• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Program Penanggulangan Tuberkulosis Tahun 2021

N/A
N/A
Daniel Putra Yudhistiraa

Academic year: 2023

Membagikan "Laporan Program Penanggulangan Tuberkulosis Tahun 2021"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

Berdasarkan Laporan TBC Global 2021 (data tahun 2020), beban TBC di dunia berdasarkan perkiraan dan wilayah paling besar berada di Asia Tenggara, kemudian Afrika, dan Pasifik Barat; Beban penyakit TBC resistan obat (TB RO) di dunia diperkirakan mencapai 449.682. Piramida penduduk di Indonesia tahun 2021; proporsi penduduk menurut jenis kelamin laki-laki terbesar pada kelompok umur.

Skrining dan Investigasi Kontak Tuberkulosis

Skrining

Jumlah Diagnosa TBC Grafik 3 Hasil skrining gejala TBC pada masyarakat umum di 3 kabupaten/kota pada tahun 2021. Persentase penderita DM positif TBC telah melampaui target yang diharapkan sebesar 2% (acuan berdasarkan Raspati C, Koesoemadinata dkk, Infeksi laten dan tuberkulosis paru pada penderita diabetes melitus di Bandung, Indonesia, 2017). d) Hasil skrining TBC pada Orang dengan HIV (ODHIV).

Grafik  3  menunjukan  bahwa  skrining  gejala  TBC dan X-Ray pada populasi umum hampir  memenuhi  target  sebesar  1.100  orang  per  kabupaten/kota  dengan  total  yang  telah  diskrining gejala TBC sebesar 3.246 orang atau  98%  dari  total  target  dis
Grafik 3 menunjukan bahwa skrining gejala TBC dan X-Ray pada populasi umum hampir memenuhi target sebesar 1.100 orang per kabupaten/kota dengan total yang telah diskrining gejala TBC sebesar 3.246 orang atau 98% dari total target dis

Investigasi Kontak

Jumlah penerima TPT <5 tahun Grafik 39 Indeks persentase kasus investigasi kontak TBC per provinsi di Indonesia tahun 2021. 2.219.108 kontak masuk ke SITB dan 2.172.347 kontak diselidiki dan hasilnya masuk ke SITB.

Penemuan kasus tuberkulosis

  • Kasus tuberkulosis berdasarkan fasilitas pelayanan kesehatan
  • Cakupan penemuan dan pengobatan tuberkulosis (treatment coverage)
  • Angka notifikasi kasus tuberkulosis (case notification rate=CNR)
  • Optimalisasi Penemuan Kasus tuberkulosis di RS, DPM/Klinik
  • Integrasi SIMRS-SITB
  • Kasus tuberkulosis menurut umur dan jenis kelamin

Proporsi deteksi dan pengobatan kasus tuberkulosis terhadap total kasus berdasarkan jenis fasilitas kesehatan di Indonesia pada tahun 2021. Keterlibatan fasilitas pelayanan kesehatan berdasarkan jenis dan kepemilikan fasilitas kesehatan dalam penemuan dan pelaporan kasus tuberkulosis di Indonesia pada tahun 2021.

Grafik 84 Jumlah kasus tuberkulosis yang ditemukan dan diobati berdasarkan fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia tahun 2016-2021
Grafik 84 Jumlah kasus tuberkulosis yang ditemukan dan diobati berdasarkan fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia tahun 2016-2021

Hasil pengobatan

Hasil pengobatan tuberkulosis

Pada angka hasil pengobatan pasien tuberkulosis; Sejak tahun 2002 terjadi peningkatan persentase kesembuhan dan penurunan persentase pengobatan tuntas, kemudian pada tahun 2017-2021 terjadi peningkatan persentase pengobatan tuntas dan penurunan persentase kesembuhan. Pengobatan Lengkap Sembuh Meninggal Rugi Gagal Tindak Lanjut Tidak Dikaji Grafik 218 Hasil pengobatan tuberkulosis provinsi tahun 2021.

Grafik 219 Angka keberhasilan pengobatan tuberkulosis Indonesia tahun 1996-2021Grafik 220 Hasil pengobatan tuberkulosis per provinsi tahun  2021
Grafik 219 Angka keberhasilan pengobatan tuberkulosis Indonesia tahun 1996-2021Grafik 220 Hasil pengobatan tuberkulosis per provinsi tahun 2021

Angka keberhasilan pengobatan tuberkulosis (treatment success rate)

Tingkat keberhasilan pengobatan tiap provinsi berbeda-beda, dengan provinsi tertinggi adalah Lampung, Riau, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, dan Nusa Tenggara. Tren perbandingan angka keberhasilan pengobatan TBC menurut provinsi pada tahun 2020-2021 adalah 23 provinsi (67,6%) mengalami peningkatan angka keberhasilan pengobatan TBC (kisaran

Analisis indikator treatment coverage dan success rate

Analisis indikator cakupan pengobatan (TC) dan tingkat keberhasilan pengobatan (TSR) menggambarkan analisis silang kinerja antara indikator penemuan kasus dan indikator pengobatan dengan angka. Berdasarkan hasil analisis silang terhadap 2 indikator yaitu cakupan pengobatan dan angka keberhasilan pengobatan, tidak terdapat provinsi yang mencapai target (TC≥85% dan TSR≥90%) dan tidak terdapat provinsi yang cakupan pengobatannya mencapai target. dan pengobatan.

Pengendalian tuberkulosis resistan obat (TBC RO)

Pada tahun 2021, pencapaian deteksi kasus TB RO sebesar 33,5% (masih jauh di bawah target nasional sebesar 70%), sedangkan cakupan pengobatan TB RO baru 20,6% (target nasional cakupan pengobatan TB RO sebesar 60%).

Grafik 270 Cakupan penemuan kasus TBC RO per provinsi tahun 2021Grafik 271 Cakupan penemuan kasus, enrollment, dan cakupan pengobatan  TBC RO Indonesia tahun 2009-2021
Grafik 270 Cakupan penemuan kasus TBC RO per provinsi tahun 2021Grafik 271 Cakupan penemuan kasus, enrollment, dan cakupan pengobatan TBC RO Indonesia tahun 2009-2021

Cakupan kolaborasi Tuberculosis human immunodeficiency virus (TB-HIV)

Dari total 846 efek samping serius yang dilaporkan pada tahun 2020, jenis efek samping serius yang paling banyak dilaporkan adalah kematian (47%) dan rawat inap (41%). Tren jangkauan pasien TBC HIV positif di Indonesia pada tahun 2016-2021 secara umum mengalami penurunan yang disebabkan oleh beberapa hal seperti pemberian informasi pencegahan HIV pada pasien TBC dan dukungan masyarakat terhadap pasien TBC. Tren jangkauan pasien TBC dan HIV yang menerima obat antirematik pada tahun 2016-2021 masih jauh dari target yang diharapkan sebesar 100%, namun terjadi peningkatan pada tahun 2016-2019 karena beberapa hal seperti meningkatnya layanan PDP dan dukungan masyarakat sebagai petugas, yang meningkat dan kemudian menurun pada tahun 2020 akibat situasi pandemi Covid-19 mengakibatkan berkurangnya kunjungan ke pelayanan dan pemantauan pemberian obat antirematik.

Proporsi penderita TBC HIV pada penderita TBC yang mengetahui status HIVnya menurut provinsi pada tahun 2021. TB HIV di Indonesia pada tahun 2021 sebesar 4% pada penderita TBC yang mengetahui status HIVnya menurut provinsi.

Grafik  44  Menunjukkan  bahwa  tren  capaian  pasien  TBC  yang  mengetahui  status  HIV  di  Indonesia  pada  tahun  2016-2021  terjadi  peningkatan  meskipun  peningkatannya  masih  kurang tajam, dikarenakan beberapa hal seperti  adanya kebijakan yang m
Grafik 44 Menunjukkan bahwa tren capaian pasien TBC yang mengetahui status HIV di Indonesia pada tahun 2016-2021 terjadi peningkatan meskipun peningkatannya masih kurang tajam, dikarenakan beberapa hal seperti adanya kebijakan yang m

Terapi Pencegahan Tuberkulosis

Pemberian TPT

Cakupan TPT dengan kontak keluarga dikategorikan berdasarkan umur <5 tahun, 5-14 tahun, ≥15 tahun, dan jumlah kontak keluarga. Cakupan pemberian TPT pada kontak rumah tangga berusia di bawah 5 tahun per provinsi pada tahun 2021 menggambarkan rata-rata penyediaannya. Cakupan fasilitas TPT untuk rumah tangga usia 5 sampai 14 tahun menurut provinsi pada tahun 2021 menggambarkan rata-rata penyediaan TPT di Indonesia sebesar 0,2% (target).

Cakupan layanan TPT pada jumlah kontak rumah tangga per provinsi pada tahun 2021 menggambarkan rata-rata penyaluran TPT di Indonesia sebesar 0,3% (target 2021; 29%). Tuberkulosis laten diterbitkan pada tahun 2020 dan cakupan pemberian TPT kontak rumah tangga diperluas untuk semua umur berdasarkan Grafik 53 Capaian Pemberian Terapi.

Hasil Penyelesaian TPT

TPT pada kelompok risiko lain per provinsi pada tahun 2021 rata-rata pemberian TPT di Indonesia sebesar 0,2% (target provinsi. Penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada grafik 57 Angka Ketuntasan TPT Total Kontak Rumah Tangga per provinsi tahun 2021 berdasarkan kategori. Hasil akhir TPT menunjukkan gangguan pengobatan dengan tertinggi provinsi Gorontalo sebesar 41,7% dan terendah provinsi dari 18 provinsi sebesar 0,0%; kategori kegagalan pada saat penyelenggaraan TPT dengan tertinggi provinsi Sulawesi Tengah sebesar 24% dan provinsi.

Penguatan pelayanan laboratorium pemeriksaan tuberkulosis

Tes cepat molekuler (TCM) sebagai alat diagnosis utama TBC

Dengan demikian, total alat TCM yang telah didistribusikan hingga akhir tahun 2021 sebanyak 1.684 TCM di 1.571 fasilitas kesehatan di 499 kabupaten/kota dan 34 provinsi (Gambar 6). Asumsi kapasitas perangkat TCM dihitung dengan mengalikan jumlah modul operasi dengan 50 pengujian (mengoperasikan perangkat 3 kali sehari, 20 hari sebulan). Meskipun terjadi penurunan penggunaan alat TCM selama pandemi COVID-19, kontribusi pemeriksaan TCM terhadap penemuan kasus TBC mengalami peningkatan.

Pemanfaatan sistem koneksi TCM menggunakan GxAlert telah dimulai sejak tahun 2020 yaitu sebanyak 186 alat TCM pada tahun 181. Dalam kurun waktu 7 September 2020 hingga 2 September 2021 juga telah selesai dilakukan perbaikan terhadap 85 (100%) dari 85 alat yang rusak. Alat TCM yang melakukannya. tidak memerlukan penggantian suku cadang.

Grafik 511 Tren utilisasi TCM TBC tahun 2019-2021 per provinsi
Grafik 511 Tren utilisasi TCM TBC tahun 2019-2021 per provinsi

Pemeriksaan Mikroskopis BTA

Cakupan fasilitas kesehatan mikroskopis peserta pemeriksaan silang pada tahun 2021 masih jauh di bawah target Strategi Nasional Pengendalian Tuberkulosis di Indonesia 2020-2024 untuk tahun 2021 yaitu. Proporsi faskes mikroskopis dengan kinerja baik pada peserta cross test berkisar antara 82%-93% pada triwulan 1 hingga 4 tahun 2021 (Grafik 66). Berdasarkan data pelaporan cross test tahun 2021, 6 provinsi selanjutnya dengan rata-rata cakupan cross test tertinggi tahun 2021 adalah Bali (80%), Jawa Tengah (69%), Kep.

Sementara itu, terdapat 6 provinsi yang cakupan tes silangnya di bawah 10%, yaitu provinsi Aceh (1%), Bengkulu, Kalimantan Tengah dan. Sulawesi Tengah dengan cakupan 2% dan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat dengan cakupan cross test masing-masing 5% dan 9%.

Pemeriksaan biakan , uji kepekaan fenotipik dan line probe assay (LPA)

Masih terdapat 8 provinsi yang belum melaporkan hasil cross test pada tahun 2021 yaitu provinsi Bangka Belitung, Banten, DIY, Kalimantan Barat, Gorontalo, NTT, Maluku dan Papua Barat (Tabel 10). Pemeriksaan kultur, uji kepekaan fenotipik dan uji line probe (LPA) Dalam surat edaran Dirjen P2P No. Penggunaan uji kerentanan fenotipik TB oleh Program Nasional Pengendalian Tuberkulosis untuk diagnosis dasar TB RO dengan metode cair (MGIT) karena selain lebih cepat hasilnya, juga karena uji kerentanan fenotipik pada sebagian besar OAT baru hanya diuji. dengan media cair.

Uji sensitivitas obat harus dilakukan di laboratorium yang telah lulus uji jaminan mutu/tersertifikasi oleh laboratorium rujukan supranasional atau laboratorium rujukan TBC nasional. Hingga akhir Desember 2021, terdapat 7 laboratorium LPA di 6 provinsi, 14 laboratorium rujukan uji kerentanan fenotipik di 11 provinsi, dan 22 laboratorium kultur di 13 provinsi yang melayani rujukan dari 34 provinsi di Indonesia (Gambar 8 dan Tabel 11).

Tabel 19 Laboratorium rujukan biakan, uji kepekaan dan LPA
Tabel 19 Laboratorium rujukan biakan, uji kepekaan dan LPA

Transportasi spesimen untuk pemeriksaan TBC

Cakupan pemeriksaan uji kepekaan dan LPA

Pada tahun 2021, terdapat 8.268 pasien TBC yang dipastikan resisten terhadap rifampisin dan pasien tersebut memiliki hasil uji kerentanan fenotipik dan hasil uji LPA lini kedua. Dengan demikian, terjadi peningkatan masing-masing sebesar 5% dan 10% untuk uji sensitivitas fenotipik dan LPA lini kedua dibandingkan tahun sebelumnya (Grafik 67). Terdapat perbedaan proporsi pasien yang memperoleh hasil uji sensitivitas fenotipik dan LPA lini kedua antarprovinsi, berkisar antara 4%-72% untuk uji sensitivitas dan 15%-72%.

Logistik

Perbaikan dan pengembangan modul logistik di SITB telah dilakukan pada tahun 2021 dengan menambahkan beberapa fitur monitoring logistik baik TBC SO, TBC RO dan NON OAT. Berdasarkan laporan logistik OAT kabupaten/kota triwulan 1-4 tahun 2021 untuk provinsi; rata-rata 80-100% di 5 provinsi yaitu Jambi, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Maluku Utara; 60-79%. Ketersediaan obat TBC lini kedua untuk pengobatan TBC resistan obat pada tahun 2021 secara umum baik, untuk memenuhi kebutuhan pengobatan TBC RO.

Persentase provinsi yang meminta OAT RO melalui SITB pada triwulan 1-4 tahun 2020 di Indonesia sebesar 18% dan pada tahun 2021 menjadi 65%. Pada tahun 2021, program telah melakukan uji pengambilan sampel obat TBC yang terdiri dari obat kategori 1, kategori pediatrik dan obat TBC RO yang diambil dari instalasi farmasi provinsi dan fasilitas pelayanan kesehatan di 3 provinsi.

Grafik 610 Persentase jumlah kab/kota stock out dan over stock
Grafik 610 Persentase jumlah kab/kota stock out dan over stock

Ketenagaan

KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN UTARA SULAWESI UTARA GORONTALO SULAWESI TENGAH SULAWESI SELATAN SULAWESI BARAT SULAWESI SELATAN SULAWESI BALI NTB NTT MALUKU MALUKU UTARA PAPUA PAPUA BARAT. Dokter Terlatih Dokter Tidak Terlatih Grafik 655 Jumlah Pengelola Program di Provinsi dan Kabupaten/Kota Tahun 2021. LAMPUNG BANTEN DKI JAKARTA JAWA BARAT JAWA TENGAH DIY JATIM BALI KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR. SULAWESI TENGAH SULAWESI SULAWESI ULAWESI BARAT SULAWESI SELATAN TIMUR NUSA TENGGARA NUSA TENGGARA TIMUR MALUKU MALUKU UTARA PAPUA PAPUA BARAT.

Tenaga Terlatih Tenaga Laboratorium Tidak Terlatih Grafik 672 Persentase Perawat Terlatih dan Aktif dalam Penatalaksanaan P2TB Tahun 2021 di 34 provinsi. Technical Officer (TO) sebagai staf pendukung diharapkan mampu membantu pelaksanaan dan pencapaian tujuan program pengendalian TBC.

Tuberkulosis di lembaga pemasyarakatan/ rumah tahanan

Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor seperti jumlah kasus, kepadatan penduduk, wilayah geografis yang dapat menyebabkan tingginya beban kasus TBC di wilayah tersebut. Pendekatan Keluarga merupakan suatu cara puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan atau meningkatkan akses terhadap pelayanan kesehatan dengan cara mengunjungi keluarga dan segera memberikan intervensi dini terhadap permasalahan kesehatan pada setiap keluarga. Puskesmas memberikan pelayanan kesehatan tidak hanya di dalam gedung, namun juga di luar gedung dengan cara mengunjungi setiap keluarga di wilayah kerjanya.

Puskesmas akan melakukan analisis terhadap hasil kunjungan keluarga dan merencanakan upaya intervensi lebih lanjut dalam mengatasi permasalahan kesehatan yang dibahas dalam forum mini workshop Puskesmas.

Tujuan Pendekatan Keluarga

Indikator-indikator Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga

Indikator Program Pengendalian Tuberkulosis dalam Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan adalah setiap orang yang diduga menderita tuberkulosis (TB) mendapat pelayanan kesehatan sesuai standar. Pemerintah kabupaten/kota wajib memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar kepada orang yang diduga menderita tuberkulosis dalam jangka waktu satu tahun di wilayah kerja wilayah kabupaten/kota. Pelayanan terhadap orang yang diduga TBC menurut Standar Orang yang Diduga TBC meliputi pemeriksaan klinis, pemeriksaan penunjang, dan edukasi.

Dengan masih rendahnya kinerja SPM kabupaten/kota, pemerintah daerah belum banyak memberikan kontribusi dalam pengendalian TBC. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya Peraturan Menteri Dalam Negeri 59 Tahun 2021, pemerintah daerah dapat fokus dalam mencapai indikator SPM di daerah masing-masing.

Agenda Prioritas Riset Operasional Penanggulangan TBC di Indonesia

Kegiatan Survey

INA-TIME

Pendanaan program pengendalian tuberkulosis tahun 2021 bersumber dari APBN, APBD, Global Fund Humas Kementerian Kesehatan RI dan Humas Masyarakat, serta mitra. Catatan: data sumber pendanaan APBD pada grafik di atas diperoleh berdasarkan laporan yang diterima dari pengelola program TBC provinsi. Berdasarkan grafik di atas, diketahui bahwa sebagian besar pendanaan program penanggulangan tuberkulosis di Indonesia pada tahun 2021 bersumber dari APBN yaitu.

93 | Laporan Pengendalian Tuberkulosis 2021 Grafik di atas menunjukkan serapan. Anggaran tertinggi tahun 2021 bersumber dari sumber pendanaan APBN yakni 99%. Penyerapan dana GF untuk cakupan pengobatan Grafik 756 Penyerapan dana GF untuk pengobatan tuberkulosis dan cakupan pengobatan tuberkulosis menurut provinsi tahun 2021.

Isu program: Deteksi, Pengobatan, Pencegahan

Inovasi Program

Jumlah kontak dengan investigasi pada tahun 2021 sebesar 33%, dan cakupan pelaksanaan TPT anak < 5 tahun pada tahun 2021 sebesar 1,9%. Target jumlah alat TCM menurut Strategi Nasional Pengendalian Tuberkulosis di Indonesia 2020-2024 untuk tahun 2021 adalah sebanyak 1796 alat TCM di 1744 fasilitas kesehatan. Kontribusi pemeriksaan TCM terhadap deteksi kasus tuberkulosis meningkat dari 28% pada tahun 2020 menjadi 37% pada tahun 2021.

Persentase kabupaten/kota yang melaporkan laporan logistik OAT triwulan 1-4 tahun 2021 di Indonesia memiliki kisaran tertinggi pada triwulan 4 dan terendah pada triwulan 2. 107 | Laporan Pengendalian Tuberkulosis 2021 Lampiran 5 Deteksi kasus, pendaftaran dan hasil pengobatan tuberkulosis resistan obat di Indonesia pada tahun 2021. 109 | Lampiran 6 Laporan Pengendalian TBC Tahun 2021 Jumlah dan Proporsi Pemeriksaan TCM dari Rujukan Internal dan Eksternal Provinsi Tahun 2021.

114 | Laporan Penanggulangan TBC 2021 Lampiran 9 Cakupan uji kerentanan lini kedua dan pemeriksaan LPA pada pasien RR tahun 2021 menurut provinsi.

Gambar

Grafik  3  menunjukan  bahwa  skrining  gejala  TBC dan X-Ray pada populasi umum hampir  memenuhi  target  sebesar  1.100  orang  per  kabupaten/kota  dengan  total  yang  telah  diskrining gejala TBC sebesar 3.246 orang atau  98%  dari  total  target  dis
Grafik  5  menunjukkan  bahwa  sejumlah  5.186  penyandang DM diskrining gejala TBC dan  X-ray  atau  sebesar  4%  dari  jumlah  yang  ditargetkan  sebesar  142.737  orang
Grafik  6  menunjukkan  bahwa  ODHIV  yang  diskrining  TBC  secara  nasional  sebesar  80%
Grafik 84 Jumlah kasus tuberkulosis yang ditemukan dan diobati berdasarkan fasilitas pelayanan kesehatan di Indonesia tahun 2016-2021
+7

Referensi

Dokumen terkait

Markus Färkkilä, MD, PhD Helsinki University Hospital Haartmaninkatu 4 00290 Helsinki, Finland Co-investigator Conducting the trial at the study site... Merja Soilu- Hänninen, MD,