LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA PENGENALAN ALAT LABORATORIUM
Dosen Pengampu:
La Ode Muhammad Anwar, S.Farm, M.Pharm.Sci
Disusun Oleh:
Evellia Priastuti 121020009
PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai praktikan, harus mengenal dan memahami cara penggunaan alat-alat di laboratorium fitokimia serta mengetahui semua fungsi peralatan dasar yang biasa digunakan di dalam laboratorium fitokimia. Pengenalan alat-alat yang akan digunakan dalam laboratorium sangat penting guna kelancaran percobaan yang dilaksanakan diantaranya adalah menghindari kecelakaan kerja dan gagalnya percobaan. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur pemakaian.
Fitokimia berasal dari bahasa Yunani “Phyto” yang berarti tanaman.
Fitokimia adalah senyawa kimia yang aktif biologis dan terjadi secara alami di dalam tumbuhan, yang memberikan manfaat kesehatan bagi manusia di luar nutrisi makro dan mikro. Secara umum, senyawa tumbuhan yang melindungi sel-sel tumbuhan dari bahaya lingkungan seperti polusi, stres, kekeringan, paparan sinar UV, dan serangan patogen disebut sebagai fitokimia.
Fitokimia mempelajari tentang cara mengekstraksi, mengisolasi, dan mengidentifikasi kandungan kimia bahan alam. Bahan alam adalah salah satu sumber bahan obat berasal dari darat atau laut yang perlu diteliti dan dikembangkan agar kelestarian penggunaannya dalam masyarakat semakin meningkat. Tumbuhan obat mengandung bahan aktif penting terutama dari senyawa metabolit sekunder dengan struktur yang unik dan bervariasi.
B. Tujuan
Mahasiswa mampu menjelaskan jenis-jenis alat yang digunakan dalam kegiatan praktikum dan fungsinya masing-masing, serta dapat menggunakan alat laboratorium berdasarkan SOP.
BAB II DASAR TEORI
A. Definisi
1. Definisi Fitokimia
Fitokimia berasal dari bahasa Yunani “Phyto” yang berarti tanaman.
Fitokimia adalah senyawa kimia yang aktif biologis dan terjadi secara alami di dalam tumbuhan, yang memberikan manfaat kesehatan bagi manusia di luar nutrisi makro dan mikro. Secara umum, senyawa tumbuhan yang melindungi sel-sel tumbuhan dari bahaya lingkungan seperti polusi, stres, kekeringan, paparan sinar UV, dan serangan patogen disebut sebagai fitokimia.
Fitokimia mempelajari tentang cara mengekstraksi, mengisolasi, dan mengidentifikasi kandungan kimia bahan alam. Bahan alam adalah salah satu sumber bahan obat berasal dari darat atau laut yang perlu diteliti dan dikembangkan agar kelestarian penggunaannya dalam masyarakat semakin meningkat. Tumbuhan obat mengandung bahan aktif penting terutama dari senyawa metabolit sekunder dengan struktur yang unik dan bervariasi.
2. Definisi Ekstraksi
Ekstraksi adalah kegiatan penarikan kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan menggunakan suatu pelarut cair (Tambun, Limbong, Pinem, &
Manurung, 2016). Ekstraksi merupakan suatu cara untuk mendapatkan minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak. Untuk mendapatkan oleoresin dalam rempah-rempah dilakukan dengan proses ekstraksi padat-cair atau leaching (Nasir, Fitriyanti, &
Kamila, 2009). Metode ekstraksi padat-cair dilakukan terjadi apabila ada kontak antara padatan dan pelarut sehingga akan diperoleh larutan yang diinginkan yang kemudian dipisahkan dari padatan sisanya. Saat terjadi
kontak antara pelarut dan bahan terjadi peristiwa pelarutan dan difusi (Djoni Bustan et al., 2008).
B. Soxhlet
Soxhlet merupakan peralatan yang digunakan untuk mengekstrak suatu bahan dengan pelarutan yang berulang-ulang dengan pelarut yang sesuai.
Sampel yang akan diekstraksi ditempatkan dalam suatu timbel yang permeabel terhadap pelarut dan diletakkan di atas tabung destilasi, didihkan dan dikondensasikan diatas sampel. Kondesat akan jatuh ke dalam timbel dan merendam sampel kemudian diakumulasi sekeliling timbel. Setelah sampai batas tertentu, pelarut akan kembali masuk ke dalam tabung destilasi secara otomatis. Proses ini terus berulang dengan sendirinya di dalam alat.
Prinsip soxhlet ialah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru yang umumnya sehingga terjadi ekstraksi kontinyu dengan jumlah pelarut konstan dengan adanya pendingin balik.
Soxhlet memiliki keuntungan yaitu proses ektraksi yang kontinyu, sampel terekstraksi oleh pelarut murni hasil kondensasi, membutuhkan jumlah pelarut yang lebih kecil dibandingkan dengan maserasi. Keuntungan lainnya adalah sampel berulang kali dilewati oleh pelarut baru. Prosedur ini mencegah kemungkinan pelarut menjadi jenuh dengan bahan yang diekstraksi. Soxhlet juga memiliki beberapa kelemahan yaitu, proses ekstraksi dapat berlangsung dalam waktu yang cukup lama hingga berjam- jam. Kemudian senyawa yang bersifat termolabil dapat terdegradasi karena ekstrak yang diperoleh terus-menerus berada pada titik didih. Sampel ideal untuk ekstraksi soxhlet juga terbatas pada padatan yang kering dan telah dihaluskan dan banyak faktor yang mempengaruhi seperti suhu, rasio sampel dan pelarut, kemudian kecepatan agitasi perlu dipertimbangkan untuk metode ini. Pelarut yang digunakan dalam sistem ekstraksi juga harus memiliki kemurnian tinggi. Prosedur ini dianggap tidak ramah lingkungan dan dapat berkontribusi terhadap masalah polusi.
C. Refluks
Merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk mengekstrak suatu bahan yang memiliki reaksi-reaksi yang berlangsung pada suhu tinggi.
Prinsip dari metode refluks adalah pelarut volatile yang digunakan akan menguap pada suhu tinggi, namun akan didinginkan dengan kondensor sehingga pelarut yang tadinya dalam bentuk uap akan mengembun pada kondensor dan turun lagi ke dalam wadah reaksi sehingga pelarut akan tetap ada selama reaksi berlangung.
Pada rangkaian refluks ini terjadi empat proses, yaitu proses heating, evaporating, kondensasi dancoolong. Heating terjadi pada saat feed dipanaskan di labu didih, evaporating (penguapan) terjadi ketika feed mencapai titik didih dan berubah fase menjadi uap yang kemudian uap tersebut masuk kekondensor dalam. Cooling terjadi di dalam ember, di dalam ember kita masukkan batu es dan air, sehingga ketika kita menghidupkan pompa, air dingin akan mengalir dari bawah menuju kondensorluar, mengapa air harus dialirkan dari bawah kondensor bukan dari atas? alasannya adalah agat tidakada turbulensi udara yang menghalangi dan agar air terisi penuh, lihat lagi rangkaian kalian. Proses yangterakhir adalah kondensasi (Pengembunan), proses ini terjadi di kondensor, jadi terjadi perbedaansuhu anta kondensor dalam yang berisi uap panas dengan kondensor luar yang berisikan air dingin,hal ini menyebabkan penurunan suhu dan perubahan fase dari steam tersebut untuk menjadi liquid kembali.
D. Sentrifuge
Sentrifuge merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan larutan dari sedimennya dengan perputaran pada kecepatan tertentu (membantu proses kristalisasi/pemurnian). Centrifuge merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan organel berdasarkan massa jenisnya melalui proses pengendapan. Dalam prosesnya, centrifuge menggunakan prinsip rotasi
atau perputaran tabung yang berisi larutan agar dapat dipisahkan berdasarkan massa jenisnya. Larutan akan terbagi menjadi dua fase yaitu supernatant yang berupa cairan dan pellet atau organel yang mengendap.
Peralatan centrifuge terdiri dari sebuah rotor atau tempat untuk meletakkan larutan yang akan dipisahkan. Rotor ini akan berputar dengan cepat yang akan mengakibatkan larutan akan terpisah menjadi dua fase. Semakin cepat perputaran yang dilakukan, semakin banyak pula organel sel yang dapat diendapkan begitu juga sebaliknya. (Rafafara, 2012).
Sentrifugasi adalah proses pemisahan zat padat dengan zat cair atau zat cair dan zat cair yang berbeda massa jenisnya dengan menggunakan gaya sentrifugal. Gaya sentrifugal terjadi dari perpindahan massa di lengkungan dan digunakan dengan pengamatan dari pusat lengkungan. Gaya sentrifugal adalah gaya yang menggunakan perpindahan massa dengan perbandingan terhadap pusat lengkungan dimana massa berpindah dalam jalur lengkungan.
1. Fungsi Sentrifuge
ada beberapa fungsi sentrifuge dalam pemisahan bioteknologi, ini tercantum di bawah ini:
a. Pemisahan (padat/cair, padat/cair/cair dan padat/padat/cair).
b. Klasifikasi urutan berdasarkan ukuran dan densitas.
c. Menghilangkan partikel kebesaran dan asing (degritting).
d. Penebalan atau menghapus konsentrasi cair.
e. Pemisahan kotoran dengan mencuci atau pengenceran (repulping).
f. Digunakan untuk memisahkan komponen-komponen darah.
2. Jenis-jenis sentrifuge
Sentrifuge di kelompokan menjadi empat kelompok besar, yaitu:
a. Sentrifuge klinik. Sering digunakan di laboratorium klinik, mampu mengendapkan partikelbesar dengan cepat seperti eritrosit.
b. Sentrifuge mikro. Sering digunakan untuk mengumpulkan material yang mudah mengendapdengan cepat. Seperti eritrosit, sel bakteri, nukleus, kloroplas.
c. Sentrifuge berpendingin berkecepatan tinggi. Sering digunakan untuk mengumpulkan mikroorganisme, sel debris, organel sel yang lebih besar, dll.
d. Sentrifuge preparative. Sering digunakan dalam penelitian biokimia.
e. Sentrifuge analitik. Sering digunakan untuk memisahkan organel- organel kecil seperti ribosom, DNA, dll.
E. Spektrofotometer UV-Vis
Spektrofotometer sinar tampak UV-Vis adalah alat yang digunakan untuk penguukuran panjang gelombang dan intensitas sinar ultra violet dan cahaya tampak yang diabsorbsi oleh sampel. Sprektroskopi UV-Vis biasanya digunakan untuk mendeteksi panjang gelombang pemurnian suatu komponen senyawa molekul dan ion anorganik atau kompleks di dalam larutan. Spektrum UV-Vis mempunyai bentuk yang lebar dan hanya sedikit informasi tentang struktur yang bisa didapatkan dari spektrum ini. Sinar ultraviolet berada pada panjajng gelombang 200-400 nm, sedangkan sinar tampak berada pada panjang gelombang 400-800 nm.
Spektrofotometer UV-vis pada umumnya digunakan untuk:
a. Menentukan jenis kromofor, ikatan rangkap yang terkonjugasi dan auksokrom dari suatu senyawa organik.
b. Menjelaskan informasi dari struktur berdasarkan panjang gelombang maksimum suatu senyawa.
c. Mampu menganalisis senyawa organik secara kuantitatif dengan menggunakan hukum Lambert-Beer.
Prinsip spektrofometer
Prinsip kerja spektrofotometer adalah penyerapan cahaya pada panjang gelombang tertentu oleh bahan yang diperiksa. Tiap zat memiliki absorbansi pada panjang gelombang tetentu yang khas. Panjang gelombang dengan absorbansi tertinggi digunakan untuk mengukur kadar zat yang diperiksa.
Banyaknya cahaya yang diabsorbsi oleh zat berbanding lurus dengan kadar zat. Memastikan ketepatan pengukuran, kadar yang hendak diukur
dibandingkan terhadap kadar yang diketahui (standar). Setelah dimasukan blangko (KEMENKES, 2010)
Kelebihan dan kekurangan Spektrofotometer UV-Vis
a. Panjang gelombang dari sinar putih dapat lebih terseleksi b. Caranya sederhana
c. Dapat menganalisa larutan dengan konsentrasi yang sangat kecil Kekurangan
d. Absorbsi dipengaruhi oleh pH larutan, suhu dan adanya zat pengganggu dan kebersihan darikuvet
e. Hanya dapat dipakai pada daerah ultra violet yang panjang gelombang
>185 nm
f. Pemakaian hanya pada gugus fungsional yang mengandung elektron valensi dengan energyeksitasi rendah
g. Sinar yang dipakai harus monokromatis
F. Rotary Vacum Evaporator
Prinsip Rotary Vacum Evaporator adalah proses pemisahan ekstrak dari cairan penyariannya dengan pemanasan yang dipercepat oleh putaran dari labu, cairan penyari dapat menguap 5-10℃ di bawah titik didih pelarutnya disebabkan oleh karena adanya penurunan tekanan. Prinsip ini membuat pelarut dapat dipisahkan dari zat terlarut di dalamnya tanpa pemanasan yang tinggi.
G. Lampu UV
Sinar ultra violet diketahui merupakan salah ratu sinar dengan daya radiasi yang bersifat letal untuk mikroorganisme. Sinar ultraviolet juga memiliki panjang gelombang mulai 4nm hingga 400nm dengan efisiensi tertinggi untuk pengendalian mikroorganisme adalah pada panjang gelombang 365nm karena mempunyai efek letal terhadap pertumbuhan sel- sel mikroorganisme,maka penggunaan radiasi sinar ultraviolet sering
digunakan untuk tempat-tempat yang menuntut kondisi aseptic seperti rumah sakit,laboratorium,ruang operasi, dan ruang industri produksi makanan. Salah satu sifat sinar ultra violet adalah daya penetrasi yang sangat rendah, Selapis kaca tipis pun sudah mampu menahan sebagian besar sinar ultraviolet. Oleh karena itu, sinar ultraviolet hanya dapat efektif untuk mengendalikan mikroorganisme pada permukaan yang terpapar langsung oleh sinar ultraviolet, atau mikroba berada di dekat permukaan medium yang transparan. Absorbsi maksimal sinar ultraviolet di dalam sel terjadi pada asam nukleat, maka diperkirakan mekanisme utama perusakan sel oleh sinar ultraviolet pada ribosom sehingga mengakibatkan terjadinya mutasi atau kematian sel.
1. UV 254 nm
Pada UV 254 nm, lempeng akan berflouresensi sedangkan sampel akan tampak berwarna gelap. Penampakan noda pada lampu UV 254 nm adalah karena adanya daya interaksi antara sinar UV dengan indikator filuoresensi yang terdapat pada lempeng. Fluoresensi cahaya yang tampak merupakan emisi cahaya yang dipancarkan oleh komponen tersebut ketika elektron yang tereksitasi dari tingkat energi dasar ke tingkat energi yang lebih tinggi kemudian kembali ke keadaan semula sambil melepaskan energi.
Panjang gelombang 254 nm dapat digunakan untuk mengamati plat yang terimpregnasi dengan fosfor dalam pori sorbent. Warna-warna yang dihasilkan oleh sinar UV254 adalah warna kuning-kehijauan yang mengindikasikan adanya uranil asetat, warna hijau yang mengindikasikan adanya manganese zinc silicate, zinc cadmium sulphide, dan zinc silicate, dan warna biru yang mengindikasikan adanya alkaline earth metal tungstates dan tin strontium phosphate. Sinar UV254 juga dapat digunakan untuk mendeteksi adanya senyawa aromatik.
2. UV 366 nm
Pada UV 366 nm noda akan bertflouresensi dan lempeng akan berwarna gelap. Penampakan noda pada Iampu UV 366 nm adalah
karena adanya daya interaksi antara sinar UV dengan gugus kromofor yang terikat oleh auksokrom yang ada pada noda tersebut. Fluoresensi cahaya yang tampak merupakan emisi cahaya yang dipancarkan oleh komponen tersebut ketika elektron yang tereksitasi dari tingkat energy dasar ke tingkat energi yang lebih tinggi kemudian kembali ke keadaan semula sambil melepaskan energi. Sehingga noda yang tampak pada lampu UV 366 terihat terang karena silika gel yang digunakan tidak berfluororesensi pada sinar UV 366 nm.
Adapun sinar UV366 dapat digunakan untuk mendeteksi adanya senyawa yang berfluorosensi secara alami. Sinar UV366 akan menghasilkan pola warna berdasarkan pelarut yang digunakan untuk ekstraksi, seperti ekstrak yang menggunakan pelarut metanol ketika diamati dengan UV366 yang menunjukkan warna seperti kuning berarti menunjukkan adanya senyawa quercetin dan yang warna biru menunjukkan adanya senyawa asam fenol. Kemudian ekstrak yang menggunakan pelarut kloroform ketika diamati dengan UV366 yang menunjukkan warna violet mengindikasikan adanya flavonoid, kuning mengindikasikan adanya quercetin, violet gelap mengindikasikan adanya senyawa rutin, dan biru mengindikasikan adanya asam fenol.
H. Lemari Asam
Lemari asam adalah alat laboratorium yang dirancang untuk melakukan percobaan menggunakan zat kimia tertentu dalam sebuah penelitian tentang reaksi kimia. Bahan kimia di laboratorium merupakan zat yang berbahaya jika langsung terkena anggota tubuh. Oleh karena itu, lemari asam dirancang dengan ventilasi khusus yang dapat meredam reaksi kimia berupa gas atau lainnya agar tidak menyebar ke udara dan membahayakan lingkungan.
Fungsi lemari asam ialah untuk menghindarkan atau menjauhkan atau membuang segala jenis uap berbahaya, baik dalam bentuk cairan seperti asam sulfat, maupun padatan NaOH. Jadi, uap berbahaya dari reagen-reagen
tersebut tidak langsung di buang, namun dilewatkan ke filter tertentu yang berguna untuk menetralisir bahan berbahaya bagi lingkungan. Adapun bentuk dari filter tersebut tersimpan dalam scrubber. Filter dalam lemari asam biasanya ada dua jenis yaitu organik dan non-organik.
Dalam kasus tertentu, lemari asam di laboratorium memiliki jumlah yang lebih dari satu, hal ini dimaksudkan untuk memisahkan untuk material organik maupun material kimia. Beberapa jenis asam, reagen atau bahan berbahaya lainnya yang mungkin ideal untuk disimpan di lemari asam adalah aqua regia, soda api, asam flourida, sarin, asam nitrat, dan lainnya.
Prinsip kerja lemari asam yaitu pertama udara dihisap dari depan pintu lemari asam. Setelah itu, dikeluarkan oleh blower hisap. Kemudian menuju keluar dari gudang atau bahan penyaring. Lemari asam ini pada bagian depannya bisa dibuka. Oleh karena itu, udara yang ada dalam ruang proses lemari asam berpotensi akan bercampur dengan udara di ruangan laboratorium. Agar bisa menghindari hal-hal yang demikian itu, maka aliran udara yang baik merupakan titik kunci dari sebuah peralatan laboratorium berupa lemari asam ini. Lemari asam memiliki desain dan prinsip kerja yang difokuskan untuk menghindari bahaya dari terjadinya percampuran udara di lemari asam dengan yang ada di ruang laboratorium itu sendiri.
I. Oven
Oven merupakan alat yang digunakan untuk memanaskan, mengeringkan, dan melakukan sterilisasi di laboratorium. Prinsip kerja dari oven adalah melakukan pemanasan secara tertutup sehingga suhu dan waktunya bisa diatur. Oven memanfaatkan perubahan energi listrik menjadi energi panas dimana temperatur dalam oven dijaga tetap konstan dengan alat kontrol thermometer.
1. Fungsi Oven
a. Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan untuk mengeringkan bahan dalam keadaan basah.
b. Untuk sterilisasi dengan menggunakan udara kering. Alat sterilisasi ini dipakai untuk mensterilkan alat-alat gelas seperti Erlenmeyer, Petridisk (cawan petri), tabung reaksi dan gelas lainnya. Pada umumnya temperatur yang digunakan pada sterilisasi cara kering adalah sekitar 140-170℃ selama paling sedikit 2 jam.
2. Komponen Oven
a. Tombol power, digunakan untuk menghidupkan ataupun mematikan oven.
b. Layar PV, digunakan untuk pengecekan suhu real alat.
c. Layar SV, digunakan untuk pengecekan suhu yang telah di set/
diinginkan.
d. Tombol SET UP and DOWN (panah ke atas atau ke bawah), digunakan untuk mensetting suhu atau waktu.
e. Knop berwarna biru, berfungsi untuk menaik turunkan kecepatan putaran kipas.
J. Water Bath
Water bath merupakan peralatan yang berisi air yang bisa mempertahankan suhu air pada kondisi tertentu selama selang waktu yang ditentukan. Prinsip kerja water bath yaitu pada saat dingin mensterilisasi steker dihidupkan, dipilih suhu (temperatur) yang diinginkan (jika memungkinkan) dan atur. Pengaturan harus dilakukan sesuia dengan pembacaan thermostat (bila tersedia), atau sesuai dengan suatu sistem pengawasan suhu.
1. Fungsi water bath
a. Dapat digunakan untuk pemanasan pada suhu rendah 100℃.
b. Menguapkan zat atau larutan dengan suhu yang tidak terlalu tinggi.
2. Cara penyimpanan water bath
a. Sebagai media pemanas digunakan air suling (jangan menggunakan air sumur, karena menyebabkan korosi).
b. Selesai digunakan (jika menggunakan listrik) matikan arus listrik dan dicabut dari arus listrik.
c. Jika hendak disimpan air (media pemanas) dikosongkan.
K. Tanur
Tanur artinya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah tempat pembakaran. Di dalam tanur terjadi suatu proses pembakaran yang pada akhirnya logam yang mencapat titik leburnya akan melebur/mencair sehingga dengan mudah dapat dibentuk menjadi suatu produk sesuai dengan yang diinginkan. Tanur adalah suatu alat sejenis oven yang berukuran besar, berupa ruangan dengan penyekat termal yang dapat dipanaskan hingga mencapai suhu tertentu, untuk menyelesaikan tugas atau proses tertentu seperti pengeringan, pengerasan, atau perubahan kimiawi.
Proses pemanasan yang dilakukan pada tanur ini menggunakan metode gravimetri, dimana benda yang dipanaskan akan menjadi abu. Di laboratorium, tanur digunakan untuk memanaskan alat dan bahan ternetu saja. Alat yang dipanaskan berbahan dasar aluminium atau baja yang kuat seperti tongs (penjepit alat), sedangkan bahan yang dipilih harus tahan pemanasan. Tanur sering digunakan untuk menganalisis sifat suatu bahan.
Hal ini dilakukan untuk membedakan karaktersitik bahan dari mulai suhu, titik didih, titik leleh, kadar abu, serta penguapannya.
Tanur memiliki beberapa bagian seperti tungku, burner, saluran, blower, dan pipa untuk ventilasi. Proses pemanasan pada tanur diawali dengan burner atau bahan bakarnya. Setelah suhu turun cukup rendah, tungku akan menyala. Hal ini yang dapat menyebabkan pertukaran energi gas dan panas.
Pertukaran energi tersebut akan memasukan udara dan mengubah gas menjadi energi panas yang akhirnya mengalir melalui salurannya.
Kemudian akan terjadi pembakaran. Adanya pembakaran terjadi Ketika bahan bakar bergabung dengan udara yang menghasilkan panas. Hingga akhirnya, terjadilah transfer udara panas ke bagian blower.
BAB III
ALAT BAHAN DAN PROSEDUR
A. Alat dan Bahan Alat
1. Centrifuge 2. Compressor 3. Corong pisah 4. Klem dan statif 5. Kondensor 6. Labu bulat 7. Lampu UV 8. Lemari asam 9. Oven
10. Refluks
11. Rotary vacuum evaporator 12. Soxhlet
13. Spektrofotometri UV-Vis 14. Tanur
15. Water bath Bahan
1. Ekstrak 2. Pelarut B. Cara Kerja
1. Siapkan alat-alat yang akan diamati.
2. Diamati alat-alat yang tersedia dari setiap alat dan fungsinya masing- masing.
3. Catat nama alat, kegunaan, dan cara kerja alat-alat yang sudah diamati dan dijelaskan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Praktikum
NAMA & GAMBAR ALAT KETERANGAN GAMBAR ALAT Soxhlet 1. Kondensor: sebagai bahan
pendingin mempercepat pengembunan pelarut menjadi molekul air dengan bantuan selang bagian atas dan bagian bawah.
2. Pipa F: sebagai wadah yang mengalirkan uap menuju ke kondensor.
3. Sifon: sebagai perhitungan siklus bila pada sifon larutannya penuh kemudian jatuh ke labu alas bulat maka hal ini dinamakan satu siklus.
4. Labu alas bulat:
sebagai wadah bagi pelarut dan hasil ekstraksi dari sampel.
5. Heating mantel: sebagai pemanas larutan.
Manfaat Alat: Soxhlet digunakan untuk mengekstrak senyawa yang kelarutannya terbatas dalam suatu pelarut dan pengotor- pengotornya tidak larut dalam pelarut tersebut.
NAMA & GAMBAR ALAT KETERANGAN GAMBAR ALAT Refluks 1. Kondensor: sebagai bahan
pendingin mempercepat pengembunan pelarut menjadi molekul air dengan bantuan selang bagian atas dan bagian bawah.
2. Labu bulat: sebagai wadah bagi pelarut dan hasil ekstraksi dari sampel.
3. Refluks ring: digunakan untuk menjepit kondensor.
Manfaat Alat: Refluks digunakan untuk mempercepat reaksi dengan jalan pemanasan tetapi tidak akan mengurangi jumlah zat yang ada.
NAMA & GAMBAR ALAT KETERANGAN GAMBAR ALAT Sentrifuge 1. Chamber: bagian ini berfungsi
untuk menampung sampel dan merupakan bagian terluar dari motor dan rotor.
2. Motor: bagian ini berfungsi untuk meletakkan tabung sampel yang akan diputar.
3. Rotor: merupakan komponen yang berisi tombol seperti on/off, pengatur kecepatan dan timer (pengatur waktu).
4. Lid/Penutup: merupakan bagian atas centrifuge. Penutup ini bersifat otomatis. Jadi, penutup tidak bisa dibuka jika proses pemisahan belum selesai.
5. Body: bentuk dari body alat ini berbeda-beda sesuai jenisnya. Ada yang berbentuk kotak, silinder, atau juga setengah bola. Fungsinya adalah untuk melindungi bagian dalam (motor/rotor/sampel) juga komponen lainnya.
Manfaat Alat: Sentrifuge digunakan untuk memisahkan cairan dengan partikel terhadap densitas layangnya.
NAMA & GAMBAR ALAT KETERANGAN GAMBAR ALAT Spektrofotometri UV-Vis 1. Kuvet: digunakan untuk mengukur
konsentrasi reagen yang dibaca pada spektrofotometer.
2. Beam Splitter atau Pemecah Berkas: suatu perangkat optik yang dapat membagi berkas cahaya menjadi dua.
4. Sumber cahaya: biasanya sebagai penghasil sinar polikromatis yang digunakan adalah lampu. Untuk spektrofotometer sinar tampak sumber emisinya adalah lampu sinar tampak, sedangkan untuk spektrofotometer UV, sumber emisi adalah lampu sinar UV.
5. Monokromator dan spektrum yang dilihat dengan kamera:
berfungsi sebagai penyeleksi panjang gelombang yaitu mengubah cahaya yang berasal dari sumber sinar polikromatis menjadi cahaya monaokromatis.
6. Detektor: untuk menangkap sinar yang telah melewati sample untuk
kemudian diubah menjadi signal listrik oleh amplifier, sehingga didapatkan besaran nilai pengukuran dan dicatat oleh recorder.
Manfaat Alat: Spektrofotometri UV-Vis digunakan untuk mengukur transmitansi, reflektansi dan absorbsi dari cuplikan sebagai fungsi dari panjang gelombang.
NAMA & GAMBAR ALAT KETERANGAN GAMBAR ALAT Rotary Vacum Evaporator
1. Labu evaporator: tugas utama bagian ini adalah menampung larutan yang akan mendapatkan proses evaporasi. Bentuknya memiliki alas bulat karena akan direndam pada chamber water bath. Bagian mulutnya memiliki bentuk khusus agar bisa dipasangkan pada main unit dengan kemampuan kedap udara.
2. Chamber water bath: adalah bagian untuk menampung air dan digunakan sebagai proses pemanasan labu alas bulat. Suhu bagian ini dapat diatur dengan angka maksimal 95℃.
3. Labu penampung: merupakan wadah yang dapat digunakan untuk menampung uap pelarut dari hasil penguapan akibat proses pemanasan di dalam water chamber.
4. Kondensor: bagian ini terhubung ke pompa vakum agar bisa menurunkan suhu uap sehingga terjadi proses kondensasi dan mampu tertampung di labu pelampung.
5. Main unit: adalah bagian utama dari rotary evaporator dengan berbagai macam frame penyangga, panel operasional, serta beberapa tuas lainnya. Beberapa jenis rotary evaporator memiliki panel operasional yang terhubung, tapi juga ada yang terpisah.
Manfaat Alat: Rotary vacuum evaporator digunakan untuk mengubah pelarut dari yang semula berwujud cair menjadi uap.
NAMA & GAMBAR ALAT KETERANGAN GAMBAR ALAT Lampu UV Sinar UV254 nm dapat digunakan
untuk mendeteksi adanya senyawa aromatik. Sinar UV366 nm dapat digunakan untuk mendeteksi adanya senyawa
yang berfluorosensi secara alami.
Manfaat Alat: Lampu UV dapat digunakan untuk memonitor pergerakan reaksi, mengidentifikasi senyawa yang terdapat di dalam campuran, dan menentukan kemurnian bahan.
NAMA & GAMBAR ALAT KETERANGAN GAMBAR ALAT Lemari Asam 1. Saklar: berfungsi untuk
menghidupkan fan di dalam lemari asam yang berfungsi menyedot gas di dalam area kerja lemari asam tersebut.
2. Soket listrik: merupakan assesories yang sangat penting dalam lemari asam. Karena seringkali kita memerlukan panas dalam melakukan analisa suatu bahan kimia dengan alat bantu kompor listrik.
3. Pintu kaca: biasa terbuat dari dengan kaca tempered/safety laminated/acrylic dengan dinding
sliding naik turun yang dapat diatur tinggi rendahnya menurut keinginan.
4. Storage cabinet: digunakan untuk menyimpan bahan-bahan kimia sehingga meja kerja lemari asam terlihat rapi.
5. Meja Kerja: tempat dimana dilakukan reaksi/pencampuran bahan kimia. Meja kerja ini terbuat dari bahan Multiplex 18 mm dilapis dengan plat stainless stell 316 atau special HPL sheet acid resistance atau phenolic resin atau keramik.
6. Lampu: berfungsi sebagai penerang di area kerja lemari tersebut.
Manfaat Alat: Lemari asam adalah melindungi personil dari bahaya terhirup gas beracun selama proses pengujian, riset mau pun pembelajaran di laboratorium.
NAMA & GAMBAR ALAT KETERANGAN GAMBAR ALAT Oven 1. Shelves/rak: rak atau shelves ini
berbahan dasar logam kuat, berbentuk datar dengan permukaan rata yang berguna menampung sampel atau alat yang akan di sterilisasi di dalam oven.
2. Thermostat: merupakan salah satu bagian dari oven lab yang dapat mengatur suhu. Selain itu, juga berperan penting dalam menjaga suhu panas tetap masuk.
3. Blower: blower atau kipas di dalam alat oven lab ini bekerja dengan cara menghasilkan sirkulasi udara panas, sehingga waktu pemanasan pada oven
lebih cepat.
4. Panel display: bagian ini dapat menampilkan jumlah waktu yang suhu yang anda tentukan. Dan terdiri dari beberapa tombol temperature suhu, waktu, dan ON/OFF.
5. Door locking control: Bagian ini digunakan untuk mengunci pintu oven pada saat proses pemanasan berlangsung, agar tidak ada udara yang
masuk. Door locking ini akan bekerja dengan sangat kuat dan rapat sehingga sampel bahan atau alat yang di sterilisasi akan aman di dalam oven.
Manfaat Alat: Oven digunakan untuk memanaskan dan mengeringkan sampel, melakukan proses sterilisasi, dan lain-lain.
NAMA & GAMBAR ALAT KETERANGAN GAMBAR ALAT Water bath 1. Knop display water bath: bagian
ini terdapat beberapa tombol yang digunakan untuk menghidupkan waterbath, mematikan dan juga menngatur suhu.
2. Bejana/chamber: digunakan untuk tempat air, untuk menampung air yang digunakan sebagai media pemanas pada alat waterbath selama masa penggunaan.
3. Tutup: Tutup utama ini berfungsi untuk menutup waterbath dan melindungi water bath dari debu atau kotoran ketika digunakan. Sehingga bahan atau sampel yang diuapkan dalam waterbath bisa terhindar dari virus, bakteri dan kontaminasi atau kerusakan.
4. Tangas uap: merupakan bagian waterbath yang digunakan untuk memasukkan atau menyimpan bahan yang akan dipanaskan, sesuai dengan besar kecilnya wadah. Biasanya tangan uap ini terdiri dari 1-6 lubang, tergantung jenis dan spesifikasi dari masing-masing water bath.
5. Elemen pemanas: merupakan bagian dari alat waterbath yang
digunakan untuk memanaskan air yang ada di bejana waterbath.
6. Sensor thermostat: digunakan untuk mengukur suhu air dalam bejana, biasa berbentuk seperti logam dengan panjang kurang lebih 20cm, berada di dalam bejana. Bagian ini berada pada area pemanas dalam alat waterbath.
Manfaat Alat: Water bath digunakan untuk menciptakan suhu yang konstan, menginkubasi pada analisis mikrobiologi.
NAMA & GAMBAR ALAT KETERANGAN GAMBAR ALAT Tanur 1. Instrumentasi: Fungsi dari bagian
instrumentasi ini adalah untuk mengatur proses yang sedang terjadi di dalam alat tanur.
2. Cerobong (stack): Bagian ini memiliki fungsi sebagai tempat pembuangan gas hasil pembakaran.
Bahan yang digunakan untuk struktur
cerobong ini terbuat dari baja karbon.
Yang dimana di bagian dalamnya terdapat insulation refractory dari jenis fire brick atau castable.
3. Soot blower: bagian ini memiliki fungsi untuk mengeluarkan senyawa logam dan juga kotoran yang terdapat pada alat furnace.
4. Dinding tanur: bagian ini terdiri dari berbagai macam lapisan.
Fungsinya adalah untuk meminimalisir kehilangan panas melalui dinding alat.
5. Tubes: merupakan komponen yang berfungsi untuk menaruh fluida yang hendak dipanaskan.
6. Burner: fungsinya untuk melaksanakan pembakaran pada bahan campuran gas dan udara. Gas dan udara tersebut harus tercampur dengan baik pada jumlah tertentu, sehingga proses pembakaran pun dapat terjadi dengan baik.
Manfaat Alat: Tanur adalah alat digunakan untuk pemanasan. Fungsi pemanasan pada alat ini dapat dilakukan hingga suhu yang tinggi, sehingga sampel akan terbakar dan berubah fase menjadi abu. Furnace dalam laboratorium kimia selalu digunakan dalam praktikum penentuan kadar abu.
B. Pembahasan
Laboratorium kimia merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk melakukan suatu percobaan dan penelitian. Praktikum di laboratorium sangat dibutuhkan untuk mempelajari ilmu-ilmu kimia secara nyata dan diperlukan untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan dilakukannya praktikum pengenalan alat ini adalah agar setiap praktikan mampu mengenal, memahami fungsi, cara penggunaan, serta perbedaan berbagai alat yang ada di laboratorium.
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum pengenalan alat ini yaitu soxhlet, refluks, sentrifuge, spektrofotometri UV-Vis, rotary vacuum evaporator, lampu UV, lemari asam, oven, water bath, dan tanur. Alat-alat tersebut digunakan untuk percobaan praktikum mengenai ekstraksi.
Karena jika akan melakukan ekstraksi, memerlukan alat-alat yang memadai dan sesuai agar proses percobaan ekstraksi berjalan dengan baik.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa masing-masing alat laboratorium memiliki prosedur tersendiri sesuai dengan guna dan fungsinya. Peratan yang digunakan di laboratorium terbagi menjadi dua bagian yaitu peratan gelas dan peralatan non gelas, jadi, alat-alat yang ada di laboratorium harus digunakan sebagaimana mestinya.
B. Saran
Sebaiknya untuk metode penggunaan alat lebih memperhatikan cara pemakaian alat yang baik, agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Alief Isatuloh, D. N. H. dk. (2019). PENGENALAN ALAT DAN BAHAN
PRAKTIKUM FITOKIMIA.
https://www.scribd.com/document/405599172/LAPORAN-PRAKTIKUM- FITOKIMIA-FIX-docx
DANIES LAILLI, A. (2021). PENGENALAN ALAT DAN BAHAN KIMIA.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-jenderal-
soedirman/fisika/laporan-praktikum-pengenalan-alat-dan-bahan-kimia- universitas-jendral-soedirman-arfika/17611183
Zuhri Ramdhani, F., Riyanto, D. R., & Desriyanti, D. (2020). Electronic Sterilization of Tableware Using Ultraviolet Light Radiation. JEEE-U (Journal of Electrical and Electronic Engineering-UMSIDA), 4(1), 89–101.
https://doi.org/10.21070/jeeeu.v4i1.316
LAMPIRAN
A. Pengenalan Alat
B. Pengenalan Bahan