• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lingkungan kerja Terapis Gigi dan Mulut merupakan sumber penularan penyakit, oleh karena itu pencegahan penyakit menular dibutuhkan dalam setiap tindakan perawatan di bidang kesehatan gigi (Lumunon, 2019)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Lingkungan kerja Terapis Gigi dan Mulut merupakan sumber penularan penyakit, oleh karena itu pencegahan penyakit menular dibutuhkan dalam setiap tindakan perawatan di bidang kesehatan gigi (Lumunon, 2019)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengetahuan adalah suatu hasil dari rasa keingintahuan melalui proses sensoris pada mata dan telinga terhadap objek tertentu. Pengetahuan merupakan domain yang penting dalam terbentuknya perilaku terbuka atau open behavior (Donsu, 2017). Pengetahuan disebutkan juga sebagai suatu hasil tahu dari manusia atas penggabungan atau kerjasama antara suatu subyek yang mengetahui dan objek yang diketahui (Nurroh, 2017).

Sterilisasi adalah proses penghilangan mikroorganisme benda/peralatan untuk menjaga peralatan alat kesehatan gigi dan mulut tetap bersih/steril serta mencegah terjadinya kontaminasi (Istini, 2020). Sterilisasi yang aman dan efisien berguna untuk terhindar dari penyakit menular (Sulistiani, 2021). Sterilisasi mempunyai beberapa metode yaitu : boiling, Dry heat sterilization, Kimia (Mustaqimah, 2014, Cit Sulistiani, 2021).

Penyakit menular adalah proses terjadinya penyakit antara agen penyakit, manusia (Host) dan lingkungan sekitarnya (Darmawan, 2016). Penyakit menular terjadi akibat interaksi antara: Agent penyakit (mikroorganisme hidup), manusia Penyakit menular yang perlu diwaspadai adalah Tuberkolosis, HIV, dan Hepatitis B (Wardhana dkk, 2016). Lingkungan kerja Terapis Gigi dan Mulut merupakan sumber penularan penyakit, oleh karena itu pencegahan penyakit menular dibutuhkan dalam setiap tindakan perawatan di bidang kesehatan gigi (Lumunon, 2019).

Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2018 jumlah penyakit menular di Indonesia mengalami penurunan yaitu sebanyak 25,0% (2013) menjadi 9,3%

(2018), untuk Provinsi Jawa Barat sebanyak 25,0% (2013) menjadi 10,5% (2018) (Riskesdas, 2018). Hasil riset Dinas Kesehatan Tasikmalaya tahun 2019 sebanyak 31.962 kasus penyakit menular.

1

(2)

2

Terapis gigi dan mulut merupakan orang yang telah lulus pendidikan Terapis gigi dan mulut sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan (Suarniti, 2015). Lulusan terapis gigi dan mulut menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan klinis. Terapis gigi dan mulut dengan melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada klien/masyarakat (Kemenkes, 2020). Profesi terapis gigi dan mulut tidak lepas dari berbagai faktor risiko yang memungkinkan terjadinya penyakit yang diakibatkan oleh pasien (Suarniti, 2015).

Tugas pokok terapis gigi dan mulut berdasarkan peraturan kesehatan nomor 20 tahun 2016 adalah melaksanakan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi dan Mulut di bidang promotif, preventif dan kuratif terbatas untuk meningkatkan derajat kesehatan mulut yang optimal pada individu, kelompok, dan masyarakat (Kemenkes, 2020).

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Putri dkk, 2017). Upaya kesehatan gigi dan mulut di puskesmas secara umum bertujuan untuk mencapai keadaan kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang optimum, sehingga dari tujuan tersebut diperlukannya pencegahan dengan tujuan mencegah terjadinya penularan penyakit (Lumunon, 2019).

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Bagaimanakah Gambaran Pengetahuan Sterilisasi Tentang Pencegahan Penyakit Menular Pada terapis gigi dan mulut di Puskesmas Kota Tasikmalaya ?”.

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

1.3.1.1 Menggambarkan sterilisasi tentang pencegahan penyakit menular pada terapis gigi dan mulut di Puskesmas kota Tasikmalaya.

(3)

3

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Menggambarkan rata-rata pengetahuan kepada terapis gigi dan mulut tentang sterilisasi terhadap penyakit menular.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Terapis Gigi dan Mulut

Meningkatkan pengetahuan tentang sterilisasi pada pencegahan penyakit menular dan mencegah terjadinya penyakit menular yang ditularkan dari alat kesehatan gigi dan mulut.

1.4.2 Bagi Puskesmas

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi serta dapat meningkatkan mutu tentang sterilisasi terhadap penyakit menular.

1.4.3 Bagi Jurusan Kesehatan Gigi dan Mulut

Menambah kepustakaan bagi jurusan Kesehatan Gigi Poltekkes Tasikmalaya.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian ini memiliki kemiripan lain yang menjadikan bahan acuan yaitu:

Penelitian yang dilakukan oleh Raule (2018) “Pengetahuan Perawat Gigi Tentang Metode Sterilisasi Dengan Pencegahan Infeksi Silang di Poli Gigi Puskesmas Ranotama Weru di Kota Manado” perbedaannya terletak pada tempat penelitian, waktu penelitian. Persamaan penelitian pada variabel yaitu variabel bebas, subjek yaitu terapis gigi dan mulut, dan objek yaitu sterilisasi.

Referensi

Dokumen terkait

Usaha pencegahan penyakit gigi dan mulut terutama ditujukan kepada murid- murid sekolah, antara lain melalui program UKGS untuk mencegah atau mengurangi karies gigi atau penyakit

Menurut persepsi Anda, pada tingkat keseriusan penyakit menular seksual yang bagaimana yang bisa mendorong individu melakukan tindakan pencegahan penyakit menular seksual?.

Menjelaskan pencegahan terjadinya penyakit gigi dan mulut dengan cara menyikat gigi yang baik dan benar, pemilihan sikat gigi, waktu menyikat gigi, penggunakan alat-alat

Sarung tangan lateks yang bersih harus digunakan pada saat dokter gigi memeriksa mulut pasien atau merawat pasien tanpa kemungkinan terjadinya perdarahan.. Sarung tangan steril

1) Penelitian ini menghasilkan sistem CBR untuk mendiagnosa penyakit gigi dan mulut dengan memperhitungkan kedekatan antara permasalahan baru dan kasus lama

Semua pengetahuan mengenai penyakit menular dan prinsip-prinsip tersebut telah disampaikan dalam pendidikan sarjana kedokteran gigi, sehingga kita perlu melihat apakah teori

UNSUR HASIL KERJA/OUTPUT ANGKA KREDIT PELAKSANA TUGAS JABATAN 1 4 5 6 SUB UNSUR URAIAN KEGIATAN / TUGAS 3 2 33 Dokumen hasil kegiatan kolaborasi pelayanan kesehatan gigi dan

Buku yang berada ditangan pembaca ini tersusun dalam 13 bab yang disusun dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, yaitu : BAB 1 Konsep Dasar Penyakit Gigi dan Mulut BAB 2