• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN HUTAN

N/A
N/A
Sinta Reni Puspitasari

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN HUTAN"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN HUTAN PERENCANAAN HUTAN

ACARA I ACARA I

PENGENALAN BERBAGAI CARA PENAKSIRAN VOLUME KAYU PENGENALAN BERBAGAI CARA PENAKSIRAN VOLUME KAYU

Disusun oleh : Disusun oleh :  Nama

 Nama : Eka Kartikawati : Eka Kartikawati  NIM

 NIM :16/398297/KT/08292 :16/398297/KT/08292 Co.Ass

Co.Ass : : Atika Atika Cahya Cahya P P Shift

Shift : : Senin, Senin, 15.00 15.00 WIB WIB

LABORATORIUM PERENCANAAN PEMBANGUNAN HUTAN LABORATORIUM PERENCANAAN PEMBANGUNAN HUTAN

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS GADJAH MADA UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA YOGYAKARTA

2018

2018

(2)

LAPORAN PRAKTIKUM LAPORAN PRAKTIKUM PERENCANAAN HUTAN PERENCANAAN HUTAN

ACARA II ACARA II

PENAKSIRAN POTENSI PRODUKSI PENAKSIRAN POTENSI PRODUKSI DAN PERKIRAAN BESARNYA ETAT DAN PERKIRAAN BESARNYA ETAT

Disusun oleh : Disusun oleh :  Nama

 Nama : Eka Kartikawati : Eka Kartikawati  NIM

 NIM :16/398297/KT/08292 :16/398297/KT/08292 Co.Ass

Co.Ass : : Atika Atika Cahya Cahya P P Shift

Shift : : Senin, Senin, 15.00 15.00 WIB WIB

LABORATORIUM PERENCANAAN PEMBANGUNAN HUTAN LABORATORIUM PERENCANAAN PEMBANGUNAN HUTAN

DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS GADJAH MADA UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA YOGYAKARTA

2018

2018

(3)

ACARA II ACARA II

PENAKSIRAN POTENSI PRODUKSI DAN PERKIRAAN BESARNYA ETAT PENAKSIRAN POTENSI PRODUKSI DAN PERKIRAAN BESARNYA ETAT

II   TujuanTujuan a.

a.   Mahasiswa dapat memahami adanya perkembangan cara penetapan etatMahasiswa dapat memahami adanya perkembangan cara penetapan etat  berdasarkan perkembangan strukturnya.

 berdasarkan perkembangan strukturnya.

 b.

 b.   Mahasiswa dapat memahami dan dapat menghitung etat dari struktur tegakanMahasiswa dapat memahami dan dapat menghitung etat dari struktur tegakan yang masih ada hutan alamnya dan yang terdiri dari hutan tanaman semuanya.

yang masih ada hutan alamnya dan yang terdiri dari hutan tanaman semuanya.

c.

c.   Mahasiswa dapat menganalisis struktur tegakannya serta menganalisisMahasiswa dapat menganalisis struktur tegakannya serta menganalisis kelemahan dan kelebihan cara penetapan etatnya.

kelemahan dan kelebihan cara penetapan etatnya.

II

II   Dasar TeoriDasar Teori

Kualitas tegakan mengalami kemerosotan di daerah jawa, penyebab dari Kualitas tegakan mengalami kemerosotan di daerah jawa, penyebab dari kemerosotan tegakan ini adalah keterlambatannya penyesuaian sistem pengelolaan kemerosotan tegakan ini adalah keterlambatannya penyesuaian sistem pengelolaan hutan. Kurangnya perhatian dari pemerintah menyebabkan kemerosotan kualitas hutan. Kurangnya perhatian dari pemerintah menyebabkan kemerosotan kualitas tegakan, karena kurangnya perhatian maka metode yang digunakan bukanlah metode tegakan, karena kurangnya perhatian maka metode yang digunakan bukanlah metode yang dapat mengantisipasi perubahan keadaan tegakan. Seharusnya metode yang dapat mengantisipasi perubahan keadaan tegakan. Seharusnya metode  perhitungan

 perhitungan etat etat tebangan tebangan yang yang dilakukan dilakukan dapat dapat mengantisipasi mengantisipasi perubahan perubahan keadaankeadaan tegakan (Simon,2001).

tegakan (Simon,2001).

Pengelolaan dapat dikatakan sudah mencapai tingkat kelestarian apabila Pengelolaan dapat dikatakan sudah mencapai tingkat kelestarian apabila  besarnya

 besarnya riap riap tegakan tegakan sama sama dengan dengan besarnya besarnya etat, etat, riap riap tegakan tegakan sendiri sendiri adalah adalah lajulaju  pertumbuhan tegakan

 pertumbuhan tegakan (m (m / / ha / ha / tahun), dan tahun), dan etat etat hasil hasil adalah banyaknya adalah banyaknya volume kayuvolume kayu maksimum yang dipanen per priode. (Sakti, 1998)

maksimum yang dipanen per priode. (Sakti, 1998)

Perbandingan keadaan hutan aktual dapat menghasilkan kekurangan menuju Perbandingan keadaan hutan aktual dapat menghasilkan kekurangan menuju  pengelolaan hutan

 pengelolaan hutan yang berkelanjutan, yang berkelanjutan, perbandingan keadaan perbandingan keadaan hutan ini hutan ini didasari didasari oleholeh konsep hutan normal (Recknagel,1917). Dimana hutan normal memiliki peran yang konsep hutan normal (Recknagel,1917). Dimana hutan normal memiliki peran yang sangat penting dalam praktik kehutanan , peraturan kehutanan, dan berbagai bidang sangat penting dalam praktik kehutanan , peraturan kehutanan, dan berbagai bidang dalam ilmu kehutanan (Salo dan

dalam ilmu kehutanan (Salo dan Tahvonen, 2004).Tahvonen, 2004).

Distribusi umur normal, riap normal dan sediaan (stock) tegakan normal Distribusi umur normal, riap normal dan sediaan (stock) tegakan normal adalah batasan atau acuan idealnya suatu hutan normal untuk hutan tanaman.

adalah batasan atau acuan idealnya suatu hutan normal untuk hutan tanaman.

Pengaturan pemanenan hasil hutan untuk terwujudnya hutan normal disebut Pengaturan pemanenan hasil hutan untuk terwujudnya hutan normal disebut  pengaturan

 pengaturan hasil hasil hutan, hutan, dimana dimana pengaturan pengaturan hasil hasil hutan hutan ini ini bertugas bertugas mengatur mengatur lahanlahan untuk dibentuk.. Meski sering diperdebatkan, konsep kelestarian hasil merupakan untuk dibentuk.. Meski sering diperdebatkan, konsep kelestarian hasil merupakan

(4)

salah satu kriteria yang tetap harus dipertimbangkan dalam pengelolaan hutan lestari salah satu kriteria yang tetap harus dipertimbangkan dalam pengelolaan hutan lestari disamping kriteria lainnya (Elbakidze

disamping kriteria lainnya (Elbakidze et al.,et al.,2013).2013).

III

III  Alat dan BahanAlat dan Bahan 1.

1.   AatAat a.

a.   Alat tulisAlat tulis  b.

 b.   KalkulatorKalkulator 2.

2.   BahanBahan a.

a.   Tabel WvWTabel WvW  b.

 b.  Ikhtisar Susunan Kelas HutanIkhtisar Susunan Kelas Hutan c.

c.  Daftar Susunan Kelas HutanDaftar Susunan Kelas Hutan

(5)

   IV.

IV.   Cara KerjaCara Kerja

Dalam melakukan praktikum pengenalan berbagai cara penaksiran volume Dalam melakukan praktikum pengenalan berbagai cara penaksiran volume kayu hal yang pertama dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang akan kayu hal yang pertama dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan, lalu isi tabel taksiran potensi produksi Instruksi 1938 pada bagian hutan digunakan, lalu isi tabel taksiran potensi produksi Instruksi 1938 pada bagian hutan  Ngliron.

 Ngliron. Hitung Hitung volume volume tebangan tebangan per per Ha Ha (Vst (Vst x x KBD KBD x x fk) fk) dengan dengan fk fk 0.837 0.837 dandan hitung volume total (Vol per Ha x Luas). Kemudian hitung etat seluruh hutan alam hitung volume total (Vol per Ha x Luas). Kemudian hitung etat seluruh hutan alam dengan menghitung etat luas ( )Jumlah luas produktif + Luas HAJMR)/daur) dan etat dengan menghitung etat luas ( )Jumlah luas produktif + Luas HAJMR)/daur) dan etat volume ((jumlah volume produktif + volume Ha)/daur). Volume Ha didapatkan volume ((jumlah volume produktif + volume Ha)/daur). Volume Ha didapatkan dengan mengalikan volume dengan luas HAJMR. Hitung juga etat hutan alam yang dengan mengalikan volume dengan luas HAJMR. Hitung juga etat hutan alam yang akan berubah menjadi hutan tanaman dengan mencari masa benah (Masa Benah akan berubah menjadi hutan tanaman dengan mencari masa benah (Masa Benah Luas, Masa Benah Volume, dan Masa Benah Luas dan Volume)

Luas, Masa Benah Volume, dan Masa Benah Luas dan Volume) dan etat Ha (etat luasdan etat Ha (etat luas dan volume). Setelah itu, isi tabel taksiran potensi produksi Instruksi 1974 dan hitung dan volume). Setelah itu, isi tabel taksiran potensi produksi Instruksi 1974 dan hitung volume tebangan sama seperti tabel Instruksi 1938. Cari etatnya dengan menghitung volume tebangan sama seperti tabel Instruksi 1938. Cari etatnya dengan menghitung umur tebangan rata-rata/UTR (½Daur + UKP), hitung etat luas dengan membagi umur tebangan rata-rata/UTR (½Daur + UKP), hitung etat luas dengan membagi  jumlah luas

 jumlah luas dengan daur. Selanjutnya isdengan daur. Selanjutnya isi tabel i tabel perhitungan KU yang selperhitungan KU yang selamat (KU amat (KU II –  –    KU VII) dengan memasukkan data jangka risalah, menghitung perubahan luas (Ha KU VII) dengan memasukkan data jangka risalah, menghitung perubahan luas (Ha dan %). Setelah itu, isi tabel taksiran produksi CPC, hitung volume tebangan per Ha dan %). Setelah itu, isi tabel taksiran produksi CPC, hitung volume tebangan per Ha dan total, serta hitung etatnya baik etat luas maupun volume.

dan total, serta hitung etatnya baik etat luas maupun volume.

Isi tabel taksiran potensi Isi tabel taksiran potensi  produksi Instruksi 1938  produksi Instruksi 1938  pada bagian hutan Ngliron  pada bagian hutan Ngliron

Hitung etat seluruh hutan Hitung etat seluruh hutan alam dan etat hutan alam alam dan etat hutan alam yang akan berubah

yang akan berubah menjadi hutan tanaman menjadi hutan tanaman

Isi tabel taksiran potensi Isi tabel taksiran potensi  produksi Instruksi 1974  produksi Instruksi 1974  pada bagian hutan Ngliron  pada bagian hutan Ngliron

Isi tabel perhitungan KU Isi tabel perhitungan KU yang selamat (KU I

yang selamat (KU I –  –  KU KU VII)

VII) Isi tabel taksiran potensi

Isi tabel taksiran potensi  produksi CPC dan

 produksi CPC dan hitung etatnya hitung etatnya

Hitung etat pada Instruksi Hitung etat pada Instruksi

1974 1974

(6)

Simon H. 2001.

Simon H. 2001. Pengelolaan Hutan Bersam Pengelolaan Hutan Bersama Rakyat: Teori dan Aplikasi pada a Rakyat: Teori dan Aplikasi pada Hutan JatiHutan Jati di Jawa.

di Jawa.Bigraf Publising. YogyakartaBigraf Publising. Yogyakarta Rohman. 2008.

Rohman. 2008. Casualty Per CentCasualty Per Centdalam Perhitungan Etat Hutan Tanaman Jatidalam Perhitungan Etat Hutan Tanaman Jati Perum Perhutani.

Perum Perhutani. Jurnal Manajemen Hu Jurnal Manajemen Hutan Tropikatan Tropika14(1)14(1), 54-60, 54-60   Elbakidze M, Andersson K, Angelstam

Elbakidze M, Andersson K, Angelstam P, Armstrong GW, Axelsson R, Doyon F,P, Armstrong GW, Axelsson R, Doyon F,

Hermansson M, Jacobsson J, & Pautov Y. 2013. Sustained yield forestry in Sweden Hermansson M, Jacobsson J, & Pautov Y. 2013. Sustained yield forestry in Sweden and Russia: How does it correspond to Sustainable Forest Management Policy?

and Russia: How does it correspond to Sustainable Forest Management Policy?

 AMBIO

 AMBIO4242, 160, 160 –  – 173173

Salo S & Tahvonen O. 2004. Renewable resources with endogenous age classes and Salo S & Tahvonen O. 2004. Renewable resources with endogenous age classes and

allocation of land

allocation of land Amer. J. Agr. Econ. Amer. J. Agr. Econ.86(2)86(2), 513-530., 513-530.

Recknagel AB. 1917.

Recknagel AB. 1917. The Theory and Practice of Working Plans (Forest Organization)The Theory and Practice of Working Plans (Forest Organization) 2nd edition. John Wiley & Sons. New York.

2nd edition. John Wiley & Sons. New York.

Referensi

Dokumen terkait

baik secara murni maupun bagian dari ekosistem hutan. Beberapa jenis hasil hutan non-kayu yang biasa diinventarisasi adalah rotan dan bambu. Metode inventarisasai rotan terdiri

Berdasarkan tabel Tests of Between-Subject Effects diatas, untuk hubungan komoditi dan perlakuan diperoleh nilai f hitung sebesar 0.218 sedangkan f tabel

Potensi tersebut tidak hanya terbatas pada hasil hutan berupa kayu –dari kawasan hutan alam produksi- yang telah menempatkan Indonesia dalam jajaran elite negara penghasil

Tabel 5.5 Rencana Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Industri (UPHHK-HTI) pada Hutan Produksi di Wilayah KPHP Model

Inventarisasi hasil hutan non-kayu (IHHNK) dilakukan untuk mengumpulkan data potensi dan penyebaran hasil-hasil hutan non kayu yang pada saat ini mempunyai nilai ekonomi

Pada bagian terdahulu telah disebutkan bahwa berdasarkan kondisi hutannya maka pengelolaan hutan rakyat di Kabupaten Tana Toraja yang merupakan hutan pinus murni

2 1.2 Tujuan Praktikum Adapun tujuan dari praktikum pemindahan tanaman hutan dengan metode cabut dan putar ialah memahami tentang cara pemindahan tanaman hutan dan mengetahui apakah

Ringkasan laporan praktikum hasil hutan bukan