LAPORAN PRAKTIKUM GIZI KULINER
“GARNISH”
Dosen pengampu : AASP. Chandradewi, SKM.M.Kes
Oleh : KELOMPOK 3
ANGGOTA :
Aura Siska Agustina : P07131124008
Amelia Putri : P07131124006
Baiq Salsa Yulastri : P07131124010 Maesya Fatma Anggi : P07131124031 Merlynnanda Agustina : P07131124032
Nisa Aulia : P07131124043
Nur Amalia : P07131124044
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MATARAM
JURUSAN GIZI
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA 2024/2025
1.1 Latar Belakang
Latar Belakang Sate dan cheesecake
Sate adalah hidangan khas Indonesia yang terdiri dari potongan daging (biasanya ayam, sapi, kambing, atau daging lain) yang ditusuk dengan bambu dan dipanggang di atas bara api. Sate biasanya disajikan dengan saus kacang atau kecap, tergantung pada variasi daerahnya. Sate disajikan dengan bumbu kacang yang kental dan sedikit kecap manis di atasnya. Lontong adalah makanan khas Indonesia yang terbuat dari beras yang dikukus dalam daun pisang hingga padat, lalu dipotong-potong sebelum disajikan. Lontong sering menjadi pelengkap sate karena teksturnya yang lembut dan netral, sehingga cocok dengan rasa bumbu kacang yang gurih dan manis. Hidangan ini sering ditemukan di berbagai daerah di Indonesia dan memiliki banyak variasi, seperti sate Madura, sate Padang, dan sate Betawi. Sate juga menjadi hidangan populer di negara-negara Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia dan Singapura.
Cheesecake pertama kali dibuat oleh orang Yunani Kuno sekitar tahun 776 SM. Waktu itu, cheesecake diberikan kepada atlet Olimpiade sebagai makanan yang bergizi, terbuat dari keju lembut, telur, tepung, dan madu. Resep ini kemudian dikenal oleh orang Romawi dan mereka menyebutnya "placenta" dan "libum". Dalam sejarah, cheesecake juga disajikan pada acara pemahkotaan Ratu Elizabeth II di Inggris. Cheesecake terdiri dari beberapa elemen, seperti buah buahan segar, whipped cream, coral tuile serta pocky sebagai hiasan yang ditancapkan pada cheesecake. Hidangan ini kemungkinan besar dibuat sebagai bagian dari presentasi makanan di restoran atau kompetisi kuliner yang menekankan keindahan dalam penyajian. Teknik plating seperti ini sering ditemukan dalam fine dining atau dessert plating modern, di mana kombinasi warna, tekstur, dan elemen dekoratif digunakan untuk meningkatkan daya tarik visual dan rasa.
. 1.2 Tujuan
1. Memahami konsep dasar garnish dalam penyajian makanan.
2. Mempelajari berbagai jenis garnish yang sesuai untuk hidangan kuliner.
3. Meningkatkan keterampilan dalam membuat dan menata garnish secara estetis.
4. Mengidentifikasi bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai garnish berdasarkan nilai gizi dan kesesuaiannya dengan hidangan.
5. Mengevaluasi dampak garnish terhadap daya tarik visual dan selera makanan.
1.3 Alat dan Bahan
SATE AYAM
ALAT BAHAN
1. Piring 1. Sate ayam
2. Mangkuk kecil 2. Saus kacang
3. Pisau garnis 3. Bawang goreng
4. Talenan 4. Lontong
5. Selada 6. Kecap manis 7. Daun pisang 8. Tomat
9. Daun bawang 10. Saus tomat
CHEESECAKE
ALAT BAHAN
1. Piring 1. Daun mint
2. Plastic segitiga 2. Whipped cream vanila & coklat
3. Pisau 3. Coklat bubuk
4. Talenan 4. Strawberry
5. Teplon 5. Jeruk mandarin
6. Bolu Cheesecake 7. Pocky coklat 8. Coral tuile 9. Bubuk coklat
1.4 Proses Pembuatan A. Sate ayam
1. Siapkan piring oval : gunakan piring oval atau datar agar tampilan lebih elegan 2. Daun pisang : ambil daun pisang kemudian potong berbentuk jajar genjang untuk
menambah kesan menarik, lalu letakan di atas tengah tengah piring sebagai alas 3. Menata sate : Tumpuk beberapa tusuk sate secara vertikal dan ikat bagian bawahnya
dengan daun bawang untuk efek menarik. Pastikan tusuk sate mengarah ke atas agar terlihat estetik.
4. Lontong : Potong lontong menjadi beberapa bagian kecil dan tata secara berbaris di samping sate. Taburkan bawang goreng di atas lontong untuk menambah rasa dan tampilan.
5. Garnish : Letakkan daun selada di sisi piring untuk memberikan warna hijau segar.
Potong tomat menjadi bentuk bunga atau irisan kecil dan tempatkan di atas selada.
6. Sentuhan akhir : Sajikan saus kacang dalam mangkuk kecil terpisah agar tetap bersih. Buat titik-titik saus cabai atau sambal di pinggir piring sebagai dekorasi artistik. Taburkan sedikit bawang goreng di sekitar sate dan lontong agar lebih menggugah selera.
B. Cheesecake
1. Persiapan Piring : usahakan menggunakan piring datar yang bersih berwarna putih dan tidak basah sebagai wadah penyajian cheesecake
2. Whipped cream coklat : tuangkan whipped coklat di Tengah piring yang digunakan dengan menggunakan sendok untuk membuat pola atau goresan yang unik dan menambah keindahan
3. Letakkan cheesecake : letakan potongan cheesecake di Tengah Tengah piring dengan posisi sedikit merong
4. Taburan : taburkan serbuk coklat di sekitar cheesecake untuk menambah estetika 5. Whipped cream : tambahkan whiped cream chantilly di tengah cheesecake, dengan
menggunakan plastic segitiga dan spuit untuk membuat bentuk yang lebih menarik.
6. Buah segar dan daun : tambahkan buah buahan segar seperti srowberry, jeruk sunkis yang dipotong dan daun min sebagai penambah keindahan
7. Hiasan krispi : tempatkan coral tuile yang telah dibuat, dan pocky di atas cheesecake untuk memberikan elemen dekoratif yang menarik
8. Akhiri dengan titik kecil : tambahkan beberapa titik whipped cream coklat disekitar piring untuk menambah keindahan supaya lebih menarik
9. Penyajian : sajikan cheesecake dengan garnish yang sudah dibuatt dengan indah.
Pastikan untuk memperhatikan komposisi warna dan bentuk agar terlihat lebih estetik dan membangkitkan selera makan
1.5 Hasil dan Pembahasan
Pada praktikum mengenai materi garnish, kami membuat dua jenis garnish yang berbeda, yaitu garnish untuk sate ayam dan cheesecake
A. Garnish untuk sate, kami fokus pada elemen yang dapat menambah cita rasa gurih dan pedas, sesuai dengan karakteristik sate yang kaya akan rempah. Garnish yang digunakan antara lain hiasan daun selada, tomat, dan saus tomat yang ditata rapi di sekitar tusukan sate. alas lontong yang di gunakan adalah daun pisang, menambah kesan menarik dan segar pada garnish, tetapi juga ada tambahan bawang goreng diatas lontong. Taburan bawang goreng yang diiris tipis memberikan aroma khas dan rasa gurih, sementara daun selada memberikan sentuhan segar dan menghilangkan kesan greasy dari daging sate. Garnish ini tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi juga menambah kompleksitas rasa dan aroma, sehingga membuat hidangan sate menjadi lebih nikmat dan memikat. Melalui praktikum ini, kami menyadari bahwa garnish memiliki peran penting dalam menyempurnakan sebuah hidangan, baik dari segi visual maupun cita rasa.
B. Garnish untuk cheesecake dirancang untuk meningkatkan estetika dan cita rasa hidangan. Kami menggunakan buah-buahan segar seperti stroberi, blueberry, dan jeruk sunkiss yang dipotong dengan rapi dan disusun secara harmonis di atas permukaan cheesecake. Buah-buahan tersebut dipilih karena memberikan warna yang cerah dan kontras, sehingga membuat cheesecake terlihat lebih menarik dan menggugah selera.
Beberapa garnish yang kami gunakan antara lain seperti:
1. Daun mint : daun mint sebagai elemen dekoratif yang memberikan kesan segar dan alami. Daun mint tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi juga memberikan aroma yang menyegarkan, sehingga menciptakan kombinasi yang sempurna antara rasa manis cheesecake dan kesegaran buah serta mint.
2. Saus Cokelat : Terdapat saus cokelat yang disiram atau ditempatkan di sekitar cheesecake, memberikan rasa manis dan kontras visual.
3. Buah Segar : cheesecake dilengkapi dengan potongan buah segar seperti stroberi, blueberry dan jeruk sunkiss. Buah-buahan ini tidak hanya menambah rasa, tetapi juga memberikan warna dan kesegaran pada hidangan.
4. Whipped cream : Di atas cheesecake diberi olesan whipped cream yang lembut, menambah tekstur dan rasa yang nikmat.
5. Serbuk Cokelat atau Bubuk Koko : terdapat serbuk cokelat yang ditaburkan di atas cheesecake, memberikan rasa yang lebih kaya.
6. Terdapat elemen dekoratif lain seperti coral tuile dari bahan makanan yang terbuat dengan mencampurkan tepung terigu dengan air dan minyak, kemudian diberikan pewarna makanan lalu panggang di atas teflon.
7. Terdapat pocky cokelat sebagai pelengkap garnish yang menambah kesan menarik.
1.6 Kesimpulan dan Saran A. Kesimpulan
Dari praktikum ini, kami dapat menyimpulkan bahwa garnish tidak hanya berfungsi sebagai hiasan, tetapi juga memainkan peran penting dalam meningkatkan rasa dan penampilan hidangan. Pada hidangan sate ayam, penggunaan bahan seperti daun selada, tomat, dan bawang goreng, serta alas daun pisang, memberikan kesan visual yang menarik dan menambah kedalaman rasa pada sate. Garnish yang digunakan tidak hanya mempercantik tampilan, tetapi juga meningkatkan pengalaman makan dengan memberikan rasa segar dan gurih.
Sementara itu, pada cheesecake, garnish lebih fokus pada aspek estetika dan kontras rasa.
Penggunaan buah-buahan segar, whipped cream, serta elemen dekoratif seperti coral tuile dan pocky cokelat, menjadikan cheesecake lebih menarik dan menggugah selera. Semua elemen yang ditambahkan bertujuan untuk meningkatkan kualitas visual dan memberikan tambahan rasa yang seimbang dengan manisnya cheesecake.
B. Saran
Untuk meningkatkan kualitas garnish dalam penyajian makanan, disarankan untuk selalu memperhatikan keseimbangan antara estetika dan rasa. Pemilihan bahan garnish yang tepat sangat penting untuk menyempurnakan hidangan, baik dari segi visual maupun cita rasa.
Selain itu, eksperimen dengan teknik plating yang kreatif dapat memberikan kesan yang lebih menarik dan inovatif. Garnish haruslah mendukung keseluruhan tema hidangan, menciptakan harmoni yang menyenangkan bagi mata dan lidah. Terakhir, penting untuk mengasah keterampilan dalam menyusun garnish agar tampil maksimal dalam meningkatkan pengalaman makan bagi setiap individu.
1.7 Dokumentasi