• Tidak ada hasil yang ditemukan

LINGKUP VARIABEL MAKRO DALAM SEBUAH PEREKONOMIAN

Gusti Ayu Sukma

Academic year: 2024

Membagikan "LINGKUP VARIABEL MAKRO DALAM SEBUAH PEREKONOMIAN "

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

KELOMPOK 12 GUSTI AYU SUKMA DWIYANTI (08) NI LUH MAYA WULANDARI (11) NI PUTU ERA WAHYUNI (21)

LINGKUP VARIABEL MAKRO DALAM SEBUAH PEREKONOMIAN

A. LINGKUP EKONOMI MAKRO

Ekonomi makro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari bekerjanya perekenomian sebagai suatu keseluruhan berkaitan dengan penggunaan factor produksi yang secara efisien agar kemakmuran rakyat dapat dimaksimumkan. Analisis dalam ekonomi makro lebih global, dimana ekonomi makro membahas secara keseluruhan bagaimana tindakan konsumen dalam kegiatan ekonomi.

B. PERMASALAHAN EKONOMI MAKRO

1. Pengangguran. kondisi dimana seseorang dalam angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya, dimana factor utama pemicu pengangguran adalah kekurangan pengeluaran agregat. Dibedakan menjadi 3 yaitu, pengangguran normal, pengangguran structural, dan pengangguran konjungtur.

2. Inflansi, merupakan kenaikan harga secara keseluruhan yang disebabkan oleh penawaran uang yang berlebihan seperti kenaikan gaji, ketidakstabilan politik, dan kemerosotan nilai mata uang.

3. Pertumbuhan Ekonomi, merupakan masalah ekonomi makro jangka panjang disetiap periode dalam suatu Masyarakat yang akan menambah kemampuannya untuk memproduksikan barang dan jasa.

4. Neraca Pembayaran, merupakan gambaran mengenai hubungan ekonomi yang berlaku diantara suatu negara dengan berbagai negara lain yang memberi informasi tentang nilai ekspor dan impor, transaksi jasa jasa, aliran modal jangka panjang.

C. PERAN PEMERINTAH DI BIDANG EKONOMI

Pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi, memiliki fungsi penting dalam perekonomian yaitu,

1. Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hukum, pertahanan dan keamanan.

2. Fungsi alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa public seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan dan telepon.

3. Fungsi distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan masyarakat.

D. TUJUAN DAN INSTRUMEN EKONOMI MAKRO

Tujuan Ekonomi Makro ada beberapa macam dan berpengaruh terhadap perekonomian suatu Negara. Setiap tujuan tersebut ditujukan untuk memecahkan persoalan yang muncul di suatu Negara. Berikut adalah beberapa tujuan dari penerapan kebijakan Ekonomi Makro :

1. Menciptakan Lapangan Pekerjaan

Kebijakan yang dihasilkan dalam Ekonomi Makro bertujuan untuk mengatur penciptaan lapangan kerja. Dengan demikian, negara mampu meminimalisir pengangguran. Hal ini karena tingginya angka pengangguran akan membawa dampak buruk bagi sebuah negara.

2. Membuat Produksi Dalam Negeri Yang Tinggi

Banyak atau sedikitnya kapasitas produksi di suatu negara sangat tergantung pada tinggi rendahnya jumlah investasi yang masuk ke negara tersebut. Sementara investasi tergantung dari tingkat tabungan dalam negeri.

3. Membuat Kondisi Ekonomi Yang Stabil

(2)

Stabilitas ekonomi pada suatu negara meliputi kestabilan harga barang, lapangan pekerjaan, serta tingkat pendapatan masyarakat. Penerapan kebijakan Ekonomi Makro bertujuan untuk menstabilkan harga barang dan lapangan pekerjaan.

4. Membuat Neraca Pembayaran Seimbang

setiap negara pastilah melakukan transaksi perdagangan dengan negara lain. Praktik ini juga pada akhirnya bisa membawa pengaruh terhadap kondisi ekonomi negara tersebut, makanya neraca pembayaran harus seimbang.

5. Membuat Pendapatan Penduduk Yang Merata

Pembagian pendapatan penduduk secara merata dapat terjadi dengan pemerataan hasil olahan sumber daya alam dan manusia. Meratanya pembagian pendapatan tersebut diharapkan mampu meningkatkan tingkat konsumsi atau daya beli masyarakat.

Instrumen Ekonomi Makro dibagi menjadi 2 yaitu Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal a) Kebijakan Moneter

Kebijakan moneter adalah kebijakan yang diambil oleh pemerintah, bank sentral dan otoritas moneter yang pada dasarnya merupakan suatu kebijakan yang bertujuan untuk mencapai keseimbangan internal (pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas harga, pemerataan pembangunan) dan keseimbangan eksternal (keseimbangan neraca pembayaran) serta tercapainya tujuan ekonomi makro, yakni menjaga stabilisasi ekonomi yang dapat diukur dengan kesempatan kerja, kestabilan harga serta neraca pembayaran internasional yang seimbang melalui pengaturan jumlah uang beredar dan suku bunga.

b) Kebijakan Fiskal

Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih menekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah. Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak.

E. PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGATE

1. Kurva permintaan agregat pada dasarnya melambangkan jumlah dari seluruh barang dan jasa yang diminta dalam suatu perekonomian pada tiap tingkat harga. Aprtinya, jika hal lain tetap sama, penurunan tingkat harga keseluruhan dalam perekonomian cenderung meningkatkan jumlah barang dan jasa yang diminta.

2. Kurva penawaran agregat menyatakan jumlah keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi serta dijual pada setiap tingkat harga oleh berbagai produsen. Artinya, dalam periode satu atau dua tahun, naiknya tingkat harga keseluruhan dalam perekonomian cenderung manaikkan jumlah penawaran Barang dan jasa dan penurunan tingkat harga cenderung mengurangi jumlah Penawaran barang dan jasa.

F. SIKLUS ALIRAN PENDAPATAN DAN INTERAKSI PASAR a. Siklus Aliran Pendapatan

Siklus aliran pendapatan (circular flow) adalah sebuah model yang menggambarkan bagaimana interaksi antar para pelaku ekonomi menghasilkan pendapatan yang digunakan sebagai pengeluaran dalam upaya memaksimalkan nilai kegunaan masing-masing pelaku ekonomi. Model diagram alir membagi perekonomian menjadi empat sektor, yaitu :

1. Sektor Rumah Tangga, yang terdiri atas sekumpulan individu yang dianggap homogeny dan identik. Sektor ini memiliki faktor-faktor produksi yang dibutuhkan untuk proses produksi barang dan jasa privat maupun publik.

2. Sektor Perusahaan, yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang memproduksi barang dan jasa. Aliran pendapatan perusahaan berasal dari sektor rumah tangga, sektor pemerintah dan sektor luar negeri.

3. Sektor Pemerintah, yang memiliki kewenangan politik untuk mengatur kegiatan masyarakat dan perusahaan. Fungsi utama pemerintah adalah menyediakan barang publik. Pemerintah melakukan pengeluaran berupa pembelian barang dan jasa dari sektor perusahaan dan pengeluaran-pengeluaran untuk sektor rumah tangga.

(3)

4. Sektor Luar Negeri, yaitu sektor perekonomian dunia, yang dimana perekonomian melakukan transaksi ekspor-impor.

b. Interaksi Pasar

Untuk analisis ekonomi makro, pasar-pasar yang begitu banyak dikelompokkan menjadi tiga pasar utama yaitu :

1. Pasar Barang dan Jasa, adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran akan barang dan jasa. Dalam hal ini permintaan utama berasal dari sektor rumah tangga dan pemerintah. Sedangkan penawaran berasal dari sektor perusahaan.

2. Pasar Tenaga Kerja, adalah interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap tenaga kerja. Dalam perekonomian tertutup, penawaran tenaga kerja berasal dari sektor rumah tangga. Sedangkan permintaannya berasal dari sektor perusahaan dan pemerintah.

3. Pasar Uang dan Modal, adalah interaksi antara permintaan uang dengan penawaran uang. Namun yang diperjualbelikan dalam pasar uang bukan fisik uang, tetapi hak penggunaan uang.

G. STUDI KASUS VARIABEL MAKRO DALAM SEBUAH PEREKONOMIAN

Studi Kasus : Pengaruh variabel makro ekonomi (jumlah uang yang beredar, inflasi, tingkat suhu bunga SBI dan nilai tukar rupiah) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Adanya permasalahan ekomoni seperti inflansi yang cenderung terjadinya peningkatan harga produk-produk secara keseluruhan. Perubahan satu variabel ekonomi memiliki dampak yang berbeda terhadap setiap jenis saham. Pemerintah dapat mempengaruhi besar kecilnya jumlah uang yang beredar dengan menurunkan atau menaikkan tarif pajak. Perkembangan yang terjadi pada berbagai variabel ekonomi suatu Negara akan memberikan pengaruh pada pasar modal. Adanya hubungan yang kuat antara harga saham dan kinerja ekonomi makro dan menemukan bahwa perubahan harga saham selalu terjadi sebelum terjadinya perubahan ekonomi.

Berdasarkan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa variabel makro ekonomi berpengaruh secara simultan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dari indikator variabel makro yaitu jumlah uang yang beredar berpengaruh dominan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia. Dan terbukti memberikan pengaruh secara simultan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan di BEI, untuk itu investor dapat lebih cermat dan waspada terhadap situasi pasar yang sedang berlangsung dengan memperhatikan perubahan indikator ekonomi makro dan kebijakan moneter yang diambil pemerintah dalam mengambil keputusan investasi sehingga tidak mengalami kerugian.

(4)

DAFTAR PUSTAKA

Bhegawati Sriary Desak Ayu. 2017. Modul Pengantar Ekonomi Makro Abdul Wahab. H. Pengantar Ekonomi Makro

Referensi

Dokumen terkait

Kebijakan kedua yang dapat diambil oleh Pemerintah selain kebijakan moneter adalah kebijakan fiskal.Kebijakan fiskal merupakan kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan

Untuk menganalisis simulasi shock instrumen kebijakan moneter terhadap shock indikator ekonomi makro yang terdiri dari shock pengangguran. (UNEMP), shock neraca pembayaran

Kebijakan Moneter yang aktif, berdampak pada ketidak stabilan makro, Inflasi mempengaruhi kestabilan makro, perubahan framework kebijakan moneter menjadi inflation

Mata kuliah ini memberikan ilmu pengetahuan mengenai konsep dasar tentang bank sentral, serta bagaimana bank sentral merepakan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal

Kebijakan kedua yang dapat diambil oleh Pemerintah selain kebijakan moneter adalah kebijakan fiskal.Kebijakan fiskal merupakan kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan

Informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro; / Penyajian informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro, pencapaian Perda APBD dan

Kebijakan moneter kuantitatif Æ langkah-langkah Bank Sentral yang bertujuan untuk mempengaruhi Bank Sentral yang bertujuan untuk mempengaruhi jumlah penawaran uang dan suku

Selain itu, pengaruh kondisi perekonomian di Indonesia baik variabel ekonomi makro maupun variabel moneter yang perkembangannya dapat dikendalikan oleh bank sentral