• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Akhir Magang: Andi Muhammad Bintang Fadhilah - Network Engineer di PT. Mastersystem Infotama

N/A
N/A
Abidullah Mafaza

Academic year: 2025

Membagikan "Laporan Akhir Magang: Andi Muhammad Bintang Fadhilah - Network Engineer di PT. Mastersystem Infotama"

Copied!
65
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR MAHASISWA MAGANG

Nama : Andi Muhammad Bintang Fadhilah

NIM : 2201 90346 005

Posisi Magang : Network Engineer

Perusahaan / Sekolah : PT. Mastersystem Infotama TBK

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI REKAYASA KOMPUTER DAN JARINGAN

POLITEKNIK IDN BOGOR

2024

(2)

i. LEMBAR PERSETUJUAN

Nama Mahasiswa : Andi Muhammad Bintang Fadhilah Posisi Magang/Kerja : Network Engineer

NIM : 2201 90346 005

Jurusan : Teknologi Rekayasa Komputer dan Jaringan Disetujui telah mengikuti Praktek Kerja Lapangan (Magang/Kerja)

DOSEN PEMBIMBING

Muhamad Fikri, M.Ag NIDN 0403039502

Mengetahui,

KETUA PROGRAM STUDI TRKJ

Fauzi Abdul Rohim, M.T

NIDN 0416099005

(3)

ii. LEMBAR PENGESAHAN

Nama Mahasiswa : Andi Muhammad Bintang Fadhilah Posisi Magang/Kerja : Network Engineer

NIM : 2201 90346 005

Jurusan : Teknologi Rekayasa Komputer dan Jaringan Telah mengikuti ujian/seminar praktek magang/kerja pada tanggal

DOSEN PEMBIMBING DOSEN

Muhamad Fikri, M.Ag NIDN 0403039502

DOSEN PENGUJI 1 DOSEN PENGUJI 2

Nama Nama

NIDN/NIP NIDN/NIP

Mengetahui,

WADIR 1 AKADEMIK KAPRODI TRKJ

Muhamad Fikri, M.Ag Fauzi Abdul Rohim, M.T

NIDN 0403039502 NIDN 0416099005

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Ta’ala atas segala Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir magang/kerja ini dengan baik dan tepat waktu. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas akhir program magang/kerja yang telah dilaksanakan di PT.

Mastersystem Infotama selama 6 Bulan, dengan fokus pada bidang IT Network Engineer.

Selama menjalani program magang/kerja, penulis mendapatkan pengalaman berharga yang tidak hanya memperluas wawasan di bidang IT Network, tetapi juga memberikan pemahaman tentang dunia kerja yang sesungguhnya. Program ini menjadi kesempatan bagi penulis untuk mengasah keterampilan teknis, meningkatkan kemampuan kerja sama tim, serta memahami pentingnya profesionalisme dalam bekerja.

Penyusunan laporan ini tidak lepas dari dukungan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Allah Ta’ala, karena Kuasa-Nya lah yang telah memberikan segala Kemudahan, Kesehatan, dan Kekuatan sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan lancar

2. Kedua orang tua Ayahanda tercinta Andi Restudiansyah dan Ibunda tercinta Tri Liswanti yang telah membimbing, memfasilitiasi, mendukung, dan mendoakan penulis, serta adik - adik penulis, Langit dan Bumi yang juga memberikan support, serta hiburan sehingga penulis senantiasa bahagia dan semangat menjalani semua proses ini dengan lancar dan mudah 3. Bapak Dedi Gunawan, MT, CCIE, selaku Direktur Utama Politeknik IDN, adalah sosok yang

menjadi panutan bagi kami, para mahasiswa. Beliau adalah pribadi yang tangguh dengan mental baja dan visi seorang pebisnis ulung, yang tidak hanya memimpin dengan bijaksana, tetapi juga terus mendorong kami untuk menjadi individu yang tangguh, agamis, dan bermanfaat bagi umat. Dalam setiap langkahnya, beliau selalu memberikan saran, arahan, dan nasihat yang inspiratif, serta tanpa kenal lelah memastikan kami mendapatkan pendidikan terbaik, meski harus menghadapi berbagai tantangan yang berat. Keberanian dan keikhlasannya menghadirkan universitas gratis bagi kami adalah bukti nyata dari dedikasi dan perjuangan beliau demi mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkontribusi besar untuk masyarakat.

Beliau adalah teladan sejati yang mengajarkan kami untuk pantang menyerah, seperti yang telah beliau tunjukkan dalam setiap aspek kehidupannya.

4. Ustadz Muhammad Fikri, M.Ag, selaku Wakil Direktur I Bidang Akademik Politeknik IDN, yang telah kami anggap sebagai sosok Ayah pengganti. Beliau selalu menjadi tempat kami berbagi keluh kesah, khususnya saat menghadapi rasa futur dan kegundahan selama menjalani masa kerja/magang. Dengan kesabaran yang luar biasa, beliau senantiasa memberikan nasihat, ceramah, dan siraman rohani yang tidak hanya menjadi penghibur di saat lara, tetapi juga menjadi penguat iman kami agar tetap kokoh dalam menghadapi berbagai tantangan selama di tempat kerja/magang.

(5)

5. Para Senior dan juga rekan selama kerja/magang di PT. Mastersystem Infotama, Pak Raymond, Mas Fiqar, Mas Awan, Mas Fatah, Pak Arief, Mas Fathur, Mas Sanjip, dan rekan lainnya yang telah mempercayakan dan mengamanahkan penulis untuk melaksanakan program kerja/kontrak/magang selama 6 bulan diperusahaan.

6. Teman-teman satu jurusan dan seluruh mahasiswa Politeknik IDN, yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan kerja/magang ini. Terima kasih atas kebersamaan yang penuh kehangatan dan semangat, serta atas sikap saling bahu-membahu dalam mengatasi berbagai tantangan yang kita hadapi bersama. Dalam suka maupun duka, kalian senantiasa hadir untuk saling mendukung dan saling menasihati, menjadi pengingat dalam kebaikan dan kekuatan di saat-saat sulit. Persaudaraan yang terjalin di antara kita adalah anugerah yang sangat berharga, yang Insya Allah akan terus menjadi kenangan dan inspirasi dalam setiap langkah di masa depan sampai lulus dan juga setelahnya nanti Insya Allah.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan, baik dari segi isi maupun penulisan. Oleh karena itu, penulis sangat terbuka terhadap kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dan menjadi referensi yang berguna bagi pembaca, khususnya dalam memahami implementasi kerja di dunia industri.

Demikian kata pengantar ini penulis sampaikan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan keberkahan kepada semua pihak yang telah membantu selama penyusunan laporan ini.

Jakarta, 7 Januari 2025

Penyusun

Andi Muhammad Bintang Fadhilah

(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...4

DAFTAR ISI...6

DAFTAR TABEL...8

DAFTAR LAMPIRAN...9

BAB I...10

PENDAHULUAN...10

1.1 Latar Belakang... 10

1.2 Tujuan Magang/Kerja...11

1.3 Manfaat Magang/Kerja...12

BAB II...13

TINJAUAN PUSTAKA...13

2.1 Introduction to Networking...13

2.2 TCP/IP Networking Model...14

2.3 Sejarah Menuju TCP/IP...14

2.4 Overview TCP/IP Networking Model...16

2.4.1 TCP/IP Application Layer...18

2.4.2 TCP/IP Transport Layer...19

2.4.3 TCP/IP Network Layer... 21

2.4.4 TCP/IP Data-Link dan Physical Layer...24

2.5 Terminologi dari Enkapsulasi Data...25

2.6 Nama Pesan TCP/IP...26

2.7 Networking Model OSI dan Terminologinya...27

2.8 Membandingkan Lapisan OSI dan TCP/IP...28

2.9 Fundamental dari Ethernet LAN... 29

2.9.1 Typical SOHO LANs... 29

2.9.2 Typical Enterprise LANs...31

2.10 Wide-Area Networks (WAN)...32

2.10.1 Bagaimana Router Menggunakan WAN sebagai Data Link Layer...35

2.10.2 Ethernet sebagai WAN Technology...37

2.11 IP Routing...38

2.11.1 Network Layer Routing (Forwarding) Logic...38

2.12 Fitur pada Lapisan Network Lainnya...39

2.12.1 Domain Name System (DNS)...39

2.12.2 Address Resolution Protocol (ARP)...41

(7)

2.12.3 ICMP Echo dan Ping... 42

BAB III...44

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN...44

3.1 Profil Perusahaan... 44

3.2 Visi dan Misi Perusahaan... 46

3.3 Struktur Organisasi...46

3.4 Solusi dan Servis yang Ditawarkan...47

3.5 Posisi dan Peran Mahasiswa Kerja Magang...50

BAB IV... 51

HASIL DAN PEMBAHASAN... 51

4.1 Hasil...51

4.2 Pembahasan... 53

BAB V... 55

KESIMPULAN...55

5.1 Kesimpulan...55

5.2 Rekomendasi...56

5.2.1 Rekomendasi Bagi Mahasiswa Selanjutnya...56

5.2.2 Rekomendasi Bagi PT. Mastersystem Infotama...56

5.2.3 Rekomendasi Bagi Pihak Politeknik IDN...56

DAFTAR PUSTAKA...57

LAMPIRAN...58

(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Target Kurikulum Pembelajaran Politeknik IDN...9

Tabel 2 TCP/IP Model Arsitektur dan Contoh Protokol...15

Tabel 3 Ringkasan Interaksi antara Sama Lapisan dan Lapisan Berdekatan...18

Tabel 4 Leased Line yang Umum Digunakan... 32

DAFTAR LAMPIRAN

(9)

I. LEMBAR PERSETUJUAN... 2

II. LEMBAR PENGESAHAN...3

III. FORMULIR PERMOHONAN KERJA/MAGANG...58

IV. LEMBAR PERNYATAAN KESEDIAAN PERUSAHAAN...59

V. ABSEN KEHADIRAN MAHASISWA KERJA...60

VI. LAMPIRAN PENILAIAN MAHASISWA...61

VIII. JURNAL BULANAN MAHASISWA...62

VII. DOKUMENTASI KERJA...65

(10)

BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Politeknik Islamic Development Network (IDN) merupakan institusi pendidikan tinggi di bidang teknologi informasi yang didirikan oleh Bapak Dedi Gunawan. Politeknik kami hadir sebagai solusi atas tingginya angka lulusan SMA yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, hampir 70% lulusan SMA tidak dapat melanjutkan kuliah, terutama disebabkan oleh tingginya biaya pendidikan dan berbagai kendala lainnya.

Magang atau Praktik Kerja adalah aktivitas pembelajaran yang memberikan wawasan dan pengalaman praktis kepada mahasiswa Kependidikan dan Non-Kependidikan mengenai kegiatan riil di lembaga pendidikan dan industri sehingga mahasiswa memiliki kompetensi yang memadai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan bidang keahliannya. Praktik kerja bagi mahasiswa kependidikan diarahkan agar mahasiswa memiliki nilai dan wawasan keilmuan pendidikan dan pembelajaran secara teoritik dan aplikatif dalam bingkai budaya Indonesia, dalam perannya sebagai pendidik yang kritis, inovatif, adaptif, dan komunikatif sesuai dengan karakter dan budaya peserta didik di era global. Sedangkan praktik kerja bagi mahasiswa non-kependidikan dilaksanakan di dunia usaha atau industri agar mahasiswa memiliki pengalaman praktis dan bermakna kepada mahasiswa sesuai dengan bidang keahliannya, meningkatkan kompetensi keilmuan, dan memberikan pengalaman memecahkan masalah yang ada di dunia kerja.1

Berkaitan dengan Program Pendidikan yang ditargetkan oleh Politeknik IDN dimana berdasarkan tabel dibawah ini merupakan informasi seputar program/kurikulum yang berjalan di Politeknik IDN

TAHUN/SEMESTER PROGRAM PENDIDIKAN DESKRIPSI

Pertama (1) Belajar Mahasiswa focus memlepajari konsep dasar dan

lanjutan bidang IT

Kedua (2) Mengajar/Kerja Mahasiswa diberikan kesempatan untuk Sharing Knowledge atau menjalani magang/bekerja di industri untuk mengimplementasikan ilmu yang

sudah di pelajari di rill lapangan kerja Ketiga (3) Mengajar/Kerja Mahasiswa diberikan kesempatan untuk Sharing

Knowledge atau menjalani magang/bekerja di industri untuk mengimplementasikan ilmu yang

1 https://kampusmerdeka.um.ac.id/index.php/magang-praktik-kerja/ (Diakses 7 Januari 2025)

(11)

sudah di pelajari di rill lapangan kerja

Keempat (4) Bisnis Mahasiswa diarahkan untuk mengembangkan

kemampuan berwirausaha dan membangung bisnis guna menciptakan lapangan kerja dan

bermanfaat bagi Masyarakat Tabel 1 Target Kurikulum Pembelajaran Politeknik IDN

Magang atau kerja merupakan salah satu tahapan esensial, terutama bagi mahasiswa yang menekuni bidang Teknologi Informasi. Tahapan ini memberikan peluang bagi mahasiswa untuk memahami secara langsung perkembangan teknologi terkini di lapangan sekaligus mengeksplorasi bagaimana kontribusi masing-masing jurusan mereka dapat memberikan dampak positif dalam dunia IT. Kegiatan magang/kerja ini dilaksanakan di PT. Mastersystem Infotama yang merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di Information and Communication Technology (ICT) yang berbasis di Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1994 dan telah menjadi salah satu perusahaan terkemuka di bidang Sistem Integrator (SI). PT. Mastersystem Infotama memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dalam menyediakan solusi dan layanan IT, termasuk infrastruktur IT, integrasi sistem, dan solusi bisnis. Perusahaan ini juga telah partnership dengan beberapa brand terkemuka seperti Microsoft, Cisco Systems, F5, dan Hewlett Packard (HPe)2. Pemilihan magang/kerja penulis di PT. Mastersystem Infotama ini dengan alasan karena perusahaan ini memiliki prospek dalam menigkatkan ilmu teknis penulis, dan sudah menjadi peusahaan terkemuka sehingga teknologi yang ditawarkan ke pelanggan dan karyawan latest technology atau teknologi mutakhir. Dengan melakukan kegiatan magang kerja ini diharapkan penulis mendapatkan pengetahuan tambahan seperti kerjasama tim, Problem Solving atau Troubleshooting, mengasah skill komunikasi, dan memperluas jaringan/networking

1.2 Tujuan Magang/Kerja

Tujuan penulis dalam melaksanakan magang atau kerja di bidang Teknologi Informasi, khususnya yang berkaitan dengan jurusan Teknologi Rekayasa Jaringan dan Komputer, sesuai dengan esensi utama (big why) dari pentingnya program magang atau kerja.

Secara umum, magan/kerja ini juga merupakan bagian dari persyaratan akademis sesuai dengan kurikulum yang diterapkan oleh Politeknik IDN. Selain itu, dengan kegiatan magang atau kerja ini dapat menjadikan bekal bagi mahasiswa menghadapi dunia kerja sesungguhnya di masa depan, membangun etos kerja yang baik, serta menjadi individu yang dapat berkontribusi baik itu bagi perusahaan, maupun bagi masyarakat ramai

Secara khusus, melalui program magang/kerja ini, penulis bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan secara Praktek dimana penulis bisa mengimplementasikan ilmu yang telah dipelajari

2 https://www.mastersystem.co.id/about-us (Diakses pada 7 Januari 2025)

(12)

melalui pemaparan materi pada semester 1 dan 2 di Politeknik IDN kemudian bagaimana penerapannya di dunia nyata atau lingkungan kerja, memahami peran atau tugas, manfaat dari peran yang diamanahkan, sekaligus mengetahui andil yang dapat diberikan kepada perusahaan, beradaptasi dengan suasana dan alur kerja, dan meningkatkan skill dalam troubleshooting network untuk mendukung karier di bagi perusahaan maupun masyarakat di masa depan

1.3 Manfaat Magang/Kerja

Melalui kegiatan magang atau kerja ini, manfaat dapat dirasakan oleh tiga pihak sekaligus:

penulis, tempat kerja, dan lembaga asal, yaitu Politeknik IDN.

Bagi penulis, kegiatan ini memberikan kesempatan untuk memperoleh pengalaman praktik langsung dalam dunia kerja, mengasah kemampuan menerapkan pengetahuan yang telah dipelajari, serta meningkatkan keterampilan teknis dan troubleshooting perangkat keras maupun perangkat lunak jaringan berbasis SDN (Software Defined Network). Penulis juga mendapatkan wawasan industri jaringan, khususnya di bidang System Integrator (SI), karena PT. Mastersystem Infotama merupakan salah satu perusahaan SI terkemuka di Indonesia3. Selama magang di PT. Mastersystem, penulis berkesempatan bertemu langsung dengan pelanggan, berdiskusi, dan berargumen untuk menyampaikan layanan yang sesuai dengan permintaan serta standar global. Selain itu, kegiatan ini meningkatkan kemampuan berinovasi, berpikir kreatif dalam menghadapi proyek-proyek baru, serta membantu mengevaluasi dan merencanakan karir yang lebih baik. Penulis juga memperoleh pengalaman kerja yang relevan dan peluang mendapatkan sertifikasi internasional, seperti CCNA dan CCNP, yang menambah nilai profesional penulis..

Bagi perusahaan, kegiatan ini memberikan tambahan tenaga kerja yang terlatih serta kesempatan untuk mengenal potensi besar yang dimiliki oleh mahasiswa. Hal ini menciptakan hubungan simbiosis mutualisme antara perusahaan dan lembaga pendidikan, di mana perusahaan dapat memanfaatkan keahlian mahasiswa sekaligus memberikan mereka pengalaman industri.

Bagi Politeknik IDN, kegiatan ini menjadi sarana untuk memperkenalkan institusi kepada perusahaan, meningkatkan citra lembaga, dan membuka peluang kerja sama lebih lanjut antara kedua belah pihak. Hal ini mendukung pengembangan hubungan strategis yang dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi mahasiswa dan institusi.

3 https://www.mastersystem.co.id/ (Diakses pada 7 Januari 2025)

(13)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Introduction to Networking

Kata “Jaringan” atau “Networking” kita bisa definisikan sebagai “sekelompok atau sistem yang saling terhubung.” Demikian juga, dalam dunia komputer, terminologi “jaringan” berarti dua atau lebih komputer yang saling terhubung dan dapat berbagi sumber daya seperti data dan aplikasi ataupun kombinasinya4, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.1

Gambar 2.1 Network Basic

Gambar 2.1 menunjukkan jaringan dasar yang sangat sederhana, dimana terdiri dari 2 komputer host yang terhubung dan saling berbagi sumber daya seperti file server atau biasanya printer yang terhubung ke salah satu host. Kedua host ini berkomunikasi satu sama lain menggunakan bahasa komputer yang disebut kode biner5, yang dimana kode biner terdiri dari serangkaian angka 1 dan 0 dalam urutan tertentu yang menjelaskan dengan tepat apa yang ingin mereka “katakan.”

Selanjutnya, pada subbab selanjutnya akan mengenai penjelasan tentang jaringan area lokal (Local Area Networks), bagaimana cara kerjanya, dan bahkan bagaimana kita bisa menghubungkan jaringan area lokal satu sama lain. Kemudian, kita akan menjelaskan bagaimana cara menghubungkan jaringan area lokal yang berada di lokasi jauh (remote location) melalui sesuatu yang dikenal sebagai jaringan area luas (Wide Area Network).

2.2 TCP/IP Networking Model

Networking Model kadang disebut sebagai networking architecture ataupun networking blueprint, yang mengacu pada satu set atau kumpulan dokumen yang komprehensif. Secara

4 Tom Lammle dan Jon Buhagiar, “CompTIA Network+ Study Guide”, Edisi 6th (Amerika: Sybex, 2024), hlm. 13

5 Tom Lammle dan Jon Buhagiar, “CompTIA Network+ Study Guide”, Edisi 6th (Amerika: Sybex, 2024), hlm. 16

(14)

individual, tiap pecahan dokumen tersebut menjelaskan satu fungsi kecil yang dibutuhkan dalam sebuah network6. Secara kolektif, dokumen-dokumen ini akan mendefinisikan hal yang harus terjadi agar jaringan komputer dapat berfungsi. Beberapa dokumen mendefinisikan protokol, yaitu aturan logis yang harus diikuti oleh perangkat untuk berkomunikasi. Dokumen lainnya mendefinisikan beberapa persyaratan fisik untuk jaringan. Sebagai contoh, protokol yang biasanya digunakan untuk mencegah looping pada layer 2 jaringan ialah Spanning Tree sedangkan untuk persyaratan fisik, sebuah dokumen mendefinisikan level tegangan dan arus yang digunakan pada kabel tertentu saat mentransmisikan data.

Kita bisa membayangkan model jaringan seperti membayangkan blueprint arsitektur untuk membangun sebuah rumah. Kita bisa saja membangun rumah tanpa blueprint. Namun, Namun, blueprint dapat memastikan bahwa rumah memiliki fondasi dan struktur yang tepat sehingga tidak akan roboh, serta memiliki fleksibilitas untuk memiliki managemen kabel listrik, pipa dan sejenisnya. Sehingga rumah yang akan kita bangun lebih minimalis dan rapi.

Begitu pula, kita bisa saja membangun jaringan sendiri, menulis perangkat lunak sendiri, membuat kartu jaringan sendiri, dan sebagainya untuk menciptakan sebuah jaringan. Namun, jauh lebih mudah untuk membeli dan menggunakan produk yang sudah sesuai dengan model atau blueprint jaringan yang terkenal. Karena vendor produk jaringan membangun produk mereka dengan mengacu pada suatu model jaringan, produk-produk tersebut seharusnya dapat bekerja dengan baik satu sama lain, karena menggunakan standarisasi global.

2.3 Sejarah Menuju TCP/IP

Saat ini, dunia jaringan komputer menggunakan satu model jaringan utama: TCP/IP. Namun, dunia jaringan komputer tidak selalu sesederhana ini. Dulu, protokol jaringan tidak ada, termasuk TCP/IP. Vendor-vendor menciptakan protokol jaringan pertama mereka, yang hanya mendukung komputer buatan vendor tersebut.

Sebagai contoh, IBM, perusahaan komputer dengan pangsa pasar terbesar di banyak pasar pada tahun 1970-an dan 1980-an memublikasikan Systems Network Architecture (SNA) sebagai model jaringan mereka pada tahun 1974. Vendor-vendor lain juga menciptakan model jaringan eksklusif mereka sendiri7. Akibatnya, jika sebuah perusahaan membeli komputer dari tiga vendor berbeda, insinyur jaringan sering kali harus membuat tiga jaringan berbeda berdasarkan model jaringan masing-masing vendor, dan kemudian mencari cara untuk menghubungkan ketiga jaringan tersebut.

Hal ini membuat jaringan perusahaan menjadi jauh lebih kompleks dan rumit. Sisi kiri Gambar 2.2 menunjukkan gambaran umum seperti apa jaringan perusahaan pada tahun 1980-an, sebelum

6 Wendell Odom, Jason Gooley dan David Hucaby, “CCNA 200-301 Official Certification Guide Library” Edisi 2nd. (Amerika: Cisco Press, 2024). hlm. 13

7 Wendell Odom, Jason Gooley dan David Hucaby, “CCNA 200-301 Official Certification Guide Library” Edisi 2nd. (Amerika: Cisco Press, 2024). hlm. 15

(15)

TCP/IP menjadi umum di jaringan perusahaan.

Gambar 2.2 Kemajuan Sejarah : Dari Proprietary Model ke Open Model (TCP/IP)8

Meskipun model jaringan eksklusif yang didefinisikan vendor sering kali bekerja dengan baik, memiliki model jaringan terbuka yang netral terhadap vendor akan meningkatkan kompetisi dan mengurangi kompleksitas. International Organization for Standardization (ISO) mulai mengembangkan model seperti itu pada akhir tahun 1970-an, menghasilkan apa yang dikenal sebagai model jaringan Open Systems Interconnection (OSI). ISO memiliki tujuan mulia untuk model OSI: menstandarisasi protokol jaringan data agar memungkinkan komunikasi antara semua komputer di seluruh dunia. Proyek ini melibatkan partisipasi dari sebagian besar negara maju secara teknologi.

Upaya kedua, yang kurang formal, untuk menciptakan model jaringan terbuka, netral, dan publik berasal dari kontrak Departemen Pertahanan AS (DoD). Peneliti dari berbagai universitas secara sukarela membantu mengembangkan protokol yang didasarkan pada penelitian awal DoD tersebut. Upaya ini menghasilkan model jaringan terbuka lain yang disebut TCP/IP.

Pada tahun 1990-an, perusahaan mulai memasukkan OSI, TCP/IP, atau keduanya ke dalam jaringan perusahaan mereka. Namun, pada akhir 1990-an, TCP/IP menjadi pilihan yang umum, dan OSI mulai ditinggalkan. Bagian tengah Gambar 2.2 menunjukkan gambaran umum jaringan perusahaan pada dekade tersebut masih menggunakan berbagai model jaringan, tetapi mencakup TCP/IP.

Di abad ke-21, TCP/IP mendominasi dunia jaringan. Beberapa model jaringan eksklusif masih ada, tetapi sebagian besar telah ditinggalkan demi TCP/IP. Model OSI, yang pengembangannya terhambat oleh pendekatan "standar dulu, kode kemudian," tidak pernah berhasil di pasar.

Sebaliknya, TCP/IP, model jaringan yang awalnya hampir sepenuhnya diciptakan oleh sekelompok

8 History of TCP/IP. Dikutip dari draft asli IETF dapat diakses pada internet RFC 791 dan 793 pada https://datatracker.ietf.org/

(16)

sukarelawan dengan pendekatan "kode dulu, standar kemudian," telah menjadi model jaringan yang paling luas digunakan sepanjang masa, seperti yang ditunjukkan di sisi kanan Gambar 2.2.

2.4 Overview TCP/IP Networking Model

Model TCP/IP mendefinisikan sekaligus merujuk pada banyak protokol yang memungkinkan komputer saling berkomunikasi. Untuk mendefinisikan sebuah protokol, TCP/IP menggunakan dokumen yang disebut Requests For Comments (RFC)9. Setiap lapisan atau kita biasa sebut “layer”

dalam model secara umum mendefinisikan sekumpulan fungsi yang membantu menciptakan sistem komunikasi yang bekerja, dan setiap RFC memberikan detail spesifik tentang opsi untuk mengimplementasikan satu atau lebih fungsi pada suatu lapisan model.

Model TCP/IP juga menghindari pengulangan pekerjaan yang sudah dilakukan oleh organisasi standar lain atau konsorsium vendor dengan hanya merujuk pada standar atau protokol yang diciptakan oleh kelompok tersebut. Sebagai contoh, Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) mendefinisikan Ethernet LAN; model TCP/IP tidak mendefinisikan Ethernet dalam RFC, tetapi merujuk pada IEEE Ethernet sebagai salah satu opsi.

Untuk membantu memahami model jaringan, setiap model membagi fungsi ke dalam beberapa kategori kecil yang disebut lapisan (layer). Setiap lapisan mencakup protokol dan standar yang terkait dengan kategori fungsi tersebut, seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2.3.

Gambar 2.3 TCP/IP Networking Model

Pada satu komputer, berbagai komponen menerapkan protokol dan standar dari berbagai lapisan atau layer. Misalnya, ketika komputer baru dihubungkan ke jaringan rumah atau kantor menggunakan kabel atau nirkabel, kita berharap dapat membuka browser web dan terhubung ke situs web tanpa banyak usaha. Untuk membuat semuanya bekerja

9 RFC dari TCP/IP dapat diakses langsung di draft IETF RFC 791 yang dibuat pada September 1981, yang mendefinisikan TCP/IP sebagai standarisasi komunikasi antara perangkat jaringan/komputer “https://datatracker.ietf.org/doc/html/rfc791”

(17)

1. Perangkat keras jaringan pada komputer, Network Interface Card (NIC) terintegrasi menerapkan standar lapisan fisik untuk mendukung komunikasi fisik.

2. NIC tersebut juga mendukung standar terkait pada lapisan data-link.

3. Sistem operasi komputer menerapkan protokol dari lapisan jaringan dan transport.

4. Terakhir, browser web menerapkan beberapa protokol lapisan aplikasi (misalnya, HTTP atau HTTPS)

Secara umum, model TCP/IP pada Gambar 2.3 menunjukkan istilah dan lapisan yang umum digunakan ketika orang membahas TCP/IP saat ini:

 Physical Layer : Fokus pada cara mentransmisikan bit melalui setiap tautan fisik

 Data-Link Layer : Mengatur aturan penggunaan tautan fisik, mirip seperti kita membutuhkan standar untuk jalan, mobil, dan lampu lalu lintas.

 Network Layer : Fokus pada pengiriman data sepanjang jalur dari komputer pengirim hingga komputer tujuan akhir, mirip seperti bagaimana layanan pos nasional mengatur alamat unik dan sistem untuk mengirimkan surat ke semua alamat tersebut.

 Transport & Application Layers : Fokus pada aplikasi yang membutuhkan pengiriman dan penerimaan data, misalnya bagaimana mengidentifikasi data, meminta data dikirimkan, dan memulihkan data jika hilang selama transmisi.

Banyak dari kita mungkin sudah familiar dengan beberapa protokol TCP/IP, seperti contoh dalam Tabel 1-2. Sebagian besar protokol dan standar dalam tabel tersebut akan dijelaskan lebih rinci setelah ini. Setelah tabel, kita akan mengulas lebih dalam tentang lapisan-lapisan dalam model TCP/IP.

TCP/IP Architecture Layer Example Protocols

Application HTTPS, POP3, SMTP

Transport TCP, UDP

Network IP, ICMP

Data Link & Physical Ethernet, 802.11 (Wi-Fi) Tabel 2 TCP/IP Model Arsitektur dan Contoh Protokol

(18)

2.4.1 TCP/IP Application Layer

Protokol lapisan aplikasi TCP/IP menyediakan layanan untuk perangkat lunak aplikasi yang berjalan di komputer. Lapisan aplikasi tidak mendefinisikan aplikasi itu sendiri, tetapi mendefinisikan layanan yang dibutuhkan oleh aplikasi. Sebagai contoh, protokol aplikasi HTTP mendefinisikan bagaimana browser web dapat mengambil konten dari sebuah halaman web yang terdapat pada server web. Singkatnya, lapisan aplikasi menyediakan antarmuka antara perangkat lunak yang berjalan di komputer dan jaringan itu sendiri.

Bisa dibilang, aplikasi TCP/IP paling populer saat ini adalah browser web. Banyak vendor perangkat lunak utama telah atau sedang mengubah perangkat lunak aplikasi mereka agar dapat diakses melalui browser web. Beruntungnya, menggunakan browser web sangatlah mudah:

Anda hanya perlu menjalankan browser di komputer Anda, memilih sebuah situs web dengan mengetikkan nama situs tersebut, dan halaman web akan muncul.

Apa yang sebenarnya terjadi sehingga halaman web dapat muncul di browser?. Bayangkan Bob membuka browsernya. Browser Bob telah dikonfigurasi untuk secara otomatis meminta halaman web default, atau halaman utama, dari server web milik Larry. Logika umum dari proses ini digambarkan seperti pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4 Basic Application Logic untuk mendapatkan Halaman Web

Jadi, apa yang sebenarnya terjadi? Permintaan awal Bob sebenarnya meminta Larry untuk mengirimkan halaman utamanya kembali ke Bob. Perangkat lunak server web Larry telah dikonfigurasi untuk mengetahui bahwa halaman web default tersebut terdapat dalam file bernama home.htm. Bob menerima file dari Larry dan menampilkan isi file tersebut di jendela browser Bob.

2.4.2 TCP/IP Transport Layer

Meskipun terdapat banyak protokol di lapisan aplikasi TCP/IP, lapisan transport TCP/IP hanya mencakup sejumlah kecil protokol. Dua protokol lapisan transport yang paling umum digunakan adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).

Protokol lapisan transport menyediakan layanan untuk protokol lapisan aplikasi yang

(19)

berada satu tingkat lebih tinggi dalam model TCP/IP. Bagaimana cara protokol lapisan transport menyediakan layanan untuk protokol di lapisan yang lebih tinggi? Bagian ini memperkenalkan konsep umum tersebut dengan fokus pada satu layanan yang disediakan oleh TCP : pemulihan kesalahan (error recovery).

Untuk memahami fungsi protokol lapisan transport, kita perlu memikirkan lapisan di atasnya, yaitu lapisan aplikasi. Mengapa? Karena setiap lapisan menyediakan layanan untuk lapisan di atasnya, seperti layanan pemulihan kesalahan yang disediakan oleh TCP untuk protokol lapisan aplikasi.

Sebagai contoh, dalam Gambar 2.4, Bob dan Larry menggunakan HTTP untuk mentransfer halaman utama dari server web Larry ke browser web Bob. Namun, apa yang akan terjadi jika permintaan HTTP dari Bob hilang saat melewati jaringan TCP/IP? Atau, apa yang akan terjadi jika respons Larry, yang berisi isi halaman utama, hilang? Seperti yang Anda duga, dalam kedua kasus tersebut, halaman tersebut tidak akan muncul di browser Bob.

TCP/IP memerlukan mekanisme untuk menjamin pengiriman data melalui jaringan. Karena banyak protokol lapisan aplikasi yang kemungkinan membutuhkan cara untuk menjamin pengiriman data, para pencipta TCP menyertakan fitur pemulihan kesalahan. Untuk memulihkan kesalahan, TCP menggunakan konsep acknowledgment (pengakuan penerimaan).

Gambar 2.5 mengilustrasikan gagasan dasar bagaimana TCP mendeteksi data yang hilang dan meminta pengirim untuk mengirim ulang.

Gambar 2.5 TCP Error Recovery Services di provide untuk HTTP

Gambar 2.5 menunjukkan server web Larry mengirim halaman web ke browser web Bob, menggunakan tiga pesan terpisah. Dalam contoh ini, jaringan mengalami masalah, dan jaringan gagal mengirimkan pesan TCP (disebut segmen) dengan nomor urutan 2. Ketika Bob menerima pesan dengan nomor urutan 1 dan 3 tetapi tidak menerima pesan dengan nomor urutan 2, logika TCP Bob menyadari bahwa pesan 2 hilang. Hal ini menyebabkan TCP Bob mengirim segmen TCP kembali ke Larry, meminta Larry untuk mengirim ulang pesan 2.

(20)

Gambar 2.5 juga menunjukkan fungsi yang disebut interaksi lapisan berdekatan (adjacent- layer interaction), yang mengacu pada konsep bagaimana lapisan yang berdekatan dalam model jaringan, di komputer yang sama, bekerja bersama. Dalam contoh ini, protokol lapisan atas (HTTP) membutuhkan pemulihan kesalahan, sehingga menggunakan protokol lapisan berikutnya (TCP) untuk melakukan layanan pemulihan kesalahan; lapisan yang lebih rendah menyediakan layanan untuk lapisan di atasnya.

Gambar 2.5 juga menunjukkan contoh fungsi serupa yang disebut interaksi lapisan yang sama (same-layer interaction). Ketika sebuah lapisan tertentu pada satu komputer ingin berkomunikasi dengan lapisan yang sama di komputer lain, kedua komputer menggunakan header untuk menyimpan informasi yang ingin mereka komunikasikan. Misalnya, dalam Gambar 2.5, Larry menetapkan nomor urutan menjadi 1, 2, dan 3 agar Bob dapat mendeteksi saat beberapa data tidak tiba. Proses TCP Larry membuat header TCP dengan nomor urutan tersebut; proses TCP Bob menerima dan bereaksi terhadap segmen TCP tersebut.

Tabel 1-3 merangkum poin-poin penting tentang bagaimana lapisan berdekatan bekerja bersama pada satu komputer dan bagaimana satu lapisan pada satu komputer bekerja dengan lapisan jaringan yang sama pada komputer lain.10

Concept Description

Interaksi Lapisan yang Sama pada Komputer

yang Berbeda

Dua komputer menggunakan sebuah protokol untuk berkomunikasi dengan lapisan yang sama pada komputer lainnya. Protokol tersebut mendefinisikan

sebuah header yang mengomunikasikan apa yang ingin dilakukan oleh masing-masing komputer.

Interaksi Lapisan Berdekatan pada Komputer yang Sama

Pada satu komputer, sebuah lapisan yang lebih rendah menyediakan layanan untuk lapisan tepat di atasnya. Perangkat lunak atau perangkat keras yang mengimplementasikan lapisan yang lebih tinggi meminta lapisan berikutnya di

bawahnya untuk melakukan fungsi yang dibutuhkan.

Tabel 3 Ringkasan Interaksi antara Sama Lapisan dan Lapisan Berdekatan

2.4.3 TCP/IP Network Layer

Lapisan aplikasi mencakup banyak protokol. Lapisan transport mencakup lebih sedikit protokol, terutama TCP dan UDP. Lapisan jaringan TCP/IP mencakup sejumlah kecil protokol, tetapi hanya ada satu protokol utama: Internet Protocol (IP). Faktanya, nama TCP/IP hanyalah

10 Information Sciences Institute of Southern California, “RFC - Internet Standard” (California:IETF, 1981). hlm. 9

(21)

gabungan dari dua protokol paling umum (TCP dan IP). IP menyediakan beberapa fitur, yang paling penting adalah addressing (pengalamatan) dan routing (perutean).

Bayangkan ketika selesai menulis dua surat: satu untuk teman di sisi lain negara dan satu lagi untuk teman di sisi lain kota dan tidak lupa untuk menuliskan alamat di amplop dan menempelkan perangko, sehingga keduanya siap untuk diberikan kepada layanan pos. Apakah ada perbedaan besar dalam memperlakukan kedua surat tersebut? Tidak juga. Biasanya, cukup dengan memasukkan keduanya ke dalam kotak pos yang sama dan mengharapkan layanan pos mengantarkan kedua surat tersebut.

Namun, layanan pos harus memproses setiap surat secara terpisah dan kemudian memutuskan ke mana mengirim masing-masing surat agar sampai ke tujuan. Untuk surat yang dikirim dalam kota, petugas di kantor pos setempat mungkin hanya perlu meletakkannya di truk lain.

Untuk surat yang perlu dikirim ke sisi lain negara, layanan pos akan mengirim surat tersebut ke kantor pos lain, lalu ke kantor pos berikutnya, dan seterusnya, hingga surat tersebut sampai ke tujuan. Di setiap kantor pos, layanan pos harus memproses surat tersebut dan memilih ke mana akan mengirimnya berikutnya.

Agar semuanya berjalan lancar, layanan pos memiliki rute reguler untuk truk kecil, truk besar, pesawat, kapal, dan sebagainya untuk memindahkan surat antar kantor pos. Layanan ini harus mampu menerima dan meneruskan surat, serta harus membuat keputusan yang baik tentang ke mana mengirim setiap surat berikutnya, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.6.

Gambar 2.6 Postal Service Forwarding Letters

Jadi, mengapa hal ini penting dalam jaringan? Lapisan jaringan dari model TCP/IP, yang terutama didefinisikan oleh Protokol Internet (IP), bekerja seperti layanan pos. IP mendefinisikan bahwa setiap komputer host harus memiliki alamat IP yang berbeda, seperti layanan pos mendefinisikan sistem alamat yang memungkinkan alamat unik untuk setiap

(22)

rumah, apartemen, dan bisnis. Demikian pula, IP mendefinisikan proses routing sehingga perangkat yang disebut router dapat bekerja seperti kantor pos, meneruskan paket data agar sampai ke tujuan yang benar. Sama seperti layanan pos yang menciptakan infrastruktur yang diperlukan untuk mengantarkan surat kantor pos, mesin sortir, truk, pesawat, dan personel lapisan jaringan mendefinisikan detail bagaimana infrastruktur jaringan harus dibuat sehingga jaringan dapat mengantarkan data ke semua komputer dalam jaringan.

IP mendefinisikan alamat untuk beberapa alasan penting. Pertama, setiap perangkat yang menggunakan TCP/IP. setiap host TCP/IP memerlukan alamat unik agar dapat diidentifikasi dalam jaringan. IP juga mendefinisikan bagaimana mengelompokkan alamat, seperti sistem pos yang mengelompokkan alamat berdasarkan kode pos. Untuk memahami dasarnya, lihat Gambar 2.7, yang menunjukkan server web Larry dan browser web Bob; namun sekarang, bagian dari infrastruktur jaringan disertakan.

Gambar 2.7 TCP/IP Network : 3 Router dengan Group IP Address

IP Setiap alamat IP memiliki empat angka, dipisahkan oleh titik. Dalam kasus ini, Larry menggunakan alamat IP 1.1.1.1, dan Bob menggunakan 2.2.2.2. Gaya penulisan ini disebut dotted-decimal notation (DDN). Gambar ini juga menunjukkan tiga kelompok alamat. Dalam contoh ini:

 Semua alamat IP yang dimulai dengan 1 berada di kiri atas (disingkat sebagai 1...).

 Semua alamat yang dimulai dengan 2 berada di kanan (disingkat sebagai 2...).

 Semua alamat yang dimulai dengan 3 berada di bawah (disingkat sebagai 3...).

Lapisan jaringan TCP/IP, menggunakan protokol IP, menyediakan layanan penerusan paket IP dari satu perangkat ke perangkat lainnya. Setiap perangkat dengan alamat IP dapat terhubung ke jaringan TCP/IP dan mengirimkan paket. Contohnya:

(23)

Gambar 2.8 Contoh Basic Perutean

1. Server Larry menyiapkan paket IP, termasuk alamat IP sumber (1.1.1.1) dan alamat IP tujuan (2.2.2.2). Larry hanya perlu mengirimkan paket ke router terdekat di LAN-nya.

2. Router pertama (R1) menerima paket IP, membaca alamat tujuan (2.2.2.2), membandingkannya dengan tabel rutenya, dan memilih untuk meneruskan paket ke router berikutnya (R2).

3. Router kedua (R2) mengulangi proses yang sama dan akhirnya meneruskan paket ke Bob.

2.4.4 TCP/IP Data-Link dan Physical Layer

Lapisan data-link dan fisik dalam model TCP/IP mendefinisikan protokol serta perangkat keras yang diperlukan untuk mengirimkan data melalui jaringan fisik tertentu11. Keduanya bekerja sangat erat; bahkan, beberapa standar mendefinisikan fungsi lapisan data-link dan lapisan fisik secara bersamaan. Lapisan fisik mendefinisikan kabel dan energi (misalnya, sinyal listrik) yang mengalir melalui kabel. Namun, terdapat aturan dan konvensi tertentu saat mengirim data melalui kabel; aturan ini ada pada lapisan data-link dari model TCP/IP.

Fokus pada lapisan data-link sejenak, seperti setiap lapisan dalam model jaringan apa pun, lapisan data-link TCP/IP menyediakan layanan ke lapisan di atasnya dalam model (lapisan jaringan). Ketika proses IP di host atau router memilih untuk mengirimkan paket IP ke router atau host lain, host atau router tersebut kemudian menggunakan detail pada lapisan data-link untuk mengirimkan paket tersebut ke host/router berikutnya.

Karena setiap lapisan menyediakan layanan untuk lapisan di atasnya, luangkan waktu untuk memikirkan logika IP yang terkait dengan Gambar 2.8. Dalam contoh tersebut, logika IP di host Larry memilih untuk mengirimkan paket IP ke router terdekat (R1). Namun, meskipun Gambar 2.8 hanya menunjukkan garis sederhana antara Larry dan router R1, gambar itu berarti bahwa

11 Wendell Odom, Jason Gooley dan David Hucaby, “CCNA 200-301 Official Certification Guide Library” Edisi 2nd. (Amerika: Cisco Press, 2024). hlm. 25

(24)

terdapat Ethernet LAN di antara keduanya. Gambar 2.9 menunjukkan empat langkah yang terjadi di lapisan data-link untuk memungkinkan Larry mengirimkan paket IP ke R1.

Gambar 2.9 Larry menggunakan Ethernet untuk meneruskan IP Packet ke R1

Karena Gambar 1-11 menunjukkan empat langkah. Dua langkah pertama terjadi pada Larry, dan dua langkah terakhir terjadi pada Router R1, sebagai berikut:

1. Larry mengenkapsulasi paket IP di antara header Ethernet dan trailer Ethernet, menciptakan sebuah frame Ethernet.

2. Larry secara fisik mengirimkan bit-bit frame Ethernet ini menggunakan aliran listrik melalui kabel Ethernet.

3. Router R1 menerima sinyal listrik secara fisik melalui kabel dan merekonstruksi bit-bit tersebut dengan menafsirkan arti sinyal listrik tersebut.

4. Router R1 mendekapsulasi paket IP dari frame Ethernet dengan menghapus dan membuang header serta trailer Ethernet.

Pada akhir proses ini, Larry dan R1 telah bekerja sama untuk mengirimkan paket dari Larry ke Router R1. Lapisan data-link dan fisik mencakup sejumlah besar protokol dan standar.

Sebagai contoh, lapisan data-link mencakup semua variasi protokol Ethernet dan protokol LAN nirkabel. Secara singkat, lapisan fisik dan data-link TCP/IP mencakup dua fungsi yang berbeda, masing-masing: fungsi yang terkait dengan transmisi fisik data, ditambah protokol dan aturan yang mengatur penggunaan media fisik.

2.5 Terminologi dari Enkapsulasi Data

Seperti yang sudah dibahas diatas dari penjelasan tentang bagaimana HTTP, TCP, IP, dan Ethernet melakukan tugasnya saat mengirim data, setiap lapisan menambahkan headernya sendiri (dan untuk protokol lapisan data-link, juga trailer) pada data yang diberikan oleh lapisan di atasnya.

Istilah enkapsulasi merujuk pada proses menempatkan header dan juga trailer di sekitar data.

Proses di mana host TCP/IP mengirim data dapat dilihat sebagai proses lima langkah. Empat langkah pertama terkait dengan enkapsulasi yang dilakukan oleh keempat lapisan TCP/IP, dan

(25)

langkah terakhir adalah transmisi fisik data oleh host. Faktanya, jika kita menggunakan model TCP/IP lima lapis, setiap langkah sesuai dengan peran masing-masing lapisan. Langkah-langkah tersebut dirangkum dalam daftar berikut:

1. Membuat dan mengenkripsi data aplikasi dengan header lapisan aplikasi yang diperlukan. Misalnya, pesan HTTP OK dapat dikembalikan dalam header HTTP, diikuti oleh sebagian isi halaman web.

2. Mengenkripsi data yang diberikan oleh lapisan aplikasi di dalam header lapisan transport. Untuk aplikasi pengguna akhir, header TCP atau UDP biasanya digunakan.

3. Mengenkripsi data yang diberikan oleh lapisan transport di dalam header lapisan jaringan (IP). IP mendefinisikan alamat IP yang mengidentifikasi setiap komputer secara unik.

4. Mengenkripsi data yang diberikan oleh lapisan jaringan di dalam header dan trailer lapisan data-link. Lapisan ini menggunakan header dan trailer.

5. Mentrasmisikan bit-bit. Lapisan fisik mengkodekan sinyal ke dalam medium untuk mentransmisikan frame.

Nomor-nomor dalam Gambar 1-12 sesuai dengan lima langkah dalam daftar ini, yang secara grafis menunjukkan konsep yang sama. Perhatikan bahwa karena lapisan aplikasi sering kali tidak perlu menambahkan header, gambar tersebut tidak menunjukkan header spesifik untuk lapisan aplikasi, tetapi lapisan aplikasi juga terkadang menambahkan header.

Gambar 2.10 Lima Langkah Enkapsulasi Data : TCP/IP12

2.6 Nama Pesan TCP/IP

Saat ini, Salah satu alasan bab ini meluangkan waktu untuk menjelaskan langkah-langkah

12 Geeks for Geeks. “How Data Encapsulation and De-encapsulation Works?”, diakses dari https://www.geeksforgeeks.org/how-data- encapsulation-de-encapsulation-works/ pada 18 Januari 2025

(26)

enkapsulasi secara rinci adalah terkait dengan terminologi. Ketika berbicara dan menulis tentang jaringan, istilah segment, packet, dan frame digunakan untuk merujuk pada pesan-pesan yang ditunjukkan dalam Gambar 2.11 dan daftar terkait. Setiap istilah memiliki makna spesifik, merujuk pada header (dan mungkin trailer) yang didefinisikan oleh lapisan tertentu dan data yang dienkapsulasi setelah header tersebut. Namun, setiap istilah merujuk pada lapisan yang berbeda:

 Segment untuk lapisan transport,

 Packet untuk lapisan jaringan, dan

 Frame untuk lapisan data-link.

Gambar 2.11 Perspektif pada Enkapsulasi dan Data13

*Huruf LH dan LT merujuk pada Link Header dan Link Trailer, yang mengacu pada header dan trailer lapisan data-link.

Gambar 2.11 juga menunjukkan data yang dienkapsulasi hanya sebagai "data." Ketika fokus pada pekerjaan yang dilakukan oleh lapisan tertentu, data yang dienkapsulasi biasanya dianggap tidak penting. Sebagai contoh, sebuah paket IP bisa saja memiliki header TCP setelah header IP, header HTTP setelah header TCP, dan data untuk halaman web setelah header HTTP. Namun, ketika mendiskusikan IP, Anda mungkin hanya peduli pada header IP, sehingga segala sesuatu setelah header IP hanya disebut sebagai data. Oleh karena itu, ketika menggambar paket IP, segala sesuatu setelah header IP biasanya hanya ditampilkan sebagai data.

2.7 Networking Model OSI dan Terminologinya

Dalam sejarah model OSI, banyak orang berpikir bahwa OSI akan memenangkan persaingan model jaringan yang telah dibahas sebelumnya. Jika hal itu terjadi, alih-alih menggunakan TCP/IP di setiap komputer di dunia, komputer-komputer tersebut akan menggunakan OSI.

Namun, OSI tidak menang. Faktanya, OSI tidak lagi ada sebagai model jaringan yang dapat digunakan sebagai pengganti TCP/IP, meskipun beberapa protokol asli yang dirujuk oleh model OSI masih ada hingga saat ini.

13 Claudia Kale dan Theodore Socolofsky, “TCP/IP Tutorial”. (IETF. 1991). hlm. 1-4 Diakses pada Draft asli IETF https://datatracker.ietf.org/doc/html/rfc1180 pada 18 Januari 2025

(27)

Jadi, mengapa OSI tetap perlu dibahas? Terminologinya. Selama tahun-tahun ketika banyak orang berpikir bahwa model OSI akan menjadi umum di dunia jaringan (terutama pada akhir 1980- an dan awal 1990-an), banyak vendor dan dokumen protokol mulai menggunakan terminologi dari model OSI. Terminologi tersebut tetap digunakan hingga hari ini. Jadi, meskipun kita tidak akan pernah bekerja dengan komputer yang menggunakan OSI, untuk memahami terminologi jaringan modern, kita perlu memahami sedikit tentang OSI..

2.8 Membandingkan Lapisan OSI dan TCP/IP

Model OSI memiliki banyak kesamaan dengan model TCP/IP dari perspektif konsep dasar.

Model ini memiliki lapisan, dan setiap lapisan menentukan serangkaian fungsi jaringan yang khas.

Sama seperti TCP/IP, setiap lapisan OSI merujuk pada beberapa protokol dan standar yang mengimplementasikan fungsi yang ditentukan oleh setiap lapisan tersebut. Sama seperti untuk TCP/IP, komite OSI tidak menciptakan protokol atau standar baru dalam beberapa kasus, melainkan merujuk pada protokol lain yang sudah ada. Misalnya, IEEE mendefinisikan standar Ethernet, sehingga komite OSI tidak perlu membuang waktu untuk menentukan jenis Ethernet baru; cukup merujuk pada standar Ethernet IEEE14.

Hari ini, model OSI dapat digunakan sebagai standar perbandingan dengan model jaringan lainnya. Gambar 2.12 membandingkan model OSI dengan model TCP/IP lima lapisan yang umum digunakan dan model TCP/IP empat lapisan asli yang lama.

Gambar 2.12 Perbandingan OSI dan dua TCP/IP Models

Perhatikan bahwa model TCP/IP yang digunakan saat ini, di tengah gambar, menggunakan nama lapisan yang persis sama seperti OSI di lapisan bawah. Fungsi-fungsi umumnya juga cocok, jadi untuk tujuan membahas jaringan, dan membaca dokumentasi jaringan, pikirkan empat lapisan bawah sebagai setara, dalam hal nama, jumlah, dan makna.

14 Claudia Kale dan Theodore Socolofsky, “TCP/IP Tutorial”. (IETF. 1991). hlm. 1 .Diakses pada Draft asli IETF https://datatracker.ietf.org/doc/html/rfc1180 pada 18 Januari 2025

(28)

Meskipun dunia menggunakan TCP/IP saat ini daripada OSI, kita cenderung menggunakan penomoran dari lapisan OSI. Misalnya, saat merujuk pada protokol lapisan aplikasi dalam jaringan TCP/IP, dunia masih menyebut protokol tersebut sebagai "Protokol Lapisan 7." Selain itu, meskipun TCP/IP mencakup lebih banyak fungsi di lapisan aplikasinya, OSI memisahkan fungsi tersebut menjadi lapisan sesi, presentasi, dan aplikasi. Sebagian besar waktu, tidak banyak yang memperhatikan perbedaan ini, sehingga kita akan melihat referensi seperti "protokol lapisan 5-7,"

lagi-lagi menggunakan penomoran OSI..

2.9 Fundamental dari Ethernet LAN

Sebagian besar jaringan komputer perusahaan dapat dibagi menjadi dua jenis teknologi umum:

local-area networks (LANs) dan wide-area networks (WANs). LAN biasanya menghubungkan perangkat yang berdekatan: perangkat dalam ruangan yang sama, dalam gedung yang sama, atau dalam kampus gedung. Sebaliknya, WAN menghubungkan perangkat yang biasanya berada pada jarak yang relatif jauh. Bersama-sama, LAN dan WAN membentuk jaringan komputer perusahaan yang lengkap, bekerja sama untuk menjalankan fungsi utama jaringan komputer: mengirimkan data dari satu perangkat ke perangkat lainnya.

Beragam jenis LAN telah ada selama bertahun-tahun, tetapi jaringan saat ini menggunakan dua jenis LAN umum: Ethernet LAN dan wireless LAN. Ethernet LAN menggunakan kabel untuk menghubungkan antar node, dan karena banyak jenis kabel menggunakan kawat tembaga, Ethernet LAN sering disebut sebagai wired LAN. Ethernet LAN juga menggunakan kabel serat optik, yang memiliki inti fiberglass yang digunakan perangkat untuk mengirim data menggunakan cahaya.

Sebagai perbandingan, wireless LAN tidak menggunakan kabel, melainkan menggunakan gelombang radio untuk menghubungkan antar node.

Istilah Ethernet merujuk pada keluarga standar LAN yang secara bersama-sama mendefinisikan lapisan fisik dan data-link dari teknologi LAN kabel yang paling populer di dunia. Standar-standar ini, yang ditetapkan oleh Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE), mencakup definisi tentang kabel, konektor pada ujung kabel, aturan protokol, dan segala sesuatu yang diperlukan untuk membangun jaringan LAN Ethernet15.

2.9.1 Typical SOHO LANs

Sebagai permulaan, bayangkan LAN kantor kecil atau rumah (SOHO - Small Office/Home Office) saat ini, khususnya LAN yang hanya menggunakan teknologi Ethernet. Pertama, LAN memerlukan perangkat yang disebut switch LAN Ethernet, yang menyediakan banyak port fisik

15 “IEEE Standards for Local and Metropolitan Area Networks: Specification for 802.3 Full Duplex Operation”. (IEEE. 1997). Diakses pada Draft asli IEEE di https://ieeexplore.ieee.org/servlet/opac?punumber=9768036 pada 18 Januari 2025

(29)

untuk menghubungkan kabel. Ethernet menggunakan kabel Ethernet, istilah umum untuk kabel yang memenuhi salah satu dari beberapa standar Ethernet. LAN menggunakan kabel Ethernet untuk menghubungkan perangkat atau node Ethernet ke salah satu port Ethernet pada switch16.

Gambar 2.13 Typical SOHO Etherne/Wiredt Only LAN

Gambar 2.13 menunjukkan diagram LAN Ethernet SOHO. Diagram ini menampilkan satu switch LAN, lima kabel, dan lima node Ethernet lainnya: tiga PC, sebuah printer, dan satu perangkat jaringan yang disebut router. (Router menghubungkan LAN ke WAN, dalam hal ini ke Internet.)

Meskipun Gambar 2.13 menunjukkan switch dan router sebagai perangkat terpisah, banyak LAN SOHO Ethernet saat ini menggabungkan router dan switch menjadi satu perangkat. Produsen menjual perangkat jaringan konsumen terintegrasi yang berfungsi sebagai router dan switch Ethernet, serta melakukan fungsi lainnya. Perangkat ini biasanya memiliki label "router" pada kemasan, tetapi banyak model juga memiliki empat atau delapan port switch LAN Ethernet bawaan.

LAN SOHO umum saat ini juga mendukung koneksi LAN nirkabel (wireless LAN). Anda dapat membangun LAN SOHO tunggal yang mencakup teknologi Ethernet LAN sekaligus teknologi LAN nirkabel, yang juga didefinisikan oleh IEEE. LAN nirkabel, yang didefinisikan oleh IEEE menggunakan standar yang dimulai dengan 802.11, menggunakan gelombang radio untuk mengirimkan bit dari satu node ke node lainnya.

Sebagian besar LAN nirkabel bergantung pada perangkat jaringan lain: sebuah access point (AP) LAN nirkabel. AP berfungsi seperti switch Ethernet, di mana semua node LAN nirkabel berkomunikasi dengan AP. Jika jaringan menggunakan AP sebagai perangkat fisik terpisah, AP tersebut memerlukan satu koneksi Ethernet untuk menghubungkan AP ke LAN Ethernet, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2-2.

Perhatikan bahwa Gambar 2-2 menunjukkan router, switch Ethernet, dan access point LAN

16 “IEEE Standards for Local and Metropolitan Area Networks: Specification for 802.3 Full Duplex Operation”. (IEEE. 1997). Diakses pada Draft asli IEEE di https://ieeexplore.ieee.org/servlet/opac?punumber=9768036 pada 18 Januari 2025

(30)

nirkabel sebagai tiga perangkat terpisah untuk memperjelas peran masing-masing. Namun, sebagian besar jaringan SOHO saat ini menggunakan satu perangkat, yang sering kali disebut "router nirkabel," yang melakukan semua fungsi tersebut.

Gambar 2.14 Typical SOHO Wired and Wireless LAN

2.9.2 Typical Enterprise LANs

Jaringan perusahaan memiliki kebutuhan yang serupa dengan jaringan SOHO, tetapi dalam skala yang jauh lebih besar. Sebagai contoh, LAN Ethernet perusahaan dimulai dengan switch LAN yang dipasang di ruang kabel (wiring closet) di balik pintu terkunci di setiap lantai gedung. Teknisi listrik memasang kabel Ethernet dari ruang kabel tersebut ke bilik kerja dan ruang konferensi tempat perangkat mungkin perlu terhubung ke LAN. Pada saat yang sama, sebagian besar perusahaan juga mendukung LAN nirkabel di ruang yang sama, memungkinkan orang untuk bergerak bebas sambil tetap bekerja serta mendukung semakin banyak perangkat yang tidak memiliki antarmuka LAN Ethernet.

Gambar 2.15 menunjukkan pandangan konseptual tentang LAN perusahaan di gedung tiga lantai. Setiap lantai memiliki switch LAN Ethernet dan access point LAN nirkabel. Untuk memungkinkan komunikasi antar lantai, setiap switch di tiap lantai terhubung ke satu switch distribusi terpusat. Misalnya, PC3 dapat mengirim data ke PC2, tetapi data tersebut akan terlebih dahulu mengalir melalui switch SW3 ke lantai pertama menuju switch distribusi (SWD), lalu kembali ke lantai dua melalui switch SW2.

(31)

Gambar 2.15 Jaringan Enterprise Wired dan Wireless LAN

Diagram ini juga menunjukkan cara umum untuk menghubungkan LAN ke WAN menggunakan router. Switch LAN dan access point nirkabel bekerja untuk menciptakan LAN itu sendiri. Router menghubungkan LAN ke WAN. Untuk terhubung ke LAN, router cukup menggunakan antarmuka LAN Ethernet dan kabel Ethernet, seperti yang ditunjukkan di bagian kanan bawah Gambar 2.15.

2.10 Wide-Area Networks (WAN)

Bayangkan situasi sehari-hari di sebuah kantor cabang sebuah perusahaan. Pengguna bekerja di sebuah perangkat endpoint, seperti PC, tablet, atau ponsel. Perangkat ini terhubung ke LAN, baik melalui kabel Ethernet maupun LAN nirkabel. Namun, pengguna sedang memeriksa informasi di sebuah situs web, dan server web tersebut berada di kantor pusat perusahaan. Agar hal ini bisa terjadi, data harus melewati satu atau lebih jalur jaringan area luas (WAN).

Teknologi WAN mendefinisikan standar fisik (Layer 1) dan protokol data-link (Layer 2) yang digunakan untuk berkomunikasi dalam jarak jauh. Bagian ini membahas dua teknologi WAN: WAN leased-line dan WAN Ethernet. WAN leased-line telah menjadi opsi sejak tahun 1960-an, namun jarang digunakan saat ini17.

Sebaliknya, perusahaan saat ini lebih sering menggunakan koneksi WAN Ethernet dibandingkan leased-line. Koneksi ini menggunakan protokol data-link Ethernet yang sama seperti yang telah dibahas sebelumnya, tetapi menggunakan standar lapisan fisik Ethernet yang dirancang untuk jarak jauh yang dibutuhkan WAN. Bagian selanjutnya membahas terlebih dahulu WAN

17 “IEEE Standard for Local Area Network/Wide Area Network (LAN/WAN)”. (IEEE. 1997). Diakses pada Draft asli IEEE di https://ieeexplore.ieee.org/servlet/opac?punumber=6226332 pada 18 Januari 2025

(32)

leased-line, diikuti oleh WAN Ethernet.

Untuk menghubungkan LAN melalui WAN, jaringan menggunakan router yang terhubung ke masing-masing LAN, dengan koneksi WAN di antara router-router tersebut. Untuk koneksi WAN, teknisi jaringan perusahaan harus merencanakan dan memesan jenis koneksi WAN tertentu dari penyedia layanan WAN. Penyedia layanan tersebut akan memasang koneksi WAN antara kedua router, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.16. Koneksi leased-line pada diagram biasanya digambarkan dengan garis melengkung (seperti petir) untuk menunjukkan bahwa itu adalah leased- line.

Gambar 2.16 Small Enterprise Network with One Leased Line

Gambar 2.16 menunjukkan jaringan perusahaan kecil dengan satu leased-line. Bagian ini dimulai dengan meninjau detail fisik leased-line, diikuti oleh diskusi tentang dua protokol data-link yang umum digunakan pada leased-line, yaitu HDLC dan PPP.

Layanan leased-line, sebuah layanan lapisan fisik, mengirimkan bit data di kedua arah pada kecepatan yang telah ditentukan, menggunakan logika full-duplex. Secara konseptual, layanan ini bertindak seperti koneksi crossover Ethernet full-duplex antara dua router, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.17 Leased-line menggunakan dua pasang kabel, satu pasang untuk masing-masing arah pengiriman data, yang memungkinkan operasi full-duplex.

Gambar 2.17 Pandangan Konsepsual Leased Line Service

Untuk membuat leased-line, jalur fisik harus ada antara dua router yang berada di ujung koneksi.

Kabel fisik harus meninggalkan gedung pelanggan tempat setiap router berada; namun, penyedia layanan telekomunikasi (telco) tidak hanya memasang satu kabel langsung antara kedua gedung.

(33)

Sebaliknya, telco menggunakan jaringan besar dan kompleks yang menciptakan kesan bahwa ada kabel langsung antara kedua router.

Gambar 2.18 Cabling Telco untuk Leased Line Pendek

Gambar 2.18 menunjukkan pandangan konseptual tentang sebagian kecil dari jaringan telco.

Telco memasang peralatannya di gedung-gedung yang disebut central office (CO). Telco memasang kabel dari CO ke hampir semua gedung di kota, dengan harapan suatu hari nanti akan menjual layanan ke penghuni gedung tersebut. Telco kemudian mengkonfigurasi switchnya untuk menggunakan sebagian kapasitas kabel untuk mengirim data dalam kedua arah, menciptakan koneksi yang setara dengan kabel crossover antara dua router.

Nama Arti atau Referensi

Leased circuit, Circuit Kata line dan circuit sering digunakan sebagai sinonim dalam terminologi telco; circuit merujuk pada sirkuit listrik antara dua

endpoint.

Serial link, Serial line Kata link dan line juga sering digunakan sebagai sinonim. Serial dalam hal ini mengacu pada fakta bahwa bit mengalir secara seri dan router

menggunakan antarmuka serial.

Point-to-point link, Point-to-point line

Istilah ini merujuk pada fakta bahwa topologi hanya mencakup dua titik, dan hanya dua titik. (Beberapa leased line lama memungkinkan

lebih dari dua perangkat.)

T1 Jenis leased line tertentu yang mengirimkan data pada kecepatan 1,544

(34)

Nama Arti atau Referensi

megabit per detik (1,544 Mbps).

WAN link, Link Kedua istilah ini sangat umum, tanpa referensi pada teknologi tertentu.

Private line Istilah ini mengacu pada fakta bahwa data yang dikirimkan melalui jalur tersebut tidak dapat disalin oleh pelanggan telco lainnya, sehingga

datanya bersifat pribadi.

Tabel 4 Leased Line yang Umum Digunakan

2.10.1 Bagaimana Router Menggunakan WAN sebagai Data Link Layer

Saat ini, Leased Line menghubungkan router, dan router berfokus pada pengiriman paket ke tuan rumah tujuan. Namun, router secara fisik terhubung ke LAN dan WAN, yang mengharuskan data dikirim dalam bingkai data-link. Jadi, sekarang Anda sedikit mengetahui tentang HDLC dan PPP, ada baiknya mempertimbangkan bagaimana router menggunakan protokol data-link ini saat mengirim data.

Pertama, lapisan jaringan TCP/IP berfokus pada penerusan paket IP dari host pengirim ke host tujuan. LAN dan WAN yang mendasarinya hanya bertindak sebagai cara untuk memindahkan paket ke router berikutnya atau perangkat pengguna akhir. Gambar 3-5 menunjukkan perspektif lapisan jaringan tersebut.

Figure 2.19 IP Routing Logic LAN ke WAN

Diagram menunjukkan perjalanan sebuah paket yang dikirim dari PC1 ke alamat IP PC2, melewati Logika Routing IP di LAN dan WAN. Gambar 3-5 Logika Routing IP di LAN dan WAN.

Menurut langkah-langkah pada gambar, untuk paket yang dikirim oleh PC1 ke alamat IP PC2:

 Logika lapisan jaringan (IP) dari PC1 memberitahunya untuk mengirim paket ke router terdekat (R1).

(35)

 Logika lapisan jaringan router R1 memberitahunya untuk meneruskan (meng-routing) paket tersebut melalui jalur sewa ke Router R2 berikutnya.

 Logika lapisan jaringan router R2 memberitahunya untuk meneruskan (meng-routing) paket tersebut melalui tautan LAN ke PC2 berikutnya.

Sementara Gambar 3-5 menunjukkan logika lapisan jaringan, PC dan router harus bergantung pada LAN dan WAN pada gambar untuk benar-benar memindahkan bit-bit dalam paket tersebut.

Gambar 3-6 menunjukkan gambar yang sama, dengan paket yang sama, tetapi kali ini menunjukkan beberapa logika lapisan data-link yang digunakan oleh host dan router. Pada dasarnya, tiga langkah terpisah di lapisan data-link mengemas paket tersebut, di dalam bingkai data-link, melalui tiga hop melalui internetwork: dari PC1 ke R1, dari R1 ke R2, dan dari R2 ke PC2. Menurut langkah-langkah pada gambar, lagi untuk paket yang dikirim oleh PC1 ke alamat IP PC2:

Figure 2.20 General Concept Routers De-Encaps dan Re-Encaps IP Packets

 Untuk mengirim paket IP ke Router R1 berikutnya, PC1 mengemas paket IP dalam bingkai Ethernet yang memiliki alamat MAC tujuan R1.

 Router R1 mendekapsulasi (menghapus) paket IP dari bingkai Ethernet, mengemas kembali (menyisipkan) paket ke dalam bingkai HDLC menggunakan header dan trailer HDLC, dan meneruskan bingkai HDLC ke Router R2 berikutnya.

 Router R2 mendekapsulasi (menghapus) paket IP dari bingkai HDLC, mengemas kembali (menyisipkan) paket ke dalam bingkai Ethernet yang memiliki alamat MAC tujuan PC2, dan meneruskan bingkai Ethernet ke PC2.

Secara ringkasan, jalur sewa dengan HDLC menciptakan tautan WAN antara dua router sehingga mereka dapat meneruskan paket untuk perangkat di LAN yang terhubung. Jalur sewa itu sendiri menyediakan cara fisik untuk mengirim bit, dalam kedua arah. Bingkai HDLC menyediakan cara untuk mengemas paket lapisan jaringan dengan benar sehingga dapat menyeberangi tautan antara router. Demikian pula, jika router menggunakan PPP daripada HDLC, maka router mengemas paket dalam bingkai PPP daripada bingkai HDLC.

(36)

2.10.2 Ethernet sebagai WAN Technology

Selama beberapa dekade pertama keberadaan Ethernet, Ethernet hanya cocok untuk LAN.

Pembatasan pada panjang kabel dan perangkat mungkin memungkinkan LAN yang mencakup satu atau dua kilometer untuk mendukung LAN kampus, tetapi itulah batasnya.

Seiring berjalannya waktu, IEEE meningkatkan standar Ethernet dengan cara yang membuat Ethernet menjadi teknologi WAN yang masuk akal. Sebagai contoh, standar 1000BASE-LX menggunakan kabel serat tunggal-mode, dengan dukungan untuk panjang kabel hingga 5 km;

standar 1000BASE-ZX mendukung panjang kabel yang lebih panjang hingga 70 km. Seiring waktu, dan saat IEEE meningkatkan jarak kabel untuk tautan Ethernet serat, Ethernet menjadi teknologi WAN yang masuk akal18.

Saat ini, banyak penyedia layanan WAN (SP) menawarkan layanan WAN yang memanfaatkan Ethernet. SP menawarkan berbagai macam layanan Ethernet WAN ini, dengan berbagai nama yang berbeda. Namun, semuanya menggunakan model yang serupa, dengan Ethernet digunakan antara lokasi pelanggan dan jaringan SP, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.21.

Gambar 2.21 Fiber Ethernet Link yang terkoneksi ke Service Provider WAN

Model yang ditunjukkan pada Gambar 2.21 memiliki banyak ide yang sama tentang bagaimana telco menciptakan jalur sewa, seperti yang ditunjukkan sebelumnya dalam Gambar 2.18, tetapi kini dengan tautan dan perangkat Ethernet. Pelanggan terhubung ke tautan Ethernet menggunakan antarmuka router. Tautan Ethernet (serat) meninggalkan bangunan pelanggan dan terhubung ke lokasi SP terdekat yang disebut titik kehadiran (PoP). Sebagai gantinya dari sakelar telco seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 2.18, SP menggunakan sakelar Ethernet. Di dalam jaringan SP, SP menggunakan teknologi apa pun yang diinginkannya untuk menciptakan layanan Ethernet WAN tertentu.

18 “IEEE Standard for Local Area Network/Wide Area Network (LAN/WAN)”. (IEEE. 1997). Diakses pada Draft asli IEEE di https://ieeexplore.ieee.org/servlet/opac?punumber=6226332 pada 18 Januari 2025

(37)

2.11 IP Routing

Seiring waktu, banyak model protokol yang telah ada, tetapi saat ini model TCP/IP mendominasi. Di lapisan jaringan TCP/IP, dua opsi utama yang ada adalah Protocol versi 4 (IPv4) dan Protocol versi 6 (IPv6). Baik IPv4 maupun IPv6 menentukan jenis fungsi lapisan jaringan yang sama, tetapi dengan rincian yang berbeda. Bab ini memperkenalkan fungsi lapisan jaringan untuk IPv4, dengan rincian IPv6 diserahkan pada Bagian VII buku ini.

Internet Protocol (IP) berfokus pada tugas untuk mengarahkan data, dalam bentuk paket IP, dari host sumber ke host tujuan. IP tidak mengkhawatirkan transmisi data secara fisik, melainkan bergantung pada lapisan bawah TCP/IP untuk fungsi tersebut19. Sebaliknya, IP berfokus pada detail logis, bukan detail fisik, dalam pengiriman data. Secara khusus, lapisan jaringan menentukan bagaimana paket bergerak dari ujung ke ujung melalui jaringan TCP/IP, bahkan saat paket melewati berbagai jenis tautan LAN dan WAN.

Bagian utama berikut dalam bab ini mengeksplorasi pengalihan IP secara lebih mendalam.

Pertama, IP mendefinisikan apa artinya mengarahkan paket IP dari host pengirim ke host tujuan, sambil menggunakan protokol data-link berturut-turut. Bagian ini kemudian memeriksa bagaimana aturan pengalamatan IP membantu membuat pengalihan IP jauh lebih efisien dengan mengelompokkan alamat menjadi subnet. Bagian ini ditutup dengan melihat peran protokol pengalihan IP, yang memberikan router sarana untuk mempelajari rute ke semua subnet IP dalam internetwork.

2.11.1 Network Layer Routing (Forwarding) Logic

Router dan komputer pengguna akhir (disebut sebagai host dalam jaringan TCP/IP) bekerja sama untuk melakukan pengalihan IP. Sistem operasi (OS) pada host memiliki perangkat lunak TCP/IP, termasuk perangkat lunak yang mengimplementasikan lapisan jaringan. Host menggunakan perangkat lunak tersebut untuk memilih tempat mengirim paket IP, sering kali ke router terdekat. Router tersebut kemudian membuat pilihan ke mana paket IP selanjutnya akan dikirim. Bersama-sama, host dan router mengantarkan paket IP ke tujuan yang benar, seperti yang ditunjukkan dalam contoh pada Gambar 3-10.

19 Claudia Kale dan Theodore Socolofsky, “TCP/IP Tutorial”. (IETF. 1991). hlm. 12-22 .Diakses pada Draft asli IETF https://datatracker.ietf.org/doc/html/rfc1180 pada 18 Januari 2025

(38)

Gambar 2.22 Routing Logic : PC1 mengirim IP Packet ke PC2

Paket IP yang dibuat oleh PC1 bergerak dari bagian atas gambar hingga ke PC2 di bagian bawah gambar.

2.12 Fitur pada Lapisan Network Lainnya

Lapisan jaringan TCP/IP mendefinisikan banyak fungsi selain IP. Tentu saja, IP memainkan peran besar dalam jaringan saat ini, dengan mendefinisikan alamat IP dan pengalihan IP. Namun, protokol dan standar lainnya, yang didefinisikan dalam Request For Comments (RFC) lainnya, juga memainkan peran penting untuk fungsi lapisan jaringan. Misalnya, protokol routing seperti Open Shortest Path First (OSPF) ada sebagai protokol terpisah, yang didefinisikan dalam RFC terpisah.

Pada bagian ini akan memperkenalkan tiga fitur lapisan jaringan lainnya yaitu :

 Domain Name System (DNS)20

 Address Resolution Protocol (ARP)21

 ICMP Echo dan Ping 22 2.12.1 Domain Name System (DNS)

Dapatkah Anda bayangkan dunia di mana setiap kali Anda menggunakan sebuah aplikasi, Anda

20 Terdefinisikan pada RFC 1034 dan RFC 1035 pada November 1987

21 Terdefinisikan pada RFC 826 dan RFC 903 pada 1982 dan 1984

22 Terdefinisikan pada RFC 862 pada Mei 1983

(39)

harus merujuknya dengan alamat IP? Alih-alih menggunakan nama yang mudah diingat seperti google.com atau cisco.com, Anda harus mengingat dan mengetik alamat IP, seperti 64.233.177.100.

Tentunya, meminta pengguna untuk mengingat alamat IP tidak akan ramah pengguna dan dapat membuat beberapa orang enggan menggunakan komputer sama sekali.

Beruntung, TCP/IP mendefinisikan cara untuk menggunakan nama host untuk mengidentifikasi komputer lain. Pengguna baik-baik saja tanpa memikirkan komputer lain atau merujuknya dengan nama. Kemudian, protokol menemukan semua informasi yang diperlukan secara dinamis untuk memungkinkan komunikasi berdasarkan nama tersebut.

Contohnya, saat Anda membuka browser web dan mengetikkan hostname www.google.com, komputer Anda tidak mengirimkan paket IP dengan alamat tujuan www.google.com; melainkan mengirimkan paket IP ke alamat IP yang digunakan oleh server web untuk Google. TCP/IP membutuhkan cara untuk memungkinkan komputer menemukan alamat IP yang digunakan oleh hostname yang tertera, dan metode tersebut menggunakan Domain Name System (DNS).

Gambar 2.23 Basic DNS Name Resolution Request

Perusahaan menggunakan proses DNS untuk mengubah nama menjadi alamat IP yang sesuai, seperti yang ditunjukkan dalam contoh pada Gambar 2.23. Dalam hal ini, PC11, di kiri, perlu menghubungi server bernama Server1. Pada suatu titik, pengguna baik mengetikkan nama Server1 atau aplikasi pada PC11 merujuk server tersebut berdasarkan nama. Pada Langkah 1, PC11 mengirimkan pesan DNS, permintaan DNS ke server DNS. Pada Langkah 2, server DNS mengembalikan balasan DNS yang mencantumkan alamat IP Server1. Pada Langkah 3, PC11 sekarang dapat mengirimkan paket IP ke alamat tujuan 10.1.2.3, alamat yang digunakan oleh Server1.

Perlu diingat bahwa contoh pada Gambar 2.23 menunjukkan awan untuk jaringan TCP/IP karena detail jaringan, termasuk router, tidak penting unt

Gambar

Gambar 2.1 Network Basic
Gambar 2.2 Kemajuan Sejarah : Dari Proprietary Model ke Open Model (TCP/IP) 8
Gambar 2.5 mengilustrasikan gagasan dasar bagaimana TCP mendeteksi data yang hilang dan meminta pengirim untuk mengirim ulang.
Gambar 2.5 juga menunjukkan fungsi yang disebut interaksi lapisan berdekatan (adjacent- (adjacent-layer interaction), yang mengacu pada konsep bagaimana lapisan yang berdekatan dalam model jaringan, di komputer yang sama, bekerja bersama
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kami sebagai mahasiswa melaksanakan Kuliah Kerja Magang (KKM) di PT Oxyplast Indonesia dengan harapan bahwa ketika kami magang di PT Oxyplast Indonesia banyak

Nilai Magang akan diberikan oleh dosen pembimbing kepada koordinator KP apabila mahasiswa telah menyerahkan laporan akhir Magang, jika diijinkan oleh instansi dapat

LAPORAN PRAKTIK MAGANG MAINTANANCE APLIKASI ZENWEL PT OLSERA INDONESIA PRATAMA.. Oleh : Wisnu Andrian

HALAMAN PERSETUJUAN INSTANSI Laporan Praktik Magang ini telah disetujui sebagai proses pengajuan seminar bagi : Nama : Lina Julianti NIM :1900018218 Tempat Praktik Magang : PT

Laporan mingguan magang industri dan studi kasus mahasiswa jurusan teknik mesin semester VII di PT.

Laporan magang tentang pengenalan aplikasi pemasaran digital Pospay PT. Pos Indonesia di Kota

Errn Satyanugra Hutama menyusun laporan magang di PT. Mekar Armada Jaya untuk memenuhi syarat kelulusan semester

Laporan mingguan magang seorang mahasiswa Administrasi Niaga di PT Telkom Regional 1 yang berisi tugas-tugas yang dikerjakan dan rencana tugas untuk minggu