan lainnya yang meliputi : 1. Sosialisasi dan Asistensi;
2. Bimbingan Teknis; dan 3. Konsultansi
t. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di wilayahnya; dan
u. Pelaksanaan tugas lain sesuai kebijakan Inspektur.
5. Inspektur Pembantu Wilayah III
Inspektur Pembantu Wilayah III dipimpin oleh seorang Inspektur Pembantu yang mempunyai tugas pokok membantu Inspektur dalam melaksanakan pembinaan, pengendalian, merencanakan, mengatur, supervisi dan mengkoordinasikan atas penyelenggaran urusan pemerintahan di bidang pengawasan serta melaksanakan tugas lain sesuai kebijakan Inspektur.
Inspektur Pembantu Wilayah III, melakukan pengawasan pada obyek sebagai berikut;
a. Dinas Kesehatan;
b. Dinas Pendidikan;
c. Dinas Kepemudaan dan Olahraga;
d. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil;
e. Dinas Pariwisata;
f. Dinas Kearsipan dan Perpustakaan;
15 g. Dinas Pemadam Kebakaran;
h. Badan Penelitian dan Pengembangan
i. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Mataram;
j. Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU);
k. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM);
l. Kecamatan Cakranegara dan Kecamatan Sandubaya termasuk Kelurahan yang berada dibawahnya;
m. SD/MI, SMP, SMA/SMK di wilayah Kota Mataram;
n. Pasar di Wilayah Kota Mataram; dan
o. Obyek lain yang ditugaskan oleh Inspektur.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud, Inspektur Pembantu Wilayah III mempunyai fungsi:
a. perumusan dan penyusunan Program Kerja Pengawasan Tahunan Irban sesuai wilayah kerja;
b. penyiapkan penyusunan bahan kebijakan teknis yang berkaitan dengan pengawasan intern pemerintah daerah, pembinaan, penjaminan mutu dan konsultasi penyelenggaraan urusan pemerintahaan.
c. fasilitasi dan pengkoordinasian pembinaan atas pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh inspektorat dan APIP lainnya;
d. fasilitasi dan pengkoordinasian pelaksanaan kerja sama pengawasan dengan APIP lainnya jika diperlukan;
e. pelaksanaan Analisa dan Evaluasi Hasil Pengawasan;
f. pelaksanaan Supervisi atas Kegiatan Pengawasan;
g. penyusunan laporan hasil pengawasan;
h. pelaksanaan pemantauan dan pemutakhiran data tindak lanjut hasil pengawasan;
i. fasilitasi dan pengkoordinasian pengawasan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam bidang sosial dan kesejahteraan rakyat;
16 j. fasilitasi dan pengkoordinasianatas pelaksanaan reviu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) dan evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
k. (SAKIP);
l. penyiapan pelaksanaan veer reviu kegiatan pengawasan;
m. fasilitasi dan pengkoordinasian atas pelaksanaan evaluasi penilaian Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) Perangkat Daerah;
n. fasilitasi dan pengkoordinasian atas pelaksanaan peningkatan kapabilitas APIP/peningkatan level Inspektorat;
o. pelaksanaan pemeriksaan dengan tujuan tertentu;
p. perumusan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi di bidang pengawasan dengan APIP lainnya;
q. pelaksanaan penegakan integritas dan pencegahan korupsi di lingkungan pemerintah daerah;
r. memberikan pertimbangan teknis terhadap hasil pengawasan sesuai wilayah kerjanya kepada atasan;
s. melakukan Pengawasan lainnya yang meliputi : 1.Sosialisasi dan Asistensi;
2.Bimbingan Teknis; dan 3.Konsultansi.
t. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas di wilayahnya; dan
u. pelaksanaan tugas lain sesuai kebijakan Inspektur.
Selain Jabatan Struktural di atas, pada Inspektorat Kota Mataram juga terdapat jabatan fungsional. Kelompok jabatan fungsional sesuai tugas pokok dan fungsi Inspektorat terdiri dari Jabatan Fungsional Auditor (KEPMENPAN 19/1996 jo KEPMENPAN 220/M.PAN/7/2008) dan Jabatan Fungsional
17 Pengawas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan Daerah disebut juga Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintahan (PERMENPAN 15/2009).
Jabatan Fungsional Auditor (JFA) maupun Jabatan Fungsional Pengawas Penyelenggara Urusan Pemerintah Daerah (P2UPD) merupakan jabatan karier, yang hanya dapat diduduki oleh seseorang yang telah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
JFA termasuk dalam rumpun jabatan akuntansi dan anggaran, sehingga tugas pokoknya meliputi kegiatan audit, evaluasi, reviu, pemantauan dan kegiatan pengawasan lain di bidang keuangan. Sedangkan P2UPD termasuk dalam rumpun politik dan hubungan luar negeri yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang melakukan kegiatan perngawasan atas penyelenggaraan teknis urusan pemerintahan di daerah, di luar pengawasan keuangan, yang meliputi pengawasan atas pembinaan pelaksanaan urusan pemerintahan, pengawasan atas pelaksanaan urusan pemerintahan, pengawasan atas peraturan daerah dan peraturan kepala daerah, pengawasan atas tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan, pengawasan untuk tujuan tertentu dan evaluasi penyelenggaraan teknis pemerintahan di daerah.
Instansi pembina JFA adalah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) sedangkan instansi pembina JFPP adalah Departemen Dalam Negeri (DDN). JFA terdiri dari Auditor Trampil dan Auditor Ahli. Jenjang jabatan dan pangkat masing- masing sebagai berikut:
1) Auditor Trampil:
Auditor Pelaksana (II/c – II/d);
Auditor Pelaksana Lanjutan (III/a – III/b);
Auditor Penyelia (III/c – III/d).
18 2) Auditor Ahli:
Auditor Pertama (III/a – III/b);
Auditor Muda (III/c – III/d);
Auditor Madya (IV/a – IV/c);
Auditor Utama (IV/d – IV/e).
Kemudian jenjang jabatan dan pangkat P2UPD dengan Instansi Pembina Kementrian Dalam Negri, yaitu sebagai berikut:
1) Pengawas Pemerintah Pertama (III/a – III/b);
2) Pengawas Pemerintah Muda (III/c – III/d) 3) Pengawas Pemerintahan Madya (IV/a – IV/c).
Penetapan jenjang pangkat dan jabatan untuk masing masing pengawas berdasarkan jumlah angka kredit yang dimiliki dan harus mengikuti diklat fungsional pengawas pemerintahan sesuai kualifikasi yang ditetapkan instansi pembina.
Untuk lebih jelasnya Struktur Organisasi Inspektorat Kota Mataram dapat dilihat pada gambar 1 berikut :
Struktur Organisasi Inspektorat
Inspektur
Sekretariat
Irban III Irban II
Irban I
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Kelompok Jabatan
Fungsional
Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintah dan Auditor
Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintah dan Auditor
Jabatan Fungsional Pengawas Pemerintah
dan Auditor Sub Bagian
Perencanaan dan Keuangan
19 1.4. Isu Strategis
Dengan berkembangnya harapan masyarakat dunia terhadap tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) dan clean governance, bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme, maka isu-isu strategis yang dihadapi Inspektorat Kota Mataram adalah sebagai berikut :
1. Masih kurangnya kesadaran Perangkat Daerah dalam menindaklanjuti temuan hasil pemeriksaan internal dan eksternal.
2. Masih kurangnya pemahaman Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan akuntansi pemerintahan dalam hal pelaporan keuangan.
3. Masih belum optimalnya Perangkat Daerah dalam menerapkan SAKIP
4. Masih belum optimalnya kompetensi SDM pada Inspektorat Kota Mataram
1.5. Sistematika Penulisan
Sesuai dengan PERMENPAN RB Nomor 53 Tahun 2014, maka sistematika dari Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP)
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
RINGKASAN EKSEKUTIF BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Kedudukan, Tugas Pokok, Dan Fungsi 1.3. Struktur Organisasi
1.4. Isu Strategis
1.5. Sistematika Penulisan BAB II PERENCANAAN KINERJA
2.1. Perencanaan Strategis 2.2. Perjanjian Kinerja (PK)
Inspektorat Kota Mataram Tahun 2018 yaitu sebagai berikut :
20 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja 3.2. Realisasi Anggaran BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN
21 BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1. Perencanaan Strategis
Visi Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Mataram 2016-2021 yang hendak dicapai adalah : “Terwujudnya Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya”. Inspektorat Kota Mataram mempunyai peran dalam mewujudkan visi di atas melalui salah satu misi Kota Mataram yaitu : “Meningkatkan Keandalan Pelayanan Publik Melalui Reformasi Birokrasi Dalam Rangka mewujudkan Kepemerintahan Yang Baik (Good Governance)”. Dengan mengacu pada Visi dan Misi Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kota Mataram Tahun 2016-2021 tersebut, maka Visi Inspektorat Kota Mataram harus sinergis dengan visi Pemerintah Kota Mataram. Adapun Visi Inspektorat Kota Mataram adalah : “Terwujudnya Pengawasan Internal Yang Berkualitas dan Profesional Menuju Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik” .
Penerapan prinsip-prinsip good governance dalam penyelenggaraan pemerintahan tak lepas dari masalah akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah, karena aspek keuangan menduduki posisi strategis dalam proses pembangunan daerah, baik dari segi sifat, jumlah, maupun pengaruhnya terhadap kemajuan, ketahanan, dan kestabilan perekonomian.
Berdasarkan visi tersebut di atas, maka untuk mewujudkannya diperlukan Misi agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan pernyataan misi oleh Inspektorat Kota Mataram ini, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang berkepentingan dapat mengenal Inspektorat Kota Mataram dan mengetahui peran dan program-programnya serta
22 hasil yang akan diperoleh dimasa mendatang. Adapun Misi Inspektorat Kota Mataram adalah :
1. Meningkatkan Efektifitas Pengawasan Internal
2. Meningkatkan Profesionalisme Aparat Pengawasan Intern Pemerintah
Pengawasan intern pemerintah merupakan unsur manajemen pemerintah yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparatur Pengwaas adalah sebagai pelaksana pengawasan intern pemerintah harus mampu merespon secara aktif terhadap berbagai permasalahan dan perubahan yang terjadi pada dinamika masyarakat melalui program dan kegiatan yang ditetapkan dalam suatu kebijakan pengawasan. Peningkatan aparatur pengawas baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif diarahkan untuk dapat meningkatkan jangkauan ataupun cakupan pengawasan yang dilaksanakan oleh aparatur pengawas.
2.2. Tujuan Dan Sasaran
Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut perlu ditetapkan tujuan yang merupakan capaian yang akan dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan dan sasaran yang merupakan capaian yang ingin dicapai setiap tahunnya. Berikut disajikan tabel tujuan, sasaran, dan indikator kinerja tujuan dan indikator kinerja sasaran :
23 Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator Kinerja Tujuan dan
Indikator Kinerja Sasaran
VISI
Terwujudnya Pengawasan Internal Yang Berkualitas dan Profesional Menuju Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik
Misi Tujuan Sasaran
Indikator Kinerja Sasaran
Indikator Kinerja
Tujuan Meningkatkan
efektifitas pengawasan
internal
Mewujudkan pemerintahan
yang efektif, efisien dan
Akuntabel
Meningkatnya kepatuhan terhadap penyelesaian tindak lanjut hasil
pemeriksaan dan
pengembalian kerugian negara/daerah pada Hasil Pemeriksaan BPK dan Inspektorat Kota Mataram
Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan a. BPK
b. Inspektorat Kota
Mataram
Peningkatan Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan a. BPK
b. Inspektorat Kota
Mataram Persentase
nilai temuan keuangan yang ditindaklanjuti / dikembalikan ke kas
daerah/negara sesuai hasil pemeriksaan Pada
a.BPK
b. Inspektorat Kota Mataram
Peningkatan Persentase nilai temuan keuangan yang ditindaklanjuti /
dikembalikan ke kas
daerah/negara sesuai hasil pemeriksaan Pada
a. BPK
b. Inspektorat Kota Mataram Meningkatnya
akuntabilitas kinerja di lingkungan pemerintah Kota Mataram
Persentase hasil evaluasi SAKIP Perangkat Daerah yang mendapat nilai baik (minimal B)
Peningkatan hasil evaluasi SAKIP
Perangkat Daerah yang mendapat nilai baik (minimal B)
Meningkatnya akuntabilitas keuangan di lingkungan pemerintah Kota Mataram
Persentase Laporan Keuangan Perangkat Daerah sudah sesuai dengan SAP
seluruh Laporan Keuangan Perangkat Daerah sudah sesuai dengan SAP
Meningkatnya Implementasi SPIP
Level Maturitas SPIP
Peningkatan level Maturitas SPIP
24
Misi Tujuan Sasaran
Indikator Kinerja Sasaran
Indikator Kinerja
Tujuan
Meningkatkan profesionalisme aparat
pengawasan intern pemerintah
Menjadikan aparat Inspektorat Kota
Mataram dapat berperan sebagai Konsultatif dan Katalis
Meningkatnya kapabilitas APIP
Inspektorat Kota Mataram
Level Kapabilitas APIP
Peningkatan Level
Kapabilitas APIP
Diharapkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun yaitu dari 2016 sampai dengan 2021 Inspektorat dapat meningkatkan kinerja pengawasannya, dimana setiap tahunnya Inspektorat Kota Mataram berusaha untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
2.3. Strategi Dan Kebijakan
Strategi dan kebijakan yang digunakan untuk mencapai tujuan sesuai dengan misi Inspektorat Kota Mataram adalah seperti tertuang dalam Tabel Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan berikut :
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan 1 Mewujudkan
pemerintahan Yang efektif, efisien, dan Akuntabel
Meningkatnya kepatuhan terhadap penyelesaian tindak lanjut hasil
pemeriksaan dan
pengembalian temuan hasil pemeriksaan BPK dan
Penataan Kebijakan dan sistem pengawasan berbasis resiko
1.Penyusunan dan penyempurnaan norma, standar, dan prosedur pemeriksaan;
2.Penyusunan struktur
organisasi yang sesuai dengan kebutuhan
teknis
pemeriksaan;
25 No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Inspektorat Kota
Mataram
3.Pengawasan atas kinerja
Perangkat Daerah;
4.Peningkatan sistem
pengendalian intern
Pemerintah;
5.Peningkatan pemeriksaan operasional Perangkat Daerah berdasarkan urutan Perangkat
Daerah yang risikonya paling besar;
6.Pembagian tim pengawas
berdasarkan risiko;
7.Pengembangan sistem informasi manajemen hasil pemeriksaan berbasis komputer;
2 Mewujudkan pemerintahan Yang efektif, efisien, dan Akuntabel
Meningkatnya akuntabilitas kinerja di lingkungan pemerintah Kota
Mataram
Peningkatan pemahaman mengenai SAKIP
1.Peningkatan kualitas AKIP dalam evaluasi internal LAKIP Pemerintah
Kota;
2.Pengevaluasian terhadap LAKIP yang telah dilaksanakan oleh Perangkat Daerah;
26 No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
3 Mewujudkan pemerintahan Yang efektif, efisien, dan Akuntabel
Meningkatnya akuntabilitas keuangan di lingkungan pemerintah Kota
Mataram
Peningkatan Kualitas Laporan dari entitas pelaporan yang sesuai dengan SAP
1. Peningkatan
kualitas SPIP dalam
penyusunan Laporan Keuangan
Pemerintah Kota;
2. Peningkatan kualitas pengelolaan
keuangan daerah;
3. Pembuatan
laporan dari entitas pelaporan yang sesuai dengan Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP);
4 Mewujudkan pemerintahan Yang efektif, efisien, dan Akuntabel
Meningkatnya Implementasi SPIP
Peningkatan Pemahaman mengenai SPIP dan Pengelolaan Resiko Organisasi
1.Penerapan dan pengembangan
SPIP oleh
Perangkat Daerah;
2.Kerjasama dengan BPKP Perwakilan Provinsi NTB
3.Pembinaan mengenai
pengelolaan resiko organisasi,
dimulai dari penyusunan peta resiko sampai penilaian resiko
27 No Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
5 Menjadikan pengawasan internal sebagai
katalis dan peran
konsultatif
Meningkatnya kapabilitas APIP
Peningkatan level
kapabilitas APIP
1.Pemberian
fasilitas bagi pelaksanaan
pengawasan operasional
terhadap kegiatan PERANGKAT
DAERAH 2.Peningkatan
kapasitas SDM (Auditor &
P2UPD).
3.Pembentukan Satgas level kapabilitas APIP 4.Pendampingan
oleh BPKP
2.4. Perjanjian Kinerja
Berdasarkan Rencana Strategis Inspektorat Kota Mataram Tahun 2016-2021, Target kinerja Inspektorat Kota Mataram tahun
Indikator Kinerja Sasaran Tahun 2018 ini merupakan Target Pencapaian Indikator Kinerja Tujuan Inspektorat Kota Mataram periode Renstra 2016-2021 yang dituangkan dalam Tabel sebagai berikut :
Perjanjian Kinerja Tahun 2018
Tujuan Sasaran
Indikator Kinerja Sasaran
Target Mewujudkan
pemerintahan yang efektif,
efisien dan Akuntabel
Meningkatnya kepatuhan terhadap penyelesaian tindak lanjut hasil
pemeriksaan dan
pengembalian
Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil
Pemeriksaan a. BPK
b.Inspektorat Kota
Mataram
a. 93%
b. 86%
2018 disusun dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018, Target
28 Tujuan Sasaran
Indikator Kinerja Sasaran
Target kerugian
negara/daerah pada Hasil Pemeriksaan BPK dan Inspektorat Kota Mataram
Persentase nilai temuan keuangan yang
ditindaklanjuti /
dikembalikan ke kas
daerah/negara sesuai hasil pemeriksaan Pada
a. BPK
b. Inspektorat Kota Mataram
a. 93%
b. 75%
Meningkatnya akuntabilitas kinerja di lingkungan pemerintah Kota Mataram
Persentase hasil evaluasi SAKIP SKPD yang
mendapat nilai baik (minimal B)
65%
Meningkatnya akuntabilitas keuangan di lingkungan pemerintah Kota Mataram
Persentase Laporan Keuangan SKPD sudah sesuai dengan SAP
100%
Meningkatnya Implementasi SPIP
Level Maturitas SPIP
Level 3
Menjadikan aparat Inspektorat Kota
Mataram dapat berperan sebagai Konsultatif dan Katalis
Meningkatnya kapabilitas APIP
Inspektorat Kota Mataram
Level
Kapabilitas APIP
Level 3
29 2.5. Indikator Kinerja Utama
Indikator Kinerja Utama dari Inspektorat Kota Mataram yang merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai Inspektorat Kota Mataram pada periode 2016- 2021 ditetapkan dalam Keputusan Inspektur Kota Mataram nomor: 06.a/I/2018 tentang Indikator Kinerja Utama Inspektorat Kota Mataram Tahun 2018, dengan rincian sebagai berikut :
NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
UTAMA
KETERANGAN
FORMULASI PERHITUNGAN
1 Meningkatnya
kepatuhan terhadap penyelesaian tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan dan pengembalian temuan keuangan hasil
pemeriksaan BPK dan Inspektorat Kota Mataram
Persentase penyelesaian tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan : A. BPK
B. Inspektorat Kota
Mataram
Jumlah
Temuan yang telah selesai ditindaklanjuti /
Jumlah temuan x 100%.
Persentase pengembalian temuan
keuangan hasil pemeriksaan : A. BPK
B. Inspektora t Kota Mataram
Jumlah
Pengembalian Keuangan disetor/
Jumlah temuan Keuangan yang harus disetor x 100%.
2 Meningkatnya
akuntabilitas kinerja di lingkungan Pemerintah Kota Mataram
Persentase hasil Evaluasi SAKIP yang nilainya baik (SAKIP
Perangkat Daerah yang mendapat nilai minimal B)
Jumlah Perangkat Daerah yang mendapat nilai minimal B dibagi dengan/
Jumlah
30 NO SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
UTAMA
KETERANGAN
FORMULASI PERHITUNGAN
seluruh Perangkat Daerah yang dievaluasi 3 Meningkatnya
akuntabilitas keuangan di lingkungan
Pemerintah Kota Mataram
Persentase Laporan Keuangan Perangkat Daerah sudah sesuai dengan SAP
Jumlah Perangkat Daerah dengan Laporan Keuangan sesuai
SAP/Jumlah seluruh Perangkat Daerah yang direviu
4 Meningkatnya
akuntabilitas keuangan di lingkungan
Pemerintah Kota Mataram
Level Maturitas SPIP
Level
Maturitas SPIP
31 BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
3.1. Capaian Kinerja
Pengukuran kinerja Inspektorat Kota Mataram dilakukan dengan membandingkan antara kinerja yang seharusnya terjadi dengan kinerja yang diharapkan. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor: PER/9/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Untuk menggambarkan skala nilai peringkat kinerja mengutip dari Permenpan Nomor 12 Tahun 2015, sebagai berikut :
Tabel 1. Skala Nilai Peringkat Kinerja
No.
Interval Nilai Capaian
Kinerja
Kriteria Penilaian
Capaian Kinerja
Kode
1 >90-100 Sangat Memuaskan
2 >80-90 Memuaskan
3 >70-80 Sangat Baik
4 >60-70 Baik
5 >50-60 Cukup
6 >30-50 Kurang
7 0-30 Sangat
Kurang
Sumber : Permenpan Nomor 12 Tahun 2015, diolah
32 Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai lebih dari 100%
termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100 Angka capaian kinerja terhadap hasil prosentase capaian indikator kinerja sasaran yang mencapai kurang dari 0% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 0.
Metode yang digunakan untuk memperoleh data yang diperlukan untuk mengukur capaian kinerja, menggunakan pengumpulan data yang diperoleh dari Pejabat - pejabat Teknis Pengelola Kegiatan (PPTK) yang bertanggung jawab dalam pengelolaan kegiatan terutama yang terkait pencapaian indikator kinerja.
Pencapaian sasaran strategis Inspektorat Kota Mataram dicerminkan dalam realisasi Indikator Kinerja. Adapun evaluasi dan analisis secara rinci indikator kinerja menurut sasaran stategis diuraikan sebagai berikut :
a. Pencapaian Kinerja Tahun 2018
Dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2018 terdapat 5 (lima) sasaran strategis dan 6 (enam) indikator kinerja, dimana 4 (empat) sasaran strategis dengan 5 (Lima) indikator kinerja pada perjanjian kinerja tahun 2018 tersebut merupakan indikator kinerja utama dari Inspektorat Kota Mataram.
Target dan realisasi Tahun 2018 dari indikator kinerja utama yang menunjukkan pencapaian sasaran strategis Inspektorat Kota Mataram yaitu pada tabel sebagai berikut:
33 Tabel 2. Capaian Kinerja Utama 2018
Indikator Kinerja Utama pada tahun 2018 adalah sebagai berikut :
1. Indikator Kinerja Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut
a. Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 94% yaitu 830 rekomendasi dari 886 rekomendasi temuan hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berhasil diselesaikan. Sehingga
Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase Meningkatnya
kepatuhan terhadap penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan dan pengembalian kerugian negara/daerah pada Hasil
Pemeriksaan BPK dan Inspektorat Kota Mataram
Persentase
penyelesaian tindak lanjut hasil
pemeriksaan : a. BPK
b. Inspektorat Kota Mataram
a. 93%
b. 86% a. 94%
b. 91%
a. 101 b. 106 Persentase nilai
temuan keuangan yang
ditindaklanjuti/dike mbalikan ke kas daerah/negara hasil pemeriksaan : A. BPK
B. Inspektorat Kota Mataram
a. 93%
b. 75%
a. 92%
b. 73%
a. 99 b. 97 Meningkatnya
akuntabilitas kinerja di lingkungan Pemerintah Kota Mataram
Persentase hasil evaluasi SAKIP SKPD yang mendapat nilai baik ( minimal B )
60% 77% 118
Meningkatnya akuntabilitas keuangan di lingkungan Pemerintah Kota Mataram
Persentase Laporan Keuangan SKPD sudah sesuai dengan SAP
100% 100% 100
Meningkatnya Implementasi SPIP
Level Maturitas SPIP Level 3 Level 2 67
34 capaian kinerja yang diperoleh 101% dari target yang ditetapkan (93%) dengan kategori sangat memuaskan.
b. Persentase Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Inspektorat Kota Mataram realisasi sebesar 91% yaitu 3.073 rekomendasi dari 3.369 rekomendasi dari hasil pemeriksaan Inspektorat Kota Mataram yang berhasil diselesaikan, sehingga capaian kinerja yang diperoleh 106%
dari target yang ditetapkan (86%) dengan kategori sangat memuaskan.
2. Indikator Kinerja Persentase Pengembalian Temuan Keuangan a. Persentase pengembalian temuan keuangan Hasil
Pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 92% yaitu Rp 4.551.817.306,7 dari Rp 4.953.124.033,1 rekomendasi hasil pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berhasil diselesaikan. Sehingga capaian kinerja yang diperoleh 99%
dari target yang ditetapkan (93%) dengan kategori memuaskan.
b. Persentase pengembalian temuan keuangan Hasil Pemeriksaan Inspektorat Kota Mataram realisasi sebesar 73% yaitu Rp 2.018.551.241 dari Rp 2.769.784.081,44 rekomendasi dari hasil pemeriksaan Inspektorat Kota Mataram yang berhasil diselesaikan, sehingga capaian kinerja yang diperoleh 97% dari target yang ditetapkan (75%) dengan kategori memuaskan.
3. Indikator Kinerja Persentase Hasil Evaluasi SAKIP SKPD Yang Mendapatkan Nilai Baik (Minimal B)
Pada evaluasi untuk SAKIP SKPD Tahun 2017 yang telah dilaksanakan pada tahun 2018 :
a. 1 SKPD mendapatkan nilai AA
35 b. 4 SKPD mendapatkan nilai A
c. 7 SKPD mendapatkan nilai BB
d. 18 SKPD yang mendapatkan nilai B
sehingga total SKPD yang mendapatkan nilai minimal B pada evaluasi SAKIP yang dilaksanakan pada tahun 2018 yaitu sebanyak 30 SKPD dari keseluruhan 39 SKPD di lingkup pemerintah Kota Mataram yang dievaluasi, realisasinya sebesar 77 % sehingga capaian kinerjanya 118% dari target yang ditetapkan (65%) dengan kategori sangat memuaskan.
4. Indikator kinerja persentase Laporan Keuangan SKPD yang sudah sesuai dengan SAP mencapai 100% karena seluruh SKPD yaitu sebanyak 39 SKPD telah menyajikan Laporan Keuangan sesuai dengan SAP. Realisasinya sebesar 100 % sehingga capaian kinerjanya 100% dari target yang ditetapkan (100%) dengan kategori sangat memuaskan. Hasil kegiatan reviu laporan keuangan pemerintah Kota Mataram telah diselesaikan di 39 SKPD lingkup Kota Mataram dengan hasil Reviu atas Laporan Keuangan memberikan keyakinan yang memadai bahwa Laporan Keuangan di 39 SKPD dan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Mataram telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah sehingga Laporan Keuangan Pemerintah Kota Mataram mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian.
5. Indikator Kinerja Level Maturitas SPIP dicapai sesuai target yang diharapkan dimana pada Tahun 2018 ini Pemerintah Kota Mataram melalui Inspektorat selaku pengumpul data dari seluruh perangkat daerah terkait pemenuhan data maturitas SPIP mendapatkan level 3 Maturitas SPIP sehingga pencapaian kinerja adalah 100%.
36 Pencapaian kinerja rata-rata dari ke lima indikator kinerja utama sebagaimana tersebut di atas yaitu sebesar 100%
menunjukkan bahwa sasaran strategis Inspektorat Kota Mataram Tahun 2018 telah tercapai.
Kemudian pencapaian 1 (satu) sasaran strategis dan 1 (satu) indikator kinerja pada Perjanjian Kinerja Inspektorat Kota Mataram yang tidak termasuk Indikator Kinerja Utama Inspektorat Kota Mataram yaitu sebagai berikut :
Tabel 3. Capaian Kinerja Inspektorat yang tidak termasuk Indikator Kinerja Utama
Sesuai dengan hasil penilaian BPKP Perwakilan Provinsi NTB, maka Inspektorat Kota Mataram belum mendapatkan level 3 untuk kapabilitas APIP. Level Kapabilitas APIP Inspektorat Kota Mataram masih terdapat kekurangan pemenuhan elemen Kapabilitas APIP sehingga level Kapabilitas yang didapatkan adalah Level 3 dengan Catatan dan hasil ini merupakan hasil penilaian dari BPKP Perwakilan Provinsi NTB, dimana sampai dengan masa penyusunan LAKIP Tahun 2018 belum ada pengesahan dari BPKP Pusat.
Pencapaian kinerja rata-rata dari keenam indikator kinerja pada Perjanjian Kinerja Tahun 2018 sebagaimana tersebut di atas yaitu sebesar 94% menunjukkan bahwa sasaran strategis Inspektorat Kota Mataram Tahun 2018 telah tercapai dengan memuaskan.
Sasaran Strategis
Indikator Kinerja Target Realisasi Persentase
Level Kapabilitas
APIP Level 3 Level 2 67
37 b. Pengukuran, Evaluasi, dan Analisis Kinerja
Pengukuran, Evaluasi, dan Analisis Kinerja dari setiap sasaran strategis di atas disajikan sebagai berikut :
1. Pencapaian Sasaran “Meningkatnya kepatuhan terhadap penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan dan pengembalian kerugian negara/daerah pada Hasil Pemeriksaan BPK dan Inspektorat Kota Mataram “
Tercapainya sasaran kinerja ini akan berdampak positif terhadap kepatuhan SKPD terhadap peraturan perundang- undangan. Karena adanya temuan hasil pemeriksaan menunjukkan adanya aturan yang dilanggar. Dengan demikian peningkatan kepatuhan terhadap penyelesaian tindak lanjut, baik terhadap hasil pemeriksaan BPK RI maupun hasil pemeriksaan Inspektorat Kota Mataram secara langsung dapat menunjukkan adanya peningkatan kepatuhan terhadap peraturan-perundang-undangan.
Realisasi Indikator Kinerja secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4. Target dan Realisasi Capaian Sasaran Meningkatnya Kepatuhan terhadap Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan dan Pengembalian Kerugian Negara/Daerah pada
Hasil Pemeriksaan BPK RI dan Inspektorat Kota Mataram
No Indikator Kinerja Satuan
Tahun 2018
Realisasi s/d Tahun 2017
Target Tahun 2021 (Akhir Periode Renstra) Target Realisasi
% Capaian
Kinerja 1 Persentase penyelesaian
tindak lanjut hasil pemeriksaan :
a. BPK
b.Inspektorat Kota Mataram
Persentase
a. 93%
b. 86%
a. 94%
b. 91%
a. 101%
b. 106%
a. 94 % b. 92%
a. 95%
b. 89%
2 Persentase pengembalian temuan keuangan hasil pemeriksaan :
A. BPK
B. Inspektorat Kota Mataram
Persentase
a. 93%
b. 75%
a. 92%
b. 73%
a. 99%
b. 97%
a. 92%
b. 72%
a. 95%
b. 90%