• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Sistem Saluran dan Pembuangan

N/A
N/A
Dwi Arzeti Meilani

Academic year: 2025

Membagikan "Laporan Praktikum Sistem Saluran dan Pembuangan"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, saya bersyukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah, rahmat, dan petunjuk-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Laporan Lab Sistem Saluran dan Pembuangan ini sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Saya ingin mengungkapkan rasa terima kasih kepada Ibu Septarianti Arini, M.T., sebagai pengajar mata kuliah Lab. Sistem Saluran dan Pembuangan, atas bimbingan dan tugas yang telah diberikan selama praktik ini. Terima kasih atas kontribusinya yang telah memperluas pengetahuan dan pemahaman saya dalam bidang studi yang saya tekuni. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan sekelas, khususnya 4 SC , yang telah bekerja sama dengan saya selama praktik ini berlangsung.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi persyaratan tugas yang diberikan oleh Ibu dalam mata kuliah Lab. Sistem Saluran dan Pembuangan. Saya menyadari bahwa makalah yang saya tulis masih memiliki kekurangan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk membantu meningkatkan kesempurnaan laporan ini.

Palembang, Juni 2024

EMILIA FATRIANI NIM 062230100031

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

HALAMAN PENGESAHAN...ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...iv

BAB I PENDAHULUAN...1

1.1

Latar Belakang...1

1.2

Rumusan Masalah...1

1.3

Tujuan dan Manfaat...2

BAB II LANDASAN TEORI...3

2.1

Saluran dan Pembuangan...3

2.2

Syarat Sistem Saluran dan Pembuangan...3

2.3

Perencanaaan Sistem Pengerjaan Saluran dan Pembuangan. .3

2.4

Saluran Inspeksi (Menhole)...4

2.5

Instalasi Air Kotor dan Air Bersih...4

2.6

Penggunaan Pipa Galvanis...5

2.7

Kerusakan Pada Pipa dan Cara Perbaikannya...5

2.8

Macam – macam Penguat sambungan...6

2.9

Teknik Pemotongan Pipa...7

2.10

Tujuan Utama Drainase...7

BAB III PENGENALAN ALAT DAN BAHAN...8

3.1

Pengenalan Alat...8

3.2

Pengenalan Bahan...14

BAB IV URAIAN PEKERJAAN...18

4.1

JOB I Instalasi Air Bersih dengan Pipa Galvanis...18

4.2

JOB II Membuat Boplang, Galian, Pemasangan Pipa T...21

(4)

4.3

JOB III Membuat Lubang Inspeksi (Menhole)...25

BAB V PENUTUP...28

5.1

Kesimpulan...28

5.2

Saran...28

LAMPIRAN ...29

(5)

BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

Dampak meningkatnya aktivitas perkotaan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat dan pertumbuhan penduduk yang cepat akan semakin terasa terhadap lingkungan. Salah satu dampak yang sangat nyata adalah penurunan kualitas lingkungan yang terjadi secara terus-menerus, yang berujung pada masalah degradasi lingkungan. Beberapa masalah yang harus diatasi oleh para pejabat kota di Indonesia meliputi kualitas sanitasi, pengelolaan sampah, keterbatasan lahan untuk ruang terbuka hijau, dan kesadaran masyarakat terhadap perubahan iklim.

Saluran drainase merupakan salah satu fasilitas fundamental yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Drainase merupakan komponen krusial dalam perencanaan kota, terutama dalam perencanaan infrastruktur. Drainase merupakan infrastruktur yang dirancang dan dibangun untuk mengalirkan kelebihan air yang tidak diinginkan dari suatu daerah. Saluran drainase juga berperan dalam penanggulangan masalah lingkungan.

Di bidang Teknik Sipil, pembangunan drainase merupakan hal yang tak terhindarkan. Pembelajaran mengenai Sistem Saluran dan Pembuangan, atau drainase, melibatkan pembuatan konstruksi yang mengatur aliran atau pasokan air bersih untuk kebutuhan manusia, serta pembuangan limbah air bekasnya ke lokasi yang ditentukan.

1.1 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud Saluran dan Pembuangan?

2. Bagaimana membuat saluran pembuangan dan lubang inspeksi (Menhole) 3. Apa saja manfaat saluran pembuangan dan lubang inspeksi (Menhole) 4. Bagaimana cara merencanakan kemiringan air dalam praktek di lapangan?

5. Bagaimana cara kerja dan cara pembuatan instalasi air bersih dengan pipa Galvanis?

(6)

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari praktek lab sistem saluran dan pembuangnan antara lain : 1. Dapat mengetahui Apa itu Saluran dan Pembuangan.

2. Dapat mengetahui jenis-jenis pipa dan fungsinya.

3. Mengenal Alat alat yang digunakan dalam melakukan praktek.

4. Dapat merencanakan kemiringan drainase dalam praktek di lapangan.

5. Dapat mengetahui permasalahan yang akan muncul dari praktek Saluran dan Pembuangan di lapangan.

6. Dapat membuat saluran pembuangan dan lubang inspeksi (Menhole) dan mengetahui apa saja fungsi dan manfaatnya.

7. Dapat mengetahui Bagaimana cara kejra dan cara pembuatan instalasi air bersih dengan pipa Galvanis.

EMILIA FATRIANI / 062230100031

(7)

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Sistem Saluran dan Pembuangan

Sistem saluran dan pembuangan merupakan suatu struktur yang mengatur masuknya atau penyediaan air bersih untuk kebutuhan manusia, serta pengeluaran atau pembuangan air bekas atau limbahnya ke lokasi yang ditentukan. Selain itu, sistem ini juga mengatur pembuangan atau aliran air hujan, air rawa, dan lain sebagainya, yang memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan manusia..

2.2 Syarat Pekerjaan Sistem Saluran dan Pembuangan

Inilah persyaratan untuk pekerjaan sistem saluran dan pembuangan:

1. Dapat menghasilkan struktur akhir yang memiliki bentuk, ukuran, dan batas yang sesuai yang tercantum dalam gambar kerja

2. Kuat dan kedap, sehingga mencegah adanya kebocoran pada saluran dan pembuangan.

2.3 Perencanaan Pengerjaan Sistem Saluran dan Pembuangan

Dalam melakukan pekerjaan sistem saluran dan pembuangan penting untuk memperhatikan faktor yang mempengaruhi pengaliran air pada lintasan instalasi pipa, antara lain:

1. Diameter Pipa

Semakin besar ukuran atau diameter pipa, semakin besar kapasitas aliran air yang dapat dilalui

2. Panjang pipa

Semakin panjang lintasan pipa atau semakin jauh jarak yang ditempuh oleh air, semakin besar gesekan yang dialami oleh air di dalam pipa

3. Keadaan Pipa

Kadar oksigen yang tinggi dalam air lunak dan kandungan yang tinggi akan garam dalam air dapat meningkatkan kecepatan terbentuknya karat pada permukaan dalam pipa, yang dapat menghambat aliran air

(8)

4. Perubahan Arah Aliran

Belokan yang tajam akan memperlambat laju aliran air, oleh karena itu dalam merencanakan jaringan pipa diusahakan seminimal mungkin merubah arah aliran.

5. Mutu sambungan

Bram / serpih di ujung pipa, mutu uliran dan lilitan threat type akan mempengaruhi aliran air.

6. Pemasangan Valves

Dalam jaringan pipa perlu direncanakan pemasangan valves (kran) untuk menghentikan sementara aliran air apabila terjadi perbaikann pipa.

7. Pembesaran Ukuran

Agar pengaliran air akan tetap lancar, perubahan ukuran (pemakaian Reducing Socket) dibuat secara bertahap / tidak terlalu drastis.

2.4 Saluran Inspeksi (Menhole)

Manhole, yang sering disebut sebagai lubang inspeksi, adalah struktur yang dibuat untuk memberikan akses ke saluran pembuangan atau sistem pipa yang tersembunyi di dalam tanah. Secara fisik, manhole terdiri dari lubang besar yang terbuka di permukaan tanah dan terhubung dengan saluran pembuangan di bawahnya.

Manhole merupakan titik akses krusial dalam sistem saluran pembuangan. Melalui manhole, petugas pemeliharaan dan inspeksi bisa memasuki saluran untuk melakukan pemeriksaan, membersihkan saluran, atau melakukan perbaikan jika dibutuhkan.

Selain itu, manhole berfungsi untuk menghubungkan saluran pembuangan yang berbeda, mengatur aliran air dan limbah, serta menjaga kebersihan dan keamanan sistem pembuangan.

2.5 Instalasi Air Kotor dan Air Bersih

Instalasi Instalasi Air kotor adalah sistem pipa yang memindahkan air kotor dari berbagai sumber di dalam bangunan, seperti dapur atau kamar mandi. Sistem ini memisahkan air kotor dan air bekas, mengarahkannya melalui pipa yang berbeda. Di sisi lain, Instalasi Air Bersih adalah jaringan pipa yang mengalirkan air bersih dari sumbernya hingga mencapai titik keluar di dalam atau di luar bangunan.

2.6 Penggunaan Pipa Galvanis EMILIA FATRIANI / 062230100031

(9)

Jenis Pipa besi ini telah dilapisi dengan lapisan seng untuk melindunginya dari korosi. Proses pembuatannya menggunakan metode galvanisasi atau pencelupan dalam seng cair untuk melindungi permukaan pipa dari korosi dan meningkatkan ketahanannya. Pipa besi galvanis memiliki bentuk yang mirip dengan jenis pipa lainnya, yaitu berbentuk tabung panjang. Pengguna dapat memilih diameter pipa yang bervariasi sesuai dengan kebutuhan. Warna pipa galvanis adalah perak abu-abu, menyerupai pipa nikel.

Pipa galvanis dapat digunakan sebagai sistem saluran air dalam bangunan.

Kekuatannya yang tinggi terhadap karat dan korosi membuatnya menjadi pilihan yang andal untuk penggunaan jangka panjang, termasuk di bagian eksterior bangunan karena daya tahan yang tinggi. Contohnya, pipa jenis ini sering dipilih untuk sistem saluran air dalam bangunan atau rumah yang membutuhkan instalasi air bersih.

2.7 Kerusakan pada pipa dan cara perbaikan Kerusakan / kebocoran pipa dapat disebabkan oleh : 1. Kerusakan pada pipa / dari pabriknya.

2. Kerusakan pada alat-alat sambungnya.

3. Penguliran yang terlampau dalam atau terlalu tipis.

4. Pengkaratan.

5. Pemasangan klem yang tak sebanding ( jarak pasang terlalu jauh ).

6. Pipa tidak kuat menerima tekanan air yang terlalu besar.

Perbaikan Instalasi dapat di bagi beberapa macam yaitu : 1. Perbaikan Sementara

Perbaikan sementara dengan menggunakan klem dan baut serta dilapis karet penahan, hal ini bisa dilakukan untuk semua jenis pipa.

2. Perbaikan Tetap / Permanent

 Untuk pipa besi Langkah kerjanya :

 Setelah ditemukan lokasi yang rusak, matikan aliran airnya.

 Gali tanah disekitar lokasi pipa yang bocor.

 Ukur pipa yang akan dibuang.

 Buang / potong pipa yang rusak dan bersihkan bramnya.

(10)

 Ulir kedua ujung pipa.

 Sambung pipa dengan menggunakan barrel union atau yang lain.

 Ukur pipa yang akan dibuang.

 Buang / potong pipa yang rusak dan bersihkan bramnya.

 Ulir kedua ujung pipa.

 Sambung pipa dengan menggunakan barrel union atau yang lain.

 Untuk pipa PVC Langkah kerjanya :

 Setelah ditemukan tempat yang bocor, matikan aliran air dan gali tanah disekitar lokasi.

 Ukur, lalu potong / buang pipa yang rusak.

 Bersihkan bekas potongan.

 Olesi kedua permukaan pipa yang akan disambung dengan lem khusus.

 Sambung pipa dengan alat sambung yang sesuai.

2.8 Macam – Macam Penguat Sambungan

 Sealtape

 Tali Pelastik

 Tali ganti atau tali rami

Untuk sealtape itu selalu dipasang pada setiap sambungan saluran pipa, dan Fungsi sealtape itu sendiri ialah :

 Mencegah Kebocoran

 Mencegah Karat

 Memudahkan Pembokaran

2.9 Teknik Pemotongan Pipa EMILIA FATRIANI / 062230100031

(11)

Teknik memotong pipa ada 3 cara, yaitu : 1. Pemotongan dengan menggunakan gergaji

Keuntungan : Bisa dibawa ke mana – mana , dan dapat digunakan pada tempat yang sepit, Hasil cukup baik

Kerugian : Pengerjaan akan lama 2. Pemotongan menggunakan Pipa Cutter

Keuntungan : Pekerjaan akan lebih cepat dan hasil cukup baik

Kerugian : memerlukan tampat yang luas untuk penggunaan alat, bila terlalu menekan cutternya maka diameter pipa dapat mengecil

3. Gabungan keduanya

2.10 Tujuan Utama Drainase

1. Untuk menjamin kondisi lingkungan yang sehat bagi manusia disekitar 2. Menyalurkan air buangan kotor manusia dengan saluran tertutup kesuatu

tempat khusu

3. Menyalurkanair genangan baik dirumah maupun dari pabrik – pabrik sesuatu tempat tertentu untuk kondisi yang tak sehat

4. Menyalurkan air genangan pada suatu tempat, kesuatu tempat lainutuk mengeringkan suatu area dimana air itu digunakan pada daerah tersebut

(12)

BAB III

PENGENALAN ALAT DAN BAHAN

3.1 Pengenalan Alat

NO Nama Alat dan Gambar Deskripsi Alat

1. Gergaji Besi Gergaji besi / hack saw adalah gergaji yang berbahan logam dan bobot yang ringan digunakan untuk memotong benda berbahan logam seperti besi. Gergaji ini memiliki mata gergaji yang halus dan rapat. Seperti gergaji triplek / coping saw, mata gergaji ini juga bisa dilepas dan diganti apadila sudah tumpul.

2. Meteran

Meteran merupakan salah satu alat ukur dalam suatu perkerjaan, pada meteran ini biasanya hanya 3 – 5 m Panjang.

3. Roll Meter

Roll meter merupakan salah satu alat ukur juga dalam suatu perkerjaan, pada roll meter biasanya memiliki Panjang sekitar 10 – 30 m .

EMILIA FATRIANI / 062230100031

(13)

4. Mistar Siku

Mistar siku dibuat dari plat baja/besi dengan sudut 90 derajat yang dilengkapi garis u kur cm dan inchi, dimana untuk mendapat kan garis tegak lurus.

5. Cangkul

Cangkul digunakan untuk menggali, membersihkan tanah dari rumput ataupun untuk meratakan tanah.

6. Kapak

Kapak adalah sebuah alat yang terbuat dari logam bermata yang diikat pada sebuah tangkai.yang berfungsi untuk memotong kayu dll.

7. Linggis

Linggis adalah suatu alat yang terbuat dari batang logam yang kedua ujungnya memipih, dengan salah satunya melengkung, dapat digunakan untuk mencabut paku.

(14)

EMILIA FATRIANI / 062230100031 8. Belencong

Belencong adalah alat untuk menggali tanah atau membelah batu, diayunkan seperti cangkul, memiliki dua mata, yang satu tajam seperti mata cangkul dan yang satunya lagi runcing seperti pasak .

9. Sekop gali

Sekop merupakan peralatan taman yang fungsi utamanya adalah untuk menggali tanah.

10. Godam

Godam atau bodam cenderung berukuran besar dan sangat berat bahkan bisa mencapai 6 Kg. Biasanya dimanfaatkan untuk memecah beton atau batu yang berukuran besar.

11. Palu

Palu ujung nya terbuat dari baja, memiliki dua sisi dimana satu sisi untuk memukul paku, dan sisi satunya untuk mencabut paku dan lain lain

(15)

12. Waterpass

Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur atau menentukan sebuah benda atau garis dalam posisi rata baik pengukuran secara vertikal maupun horizontal

13. Unting - unting

Unting-unting merupakan salah satu alat pertukangan yang biasa digunakan untuk mengukur tegaknya suatu benda atau bidang.

Ciri uta unting-unting adalah terbuat dari besi serta memiliki bentuk prisma dan pada ujungnya terdapat lubang yang nantinya

digunakan untuk mengaitkan benang agar dapat di pergunakan.

14. Ember

Ember merupakan wadah berbentuk silinder, yang digunakan sebagai wadah peralatan, pasir, air, tanah dll..

15. Kikir Pipih

Fungsi kikir adalah salah satu perkakas utama dalam suatu pekerjaan. Terbuat dari bahan dasar Baja berkarbon tinggi menjadikan kikir mempunyai gigi-gigi pemarut yang memudahkan proses perataan dan penghalusan benda kerja

(16)

EMILIA FATRIANI / 062230100031 16. Cutter Pipa

Jenis alat potong khusus pipa ini ada beberapa tipe dengan mekanisme yang berbeda yaitu model gunting dan yang diputar dengan p isau berbentuk cakram. Menggunakan alat potong khusus pipa akan menghasilkan potongan pipa yang sangat presisi dan tanpa serbuk- serbuk sisa potongan.

17. Borring Reamer

Burring teamer ialah alat yang berguna untuk memperbesar lubang secara bertahap supaya tidak runtuh. Hanya saja pemilihan ukuran dan jenisnya harus hati-hati supaya hasilnya sesuai.

18. Snay

Senai merupakan alat-alat yang digunakan untuk membuat ulir luar dan ulir dalam dengan menggunakan tangan.

19. Ragum Pipa

Alat ini berguna untuk menjepit benda kerja, terbuat dari baja, selain itu berguna menjepit benda kerja.

(17)

20. Selang Air

Selang air disini berfungsi untuk menyesuaikan dan menyamakan elevasi agar tinggi nya sama saat pembuatan papan duga .

(18)

3.2 Pengenalat Bahan

NO Nama Bahan dan Gambar Deskripsi Bahan 1. Papan

Papan adalah kayu yang pipih, memanjang, dan persegi Panjang. Dsini berfungsi untuk menjadi pekerjaan saat membuat papam duga.

2. Patok dari balok / gelam

Balok merupakan bahan dasar kayu yang tebal dan persegi Panjang, disini digunakan sebagai patok saat pekerjaan papan duga.

3. Paku

Paku adalah logam keras berujung runcing, umumnya terbuat dari baja, Paku umumnya ditembuskan pada bahan dengan menggunakan palu.

4. Benang

Benang digunakan sebagai penanda ketik asudah mengukur, atau memberi tanda as .

EMILIA FATRIANI / 062230100031

(19)

5. Pipa PVC

Pipa PolyVinyl Chloride, atau disingkat PVC, adalah pipa yang ringan dan kuat, tidak mudah terkena korosi air karena terbuat dari plastik.

6. Lem pipa

Lem pipa Adalah lem yang digunakan untuk merekatkan pipa. Dan membuat pipa tidak mengalami bocor

7. Pasir

Pasir adalah material butiran yang terdiri dari partikel batuan dan mineral yang terpecah halus. Yang akan digunakan sebagai campuran adukan.

8. Semen

Semen adalah zat yang digunakan untuk merekat batu, bata, batako, maupun bahan bangunan lainnya. Yang juga akan digunakan untuk campuran adukan.

(20)

EMILIA FATRIANI / 062230100031 9. Batu bata

Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan konstruksi. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah-merahan.

10. Pipa Galvanis

Pipa galvanis adalah sebuah pipa yang terbuat dari besi atau seng yang telah melalui proses galvanisasi.

11. Shocket / Fitting

Fitting pipa ialah salah satu jenis komponen pada pipa yang sangat penting dan juga punya perbedaan dari ukuran, bentuk hingga karakternya.

12. Elbow

Elbow merupakan jenis komponen pada sistem pipa dengan bentuk yang membungkuk pada sudutnya yang bisa dimanfaatkan pada sudut sehingga pipa menjadi lurus.

(21)

13. Teetae

Tugas tee ialah untuk membelokkan, komponen fitting pipa ini berfungsi untuk membagi aliran menjadi 2 arah disebut sebagai tee. Seperti namanya “T” dengan adanya 3 cabang

14. Kran

Kran air ini berfungsi juga untuk mengontrol air yang keluar.

15. Stop kran

Fungsi Stop Keran Sebagai valve penutup a liran yang sewaktu waktu kita gunakan saat maintenance perbaikan pipa yang rusak/bocor

16. Tee Reduce 1 Inch ke ½ inch

Tee Reduce 1 Inch ke ½ inch ini juga berfungsi untuk membagi aliran 3 cabang, tetapi satu cabang nya dengan inch yang berbeda.

(22)

BAB IV

URAIAN PEKERJAAN

4.1 JOB I : Membuat Instalasi Air Bersih dengan Menggunakan Pipa Galvanis A. Tujuan :

1. Mahasiswa dapat memotong pipa galvanis dengan menggunakan alat potong ( cutter pipa ) dan gergaji besi, serta mahasiswa dapat serta dapat membersihkan bekas potongan dengan menggunakan borring reamer dengan baik dan benar.

2. Mahasiswa dapat mengulir pipa galvanis dengan menggunakan bermacam- macam alat ulir, sehingga dapat disambung dengan menggunakan fitting (alat sambung) sesuai standar yang ada dengan baik dan benar.

3. Mahasiswa dapat menginstalasi pipa sesuai dengan baik dan benar.

B. Alat yang digunakan

1. Ragum Pipa 6. Gergaji besi

2. Borring reamer 7. Cutter Pipe

3. Kikir pipih 8. Kunci Pipa

4. Kikir bulat 9. Meteran

5. Snei 10. Tristand

C. Bahan yang digunakan

1. Pipa Galvanis ¾ inch dan 1 ½ inch 6. Tee T 1 inch (1 buah)

2. Lem pipa 7. Elbow 1½ inch (2 buah)

3. Shocket (2 Buah) 8. Kran (2 buah)

4. Elbow 1 inch (4 Buah) 9. Stop keran (1 buah) 5. Tee reduce 3/4 inch

ke 1 ½ inch (2 buah)

D. Langkah Kerja

1. Persiapkan Alat dan bahan yang dibutuhkan.

2. Dirikan tristand dan ragum untuk persiapa pemotongan pipa yang direncanakan.

EMILIA FATRIANI / 062230100031

(23)

3. Ukuran yang direncanakan : No Pipa Galvanis 3/4

inch

Banyaknya (buah)

1 Panjang 4,5 m 1

2 Panjang 3,5 m 1

3 Panjang 1,25 m 1

4 Panjang 1,5 m 4

5 Panjang 0.75 m 1

No Pipa Galvanis 1 ½ inch

Banyaknya (buah)

1 Panjang 0,8 m 3

2 Panjang 0,15 m 3

4. Untuk memotong pipa, jepit pipa di ragum pipa, ukur pajang pipa yang diburuhkan.

5. Lalu potong dengan Cutter pipe atau gergaji besi

6. Untuk cutter pipe itu dapat dibutar 360 drajat, Putar tangkai cutter pipe agar pemakaian mata cutter menjada lebih dalam hingga pipa terpotong

7. Jika diameter mengecil, gunakan boring reamer

8. Kemudian rapikan daerah luar pipa dan dalam pipa bekas pemotongan dengan kikir pipih dan kikir bulat

9. Ulir pipa tersebut sesuai dengan ukuran dengan menggunakan snei

10. Jika sudah, lilit kan seal tape di setiap bagian ulir Ketika akan melakukan perakitan pipa

11. Rangkailah pipa tersebut perhatikan letak kran dan stop kran sesuai gambar kerja yang direncanakan dan pasang alat sambung.

12. Kuncilah dan kencangkanlah setiap sambungan tersebut baik dan benar agar tidak terjadi pelepasan pada saat dipindahkan ( diangkat)

(24)

EMILIA FATRIANI / 062230100031

(25)

DOKUMENTASI KEGIATAN JOB I

Gambar 4.2.1 Dokumentasi Hasil Akhir dari Job 1

Gambar 4.2.2 Dokumentasi Kelompok

(26)

4.1 JOB II :Membuat Boplang, Galian, dan pemasangan saluran (Pipa T)

A. Tujuan :

1. Mahasiswa dapat membuat boplang dengan benar dan tepat ukuran.

2. Mahasiswa dapat membuat galian dengan kedalaman yang telah ditentukan serta dengan kemringan 2%

3. Mahasiswa dapat menyetel dan memasang pipa dalam galian dengan benar

B. Alat yang digunakan

1. Gergaji 8. Godam

2. Palu 9. Unting – unting

3. Linggis 10. Selang air

4. Kapak 11. Meteran / Roll meter

5. Cangkul 12. Waterpass

6. Sekop Gali 13. Pensil / kapur

7. Ganco 14. Mistar siku

C. Bahan yang digunakan

1. Papan 4. Benang

2. Kayu Balok / gelam 5. Pipa PVC

3. Paku 2 inch 6. Selang air

D. Langkah Kerja

1. Membuat Bowplank

a. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan

b. Ambil patok / gelam lalu tancapkan ketanah dengan menggunakan palu godam, setelah itu tancapkan lagi gelam dengan jarak 1m dari gelam yang tadi.

c. Selanjutnya, tandai dari dasar tanah ke atas setinggi 80 cm lalu tandai.

d. Gunakan selang air (waterlevel) untuk menyamakan tinggi elevasi dari satu patok ke patok lain. dengan cara letakan selang yang berisi air yang telah

ditandai tadi, satu selang di A sebagai patokan dan satu selang lagi B bergerak naik turun sampai selang berisi air di A bertemu tanda.

e. Kemudian, letakan papan sejajar dengan tanda elevasi yang kita tandai tadi lalu paku papan.

f. Setelah selesai, ambil titik As di tngah papan EMILIA FATRIANI / 062230100031

(27)

g. Dan tentukan lebar saluran dengan menarik 20 cm ke kanan dan kiri dari As, lalu paku h. Tarik benang dari paku yang di boplang A ke Boplang B sebagai acuan nanti

i. Ambil unting – unting dan sejajarkan dari paku yang sudah ditancapkan di boplang ke dasar tanah hingga tegak lurus. Kemudian tandai titiknya.

2. Pekerjaan Galian & pemasangan Pipa T

a. Setelah ditandai titik dari elevasi boplang, Tarik benang sepanjang 6 m. ( dari boplang A ke B)

b. Jika sudah ada lebar saluran, lanjut ke galian dengan kedalaman awal 25cm , dan jika dari As itu kedalaman 105 cm.

c. Rencanakan kemiringan 2% di setiap 1m penggalian .atau penurunan 2 cm disetiap 1m kedepan.

d. Dapat dibantu dengan menandai di setiap 1 meter di benang as.

e. Kemudian Lanjut menggali , ratakan sisi kanan dan kiri dengan linggis , serta ukur elevasi apakah sdah sesuai dengan kemiringan atau belum

f. Lalu rapikan sluran

g. Jika sudah masukkan pipa kedalam galian ukur kelurusan pipa menggunkan unting unting di AS boplang dengan mahkota pipa. luruskan pipa di tengah tengah unting unting tersebut.

h. Ukur pipa sejauh 4m dan ambil unting unting untuk menentukan AS boplang saluran pembuangan kamar mandi dan ukur berapa kedalamannya menggunakan meteran.

i. Sambungkan pipa yg 4m dan yg 2m dengn sambungan T. lalu Tarik unting unting untuk mencari As tengah nya dari benang as ke tangah pipa sambungan T

j. Jika sudah dapat as di tengah Tarik kedepan sejauh 2m tegak lurus dengan mistar siku.

Tandai

k. Dirikan lagi boplang kearah 2m yang telah diukur tegak lurus tadi. Serta dirikan boplang yang berhadapan (boplang C dan D)

l. Tarik dari As boplang C dan D kenan kiri 20 cm untuk lebar saluran

m. Karena sambungan pipa T berada di ke dalaman 111cm ( dari as) maka untuk galian selanjutnya kemiringan 2cm setiap 1 m.

n. Mulai menggali dengan kemiringan yang telah ditentukan

o. Kemudian rapikan kanan kiri dengan linggis dan rapikan dasar danah yang digali.

p. Jika galian sudah sesuai masukan pipa PVC , Tarik unting unting ke mahkota pipa untuk meluruskan

q. Dan sambungkan pipa dengan sambungan T, dan luruskan lagi dengan unting unting.

Lalu cek juga kelurusan dari jarak jauh.

r. Jika sudah benar, pekerjaan selesai .

(28)

DOKUMENTASI KEGIATAN JOB II

Gambar 4.1.1 Pemasangan Saluran Pipa T, Mendirikan Boplang dan Gambar Kerja

Gambar 4.1.2 Hasil Akhir Pemasangan Saluran pipa T EMILIA FATRIANI / 062230100031

(29)

4.2 JOB III : Membuat Instalasi Air Kotor / Lubang Inspeksi (Menhole) A. Tujuan :

4.2.1.1 Mahasiswa dapat membuat lubang Inspeksi atau Menhole

4.2.1.2 Mahasiswa dapat membuat galian dengan kedalaman yang telah di tentukan

4.2.1.3 Mahasiswa dapat atau mengetahui bagaimana car perawatan dan pemeliharaan lubang inspeksi.

B. Alat yang digunakan

1. Linggis 8. Godam

2. Palu 9. Unting – unting

3. Mistar siku 10. Pensil / kapur

4. Kapak 11. Meteran / Roll meter

5. Cangkul 12. Waterpass

6. Sekop Gali 7. Ganco

C...Bahan yang digunakan

8. Benang 4. Pasir

9. Patok 5. Batu bata

10. Semen

D. Langkah Kerja

1. Membuat Man Hole

1. Dari Bowplang yang ada di JOB 2 , kita gunakan lagi untuk acuan membuat lubang inpeksi, rencana lubang inpeksi dengan uk. 1m x 1m.

2. Tarik ke kanan dan kiri 50cm dari setiap AS tengah yang ada di setiap boplang, lalu tarik benang ke boplang yang berhadapan.

3. Sehingga terbentuk persegi dari papan elevasi.

4. Ambil unting unting dari setiap sudut yg terbentuk, tandai dibawahnya pakai paku atau patok, lalu tarik benang di setiap sisinya.

5. Cek kesikuan dengan menggunakan mistar siku.

6. Jika sudah siku, mulailah menggali.

7. Kedalaman rencana 60 cm dari dasar tanah, 151cm dari AS.

8. Jika sudah di gali, rapikan setiap sisi dengan linggis, ratakan permukaan bawah.

9. Kemudian buat adukan semen (1 smn : 3 psr),dan siapkan batu bata.

10. Pasang batu bata di setiap sisi , dengan pisisi tegak.

11. Ketika pemasangan dinding bata sampai batas pipa, msukan pipa kurang lebih 15 cm kedaam daerah lubang menhole.

(30)

12. Pipa di unting unting terlebih dahulu ( antara as dan mahkota pipa).

13. Agar pipa tidak goyang, semen pipa pada bagian dinding menhole, dan lanjutkan pemasangan dinding bata.

14. Jika sudah cek dengan waterpass.

15. Pekerjaan selesai.

EMILIA FATRIANI / 062230100031

(31)

DOKUMENTASI KEGIATAN JOB III

Gambar 4.2.1 Hasil Akhir lubang inspeksi

Gambar 4.2.2 Dokumentasi kelompok 2

(32)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

1. Mahasiswa mengetahui macam-macam sambungan pipa yang digunakan dalam pekerjaan plumbing serta bisa membuat instalasi pipa aliran air dengan baik dengan menggunakan alat-alat sesuai dengan fungsinya.

2. Mahasiswa mengetahui bagaimana cara pembuatan bowplank serta dapat merencanakan perhitungan kemiringan saluran dalam penggalian sesuai dengan ukuran yang direncanakan.

3. Mahasiswa mengetahui proses pembuatan lubang inspeksi dengan menggunakan ukuran yang tepat serta dapat mengetahui fungsi dari lubang inspeksi dan bagaimana cara pemeliharaan serta perawatannya.

5.2 Saran

1. Utamakan K3 (keselamatan dan kesehatan kerja).

2. Sebaiknya alat dan bahan yang akan dipergunakan haruslah dalam keadaan yang baik serta dalam melakukan pekerjaan harus sesuai dengan fungsinya,

3. Dalam melakukan pekerjaan sebaiknya jangan membuang waktu dan harus sesuai tepat waktu yang ditentukan

4. Diharapkan kepada mahasiswa dalam melakukan pekerjaan haruslah dengan penuh ketelitian serta ketekunan agar mahasiswa dapat paham serta mengerti maksud dari pekerjaan job – job tersebut.

5. Jagalah dan rawatlah alat yang telah kita gunakan, kembalikan alat yang telah kita gunakan ke tempat asalnya.

EMILIA FATRIANI / 062230100031

(33)

LAMPIRAN DOKUMENTASI 4 SC

(34)

LAMPIRAN

LAB. SISTEM SALURAN DAN PEMBUANGAN

EMILIA FATRIANI / 062230100031

Gambar

Gambar 4.2.1 Dokumentasi Hasil Akhir dari Job 1
Gambar 4.1.1  Pemasangan Saluran Pipa T, Mendirikan Boplang dan Gambar Kerja
Gambar 4.1.2 Hasil Akhir Pemasangan Saluran pipa T EMILIA FATRIANI / 062230100031
Gambar 4.2.1 Hasil Akhir lubang inspeksi

Referensi

Dokumen terkait

laporan praktikum lengkap mulai dari dasar teori sampai dengan isi data praktikum hingga

laporan praktikum lengkap mulai dari dasar teori sampai dengan isi data praktikum hingga

laporan praktikum lengkap mulai dari dasar teori sampai dengan isi data praktikum hingga

Laporan praktikum Avometer diserahkan untuk memenuhi tugas mata kuliah praktikum pengukuran listrik dan

Laporan praktikum higiene industri partikulat sebagai tugas mata

Laporan praktikum kartografi yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Laporan praktikum mata kuliah Machine

Laporan praktikum Sistem Pakar Diagnosis Penyakit Mata sebagai tugas mata kuliah Kecerdasan