• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN STUDI KASUS TERASI UDANG REBON

N/A
N/A
Yudha Winanda

Academic year: 2024

Membagikan "LAPORAN STUDI KASUS TERASI UDANG REBON "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN STUDI KASUS TERASI UDANG REBON

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Hasil Perikanan Dosen Pengampu: Andika Putriningtias, S.Kel., M.Si dan Dr. Suri Purnama Febri,

S.Kel., M.Si

Disusun oleh:

Najla Rinjani (200303001) Ivrado Purba (200303010) Ferdi Putra Alafan (200303011)

Dina Saputri (200303019) M. Alif Faza Utama (200303029)

Anggriani Padang (200303033) Yudha Winanda (200303036)

Andrian Fikri (200303037) Alya Yumanda Sari (200303039)

Fazrul Amin (200303044)

PROGRAM STUDI AKUAKULTUR FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAMUDRA

2023

KATA PENGANTAR

(2)

Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha ESA pencipta dan penguasa segalanya. Karena hanya dengan kemurahannnya kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai denganapa yang diharapkan yaitu laporan studi kasus tentang “Terasi Udang Rebon di Gampong Simpang Lhee, Kota Langsa”. Dengan harapan semoga laporan ini bisa berguna dan ada manfaatnya bagi kita semua.

Tak lupa pula kami sampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut berpartisipasi dalam proses penyusunan makalah ini, karena kami sadar sebagai makhluk sosialsaya tidak bisa berbuat banyak tanpa ada interaksi dengan orang lain.

Akhirnya walaupun kami telah berusaha dengan secermat mungkin. Namun sebagai manusia biasa yang tak mungkin luput dari salah dan lupa. Untuk itu kami mengharapkan koreksi dan sarannya semoga kita selalu berada dalam lindungan-Nya

Langsa, Desember 2022

Penulis

LEMBAR PERSETUJUAN

(3)

Judul : Terasi Udang Rebon

Lokasi Pelaksanaan : Gampong Simpang Lhee, Kota Langsa Waktu Pelaksanaan : 19 Desember 2022

Telah di Periksa dan di Setujui, 30 Desember 2022 Koordiator Mata Kuliah,

(Andika Putriningtias, S.Kel.,M. Si) NIP. 198702082019032011

Diajukan oleh,

( Ivrado Purba ) NIM. 200303010

Mengetahui,

Koordinator Program Studi Akuakultur

(Teuku Fadlon Haser, S.Pi.,M.Si) NIP. 198808292020121005

DAFTAR ISI

(4)

BAB l

PENDAHULUAN

(5)

1.1 Latar belakang

Secara geografis kota Langsa berbatasan langsung dengan selat Malaka. Hal ini menjadi keuntungan tersendiri bagi masyarakat khususnya yang tinggal di wilayah pesisir. Perairan wilayah kota Langsa memiliki potensi perikanan yang baik.

Berdasarkan data yang diperoleh dari dinas kelautan dan perikanan pada akhir tahun 2014 tangkapan ikan di kota Langsa Mencapai 11.902 Ton (BPS, 2019). Masyarakat kawasan pesisir Kota Langsa memanfaatkan potensi alam ini sebagai sumber mata pencaharian dan kesejahteraan, selain dengan menjual hasil laut secara langsung, hasil laut juga diproses sebagai salah satu cara untuk meningkatkan nilai hasil tangkapan.

Cara yang bisa dilakukan adalah melakukan pengolahan menjadi terasi dari udang.

Nilai jual akan menjadi lebih tinggi dari pada menjual udang secara langsung. Usaha terasi menjadi salah satu buah tangan yang terkenal dari kota Langsa, dan tidak hanya di Aceh tetapi terasi dari kota Langsa juga sudah terkenal hingga luar provinsi Aceh. Mitra dari kegiatan program pengembangan produk unggulan ini adalah pelaku usaha terasi Kak Dah yang berada di Gampong Simpang Lhee,

Terasi adalah produk tradisional perikanan yang banyak diolah di wilayah Asia Tenggara. Terasi berbentuk pasta dan proses pengolahannya dilakukan dengan cara menambahkan garam dan difermentasi pada suhu tertentu selama beberapa hari. Produk terasi memiliki aroma dancita rasa khas. Menurut Afrianto dan Liviawaty (2005), dalam pembuatan terasi, proses fermentasi terjadi karena adanya aktivitas enzim dari tubuh ikan atau udang yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan terasi itu sendiri.

Proses fermentasi merupakan suatu usaha untuk mengawetkan bahan makanan melalui penguraian zat yang bersifat kompleks menjadi zat yang lebih sederhana.

Produk yang dihasilkan memiliki sifat berbeda dari aslinya dan warna khas sesuai dengan bahan baku yang digunakan. Menurut Adawyah (2007), fermentasi merupakan penguraian senyawa-senyawa kompleks terutama protein, menjadi senyawa yang lebih sederhana dalam keadaan terkontrol. Saat fermentasi berlangsung, protein dihidrolisis menjadi asam amino dan peptida, lemak diuraikan menjadi asam lemak dan gliserol, dan karbohidrat difermentasi menjadi asam laktat.

Terasi udang memiliki warna khas coklat kemerahan. Warna tersebut dipengaruhi oleh pigmen apstaxanthin pada cangkang udang. Menurut Shahidi and Botta (1994),

(6)

serta Suprapti (2006), warna kemerahan pada terasi udang berasal dari pigmen astaxanthin pada cangkang udang sehingga pigmen tersebut membentuk warna merah.

Suzuki (1981), berpendapat sebagian besar tubuh udang mengandung astaxanthin.

Kandungan astaxanthin dalam udang utuh beku sebesar 3,12 mg/ 100 g berat basah.

Referensi

Dokumen terkait

Terasi merupakan produk awetan ikan atau rebon yang telah diolah dengan proses.. pemeraman dan fermentasi, lalu dilakukan penggilingan dengan

Penelitian di UKM “ E.S Jaya Juwana ” ini bertujuan untuk mengevaluasi mutu pada proses pembuatan terasi udang rebon dan menentukan konsep CPPB yang dapat diterapkan

(2011), warna merah terbentuk karena adanya kandungan karotenoid pada udang. Karotenoid yang paling berperan dalam warna merah krustasea dan ikan laut adalah astaxanthin.

Terasi adalah suatu jenis bahan penyedap makanan yang berbau khas, hasil. fermentasi udang atau ikan atau campuran keduanya dengan garam,

Pada umumnya bahan baku ikan yang digunakan dalam pembuatan pempek menggunakan bahan baku daging ikan yang berwarna putih seperti halnya daging ikan tenggiri

Perlakuan pada penelitian adalah perbedaan jenis gula pada terasi udang rebon, yaitu gula merah, gula pasir dan gula aren dengan konsentrasi 10% masing-masing tiga kali

Usaha pengolahan terasi udang rebon masih berada pada skala subsisten , sehingga diperlukan peran berbagai pihak untuk mendukung pengembangan usaha ini berupa

Dari hasil kegiatan yang dilakukan terlihat mitra dapat menyelesaikan produksi pembuatan terasi yang sebelum kegiatan untuk 100 Kg bahan baku terasi berupa udang rebon selama 8 jam