• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PENDAHULUAN PRA SEKOLAH

N/A
N/A
Wira Yuana Oktavia

Academic year: 2023

Membagikan "LAPORAN PENDAHULUAN PRA SEKOLAH"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN

PENDAHULUAN PRA SEKOLAH

A. Pertumbuhan anak usia prasekolah

1. Pada pertumbuhan anak usia pra sekolah pada anak pertumbuhan fisik khususnya

a. Berat badan mengalami kenaikan rata – rata pertahunnya 2 kg, kelihatanya kurus tetapi aktivitas motorik tinggi, dimana sistem tubuh sudah mencapai kematangan seperti berjalan, melompat dan lain – lain.

b. Ukuran tinggi badan anak akan bertambah rata – rata 6,75 – 7,5 cm setiap tahunnya.

Pada masa ini adalah masa dimana perkembangan kognitif sudah mulai menunjukan perkembangan dan anak sudah mempersiapkan diri untuk memasuki sekolah dan tampak lagi kemampuan anak belum mampu menilai sesuatu berdasarkan apa yang mareka lihat

dan anak membutuhkan pengalaman belajar dengan lingkungan dan orang tuanya.

Sedangkan perkembangan psikososial pada anak sudah menunjukan adanya rasa inisiatif, konsep diri yang positif, serta mampu mengidentifikasi identitas dirinya.

2. Nutrisi

a. Kebutuhan nutrisi

- Kebutuhan nutrisi anak prasekolah hampir sama dengan todler, meskipun kalori menurun sampai 90 kkal/kg/hr.

- Kebutuhan protein 1,2 gr/kg/hr.

- Kebutuhan cairan 100ml/kg/hr tergantung pada tingkat aktivitas anak.

b. Pola dan pilihan makanan

- Anak usia prasekolah mungkin menolak sayuran, makanan kombinasi, dan hati.

- Makanan yang disukai antara lain sereal, daging, kentang bakar, buah buahan, dan permen

- Banyak anak yang berusia 3 dan 4 tahun tidak dapat diam atau cerewet selama makan dengan keluarga, dan dapat tetap berjuang dengan penggunaan peralatan makan (mis., sendok, piring, dan garpu)

(2)

c. Kebiasaan makan orang lain memengaruhi anak usia 5 tahun.

- Anak cenderung fokus pada aspek “social” makan, antara lain percakapan di meja makan, sikap di meja makan, dan kemauan untuk mencoba makanan yang baru, serta membantu menyiapkan atau membersihkan makanan.

- Anak usia prasekolah yang lebih besar dapat menggunakan sendok dan garpu

3. Pola tidur

a. Rata rata anak usia prasekolah tidur 11 sampai 13 jam sehari

b. Sebagian besar anak usia prasekolah memerlukan tidur siang sampai usia 5 tahun, yaitu saat sebagian besar memasuki taman kanak kanak. Kebiasaan tidur siang setiap hari dapat di hilangkan jika tampak mengganggu waktu tidur malam hari.

Jika anak masih memerlukan tidur siang, cukup selama 30 sampai 60 menit.

c. Ritual yang menentramkan dan relaksasi sebelum tidur harus membantu menenangkan anak. Ritual sebelum tidur dapat memakan waktu 30 menit atau lebih.

d. Masalah tidur yang umum terjadi, antara lain:

- Mimpi buruk

- Teror di malam hari

- Sulit istirahat setelah sibuk seharian

- Aktivitas pengantar tidur terlalu lama sehingga menunda tidur - Terbangun di malam hari

e. Untuk sebagian besar anak usia prasekolah, objek yang menimbulkan rasa aman dan lampu tetap menyala saat tidur dapat membantu tidur.

4. Kesehatan gigi

a. Seluruh gigi berjumlah 20 harus lengkap pada usia 3 tahun

b. Perkembangan motorik halus pada usia prasekolah memungkinkan anak mampu menggunakan sikat gigi dengan baik, anak harus menggosok giginya dua kali sehari c. Orang tua harus mengawasi anak menggosok gigi dan membersihkan sela sela gigi d. Anak harus menghindari makanan yang bersifat kariogenik untuk mencegah karies

(3)

5. Eliminasi

a. Sebagian besar anak mampu melakukan toilet training dengan mandiri pada akhir episode prasekolah. Beberapa anak mungkin masih mengompol di celana. Sebagian besar lupa untuk mencuci tangannya dan untuk membilas (cebok)

b. Anak anak berkemih rata rata 500 samapi 1000 mL/hari.

B. Perkembangan anak prasekolah Teori perkembangan anak prasekolah

1. Teori perkembangan psikoseksual menurut Freud

Pada perkembangan psikoseksual anak pertama kali ditemukan oleh Sigmund Freud yang merupakan proses dalam perkembangan anak dengan pertambahan pematangan fungsis truktur serta kejiwaan yang dapat menimbulkan dorongan untuk mencari rangsangan dan kesenangan secara umum untuk menjadikan diri anak menjadi orang dewasa.

Tahap Oedepal / phalik terjadi pada umur 3 -5 tahun dengan perkembangan sebagai berikut :

a. Kepuasan pada anak terletak pada rangsangan autoerotic yaitu meraba – raba b. Merasakan kenikmatan dari beberapa daerah erogennya

c. Suka pada lain jenis

d. Anak laki – laki cenderung suka pada ibunya dari pada ayahnya demikian sebaliknya. Perasaan seksual yang negative menyababkan anak menjauhi orang tua dengan jenis kelamin berbeda dan mulai dekat dengan orang tua sejenis, dimulainya proses identifikasi seksual. Disini muncul istilah Oedipus komplek (mencintai ibu) dan Elektra komplek (cemburu karena tidak punya penis)

2. Teori perkembangan psikososial menurut Erikson

Pada teori yang dikemukakan menurut Erikson mengenai psikososial anak dalam perkembangannya selalu dipengaruhi oleh lingkungan sosial untuk mencapai kematangan kepribadian anak. Pada masa prasekolah ( 4 – 6 tahun ) akan memulai inisiatif dalam pengalaman baru secara aktif dalam melakukan aktivitasnya, dan apabila tahap ini anak

dilarang maka akan tumbuh perasaan bersalah pada diri anak.

(4)

Erikson juga mengungkapkan krisis yang dihadapi pada masa pra sekolah yakni inisiatif verus rasa bersalah.

a. Orang terdekat anak pra sekolah adalah keluarga

b. Rasa takut yang sering terjadi antara lain : kegelapan, di tinggal sendiri, binatang besar, hantu, rasa nyeri, atau mutilasi tubuh.

3. Teori perkembangan moral menurut Kohlberg

Perkembangan psikomoral ini dikemukakan oleh Kohlberg dalam memandang tumbuh kembang anak yang ditinjau segimoralitas anak dalam menghadapi kehidupan.

Tinjauan Kohlberg anak usia pra sekolah berada pada tahap orientasi hokum dan kertertiban pada tingkat pemikiran konvensional dalam perkembangan moral, yang terjadi hingga usia 10 tahun. Pada tahap ini mempunyai perkembangan membuat keputusan yang benar berarti mengerjakan tugas, berorientasi kepada otoritas yang sudah pasti dan usaha untuk memelihara ketertiban social, perasaan bersalah muncul dan

penekanannya pada pengendalian eksternal.

4. Teori perkembangan kognitif menurut Piaget

Menurut Piaget anak usia prasekolah berada pada tahap berpikir praoperasional ( umur 2 – 7 tahun ) pada perkembangan kognitifnya. Pada pekembangan kemampuan ini anak belum mampu mengoprasionalisasikan apa yang dipikirkan melalui tindakan dalam

pemikiran anak, perkembangan masih dalam sifat egosenrik. Contohnya anak akan memilih suatu atau kurang yang lebih besar walaupun isinya sedikit. Pada masa ini juga sifat pikiran bersifat transduktif yaitu menganggap semuanya sama. Contoh pemikiran yang bersifat transduktif seperti seorang pria dikeluarganya adalah ayah, maka semua pria adalah ayahnya. Pemikiran yang kedua yaitu animisme yakni selalu memperhatikan adanya benda mati, contohnya seperti jika anak terbentur pada benda mati maka anak akan memukul kearah benda tersebut.

(5)

5. Teori perkembangan hubungan interpersonal menurut Sullivan

Teori ini lebih menekankan pada hubungan interpersonal. Anak menggunakan hubungan sosial dalam mengembangkan konsep diri. Usia 4 – 5 tahun anak lebih suka bermain dengan kelompoknya.

Perkembangan anak usia Pra Sekolah Usia 3 tahun

1. Motorik Kasar :

a. Mengendarai sepeda roda tiga

b. Berdiri pada satu kaki dalam beberapa detik c. Naik dan turun tangga dengan kaki bergantian d. Melompat jauh

e. Mencoba berdansa, mungkin belum seimbang

2. Motorik Halus :

a. Membangun menara dari 9 – 10 kotak b. Membangun jembatan dengan 3 kotak

c. Secara benar memasukan biji - bijian kedalam botol berleher sempit 3. Bahasa

a. Mempunyai perbendaharaan kata sekitar 900 kata.

b. Menggunakan kalimat lengkap dari 3 sampai 4 kata

c. Bicara tanpa henti, tanpa peduli apakah seseorang memperhatikannya d. Mengulang kalimat dari enam suku kata

e. Mengajukan banyak pertanyaan

4. Sosial /kognisi

a. Berpakaian sendiri hampir lengkap, dibantu bila kancing dibelakang, dan mencocokan sepatu kanan atau kiri

b. Mengalami peningkatan rentang perhatian

(6)

c. Makan sendri

d. Dapat menyiapkan makan sederhana seperti sereal dan susu

e. Dapat membantu mengatur meja, mengeringkan piring tanpa pecah f. Takut pada kegelapan

g. Mengetahui jenis kelamin sendiri dan orang lain h. Egosentrik dalam berfikir dan tingkah laku i. Mulai memahami waktu

j. Mulai mampu memandang konsep dari perspektif yang berbeda

k. Permainan paralel dan asosiatif : mulia mempelajari permaianan sederhana, tetapi sering mengikuti aturannya sendiri, serta mulai berbagi

Usia 4 tahun 1. Motorik kasar

a. Melompat dengan satu kaki b. Menangkap bola dengan tepat

c. Melemparbola bergantian dengan tangan 2. Motorik Halus :

a. Menggunakan gunting dengan baik untuk memotong gambar mengikuti garis b. Dapat memasang sepatu tetapi tidak mampu mengikat talinya

c. Dapat menggambar menyalin bentuk kotak, garis silang atau segi tiga 3. Bahasa

a. Perbendaharaan sekitar 1.500 kata b. Menggunakan kalimat dari 4 - 5 kata

c. Menceritakan cerita dengan dilebih - lebihkan d. Mengetahui lagu sederhana

e. Menyebutkan satu atau lebih warna

f. Memahami analogi seperti :“ Bila es dingin”, “api panas” dsb.

4. Social/ kognisi a. Sangat mandiri

b. Cenderung untuk keras kepala dan tidak sabar c. Agresif secara fisik dan ferbal

(7)

d. Mendapat kebanggan dalam pencapaian

e. Memamerkan secara dramatis, menikmati pertunjukan orang lain f. Menceritakan cerita keluarga pada orang lain tanpa batasan g. Masih mempunyai banyak rasa takut

h. Menghubungkan sebab akibat dengan kejadian

i. Memahami waktu dengan baik, khususnya dalam istilah urutan kejadian sehari – hari j. Menilai segala sesuatu munurut dimensinya seperti tinggi, lebar, atau perintah

k. Egosentrisme berkurang dan kesadaran sosial lebih tinggi l. Dapat menghitung dengan benar

m. Patuh pada orang tua karena batasan bukan karena memahami salah atau benar

Usia 5 tahun

1. Motorik Kasar :

a. Melompat dnegan kaki bergantian

b. Melempar dan menangkap bola dengan baik c. Melompat keatas

d. Bermain skate dengan keseimbangan yang baik e. Berjalan mundur dengan tumit dan jari kaki

f. Keseimbangan pada kaki bergantian dengan mata tertutup 2. Motorik Halus :

a. Mengikat tali sepatu

b. Menggunakan gunting, alat sederhana, atau pensil dengan baik

c. Menggambar meniru gambar permata dan segi tiga, menambahkan 7 – 9 bagian dari gambar garis, mencetak beberapa huruf, angka, atau kata, seperti nama panggilan

3. Bahasa

a. Mempunyai perbendaharaan sampai 2.100 kata b. Menggunakan kalimat dengan 6 – 8 kata

c. Menyebutkan 4 atau lebih warna

d. Menggamabar atau melukis dengan banyak komentar dan menyebutkannya satu persatu

(8)

e. Mengetahui nama – nama hari dalam seminggu, bulan, dan kata yang berhubungan dengan waktu lainnya

f. Dapat mengikuti tiga perintah sekaligus

4. Social/ kognisi

a. Kurang memberontak dibanding sewaktu usia 4 tahun b. Lebih tenang dan berhasrat untuk menyelesaikan urusan

c. Mandiri tetapi dapat dipercaya, tidak kasar, lebih bertanggung jawab

d. Mengalami sedikit rasa takut, mengandalkan otoritas luar untuk mengendalikan dunianya

e. Berhasrat untuk melakukan sesuatu dengan benar dan mudah, mencoba mengikuti aturan

f. Menunjukan sikap lebih baik

g. Memperhatikan diri sendiri secara total kecuali gigi, berpakaian atau higiene ( perlu pengawasan )

h. Mulai bertanya apa yang dipikirkan orang tua dengan membandingkannya dengan teman sebaya dan orang dewasa lain

i. Lebih mampu memandang perspektif orang lain, tetapi menoleransi perbedaan dari pada memahaminya

j. Mulai memahami penghematan angka melalui penghitungan objek tanpa memandang pengaturan

k. Menggunakan kata berorientasi waktu

l. Sangat ingin tahu tentang informasi faktual mengenai dunia

C. Deteksi dini tumbuh kembang anak usia prasekolah 1. Deteksi dini pertumbuhan dengan cara

a. Pengukuran berat badan terhadap tinggi badan dengan tujuan menentukan status gizi anak, normal, kurus, kurus sekali atau gemuk

b. Pengukuran lingkar kepala anak untuk menilai pertumbuhan otak, penilaian ini dapat dilihat apabila pertumbuhan otak kecil (mikrosefali) maka menunjukkan adanya

(9)

retardasi mental, sebaliknya apabila otaknya besar (volume kepala meningkat) akibat penyumbatan pada aliran cairan cerebrospinal.

2. Deteksi dini perkembangan dengan cara

a. Skrining/ pemeriksaan perkembangan anak menggunakan Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan

b. Test Daya Dengar (TDD) dengan tujuan untuk menemukan gangguan pendengaran sejak dini, agar dapat segera di tindaklanjuti untuk meningkatkan kemampuan daya dengar dan bicara anak

c. Test Daya Lihat (TDL) dengan tujuan untuk mrndeteksi secara dini kelainan daya dengar agar dapat di lakukan tindakan lanjutan sehingga kesempatan untuk memperoleh ketajaman daya lihat menjadi lebih besar

Ada beberapa jenis alat yang digunakan untuk deteksi dini adanya penyimpangan emosional pada anak

- Kuisoner Masalah mental emosional (KMME) bagi anak umur 3 tahun- 6 tahun - Ceklist autis anak prasekolah (CATT)

- Formulir deteksi dini gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH) - Menggunakan abrevieted conner rating scale bagi anak umur 3 tahun ke atas

D. Stimulasi tumbuh kembang anak prasekolah

Kemampuan dasar anak yang dirangsang dengan stimulasi terarah adalah kemampuan gerak halus, kemampuan gerak kasar, kemampuan bicara dan bahasa serta kemampuan sosialisasi dan kemandirian.

Ada beberapa prinsip dasar yang perlu di perhatikan yaitu:

1. Stimulasi di lakukan dengan di landasi rasa cinta kasih saying

2. Selalu tunjukkan sikap dan perilaku yang baik karena anak akan meniru tinkah laku orang orang yang dekat dengannya

(10)

3. Lakukan stimulasi dnegan cara mengajak anak bermain, bernyanyi, bervariasi, menyenangkan, tanpa paksaan dan tidak ada hukuman

4. Lakukan stiulasi secara bertahap dan berkelanjutan sesuai umur anak, terhadap kemampuan dasar anak

5. Gunakan alat bantu/ permainan yang sederhana, aman dan ada di sekitar anak 6. Berikan kesempatan yang sama pada anak laki laki dan anak perempuan 7. Anak selalu di beri pujian, bila perlu di beri hadiah atas keberhasilannya Stimulasi anak usia 3- 4 tahun:

Sebutkan nama benda, sifat, guna benda, bacakan cerita, tanya jawab, bercerita, nonton TV didampingi, menyanyi, cuci tangan, cebok, berpakaian, rapikan mainan, makan dengan sendok garpu, masak-masakan, menggunting, menempel, menjahit, puzzle, balok, menggambar, mewarnai, menulis, mengelompokkan benda sejenis, mencocokkan gambar dan benda, menghitung, menngenal angka, melempar, menangkap, berlari, mellompat, memanjat, merayap, main sepeda roda tiga, main lalu lintas, ular tangga den

E. Masalah yang terjadi pada anak usia Prasekolah 1. Masalah – masalah Umum

a. Kemarahan

Banyak anak prasekolah yang mengungkapkan kemarahan secara tiba-tiba.

Dalam hal ini orang tua jangan memberikan apa yang diminta anak sebagai tanggapan terhadap kemarahannya itu, sebab hal itu akan dipandang anak sebagai pahala. orang tua harus mengabaikan kemarahan pertama anak. Jika usaha ini tidak berhasil untuk meredakan kemarahannya, orang tua perlu berbicara dengan tegas.

(11)

b. Cacat

Sikap orang tua dan perkembangan anak secara umum bisa sangat dipengaruhi oleh kondisi cacat (Bentovim, 1972). Anak cacat bisa menjadi terlalu bergantung dan menarik diri. Orang tua dan anggota keluarga lainnya yang merasa kasihan terhadap

anak itu mungkin akan membiarkan anak itu bersikap begitu, tetapi hal itu akan menimbulkan masalah perilaku. Anak yang cacat harus didorong untuk sebisa mungkin mandiri, tanpa menyangkal kondisi cacatnya.

c. Kegemukan

Kegemukan menghancurkan citra diri anak dan membuatnya diejek teman- temannya, jadi orang tua harus mencegah masalah itu dengan risiko apa pun.

d. Mengompol

Masalah ini biasa untuk anak masa prasekolah, tetapi itu akan menjadi masalah besar jika masih berlanjut sampai masa sekolah. Kurang lebih 16 % anak-anak kadang-kadang masih mengompol setelah berumur 5 tahun (Rae-Grant, Carr, dan Berman, 1983, 181 ). Orang tua tidak boleh mengolok-olok anak yang masih mengompol, sebaliknya orang tua sebaiknya menyuruh anak itu untuk membersihkan tempat tidurnya setiap kali hal itu terjadi.

e. Buang Air Besar di Celana ( Enkopresis )

Seperti halnya mengompol, hal ini juga merupakan hal yang normal untuk anak masa prasekolah. Jika hal ini terus berlanjut setelah umur 4 tahun, orang tua bisa melakukan konsultasi dengan ahli psikologi. Kadang-kadang, mengompol atau buang air besar di celana merupakan masalah medis yang bisa diobati dengan obat- obatan tertentu.

(12)

f. Menggigit Jari

Anak yang masih suka menggigit jari pada usia ini merupakan hal yang normal.

Untuk menghilangkan kebiasaan ini, anak perlu ditawari hadiah, namun hukuman untuk hal ini tidak disarankan.

g. "Gerenyet"

Perilaku seperti gerakan tiba-tiba yang tidak pantas, seperti mengedipkan mata dan berdehem terus-menerus disebut gerenyet. Anak yang memiliki perilaku seperti ini mungkin memerlukan konseling karena perilaku ini biasanya disebabkan oleh konflik emosional yang mendasarinya. Gerenyet tersebut akan hilang dengan sendirinya jika konflik tersebut diselesaikan (Freedman, Kaplan, dan Saddrock, 1975, 1398-1399). Pengobatan mungkin juga dapat dipakai untuk mengatasi masalah

itu sementara.

h. Gagap

Gagap pada anak prasekolah dipandang normal dan biasanya akan hilang saat anak itu berumur 6 tahun. Gagap biasanya disebabkan oleh ketidakmatangan neurologis. Orang tua sebaiknya mengabaikan hal ini kecuali hal itu berlanjut sampai masa sekolah. Makin banyak diberi perhatian, masalah ini justru makin bertambah parah.

i. Rasa Takut dan Masalah Tidur

Rasa takut terhadap binatang sangat biasa selama usia ini dan tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Orang tua harus meyakinkan anak itu berulang-ulang. Mimpi buruk dan teror malam mungkin merupakan akibat konflik emosional. Dalam beberapa kasus, dibutuhkan pengobatan, terutama dengan teror malam di mana anak-anak berteriak dan meronta-ronta tetapi tidak bangun.

Mimpi buruk adalah mimpi menakutkan yang terjadi selama tidur REM (rapid eye movement). Seorang anak yang mengalami mimpi buruk biasanya akan benar-

(13)

benar terbangun dan dapat mengingat kembalimimpinya secara terperinci. Mimpi buruk yang terjadi sewaktu-waktu adalah hal yang normal, dan satu-satunya tindakan yang perlu dilakukan orang tua adalah menenangkan anak. Tetapi mimpi buruk yang sering terjadi adalah abnormal dan bisa menunjukkan masalah psikis.

Pengalamam yang menakutkan (termasuk cerita menakutkan atau film tentang kekerasan di televisi) bisa menyebabkan terjadinya mimpi buruk. Hal ini terutama sering ditemukan pada anak-anak yang berumur 3-4 th, karena mereka belum bisa membedakan antara khayalan dan kenyataan. Teror dimalam hari adalah suatu keadaan dimana sesaat setelah tertidur anak setengah terbangun dengan kecemasan yang luar biasa. Anak tidak dapat mengingat kembali apa yang atelah dialaminya.

Tidur sambil berjalan adalah suatu keadaan dimana dalam keadaan tertidur anak bengkit dsari tempat tidurnya dan berjalan-jalan. Teror dimalam hari dan tidur sambil berjalan biasanya berlangsung selama tidur dalam (Non REM) dan terjadi dalam 3 jam pertama setelah anak tertidur. Tiap episode berlangsung dari beberapa detik sampai beberapa menit. Teror dimalam hari sifatnya dramatis karena nak menjerit- jerit dan panik, keadaan ini paling sering ditemukan pada anak yang berumur 3-8 th.Lampu malam mungkin bisa membantu. Anak-anak harus didorong untuk kembali ke kamar mereka lagi, dan jangan tidur di kamar orang tua.

Mengigau merupakan hal yang biasa terjadi pada anak-anak kecil. Jika itu terjadi berulang kali, mungkin dibutuhkan pengobatan.

j. Depresi

Depresi merupakan hal yang biasa dialami setelah anak kehilangan orang tua atau benda yang dikasihi. Depresi sering kali muncul dalam bentuk penarikan diri, kesedihan yang berlarut-larut, dan peningkatan atau penurunan tingkat aktivitas yang mencolok. Mungkin dibutuhkan konseling, kadang-kadang obat antidepresan dengan dosis rendah bisa diberikan.

(14)

k. Stress

Sekolah minggu, pindah ke rumah yang baru, kunjungan ke dokter gigi atau ke dokter, atau kelahiran adik mungkin menyebabkan stres yang cukup berat bagi anak.

Orang tua perlu mempersiapkan anak itu dengan membicarakan kejadian itu dengan jujur. Orang tua harus memberi tahu anak-anak jika akan mempekerjakan pengasuh untuk mengurangi stres anak.Pada usia prasekolah biasanya anak merasa cemburu dengan kehadiran anggota keluarga baru (adik). Anak merasa tidak diperhatikan lagi oleh orang tua sehingga anak sering membuat olah untuk mendapatkan perhatian orang tua.

2. Masalah Kesehatan

Masalah kesehatan yang sering muncul pada anak prasekolah seperti a. Sistem integumen

Masalah kesehatan yang sering terjadi pada sistem integumen adalah Varicella ( cacar air ), eritema infeksiosa, eksamtema subitum, campak

b. Sistem pencernaan

Masalah kesehatan yang sering terjadi pada sistem pencernaan adalah glardiatis, enterobialisi, ascarriasis, penyakit cacing, diare

c. Sistem pernapasan

Masalah pada sistem pernapasan yang sering terjadi adalah dipteria, pertusis, paringitis,stomatitis

3.Bahaya Fisik a. Kecelakaan

Kecelakaan terjadi akibat keinginan anak untuk bermain yang menghasilkan ketrampilan tertentu. Meskipun tidak meninggalkan bekas fisik namunkecelakaan dianggap sebagai kegagalan dan anak lebih bersikap hati-hati akan berbahaya bagi psikologisnya sehingga anak akan takut terhadap kegiatan fisik. Jika hal ini terjadi bisa berkembang menjadi masa malu.

(15)

b. Keracunan

Pada dasarnya usia prasekolah suka mencoba segala sesuatu yang dia lihat tanpa mengetahui apakah itu berbahaya atau tidak.

4.Bahaya Psikologis

Perasaan bersalah akan timbul pada anak jika anak tidak mampu berprestasi. Rasa bersalah dapat menyebabkan anak kurang bersosialisasi, lebih pemarah, mengalami regresi, yaitu kembali ke perkembangan sebelumnya, misalnya mengompol dan menghisap jempol.

Referensi

Dokumen terkait

dari masa remaja akhir ke masa awal dewasa, dimana masa dewasa awal mulai memasuki. tahap perkembangan psikososial dan siap menerima kedudukannya dalam

Pertumbuhan akanmengalami perubahan secara fisik sedangkan perkembangan terjadi perubahan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks.Pada anak usia pra sekolah menurut

Deskripsi singkat : Mata kuliah ini membahas tentang pengertian pendidikan pra sekolah, ruang lingkup pendidikan pra sekolah, kondisi perkembangan anak pra sekolah,

mempersiapkan anak untuk memasuki dunia sekolah. Hal ini sangat penting karena dengan berliterasi anak akan yang sesuai dengan PAUD akan memotivasi anak untuk

Kemampuan bicara (dalam arti memproduksi suara yang benar) bahkan baru mulai tampak berkembang dengan baik pada saat anak memasuki sekolah, yaitu sekitar 6-7 tahun. Seacara

Masa remaja ini juga sangat peting bagi mereka karena ini adalah masa dimana mereka (anak-anak) dapat mempersiapkan diri untuk memasuki usia dewasa. Praktek perkawinan

Menurut piaget Perkembangan kognitif anak meliputi berbagai tahap yaitu (1) Tahap sensorimotor usia 0 – 2 tahun pada masa ini kemampuan anak dimulai pada

Penelitian dilakukan untuk mengetahui kemampuan pengetahuan anak usia sekolah tentang stimulasi perkembangan anak usia sekolah, kemampuan psikomotor dalam stimulasi