• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM UJI KANDUNGAN BAHAN MAKANAN

N/A
N/A
Rasyid Rayhan

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM UJI KANDUNGAN BAHAN MAKANAN"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

UJI KANDUNGAN BAHAN MAKANAN

Disusun oleh:

Kelompok 4 (XI MIPA 1)

1. Arista Rahardiyanti (03)

2. Jendry Tri Hardani (11)

3. Mohammad Hafiz Zulfadhli (15) 4. Muhammad Adinata Yudha Alfreda (16) 5. Muhammad Haikal Banna El Farizi (17) 6. Osa Weka Candra Dewanti (22)

7. Rasyid Rayhan Novandy (25)

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 PONOROGO TAHUN AKADEMIK 2021/2022

i

(2)

PENGESAHAN KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan taufiq, hidayah serta inayahnya kepada kami, sehingga dalam proses penulisan laporan praktikum “

uji kandungan bahan makanan

dapat berjalan lancer tanpa adanya hambatan.

Pada kesempatan ini tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada ibu guru MAN 2 Ponorogo yang telah membimbing kami dalam pelaksanaan praktikum maupun dalam penyusunan laporan praktikum ini. Laporan praktikum ini disusun untuk mengetahui serta menambah wawasan para siswa khususnya mengenai kadungan-kandungan yang terdapat dalam makanan yang kita uji.

Kami menyadari bahwa terdapat banyak kesalahan dan kekurangan dalam penulisan laporan praktikum ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bermanfaat dan bersifat membangun baik dari segi isi maupun bentuk susunannya untuk penyempurnaan laporan praktikum ini. Semoga laporan praktikum ini dapat memberikan manfaat ilmu bagi para pembaca. Aamiin ya rabbal ‘alamin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Ponorogo, 19 Juni 2022

Penulis

ii

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...iv

BAB I PENDAHULUAN...1

A. Latar Belakang...1

B. Rumusan Masalah...1

C. Tujuan...2

D. Manfaat...2

BAB II PEMBAHASAN...3

A. Persiapan...3

B. Pelaksanaan...4

C. Hasil...9

D. Analisis...9

BAB III PENUTUP...12

A. Kesimpulan...12

B. Saran...12

DAFTAR PUSTAKA...13

LAMPIRAN...14

iii

(4)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk hidup heterorof. Mereka tidak dapat membuat makanannya sendiri. Mereka mendapatkan makanan tersebut dari organisme lain, baik tumbuhan maupun hewan. Makanan adalah bahan yang mengandung zat-zat gizi atau unsur kimia yang dapat dicerna dan diserap oleh tubuh sehingga dapat berguna bagi tubuh.

Makanan yang dapat dimakan oleh manusia adalah makanan yang baik dan menyehatkan. Syarat makanan yang baik dan menyehatkan diantaranya yaitu mengandung zat gizi (nutrisi) yang mencukupi, seperti mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, garam-garam mineral, dan air. Namun setiap makanan mengandung nutrisi yang berbeda-beda.

Oleh karena itu, kami akan mencoba melakukan praktikum uji lemak, protein, karbohidrat dan glukosa pada beberapa sampel makanan yang telah kami persiapkan.

B. Rumusan Masalah

1. Makanan apakah yang mengandung karbohidrat?

2. Makanan apakah yang mengandung protein?

3. Makanan apakah yang mengandung glukosa?

4. Makanan apakah yang mengandung lemak?

C. Tujuan

Tujuan umum kegiatan uji kandungan makanan adalah kita dapat

mengidentifikasikan zat yang terkandung dalam makanan yang telah ditentukan.

D. Manfaat

Manfaat dari praktikum ini adalah:

1. Mengetahui makanan yang mengandung karbohidrat 2. Mengetahui makanan yang mengandung protein 3. Mengetahui makanan yang mengandung glukosa 4. Mengetahui makanan yng mengandung lemak

5. Mengetahui berbagai manfaat dari kandungan makanan

iv

(5)

BAB II PEMBAHASAN

A. Persiapan

1. Waktu dan Tempat

Praktikum dilaksanakan pada hari Rabu, 23 November 2022 bertempat di Lab.Biologi MAN 2 Ponorogo.

2. Alat dan Bahan a. Alat

 Tabung reaksi dan raknya

 Pipa tetes

 Cawan petri

 Mortar

 Spatula

 Spirtus

 Penjepit tabung reaksi

 Korek api b. Bahan

 Pisang

 Tahu

 Tempe

 Nasi

 Putih telur

 Kuning telur

 Mie

 Gula

 Minyak B. Pelaksanaan 1. Langkah kerja:

a. Uji karbohidrat (amilum) 1) Menyiapkan alat dan bahan

2) Mencampurkan makanan dengan lugol b. Uji lemak

1) Menyiapkan alat dan bahan

2) Mencampurkan minyak dengan 70% alkohol

v

(6)

c. Uji protein

1) Menyiapkan alat dan bahan

2) Mencampurkan makanan dengan biured

d. Uji glukosa

1) Menyiapkan alat dan bahan

2) - Mencampurkan makanan dengan benedik dan air

- Nasi yang dikunyah dicampur dengan feling A dan feling B 3) Dipanaskan dengan bantuan spirtus dan penjepit kayu

2. Proses kerja:

a. Uji karbohidrat (amilum)

1) Menyiapkan 9 bahan yang telah digerus secara terpisah(pisang, tahu, tempe, nasi, putih telur, kuning telur, mie rebus, gula dan minyak) 2) Kemudian memasukkan bahan ke dalam cawan petri.

3) Setelah itu, memasukkan bahan satu persatu ke dalam tabung reaksi dengan spatula.

4) Kemudian memberi 3-5 tetes lugol pada semua bahan.

5) Lalu, mengamati bahan yang warnanya berubah menjadi biru.

6) Mencatat bahan yang berubah warna menjadi biru kehitaman 7) Terakhir, menyimpulkan bahan yang mengandung karbohidrat.

b. Uji lemak

1) Menuangkan minyak goreng ke dalam tabung reaksi.

2) Memberi beberapa tetes alkohol pada minyak goreng.

3) Lalu, mencatat perubahan yang terjadi.

c. Uji protein

1) Menyiapkan 8 bahan yang telah digerus secara terpisah(pisang, tahu, tempe, nasi, putih telur, kuning telur, mie rebus, dan gula)

2) Kemudian memasukkan bahan ke dalam cawan petri.

3) Setelah itu, memasukkan bahan satu persatu ke dalam tabung reaksi dengan spatula.

4) Kemudian memberi 3-5 tetes biuret pada semua bahan.

5) Lalu, mengamati bahan yang warnanya berubah menjadi ungu.

6) Terakhir, menyimpulkan bahan yang mengandung protein.

vi

(7)

d. Uji glukosa

1) Menyiapkan 8 bahan yang telah digerus secara terpisah(pisang, tahu, tempe, nasi, putih telur, kuning telur, mie rebus, dan gula)

2) Memasukkan bahan ke dalam cawan petri.

3) Setelah itu, memasukkan bahan satu persatu ke dalam tabung reaksi dengan spatula.

4) Kemudian memberi 3-5 tetes Fehling a&b atau benedict pada semua bahan.

5) Selanjutnya, memanaskan semua bahan di atas sprirtus dengan penjepit tabung reaksi.

6) Mengamati bahan yang warnanya berubah menjadi merah bata.

Terakhir, disimpulkan bahan yang mengandung glukosa.

C. Hasil

No

. Nama

Reagen

Fehling a&b* Lugol Benedict* Biuret Akohol 70%*

Sebelu

m Sesuda

h Sebelu

m Sesudah Sebelu

m Sesudah Sebelu

m Sesuda

h Sebelu

m Sesudah 1.

Pisang - - Kuning Tetap

Kuning Kuning Kuning Kecoklata

n Kuning Tetap

Kuning - -

2. Tahu - - Putih Tetap

Putih Putih Putih

Buram Putih Beruba

h Ungu - -

3. Tempe - - Krem Krem Krem Abu-Abu

Kehijauan Krem Krem - -

4.

Nasi Putih Oranye

Pucat Putih Biru Kehitama

n Putih Putih

Tulang Putih Putih - -

5. Putih

Telur - - Kuning

Bening Kuning

Bening Kuning

Bening Putih

Kuning Kuning

Bening Beruba

h Ungu - -

6. Kunin

g Telur - - Kuning

Cerah Kuning

Cerah Kuning

Cerah Kuning

Pucat Kuning

Cerah Kuning

Cerah - -

7. Mie

Rebus - - Kuning

Pucat

Biru Kehitama

n

Kuning Pucat

Kuning Kecoklata

n

Kuning Pucat

Kuning

Pucat - -

8. Gula - - Coklat

Bening Coklat

Bening Coklat

Bening Oranye

Bening Coklat

Bening Coklat

Bening - -

9.

Minya

k - - Kuning

Bening

Kuning

Bening - - - - Kuning

Bening

Putih dan Terdapa t Kristal

vii

(8)

D. Analisis

Pada praktikum kali ini, kita menggunakan reagen untuk dapat mengetahui kandungan yang ada didalam makanan antar lain :

Lugol digunakan untuk menguji suatu makanan apakah mengandung karbohidrat (amilum). Jika makanan yang ditetesi lugol berubah warna menjadi biru kehitaman, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin gelap warnanya maka semakin banyak karbohidrat yang terkandung didalamnya.

Biuret digunakan untuk menguji apakah makanan tersebut mengandung protein. Jika makanan itu mengandung protein maka setelah ditetesi biured akan berubah wara menjadi warna ungu. Pada praktikum kali ini protein dapat

ditemukan makanan

Benedict digunakan untuk menguju apakah makanan tersebut mengandung glukosa. Jika makanan itu mengandung glukosa maka setelah ditetesi benedict dan dipanaskan akan berubah warna menjadi merah bata.

Alkohol 70% digunakan untuk menguji apakah bahan makanan tersebut mengandung lemak. Jika makana tersebut berubah menjadi putih dan mengkristal, maka kristal tersebut adalah lemak. Misalnya, pada minyak.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah:

1. Penyembelihan ayam harus dilakukan dengan pisau yang tajam hingga memotong saluran nafas dan saluran makan dalam sekali potong.

2. Darah ayam betina termasuk ke dalam larutan elektrolit lemah, sedangkan gajih (minyak) ayam betina termasuk ke dalam larutan non elektrolit.

viii

(9)

3. Darah dapat menghantarkan listrik walaupun lemah, sedangkan gajih (minyak) tidak dapat menghantarkan listrik, sehingga jenis larutan berpengaruh terhadap daya hantar listrik.

4. Pada larutan elektrolit terdapat ion yang dapat menghantarkan daya listrik, ion positif menangkap elektron, sedangkan ion negatif melepaskan elektron.

Pada laruan non elektrolit tidak terdapat ion, sehingga tidak dapat menghantarkan daya listrik.

5. Daging ayam dimasak dengan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, cabai rawit, merica, ketumbar, kunyit, garam, dan kecap.

B. Saran

1. Sebaiknya sebelum melaksanakan praktikum, para praktikan harus benar- benar memahami prosedur pelaksanaan praktikum agar menghindari kesalahan-kesalahan.

2. Dalam pelaksanaan praktikum harus dilakukan secara berhati-hati, agar diperoleh hasil data yang valid dan tidak terjadi kekeliruan atau penyimpangan.

3. Sebaiknya percobaan dilakukan pengulangan atau lebih dari satu kali, agar diperoleh data yang lebih valid.

DAFTAR PUSTAKA

Kaco, S., dan Fitriana, N. 2020. Praktik Penyembelihan dan Pengolahan Ayam di Rumah Potong Ayam Kecamatan Polewali (Tinjauan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal). Jurnal Penelitian Hukum Ekonomi Syariah dan Sosial, 5 (2): 148-156.

ix

(10)

Miranda, C. A., dan Afrida, J. 2018. Kuat Arus yang Dihasilkan dari Fermentasi Ekstrak Belimbing Wuluh. Jurnal Pendidikan Fisika dan Fisika Terapan, 2018 (1): 18-21.

Mulyani, H. R. A., dan Sujarwanta, A. 2018. Lemak dan Minyak. Metro: Lembaga Penelitian UM Metro.

Okmarina, H., dan Hasmina. 2021. Identifikasi Miskonsepsi dan Penyebab Miskonsepsi Materi Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit Menggunakan Four Tier Multiple Choice Diagnostic Test. Konfigurasi, 5 (1): 23-31.

Pandia, A. B., Sumarni, W., dan Izzania, R. A. 2021. Pengembangan Alat Peraga Uji Daya Hantar Listrik Berbasis Stem dan Pengaruhnya terhadap Literasi Kimia Peserta Didik. Chemistry in Education, 10 (1): 30-37.

Roni, K. A., dan Herawati, N. 2020. Kimia Fisika II. Palembang: Rafah Press UIN raden Fatah.

Siswanto. 2017. Diktat Fisiologi Veteriner 1: Darah dan Cairan Tubuh.

Denpasar: Universitas Udayana.

x

(11)

LAMPIRAN

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK PRAKTIKUM KIMIA UJI DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN

Kelas: X MIPA 1 Hari/Tanggal:

Anggota Kelompok:

1. Alin Zianatul M. (02) 2. Arista Rahardiyanti (03) 3. Fatimah Zuhro (07) 4. Maudatul Mufidah (13)

5. Muhammad Hafiz Zulfadhli (15) 6. Putri Eva Wulandari (23)

Sabtu, 18 Juni 2022

A. TUJUAN

1. Mampu Menguji Daya Hantar Listrik Beberapa Larutan Serta Mengamati Gejala Berlangsungnya daya hantar listrik

B. ALAT DAN BAHAN

Alat dan Bahan:

1. Gunting 2. Alat Pengaduk

3. Gelas Plastik Larutan (gelas mineral bekas sebanyak 2 buah)

4. Isolasi kertas 5. Tisu

6. Paku baru (sebanyak 2) 7. Kabel

8. Bohlam senter 2,5 V 9. Fitting bohlam 10. Kertas kaku/ kardus

11. Darah ayam

12. Gajih/miny

ak

xi

(12)

C. PROSEDUR KERJA

Langkah kerja:

1. Setting alat uji daya hantar listrik larutan 2. Menyiapkan larutan

3. Memasukkan elektroda pada larutan 4. Mengamati daya hantar listrik Proses kerja:

1. Menguliti kedua ujung kabel.

2. Menempelkan ujung kabel ke lawan kutub baterai (+) dan (-), dengan direkatkan menggunakan isolasi kertas, hingga tidak mudah tergeser.

3. Melilitkan salah satu ujung kabel ke salah satu lubang lampu senter, begitupula sebaliknya.

4. Menghubungkan lubang lampu senter yang satunya dengan paku menggunakan kabel.

5. Melilitkan ujung kabel lain ke paku (pastikan tidak berkarat), begitupula sebaliknya, usahakan lilitan itu tidak mudah terlepas dengan merekatkannya menggunakan isolasi kertas.

6. Tempelkan susunan alat uji hantaran listrik tersebut pada kertas kaku, supaya kita mudah mengamati proses berlangsungnya daya hantar listrik larutan (indikator listrik: lampu menyala = elektrolit kuat).

7. Uji alat rancanganmu dengan mencoba menyatukan kedua ujung paku dengan paku lainnya, lihatlah apakah saat kamu satukan kedua paku tersebut lampu akan menyala?

Apabila lampu menyala, berarti susunan alatmu berhasil.

8. Ujilah kerja alatmu tersebut pada beberapa

xii

(13)

larutan yang telah dibuat.

9. Masukkan  50 ml air ke dalam gelas kimia, kemudian uji daya hantarnya dengan cara mencelupkan elektrolit ke dalam larutan. Catat apakah lampu menyala atau timbul gelembung pada elektroda.

10. Bersihkan elektroda dengan air dan keringkan dengan tissue, dengan cara yang sama ujilah daya hantar larutan lain yang tersedia.

D. DATA

PENGAMATA N

NO. NAMA ZAT GELEMBUNG LAMPU

1. Darah ayam Ada Tidak

Menyala

2. Gajih

/Minyak Tidak Ada Tidak

Menyala

E. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil praktikum daya hantar listrik, diketahui pada darah ayam betina menunjukkan adanya gelembung gas, sedangkan pada gajih (minyak) ayam betina tidak menunjukkan adanya gelembung gas. Jika dilihat dari indikator nyala lampu, kedua larutan tersebut tidak menunjukkan adanya nyala lampu. Berdasarkan dari hasil pengamatan tersebut, diketahui bahwa darah ayam betina termasuk ke dalam larutan elektrolit lemah, sedangkan gajih (minyak) ayam betina termasuk ke dalam larutan non elektrolit.

F. KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN:

1. Darah ayam betina termasuk ke dalam larutan elektrolit lemah, sedangkan gajih (minyak) ayam betina termasuk ke dalam larutan non elektrolit.

2. Darah dapat menghantarkan listrik walaupun lemah, sedangkan gajih (minyak) tidak dapat

xiii

(14)

menghantarkan listrik, sehingga jenis larutan berpengaruh terhadap daya hantar listrik.

3. Pada larutan elektrolit terdapat ion yang dapat menghantarkan daya listrik, ion positif menangkap elektron, sedangkan ion negatif melepaskan elektron. Pada laruan non elektrolit tidak terdapat ion, sehingga tidak dapat menghantarkan daya listrik.

SARAN:

1. Sebaiknya sebelum melaksanakan praktikum, para praktikan harus benar-benar memahami prosedur pelaksanaan praktikum.

2. Dalam pelaksanaan praktikum harus dilakukan secara berhati-hati.

3. Sebaiknya percobaan dilakukan pengulangan, agar diperoleh data yang lebih valid.

G. LAMPIRAN GAMBAR

Pengujian daya hantar listrik pada darah ayam betina

xiv

(15)

Pengujian daya hantar listrik pada gajih (minyak) ayam betina

xv

(16)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD BIOLOGI)

I. JUDUL PRAKTIKUM:

 Organisasi kehidupan tingkat organ, sistem organ, dan organisme.

II. TUJUAN PRAKTIKUM:

 Peserta didik dapat mengamati organ, sistem organ dan organisme (ayam betina)

III. ALAT DAN BAHAN:

 Pisau dan ayam betina IV. PROSEDUR KERJA:

 Menyiapkan alat dan bahan

 Melakukan penyembelihan ayam

 Melakukan pengamatan organ dengan melalui pembedahan

 Melakukan pengamatan sistem organ melalui pembedahan V. HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS DATA:

 Berupa gambar-gambar (foto-foto)

 Pengolahan data

xvi

(17)

LANGKAH-LANGKAH PENGAMATAN ORGAN, SISTEM ORGAN DAN ORGANISME

1. Pengamatan Organ:

 Setelah melakukan penyembelihan ayam, kemudian ayam dibedah untuk mengambil organ-organ dalam hewan ayam.

 Setiap kelompok melakukan pengamatan organ-organ ayam dan setiap pengamatan dimasukkan dalam tabel pengamatan.

I. Tabel Pengamatan Organ

NO Nama Organ Gambar Ciri-ciri

1. Jantung Warnanya merah,

bertekstur keras

2. Hati

Warna merah segar, Aroma segar.

3. Usus Kecil

Proses pencernaan setelah masuk ke ampela

4.

Usus Besar Tempat penyerapan

air

5.

Usus Buntu

Merupakan sepasang organ berbentuk kan- tung yang membentuk percabangan pada perbatasan usus

xvii

(18)

halus dan usus besar ayam.

Caecum termasuk bagian usus besar

6. Ampela Bertekstur keras,

7. Kantung empedu

Cairan berwarna hijau kekuningan,

8. pankreas

Terletak disebelah kiri, dibawah rongga perut disamping lambung

2. Pengamatan Sistem Organ:

 Setelah pengamatan organ selesai, dilanjutkan ke pengamatan sistem organ.

 Setiap kelompok melakukan pengamatan sistem organ dan menyebutkan organ-organ yang menyusun setiap sistem organ dan dimasukkan dalam tabel pengamatan.

II. Tabel Pengamatan Sistem Organ

No. Nama Sistem

Organ Organ Yang Menyusun Fungsi masing-masing Organ

1. Sistem

Pernapasan

a) Nares (lubang hidung)

Nares atau lubang hidung berguna untuk mengambil udara, sehinggga ayam dapat bernafas.

xviii

(19)

b) Laring

Berfungsi untuk menghalau masuknya benda asing ke dalam larynx. Organ ini juga berfungsi sebagai jalan masuk udara selama inspirasi, membantu proses menelan makanan, mengatur suara, dan membantu mengelola tekanan intra thoracis.

c) Trakhea

Trachea merupakan organ pernapasan ayam berbentuk pipa yang terdiri dari cincin- cincin tulang rawan. Pada ujung trachea, terdapat syrinx sebelum bercabang menjadi bronkus kiri dan bronkus kanan

d) Syring

Syring terletak pada cabang pangkal trachea. Jika organ ini bergetar, maka akan membentuk suara pada ayam.

Suara bisa timbul saat ekspirasi, dimana syrinx bekerja sebagai katub penjaga keselrasan tekanan udara.

e) Paru- paru

Mentransfer oksigen lebih dengan masing-masing

pernapasan, tempat

berlangsungnya gas didalam darah.

f) Air Sac (Kantong udara)

Air sac berfungsi untuk mengontrol volume udara pada paru-paru agar tetap konstan dan menggerakan udara melalui paru-paru selama

xix

(20)

proses inspirasi dan ekspirasi.

2. Sistem

Pencernaan a) Paruh

Paruh berfungsi untuk mengambil makanan dan mengalirkan pakan ke esofagus

b) Esofagus

Esofagus berfungsi untuk meneruskan pakan yang masuk melalui paruh kemudian disalurkan menuju tembolok melalui gerakan peristaltik

c) Tembolok

Crop (tembolok) berperan sebagai tempat penyimpanan pakan

d) Proventikulus

Proventrikulus merupakan lambung kelenjar yang berfungsi mencerna makanan secara enzimatis. Dinding proventrikulus mensekresikan asam klorida, enzim, dan getah lambung yang berfungsi mencerna protein dan lemak.

e) Ampela

Ampela ayam adalah bagian dari sistem pencernaan ayam yang berfungsi untuk menggiling makanan yang masuk ke dalam tubuh sehingga lebih mudah dicerna.

f) Kantong Empedu Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan cairan empedu yang diproduksi oleh hati. Cairan empedu adalah cairan yang berwarna hijau kekuningan yang diperlukan untuk pencernaan makanan berlemak di usus kecil.

xx

(21)

g) Hati

Hati memiliki fungsi yang kompleks antara lain dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein, dan zat besi.

Hati juga berperan dalam sekresi empedu, detoksifikasi, pembentukan sel darah merah, metabolisme, dan penyerapan vitamin

h) Pankreas

pankreas yang berfungsi dalam pencernaan pati, lemak, dan protein oleh enzim yang dimilikinya. Selain dengan mensekresikan getah pancreas, pankreas juga berfungsi untuk mensekresikan hormon insulin.

i) Usus kecil

Usus Kecil berfungsi untuk menggerakkan makanan dan memperluas permukaan untuk menyerap sari-sari makanan

j) Usus Besar

Usus Besar berfungsi untuk merombak sisa-sisa pakan yang tidak tercerna menjadi feses.

k) Caecum

Sekum berfungsi membantu pencernaan bahan makanan yang mengandung serat dengan bantuan mikroorganisme.

l) Kloaka

Kloaka berfungsi sebagai lubang pengeluaran sisa pencernaan pada ternak unggas

3. Sistem Gerak a) Mata

Mata ayam berfungsi sebagai indera penglihatan. Dapat melihat sekelilingnya dengan baik saat bergerak

xxi

(22)

b) Sayap

Sayap ayam berfungsi sebagai alat keseimbangan, khususnya ketika ayam bergerak, turun, atau lompat.

c) Kaki

Kaki menjadi organ gerak dari ayam yang paling utama.

Fungsinya untuk

menggerakkan tubuh ketika berjalan. Kedua kaki ayam memiliki taji yang berguna untuk mempertahankan diri dari musuh. Namun taji dalam kaki ayam hanya terdapat di tubuh ayam jantan saja.

d) Ekor

Ekor ayam berfungsi untuk menjaga keseimbangan ketika sedang bergerak, apapun manuvernya

4. Sistem

Reproduksi

a) Ovarium

Ovarium berfungsi sebagai penghasil folikel, tempat sintesis hormone steroid seksual, gametosis, dan

perkembangan serta

pemasakan kuning telur (folikel).

b) Oviduk

Oviduk berperan sebagai tempat terjadinya fertilisasi adalah tuba fallopi

c) Infundibulum

Infundibulum merupakan tempat untuk menangkap kuning telur atau yolk yang telah mengalami ovulasi d) Magnum

Magnum mensekresikan albumen atau putih telur, isthmus yang mensekresikan

xxii

(23)

membrane cangkang atau kerabang.

e) Uterus

Uterus mensekresikan cangkang dan vagina tempat dimana telur untuk sementara ditahan dan dikeluarkan.

f) Ishmus

Ishmus dapat memisahkan putih telur dengan kuning telur selama 1-2 jam tergantung dengan umur dan juga tingkat kesetresan ayam.

3. Pengamatan Organisme:

 Setiap kelompok mencari ciri-ciri hewan ayam, kemudian dimasukkan ke dalam Taksonomi.

III. Taksonomi Hewan Kingdom : Animalia Phylum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Galliformes

Famili : Phasianidae

Genus : Gallus

Spesies : Gallus domestica sp

xxiii

(24)

LAMPIRAN

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)

1. TOPIK : Mengetahui Massa, Volume, dan Massa Jenis Organ Ayam

2. INDIKATOR : Melakukan praktikum untuk mengetahui massa, volume, massa jenis organ ayam

3. TUJUAN : Mengetahui massa jenis dan rata-rata hati ayam, ukuran dari perubahan volume air saat hati ayam dimasukkan ke dalam air, tata cara penyembelihan ayam secara syar’i, tata cara pembuatan ayam geprek.

4. ALAT DAN BAHAN:

 Hati ayam

 Timbangan digital

 Gelas Beker

 Air

 Kamera/ Handphone 5. CARA KERJA :

1) Siapkan timbangan digital.

2) Timbang hati ayam menggunakan timbangan.

3) Siapkan air sebanyak 175 ml dalam gelas beker 1, dan 250 ml dalam gelas beker 2. Sebagai V1

4) Masukkan kedua hati ayam ke dalam gelas beker sehingga volume air bertambah. (V2)

5) Tentukan selisih antara V2 dengan V1. Volume inilah yang digunakan untuk mengetahui massa jenis hati ayam.

6) Tentukan massa jenis hati ayam berdasarkan massa dan volume yang didapatkan dari praktikum.

6. HASIL PRAKTIKUM

xxiv

(25)

https://frontpecintaislam.blogspot.com/2017/05/macam-macam-zat-dan-partikel- penyusunnya.html

No. Hati ayam Massa Volume Massa Jenis

1 Hati ayam (1) 70 g 25 ml 2,8 g/cm3

2 Hati ayam (2) 23 g 10 ml 2,3 g/cm3

Rata-rata massa hati ayam:

massa1+massa2

2 = 70+23 2 = 46,5 gram

Gambar Menimbang Hati Gambar menghitung volume hati

xxv

Referensi

Dokumen terkait

Protein merupakan zat yang sangat penting bagi tubuh manusia karena berfungsi sebagai bahan bakar bagi tubuh apabila keperluan energi dalam tubuh tidak terpenuhi oleh senyawa organik lain seperti karbohidrat dan lemak.

• Sistem pencernaan juga akan memecah molekul makanan yang kompleks menjadi molekul yang sederhana dengan bantuan enzim sehingga mudah dicerna oleh tubuh.. • Sistem pencernaan

Sehubungan dengan hal tersebut maka sangat diperlukan sekali untuk mempelajari sistem pencernaan makanan yang ada di dalam tubuh ternak, karena sebelum zat-zat makanan dapat

Namun karena adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh dibandingkan

Bahan makanan yang ditetesi dengan reagen biuret dan mengocoknya, berubah warna menjadiungu, maka bahan makanan tersebut mengandung protein.bahan makanan yang didenan reagen

Tujuan dari pengolahan makanan adalah membuat makanan lebih mudah dicerna dalam tubuh kita, membuat makanan aman untuk dimakan, meningkatkan aroma dan rasa pada makanan,

Namun, karena adanya enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kapang tempe, maka protein, lemak, dan karbohidrat pada tempe menjadi lebih mudah dicerna di dalam tubuh dibandingkan

PROSEDUR PERCOBAAN • Siapkan bahan makanan yang diperlukan untuk membuat menu makanan • Dari bahan makanan tersebut buatlah menu sederhana yang memenuhi syarat 4 sehat 5 sempurna