• Tidak ada hasil yang ditemukan

Maju Mundur Semangat Kader Menuju Indonesia Emas 2045

N/A
N/A
jodi prasetyo

Academic year: 2025

Membagikan " Maju Mundur Semangat Kader Menuju Indonesia Emas 2045"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Problematika Lembaga Dakwah Kampus : Maju Mundur Semangat Kader Menuju Indonesia Emas 2045

Oleh

Jodi Prasetyo UAKI UB

TRAINING FOR TRAINER NASIONAL FSLDK INDONESIA

2023

(2)

Problematika Lembaga Dakwah Kampus

“Maju Mundur Semangat Kader Menuju Indonesia Emas 2045”

Selayang Pandang : Potensi Besar Untuk Indonesia Emas 2045

Tiga puluh tujuh tahun lebih Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) Indonesia berkiprah sebagai wadah silaturahmi kader lembaga dakwah yang tersebar di seluruh Kampus Indonesia. 37 pusat komunikasi daerah, 446 lembaga dakwah kampus dan 25.500 lebih kader dakwah seluruh Indonesia (Data Puskomnas 2019-2021) yang memiliki potensi dan semangat besar untuk terciptanya gerak dakwah yang teratur, terpadu, dan kompak menuju ummatan wahidah.

Sejarah pembentukan FSLDK Indonesia berawal dari Sarasehan LDK (Lembaga Dakwah Kampus) yang diselenggarakan pertama kali oleh Jamaah Shalahuddin UGM pada tanggal 14 – 15 Ramadhan 1406 atau 24 – 25 Mei 1986. Forum yang pembukaannya diadakan di Gedung Pertemuan UGM dan pertemuan lanjutannya di Pesantren Budi Mulya itu diikuti oleh 26 peserta utusan 13 LDK se-Jawa, yakni Jamaah Shalahuddin UGM, Jamaah Mujahidin IKIP Yogyakarta, LAI Undip Semarang, Unsoed Purwokerto, UNS Solo, Lpisat Usakti Jakarta, UI Jakarta, BKI Bogor, UIKA Bogor, Karisma Salman ITB Bandung, Unpad Bandung, UKKI Unair Surabaya dan BDM Al-Hikmah IKIP Malang.

Setelah menyadari bahwa FSLDK dihadiri oleh LDK yang berbeda-beda proses terbentuk, kelembagaan, kondisi lingkungan, maka hubungan utama antar LDK dalam FSLDK semata karena ikatan ukhuwah Islamiyyah. Itulah yang selama ini terus berlangsung hingga kini sehingga bisa menjadi rumah bagi semua LDK di Indonesia. Pasca diadakannya Sarasehan LDK, segenap peserta menyepakati tentang perlunya membina jaringan dan ukhuwah antar- LDK. Maka dilaksankan kembali Sarasehan LDK II di LDK Karisma Salman (Gamais) ITB pada tanggal 2-4 Januari 1987. Selanjutnya dua tahun berselang dilaksanakan kembali Sarasehan LDK III di UKKI Unair Surabaya pada tanggal 13-16 September 1987. Hasil monumental dari Sarasehan LDK III (FSLDKN III) ini adalah Istilah Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) digunakan dan logo FSLDK diresmikan. Setelah ini, Silaturrahim LDK Nasional ini berjalan secara rutin setiap dua tahun dengan tuan rumah yang bergantian dari LDK satu ke LDK lainnya seperti berikut :

1. FSLDKN I LDK Jamaah Salahudin UGM (25-26 Mei 1986) 2. FSLDKN II LDK Gamais ITB (2-4 Januari 1987)

3. FSLDKN III LDK Jamaah Nuruzzaman UNAIR (13-16 September 1987) 4. FSLDKN IV LDK Nurul Huda UNS (3-6 September 1988)

5. FSLDKN V LDK At-Tarbiyyah IKIP/UIN Malang (15-19 September 1989) 6. FSLDKN VI DKM Daarul Ikwan IKOPIN Jatinangor – Bandung (Oktober 1990)

(3)

7. FSLDKN VII KM LDK-MPM Unhas (Desember 1991)

8. FSLDKN VIII Badan Amal Islam (BAI)/ LDK Insani UNDIP (6-11 September 1993) 9. FSLDKN IX LDK TM AL-ASY'ARI UNISBA (1995)

10. FSLDKN X LDK UMM (25-29 Maret 1998) 11. FSLDKN XI Salam UI Jakarta (20-24 Juli 2000) 12. FSLDKN XII FKI Rabbani UNAND (25-29 Juli 2002) 13. FSLDKN XIII LDK Pusdima UNMUL (19-25 Juli 2004) 14. FSLDKN XIV LDK Birohman UNILA (Juli 2007) 15. FSLDKN XV LDK Al Ikhwan Unpatti (1-5 Juli 2010) 16. FSLDKN XVI/ IMSS LDK GAMAIS ITB, (4-8 Juli 2012)

17. FSLDKN XVII LDK BKMI Universitas Tanjung Pura (20-22 Februari 2015) 18. FSLDKN XVIII LDK UKMI Ar-Royyan Universitas Riau (19-21 Mei 2017) 19. FSLDKN XIX LDK AL-BIRRU SEBI Jakarta (27–29 September 2019) 20. FSLDKN XX LDK Al Ikhwan Unpatti (27-31 Oktober 2021)

Perjalanan panjang FSLDK Indonesia masih terus berlanjut, dengan suka duka setiap kader dakwah yang menemani, menjaga asa untuk terus menggapai tujuan mulia dakwah kampus sebagai peran “central” dalam membentuk dan mensuplai alumni yang berafiliasi dengan islam serta optimalisasi peran kampus dalam mentransformasi masyarakat menuju masarakat islami.

Pembahasan : Maju Mundur Semangat Kader Dakwah dalam Mengemban Amanah

Unit Aktivitas Kerohanian Islam (UAKI) Universitas Brawijaya yang didirikan di Masjid Raden Patah pada tahun 1988. Unit Kegiatan Mahasiswa yang memiliki track record panjang dengan bermacam dinamika didalamnya. Lembaga yang sudah melahirkan banyak kader hebat dan menjadi pelopor pada bidang nya.

Potensi besar mahasiswa muslim yang diterima setiap tahunnya di Universitas Brawijaya menjadi tantangan tersendiri bagi UAKI UB sebagai Lembaga Dakwah yang berperan menjadi garda terdepan untuk memberikan pengarahan dan pemahaman hingga wadah mahasiswa muslim yang ingin memperdalam keislamannya. Disampin itu tentu perlu mempersiapkan pula kader dakwah yang matang secara Tsaqofah Isamiyah hingga ilmu pendukung lainnya. Namun kondisi tak ideal seringkali menjadi permasalahan disetiap kepengurusan, mulai dari masalah internal hingga masalah eksternal. Tiga tahun terakhir kepengurusan, masalah internal justru menjadi hal yang terjadi secara berulang dan belum bisa terselesaikan secara maksimal.

(4)

1. Menurunnya Jumlah Kader 2. Pengurus Kurang Aktif 3. Kajian Sepi Peminat

Tiga Permasalaan ini jika ditelusuri lebih lanjut, ternyata saling berkaitan dan berakibat besar, menjalar kepada masalah yang lain. Mulai dari menurunnya jumah kader yang tergabung dalam Lembaga Dakwah Kampus maupun Lembaga Dakwah Fakultas menjadikan orang atau kader yang tergabung memiliki peran lebih dengan tuntutan program kerja tinggi. Kader dengan tuntutan program kerja tinggi memiliki resiko jenuh dengan aktivitasnya karena terporsir pola organisasi yang monoton. Hilangnya Kader atau tidak aktif nya pengurus menjadikan hirarki sebuah organisasi tak seimbang. Tumpang tindih disetiap lini membuat pengurus berkutat pada masalah yang ada hingga minim inovasi diberikan untuk program kerjanya membuat sepi peminat untuk agendanya.

Kesimpulan dan Penutup

Potensi besar tentu dengan tantangan yang besar pula, naik turun ritmenya akan menghampiri kader dakwah. Tapi yang menjadi kunci, bahwa Islam akan terus relevan dengan perkembangan zaman dan kemodernan. Kalaupun kondisi umat islam kurang menggembirakan, letak permasalahannya bukan pada islamnya. Tapi bagaimana kita memahami ruh ajaran islam yang harus kaffah di miliki oleh setiap kader dakwah karena kaidahnya Al-Islamu Ya’lu wa La Yu’la ‘Alaih (Islam itu tinggi dan tidak ada yang melebihi ketinggiannya).

Referensi

Dokumen terkait

Demokrasi Indonesia Visi Indonesia emas 2045 menjadi salah satu tujuan 100 tahun Indonesia untuk mencapai harapan generasi muda atas terciptanya demokrasi Indonesia yang berkualitas..

Sebagai persiapan menuju generasi emas Indonesia, Himpunan Mahasiswa Teknologi Informasi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya mengadakan Webinar dengan tema "Peran IoT

Visi 2025-2045 Transformasi Ekonomi untuk Keluar dari Jebakan Negara Berpendapatan Menengah Jebakan negara berpendapatan menengah atau middle-income trap MIT diperkenalkan oleh Bank

Implementasi program Pendidikan Keluarga Berbasis Sekolah sebagai upaya mewujudkan generasi emas

Perkembangan Gerakan Islam di Indonesia Merupakan Bagian dari Upaya Mewujudkan Indonesia Emas

Pengembangan pariwisata Indonesia harus mengacu pada prinsip positivisme Auguste Comte demi tercapainya Indonesia Emas

Artikel ini membahas tentang peran strategis mahasiswa dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mewujudkan visi Indonesia Emas