• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Penentuan Berat Isi dan Rongga Udara Agregate Halus

N/A
N/A
Dicky Prasetyo

Academic year: 2024

Membagikan "Laporan Praktikum Penentuan Berat Isi dan Rongga Udara Agregate Halus"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM PROPERTI MATERIAL PEMERIKSAAN BERAT ISI DAN RONGGA UDARA DALAM

AGREGAT HALUS

KELOMPOK 14

CINDI AULIA PUTRI PANGGABEAN 2106702503

DICKY PRASETYO 2106702226

EVANDHIKA YAFHA RACHMANTYO 2106702314

MUHAMMAD RIZA CLEARESTA 2106702560

THEODORE KAROL GABRIEL 2106702421

Tanggal Praktikum : Jumat, 30 Oktober 2021 Asisten Praktikum : Martin Everest Susanto

Tanggal Disetujui :

Nilai :

Paraf Asisten :

LABORATORIUM STRUKTUR DAN MATERIAL DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK 2021

(2)

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menentukan berat isi dan rongga udara dalam agregat halus. Berat isi adalah perbandingan antara berat agregat dengan volumenya. Pengujian berat uji dan rongga udara ini juga bertujuan untuk menganalisa kepadatan suatu agregat.

B. DATA PRAKTIKUM

Dari praktikum yang dilakukan, didapat data-data sebagai berikut : Tabel 1 Data Berat Isi dan Rongga Udara Agregat Halus

Berat Isi dan Rongga Udara Agregat Halus

Percobaan

1 2 3

Berat Wadah (kg) 1,02 1,02 1,02 Berat Wadah + Air (kg) 3,01 3,04 3,01 Berat Wadah +Agregat Metode Lepas (kg) 3,71 3,69 3,72 Berat Wadah +Agregat Metode Tusuk (kg) 3,81 3,90 3,88 Berat Wadah +Agregat Metode Goyang (kg) 3,77 3,78 3,88

Sumber : Data laboratorium hasil analisis praktikan 2021

C. PENGOLAHAN DATA

Dari data yang diperoleh, dapat dicari besarnya volume rata-rata air serta berat rata-rata agregat sebagai berikut:

• 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟 = 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟 𝑑𝑎𝑛 𝑤𝑎𝑑𝑎ℎ − 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑑𝑎ℎ 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟 =∑𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑑𝑎ℎ + 𝑎𝑖𝑟

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 ∑𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑑𝑎ℎ 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟 =9,06

3 3,06

3 = 2 𝑘𝑔

• 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑖𝑟 (𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑤𝑎𝑑𝑎ℎ) = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑖𝑟

𝑀𝑎𝑠𝑠𝑎 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 𝑎𝑖𝑟= 2 𝑘𝑔

1 𝑘𝑔/𝐿= 2 𝐿

• 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 = 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑑𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 − 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑑𝑎ℎ 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑑𝑎ℎ + 𝑎𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 =∑𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑑𝑎ℎ 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 𝑡𝑖𝑎𝑝 𝑚𝑒𝑡𝑜𝑑𝑒

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑒𝑡𝑜𝑑𝑒

𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑑𝑎ℎ + 𝑎𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 = 11,12

3 +11,59

3 +11,43 3

3 = 3,79 𝑘𝑔

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 = 3,79 − 1,02 = 2,77 𝑘𝑔

(3)

Selanjutnya dapat dihasilkan besarnya berat isi dan rongga udara agregat halus sebagai berikut:

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑖𝑠𝑖 𝑎𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 = 𝐵 =𝑊3

𝑉 = 2,77 𝑘𝑔

2 𝐿 = 𝟏, 𝟑𝟖𝟕 𝒌𝒈/𝑳

𝑅𝑜𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 =(𝐴 𝑥 𝑊) − 𝐵

(𝐴 𝑥 𝑊) =(2,32 𝑥 1) − 1,387

(2,32 𝑥 1) 𝑥 100% = 𝟒𝟎%

Dengan :

B = Berat isi agregat ( kg/L)

W3 = Rata-rata berat agregat keseluruhan (kg) V = Volume wadah (L)

A = Bulk specific gravity agregat = 2,32 kg/L W = Berat isi air = 1 kg/L

Selain itu bisa diketahui juga besarnya nilai berat isi dan rongga udara dari setiap metode, dengan mengganti W3 dengan rata-rata berat agregat tiap metode nya

• Metode Lepas

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 = 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑛 𝑤𝑎𝑑𝑎ℎ − 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑑𝑎ℎ 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 =3,71 + 3,69 + 3,72

3 1,02 + 1,02 + 1,02

3 = 2,68 𝑘𝑔

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑖𝑠𝑖 =𝑊3

𝑉 =2,68 𝑘𝑔

2 𝐿 = 𝟏, 𝟑𝟒 𝒌𝒈/𝑳 𝑅𝑜𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 =(𝐴 𝑥 𝑊) − 𝐵

(𝐴 𝑥 𝑊) =(2,32 𝑥 1) − 1,34

(2,32 𝑥 1) 𝑥 100% = 𝟒𝟐%

• Metode Goyang

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 = 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑛 𝑤𝑎𝑑𝑎ℎ − 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑑𝑎ℎ 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 =3,77 + 3,78 + 3,88

3 1,02 + 1,02 + 1,02

3 = 2,79 𝑘𝑔

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑖𝑠𝑖 =𝑊3

𝑉 =2,79 𝑘𝑔

2 𝐿 = 𝟏, 𝟑𝟗𝟓 𝒌𝒈/𝑳 𝑅𝑜𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 =(𝐴 𝑥 𝑊) − 𝐵

(𝐴 𝑥 𝑊) =(2,32 𝑥 1) − 1,395

(2,32 𝑥 1) 𝑥 100% = 𝟑𝟗%

• Metode Tusuk

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 = 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 𝑑𝑎𝑛 𝑤𝑎𝑑𝑎ℎ − 𝑅𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑑𝑎ℎ

(4)

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐴𝑔𝑟𝑒𝑔𝑎𝑡 =3,81 + 3,9 + 3,88

3 1,02 + 1,02 + 1,02

3 = 2,84 𝑘𝑔

𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑖𝑠𝑖 =𝑊3

𝑉 =2,84 𝑘𝑔

2 𝐿 = 𝟏, 𝟒𝟐 𝒌𝒈/𝑳 𝑅𝑜𝑛𝑔𝑔𝑎 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 =(𝐴 𝑥 𝑊) − 𝐵

(𝐴 𝑥 𝑊) =(2,32 𝑥 1) − 1,42

(2,32 𝑥 1) 𝑥 100% = 𝟑𝟖%

Untuk berat isi : Metode tusuk > Metode goyang > Metode lepas Untuk rongga udara : Metode lepas > Metode goyang > Metode tusuk D. ANALISIS

I. ANALISIS PERCOBAAN

Tujuan praktikum pemerikasaan berat isi dan rongga udara agregat halus ini adalah untuk mengetahui nilai dari berat isi dan rongga uddara dalam agregat. Disamping itu, praktikum ini juga dapat digunakan untuk menganalisa kepadatan agregat. Berat isi ini sangat mempengaruhi konsistensi, infiltrasi, dan porositas. Berat isi ini akan menentukan berat jenis beton sehingga secara langsung menentukan banyaknya campuran agegat dalam campua beton dan akan menentukan kekuatan beton.

Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini adalah agregat halus yang sudah dikeringkan didalam oven dengan suhu [110 + 5] °C, sebanyak kapasitas wadah talam selama satu hari. Pengeringan oven dilakukan agar mendapatkan agregat yang ovendry atau kering oven. Agregat ovendry dimaksudkan agar agregat telah kering total sehingga tidak mengandung air yang dapat mempengaruhi berat agregat. Alat yang digunakan adalah timbangan dengan ketelitian 0,1% dari berat benda uji, talam dengan kapasitas yang cukup besar, tongkat pemadat diameter 15 mm, Panjang 60 cm, mistar perata, dan wadah baja. Prosedur praktikum ini yang pertama adalah timbang berat wadah dan berat wadah berisi air. Selanjutya buang air dan keringkan wadahnya. Langkah selanjutnya dibedakan menjadi tiga metode, yaitu:

• Metode Lepas

(5)

Masukkan benda uji ke dalam wadah dengan hati-hati agar tidak terjadi pemisahan butir-butir. Selanjutnya ratakan permukaan dengan mista perata agar volume dari agregat dapat sesuai dengan volume wadah.

Kemudian catatlah berat wadah dan benda uji.

• Metode Goyang

Masukkan benda uji sepertiga tinggi wadah. Pemadatan dilakukan setiap sepertiga tinggi wadah agar saat proses penggoyangan nanti agregat dapat terpadatkan dengan baik. Selanjutnya padatkan agregat dengan cara mengangkat satu sisinya setinggi 5 cm dan dilepaskan.

Ulangi pada sisi berlawanan sampai 25 kali. Ulangi langkah ini untuk setiap sepertiga tinggi wadah hingga penuh. Jika sudap penuh, ratakan permukaan dengan mistar perata agar volume benda uji dapat sesuai dengan volume wadahnya. Terakhir timbang dan catat berat wadah dan benda uji.

• Metode Tusuk

Masukkan benda uji sepertiga tinggi wadah. Pemadatan dilakukan setiap sepertiga tinggi wadah agar saat proses penusukan nanti agregat dapat terpadatkan dengan baik. Selanjutnya padatkan agregat dengan cara menusuknya dengan tongkat pemadat sebanyak 25 kali secara merata. Ulangi langkah ini untuk setiap sepertiga tingga hingga penuh.

Jika sudah penuh ratakan dengan mistar perata agar volume Langkah terakhir tomabang dan catat berat wadah dan benda uji.

II. ANALISIS HASIL

Berdasarkan praktikum yang dilaksanakan, didapatkan besarnya berat isi sebesar 1,4 kg/L dan memiliki rongga udara sebesar 40%.

Berdasarkan SNI 03-1973- 2008 agregat halus yang baik memiliki standar nilai berat isi sekitar 0,4 kg/L – 1,9 kg/L. Berdasarkan rentang ini, benda uji ini sudah memenuhi standar SNI. Berat isi benda uji sudah sesuai, dimana memiliki kekuatan yang baik dan porositas yang tidak terlalu besar dan juga

(6)

tidak terlalu kecil. Sehingga benda uji sudah dapat diaplikasikan dengan aman. Berdasarkan berat isinya, benda uji termasuk ke dalam agregat normal dengan rentang berat isi antara 1,1 kg/L – 1,8 kg/L.

Dari tiga metode yang dilakukan, metode tusuk memiliki berat isi terbesar dan rongga udara terkecil. Ini disebabkan proses penusukan membuat agregat lebih padat dibandingkan dengan penggoyangan atau bahakan ditak dipadatkan sama sekali. Berat isi yang tinggi memiliki kepadatan yang tinggi, akibatnya rongga udaranya menjadi lebih sedikit.

Dengan demikian berat isi berbanding terbalik dengan rongga udara.

Semakin besar berat isi maka semakin sedikit rongga udara, begitupun sebaliknya.

III. ANALISIS KESALAHAN

Terdapat beberapa kesalahan yang mengakibatkan hasil pengukuran menjadi kurang maksimal sebagai berikut:

1. Kesalah praktikan dalam pengovenan benda uji, dimana masih terdapat kandungan air pada agregat. Sehingga berakibat pada berat yang ditimbang akan berbeda dengan yang diharapkan, yaitu agregat yang kering oven. Pengeringan yang tidak sempurna ini diakibatkan oleh pengukuran suhu yang tidak tepat pada suhu [110 + 5] °C.

2. Proses pnggoyangan dan penusukan yang salah, dimana mungkin penusukannya tidak secara merata serta penggoyangan tidak pada lantai yang rata. Dengan demikian mengurangi kepadatan benda uji dari yang seharusnya.

3. Ketidaktepatan besar volume antara agregat dan wadah, yang bisa terjadi akibat proses perataan agregat dengan mistar perata nya masih belum maksimal atau dengan kata lain ketinggian agregat belum sama dengan ketinggian wadahnya.

E. KESIMPULAN

(7)

Berdasarkan praktikum yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Benda uji agregat halus memiliki nilai rongga udara sebesar 40% serta berat isi sebesar 1,4 kg/L

2. Berdasarkan peraturan SNI 03-1973- 2008, benda uji sudah memenuhi standar SNI berat isi yang ditetapkan.

3. Semakin padat suatu agregat, maka akan semakin sedikit rogga udara di dalamnya.

4. Besarnya berat isi bendauji sudah sesuai sehngga sudah aman untuk diaplikasiakan.

5. Berdasarkan berat isinya, benda uji tergolong ke dalam agregat normal.

F. DAFTAR REFERENSI 1. SNI 03-1973- 2008

2. Pedoman Praktikum Pemerikasaan Bahan Beton dan Mutu Beton Universitas Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

LAPORAN PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH “BERAT ISI DAN BERAT JENIS”.. Nama : Achmad Rizal

Hubungan Rongga Udara Vs Variasi Pasir Laut (Agregat Halus) Dari grafik 3 terlihat bahwa semakin meningkatnya prosentase kandungan pasir laut dalam campuran maka nilai rongga

Berat jenis bulk merupakan rasio dari berat agregat di udara terhadap volume agregat permeable, termasuk rongga udara permeable dan impermeable, dibagi dengan

berat tetap, baru kemudian digunakan sebagai benda uji. Tujuan Secara umum pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan berat isi agregat halus, kasar ataupun campuran. Berat isi

Maksud : Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan berat isi dan dengan kuat tekan dari Beton yang akan dibuat dengan menggunakan agregat halus pasir, agregat kasar

Pengukuran berat jenis dan penyerapan agregat halus diperlukan dalam perencanaan campuran

Laporan praktikum uji gradasi agregat halus menggunakan saringan untuk menentukan distribusi ukuran butiran

Laporan hasil praktikum pencemaran air dan udara yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Esa