LAPORAN PELAKSANAAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
TAHUN AJARAN 2022/2023
Disusun Oleh:
NAMA GURU NIP
NAMA SEKOLAH
ALAMAT SEKOLAH
KABUPATEN / KOTA
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling pada NAMA SEKOLAH Tahun Ajaran 2022/2023 ini telah disetujui dan di
sahkan pada :
Hari : ...
Tanggal : ...
Mengetahui KABUPATEN,
Kepala Sekolah Guru BK/Konselor
NAMA KEPALA NAMA GURU BK
NIP NIP
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun Program Layanan Bimbingan dan Konseling Daring tahun Ajaran 2022/2023
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 111 Tahun 20 14 tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Menengah.
Dalam Permendikbud tersebut menyebutkan bahawa Komponen layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif;
dan (d) layanan dukungan sistem”. Sehubungan dengan hal tersebut guru Bimbinga n dan konseling perlu menyusun program guna menunjang kelancaran pelaksanaa n kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
Penyusunan Laporan Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di dahului denga n membandingkan Program yang sudah dibuat dengan program yang terlaksana yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar dapat memenu hi kebutuhan peserta didik dan pihak-pihak lain yang terkait.
Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada 1. Bapak/Ibu Kepala NAMA SEKOLAH
2. Bapak/Ibu Waka NAMA SEKOLAH yang selalu memberikan Support.
3. Teman Teman TIM BK NAMA SEKOLAH
4. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan NAMA SEKOLAH
Kami berharap Laporan Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat untuk kita semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman- teman guru Bimbingan dan Konseling untuk peningkatan mutu dalam menyusun buku program Bimbingan dan Konseling yang akan datang.
Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak y ang membantu mudah-mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami menj adi pahala dan mendapat imbalan pahala yang sepantasnya dari Tuhan YME. Amin
KABUPATEN, Hormat Saya
Penyusun
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan Pelaporan BAB II PELAKSANAAN
A. Kegiatan Layanan yang DIlakukan
1. Layanan Dasar
a) Kelas VII
b) Kelas VIII
c) Kelas IX
2. Layanan Responsif Bimbingan dan Konseling 3. Layanan Perencanaan Individual
4. Layanan Dukungan Sistem
B. Hasil Analisis Pencapaian Keberhasilan dalam Kegiatan Evaluasi C. Hambatan dan Cara Mengatasinya
1. Hambatan
a) Hambatan Internal b) Hambatan Eksternal 2. Cara Mengatasi Hambatan BAB III SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan B. Saran
1. Sekolah
2. Orang Tua
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Bimbingan dan Konseling sebagai bagian integral dari proses pendidikan memiliki tanggung jawab yang cukup besar dalam pengembangan kualitas manusia Indonesia yang telah diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional di dalam : Undang-Undang Sisdiknas No 20 Tahun 2003 yaitu : (1) beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, (2) berakhlak mulia, (3) memiliki pengetahuan dan keterampilan,(4) memiliki kesehatan jasmani dan rohani, (5) memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri, serta (6) memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Tujuan tersebut mempunyai implikasi imperatif (yang mengharuskan) bagi semua tingkat satuan pendidikan untuk senantiasa memantapkan proses pendidikannya secara bermutu ke arah pencapaian tujuan pendidikan tersebut.
Dengan demikian, pendidikan yang bermutu adalah suatu proses yang menghantarkan peserta didik kearah pencapaian perkembangan diri yang optimal. Hal ini karena peserta didik sedang berkembang ke arah kematangan atau kemandirian.
Untuk mencapai kematangan tersebut, peserta didik memerlukan layanan Bimbingan dan Konseling karena mereka masih kurang memiliki pemahaman atau wawasan tentang dirinya. Perkembangan peserta didik tidak lepas dari pengaruh lingkungan, baik fisik, psikis maupun sosial. Sifat yang melekat pada lingkungan adalah perubahan. Apabila perubahan yang terjadi itu sulit diprediksi, atau di luar jangkauan kemampuan, maka akan melahirkan kesenjangan perkembangan perilaku peserta didik, seperti terjadinya stagnasi (kemandegan) perkembangan, masalah-masalah pribadi atau penyimpangan perilaku. Upaya menangkal dan mencegah perilaku-perilaku yang tidak diharapkan tersebut dapat ditempuh dengan cara mengembangkan potensi peserta didik dan memfasilitasi mereka secara sistematik dan terprogram untuk mencapai standar kompetensi kemandirian. Hal tersebut senada dengan tujuan Bimbingan dan Konseling secara umum, yakni membantu peserta didik untuk mengembangkan seluruh potensi yang dimilikinya secara optimal dan
meneguhkan kehidupan beragama untuk membantu perkembangan dan pemecahan masalah.
Di NAMA SEKOLAH, Bimbingan Siswa memiliki porsi yang cukup untuk melaksanakan Bimbingan Siswa. Meskipun memiliki beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya, namun sudah berjalan cukup baik.
B. Tujuan Pelaporan
Adapun Tujuan Pelaporan Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling ini yaitu,
- Guru BK mampu mengevaluasi Program Bimbingan dan Konseling secara menyeluruh
- Guru BK perlu mengembangkan Instrumen Evaluasi terhadap proses dan hasil Layanan
- Guru BK menentukan kegiatan tindak lanjut hasil Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling.
BAB II PELAKSANAAN A. Kegiatan Layanan yang Dilakukan
1. Layanan Dasar
Sebagai dasar dari sebuah pelaksanaan layanan, Layanan dasar bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada semua siswa (for all) melalui kegiatan-kegiatan secara klasikal atau kelompok yang disajikan secara sistematis dalam rangka membantu perkembangan dirinya secara optimal.
Untuk mencapai tujuan tersebut, kepada siswa disajikan materi layanan yang menyangkut aspek-aspek pribadi, sosial, belajar dan karir. Semua ini berkaitan erat dengan uapaya membantu siswa dalam mencapai tugas-tugas perkembangannya. Materi layanan dasar bimbingan dapat diambil dari berbagai sumber, seperti majalah, buku, Website, dan koran. Materi yang diberikan,disamping masalah yang menyangkut pengembangan sosial- pribadi, dan belajar, juga materi yang dipandang utama bagi siswa. Materi yang dapat diberikan kepada para siswa adalah sebagai berikut :
CONTOH : SESUAIKAN DENGAN MATERI IBU KETIKA MENGAJAR DIKELAS
a. Kelas VII
Semester Gazal
- Allah SWT selalu hadir didalam hidupku - Cara mengatur waktu
- Pemahaman Diri (Mengenal Diri Sendiri) - Kiat mencari dan disenangi teman
- Pentingnya Disiplin Belajar Semester Genap
- Masa Remaja dan Perubahannya - Pentingnya Motivasi Belajar
- Manusia sebagai makhluk sosial - Bersyukur dengan hati yang ikhlas - Nilai suatu sikap kejujuran
b. Kelas VIII
Semester Gazal
- Belajar efektif dan efisien
- Strategi belajar sesuai dengan gaya belajar - Etika pergaulan dengan teman sebaya - Sikap sopan santun dalam kehidupan - Stop Bulyying !
Semester Genap
- Peta Pikiran (Mind Mapping) - Multiple Intelligence
- Cara kerja otak kiri – otak kanan - Mencontek, penyebab dan solusinya - Dampak pacaran di kalangan remaja
c. Kelas IX
2. Layanan Responsif Bimbingan dan Konseling
Layanan Responsif bertujuan membantu memenuhi kebutuhan yang dirasakan sangat penting oleh siswa pada saat ini dan layanan ini diberikan kepada siswa dengan segera. Layanan tersebut menfasilitasi berbagai bidang, seperti : Pribadi, Sosial, Belajar dan Karir. Dalam pelaksanaannya, Layanan Responsif bersifat kuratif, strategi yang digunakan adalah siswa individual, siswa kelompok, dan konsultasi. (Terlampir)(RPL RPL yang sudah dibuat)
3. Layanan Perencanaan Individual
Layanan perencanaan individual merupakan upaya bimbingan yang bertujuan membantu seluruh siswa membuat dan mengimplementasikan rencana-rencana pendidikan, karier, dan kehidupan sosial pribadinya.
Strategi yang digunakan dalam layanan perencanaan individual adalah konsultasi dan siswa, sedangkan isi dari layanan ini meliputi bidang pendidikan, bidang karir, dan bidang sosial pribadi. (Terlampir)
Ketiga komponen program, merupakan pemberian layanan BK kepada siswa secara langsung. Sedangkan dukungan sistem merupakan komponen layanan dan kegiatan manajemen yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada siswa atau memfasilitasi kelancaran perkembangan siswa.
Dukungan sistem adalah kegiatan-kegiatan manajemen yang bertujuan untuk memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program bimbingan secara menyeluruh melalui pengembangan professional; hubungan masyarakat dan staf, konsultasi dengan guru, staf ahli/penasehat, masyarakat yang lebih luas; manajemen program. Kerjasama antara Guru BK dan wali kelas (Terlampir).
B. Hasil Analisis Pencapaian Keberhasilan dalam Kegiatan Evaluasi
Berdasarkan hasil analisis pencapaian keberhasilan, siswa memahami dengan baik pengetahuan, Informasi dan tujuan dari materi yang disampaikan oleh guru Bimbingan Siswa melalui Bimbingan Klasikal, Bimbingan Kelompok, Siswa Kelompok dan Siswa Individual.
C. Hambatan dan Cara Mengatasinya
Secara garis besar hambatan Bimbingan dan Konseling dalam dikelompokkan dalam dua hal, yaitu 1. Hambatan Internal, dan 2. Hambatan Eksternal.
1. Hambatan
a. Hambatan Internal.
Guru Bimbingan Siswa masih jarang mengikuti kegiatan seperti pelatihan, seminar, workshop. Tentu untuk menjadi Guru BK yang profesional memerlukan proses dan waktu. Guru BK profesional membutuhkan jam terbang yang cukup matang.
b. Hambatan Eksternal
- Pernah terdengar kalimat “Layanan Bimbingan dan Konseling dapat dilakukan oleh siapa saja”.
Benarkah pekerjaan bimbingan siswa dapat dilakukan oleh siapa saja? Jawabannya bisa saja “benar” dan bisa pula “tidak”.
Jawaban ”benar”, jika Bimbingan dan Konseling dianggap sebagai
pekerjaan yang mudah dan dapat dilakukan secara amatiran belaka.
Sedangkan jawaban ”tidak”, jika Bimbingan dan Konseling itu dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip keilmuan dan teknologi (yaitu mengikuti filosopi, tujuan, metode, dan asas-asas tertentu), dengan kata lain dilaksanakan secara profesional. Salah satu ciri keprofesionalan Bimbingan dan Konseling adalah bahwa pelayanan itu harus dilakukan oleh orang-orang yang ahli dalam bidang Bimbingan dan Konseling. Keahliannya itu diperoleh melalui pendidikan dan latihan yang cukup lama di Perguruan Tinggi, serta pengalaman-pengalaman.
- Bimbingan dan Konseling hanya untuk orang yang bermasalah saja Sebagian orang berpandangan bahwa BK itu ada karena adanya masalah, jika tidak ada maka BK tidak diperlukan, dan BK itu diperlukan untuk membantu menyelesaikan masalah saja. Memang tidak dipungkiri bahwa salah satu tugas utama Bimbingan dan Konseling adalah untuk membantu dalam menyelesaikan masalah.
Tetapi sebenarnya juga peranan BK itu sendiri adalah melakukan tindakan preventif agar masalah tidak timbul dan antisipasi agar ketika masalah yang sewaktu-waktu datang tidak berkembang menjadi masalah yang besar.
- Keberhasilan layanan BK tergantung kepada sarana dan prasarana Sering kali kita temukan pandangan bahwa kehandalan dan kehebatan seorang Guru BK itu disebabkan dari ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap dan mutakhir. Seorang Guru BK yang dinilai tidak bagus kinerjanya, seringkali berdalih dengan alasan bahwa ia kurang didukung oleh sarana dan prasarana yang bagus.
Sebaliknya pihak siswa pun terkadang juga terjebak dalam asumsi bahwa Guru BK yang hebat itu terlihat dari sarana dan prasarana yang dimiliki Guru BK. Pada hakikatnya kehebatan Guru BK itu dinilai bukan dari faktor luarnya, tetapi lebih kepada faktor kepribadian Guru BK itu sendiri, termasuk didalamnya pemahaman agama, tingkah laku
- Guru BK harus aktif, sedangkan siswa harus/boleh pasif
Masih Sering ditemukan bahwa siswa sering menyerahkan sepenuhnya penyelesaian masalahnya kepada Guru BK, mereka menganggap bahwa memang itulah kewajiban Guru BK.
- Menganggap hasil pekerjaan Bimbingan dan Konseling harus segera terlihat
Seringkali siswa (orangtua/keluarga siswa) dan guru memaksakan kehendak kepada Guru BK untuk dapat menyelesaikan masalahnya secepat mungkin.
- Guru Bimbingan dan Konseling di sekolah adalah “polisi sekolah”
Masih banyak anggapan bahwa Bimbingan dan Konseling adalah “polisi sekolah”. Hal ini disebabkan karena seringkali beberapa Guru menyerahkan sepenuhnya masalah pelanggaran kedisiplinan dan peraturan sekolah lainnya kepada guru BK. Bahkan banyak guru BK yang diberi wewenang sebagai eksekutor bagi siswa yang bermasalah. Sehingga banyak sekali kita temukan di sekolah-sekolah yang menganggap guru Bk sebagai guru “killer” (yang ditakuti). Guru (BK) itu bukan untuk ditakuti tetapi untuk disegani, dicintai dan diteladani. Jika kita menganalogikan dengan dunia hukum, Guru BK harus mampu berperan sebagai pengacara, yang bertindak sebagai sahabat kepercayaan, tempat mencurahkan isi hati dan pikiran. Guru BK adalah kawan pengiring, penunjuk jalan, pemberi informasi, pembangun kekuatan, dan pembina perilaku-perilaku positif yang dikehendaki sehingga siapa pun yang berhubungan dengan bimbingan siswa akan memperoleh suasana sejuk dan memberi harapan. Kendati demikian, Guru BK juga tidak bisa membela/melindungi siswa yang memang jelas bermasalah, tetapi Guru BK boleh menjadi jaminan untuk penangguhan hukuman/pe- maaf-an bagi siswanya. Yang salah tetaplah salah tetapi hukuman boleh saja tidak diberikan, bergantung kepada besar kecilnya masalah itu sendiri.
2. Cara Mengatasi Hambatan
a. Membuat program BK sesuai dengan kubutuhan dan situasi kondisi sekolah
b. Melaksanakan program sesuai dengan kemampuan
c. Laksanakan sosialisasi tentang tugas BK di Sekolah agar para siswa , guru dan kepala sekolah memahaminya tentang tugas-tugas BK di sekolah.
d. Jangan terlalu menuntut kepada sekolah untuk melengkapi sarana dan prasarana BK. Namun membuat usulan adalah hal yang bijak untuk dilaksanakan.
e. Jalin kerja sama yang solid antar guru BK melalui komunikasi intensif dalam forum MGBK, ABKIN dan forum-forum lain yang dapat meningkatkan kinerja BK.
f. Jangan memaksakan diri untuk menangani kasus yang bukan menjadi tanggung jawab anda sepeti narkotika, kasus-kasus Kriminal, atau kasu- kasus kelainan jiwa, ingat bahwa betanggung jawab sebatas siswa yang normal. Dan jika hal ini terjadi di sekolah, maka segera kordinasi dengan pihak terkait untuk segera di “ Refferal “ atau alih tangan kasus.
g. Tumbuhkan Niat dan mantapkan hati bahwa “ Saya akan menjadi guru BK yang professional.
BAB III SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan
Dapat disimpulkan bahwa, Layanan Bimbingan dan Konseling bertujuan untuk membantu seluruh siswa dalam mengembangkan perilaku efektif dan ketrampilan-ketrampilan hidup yang mengacu pada tugas-tugas perkembangannya. Dengan melaksanakan beberapa komponen yang mendukung proses perkembangan siswa melalui layanan responsif, layanan individual, serta layanan dukungan sistem dengan baik, maka hasil yang diraih akan bermanfaat bagi peserta didik.
B. Saran 1. Sekolah
Sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan proses pelayanan bimbingan konseling. Tentu antara Kepala Sekolah, Guru BK,Wali Kelas, Guru Mapel dan seluruh unsur sekolah saling bersinergi agar visi misi sekolah mampu dilaksanakan dengan baik. Maka dari itu Kerjasama yang baik selalu diharapkan oleh Guru BK terhadap seluruh jajaran Sekolah.
2. Orang Tua
Didalam pelaksanaan Bimbingan dan Konseling, kerjasama antara Guru BK dan Orang Tua sebagai Wali siswa tidak bisa dipisahkan, bahwa orang tua harus memiliki tanggung jawab yang sama atau lebih terhadap perkembangan anaknya.