• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI

N/A
N/A
Dwi Khizanatun Rahmah

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI "

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR AGROTEKNOLOGI

ACARA I

Disusun Oleh :

NAMA : DWI KHIZANATUN RAHMAH NIM : 2304020017

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN DAN PERIKANAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

(2)

ACARA I

BUDIDAYA CAISIM (BRASISCA JUNCEA L) DALAM POLYBAG

Jum’at, 17 november 2023

A. Tujuan Praktikum

1. Untuk mengetahui teknik budidaya dari tanaman caisim (Brasisca Juncea L)

2. Untuk mengetahui kendala dalam budidaya tanaman caisim ( Brassica Juncea L)

3. Untuk mengetahui respon pertumbuhan dan produksi tanaman caisim (Brasisca Juncea L)

B. DASAR TEORI

Tanaman Sawi hijau (Brassica Juncea. L) termasuk tanaman sayuran daun dari keluarga Cruciferae atau tanaman kubis-kubisan yang

mempunyai nilai ekonomi tinggi karena kaya akan serat, kandungan gizi tinggi, dan juga tanaman ini dipercaya mempunyai khasiat obat. Daun sawi hijau selain dimanfaatkan sebagai bahan sayuran ternyata juga dapat dimanfaatkan untuk pengobatan (terapi) berbagai macam penyakit.

Mengingat manfaat dan kegunaan dari tanaman sawi hijau yang begitu besar, budidaya tanaman sawi hijau perlu untuk semakin dikembangkan dengan menggunakan teknologi penanaman yang modern, bukan lagi menggunakan system tradisional (Elsafiana, 2017).

Tanaman sawi manis dapat diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta Classis : Angiospermae Ordo : Brassicales Familia : Brassicaceae Genus : Brassica

Species : Brassica rapa L var. Parachinensis L. H Bailey (Rukmana, 2002).

Tanaman sawi memiliki perawatan yang tidak begitu sulit dan pertumbuhan tanaman cepat, sehingga budidaya tanaman sayuran

(3)

seperti caisim ini sering diterapkan oleh para petani untuk

mendapatkan hasil yang cepat. Pada perawatan tanaman caisim hal yang biasa dilakukan adalah penyiangan tanaman, pemupukan dan penyiraman. Dalam pemeliharaan tanaman ini harus dilakukan dengan teratur yang dapat mencegah adanya hama atau penyakit yang tidak diinginkan. Pada tanaman caisim ini hama yang sering menyerang adalah ulat dan belalang sedangkan penyakit yang sering menyerang adalah penyakit layu, jamur dan plasmolysis yang disebabkan karena cara pemupukan yang salah atau kebanyakan dalam pemberian pupuk (Ali, 2015).

Manfaat tanaman caisim (Brassica Juncea L) adalah daunnya digunakan sebagai sayur dan bijinya dimanfaatkan sebagai minyak serta pelezat makanan. Tanaman caisim ini bsnyak disukai karena rasanya serta kandungan beberapa vitaminnya. Pada daun caisim 100gr terkandung 6460 IU Vitamin A , 102 mg Vit B, 0,09 mg Kalsium dan Kalium (Arief, 1990).

Salah satu pupuk yang dianjurkan adalah pupuk organik.

Penggunaan pupuk organik dapat mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan pupuk kimia. Bahan organik merupakan alternative untuk meningkatkan kesuburan tanah dan meningkatkan efesinsi dari

penggunaan pupuk kimia. Penggunaan bahan organik dapat membantu kehidupan mikroorganisme tanah. Pengomposan atau pemberian bahan organik pada media tanam unsur hara dan air bagi tanam caisim bertujuan untuk memperbaiki sifat kimia, fisik dan biologi pada tanah (Setiawan, 2009).

Polybag sering digunakan dalam dunia pertanian dan perkebunan terutama pembibitan serta bertanam untuk menghemat lahan pertanian.

Polybag merupakan kantong plastic berwarna hitam yang memiliki lubang-lubang kecil untuk sirkulasi air. Polybag cocok sebagai salah satu inovasi dalam meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga dengan menggunakan lahan yang sempit. Polybag yang digunakan untuk pembibitan hanya dapat digunakan sekali. Hal ini dikarenakan polybag harus disobek ketika terjadi proses pemindahan bibit ke lahan pertanian yang lebih besar. ( Pasir Dan Hakim,2014).

Ketersediaan unsur N, P, K pada tanaman merupakan faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan jumlah daun. Unsur N merupakan unsur utama dari semua protein asam nukleat, sehingga jika unsur N tersedia dalam jumlah yang cukup, maka akan menghasilkan protein yang lebih banyak untuk meningkatkan pertumbuhan daun (Syarief, 1986).

Peningkatan produksi sawi dapat dilakukan dengan pemupukan.

Pemupukan melalui tanah dapat dilakukan dengan pupuk buatan atau pupuk alami. Berkurangnya subsidi pupuk dan banyaknya beredar

(4)

pupuk majemuk alternative membuat para petani menjadi bingung hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan petani mengenai jumlah dan jenis unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Sehingga tidaklah mengherankan bila penerapan pemupukan tidak diikuti dengan peningkatan produksi karena hanya memenuhi beberapa unsur hara makro saja, sementara unsur mikro yang lain tidak terpenuhi. Padahal meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, unsur mikro ini tidak kalah pentingnya dengan unsur hara makro sebagai komponen

structural sel yang terlibat langsung dalam metabolisme sel dan aktivitas enzim (Pinus Lingga, dan Marsono, 2007).

Penanaman sawi tanpa melaui tahap pembibitan biasanya tumbuh kurang teratur. Di sana-sini sering terlihat tanaman-tanaman yang terlalu pendek/dekat. Jika hal ini dibiarkan maka akan menyebabkan pertumbuhan tanaman tersebut kurang baik. Jarak yang terlalu rapat menyebabkan adanya persaingan dalam menyerap unsur-unsur hara di dalam tanah. Dalam hal ini penjarangan dilakukan untuk mendapatkan kualitas hasil yang baik. Penjarangan umumnya dilakukan 2 minggu setelah penanaman. Caranya dengan mencabut tanaman yang tumbuh terlalu rapat. Sisakan tanaman yang tumbuh baik dengan jarak antar tanaman yang teratur( Haryanto et al, 1995).

Urea adalah pupuk N yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Urea biasanya ditemukan secara alami pada air seni binatang.

Pupuk urea sekarang dibuat secara kimia karena kebutuhan masyarakat terhadap pupuk urea yang semakin meningkat (Nieuwenhyuse, 2000).

Pemberian dosis pupuk tanaman sawi juga harus memperhatikan luas tanah atau penanaman sawi dan cara penggunaan pupuk agar sawi tidak mati, karena pemberian nitrogen yang berlebih akan merusak tanaman. Pemupukan yang berlebihan akan mengakibatkan toksik bagi tanaman sehingga menganggu proses metabolisme tanaman tersebut.

(Gardner, dkk 1995).

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Pengendalian hama belalang selain dengan insektisida, petani juga melakukan pengendalian dengan mengatur pola tanam dan menanam tanaman alternatif yang tidak

Penyakit layu Fusarium (Fusarium oxysporum f. passiflorae) biasanya menyerang pada tanaman markisa ungu, pengendaliannya dapat dilakukan dengan penggunaan jamur antagonis

Hama yang menyerang tanaman padi antara lain tikus, walang sangit, wereng, belalang, dan penggerek batang, sedangkan penyakit yang mengganggu tanaman padi antara lain:

Namun tanaman ini juga sering diserang oleh hama, hama yang biasa menyerang tanaman ini adalah sebagai berikut Heliothis, Ulat grayak, Ulat jengkal,

Hama ganjur merupakan jenis hama yang seperti lalat, hama ganjur akan menyerang tanaman padi jika penanaman terlambat dan memiliki serangan paling kuat pada saat bulan februari

Tanaman cabai rentan dengan serangan berbagai penyakit, baik yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur maupun nematoda.. Penyakit-penyakit yang menyerang tanaman cabai seperti

Salah satu penyakit yang disebabkan oleh jamur yang umum menyerang tanaman kacang tanah adalah penyakit rebah-semai yang disebabkan oleh jamur Sclerotium rolfsii..

Salah satu patogen tanaman yang sering menyebabkan penyakit layu pada tanaman kacang hijau adalah cendawan Fusarium oxysporum f.sp.. Cendawan ini dapat menyerang akar, batang,