• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan tugas akhir asuhan kebidanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "laporan tugas akhir asuhan kebidanan"

Copied!
210
0
0

Teks penuh

Peneliti memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, karunia dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal yang berjudul “ Asuhan kebidanan komprehensif pada Ny. Asuhan kebidanan komprehensif adalah asuhan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh sejak masa kehamilan. , Persalinan, Bayi Baru Lahir, Nifas, Neonatal untuk Keluarga Berencana Asuhan kebidanan komprehensif pada Ny “R” dengan anemia ringan dan KEK di Desa Damai Balikapapan Tahun 2017”.

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah “Bagaimana memberikan pelayanan asuhan kebidanan secara komprehensif (assessment, identifikasi masalah dan penegakan diagnosis, intervensi, pelaksanaan dan evaluasi, serta pendokumentasian) mulai dari kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifas, bayi baru lahir hingga pelayanan kontrasepsi yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan bagi Ibu Memberikan pengalaman kepada penulis untuk memberikan pelayanan kebidanan secara komprehensif mulai dari kehamilan, kelahiran, bayi baru lahir, nifas, bayi baru lahir hingga pelayanan kontrasepsi. Memberikan edukasi dan pengalaman kepada pelajar dalam memberikan pelayanan kebidanan secara komprehensif mulai dari kehamilan, pelayanan persalinan, bayi baru lahir, nifas, bayi baru lahir hingga kontrasepsi untuk menumbuhkan dan menciptakan bidan yang terampil, profesional, dan mandiri.

Pelayanan kebidanan komprehensif merupakan pelayanan kebidanan yang diberikan secara menyeluruh mulai dari kehamilan, persalinan, nifas hingga bayi baru lahir.

Konsep Dasar Manajemen Kebidanan 1. Pengertian

Biodata ibu hamil dan pasangannya yang dikumpulkan antara lain: nama, umur, agama, suku/kebangsaan, pendidikan, pekerjaan, alamat lengkap. Beberapa pemeriksaan laboratorium yang sebaiknya dilakukan pada ibu hamil adalah pemeriksaan melalui sampel urin atau sampel darah. Pemeriksaan sampel urin pada ibu hamil meliputi pemeriksaan tes kehamilan (tes PP), warna urin, bau, kejernihan, protein urin dan glukosa urin.

Gerakan janin mulai dirasakan ibu hamil primigravida pada usia kehamilan 18 minggu dan usia kehamilan 16 minggu pada multigravida. Rencana perawatan komprehensif bagi ibu hamil yang didiagnosis normal meliputi: pemberian nasehat gizi, latihan fisik, perubahan fisiologis, kebersihan diri, kunjungan tindak lanjut, pertolongan jika muncul tanda bahaya, perencanaan dan persiapan kelahiran, pengambilan keputusan jika timbul komplikasi. Rencana pelayanan komprehensif bagi ibu hamil yang terdiagnosis masalah/berkebutuhan khusus sama dengan rencana pelayanan komprehensif bagi ibu hamil yang terdiagnosis normal dengan sedikit perubahan.

Rencana perawatan tersebut dilengkapi dengan konseling khusus sesuai dengan masalah/kebutuhan khusus yang dialami ibu hamil saat ini.

Konsep Dasar Asuhan Kebidanan 1. Konsep Dasar Kehamilan

Ibu hamil sering mengkonsumsi makanan yang mengandung zat yang menghambat penyerapan zat besi, seperti teh, kopi dan kalsium (Kusumah, 2009). Malnutrisi pada ibu hamil dapat menimbulkan risiko dan komplikasi bagi ibu, antara lain: Anemia, perdarahan, gagalnya kenaikan berat badan ibu normal dan paparan penyakit menular. Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan apabila status gizi ibu normal sebelum dan selama hamil.

Apabila status gizi ibu buruk, baik sebelum maupun selama hamil, maka hal ini akan mengakibatkan berat badan lahir rendah (Lubis, 2007). Terdapat penelitian antropometri yang dapat digunakan untuk mengetahui status gizi ibu hamil, antara lain memantau pertambahan berat badan selama hamil dengan mengukur tinggi fundus uteri dan juga mengukur kadar hemoglobin (Jimenes et al, 2003). Defisiensi Energi Kronis pada Ibu Hamil merupakan kondisi dimana seorang wanita atau ibu hamil mengalami kekurangan nutrisi (kalori dan protein).

Gejala CED antara lain berat badan kurang dari 100 lbs (45 kg) atau berpenampilan kurus dan LILA kurang dari 9 inci (23,5 cm), tinggi badan kurang dari 48 inci (145 cm), mudah lelah, lemas lesu, bibir pucat, sesak sesak nafas, denyut jantung meningkat, sulit buang air kecil, besar, nafsu makan menurun, kadang pusing dan mudah mengantuk (Supariasa, 2010). Rata-rata kebutuhan energi selama kehamilan dapat ditentukan sebesar 203 hingga 263 kkal/hari, dengan asumsi penambahan berat badan 10-12 kg dan tidak ada perubahan tingkat aktivitas. Sumber bahan penyusunnya adalah daging, ikan, telur, susu, kacang-kacangan dan hasil olahannya yaitu tahu, tempe dan oncom.e) Pemantauan berat badan dan pengukuran LILA.

Pertambahan berat badan tergantung pada berat badan sebelum hamil karena penting untuk kesehatan ibu dan anak. Begitu pula sebaliknya, bagi wanita yang berat badannya sebelum hamil kurang, maka harus menambah berat badannya saat hamil yaitu 14 - 20 kg dari berat badan ibu hamil yang memiliki berat badan normal sebelum hamil. Berdasarkan indeks massa tubuh (BMI) berat badan ibu masih dalam batas normal dengan perhitungan sebagai berikut BMI dengan nilai acuan sebagai berikut.

Ibu hamil dengan berat badan di bawah normal sering dikaitkan dengan gangguan kehamilan, berat badan lahir rendah. Sedangkan kelebihan berat badan meningkatkan risiko atau komplikasi selama kehamilan seperti hipertensi, janin besar yang mengakibatkan masalah pada persalinan. Pertambahan berat badan ideal untuk ibu yang mengalami obesitas adalah 7 kg dan 12,5 kg untuk ibu yang tidak mengalami obesitas.

Apabila berat badan ibu tidak normal maka akan memungkinkan terjadinya aborsi, kelahiran prematur, BBLR, terganggunya kekuatan rahim saat melahirkan (kontraksi) dan pendarahan setelah melahirkan (Sukarni, 2013). Bayi baru lahir normal adalah bayi yang dilahirkan dengan presentasi posterior melalui vagina tanpa menggunakan alat, pada usia kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram.

Tabel 2.3 peningkatan berat badan selama kehamilan IMT (kg/m2) Total kenaikan
Tabel 2.3 peningkatan berat badan selama kehamilan IMT (kg/m2) Total kenaikan

Kerangka kerja pelaksana Study Kasus

Menulis studi kasus komprehensif yang berisi hasil observasi dan wawancara mendalam terhadap topik-topik terpilih saat memberikan kesinambungan perawatan. Pelaksanaan asuhan kebidanan akan dilaksanakan pada bulan Maret-Mei 2017. Studi kasus atau studi kasus dalam penelitian ini adalah pelayanan kesinambungan yang menggunakan pendekatan dan pemberian asuhan dengan menggunakan manajemen kebidanan menurut Varney yang terdiri dari 7 langkah dalam pelaksanaan asuhan kebidanan. peduli.

Subjek Study Kasus

Etika Penelitian

Mata: Tidak ada edema kelopak mata, tidak ada konjungtiva pucat, tidak ada sklera putih, dan tidak ada penglihatan kabur. Mulut : Bibir tampak simetris, mukosa mulut tampak lembab, tidak ada karies pada gigi, tidak terlihat stomatitis, geraham lengkap dan tidak ada lidah gemetar. Perut : Tampak simetris, tidak terlihat bekas operasi, terlihat linea nigra dan striae livide, tinggi fundus uteri 29 cm.

Tampak simetris; tidak ada bekas luka operasi yang terlihat; linea nigra terlihat dan tidak ada striae bivida yang terlihat; Tinggi fundus uteri 29 cm (3 jari bawah px). Mata: Tidak terlihat edema pada kelopak mata, konjungtiva tampak pucat, sklera tampak putih, dan penglihatan tidak kabur. Abdomen : Tampak simetris, tidak terlihat bekas operasi, terlihat linea nigra dan striae pucat, tinggi fundus uteri 31 cm.

Kelihatannya simetris; tidak ada bekas luka operasi yang terlihat; linea nigra terlihat dan tidak ada stretch mark yang terlihat bivida; Tinggi fundus uteri 31 cm (3 jari bawah px). Leher: Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran pembuluh limfe, dan tidak ada pembesaran vena jugularis. Ekstremitas : Punggung kaki kiri dan kanan tanpa edema VT : Vulva/vagina : tidak ada kelainan, Portio.

Mata : konjungtiva tidak anemia, sklera tidak ikterik, Payudara : Bentuk payudara simetris, tidak terlihat retraksi Payudara : Payudara simetris, tampak bersih, terlihat. Perut : Tampak simetris, posisi memanjang, linea nigra terlihat, tidak terlihat bekas luka operasi, simfisis tengah TFU, kontraksi baik dan kandung kemih kosong. Mulut : Bibir tampak simetris, mukosa mulut tampak lembab, tidak ada karies pada gigi, tidak terlihat stomatitis. Leher : Tidak teraba pembesaran vena jugularis, kelenjar tiroid,.

Leher: Tidak terlihat adanya hambatan dalam pergerakan, tidak adanya lipatan kulit yang berlebihan, dan tidak adanya pembengkakan yang teraba. Mata : Tampak simetris, tidak terlihat adanya kotoran atau perdarahan, tidak terlihat edema pada kelopak mata, tidak terlihat pucat pada konjungtiva, sklera tampak putih. Dada: Tampak simetris, tidak terlihat retraksi dinding dada, tidak ada bunyi napas tambahan, bunyi jantung teratur, gerakan dada tampak simetris, puting tampak menonjol.

Ekstremitas: Gerakan leher tampak aktif, jari tangan dan kaki tampak simetris, lengkap dan bergerak aktif, tidak terlihat polidaktili dan sindaktili.

PEMBAHASAN

Pembahasan Proses Asuhan Kebidanan

Selama hamil Ny. R telah dilakukan ANC oleh petugas kesehatan sebanyak 7 kali yaitu 1 kali pada trimester I, 2 kali pada trimester II dan 4 kali pada trimester III. Hal ini sesuai dengan syarat kunjungan kehamilan yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan (2016) yaitu minimal 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua, dan 2 kali pada trimester ketiga. Selama ANC hal patologis Ny.

Saat diperiksa tekanan darah Ny R selalu normal, tekanan darah pada pemeriksaan terakhir 110/70 mmHg. Sesuai dengan teori yang dikemukakan Kementerian Kesehatan RI (2009), tekanan darah normal adalah 90/60mmHg-140/90mmHg, hal ini dilakukan sebagai deteksi hipertensi atau preeklamsia pada kehamilan. Hal ini dikarenakan sebelum hamil, dihitung dari Ny. BMI R sudah kurus, kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung protein dan Ny. R sangat aktif dalam kesehariannya.

Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Kementerian Kesehatan RI (2009) bahwa angka LILA sehat yang normal adalah 23,5 – 36 cm. Menurut teori Manuaba (2010), posisi dan presentasi janin di dalam rahim merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi proses kelahiran. Memasuki proses persalinan pada usia kehamilan 39 minggu 1 hari, persalinan dianggap normal apabila prosesnya terjadi tepat waktu (setelah 37 minggu) tanpa komplikasi.

Dalam hal ini Ny. R mengalami tanda-tanda persalinan yaitu keluarnya darah dari vagina sebanyak tiga kali dalam 10 menit dengan durasi 25-30 detik. Hal ini sesuai dengan teori tanda persalinan menurut Manuaba (2010) yaitu: kekuatan bunyi mengi menjadi lebih sering dan teratur dengan kontraksi yang semakin pendek, dapat terjadi pengusiran tanda yaitu keluarnya lendir, lendir. bercampur dengan darah. Menurut teori, persalinan dianggap normal bila terjadi cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa adanya komplikasi (JNPK-KR, 2008).

Hal ini sesuai dengan APN. Langkah pertama dalam pelayanan persalinan adalah menyiapkan alat dan bahan untuk pelayanan persalinan. R terasa sesak dan diikuti keluarnya lendir darah pada awal persalinan dan setelah dilakukan pemeriksaan terjadi pembukaan serviks sebesar 2 cm, meningkat menjadi 6-7 cm dan akhirnya lengkap atau 10 cm.

Gambar

Tabel 2.3 peningkatan berat badan selama kehamilan IMT (kg/m2) Total kenaikan
Gambar 2.1 Partograf
Tabel 2.4  Apgar Skor
Tabel 2.5 Perubahan Normal Pada Uterus Selama Postpartum

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan Penulis melaksanakan asuhan kebidanan secara komprehensif pada Ny.D selama hamil, bersalin, bayi baru lahir, nifas, neonatus, hingga pelayanan kontrasepsi, dapat ditarik