PEMBELAJARAN IPS SD KELOMPOK 3
Anggota Kelompok :
1. Alfi Mutingatun Fatimah (K7121024) 2. Dita Novia Ramdhani (K7121083) 3. Emmi Lutfiatur Roudhoh (K7121092) 4. Faathira Adillia (K7121096)
CAPAIAN PEMBELAJARAN IPAS (Fase B)
Peserta didik mendeskripsikan keanekaragaman hayati, keragaman budaya, kearifan lokal dan upaya pelestariannya.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Setelah menyimak penjelasan guru tentang Keanekaragaman Hayati, siswa dapat menjelaskan sebuah pengertian Keanekaragaman Hayati dengan benar.
2. Setelah mengamati video tentang keanekaragaman hayati, siswa dapat menyebutkan 3 (tiga) Tingkat Keanekaragaman Hayati dengan tepat.
3. Setelah melakukan pengamatan, siswa dapat menganalisis keanekaragaman hayati yang terdapat didaerah tempat tinggal dengan tepat.
4. Setelah membaca teks tentang manfaat keanekaragaman hayati yang ditayangkan melalui Powerpoint, Siswa dapat menyimpulkan 2 (dua) manfaat dari keanekaragaman hayati dengan benar
5. Setelah mengamati video tentang keragaman budaya, siswa dapat menganalisis pengertian keragaman budaya dengan tepat.
6. Setelah mengamati gambar dan video tentang keragaman budaya di Indonesia, siswa dapat menyebutkan 3 (tiga) jenis keragaman budaya di Indonesia dengan benar.
7. Setelah mengamati tabel jenis keberagaman budaya Indonesia, siswa dapat membuat sebuah peta keragaman budaya di Indonesia dengan kreatif.
8. Setelah membaca teks powerpoint tentang manfaat keberagaman budaya, siswa dapat menyimpulkan 2 (dua) manfaat dari adanya keberagaman budaya di indonesia secara tepat.
9. Setelah membaca modul tentang kearifan lokal, siswa dapat menganalisis pengertian kearifan lokal dengan benar.
10. Setelah mengamati video tentang kearifan lokal yang ada di masyarakat, siswa dapat menyebutkan 3 (tiga) jenis kearifan lokal yang ada di masyarakat dengan tepat.
11. Setelah melakukan diskusi tentang kearifan lokal, siswa mampu menyebutkan 2 (dua) manfaat kearifan lokal dengan benar.
12. Setelah mengamati video tentang kerusakan hayati, siswa dapat menganalisis 2 (dua) penyebab kerusakan keanekaragaman hayati dengan benar
13. Setelah melakukan diskusi tentang penyebab kerusakan hayati, siswa mampu memberikan argumentasi tentang 2 (dua) upaya melestarikan keanekaragaman hayati dengan tepat
14. Setelah melakukan diskusi tentang keanekaragaman budaya di sekitarnya, siswa mampu menerapkan sebuah upaya dalam melestarikan keanekaragaman budaya dengan benar 15. Setelah melihat video tentang Upaya melestarikan budaya di Indonesia, siswa mampu
mengimplementasikan upaya pelestarian kearifan lokal dengan tepat.
PETA KONSEP
MATERI
KEANEKARAGAMAN HAYATI A. Pengertian Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati merupakan varasi atau perbedaan bentuk-bentuk makhluk hidup, meliputi perbedaan pada tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme, materi genetik yang di kandungnya, serta bentuk-bentuk ekosistem tempat hidup suatu makhluk hidup. Kata keanekaragaman memang untuk menggambarkan keadaan bermacam-macam suatu benda, yang dapat terjadi akibat adanya perbedaan dalam hal ukuran, bentuk, tekstur ataupun jumlah. Sedangkan kata “Hayati” menunjukkan sesuatu yang hidup. Jadi keanekaragaman hayati menggambarkan bermacam-macam makhluk hidup (organisme) penghuni biosfer.
Keanekaragaman atau keberagaman dari makhluk hidup dapat terjadi karena akibat adanya perbedaan warna, ukuran, bentuk, jumlah, tekstur, penampilan dan sifat-sifat lainnya.
B. Tingkatan (Jenis) Keanekaragaman Hayati 1. Keanekaragaman Gen
Keanekaragaman tingkat gen yangmenunjukkan jenis-jenis rambutan
KONSEP PETA
Keanekaragama n Hayati
Pengertian Keanekaragama
n Hayati
Tingkatan (Jenis) keanekaragaman
hayati
Manfaat keanekaragaman
hayati
Keragaman Budaya
Pengertian Keragaman
Budaya
Jenis Keragaman
Budaya
Manfaat keragaman
budaya
Kearifan Lokal
Pengertian Kearifan Lokal
Jenis Kearifan Lokal
Manfaat Kearifan
Lokal
Upaya Pelestarian
Upaya Pelestarian Keanekaragaman
Hayati
Upaya Pelestarian Keragaman
Budaya Upaya Pelestarian
Kearifan Lokal
Keanekaragaman gen menyebabkan variasi antar individu. Gen adalah materi dalam kromosom makhluk hidup yang mengendalikan sifat organisme. Perbedaan (variasi) gen menyebabkan sifat yang tidak tampak (genotipe) dan sifat yang tampak (fenotipe) pada setiap makhluk hidup berbeda-beda. Variasi makhluk hidup dapat terjadi akibat perkawinan sehingga susunan gen keturunannya berbeda dengan susunan gen induknya. Selain itu, variasi makhluk hidup dapat pula terjadi karena interaksi gen dengan lingkungan.
2. Keanekaragaman spesies
Spesies atau jenis memiliki pengertian,individu yang mempunyai persamaan secara morfologis, anatomis, fisiologis dan mampu saling kawin dengan sesamanya (interhibridisasi) yang menghasilkan keturunan yang fertil (subur) untuk melanjutkan generasinya.Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang terdapat pada makhluk hidup antar jenis. Perbedaan antar spesies organisme dalam satu keluarga lebih mencolok sehingga lebih mudah diamati daripada perbedaan antarindividu dalam suatu spesies.
Keanekaragaman tingkat jenis pada kelompok kucing terdiri atas harimau, singa dan kucing 3. Keanekaragaman ekosistem
Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan atau interaksi timbal balik antara makhluk hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya dan juga antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Pada lingkungan yang sesuai inilah setiap makhluk hidup akan dibentuk oleh lingkungan. Sebaliknya, makhluk hidup yang terbentuk oleh lingkungan akan membentuk lingkungan tersebut. Jadi, antara makhluk hidup dengan lingkungannya akan terjadi interaksi yang dinamis. Perbedaan kondisi komponen abiotik pada suatu daerah menyebabkan jenis makhluk hidup (biotik) yang dapat beradaptasi dengan lingkungan tersebut berbeda-beda. Akibatnya,permukaan bumi dengan variasi kondisi komponen abiotik yang tinggi akan menghasilkan keanekaragaman ekosistem.
Tingginya keanekaragaman hayati di Indonesia ini terlihat dari berbagai macam ekosistem yang ada di Indonesia, seperti: ekosistem pantai, ekosistem hutan bakau, ekosistem padang rumput, ekosistem hutan hujan tropis, ekosistem air tawar, ekosistem air laut, ekosistem savanna, dan lain-lain. Masing-masing ekosistem ini memiliki keaneragaman hayati tersendiri.
C. Manfaat Keanekaragaman Hayati
Manfaat langsung yang diperoleh manusia dari keanekaragaman hayati meliputi pangan, sandang, papan, bahan bakar, obat-obatan, bahan baku industri dan lain sebagainya.
Misalnya, beberapa spesies keanekaragaman hayati memiliki potensi untuk menyediakan obat-obatan baru dan proaktif untuk pengelolaan atau kemungkinan penyembuhan penyakit- penyakit yang sulit disembuhkan seperti HIV AIDS atau kanker (Attuquayefio and Fobil, 2005). Selain hewan dan tanaman, keanekaragaman hayati mikroba juga sangat bermanfaat bagi manusia, khususnya dibidang pertanian. Dunia pertanian sering mengalami kerusakan oleh jamur patogen. Jamur patogen tersebut dapat dihambat pertumbuhannya oleh mikroba potensial yang berasal dari tanah atau endofit.
KERAGAMAN BUDAYA INDONESIA
A. Pengertian Keragaman Budaya
Keberagaman budaya adalah salah satu ciri khas yang ada di dunia, dengan berbagai suku bangsa yang tersebar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Sebagai warga negara Indonesia, kita tidak bisa mengabaikan fakta bahwa negara Indonesia memiliki keragaman yang sangat besar, dari ras, suku bangsa, hingga bahasa.
Indonesia memiliki budaya beragam yang menjadi kekayaan bangsa. Traveler tahu, terdapat sekitar 17.000 pulau besar dan kecil, Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa, lebih tepatnya terdapat 1.340 suku bangsa di Tanah Air menurut sensus BPS tahun 2010. Indonesia juga memiliki ratusan bahasa lokal. Keragaman budaya bisa diamati dari bentuk-bentuk kebudayaan khasnya seperti adat istiadat, rumah adat, upacara adat, tarian daerah, dan alat musik daerah.
Keragaman budaya Indonesia berasal dari kebudayaan lokal yang terus tumbuh dan berkembang di masyarakat. Pengaruh dari berbagai kebudayaan tampak jelas dan berdampak pada masyarakat sehingga menciptakan kebudayaan itu sendiri. Seiring berjalannya waktu, perkembangan kebudayaan memiliki peran dan fungsi untuk meningkatkan semangat nasionalis. Hal ini disebabkan karena budaya lokal membawa nilai-nilai sosial yang perlu diterapkan oleh masyarakat Indonesia secara luas.
B. Jenis Keragaman Budaya 1. Rumah Adat Tradisional
Rumah Krong Pade Dari Aceh
Rumah adat tradisional merupakan sebuah bangunan atau konstruksi yang dibangun dan dirancang dengan cara yang sama dari generasi ke generasi tanpa perubahan yang signifikan. Meskipun telah lama berdiri, rumah adat masih dipertahankan hingga saat ini dengan segala kegunaan, fungsi sosial, dan nilai budaya yang terkandung di dalam desain dan corak bangunannya. Di setiap daerah, rumah adat memiliki nama yang berbeda.
2. Pakaian Adat Tradisional
Baju Ewer Pakaian Adat dari Papua Barat
Pakaian adat tradisional adalah salah satu simbol identitas dari suatu suku. Cara utama untuk mengenali suatu suku adalah dengan melihat pakaian tradisional adatnya, selain melihat dari bentuk rumah adatnya. Biasanya, pakaian adat dipakai ketika upacara adat sedang berlangsung.
Namun, seiring dengan perkembangan zaman, pakaian adat telah menjadi tren dalam dunia fashion. Banyak orang yang memodifikasi pakaian adat agar terlihat modern dan fashionable, sehingga dapat dipakai pada acara informal dan dipadukan dengan pakaian modern
3. Tarian Adat Tradisional
Tari Kecak dari Bali
Tarian adat sering diadakan sebagai bagian dari serangkaian upacara adat. Tari tradisional memiliki ciri khas yang mencerminkan filosofi, budaya, dan kearifan lokal dari daerah tarian tersebut berkembang. Sehingga, setiap daerah memiliki keunikan tarinya tersendiri. Tarian adat tradisional menjadi salah satu contoh dari keragaman budaya Indonesia yang terkenal dan sering dipertunjukkan pada acara penting di tingkat internasional.
4. Senjata Tradisional
Senjata Celurit dari Madura
Senjata tradisional adalah hasil dari kebudayaan suatu masyarakat yang erat kaitannya dengan wilayah setempat. Senjata tradisional berfungsi untuk melindungi dari serangan musuh, serta dalam aktivitas berburu dan bertani. Seiring berjalannya waktu, senjata tradisional menjadi simbol identitas suatu bangsa dan menjadi aset kebudayaan Indonesia. Setiap provinsi di Indonesia memiliki senjata tradisional yang berbeda, memiliki nilai dan aturan yang sejalan dengan norma budaya setempat.
5. Makanan Khas Daerah
Nasi Penggel Khas Kebumen
Sebagai negara kepulauan dengan tanahnya yang subur dan dapat menumbuhkan berbagai jenis tanaman, Indonesia menjadi kaya akan rempah-rempah. Hal ini memungkinkan Indonesia untuk menciptakan makanan khas dengan cita rasa rempah- rempah yang khas dan melekat pada setiap hidangannya. Oleh karena itu, Indonesia menjadi salah satu negara dengan wisata kuliner yang sangat dihargai oleh masyarakat internasional
C. Manfaat Keragaman Budaya
Keberagaman budaya di Indonesia merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya.
Tanpa adanya budaya dari setiap daerah kita seakan tidak punya identitas. Meskipun demikian, dampak positif dan negatif keberagaman budaya di Indonesia perlu kita ketahui agar kekayaan ini tidak malah menjerumuskan kita pada dengan berpegang pada dampak negatifnya saja. Berikut manfaat keberagaman budaya yang ada di Indonesia yang patut kita ketahui :
1. Sebagai Identitas Negara
2. Membentuk Masyarakat yang Toleran 3. Objek Wisata di Setiap Daerah
4. Masyarakat Kaya Akan Pengetahuan 5. Membuka Peluang Usaha
6. Daya Tarik Wisatawan
7. Menambah Pendapatan Negara 8. Sebagai Pemersatu Bangsa
N
O PROVINSI RUMAH ADAT TARIAN
TRADISIONAL
PAKAIAN ADAT
SENJATA
TRADISIONAL LAGU DAERAH MAKANAN KHAS
1 Nanggro Aceh
Darussalam (NAD Rumah Krong Pade Tari Seudati, Tari Saman Pidie Rencong Bungong Jeumpa Timpan, Gulai 2 Sumatera Utara Rumah Bolon Tari Serampang Dua
Belas,Tari Tor Tor Karo Hujur, Podang, Belati
Anju Ahu, Bungo
Bangso Bika Ambon
3 Sumatera Barat Rumah Gadang Tari Indang Minangkabau
Batu
Sangkar Karih, Kerambit Ayam Den Lapeh Rendang Padang 4 Sumatera Selatan Rumah Limas Tari Tanggai, Tari Putri
Bekhusek Aisan Gede Keris, tombak,
pedang Cuk Mak Ilang Pempek Palembang
5 DKI Jakarta Rumah Kebaya Tari Ronggeng, Tari Yapong
Abang dan
None Golok Kicir-kicir, Jali-
jali
Kerak Telor, Ketoprak Betawi
6 Jawa Barat Rumah Kasepuhan
Cirebon Tari Merak, Tari Jaipong Kebaya
Sunda Kujang Bubuy Bulan,
Manuk Dadali Peuyeum Bandung
7 Jawa Tengah Rumah Joglo Tari Cakil, Jaranan Kebaya Jawa Keris Gundul Pacul, Sue
ora jamu
Tempe mendoan, Lumpia, Angkring
8 DIY Rumah Joglo Tari Serimpi Sangupati Surjan Keris Pitik Tukung Bakpia, Gudeg Jogja
9 Bali Rumah Gapura
Candi Bentar
Tari Legong, Kecak,
Pndet Payas Agung Keris Mejangeran, Ratu
Anom
Ayam Betutu, Jukut Urap
10 Kalimantan Barat
Rumah Istana Kesultanan Pontianak
Tari Monong Perang Mandau Cik Cik Periuk Kue Limpin, Lapis
Susu Tabel Contoh Keragaman Budaya di Indonesia
KEARIFAN LOKAL A. Pengertian kearifal lokal
Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Dalam bahasa asing arti kearifan lokal sering juga dikonsepsikan sebagai kebijakan setempat “lokal wisdom” atau pengetahuan setempat “lokal knowledge” atau kecerdasan setempat “lokal genious”.Definisi ini sangat dekat kaitannya dengan kebudayaan yang ada di wilayah- wilayah tertentu, termasuk di Indonesia yang memiliki banyak masyarakat dari berbagai sisi kebudayaan yang berbeda antara satu dengan yang lainnya. Bahkan karena kondisi ini Indonesia disebut sebagai salah satu negara yang memiliki banyak masyarakat multikultural.
Pengertian Kearifan Lokal Menurut Para Ahli
Sedangkan definisi kearifan lokal menurut para ahli, antara lain;
1. Rahyono (2009)
Kearifan lokal adalah kecerdasan manusia yang dimiliki oleh kelompok etnis tertentu yang diperoleh melalui pengalaman masyarakat. Artinya, kearifan lokal disini adalah hasil dari masyarakat tertentu melalui pengalaman mereka dan belum tentu dialami oleh masyarakat yang lain.
2. UU No. 32/2009 Tentang Perlindungan Dan Pengelolahan Lingkungan Hidup
Dalam UU Bab: I Pasal I Butir 30, definisi kearifan lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat antara lain melindungi dan mengelolah lingkungan hidup secara lestari, definisi ini diungkapkan sebagai salah satu aturan dalam menjaga kelestraian lingkungan hidup.
3. Apriyanto (2008)
Arti kearifan lokal adalah berbagai nilai yang diciptakan, dikembangkan dan dipertahankan oleh masyarakat yang menjadi pedoman hidup mereka, pedoman ini bisa tergolong dalam jenis kaidah sosial, baik secara tertulis ataupun tidak tertulis. Akan tetapi yang pasti setiap masyarakat akan mencoba mentaatinya.
B. Jenis Kearifan Lokal
1. Kearifan Lokal Berwujud Nyata atau Tangible
Sesuai dengan namanya, kearifan lokal berwujud nyata adalah kearifan lokal yang bisa kita lihat dan sentuh wujudnya. Kearifan lokal dalam bentuk nyata atau tangible ini bisa dilihat dalam berbagai bentuk, baik itu dalam bentuk tekstual seperti tata cara, aturan, atau sistem nilai.
Bentuk selanjutnya adalah arsitektural seperti berbagai jenis rumah adat yang ada di setiap daerah di Indonesia. Misalnya rumah Gadang di Sumatera Barat, rumah Joglo dari Jawa Tengah, atau rumah Panggung dari Jambi. Bentuk kearifan lokal berwujud nyata lainnya adalah cagar budaya seperti patung, berbagai alat seni tradisional, senjata tradisional yang diwariskan turun temurun dari generasi ke generasi lainnya, hingga tekstil tradisional seperti kain batik dari Pulau Jawa, dan kain tenun dari Pulau Sumba.
Patung Alat musuk tradisional Senjata tradisional 2. Kearifan Lokal yang Tidak Berwujud atau Intangible
Kebalikan dari kearifan lokal berwujud yang nyata dan bisa dilihat serta dirasakan, kearifan lokal tidak berwujud atau intangible ini tidak bisa dilihat wujudnya secara nyata. Namun, walaupun tidak terlihat, kearifan lokal jenis ini bisa didengar karena disampaikan secara verbal dari orang tua ke anak, dan generasi selanjutnya. Bentuk kearifan lokal tidak berwujud antara lain adalah nasihat, nyanyian, pantun, atau cerita yang mengandung pelajaran hidup bagi generasi selanjutnya yang bertujuan agar para generasi muda di wilayah tersebut tidak melakukan tindakan buruk yang dapat merugikan diri sendiri, masyarakat, serta alam sekitar yang menjadi rumah serta sumber penghidupan mereka. Contohnya adalah kepercayaan asal Papua yang dikenal dengan nama Aro Neweak Lako. Kepercayaan ini merupakan bentuk kearifan lokal yang tidak berwujud atau intangible, dimana masyarakat mempercayai bahwa alam merupakan bagian dari diri mereka. Karena alam adalah bagian dari diri sendiri, maka alam harus dijaga dengan hati-hati. Termasuk tidak menebang pohon seenaknya yang dapat membuat hutan gundul dan menyebabkan terjadinya berbagai bencana yang merugikan.
Alam tentu saja boleh dimanfaatkan, tetapi tidak boleh dieksploitasi secara berlebihan.
Dengan kepercayaan ini, tidak heran jika alam di Bumi Papua masih sangat terjaga.
Kepercayaan Papua Te Aro Neweak Lako
C. Manfaat Kearifan Lokal
1. Menjaga keberlanjutan lingkungan 2. Meningkatkan kualitas hidup Masyarakat
3. Meningkatkan keberagaman dan keaneka ragaman budaya
UPAYA PELESTARIAN A. Upaya Pelestarian Keanekaragaman Hayati
Upaya pelestarian atau lebih dikenal dengan konservasi dapat dilakuka melalui berbagai kegiatan sebagai berikut.
1. Konservasi in-situ
Suaka Margasatwa Cagar Alam Raflesia Taman Nasional Komodo Dangku
Konservasi ini bertujuan menjaga keanekaragaman species yang ada di ekosistem dan habitat aslinya. Contoh dari konservasi ini meliputi suaka margasatwa, cagar alam, dan taman nasional.
2. Agroekosistem (agroforestry)
Suatu kawasan yang dikelola secara semi intensif dengan orientasi pada produksi.
Sebagai contoh pertanian agroforestry melibatkan beberapa jumlah species yang berdasarkan stratifikasi hutan, seperti tanaman kayu, tanaman buah, dan tanaman pangan.
3. Konservasi ex-situ
Konservasi ini bertujuan menjaga keanekaragaman species yang ada di luar ekosistem dan habitat aslinya. Contoh dari konservasi ini meliputi kebun raya (botanical garden), kebun binatang, dan Lembaga tertentu yang mengembangkan jenis tumbuhan dan hewan bukan untuk tujuan komersial tetapi untuk pendidikan, penelitian, dan konservasi
Sebagai masyarakat di Indonesia kita juga dapat melestarikan keanekaragaman hayati secara sederhana dengan cara sebagai berikut.
a. Bijak dalam melakukan eksploitasi lingkungan dan alam sesuai aturan yang berlaku serta tidak berlebihan
b. Menjaga kebersihan lingkungan terutama sungai dan lingkungan sekitar karena apabila lingkungan tercemar maka akan menimbulkan kerusakan bagi organisme c. Memperlakukan organisme (selain manusia) dengan sebaik-baiknya sehingga
menghindari kepunahan.
B. Upaya melestarikan keberagaman budaya
Kita harus bangga terhadap kekayaan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.
Kebudayaan yang kita miliki merupakan identitas bangsa Indonesia dan perlu kita lestarikan. Caranya dengan menjaga persatuan dan kesatuan. Kita dapat saling mengenal
satu sama lain walaupun berasal dari daerah yang berbeda. Toleransi dalam keberagaman perlu kita bangun agar bangsa semakin kuat, aman, dan damai. Bagaimana cara menunjukkan sikap tolerasi untuk menghargai keragaman budaya yang ada di sekitar kalian?
1. Bermain dengan siapa pun tanpa membeda-bedakan suku dan ras.
2. Saling membantu jika ada teman yang mengalami kesulitan.
3. Berbagi kebaikan dengan sesama.
4. Saling membantu teman, tetangga, atau saudara yang membutuhkan pertolongan tanpa melihat suku, bangsa atau pun agama.
5. Sikap menghargai dan menghormati keanekaragaman suku bangsa dan budaya dengan cara tidak menjelek-jelekkan suku bangsa lain.
6. Bersikap kekeluargaan, gotong-royong dan musyawarah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
7. Menghormati antarsesama umat beragama.
C. Upaya Melestarikan Kearifan Lokal
Menghadapi tantangan-tantangan yang mengancam keberadaan dan kelestariannya. Berikut adalah cara menjaga kelestarian budaya, yaitu:
1. Menggunakan bahasa daerah di rumah sesuai dengan asal daerah.
2. Mempromosikan kekayaan budaya.
3. Mengikuti kegiatan kebudayaan di lingkungan sekitar.
4. Menggunakan produk lokal yang bermanfaat bagi masyarakat