MAKALAH
KEDUDUKAN BK DALAM PENDIDIKAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas pada mata kuliah Bimbingan Peserta Didik Dosen Pengampu : Uvia Nursehah M. PD
Disusun oleh kelompok 6 : 1. Diki Erlangga (220948) 2. Ela Sabila (220354) 3. Gita Nurani (220811)
4. Salsabila Firdausyia (220952) 5. Siti Sopiaturrida(221462)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PRIMAGRAHA
TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjunan kita, Nabi Muhammad SAW. Kami panjatkan Puja dan Puji syukur kehadirat-Nya, yang atas berkat rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kedudukan BK Dalam Pendidikan" memenuhi tugas mata kuliah “Bimbingan Peserta Didik”.Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan makalah ini, terutama kepada Ibu Uvia Nursesah M. Pd yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan kami. Dan kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik.
Serang, 17 November 2023 Penyusun
Kelompok 4
DAFTAR ISI
ΚΑΤΑ PENGANTAR...
DAFTAR ISI...
BAB I...
PENDAHULUAN...
A. Latar Belakang...
B. Rumusan Masalah...
C. Tujuan...
BAB II ...
PEMBAHASAN...
A. Latar belakang Bimbingan dan Konseling di sekolah...
B. Kedudukan Bimbingan dan Konseling dalam system operasional pendidikan di sekolah C. Kedudukan Bimbingan dan Konseling secara formal dan dalam setting pendidikan
formal...
BAB III ...
A. KESIMPILAN...
B. SARAN...
DAFTAR PUSTAKA...
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Setiap insan yang lahir ke dunia memerlukan pengembangan untuk menjadikan manusia seutuhnya sebagaimana dikehendaki. Pengembangan tersebut pada dasarnya adalah upaya memuliakan kemanusiaan yang telah terlahir itu.
Upaya pengembangan manusia tidak lain adalah untuk mengembangkan segenap potensi yang ada pada diri manusia secara individu dalam segenap dimensi kemanusiaanya, agar ia menjadi manusia yang seimbang antara kehidupan individual dan sosialnya, kehidupan jasmaniah dan rohaniyah serta kehidupan dunia dan akhirat.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dirancang rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian Bimbingan dan Konseling?
2. Apa hubungan Bimbingan dan Konseling?
3. Bagaimana kedudukan Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan?
4. Bagaimana hubungan Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Menjelaskan pengertian Bimbingan dan Konseling.
2. Menguraikan hubungan Bimbingan dan Konseling.
3. Menjelaskan keududukan Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan.
4. Menjelaskan hubungan Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan.
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Bimbingan dan Konseling
Pengertian bimbingan menurut Frank Parson (1951: 23) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan bimbingan yaitu bantuan yang diberikan kepada individu untuk dapat memilih, mempersiapkan diri, dan memangku jabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya.
Dunsmoor and Miller (1969: 71) menjelaskan bahwa bimbingan yaitu suatu bentuk bantuan yang sistematik melalui mana siswa dibantu untuk memperoleh penyesuaian yang baik terhadap sekolah dan terhadap kehidupan.
Prayitno (1978: 21) membagi kepada beberapa kriteria, antara lain:
1. Bimbingan adalah usaha pemberian bantuan
2. Bimbingan diberikan kepada orang-orang dari berbagai usia 3. Bimbingan diberikan oleh tenaga ahli
4. Bimbingan bertujuan untuk perbaikan kehidupan orang yang dibimbing, yaitu untuk:
a. Mengatur kehidupan sendiri.
b. Mengembangkan atau memperluas pandangan c. Menetapkan pilihan
d. Mengambil keputusan e. Memikul beban kehidupan.
f. Menyesuaikan diri
g. Mengembangkan kemampuan
5. Bimbingan diselenggarakan berdasarkan prinsip demokrasi 6. Bimbingan merupakan bagian pendidikan secara keseluruhan
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan bimbingan merupakan proses layanan yang diberikan kepada individu guna membantu mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam.
membuat pilihan, rencana, dan interpretasi yang diperlukan untuk penyesuaian diri yang baik.
Dengan kata lain, bimbingan merupakan segala kegiatan yang bertujuan meningkatkan realisasi pribadi setiap individu.
Berikut ini akan dijelaskan pengertian konseling. Prayitno (1982) mengemukakan bahwa konseling mempunyai pengertian pertemuan empat mata antara klien dan penyuluh yang berisi usaha laras, unik dan hubungan yang di lakukan dalam suasana keahlian dan didasarkan norma-norma yang berlaku.
Kemudian Shertzer dan Stone (1974: 54) mengemukakan bahwa konseling adalah proses di mana konselor membantu klien membuat interpretasi tentang fakta yang berhubungan dengan pilihan, rencana atau penyesuaian yang perlu dibuatnya,
Berdasarkan pengertian dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa konseling merupakan hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang, dimana konselor melalui kemampuan khususnya menyediakan situasi belajar, dan bibantu untuk memahami diri sendiri, keadaan sekarang, kemungkinan masa depan yang dapat ia ciptakan melalui potensi yang dimilikinya demi kesejahteraan pribadi, masyarakat, serta dapat belajar memecahkan masalah dan menemukan kebutuhan mendatang.
B. Hubungan Bimbingan dan Konseling
Dalam mencapai semua pengembangan potensi yang ada pada manusia tidak terlepas dari upaya layangan bimbingan dan konseling, karena bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada klien, dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan, dan merencanakan masa depan, dalam arti kata mengembangkan potensi yang dimilikinya.
Ponpon Harahap (1981) mengatakan bahwa konseling itu merupakan alat yang paling penting dalam keseluruhan program bimbingan. Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa hubungan antara bimbingan dengan konseling itu sangat erat sekali. Dari satu segi dapat kita lihat bahwa kedua istilah tersebut mempunyai arti yang sama yaitu proses pemberian bantuan terhadap seseorang atau kelompok orang, dan dari segi lain konseling merupakan alat dalam pemberian bimbingan, di samping alat-alat yang lain. Namun demikian konseling merupakan alat yang utama dan paling ampuh dalam keseluruhan program bimbingan atau dengan kata lain konseling merupakan titik sentral dari keseluruhan kegiatan bimbingan.
C. Kedudukan Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan
Secara formal kedudukan bimbingan dan konseling ada dalam Sistem Pendidikan di Indonesia, antara lain:
A) UU No. 2 tahun 1989 bab I pasal | ayat | yang menyatakan bahwa "Pendidikan adalah usaha sadar menyiapkan peserta didik melalui bimbingan dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang"
B) PP No: 28 untuk SD dan PP No. 29 untuk SMP dan SMA tahun 1990 Bab X pasal 25 ayat 1 yang menyatakan "Bimbingan adalah bantuan peserta didik untuk memahami diri, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan" dan "Bimbingan dilaksanakan oleh guru pembimbing"
C)UU No. 20 tahun 2003 bab I pasal 1 ayat 6
"Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, dan konselor, widyaiswara, pamong belajar, fasilitator dan sebutan lain sesuai dengan kekhususannya serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan"
Tiga bidang utama pendidikan dijelaskan sebagai berikut:
1. Bidang Administrasi dan Kepemimpinan
Bidang ini menyangkut kegiatan pengelolaan program secara efisien. Pada bidang ini terletak tanggung jawab kepemimpinanan (kepala sekolah dan staf administrasi lainnya) yang terkait dengan kegiatan perencanaan organisasi, deskripsi jabatan atau pembagian tugas, pembiayaan, penyediaan fasilitas atau sarana prasarana (material), supervisi, dan evaluasi program.
2. Bidang intruksional dan kurikuler
Bidang ini terkait dengan kegiatan pengajaran yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan, keterampilan, dan pengembangan sikap. Pihak yang bertanggung jawab secara langsung terhadap bidang ini adalah para guru.
3. Bidang Pembinaan Siswa (Bimbingan dan Konseling)
Bidang ini terkait dengan program pemberiaan layanan bantuan kepada peserta didik (siswa) dalam upaya mencapai perkembangannya yang optimal, melalui interaksi yang schat dengan lingkungannya. Personel yang paling bertanggung jawah terhadap pelaksanaan bidang ini adalah guru pembimbing atau konselor.
jelaslah bahwa bimbingan dan konseling tidak sekedar tempelan saja. Layanan bimbingan dan konseling mempunyai posisi dan peran yang cukup penting dan strategis.
Bimbingan dan konseling berperan untuk memberikan layanan kepada siswa agar dapat berkembang secara optimal melalui proses pembelajaran secara efektif.
Dari penjelasan di atas dan keseluruhan kegiatan pendidikan khususnya pada tatanan persekolahan, layanan bimbingan dan konseling mempunyai posisi dan peran yang cukup penting dan strategis. Bimbingan dan konseling berperan untuk memberikan layanan kepada siswa agar dapat berkembang secara optimal melalui proses pembelajaran secara efektif. Untuk
membantu siswa dalam proses pembelajaran, pendekatan yang digunakan adalah pendekatan pribadi agar dapat membantu keseluruhan proses belajarnya. Dalam kaitan ini para pembimbing diharapkan untuk:
a) Mengenal dan memahami setiap siswa baik secara individual maupu kelompok.
b) Memberikan informasi-informasi yang diperlukan dalam proses belajar,
c) Memberi kesempatan yang memadai agar setiap siswa dapat belajar sesuai dengan karakter istik pribadinya,
d) Membantu setiap siswa dalam menghadapi masalah-masalah pribadi yang dihadapinya,
e) Menilai keberhasilan setiap langkah kegiatan yang telah dilakukan.
Berkenaan dengan hubungan antara bimbingan dan pendidikan tersebut di atas, Rochma Natawidjaja (1990: 16) Memberikan penjelasan sebagai berikut:
"bimbingan dan konseling memiliki fungsi dan posisi kunci dalam pendidikan di sekolah, yaitu sebagai pendamping fungsi utama sekolah dalam bidang pengajaran dan perkembangan intelektual siswa dalam bidang menangani ihwal sisi sosial pribadi siswa"
Lebih lanjut ia menegaskan bahwa bimbingan dan konseling memiliki fungsi memberikan bantuan kepada siswa dalam rangka memperlancar pencapaian tujuan pendidikan, yaitu membantu meratakan jalan menuju ALLAH Swt.; berguna bagi manusia, dan bermanfaat bagi kesejahteraan dan pembangunan bangsa, negara, dan umat manusia.
D. Hubungan Bimbingan dan Konseling dalam Pendidikan.
1. Bimbingan dan Pendidikan
Bimbingan dengan pendidkan tidak ada perbedaan yang prinsip. Namun bimbingan tidak identik dengan pendidikan. Kegiatan bimbingan tidak dapat di pisahkan dari kegiatan pendidikan. secara keseluruhan. Sehingga pelaksanaan bimbingan yang baik akan menjadi salah satu factor keberhasilan dari kegiatan pendidikan. Untuk mencapai tujuan yang maksimal dari segala pendidikan, dituntut adanya pelayanan bimbingan di sekolah.
2. Hubungan antara Bimbingan dan Pendidikan
Ada lima pola hubungan fungsional antara bimbingan dengan pendidikan, bimbingan identik dengan pendidikan, bimbingan sebagai pelengkap pendidikan, pola kurikuler bimbingan dan konseling, pola layanan, urusan, kesiswaan, dan bimbingan sebagai subsistem. pendidikan pendidikan (Tohari Musnamar).
Sedang Moh. Surya mengatakan:" Dalam bidang pendidikan bimbingan mendapat tempat dan peranan yang amat penting dalam proses pendidikan secara keseluruhan.
Bimbingan dipandang sebagai salah satu komponen yang tak terpisahkan dari komponen lainya" (Moh Surya dalam Zainal Aqif, 2012: 31)
3. Hubungan bimbingan dan konseling dalam Pendidikan
Dalam proses pembelajaran siswa setiap guru mempunyai keinginan agar semua siswanya dapat memperoleh hasil belajar yang baik dan memuaskan, harapan tersebut.
seringkali kandas dan tidak terwujut, karena banyak siswa tidak seperti yang diharapkan. maka sering mengalami berbagai macam kesulitan dalam belajr.
untuk mengatasi masalah kesulitan belajar maka bimbingan dan konseling dapat memberikan layanan dalam bimbingan belajar, bimbingan sosial, dan bimbingan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi.
a) Bimbingan Belajar
Bimbingan ini di maksudkan untuk mengatasi masalah-masalah yang berhubungan dengan kegiatan belajar baik di sekolah maupun diluar sekolah, bimbingan ini antara lain meliputi:
1. cara belajar, baik secara kelompok maupun individual 2. cara bagaimana merencanakan waktu dan kegiatan belajar 3. efesiensi dalam menggunakan buku-buku pelajaran
4. cara mengatasi kesulitan-kesuitan yang berkaitan dengan mata pelajaran tertentu 5. cara, proses dan prosedur tentang mengikuti pelajaran
b) Bimbingan Sosial
dalam proses belajar dikelas siswa juga harus mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan kelompok. bimbingan sosial ini dimaksudkan untuk membantu siswa dalam memecahakan dan mengatasi kesulitan-kesulitan yang berkaitan dengan masalah sosial, sehingga terciptalah suasana belajar mengajar yang kondusif.
c) Bimbingan dalam Mengatasi Masalah-Masalah Pribadi
Bimbingan dimaksudkan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalah-masalah pribadinya, yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya, siswa yang mempunyai masalah dan belum dapat diatasi atau dipecahkan, akan cenderung mengganggu konsentrasinya dalam belajar, akibat prestasi belaar yang di capai rendah.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Bimbingan konseling adalah upaya membantu individu melalui proses interaksi yang bersifat pribadi antara konselor dan konseli agar konseli mampu memahami diri dan lingkungannya, mampu membuat keputusan dan menentukan tujuan berdasarkan nilai yang diyakininya sehingga konseling merasa bahagia dan efektif perilakunya.
Hubungan antara bimbingan dengan konseling itu sangat erat sekali. Dari satu segi dapat kita lihat bahwa kedua istilah tersebut mempunyai arti yang sama yaitu proses pemberian bantuan terhadap seseorang atau kelompok orang, dan dari segi lain konseling merupakan alat dalam pemberian bimbingan, di samping alat-alat yang lain.
Secara formal kedudukan bimbingan dan konseling ada dalam Sistem Pendidikan di Indonesia, antara lain:
a. UU No. 2 tahun 1989 bab I pasal I ayat I
b. PP No. 28 untuk SD dan PP No. 29 untuk SMP dan SMA tahun 1990 Bab X pasal 25 ayat 1
c. UU No. 20 tahun 2003 bab I pasal I ayat 6
Dalam bidang pendidikan bimbingan mendapat tempat dan peranan yang amat penting dalam proses pendidikan secara keseluruhan. Bimbingan dipandang sebagai salah satu komponen yang tak terpisahkan dari komponen lainya
B. Saran
Dengan kerendahan hati, penulis merasa makalah ini sangat sederhana dan jauh dari kesempuraan. Saran kritik yang konstuktif sangat diperlukan demi kesempurnaan makalah sehingga akan lebih bernanfaat kontibusinya bagi hazanah keilmuan. Wallahu a'lam.
DAFTAR PUSTAKA
Tohirin,. 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah. Jakarta PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Furqon,. 2005. Konsep Aplikasi Bimbingan Konseling di Sekolah Dasar. Bandung: Pustaka Bany Quraisy
Mamat. Supriatna.. 2001. Bimbingan dan Konseling Berbasis Kompetensi. Jakarta: PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Hidayat,. 2010. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Surabaya CV. Putra Media Nusantara