Program MBKM yang dilaksanakan KEMENRISTEKDIKTI dengan kampus tuan rumah Universitas Ciputra Surabaya pada tanggal 5 September 2022 hingga 12 Desember 2022 dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan seluruh pemangku kepentingan baik dari Sekolah Tinggi Administrasi dan Manajemen Kepelabuhanan Surabaya maupun dari Universitas Ciputra Surabaya. Tanpa bantuan dan bimbingan yang diberikan dari awal hingga akhir, penulis tentu tidak akan membuahkan hasil sesuai harapan. Tuhan Yang Maha Esa atas bantuan, kenyamanan dan kedamaian yang diberikan selama proses pembuatan laporan ini.
Sumarzen Marzuki, M.MT., selaku Dosen Lapangan yang memberikan ilmu dan bimbingan dalam penyusunan laporan MKBM; Tn. Yudhistira dan Ny. Florencia yang memberikan pengalaman, ilmu dan motivasi selama mengikuti program Wirausaha Mandiri, memberikan ceramah hingga program berakhir; Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kami berharap segala kritik dan saran dapat bersifat membangun untuk menjadikan laporan ini lebih baik lagi.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan berharap semoga laporan ini dapat membawa manfaat dan pengetahuan bagi pembaca sekalian. Lampiran 2 Surat Hasil Seleksi Wirausaha Mandiri Lampiran 3 Daftar Nilai Kegiatan Wirausaha Mandiri Lampiran 4 Foto Pembuka MBKM Wirausaha Mandiri Lampiran 5 Foto Kegiatan Wirausaha Mandiri.
Latar belakang
Tujuan dan Manfaat Wirausaha Merdeka
- Tujuan utama Wirausaha Merdeka
- Manfaat Wirausaha Merdeka
Stiamak Corner yang awalnya didirikan sesuai dengan pelaksanaan program MBKM Universitas Ciputra, akhirnya dipilih menjadi proyek bagi mahasiswa STIAMAK Barunawati Surabaya yang mengikuti MBKM Kewirausahaan Mandiri untuk melakukan analisa lebih lanjut melalui metode Canvas Business sehingga dapat terus berkembang lebih kompetitif. Melalui kegiatan MBKM Wirausaha Mandiri, mahasiswa STIAMAK yang terjun langsung dalam menjalankan kegiatan wirausaha dapat membantu STIAMAK lebih dikenal masyarakat. Menciptakan jaringan kerjasama antara Perguruan Tinggi (STIAMAK) dengan masyarakat dan instansi pemerintah maupun swasta.
Memperoleh manfaat dari peningkatan kompetensi dan kemampuan kerja mahasiswa khususnya dalam mengembangkan kewirausahaan mahasiswa dan membantu mewujudkannya (IKU-1), yaitu aspek peningkatan kualitas lulusan untuk mendapatkan pekerjaan/kewirausahaan yang layak setelah menyelesaikan studi di perguruan tinggi. Melalui kegiatan Wirausaha Mandiri MBKM, mahasiswa terlibat langsung dalam melakukan kegiatan wirausaha yang dapat menjamin STIAMAK semakin dikenal masyarakat.
Sejarah Singkat Program MBKM
- Sejarah singkat terbentuknya MBKM
- Deskripsi singkat Wirausaha Merdeka
- Tujuan Program
- Desain Program
- Syarat Perguruan Tinggi Pelaksana
- Persyaratan Mahasiswa untuk mengikuti program Wirausaha Merdeka
- Logo Wirausaha Merdeka
Untuk melaksanakan MBKM, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang telah membuat Pedoman Kegiatan Pembelajaran di Luar Perguruan Tinggi khususnya kegiatan Kewirausahaan. Perguruan tinggi diharapkan merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat mencapai hasil pembelajaran, meliputi aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan, secara optimal dan selalu relevan. Kampus Merdeka merupakan salah satu bentuk pembelajaran di perguruan tinggi yang bersifat otonom dan fleksibel untuk menciptakan budaya belajar yang inovatif, tidak membatasi, dan sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
Program pokoknya adalah: kemudahan pembukaan program studi baru, perubahan sistem akreditasi perguruan tinggi, fasilitasi transformasi perguruan tinggi negeri menjadi badan hukum PTN dan hak belajar tiga semester di luar program studi. Mahasiswa diberikan kebebasan mengambil SKS di luar program studi selama tiga semester, yang berarti 1 semester kemungkinan mengambil mata kuliah di luar program studi dan 2 semester kegiatan mengajar di luar universitas. Berbagai bentuk kegiatan pembelajaran di luar perguruan tinggi, antara lain magang/praktik kerja di industri atau tempat kerja lainnya, pelaksanaan proyek pengabdian kepada masyarakat di desa, mengajar di satuan pendidikan, mengikuti pertukaran pelajar, melakukan penelitian.
Kampus Merdeka diharapkan dapat memberikan pengalaman lapangan yang kontekstual sehingga meningkatkan kompetensi mahasiswa secara keseluruhan, siap bekerja atau menciptakan lapangan kerja baru. Proses pembelajaran di Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student center learning) yang sangat esensial. Pembelajaran Kampus Merdeka menawarkan tantangan dan peluang untuk mengembangkan inovasi, kreativitas, kapasitas, kepribadian dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan ilmu pengetahuan melalui realitas dan dinamika lapangan seperti kebutuhan keterampilan, permasalahan nyata, interaksi sosial. , kerjasama, manajemen diri, persyaratan kinerja, tujuan dan pencapaian.
Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka diharapkan mampu menjawab tantangan perguruan tinggi untuk mempersiapkan lulusan yang sejalan dengan perkembangan zaman, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntutan dunia usaha dan dunia industri, dan dinamika masyarakat. Sebaliknya jika pengguna memberikan respon positif dan merasa produk tersebut sesuai dengan kebutuhannya, maka ide dan prototipe produk akan dijadikan masukan untuk inovasi model bisnis. Wirausaha merupakan bagian dari program MBKM yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dan berkembang menjadi wirausaha potensial melalui kegiatan di luar kelas.
Program ini mendorong peserta untuk mampu membuat dan memvalidasi model dan prototipe bisnis dengan pemahaman mendalam tentang strategi berkelanjutan di empat bidang: ekonomi, lingkungan, sosial dan tata kelola sesuai konteks bisnis masing-masing. Penyelenggaraan Program Kewirausahaan Mandiri sendiri meliputi pembekalan kompetensi kewirausahaan, peningkatan keterampilan kewirausahaan melalui magang/magang, peningkatan pengalaman kewirausahaan melalui pengembangan ide atau implementasi usaha, atau kegiatan lain yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam bidang kewirausahaan. kewiraswastaan. Proses pelaksanaan program diawali dengan pendaftaran dan seleksi perguruan tinggi pelaksana program pada minggu pertama - ketiga bulan Juli 2022.
Pendaftaran dan seleksi mahasiswa peserta program dimulai pada awal bulan Juli dan pelaksanaan Program Wirausaha Mandiri sendiri akan dilaksanakan selama bulan Agustus – Desember 2022.
Struktur, Organisasi dan Tanggung Jawab
CFO (Chief Financial Officer) mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam mengelola keuangan dan dana perusahaan, seperti menyiapkan laporan keuangan, menyiapkan anggaran, dan menyediakan pembiayaan perusahaan. COO (Chief Operating Officer) mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam memimpin divisi operasional internal perusahaan.
Aktivitas Wirausaha Merdeka
AFL 1 membahas tentang perencanaan dan perancangan suatu ide yang akan diimplementasikan pada fase bisnis berikut ini. Selain AFL, ada juga APL yang akan diupdate setiap minggunya. Pada AFL 2 yang membahas tentang permasalahan yang terjadi dalam menjalankan bisnis, pada AFL 2 terdapat APL minggu ke 5 – 8 dengan penjelasan sebagai berikut. Pada AFL 3 Membahas perkembangan BMC (Business Model Canva) menuju SDG (Sustainable Development Goals) untuk. mengetahui bagaimana sistem SDG diterapkan pada bisnis yang akan beroperasi dan pada AFL ini mengadakan Demo day untuk.. menunjukkan hasil desain sederhana untuk sebuah bisnis.. a) APL minggu 9: Diskusikan validasi.
- Kewirausahaan
- Business Model Canvas
- Tempat dan Waktu Wirausaha Merdeka
- Metode Kegiatan
- Pengumpulan Data
- Analisis Data
- Identifikasi Masalah
- Sebab dan Akibat Masalah
- Sebab Masalah
- Akibat Masalah
- Solusi Pemecahan Masalah
Wirausaha Mandiri merupakan program yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia khusus bagi mahasiswa yang berminat pada dunia wirausaha. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam kegiatan Program MBKM Kewirausahaan Merdeka adalah sebagai berikut. Dalam hal ini penulis mengamati seluruh aktivitas para karyawan dan pembeli di STIAMAK Corner Selatan terkait dengan proses aktivitas jual beli yang berlangsung.
Wawancara merupakan data yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara terhadap pelanggan di sekitar STIAMAK Corner. Proposisi nilai yang digunakan dalam STIAMAK Corner adalah Selesaikan Pekerjaan atau Selesaikan Pekerjaan. Dengan adanya STIAMAK Corner Entrepreneur Café Lab kepada pelanggan yang membutuhkan tempat untuk menyiapkan produknya.
Hubungan pelanggan yang diterapkan oleh STIAMAK Corner Entrepreneur Café Lab adalah Self Service, dimana pelanggan melayani dirinya sendiri. Pelanggan STIAMAK Corner memposting produk yang mereka buat dan menentukan produk apa yang akan mereka jual. Saluran-saluran yang ada di Lab Kafe Pengusaha STIAMAK Corner ada yang tipe langsung dan tidak langsung yang menggunakan signage.
Segmen pelanggan yang dibidik oleh STIAMAK Corner Entrepreneur Café Lab adalah civitas akademika yang berada di komplek pendidikan Barunawati dengan menerapkan niche market. Mitra utama yang dimiliki oleh STIAMAK Corner Entrepreneur Café Lab adalah mitra dari civitas akademika yang menjual produknya. Key Activity dalam STIAMAK Corner Entrepreneur Café Lab yaitu platform/jaringan merupakan tempat atau wadah dua segmen pasar atau lebih saling bertemu untuk saling berinteraksi/bertransaksi atau membangun jaringan.
Struktur biaya di STIAMAK Corner menggunakan model pengendalian berbasis nilai, dimana STIAMAK Corner tidak harus menentukan harga produk yang dijual, dan skala ekonomi berperan sebagai penyedia tempat dan pengelola. Income stream atau aliran pendapatan STIAMAK Corner fokus pada penjualan aset yaitu penjualan produk fisik. STIAMAK Corner menggunakan model penetapan harga yang dinamis yaitu negosiasi, dimana harga tergantung pada kesepakatan antara pembeli dan penjual.
Selain itu juga dilakukan identifikasi permasalahan yang ada pada perusahaan ini, sehingga dapat diketahui lebih lanjut permasalahan yang menjadi kendala dalam pelaksanaan kegiatan program MBKM Wirausaha Mandiri, antara lain sebagai berikut. Mendidik para pelaku usaha agar dapat mengembangkan usaha yang sudah ada sehingga dapat menambah pendapatan dan sekaligus menambah modal.
Kesimpulan
Saran