• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Magang di PT. Tirta Intimizu Nusantara

N/A
N/A
Andreas Tua Lumban Raja

Academic year: 2025

Membagikan "Laporan Magang di PT. Tirta Intimizu Nusantara "

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KERJA PRAKTEK

PROSES PRODUKSI DAN QUALITY CONTROL DI PT TIRTA INTIMIZU NUSANTARA (PABRIK POMPA AIR

SHIMIZU)

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

Disusun Oleh

ANDREAS TUA LUMBAN RAJA 20190201026

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

JAKARTA

2024

(2)

i

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA DI PT TIRTA INTIMIZU NUSANTARA (PABRIK POMPA AIR SHIMIZU) SEBAGAI PRODUKSI DAN QUALITY

CONTROL

Jl. Raya Serang KM.27, Sentul Jaya, Kec. Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten 15610

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Kurikulum Sarjana Strata – 1 Pada Fakultas Teknik

Universitas Esa Unggul

Disusun oleh

ANDREAS TUA LUMBAN RAJA 20190201026

Tangerang, 12 Oktober 2024

Disetujui Oleh

Pembimbing Lapangan Dosen Pembimbing Kerja Praktek

( Sulen ) (Dr. Arief Suwandi, ST., MT)

Dosen Penguji

( Nama )

(3)

ii

KETERANGAN KERJA PRAKTEK Semester Ganjil, Tahun Akademik 2024 /2025

NAMA : Andreas Tua Lumban Raja

NIM : 20190201026

NAMA PERUSAHAAN : PT . Tirta Intimizu Nusantara ALAMAT PERUSAHAAN : Jl. Raya Serang Km.27, Sentul Jaya,

Kec. Balaraja, Kab. Tangerang , Banten 15610

Telepon / Hp. : (021) 59450153

TOPIK BAHASAN : Proses Produksi Dan Quality Control Di PT. Tirta Intimizu Nusantara

TGL. PELAKSANAAN : 02 September 2024 – 03 Januari 2025

Mengetahui

Pembimbing Lapangan Koordinator Kerja Praktek

Sulen Dr. Arief Suwandi, ST., MT Supervisior Quality Control

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

(4)

iii

FORMULIR PENILAIAN KERJA PRAKTEK

Dengan ini menerangkan bahwa mahasiswa yang melaksanakan Kerja Praktek adalah:

Nama : Andreas Tua Lumban Raja

NIM. : 20190201026

Program Studi : Teknik Industri Fakultas : Teknik

Universitas : Esa Unggul – Citra Raya

Telah menyelesaikan Kerja Praktek di PT. Tirta Intimizu Nusantara pada tanggal 02 September 2024 s/d 03 Januari 2025, dengan topik Proses Produksi Dan Quality Control Di PT.Tirta Intimizu Nusantara Dan mendapatkan rincian penilaian sbb :

*) Rentang Nilai : Tangerang, 03 Januari 2025 80 - 100 = A 77 - 79,99 = A- Pembimbing Lapangan 74 - 76,99 = B+

68 - 74 = B 65 - 67,99 = B-

62 - 64,99 = C+

60 - 62 = C

45 - 59,99 = D Sulen 0 - 44,99 = E ( Supervisior Quality Control )

FAKULTAS TEKNIK

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

No. Komponen Penilaian Nilai Angka

1. Disiplin 2. Usaha

3. Prestasi Kerja 4. Hubungan Kerja

RATA – RATA NILAI INDEX RATA – RATA

(5)

iv

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Laporan ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Andreas Tua Lumban Raja NIM : 20190201026

Program Studi : Teknik Industri Fakultas : Teknik

Universitas : Universitas Esa Unggul Citra Raya

Judul Kerja Praktek : Proses Produksi Dan Quality Control Di PT. Tirta Intimizu Nusantara

Dengan ini menyatakan bahwa hasil penelitian Laporan Kerja Praktek yang telah saya buat merupakan hasil sendiri dan bukan hasil dari salinan/duplikasi secara keseluruhan ataupun sebagaian karya orang lain kecuali kutipan yang ada di daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari ditemukan kesamaaan atau plagiat terhadapat karya orang lain saya siap bertanggung jawab dan menerima sanksi yang berlaku.

Demikian surat peryataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan sehat serta tidak ada paksaan/ pengaruh dari pihak manapun.

Penulis,

Andreas Tua Lumban Raja

(6)

v

HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG MAGANG

Laporan ini diajukan oleh

Nama : Andreas Tua Lumban Raja

NIM : 20190201026

Program Studi : Teknik Industri

Falkultas : Teknik

Judul Laporan : Proses Produksi Dan Quality Control Di PT.Tirta Intimizu Nusantara Pembimbing Magang : Dr. Arief Suwandi, ST., MT.

(7)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktek lapangan yang berjudul

PROSES PRODUKSI DAN QUALITY CONTROL DI PT TIRTA INTIMIZU NUSANTARA (PABRIK POMPA AIR SHIMIZU)”.

Dalam pelaksanaan praktek lapangan ini penulis banyak mendapatkan pengalaman berharga, bantuan dan bimbingan dari semua pihak. Laporan praktek lapangan ini tidak akan dapat terselesaikan dengan baik tanpa bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Ir. Roesfiansjah Rasjidin, MT, PhD selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Esa Unggul.

2. Bapak Dr. Arief Suwandi, ST., MT. selaku Ketua Program Studi Teknik Industri Universitas Esa Unggul dan Selaku dosen Pembimbing yang banyak memberikan bimbingan dan arahan selama penulisan laporan kerja praktek.

3. Bapak Sulen selaku Supervisor Quality Control di PT Tirta Intimizu Nusantara, yang telah memberikan banyak bimbingan, masukan, dan ilmu praktis selama penulis melaksanakan praktik kerja di perusahaan.

4. Seluruh Dosen Staff Pengajar Program Studi Teknik Industri Universitas Esa Unggul.

5. Kedua orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan doa dan dukungannya dalam proses perkuliahan hingga proses penulisan laporan kerja praktek ini.

6. Rekan -rekan Quality Control dan produksi di PT.Tirta Intimizu Nusantara yang telah banyak membantu memberi masukan dan banyak membantu selama penulis melakukan praktik kerja.

7. Seluruh teman dan sahabat penulis di Program Studi Teknik Industri Universitas Esa Unggul yang telah memberikan dukungan, motivasi, dan kebersamaan selama masa perkuliahan hingga proses penyusunan laporan kerja praktek ini.

(8)

vii

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Tangerang, 12 Oktober 2024

Penulis

Andreas Tua Lumban Raja

(9)

viii DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KETERANGAN KERJA PRAKTEK ... ii

FORMULIR PENILAIAN KERJA PRAKTEK ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ... iv

HALAMAN PERSETUJUAN SIDANG MAGANG ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I ... 1

PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Magang ... 3

1.3 Manfaat Magang ... 4

BAB II ... 6

KERANGKA TEORI DAN KONSEP ... 6

2.1 Produksi ... 6

2.2 Quality Control ... 8

2.3 Pompa Air ... 11

BAB III ... 13

PROSES MAGANG ... 13

3.1 Persiapan Teknis ... 13

3.2 Persiapan Administrasi ... 15

(10)

ix

BAB IV ... 17

HASIL MAGANG ... 17

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 17

4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 17

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 19

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan ... 20

4.2 Permasalahan Selama Magang ... 20

BAB V ... 22

PEMBAHASAN ... 22

5.1 Hasil Magang ... 22

5.1.1 Deskripsi Tugas Selama Magang ... 22

5.1.2 Mesin dan Peralatan ... 25

5.1.3 Laporan QC Line ... 31

5.2 Pembahasan ... 32

BAB VI ... 39

KESIMPULAN DAN SARAN ... 39

6.1 Kesimpulan ... 39

6.2 Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 41

LAMPIRAN ... 42

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 4.1 STRUKTUR ORGANISASI ... 20

GAMBAR 5.1POMPA AIR TIPE PS 128 BIT ... 25

GAMBAR 5.2 POMPA AIR TIPE PS 135 E BIT ... 26

GAMBAR 5.3 MULTIMETER ... 27

GAMBAR 5.4 MONOMETER ... 27

GAMBAR 5.5 ALAT VAKUM ... 28

GAMBAR 5.6 FLOW METER ... 29

GAMBAR 5.7ALAT UNTUK MENGECEK KEBOCORAN ARUS DAN KONTAK BODY PADA POMPA AIR ... 30

GAMBAR 5.8 SIGMAT ... 31

(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. LAPORAN QUALITY CONTROL ... 42

LAMPIRAN 2. DOKUMENTASI DENGAN PEMBIMBING LAPANGAN ... 44

LAMPIRAN 3. DOKUMENTASI DITEMPAT MAGANG ... 45

LAMPIRAN 4. ABSENSI MAGANG ... 46

LAMPIRAN 5. SURAT TANGGAPAN MAGANG MANDIRI ... 47

LAMPIRAN 6. SURAT MAGANG ... 48

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri manufaktur merupakan sektor yang sangat penting dalam perekonomian Indonesia. Salah satu subsektor yang memiliki peran besar adalah industri peralatan rumah tangga, termasuk produksi pompa air. Pompa air adalah salah satu kebutuhan vital bagi rumah tangga maupun industri, terutama di negara seperti Indonesia yang memiliki iklim tropis dan banyak daerah yang membutuhkan sistem distribusi air yang efisien. PT Tirta Intimizu Nusantara, lebih dikenal dengan brand Shimizu, merupakan salah satu produsen pompa air terkemuka di Indonesia.

Perusahaan ini memiliki reputasi yang kuat di pasar karena mampu menyediakan produk berkualitas tinggi yang andal dan tahan lama.

Sebagai salah satu perusahaan dengan pengalaman dan standar internasional dalam bidang produksi pompa air, PT Tirta Intimizu Nusantara memiliki sistem yang terintegrasi dari proses produksi hingga pengendalian kualitas atau quality control. Proses produksi di pabrik ini terdiri dari serangkaian tahap yang sangat terstruktur, mulai dari pemilihan bahan baku, perakitan, hingga pengujian produk akhir sebelum dipasarkan. Di sisi lain, quality control (QC) atau pengendalian kualitas memiliki peran yang sangat vital untuk memastikan bahwa setiap produk yang dihasilkan memenuhi standar yang telah ditetapkan, baik dari segi daya tahan, kinerja, maupun efisiensi energi.

Dalam dunia industri yang semakin kompetitif, kualitas produk menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan sebuah perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi setiap perusahaan manufaktur, termasuk PT Tirta Intimizu Nusantara, untuk memiliki sistem pengendalian kualitas yang andal guna menjamin produk yang dihasilkan dapat memenuhi ekspektasi konsumen. Proses produksi yang baik tanpa diiringi oleh pengendalian kualitas yang ketat dapat berakibat pada tingginya angka kerusakan atau kegagalan produk di tangan konsumen, yang pada akhirnya dapat menurunkan citra perusahaan. Dalam konteks ini, quality control tidak hanya berperan sebagai mekanisme untuk mendeteksi cacat produk, tetapi juga sebagai

(14)

2

bagian dari proses continuous improvement yang membantu perusahaan untuk terus meningkatkan standar kualitas produk yang dihasilkan.

Tujuan dari pelaksanaan magang di PT Tirta Intimizu Nusantara adalah untuk memahami secara lebih mendalam proses produksi pompa air Shimizu serta bagaimana perusahaan ini menerapkan sistem pengendalian kualitas dalam memastikan setiap produk yang keluar dari pabrik memiliki mutu yang sesuai dengan standar. Selain itu, magang ini juga bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa dalam lingkungan industri manufaktur yang sebenarnya, sehingga dapat mengembangkan keterampilan teknis dan manajerial yang diperlukan dalam dunia kerja. Mahasiswa yang mengikuti program magang ini akan memiliki kesempatan untuk terlibat langsung dalam berbagai tahap proses produksi, mulai dari pemrosesan bahan baku hingga perakitan akhir. Selain itu, mahasiswa juga akan terlibat dalam proses pengujian dan evaluasi kualitas produk, serta mempelajari berbagai alat dan metode yang digunakan dalam quality control.

PT Tirta Intimizu Nusantara telah menerapkan berbagai standar internasional dalam proses produksinya, termasuk penerapan ISO 9001 untuk sistem manajemen mutu. Standar ini menekankan pentingnya pendekatan berbasis proses dalam menjalankan operasional perusahaan serta pemahaman yang baik tentang kebutuhan dan harapan pelanggan. Dalam hal ini, pelaksanaan magang di perusahaan yang telah mengadopsi standar-standar internasional tersebut memberikan kesempatan yang berharga bagi mahasiswa untuk mempelajari bagaimana sebuah perusahaan lokal dapat bersaing di pasar global dengan mengedepankan kualitas sebagai faktor utama.

Selain itu, perkembangan teknologi juga turut mempengaruhi proses produksi di PT Tirta Intimizu Nusantara. Penggunaan mesin-mesin otomatis dan teknologi canggih dalam proses perakitan dan pengujian produk tidak hanya meningkatkan efisiensi, tetapi juga membantu perusahaan untuk mengurangi kesalahan manusia (human error) dalam produksi. Pemahaman tentang teknologi ini penting bagi mahasiswa yang magang, karena akan memberikan wawasan tentang tren terbaru dalam industri manufaktur dan bagaimana teknologi tersebut dapat diterapkan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk.

(15)

3 1.2 Tujuan Magang

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, maka tujuan magang ini adalah untuk:

1. Memahami Tahapan Proses Produksi Pompa Air

Tujuan ini bertujuan agar peserta magang memperoleh pemahaman menyeluruh mengenai seluruh tahapan proses produksi pompa air, mulai dari pemilihan bahan baku, proses perakitan, hingga pengemasan produk akhir. Dengan mengikuti langsung setiap langkah proses produksi, peserta magang dapat mempelajari cara kerja mesin dan peralatan yang digunakan serta bagaimana setiap bagian dari proses ini berkontribusi pada hasil akhir produk.

2. Mengaplikasikan Konsep Pengendalian Kualitas (Quality Control) Tujuan ini dirancang agar peserta magang mampu menerapkan konsep dan metode pengendalian kualitas yang digunakan di PT Tirta Intimizu Nusantara. Dengan terlibat dalam pengujian dan evaluasi produk, peserta dapat mempelajari bagaimana standar kualitas diterapkan pada setiap tahap produksi untuk memastikan produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi dan memenuhi standar kualitas internasional.

3. Mengidentifikasi dan Menganalisis Potensi Perbaikan dalam Proses Produksi

Tujuan ini memungkinkan peserta magang untuk mengidentifikasi area-area yang memerlukan peningkatan dalam proses produksi dan quality control. Dengan melakukan observasi dan analisis, peserta dapat mengusulkan perbaikan atau inovasi yang dapat meningkatkan efisiensi produksi atau kualitas produk.

4. Mengembangkan Keterampilan Teknis dan Manajerial dalam Industri Manufaktur

Melalui magang ini, peserta diharapkan dapat mengembangkan keterampilan praktis dalam penggunaan peralatan produksi dan teknologi otomatisasi, serta mengasah keterampilan manajerial seperti pengaturan jadwal produksi, manajemen tim, dan koordinasi antar departemen dalam memastikan kelancaran proses produksi serta pengendalian kualitas.

(16)

4 1.3 Manfaat Magang

1. Manfaat Bagi Mahasiswa

Magang memberikan kesempatan yang berharga bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam dunia industri, terutama di sektor manufaktur dan pengendalian kualitas. Manfaat spesifik bagi mahasiswa meliputi:

a. Pengalaman Praktis: Mahasiswa dapat menerapkan pengetahuan teoritis yang diperoleh selama perkuliahan ke dalam situasi nyata di lapangan, memahami secara langsung proses produksi serta pengendalian kualitas.

b. Pengembangan Keterampilan Teknis: Terlibat langsung dalam operasional pabrik memungkinkan mahasiswa untuk mempelajari penggunaan peralatan produksi, teknologi otomatisasi, dan alat pengujian yang digunakan dalam pengendalian kualitas.

c. Persiapan Karir: Pengalaman magang di PT Tirta Intimizu Nusantara membantu mahasiswa memahami ekspektasi industri dan persiapan untuk memasuki dunia kerja dengan lebih percaya diri, terutama dalam bidang teknik dan manufaktur.

2. Manfaat Bagi Perusahaan

Perusahaan juga memperoleh banyak manfaat dari keikutsertaan mahasiswa dalam program magang ini, antara lain:

a. Sumber Tenaga Kerja Muda dan Inovatif: Kehadiran mahasiswa magang memberikan energi baru bagi perusahaan dengan ide-ide segar dan semangat inovasi. Mereka dapat membantu dalam mengidentifikasi masalah yang mungkin tidak terlihat oleh karyawan yang sudah terbiasa dengan rutinitas kerja.

b. Pengembangan SDM Masa Depan: Dengan melibatkan mahasiswa dalam kegiatan operasional perusahaan, PT Tirta Intimizu Nusantara dapat mengidentifikasi talenta-talenta muda yang berpotensi untuk direkrut sebagai karyawan di masa depan, sekaligus memperkuat hubungan antara industri dan institusi pendidikan.

(17)

5

c. Efisiensi dan Produktivitas: Mahasiswa magang dapat membantu dalam berbagai tugas, termasuk observasi dan dokumentasi, sehingga membantu meningkatkan efisiensi kerja dan produktivitas di lingkungan pabrik.

3. Manfaat Bagi Universitas

Bagi universitas, program magang di perusahaan besar seperti PT Tirta Intimizu Nusantara memberikan beberapa manfaat penting, di antaranya:

a. Meningkatkan Reputasi dan Akreditasi: Kerjasama dengan perusahaan terkemuka dalam penyelenggaraan program magang membantu universitas dalam meningkatkan reputasinya sebagai institusi pendidikan yang memiliki hubungan erat dengan dunia industri, yang pada gilirannya dapat memperbaiki akreditasi program studi.

b. Feedback untuk Kurikulum: Hasil dari pelaksanaan magang dapat menjadi umpan balik yang berharga bagi universitas dalam menyempurnakan kurikulum. Mahasiswa yang kembali dari magang dapat memberikan masukan terkait keterampilan yang dibutuhkan di lapangan, sehingga kurikulum dapat disesuaikan dengan kebutuhan industri.

c. Peningkatan Kerjasama Industri: Program magang ini membuka peluang bagi universitas untuk menjalin hubungan yang lebih erat dengan perusahaan, tidak hanya dalam hal penempatan mahasiswa magang tetapi juga dalam bentuk kolaborasi riset, pengembangan inovasi, atau penyelenggaraan seminar dan lokakarya bersama.

Program magang ini juga mempererat hubungan antara universitas dan industri, memungkinkan kolaborasi riset, inovasi, serta penyelenggaraan seminar dan lokakarya bersama. Hal ini mendorong pertukaran pengetahuan yang bermanfaat dan meningkatkan relevansi kurikulum dengan kebutuhan industri.

(18)

6 BAB II

KERANGKA TEORI DAN KONSEP

2.1 Produksi

Produksi di pabrik merujuk pada kegiatan mengubah bahan mentah menjadi barang jadi atau setengah jadi melalui proses yang terorganisir, melibatkan penggunaan tenaga kerja, mesin, dan teknologi. Pabrik merupakan pusat dari aktivitas produksi massal di mana barang-barang diproduksi dalam jumlah besar untuk memenuhi permintaan pasar. Kegiatan produksi di pabrik biasanya dikendalikan oleh standar tertentu untuk memastikan efisiensi, kualitas, dan konsistensi hasil produksi.

Produksi di pabrik dapat dibagi ke dalam beberapa tahapan utama, yaitu:

1. Pengadaan Bahan Baku

Tahap pertama dalam produksi adalah pengadaan bahan baku yang diperlukan untuk pembuatan produk. Sumber bahan baku dapat berupa material alami, komponen setengah jadi, atau bahan sintetis yang diperoleh dari berbagai pemasok. Pemilihan bahan baku yang tepat penting untuk menentukan kualitas produk akhir.

2. Perencanaan dan Desain Produksi

Pada tahap ini, pabrik merancang proses produksi berdasarkan jenis produk yang akan dibuat. Desain produk, rencana alur produksi, serta pemilihan mesin yang sesuai merupakan elemen penting yang akan memengaruhi efisiensi dan hasil akhir produksi.

3. Proses Manufaktur

Tahapan utama dari produksi pabrik adalah proses manufaktur, di mana bahan baku diolah menggunakan berbagai teknik produksi.

Bergantung pada jenis produk, teknik produksi dapat mencakup pemotongan, pengepresan, perakitan, pengelasan, pengecatan, pemanasan, atau proses kimia lainnya. Seluruh proses ini dilakukan oleh mesin-mesin canggih atau tenaga kerja terlatih.

(19)

7 4. Pengendalian Kualitas

Dalam pabrik modern, pengendalian kualitas adalah aspek yang sangat krusial. Pengendalian ini memastikan bahwa setiap produk yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Inspeksi manual, uji laboratorium, atau sensor otomatis sering digunakan untuk mendeteksi kesalahan atau cacat produk.

5. Pengemasan dan Distribusi

Setelah barang diproduksi dan lulus uji kualitas, tahap berikutnya adalah pengemasan. Proses pengemasan bertujuan untuk melindungi produk selama transportasi, memberikan informasi kepada konsumen, serta membuat produk lebih menarik di pasar. Setelah pengemasan, produk didistribusikan ke pasar melalui berbagai saluran distribusi seperti distributor, grosir, dan pengecer.

Ada berbagai jenis produksi pabrik yang dapat dibagi berdasarkan skala, metode, atau tujuan produksi. Beberapa di antaranya adalah:

1. Produksi Massal (Mass Production)

Produksi ini merupakan metode produksi dalam skala besar, di mana produk dihasilkan dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Jenis produksi ini cocok untuk barang-barang dengan permintaan tinggi dan memiliki standar kualitas yang seragam, seperti produk elektronik, pakaian, atau kendaraan bermotor.

2. Produksi Kustom (Custom Production)

Berbeda dengan produksi massal, produksi kustom mengacu pada proses pembuatan produk yang disesuaikan dengan spesifikasi khusus pelanggan. Ini lebih fleksibel, tetapi sering kali lebih mahal dan memakan waktu lebih lama, karena setiap produk dirancang secara unik.

3. Produksi Berkelanjutan (Continuous Production)

Dalam jenis produksi ini, pabrik beroperasi tanpa henti untuk menghasilkan produk tertentu secara berkelanjutan. Ini sering digunakan dalam industri kimia, minyak, atau energi, di mana produksi harus terus berlanjut untuk menjaga aliran output yang stabil.

(20)

8 4. Produksi Batch (Batch Production)

Produksi batch melibatkan pembuatan barang dalam kelompok atau batch, di mana produk diproduksi dalam jumlah tertentu dan diikuti dengan jeda sebelum batch berikutnya. Metode ini efisien untuk produk yang membutuhkan penyesuaian antara batch satu dan lainnya.

2.2 Quality Control

Quality control (QC) adalah proses sistematis yang dilakukan dalam suatu organisasi untuk memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Dalam produksi dan manufaktur, QC memainkan peran kunci untuk memastikan bahwa setiap produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang konsisten, aman digunakan, dan memenuhi spesifikasi yang diharapkan oleh pelanggan. Proses QC ini mencakup inspeksi, pengujian, dan tindakan korektif jika ditemukan cacat atau kesalahan pada produk.

Penerapan quality control sangat penting dalam dunia bisnis, terutama dalam industri yang menghasilkan barang dalam skala besar seperti manufaktur, makanan, farmasi, dan elektronik. Dengan adanya QC, perusahaan dapat meminimalisasi kerugian akibat produk cacat, meningkatkan reputasi merek, serta menjaga kepuasan pelanggan.

Quality control biasanya melibatkan beberapa tahapan kunci, yang bertujuan untuk mengidentifikasi potensi masalah sebelum produk mencapai konsumen. Berikut adalah beberapa tahapan utama dalam proses QC:

1. Penetapan Standar Kualitas

Sebelum proses produksi dimulai, organisasi menetapkan standar kualitas yang harus dipatuhi. Standar ini mencakup spesifikasi teknis, estetika, dan fungsional dari produk yang dihasilkan. Standar kualitas bisa berdasarkan standar industri, regulasi pemerintah, atau persyaratan pelanggan. Penetapan standar ini penting karena menjadi acuan dalam menentukan apakah suatu produk memenuhi atau tidak memenuhi kriteria kualitas.

(21)

9 2. Inspeksi Bahan Baku

Proses QC dimulai sejak bahan baku diperoleh. Inspeksi bahan baku dilakukan untuk memastikan bahwa bahan yang akan digunakan dalam produksi sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan. Ini mencegah masalah kualitas yang mungkin timbul di kemudian hari, karena bahan baku yang buruk akan berdampak negatif pada kualitas produk akhir.

3. Pengawasan Proses Produksi

Selama produksi berlangsung, pengendalian kualitas dilakukan dengan memantau setiap tahap produksi. Pengawasan ini bertujuan untuk memastikan bahwa proses produksi sesuai dengan standar operasional yang telah ditetapkan. Pekerja atau operator mesin biasanya dilatih untuk mendeteksi masalah-masalah kecil yang mungkin terjadi, seperti variasi dalam dimensi produk, cacat visual, atau masalah dalam fungsi mesin.

Dalam produksi massal, peralatan otomatis dan sensor sering digunakan untuk mendeteksi kesalahan secara real-time.

4. Pengujian Produk Akhir

Setelah proses produksi selesai, produk yang dihasilkan akan melalui tahap pengujian untuk memastikan bahwa produk memenuhi semua standar yang ditetapkan. Pengujian bisa bersifat fisik, kimia, atau fungsional, tergantung pada jenis produk. Sebagai contoh, dalam industri elektronik, produk diuji untuk memastikan bahwa mereka berfungsi dengan baik di bawah kondisi yang ditentukan, sementara dalam industri makanan, produk diuji untuk memastikan bahwa mereka aman untuk dikonsumsi dan memenuhi standar kebersihan.

5. Tindakan Korektif

Jika ditemukan produk yang cacat selama inspeksi atau pengujian, langkah selanjutnya adalah tindakan korektif. Tindakan korektif bisa berupa perbaikan produk, pengulangan proses produksi, atau penghentian sementara produksi untuk menyelidiki penyebab masalah. Tujuan tindakan korektif adalah untuk memastikan bahwa masalah yang sama tidak terjadi kembali di masa mendatang.

(22)

10 6. Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan

Setelah tindakan korektif dilakukan, penting bagi organisasi untuk mengevaluasi proses QC secara keseluruhan. Evaluasi ini dapat mengidentifikasi area-area yang memerlukan perbaikan atau pengoptimalan. Selain itu, pendekatan perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) seperti metode PDCA (Plan-Do-Check-Act) atau Six Sigma sering digunakan untuk meningkatkan efektivitas proses QC dalam jangka panjang.

Dalam melaksanakan quality control, terdapat berbagai metode dan teknik yang bisa digunakan, tergantung pada industri dan jenis produk yang dihasilkan.

Beberapa metode yang umum digunakan adalah:

1. Statistical Process Control (SPC)

SPC adalah metode yang menggunakan teknik statistik untuk memonitor dan mengontrol kualitas proses produksi. Dengan mengumpulkan dan menganalisis data dari proses produksi, SPC dapat membantu mengidentifikasi variasi yang tidak diinginkan dalam produksi, serta memungkinkan perusahaan untuk melakukan tindakan korektif sebelum masalah menjadi serius.

2. Acceptance Sampling

Dalam metode ini, sejumlah sampel produk diambil dari produksi massal untuk diuji kualitasnya. Jika sampel tersebut memenuhi standar kualitas, maka seluruh batch produk dianggap layak. Namun, jika terlalu banyak cacat ditemukan dalam sampel, batch tersebut bisa ditolak atau dilakukan inspeksi lebih lanjut.

3. Failure Mode and Effects Analysis (FMEA)

FMEA adalah teknik proaktif yang digunakan untuk mengidentifikasi potensi cacat atau kegagalan dalam suatu produk atau proses, serta mengevaluasi dampaknya. Dengan memahami potensi kegagalan, perusahaan dapat merancang langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko tersebut.

(23)

11 4. Total Quality Management (TQM)

TQM adalah pendekatan komprehensif terhadap quality control yang melibatkan seluruh organisasi, dari manajemen puncak hingga karyawan lini produksi. TQM menekankan pada budaya organisasi yang berfokus pada kualitas dan perbaikan berkelanjutan, dengan melibatkan semua aspek dari desain produk, manajemen proses, hingga kepuasan pelanggan.

2.3 Pompa Air

Pompa air adalah perangkat mekanis yang berfungsi untuk memindahkan air dari satu tempat ke tempat lain, biasanya dengan meningkatkan tekanan agar air dapat mengalir melalui sistem pipa atau saluran tertentu. Pompa air digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk rumah tangga, pertanian, industri, dan instalasi pengolahan air. Fungsinya sangat vital dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk keperluan rumah tangga seperti penyediaan air bersih maupun untuk sistem irigasi pertanian dan operasi industri yang memerlukan pasokan air secara terus-menerus.

Pompa air dapat dikategorikan berdasarkan prinsip kerja dan penggunaannya. Dua jenis utama pompa air adalah pompa sentrifugal dan pompa perpindahan positif. Pompa sentrifugal bekerja dengan menggunakan impeler yang berputar untuk memberikan tekanan pada air, sehingga air terdorong ke luar melalui pipa keluaran. Pompa ini sering digunakan dalam sistem distribusi air karena kemampuan mengalirkan volume besar air pada tekanan rendah hingga sedang.

Sedangkan pompa perpindahan positif, seperti pompa piston dan pompa diafragma, memindahkan air dengan cara memindahkan volume tetap air pada setiap siklus operasi. Pompa ini sangat efektif untuk situasi di mana diperlukan tekanan tinggi atau cairan dengan viskositas tinggi.

Dalam rumah tangga, pompa air umumnya digunakan untuk menarik air dari sumur atau tangki penampungan ke sistem distribusi rumah. Pompa ini sering dihubungkan dengan sistem pipa untuk memastikan pasokan air ke berbagai titik, seperti kamar mandi, dapur, dan taman. Tergantung pada kedalaman sumber air, pompa sumur dangkal atau pompa submersible (pompa yang direndam di dalam air) sering digunakan. Di sisi lain, dalam industri, pompa air digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari sirkulasi air pendingin dalam mesin hingga

(24)

12

pengangkutan air dalam proses manufaktur. Pompa industri biasanya lebih besar dan memiliki daya yang lebih tinggi dibandingkan pompa rumah tangga karena harus menangani volume air yang lebih besar dan tekanan yang lebih tinggi.

Pompa air, seperti perangkat mekanis lainnya, memerlukan perawatan rutin untuk memastikan kinerjanya tetap optimal dan umur pakainya panjang. Beberapa aspek penting dalam perawatan pompa air meliputi pembersihan filter untuk menghindari penyumbatan, pemeriksaan pada segel dan sambungan untuk mencegah kebocoran, serta pelumasan komponen yang bergerak agar mengurangi gesekan dan keausan. Pada pompa submersible, perawatan mungkin melibatkan pemeriksaan terhadap isolasi listrik dan kondisi kabel untuk menghindari korsleting. Pemeliharaan yang teratur akan mencegah kerusakan mendadak dan memperpanjang masa pakai pompa, menghindari biaya perbaikan yang tinggi dan gangguan pada pasokan air.

Dengan kemajuan teknologi, pompa air kini lebih efisien dan ramah lingkungan. Inovasi seperti pompa tenaga surya telah menjadi populer, terutama di daerah terpencil atau di lokasi yang akses listriknya terbatas. Pompa ini memanfaatkan panel surya untuk menghasilkan energi yang diperlukan untuk mengoperasikan pompa, sehingga mengurangi ketergantungan pada listrik konvensional dan bahan bakar fosil. Selain itu, pompa air pintar (smart water pumps) yang dilengkapi dengan sensor dan sistem kontrol otomatis memungkinkan pengaturan penggunaan air secara efisien, serta mendeteksi kebocoran atau masalah teknis lainnya secara lebih cepat. Inovasi ini tidak hanya menghemat biaya operasional tetapi juga mendukung upaya keberlanjutan lingkungan.

(25)

13 BAB III PROSES MAGANG

3.1 Persiapan Teknis

Persiapan teknis adalah langkah awal yang sangat penting sebelum memulai kegiatan magang di PT Tirta Intimizu Nusantara, terutama di bagian produksi dan quality control. Hal ini bertujuan agar mahasiswa atau peserta magang dapat memahami secara mendalam mengenai alat, sistem, dan proses produksi yang akan digunakan selama magang berlangsung. Dalam pabrik pompa air seperti Shimizu, peserta magang harus familiar dengan berbagai mesin, alat produksi, serta teknik quality control yang diterapkan. Sebelum magang dimulai, ada beberapa persiapan teknis yang harus dilakukan, di antaranya:

1. Pemahaman Produk dan Teknologi

Mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman dasar mengenai produk utama perusahaan, yaitu pompa air Shimizu. Mahasiswa perlu memahami berbagai jenis pompa air, prinsip kerja dari pompa, serta teknologi yang digunakan dalam proses produksi. Informasi ini biasanya diberikan oleh perusahaan melalui presentasi awal atau buku panduan produk yang disediakan kepada mahasiswa. Dengan mengetahui jenis-jenis pompa yang diproduksi dan cara kerja pompa air, mahasiswa akan lebih mudah memahami bagaimana proses produksi dan quality control dilaksanakan. Mereka juga perlu mengenal teknologi yang digunakan, termasuk mesin-mesin dan peralatan yang berperan dalam proses produksi.

2. Penguasaan Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Sebelum mahasiswa memulai aktivitas di lapangan, penting bagi mereka untuk memahami standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang berlaku di pabrik. Pelatihan K3 biasanya dilakukan di awal magang untuk memastikan mahasiswa mengetahui protokol keselamatan, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) seperti helm, sarung tangan, pelindung telinga, serta masker. Selain itu, mahasiswa perlu memahami prosedur darurat, seperti jalur evakuasi dan cara menggunakan alat pemadam kebakaran. Dengan penguasaan protokol K3, mereka dapat

(26)

14

menjalankan tugas magang dengan aman, terutama karena bekerja di lingkungan pabrik yang menggunakan mesin berat dan alat-alat berisiko tinggi.

3. Penguasaan Alat dan Mesin Produksi

Sebelum masuk ke area produksi, mahasiswa harus melalui pelatihan penggunaan mesin dan alat yang digunakan dalam produksi pompa air Shimizu. Mesin-mesin ini mencakup mesin cetak, mesin perakitan, serta alat-alat uji yang dipakai dalam quality control. Pemahaman dasar tentang cara kerja mesin, baik dari segi operasional maupun pemeliharaan, sangat diperlukan agar mahasiswa dapat mengikuti proses kerja di pabrik. Mahasiswa juga perlu mempelajari penggunaan perangkat uji yang digunakan dalam quality control. Perangkat ini meliputi alat uji tekanan, uji kebocoran, uji daya tahan, dan uji performa lainnya yang bertujuan memastikan kualitas pompa air memenuhi standar yang telah ditetapkan.

4. Simulasi Kerja

Sebelum mahasiswa benar-benar masuk ke lapangan, simulasi kerja sering dilakukan untuk memastikan mereka siap bekerja di lapangan.

Simulasi ini bisa berupa praktek menggunakan mesin di bawah bimbingan supervisor atau tenaga ahli. Dengan simulasi, mahasiswa dapat belajar mengoperasikan alat dan mesin yang sebenarnya, meminimalisasi kesalahan, dan mendapatkan pengalaman langsung terkait situasi kerja di pabrik. Simulasi juga memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengenal prosedur operasional standar (SOP) yang berlaku di perusahaan, sehingga mereka dapat memahami tata cara bekerja yang aman dan efisien.

Selain itu, simulasi ini membantu mengidentifikasi potensi masalah atau tantangan yang mungkin dihadapi selama magang, memungkinkan mahasiswa untuk mendapatkan masukan yang konstruktif sebelum terjun langsung ke lingkungan kerja yang sesungguhnya. Dengan demikian, simulasi kerja berfungsi sebagai persiapan penting, memberikan kepercayaan diri, dan memastikan bahwa mahasiswa dapat bekerja dengan lebih kompeten dan terampil ketika memasuki dunia industri.

(27)

15 3.2 Persiapan Administrasi

Selain persiapan teknis, persiapan administrasi juga menjadi bagian yang sangat penting sebelum mahasiswa memulai magang di PT Tirta Intimizu Nusantara. Persiapan administrasi mencakup berbagai proses, mulai dari pengajuan surat, pemenuhan persyaratan dokumen, hingga pembuatan kontrak magang.

Tujuan dari persiapan ini adalah untuk memastikan bahwa segala hal administratif sudah diurus sebelum mahasiswa terlibat langsung dalam proses magang.

1. Pengajuan Surat Permohonan Magang

Langkah pertama dalam persiapan administrasi adalah pengajuan surat permohonan magang. Biasanya, mahasiswa harus mendapatkan persetujuan dari pihak universitas dan menyiapkan surat permohonan yang ditujukan kepada perusahaan. Surat ini biasanya berisi permohonan resmi untuk magang, periode magang, serta program studi yang relevan dengan posisi yang ditawarkan di perusahaan. Setelah surat diterima, perusahaan akan memeriksa kelayakan dan ketersediaan posisi untuk mahasiswa magang. Jika permohonan diterima, perusahaan akan mengirimkan surat balasan yang menyatakan persetujuan serta detail tentang program magang.

2. Persiapan Dokumen Pendukung

Setelah pengajuan diterima, mahasiswa harus melengkapi dokumen- dokumen pendukung seperti Curriculum Vitae (CV), transkrip nilai, dan surat rekomendasi dari universitas. Dokumen-dokumen ini biasanya dibutuhkan untuk menilai latar belakang akademik mahasiswa serta relevansi keahliannya dengan posisi magang. Mahasiswa juga mungkin diminta untuk menandatangani perjanjian atau kontrak magang yang memuat syarat dan ketentuan selama program berlangsung. Selain dokumen personal, perusahaan mungkin juga meminta mahasiswa untuk melengkapi surat pernyataan kesediaan mengikuti aturan perusahaan, terutama terkait dengan jadwal, tanggung jawab, dan aturan internal yang berlaku di pabrik.

Hal ini penting untuk memastikan bahwa mahasiswa memahami kewajiban dan hak mereka selama magang.

(28)

16

3. Pengenalan Proses Administrasi Internal Perusahaan

Setelah semua dokumen diterima dan disetujui, perusahaan biasanya akan memberikan orientasi administratif kepada mahasiswa. Ini meliputi pengenalan terhadap prosedur internal perusahaan, sistem absensi, dan aturan kerja. Mahasiswa akan diperkenalkan dengan supervisor mereka dan dibekali dengan informasi penting terkait alur kerja yang harus diikuti selama magang. Orientasi ini penting untuk memudahkan mahasiswa dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja perusahaan. Mahasiswa akan diajarkan bagaimana cara berkomunikasi dengan atasan, pelaporan kerja, serta tata cara menggunakan fasilitas yang tersedia di perusahaan, seperti akses ke alat dan mesin produksi.

4. Asuransi dan Keselamatan Kerja

Sebagai bagian dari persiapan administrasi, perusahaan sering kali memastikan bahwa mahasiswa telah dilindungi oleh asuransi kecelakaan kerja selama menjalani magang. Hal ini merupakan bagian dari upaya menjaga keselamatan mahasiswa di lingkungan kerja yang berisiko tinggi, seperti pabrik produksi. Jika universitas atau perusahaan tidak menyediakan asuransi, mahasiswa disarankan untuk mengurus asuransi secara mandiri sebelum magang dimulai. Penting bagi mahasiswa untuk memahami cakupan dan ketentuan dari asuransi yang mereka pilih, termasuk jenis kecelakaan yang tercakup, prosedur klaim, serta jangka waktu perlindungan. Hal ini akan memberikan rasa aman dan memastikan bahwa mereka dapat fokus pada tugas magang tanpa khawatir tentang potensi risiko yang dapat terjadi. Selain itu, perusahaan atau universitas juga dapat memberikan pelatihan atau informasi terkait keselamatan kerja untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan. Dengan adanya perlindungan asuransi dan kesadaran akan prosedur keselamatan, baik mahasiswa, perusahaan, maupun universitas dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan magang yang lebih aman dan kondusif.

(29)

17 BAB IV HASIL MAGANG

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan

Sejarah panjang PT Tirta Intimizu Nusantara, produsen pompa air SHIMIZU, dimulai dengan sebuah tujuan mulia: menyediakan akses air bersih yang esensial bagi kehidupan manusia. Didirikan pada tahun 1990, SHIMIZU berkomitmen untuk menghadirkan inovasi teknologi dalam industri pompa air di Indonesia. Nama SHIMIZU sendiri, yang berasal dari bahasa Jepang, berarti “air jernih” atau “pure water,” mencerminkan fokus utama perusahaan pada kualitas dan keandalan produk dalam mengalirkan air bersih bagi masyarakat Indonesia.

SHIMIZU memulai perjalanan bisnisnya pada tahun 1990 dengan membangun pabrik pertama di Cikupa, Tangerang, dan mulai memproduksi pompa air sumur dangkal. Pada tahap awal ini, SHIMIZU meluncurkan berbagai model pompa, seperti PS-101 BIT, PS-126 BIT, PN-125 BIT, PS-150 BIT, dan PW-092 EA. Salah satu keunggulan utama yang dibawa SHIMIZU sejak awal adalah teknologi Pressure Switch pada beberapa tipe pompa, yang memungkinkan pengoperasian otomatis berdasarkan tekanan air. Selain itu, SHIMIZU menjadi pelopor dalam produksi Pressure Tank dan Small Tank di Indonesia, yang dirancang dengan membran karet khusus untuk meningkatkan kestabilan saklar otomatis. Hal ini menjadikan SHIMIZU sebagai produsen pompa air pertama di Indonesia yang menghadirkan inovasi dalam teknologi saklar otomatis, yang sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan air bersih secara efisien.

Seiring dengan meningkatnya permintaan dan kebutuhan pasar, SHIMIZU memindahkan fasilitas produksinya ke Balaraja, Tangerang pada tahun 2002.

Kepindahan ini memungkinkan perusahaan untuk mengembangkan kapasitas produksinya secara signifikan. Pabrik yang awalnya hanya seluas 1,5 hektar kini telah berkembang hingga mencapai 23 hektar. Pada tahun-tahun berikutnya, SHIMIZU membentuk divisi Research and Development (R&D) yang bertanggung jawab dalam mengembangkan produk baru dan meningkatkan teknologi yang sudah ada. Divisi ini memegang peranan penting dalam menghasilkan inovasi- inovasi yang menjadi ciri khas SHIMIZU. Selain itu, perusahaan juga membangun

(30)

18

fasilitas Computerized Test Bench Room untuk memastikan pengendalian mutu yang ketat. Setiap model pompa air SHIMIZU melalui uji Life Cycle Test selama 24 jam nonstop, memastikan performa dan daya tahan produk sebelum sampai di tangan konsumen.

Komitmen SHIMIZU terhadap kualitas produk akhirnya mendapatkan pengakuan internasional pada tahun 2010 dengan diterimanya sertifikasi ISO 9001 dari lembaga sertifikasi SGS. Sertifikasi ini menandakan bahwa SHIMIZU telah menerapkan sistem manajemen mutu yang sesuai dengan standar internasional, menjamin konsistensi dan keandalan produk yang dihasilkan. Pada tahun 2011, SHIMIZU menjadi merek pompa air pertama di Indonesia yang berhasil meraih sertifikasi SNI dari SUCOFINDO. Penghargaan ini merupakan bukti lebih lanjut atas kualitas dan keamanan produk-produk SHIMIZU, yang telah memenuhi standar nasional yang ketat.

Dalam rangka mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar, SHIMIZU terus berinovasi dengan menghadirkan teknologi terbaru. Pada tahun 2015, SHIMIZU memperkenalkan Automatic Pressure Control (APC), sebuah perangkat canggih yang menggabungkan Pressure Switch dan Flow Switch dalam satu sistem. Inovasi ini meningkatkan keefektifan dan efisiensi pengendalian tekanan air, yang sangat penting bagi para pengguna di rumah tangga maupun industri kecil. Selain itu, SHIMIZU juga meluncurkan pompa air otomatis terbaru dengan tipe PL-138 BIT, yang menggunakan material Plastik Engineering seperti PP (Polypropylene) untuk meningkatkan ketahanan dan kekuatan pompa. Material ini tidak hanya ringan, tetapi juga tahan terhadap korosi, sehingga ideal untuk digunakan di berbagai kondisi lingkungan.

Pada tahun 2017, SHIMIZU meluncurkan rangkaian produk baru, yaitu Submersible Deep Well Pump 3 Inch Long Cable (Premium Series), yang dirancang khusus untuk sumur dalam dengan posisi pompa terendam di dalam air. Produk- produk seperti SPG20-311K BIT, SPG20-315K BIT, SPG20-321K BIT, SPG20- 333K BIT, dan SPG20-327K BIT memperluas portofolio SHIMIZU dalam menyediakan solusi pompa air untuk berbagai kebutuhan, termasuk sumur yang memiliki kedalaman lebih dari 30 meter. Pada tahun 2019, SHIMIZU meluncurkan inovasi baru dengan menghadirkan Inverter Booster Pump (IBP-375 BIT), sebuah

(31)

19

pompa air berteknologi inverter yang dirancang untuk memberikan tekanan air yang stabil, bahkan di lingkungan dengan pasokan air yang tidak konsisten.

Teknologi inverter memungkinkan pengoperasian pompa dengan konsumsi energi yang lebih efisien, sehingga pengguna dapat menghemat biaya listrik.

Inovasi terus berlanjut hingga tahun 2022 dan 2023, ketika SHIMIZU memperkenalkan model-model baru seperti PB-158 BIT, PB-228 BIT, dan PLW- 150 BIT, yang didesain untuk memberikan solusi pompa air yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Pada periode yang sama, SHIMIZU meluncurkan SIP-500 BIT, sebuah Smart Inverter Booster Pump yang mampu menyesuaikan tekanan air secara otomatis berdasarkan kebutuhan pengguna. Dengan total lebih dari 70 model produk yang sudah dikembangkan, SHIMIZU telah menjadi salah satu produsen pompa air rumah tangga terlengkap di Indonesia. Komitmen perusahaan untuk terus berinovasi dan memberikan kualitas terbaik menjadikan SHIMIZU sebagai mitra terpercaya dalam memenuhi kebutuhan air bersih bagi keluarga Indonesia.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi dari PT Tirta Intimizu Nusantara adalah: “Menjadi produsen pompa air terbesar di Indonesia”.

Untuk mewujudkan visi tersebut, perusahaan ini mempunyai misi, yaitu:

“Melakukan pengembangan-pengembangan dan inovasi pada produk pompa air yang diciptakan untuk terciptanya kepuasan pelanggan”.

(32)

20 4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Berikut ini adalah struktur organisasi dari perusahaan tempat pelaksanaan magang.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

4.2 Permasalahan Selama Magang

Berikut ini adalah beberapa permasalahan yang ditemukan mahasiswa selama magang:

1. Permasalahan Teknis dalam Proses Produksi

Selama magang, salah satu permasalahan yang sering muncul adalah terkait proses produksi pompa air. Mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi, seperti mesin cetak dan mesin perakitan, memerlukan perawatan rutin. Beberapa kali terjadi kendala teknis seperti gangguan pada mesin cetak yang menyebabkan penundaan dalam proses produksi. Kendala ini menyebabkan target produksi harian tidak dapat tercapai sesuai jadwal yang ditentukan. Mahasiswa magang juga mengalami kesulitan dalam memahami pengoperasian mesin yang sangat teknis, terutama saat mereka tidak memiliki latar belakang teknis yang mendalam tentang mesin produksi.

(33)

21

2. Keterbatasan Akses ke Informasi Proses Quality Control

Bagian Quality Control (QC) memainkan peran penting dalam memastikan bahwa setiap produk pompa air yang diproduksi sesuai dengan standar kualitas perusahaan. Namun, selama magang, terkadang mahasiswa tidak mendapatkan akses yang lengkap ke seluruh tahapan proses QC.

Beberapa informasi mengenai standar kualitas dan parameter pengujian, seperti tingkat tekanan dan daya tahan pompa air, tidak sepenuhnya dijelaskan kepada mahasiswa magang. Keterbatasan akses ini membuat mahasiswa kesulitan memahami secara menyeluruh bagaimana kualitas produk dijaga dari awal hingga akhir proses produksi.

3. Komunikasi dan Koordinasi dengan Tim Produksi

Permasalahan komunikasi sering kali muncul ketika mahasiswa magang berkoordinasi dengan tim produksi. Perbedaan budaya kerja antara mahasiswa magang yang masih dalam tahap pembelajaran dengan karyawan tetap yang sudah terbiasa dengan ritme produksi sering kali menyebabkan kesenjangan komunikasi. Mahasiswa magang sering kali merasa ragu untuk menanyakan hal-hal teknis yang belum mereka pahami, sementara karyawan produksi kadang-kadang terlalu sibuk untuk memberikan penjelasan yang rinci. Hal ini mengakibatkan kurangnya pemahaman mahasiswa magang terhadap beberapa aspek penting dalam proses produksi.

4. Keterbatasan Waktu untuk Memahami Proses secara Mendalam Durasi magang yang terbatas sering menjadi tantangan bagi mahasiswa dalam mempelajari seluruh proses yang ada di pabrik, mulai dari produksi hingga quality control. Dengan begitu banyak aspek teknis yang harus dipelajari, mahasiswa magang merasa kesulitan untuk mendalami setiap tahap proses dalam waktu yang singkat. Selain itu, mahasiswa juga harus menyelesaikan tugas-tugas akademik yang terkait dengan magang, seperti penulisan laporan dan presentasi, yang juga memerlukan waktu dan perhatian.

(34)

22 BAB V PEMBAHASAN

5.1 Hasil Magang

5.1.1 Deskripsi Tugas Selama Magang

Magang sebagai quality control (QC) di PT Tirta Intimizu Nusantara, pabrik yang memproduksi pompa air SHIMIZU, adalah pengalaman yang sangat berharga.

Sebagai salah satu perusahaan terkemuka dalam industri pompa air di Indonesia, PT Tirta Intimizu Nusantara memiliki sistem kontrol kualitas yang ketat untuk memastikan bahwa setiap produk yang dihasilkan memenuhi standar tinggi yang telah ditetapkan. Tugas-tugas selama magang sebagai bagian dari tim QC mencakup berbagai tanggung jawab yang terkait dengan pemeriksaan kualitas produk, pengujian ketahanan, pemeliharaan dokumentasi, dan kolaborasi dengan tim produksi serta divisi lain di perusahaan.

1. Pemeriksaan Kualitas Bahan Baku

Sebagai bagian dari tim QC, salah satu tugas pertama yang dilakukan adalah memastikan kualitas bahan baku yang masuk ke pabrik.

Bahan baku seperti komponen metal, plastik, karet, dan komponen listrik yang digunakan dalam perakitan pompa air harus memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan. Setiap batch bahan baku yang datang ke pabrik diperiksa secara menyeluruh sebelum digunakan dalam proses produksi.

Proses pemeriksaan ini melibatkan pengecekan visual untuk memastikan tidak ada cacat pada komponen, pengujian sampel untuk mengukur kekuatan, ketahanan, dan komposisi bahan, serta memastikan bahwa bahan tersebut sesuai dengan standar SNI dan ISO yang dimiliki perusahaan. Jika ditemukan ketidaksesuaian atau cacat pada bahan baku, tim QC bertanggung jawab untuk menolak batch tersebut dan melaporkannya kepada divisi pembelian atau pemasok untuk tindakan lebih lanjut.

(35)

23 2. Pengawasan Proses Produksi

Tugas utama lainnya adalah mengawasi jalannya proses produksi.

Di sini, QC tidak hanya bertugas di akhir proses, tetapi terlibat dalam setiap tahap produksi untuk memastikan bahwa semua prosedur berjalan sesuai dengan standar operasional perusahaan. Sebagai contoh, selama tahap perakitan pompa air, QC memeriksa apakah setiap komponen dirakit dengan benar dan sesuai dengan spesifikasi desain. Pengawasan dilakukan dengan mendokumentasikan setiap langkah proses produksi, mengukur performa mesin, dan memastikan bahwa tidak ada kesalahan atau penyimpangan yang terjadi. Setiap potensi masalah yang ditemukan selama proses produksi harus segera dilaporkan agar dapat diperbaiki sebelum produksi lanjut ke tahap berikutnya.

3. Pengujian Produk Akhir

Salah satu aspek paling penting dari tugas QC adalah melakukan pengujian terhadap produk akhir. Setiap pompa air yang telah selesai dirakit akan melalui serangkaian pengujian untuk memastikan kinerjanya.

Pengujian ini mencakup pengukuran tekanan air, daya hisap, konsumsi listrik, serta ketahanan fisik pompa terhadap penggunaan jangka panjang.

Di PT Tirta Intimizu Nusantara, pengujian produk dilakukan di Computerized Test Bench Room, sebuah ruangan khusus yang dilengkapi dengan teknologi mutakhir untuk memastikan hasil pengujian yang akurat.

Produk diuji dalam kondisi yang menyerupai penggunaan nyata oleh konsumen, dengan beberapa model bahkan diuji selama 24 jam non-stop di Life Cycle Test Room. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa setiap pompa air dapat berfungsi secara optimal selama masa pemakaian yang panjang dan tidak mengalami kerusakan dini.

4. Pemeliharaan Dokumentasi dan Pelaporan

Sebagai QC, tidak hanya pengujian dan pemeriksaan yang dilakukan, tetapi juga pemeliharaan dokumentasi dari seluruh proses yang terlibat. Setiap tahap pemeriksaan dan pengujian harus didokumentasikan dengan teliti untuk keperluan audit, baik internal maupun eksternal, dan juga untuk memudahkan pelacakan jika terjadi masalah pada produk di

(36)

24

masa depan. Dokumentasi yang dibuat meliputi laporan harian tentang pemeriksaan kualitas bahan baku, pengujian produk, hasil pengawasan di lini produksi, serta catatan tentang masalah yang ditemukan dan bagaimana masalah tersebut diatasi. Laporan-laporan ini biasanya diberikan kepada manajer QC dan tim produksi untuk dianalisis lebih lanjut. Dengan adanya dokumentasi yang lengkap, perusahaan dapat melakukan perbaikan terus- menerus pada proses produksinya.

5. Kolaborasi dengan Tim Produksi dan R&D

Seorang QC juga berperan sebagai jembatan antara divisi produksi dan research and development (R&D). Ketika QC menemukan adanya masalah pada proses produksi atau pada produk yang dihasilkan, QC harus bekerja sama dengan tim produksi untuk mencari solusi yang cepat dan efektif. QC juga berkolaborasi dengan divisi R&D untuk mengidentifikasi potensi perbaikan pada desain produk atau pada sistem produksi yang digunakan. Kolaborasi ini sangat penting, terutama ketika perusahaan sedang mengembangkan produk baru atau menerapkan teknologi baru seperti Automatic Pressure Control. QC memastikan bahwa inovasi yang diciptakan oleh tim R&D dapat diterapkan dengan baik di lini produksi dan tetap memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.

6. Pelatihan dan Pengembangan Keterampilan

Selama magang, mahasiswa juga berkesempatan untuk mengikuti pelatihan yang diadakan oleh perusahaan, terutama yang berkaitan dengan sistem manajemen mutu ISO 9001 dan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Pelatihan ini membantu memahami lebih dalam mengenai pentingnya kontrol kualitas dan standar internasional yang diterapkan oleh PT Tirta Intimizu Nusantara. Pelatihan ini juga mencakup pemahaman tentang penggunaan peralatan pengujian modern dan bagaimana melakukan analisis data hasil pengujian. Dengan adanya pelatihan ini, kemampuan QC untuk menganalisis dan memahami hasil pengujian semakin baik, sehingga dapat memberikan rekomendasi yang lebih tepat untuk perbaikan kualitas produk.

(37)

25

7. Resolusi Masalah dan Pengambilan Keputusan

QC sering kali harus mengambil keputusan cepat saat ditemukan masalah dalam proses produksi atau saat hasil pengujian menunjukkan produk tidak sesuai standar. Keputusan ini mungkin berupa penghentian sementara produksi, penggantian komponen, atau rekomendasi untuk memperbaiki desain produk. Pengambilan keputusan yang cepat dan tepat sangat penting untuk memastikan bahwa masalah tidak menyebar lebih jauh dan tidak berdampak pada produk dalam jumlah besar. Selama magang, mahasiswa akan dilatih untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan ini, bekerja sama dengan supervisor QC dan tim produksi untuk mencari solusi yang efektif dan efisien. Dengan demikian, keterampilan analitis dan pemecahan masalah yang dimiliki oleh mahasiswa dapat berkembang dengan baik selama periode magang.

5.1.2 Mesin dan Peralatan

PT Tirta Intimizu Nusantara merupakan salah satu pabrik terkemuka dalam industri pompa air, khususnya produk pompa air SHIMIZU. Di dalam proses produksinya, pabrik ini memanfaatkan berbagai mesin dan peralatan yang canggih dan modern. Berikut adalah penjelasan mengenai mesin dan peralatan yang digunakan, termasuk produk jadi seperti pompa air SHIMIZU tipe PS 128 Bit dan PS 135 E Bit, serta alat-alat yang digunakan untuk pengujian dan kontrol kualitas.

1. Produk Jadi

Pompa air SHIMIZU tipe PS 128 Bit dan PS 135 E Bit merupakan produk unggulan dari PT Tirta Intimizu Nusantara.

a. Pompa Air Tipe PS 128 Bit

Gambar 5.1 Pompa Air Tipe PS 128 Bit

(38)

26

Pompa ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan air bersih di rumah tangga dan berbagai aplikasi lainnya. Memiliki daya hisap yang cukup tinggi, pompa ini dapat menarik air dari kedalaman hingga 8 meter dan dapat memompa air dengan kapasitas hingga 2.800 liter per jam. Ditenagai oleh motor listrik dengan daya 250 watt, PS 128 Bit memiliki efisiensi tinggi dan performa yang andal.

b. Pompa Air Tipe PS 135 E Bit

Gambar 5.2 Pompa Air Tipe PS 135 E Bit

Pompa ini adalah versi yang lebih kuat, ideal untuk kebutuhan komersial dan industri. Dengan kapasitas maksimum mencapai 3.600 liter per jam, pompa ini dapat digunakan untuk berbagai aplikasi, termasuk irigasi dan pengisian tangki air. Tipe ini menggunakan motor dengan daya 370 watt, sehingga lebih bertenaga dan efisien dalam penggunaannya.

Kedua tipe pompa ini dilengkapi dengan berbagai fitur seperti pengaman motor, pemutus arus otomatis, dan material tahan korosi, yang menjadikannya pilihan yang tepat untuk kebutuhan air bersih.

(39)

27

2. Alat untuk Mengetahui Standar Volt, Amper, dan Watt

Alat yang digunakan untuk mengukur standar volt, amper, dan watt dalam proses produksi pompa air adalah Multimeter.

Gambar 5.3 Multimeter

Alat ini berfungsi untuk mengukur berbagai parameter listrik, termasuk tegangan (volt), arus (amper), dan daya (watt). Dengan menggunakan multimeter, teknisi dapat melakukan pemeriksaan rutin pada setiap komponen motor pompa, memastikan bahwa semua bagian berfungsi dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Multimeter memiliki berbagai mode pengukuran, termasuk AC dan DC, serta dapat digunakan untuk memeriksa resistansi dan kontinuitas rangkaian.

3. Total Head untuk Mengetahui Hasil Hisapan

Total head adalah parameter penting dalam menentukan kinerja pompa air. Ini mengacu pada total ketinggian yang dapat dicapai oleh pompa dalam memindahkan air dari satu titik ke titik lainnya.

Gambar 5.4 Monometer

Untuk mengetahui total head, digunakan alat yang disebut Manometer atau Water Column Gauge. Alat ini mengukur tekanan

(40)

28

hidrostatik yang dihasilkan oleh pompa air, yang dapat dikonversi menjadi ketinggian air dalam meter. Total head biasanya dinyatakan dalam satuan meter kolom air (mCA) dan merupakan faktor penentu dalam aplikasi pompa, seperti daya hisap dan daya dorong. Pengukuran total head sangat penting untuk memastikan bahwa pompa yang digunakan sesuai untuk aplikasi tertentu, baik itu untuk kebutuhan rumah tangga maupun industri.

Dengan mengetahui total head, teknisi dapat memilih pompa yang tepat untuk aplikasi yang diinginkan, sehingga efisiensi dan efektivitas operasional dapat tercapai.

4. Alat Vakum

Alat vakum adalah perangkat yang digunakan untuk mengukur dan menciptakan kondisi vakum dalam sistem pompa air.

Gambar 5.5 Alat Vakum

Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan dalam sistem pompa, yang sering kali diperlukan untuk memastikan bahwa tidak ada kebocoran udara dalam sistem dan untuk memantau kinerja pompa selama operasi.

Alat vakum bekerja dengan cara mengukur tekanan relatif terhadap tekanan atmosfer. Dengan menggunakan alat ini, teknisi dapat memastikan bahwa pompa air beroperasi dalam kondisi optimal dan tidak mengalami penurunan performa akibat adanya kebocoran udara. Alat vakum juga digunakan dalam pengujian kualitas produk akhir. Dalam pengujian ini, produk yang telah dirakit diuji untuk memastikan bahwa tidak ada kebocoran yang dapat mempengaruhi kinerjanya. Jika ditemukan kebocoran, pompa akan diperbaiki atau diulang untuk memastikan kualitas yang optimal.

(41)

29 5. Alat Capacity

Alat untuk mengukur kapasitas adalah perangkat yang digunakan untuk menilai seberapa banyak air yang dapat dipindahkan oleh pompa dalam jangka waktu tertentu.

Gambar 5.6 Flow Meter

Alat ini digunakan untuk mengukur debit aliran air yang dihasilkan oleh pompa. Flow meter dapat memberikan informasi tentang seberapa efektif pompa bekerja dalam memindahkan air dari satu tempat ke tempat lainnya. Alat ini sering digunakan dalam proses pengujian produk akhir, di mana teknisi mengukur aliran air untuk memastikan bahwa pompa memenuhi spesifikasi kapasitas yang ditetapkan. Terdapat berbagai jenis flow meter, termasuk flow meter elektromagnetik, mekanik, dan ultrasonik.

Pemilihan jenis flow meter yang tepat tergantung pada aplikasi dan karakteristik fluida yang akan diukur. Dengan menggunakan alat ini, perusahaan dapat memastikan bahwa produk pompa air yang dihasilkan memiliki kapasitas sesuai yang diharapkan oleh konsumen. Dan dapat beroperasi dengan efisien dalam kondisi yang diinginkan. Selain itu, penggunaan flow meter juga membantu dalam mendeteksi adanya gangguan atau penurunan kinerja pompa lebih awal, sehingga pemeliharaan atau perbaikan dapat dilakukan sebelum masalah menjadi lebih besar.

Dengan demikian, flow meter tidak hanya memastikan kepatuhan terhadap standar kualitas, tetapi juga berkontribusi pada efisiensi operasional dan penghematan biaya dalam jangka panjang. Pemantauan aliran air secara terus menerus menggunakan alat ini juga dapat memberikan data berharga untuk analisis lebih lanjut dalam meningkatkan desain atau performa pompa

(42)

30

6. Alat untuk Mengecek Kebocoran Arus dan Kontak Body pada Pompa Air

Alat yang digunakan untuk mengecek kebocoran arus dan memastikan kontak body pada pompa air adalah Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) dan Insulation Resistance Tester.

Gambar 5.7 Alat untuk Mengecek Kebocoran Arus dan Kontak Body pada Pompa Air

ELCB adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi adanya kebocoran arus listrik yang mungkin terjadi pada pompa air. Alat ini berfungsi untuk melindungi peralatan dan pengguna dari potensi bahaya listrik yang diakibatkan oleh kebocoran arus. Jika terdeteksi adanya kebocoran, ELCB akan otomatis memutus arus listrik untuk mencegah kerusakan atau bahaya lebih lanjut.

Insulation Resistance Tester adalah alat yang digunakan untuk mengukur resistansi isolasi pada pompa air. Dengan mengukur resistansi ini, teknisi dapat menentukan apakah ada kerusakan pada isolasi yang dapat menyebabkan kebocoran arus. Alat ini penting untuk memastikan bahwa semua komponen listrik dalam pompa berfungsi dengan baik dan aman untuk digunakan. Penggunaan kedua alat ini dalam proses pengujian produk akhir sangat penting untuk memastikan bahwa pompa air tidak hanya berfungsi dengan baik, tetapi juga aman untuk digunakan oleh konsumen.

(43)

31 7. Alat Sigmat untuk Alat Ukur Tes

Alat Sigmat adalah alat yang digunakan untuk melakukan pengujian dan pengukuran pada berbagai parameter pompa air, termasuk tekanan, suhu, dan aliran.

Gambar 5.8 Sigmat

Alat ini dapat mengukur berbagai parameter secara bersamaan, memberikan informasi yang lengkap mengenai kinerja pompa. Penggunaan alat Sigmat sangat membantu dalam proses pengujian, karena teknisi dapat dengan cepat mendapatkan data yang diperlukan untuk analisis dan evaluasi kinerja produk. Alat ini sering digunakan dalam pengujian akhir sebelum produk dikirim ke konsumen. Dengan alat Sigmat, setiap produk dapat diuji secara menyeluruh untuk memastikan bahwa mereka memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.

5.1.3 Laporan QC Line

Laporan QC Line atau Quality Control Line adalah bagian penting dari proses pengawasan kualitas di sebuah pabrik, termasuk di PT Tirta Intimizu Nusantara, produsen pompa air Shimizu. Laporan ini berfungsi untuk mendokumentasikan dan memastikan bahwa setiap produk yang melewati jalur produksi telah memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan sebelum siap dikirim ke konsumen. Dalam proses ini, berbagai aspek dari produk, seperti fungsionalitas, keamanan, dan ketahanan, diuji dan diverifikasi. Laporan QC Line mencatat hasil dari pengujian tersebut, serta tindakan korektif yang diambil jika ditemukan produk yang tidak memenuhi standar.

Pada tahap awal, QC Line bertanggung jawab untuk memeriksa kualitas bahan baku yang akan digunakan dalam produksi pompa air. Pengendalian kualitas dilakukan dengan mengukur dan mengevaluasi spesifikasi bahan baku seperti logam, plastik, dan komponen listrik yang akan dirakit menjadi pompa. Setiap bahan yang tidak sesuai dengan standar akan segera dikembalikan atau diganti untuk memastikan bahwa proses produksi tidak terganggu oleh material berkualitas

(44)

32

rendah. Laporan QC Line dalam tahap ini mencatat penerimaan, evaluasi, dan tindakan atas bahan baku, serta mengidentifikasi sumber masalah yang mungkin terjadi.

Di sepanjang proses produksi, QC Line memeriksa setiap tahap perakitan pompa air. Tim QC menguji komponen-komponen seperti motor, impeller, dan segel untuk memastikan semuanya terpasang dengan benar dan berfungsi optimal.

Laporan QC mencatat semua hasil pengujian, termasuk jika ada cacat produk atau masalah fungsionalitas yang ditemukan. Jika produk ditemukan cacat, teknisi QC akan menghentikan proses produksi untuk perbaikan atau penggantian komponen.

Ini memastikan bahwa tidak ada produk yang cacat atau tidak aman yang lolos ke tahap selanjutnya dalam proses produksi.

Setelah produk selesai dirakit, dilakukan pengujian akhir yang komprehensif. Pengujian ini meliputi pengecekan voltase, arus, daya, serta performa pompa air dalam hal tekanan dan aliran air. QC Line juga memeriksa kebocoran arus, kontak body, dan kualitas penyegelan pada produk. Semua data pengujian ini dicatat dalam Laporan QC Line, yang memberikan bukti dokumentasi bahwa produk telah melalui uji kualitas yang ketat. Jika ada produk yang gagal dalam pengujian ini, produk tersebut akan ditarik dari jalur produksi dan diperbaiki atau dibuang, tergantung pada tingkat kerusakan.

5.2 Pembahasan

Pembahasan dalam laporan magang ini akan membahas secara mendalam berbagai aspek yang terkait dengan proses produksi, kontrol kualitas, serta pengalaman dan pengamatan yang didapat selama magang. Pembahasan ini bertujuan untuk memberikan wawasan mengenai bagaimana pompa air diproduksi dan diinspeksi sebelum didistribusikan kepada konsumen, termasuk standar-standar yang diterapkan untuk memastikan kualitas produk yang optimal. dan kepuasan pelanggan. Selama magang, penulis akan memaparkan berbagai tahapan dalam proses produksi pompa air, mulai dari perencanaan dan desain, pemilihan bahan baku, hingga perakitan dan pengujian akhir produk. Selain itu, penulis juga akan menggali lebih dalam mengenai prosedur kontrol kualitas yang diterapkan, termasuk pengujian fungsionalitas, ketahanan, dan keamanan pompa air.

Pengalaman langsung selama magang memberikan kesempatan untuk memahami

Referensi

Dokumen terkait

Laporan akhir ini berjudul “Analisis Perhitungan Harga Pokok Produksi Air Minum Dalam Kemasan Gelas pada PT Tirta Palembang Indotara.” Laporan akhir ini bertujuan

PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) merupakan badan usaha milik Negara. Produksi utama yang dihasilkan di PTPN XII ini adalah Teh Hitam CTC. Teh merupakan salah

PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) merupakan badan usaha milik Negara. Produksi utama yang dihasilkan di PTPN XII ini adalah Teh Hitam CTC. Teh merupakan salah

Selama magang penulis ditempatkan di Departemen Ketenagakerjaan Hubungan Industrial yang aktivitasnya mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan tenaga kerja di PT

ii PROYEK AKHIR MAGANG BERSERTIFIKAT KAMPUS MERDEKA PENGUJIAN MENGGUNAKAN METODE BLACK BOX PADA APLIKASI MANAJEMEN TESTING BERBASIS ANDROID DI PT QATROS TEKNOLOGI NUSANTARA

Tujuan Kerja Magang 1.2.1 Tujuan Umum Pelaksanaan kerja magang ini mempunyai tujuan untuk: • Menerapkan apa yang sudah dipelajari di perkuliahan • Mendapatkan pengalaman di dunia

Laporan magang tentang prosedur penerimaan kas di PT Adhikarya

Errn Satyanugra Hutama menyusun laporan magang di PT. Mekar Armada Jaya untuk memenuhi syarat kelulusan semester