MAKALAH
Pemikiran Ekonomi Abu Ubaid
(Biografi Singkat, Karya-Karya, Dan Peran Negara Dalam Perekonomian Dan Sumber Penerimaan Negara)
Disusun untuk memahami tuges dari sejarah pemikiran ekonomi.
Dosen pengampu : Muhammad Hanafi Zuardi M.H.S
Disusun oleh :
Muhammad Wasil Abdul Gani (2203012024)
JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
2022/2023
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii BAB 1 PENDAHULUAN
A. Pendahuluan B. Rumusan masalah C. Tujuan pembahasan BAB 2 PEMBAHASAN
A. pemikiran ekonomi menurut abu Ubaid ………..
1. Beografi abu Ubaid………..
2. Karya karya abu Ubaid………...
3. Peran negara dalm perekonomian……….
4. Sumber penerimaan negara………
5. Fungsi uang………...
BAB 3 PENUTUP
A. KESIMPULAN………
DAFTAR FUSTAKA
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Pancasila, dengan judul: “Ideologi Liberal Komunis dan Agama”.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.
BAB 1 Pendahuluan
1. LATAR BELAKANG
Pemikiran ekonomi Islam sebenarnya sudah diawali sejak Muhammad saw. dipilih menjadi seorang Rasul. Rasulullah saw. mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang
menyangkut berbagai hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan hidup bermasyarakat, yang kemudian dilanjutkan oleh penggantinya, Khulafaur Rasyidin serta khalifah selanjutnya dalam menata ekonomi negara. Sistem ekonomi Islam telah terbentuk secara berkala sebagai sebuah subyek interdisipliner sesuai dengan paradigma Islam. Di dalam tulisan- tulisan para pengamat, Al-Qur’an, ahli hukum/syariah, sejarawan, serta filosof, sosial, politik, serta moral. Sejumlah cendekiawan Islam telah memberikan kontribusi yang sangat berharga sejak berabad abad yang lampau. Permasalahannya adalah bagaimana ditemukan kembali jejak-jejak pemikiran munculnya konsep ekonomi Islam secara teoritis dalam bentuk rumusan yang mampu diaplikasikan sebagai pedoman tindakan yang berujung pada rambu halal-haram atau berprinsip syariat Islam. Kelangkaan tentang kajian pemikiran ekonomi dalam Islam sangat tidak menguntungkan karena, sepanjang sejarah Islam, para pemikir dan pemimpin muslim sudah mengembangkan berbagai gagasan ekonominya sedemikian rupa, sehingga terkondisikan mereka dianggap sebagai para pencetus ekonomi Islam sesungguhnya.
Dilihat dari waktu dimana para pemikir-pemikir ekonomi islam hidup, dapat dibagi menjadi dua jenis pemikir, yaitu : para pemikir yang hidup sebelum abad 20 yang disebut pemikir ekonomi islam klasik dan pemikir-pemikir yang hidup setelah abad 20 yang disebut sebagai pemikir ekonomi islam kontemporer. Adapun sedikit pembahasan disini penulis mencoba menapak tilasi salah seorang pemikir ekonomi islam klasik, yaitu Abu Ubaid dan Yahya bin Umar yang hidup pada masa (150-224 H)-(213-289).
2.
Rumusan masalah
1.Bagaimana biografi abu Ubaid 2.Sebuatkan karya karya abu Ubaid
3.apa peran negara dalam perekonomian dan sumber penerimaan negara 4.apa pungsi uang pada masa abu Ubaid
3.
Tujuan pembahasan
1.untuk mengetahui biografi abu Ubaid 2.untuk mengatahui karya karya dari abu ubid
3.untuk mengatahui peran dalam negara dan suber penemriamaan negara 4.untuk mengatahui fungsi uang pada masa abu ubaid
BAB 2 Pembahasan 1. Biografi abu Ubaid
Nama lengkap Abu Ubaid adalah al-Qasim bin Sallam bin Miskin bin Zaid al-Harawi al-Azadi al-Baghdadi. Ia lahir pada tahun 150 H di kota Harrah, Khurasan, sebelah barat Laut Afghanistan. Pemikirannya di bidang fiqh dipengaruhioleh Mazhab Hanafi. Pada usia 20 tahun ia merantau ke berbagai kota seperti Kufah, Basrah, dan Baghdad untuk menuntut ilmu. ilmu-ilmu yang dipelajarinya antara lain Nahwu, Sharaf, qira'ah, tafsir, hadis dan fiqih. Pada tahun 192 H, gubernur Thughur Thabitibn Nasr ibn Malik yang memimpin pada masa pemerintahan khalifah Harun al Rasyid mengangkat Abu Ubaid sebagai qadi(hakim) di Tarsus hingga tahun 210 H. Ia menetap di Makkah pada tahun 219 H sampai wafatnya pada tahun 224 H.1Abu Ubaid merupakan seorang muhaddits (ahli hadits) dan fuqahalegendaris. Kiprahnya selama menjabat qadi di Tarsus sangat luar biasa. Ia memiliki kinerja yang sangat baik, hal itu dibuktikan dengan
kemampuannya dalam menangani berbagai kasus pertanahan dan perpajakan yang rumit. Ia juga seorang translator (penterjemah) bahasa Persia ke bahasa Arab dalam studi terjemah kitab-kitab.Pemikiran Abu Ubaid dipengaruhi oleh Abu Amr
Abdurrahman ibn Amr Al-Awza’i serta ulama suriah lainnya pada masa ia menjadi qadi di Tarsus karena ia sering mengutippendapatAmrdalam kitab Al-Amwal. Hal ini antara lain dapat ditelusuri dari pengamatan yang dilakukan Abu Ubaid terhadap permasalahan militer, politik, dan fiscal yang dihadapi pemerintah daerah Tarsus.
2. Karya karya abu Ubaid
Hasil karyanya ada sekitar dua puluh baik dalam bidang ilmu nahwu, qira’ah, fikih, syair dan lain-lain. yang terbesar dan terkenal adalah kitab al-amwal dalam bidang fikih.
Kitab Al-Amwal dari abu ubaid merupakan suatu karya yang lengkap tentang keuangan negara dalam Islam.
Dalam bukunya tersebut abu ubaid tidak hanya mengungkapkan pendapat orang lain tetapi juga mengumukakan pendapatnya sendiri. Didalamnya dibahas secara mendalam tentang hak dan kewajiban Negara, pengumpulan dan penyaluran zakat, khums, kharaj, fay, dan berbagai sumber penerimaan Negara lainnya. Buku ini juga kaya dengan paparan sejarah ekonomi Negara islam pada masa dua abad sebelumnya, selain juga merupakan compendium yang autentik tentang kehidupan ekonomi Negara islam pada masa Rasulullah saw.
Pada sebuah compendium tersebut Abu Ubaid mengarang mengenai keuangan publik yang dapat dibandingkan dengan kitab al-kharaj-nya abu yusuf. Kitab al-
amwalnya sangat kaya secara historis dan juga berisi materi-materi hukum islam yang
luas. karyanya banyak dukutip oleh penulis-penulis islam, dan telah diterjemahkan kedalam berbagai bahasa.
Sedikitnya ada empat jenis produk hukum islam yang ada selama ini, yaitu kitab- kitab fikih, keputusan-keputusan pengadilan agama, dan Masing-masing produk pemikiran hukum itu mempunyai ciri khasnya sendiri. Kitab fikih merupakan hasil nalar fuqaha yang dideduksi dari sumber yang otentik, Kemudian dikembangkan secara berkelanjutan dalam waktu rentan yang panjang. Kitab-kitab fikih sebagai jenis produk pemikiran hukum islam yang pertama sifatnya menyeluruh dan meliputi aspek hukum islam sehingga diantara cirinya cenderung kebal terhadap perubahan karena revisi terhadap sebagiannya dianggap menganggu keutuhan isi keseluruhannya.
3. peran negara dalam perekonommian
Pemikiran Abu Ubaid yang tertuang dalam kitab al_amwal adalah peranan negara Dalam perekonoian yang mengulas tentang hak negara atas rakyat dan hak rakyat atas Negara, dimana analisis yang digunakan beliau merujuk pada akidah hadits” yang Berkaitan dengan pemerintahan. Hasil implementasi dari analisis itu direalisasiakan Dalam kaidah kontrak kekayaan lagi seluruh kaum muslimin.
Unsur unsur kontrak itu meliputi:
1. Azas pengelolahan harta didasarkan atas ketaqwaan kepada Allah swt.
2. Setiap perbuatan di hadapkan pada tanggungjawab, pemerintah harus menjaga keamanan, meningkatkan kesejahteraan,melindungi hak hak rakyat, mengatur Kekayaan publik dan menjamin terpeliharanya maqasid syariah.
3. Sumber penerimaan negara
Jika isi kitab al-Amwal dievaluasi dari sisi filosofi hukum, akan tampak bahwa Abu Ubaid menekankan keadilan sebagai prinsip utama. Bagi Abu Ubaid
pengimplementasian dari prinsip-prinsip ini akan membawa kepada kesejahteraan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Pada dasarnya, Abu Ubaid memiliki pendekatan yang berimbang terhadap hak-hak individu, publik, dan negara; jika kepentingan individu berbenturan dengan kepentingan publik, ia akan berpihak dengan kepentingan publik.
Tulisan-tulisan Abu Ubaid yang lahir pada masa keemasan Dinasti Abbasiyah menitik beratkan pada berbagai persoalan yang berkaitan dengan hak khalifah dalam
mengambil suatu kebijakan atau wewenang dalam memutuskan suatu perkara selama tidak bertentangan dengan ajaran islam dan kepentingan kaum muslimin. Berdasarkan hal ini, Abu Ubaid menyatakan bahwa zakat tabungan dapat diberikan kepada negara ataupun langsung kepada penerimanya, sedangkan zakat komuditas harus diberikan kepada pemerintah dan jika tidak, maka kewajiban agama diasumsikan tidak
ditunaikan. Disamping itu, Abu Ubaid mengakui otoritas penguasa dalam memutuskan, demi kepentingan publik, apakah akan membagikan tanah taklukan pada para penakluk atau memberikan kepemilikannya tetap pada penduduk setempat.
Disisi lain, Abu Ubaid juga menekankan bahwa perbendaharaan negara tidak boleh disalah gunakan atau dimanfaatkan oleh penguasa untuk kepentingan pribadinya.
Dengan kata lain perbendaharaan negara harus digunakan untuk kepentingan publuk.
Abu Ubaid juga menyatakan bahwa tarif pajak kontraktual tidak dapat dinaikkan bahkan dapat diturunkan apabila terjadi ketidak mampuan membayar. Lebih jauh, ia c
Pandangan Abu Ubaid yang tidak merujuk pada tingkat kharaj yang diterapkan oleh khalifah Umar ataupun pengamatannya terhadap permasalahan yang timbul dari kebijakan peningkatan dan penurunan tingkat kharaj berdasarkan situasi dan kondisi namun demikian baginya, keberagaman tersebut hanya sah apabila aturan atau hukum tersebut diputuskan melalui sesuatu ijtihad.
4. Pungsi uang
pada prinsipnya, Abu ubaid mengakui adanya dua fungsi uang, yakni sebagai standar nilai pertukaran dan media pertukaran
.
3.PENUTUP
Kesimpulan
Jika dilihat dari sisi masa hidupnya yang relatif dekat dengan masa hidup Rasulullah saw. Wawasan pengetahuannya serta isi, format dan metodologi kitab al-amwal, Abu Ubaid pantas disebut sebagai pemimpin dari “pemikiran ekonomi mazhab klasik”
diantara para penulis tentang keuangan publik.
Karya Abu Ubaid yang terbesar dan terkenal adalah kitab al-amwal dalam bidang fikih. KitabAl-Amwal dari Abu Ubaid merupakan suatu karya yang lengkap tentang keuangan negara dalam Islam.
DAFTAR FUSTAKA
Azwar Karim, Adiwarman. 2010. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
Chamid, Nur. 2010. Jejak Langkah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
P3EI. 2009. Ekonomi Islam. Jakarta: Rajawali Pers.
Adiwarman Azwar karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam,(Jakarta: PT Raja Gerafindo Persada,2012)