• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM PEMANENAN HUTAN ACARA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM PEMANENAN HUTAN ACARA"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM PEMANENAN HUTAN

ACARA III

PEMBUATAN RENCANA TRASE JALAN SARAD DAN JALAN

ANGKUTAN

Nama : Setyarini Warah Dewi NIM : 12/334196/KT/07347 Shift : Rabu, 15.30 WIB Co Ass : Denni Susanto

LABORATORIUM PEMANENAN HASIL HUTAN

BAGIAN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

(2)

ACARA III

Pembuatan Rencana Trase Jalan Sarad dan Jalan Angkutan

A. TUJUAN

 Mempelajari cara – cara pembuatan rencana trase jalan angkutan dengan peta topografi

 Membuat rencana trase jalan angkutan diatas peta topografi

 Mempelajari cara – cara pembuatan rencana trase jalan sarad dengan peta potensi

tegakan.

 Membuat trase jalan sarad di atas peta potensi tegakan

B. DASAR TEORI

Pembukaan wilayah hutan adalah kegiatan penyediaan prasarana bagi kegiatan produksi kayu dan pembinaan hutan. Jalan hutan adalah jalan agkutan yang diperlukan untuk mengengkut hasil hutan ketempat pengumpulan hasil hutan (TPN/TPK) atau tempat pengolahan hasil hutan. Jalan induk adalah jalan yang dapt digunakan 5-20 tahun secara terus menerus. Jalan cabang adalah jalan hutan yang dapt dipergunakan untuk penyandaran kayu bulat (log) selama 1 tahun secara terus menerus.

Pengangkutan dapat dibedakan atas 3 jenis yaitu pengangkutan lewat darat, pengangkutan lewat air, dan pengangkutan lewat udara.

1. Pengangkutan Lewat Daratan

Secara garis besar pengangkutan lewat daratan dapat dibagi menjadi tiga cara, yaitu dengan jalan rel (kereta api, dengan jalan mobil (trek) dan dengan kereta luncur es. 2. Pengangkutan lewat air

Hampir didapati diseluruh dunia, pada awalnya pengangkutan kayu selalu menggunakan jasa sungai atau Laut, yang berarti pengangkutan lewat air. Mengapa demikian, karena sampai sekarangpun pengangkutan dengan memanfaatkan air, masih merupakan pengangkutan kayu yang biayanya paling murah dibanding dengan sistem pengangkutan kayu yang lain (Elias, 1997).

(3)

memperkecil jumlah pohon cacat. Arah jalan sarad diberi tanda dengan cat dipohon, jalan sarad tertentu menelusuri punggung, panjangnya 100-700 m dari TPK jaln sarad bermuara di TPK dan TPK berada ditepi jalan (Elias, 1997).

Perencanaan pembukaan wilayah hutan yang baik akan mengakibatkan kegiatan yang akan dilakukan berjalan dengan baik mulai dari awal sampai dengan akhir jalan hutan yang membuka wilayah hutan secara merata dan menyeluruh sehingga menghasilkan pembukaan wilayahyang tinggi dengan kerapatan wilayah jalan optimal. Kegaitan pemanenan hutan adalah kegiatan yang mengeploitasi hasil hutan berupa kayu maupun bukan kayu. Kegiatan ini akan sangat memberikan keuntungan ekonomi yanmg sangat besar. Tetapi jika kegiatan ini dilakukan dengan satu perencanaan yang tidak baik, maka akan berdampak ekologis dikawasan hutan tersebut (Warpani, 1998).

Perencanaan jalan sarad hutan adalah salah satu titik vital pembukaan wilayah hutan. Hal ini jelas karena pembukaan wilayah hutan pada dasarnya adalah pembangunan sarana-sarana dan prasarana-sarana dari dalam hutan keluar kawasan dan selanjutnya dimanfaatkan. Salah satu sarana yang penting adalah jalan sarad hutan yang akan dibuat merupakan hasil perhitungan agar jalan yang akan direncanakan dibangun dapat memenuhi persyaratan dan dinilai cukup optimal untuk jumlah total luas kawasan yang dibuka (Meyer, 1981).

C. Alat dan Bahan

 Topografi dengan skala tertentu

 Peta Potensi Tegakan

 Kertas Kalkir

(4)

D. CARA KERJA

Pembuatan Rencana Trase Jalan Angkutan dengan Peta Topografi

Peta potensi terbagi mejadi 12 petak dari A hingga L

Pada peta hasil salinan diberi warna yang berbeda-beda tiap wilayah agar lebih jelas terlihat.

Pemberian gambar untuk masing-masing jalan dibedakan antara satu dengan yang lainnya.

Pembuatan Rencana Trase Jalan Sarad dengan Peta Potensi Pohon

Pemberian nama tiap koordinat, untuk horizontal dengan huruf abjad dan vertical dengan angka.

Menghitung titik berat dengan mempertimbangkan jumlah pohon dan nomor blok

Data berupa Peta Kontur dan peta Potensi Hutan dengan Skala yang telah ditentukan

Salin gambar Peta Potensi Hutan diatas Peta Kontur dengan menggunakan kertas Kalkir

Gambar Jalan Angkutan termasuk jalan utama, jalan cabang dan jalan ranting, berdasarkan syarat – syarat pembuatan jalan anguktan pada peta.

Hitung nilai jalan angkutan di lapangan berdasarkan segmen – segmen jalan angkutan pada peta.

Data berupa Peta Persebaran Pohon dengan Skala yang telah ditentukan

Buat Blok Peta Persebaran Pohon dengan besarnya setiap blok 2x2 c.

Hitung jumlah pohon yang masuk pada setiap blok dan kemudian hitung titik beratnya.

(5)

LAPORAN PRAKTIKUM PEMANENAN HUTAN

ACARA III

PEMBUATAN RENCANA TRASE JALAN SARAD DAN JALAN

ANGKUTAN

Nama : Asep Rahmat Hidayat NIM : 12/330338KT/07138 Shift : Rabu, 15.30 WIB Co Ass : Yeni Fatmadewi

LABORATORIUM PEMANENAN HASIL HUTAN

BAGIAN MANAJEMEN HUTAN

FAKULTAS KEHUTANAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

(6)

ACARA III

Pembuatan Rencana Trase Jalan Sarad dan Jalan Angkutan

E. TUJUAN

 Mempelajari cara – cara pembuatan rencana trase jalan angkutan dengan peta topografi

 Membuat rencana trase jalan angkutan diatas peta topografi

 Mempelajari cara – cara pembuatan rencana trase jalan sarad dengan peta potensi

tegakan.

 Membuat trase jalan sarad di atas peta potensi tegakan

F. DASAR TEORI

Pembukaan wilayah hutan adalah kegiatan penyediaan prasarana bagi kegiatan produksi kayu dan pembinaan hutan. Jalan hutan adalah jalan agkutan yang diperlukan untuk mengengkut hasil hutan ketempat pengumpulan hasil hutan (TPN/TPK) atau tempat pengolahan hasil hutan. Jalan induk adalah jalan yang dapt digunakan 5-20 tahun secara terus menerus. Jalan cabang adalah jalan hutan yang dapt dipergunakan untuk penyandaran kayu bulat (log) selama 1 tahun secara terus menerus.

Pengangkutan dapat dibedakan atas 3 jenis yaitu pengangkutan lewat darat, pengangkutan lewat air, dan pengangkutan lewat udara.

2. Pengangkutan Lewat Daratan

Secara garis besar pengangkutan lewat daratan dapat dibagi menjadi tiga cara, yaitu dengan jalan rel (kereta api, dengan jalan mobil (trek) dan dengan kereta luncur es. 2. Pengangkutan lewat air

Hampir didapati diseluruh dunia, pada awalnya pengangkutan kayu selalu menggunakan jasa sungai atau Laut, yang berarti pengangkutan lewat air. Mengapa demikian, karena sampai sekarangpun pengangkutan dengan memanfaatkan air, masih merupakan pengangkutan kayu yang biayanya paling murah dibanding dengan sistem pengangkutan kayu yang lain (Elias, 1997).

(7)

memperkecil jumlah pohon cacat. Arah jalan sarad diberi tanda dengan cat dipohon, jalan sarad tertentu menelusuri punggung, panjangnya 100-700 m dari TPK jaln sarad bermuara di TPK dan TPK berada ditepi jalan (Elias, 1997).

Perencanaan pembukaan wilayah hutan yang baik akan mengakibatkan kegiatan yang akan dilakukan berjalan dengan baik mulai dari awal sampai dengan akhir jalan hutan yang membuka wilayah hutan secara merata dan menyeluruh sehingga menghasilkan pembukaan wilayahyang tinggi dengan kerapatan wilayah jalan optimal. Kegaitan pemanenan hutan adalah kegiatan yang mengeploitasi hasil hutan berupa kayu maupun bukan kayu. Kegiatan ini akan sangat memberikan keuntungan ekonomi yanmg sangat besar. Tetapi jika kegiatan ini dilakukan dengan satu perencanaan yang tidak baik, maka akan berdampak ekologis dikawasan hutan tersebut (Warpani, 1998).

Perencanaan jalan sarad hutan adalah salah satu titik vital pembukaan wilayah hutan. Hal ini jelas karena pembukaan wilayah hutan pada dasarnya adalah pembangunan sarana-sarana dan prasarana-sarana dari dalam hutan keluar kawasan dan selanjutnya dimanfaatkan. Salah satu sarana yang penting adalah jalan sarad hutan yang akan dibuat merupakan hasil perhitungan agar jalan yang akan direncanakan dibangun dapat memenuhi persyaratan dan dinilai cukup optimal untuk jumlah total luas kawasan yang dibuka (Meyer, 1981).

G. Alat dan Bahan

 Topografi dengan skala tertentu

 Peta Potensi Tegakan

 Kertas Kalkir

(8)

H. CARA KERJA

Pembuatan Rencana Trase Jalan Angkutan dengan Peta Topografi

Peta potensi terbagi mejadi 15 petak dari A hingga O

Pada peta hasil salinan diberi warna yang berbeda-beda tiap wilayah agar lebih jelas terlihat.

Pemberian gambar untuk masing-masing jalan dibedakan antara satu dengan yang lainnya.

Pembuatan Rencana Trase Jalan Sarad dengan Peta Potensi Pohon

Pemberian nama tiap koordinat, untuk horizontal dengan huruf abjad dan vertical dengan angka.

Menghitung titik berat dengan mempertimbangkan jumlah pohon dan nomor blok

Data berupa Peta Kontur dan peta Potensi Hutan dengan Skala yang telah ditentukan

Salin gambar Peta Potensi Hutan diatas Peta Kontur dengan menggunakan kertas Kalkir

Gambar Jalan Angkutan termasuk jalan utama, jalan cabang dan jalan ranting, berdasarkan syarat – syarat pembuatan jalan anguktan pada peta.

Hitung nilai jalan angkutan di lapangan berdasarkan segmen – segmen jalan angkutan pada peta.

Data berupa Peta Persebaran Pohon dengan Skala yang telah ditentukan

Buat Blok Peta Persebaran Pohon dengan besarnya setiap blok 2x2 c.

Hitung jumlah pohon yang masuk pada setiap blok dan kemudian hitung titik beratnya.

Gambar

Gambar Jalan Angkutan termasuk jalan  utama, jalan cabang dan jalan ranting, berdasarkan
Gambar Jalan Angkutan termasuk jalan  utama, jalan cabang dan jalan ranting, berdasarkan

Referensi

Dokumen terkait

Groff dan Odland menemukan suatu jenis tanaman mentimun yang setelah dewasa bunganya tidak mau membuka?. Akan tetapi dengan memberikan pertolongan membuka

Merupakan periode waktu dari awal persalinan hingga ketitik ketika pembukaan mulai berjalan secara progresif, yang umumnya dimulai sejak kontraksi mulai muncul

1) Melestarikan hutan dan lingkungan alam, dengan menjaga hutan yang masih baik dan memulihkan hutan yang sudah rusak. Dengan cara ini diharapkan tidak hanya kayu tetapi juga

Untuk menjamin kelestarian sumber daya hutan di hutan-hutan yang diusahakan, mulai diadakan inventarisasi hutan yang meliputi baik kuantitas maupun kualitas tegakan

Potensi PNBP di sini didefinsikan sebagai PNBP potensial yang baru akan diperoleh jika volume limbah kayu dari pemanenan hutan alam dan dari pemanenan hutan tanaman

Saat satelit mulai menjauh dari ground station, dapat terlihat pada tampilan spectran bahwa sinyal mulai kembali seperti bentuk awal dengan bentuk

Responden di 4 desa target proyek menyatakan pada awal survei bahwa paham membuka hutan itu untuk lahan pertanian atau perkebunan dapat mengakibatkan dampak akan berkurangnya

Kesimpulan Adapun pemanfaatan konsep himpunan untuk pengelolaan hutan adalah membantu para tenaga teknis kehutatanan dalam mengolah data dari kegiatan inventarisasi hutan yang