• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH EVOLUSI

N/A
N/A
Rifdah Aqilah Nafisah

Academic year: 2024

Membagikan " MAKALAH EVOLUSI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH EVOLUSI

Disusun oleh :

 Cherril Ananda Utami

 David Pratama

 Felisa Sifa Sakinah

 Rifdah Aqilah Nafisah

 Rizki Candra Saputra

SMA NEGERI 2 PANGKALPINANG JL KALAMAYA BACANG BUKITINTAN

PANGKALPINANG

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “EVOLUSI”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehingga kami dapat

menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat kelebihan dan kekurangannya sehingga kami mengharap kritik dan saran yang dapat memperbaiki untuk penulisan makalah selanjutnya.

Terima kasih.

Pangkalpinang, 15 Februari 2024

(3)

DAFTAR ISI

BAB I...4

PENDAHULUAN...4

1.1. Latar Belakang...4

1.2. Identifikasi Masalah...4

1.3. Rumusan Masalah...4

BAB II...5

PEMBAHASAN...5

2.1. Pengertian Evolusi...5

2.2. Pencetus-Pencetus Teori Evolusi...5

2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Evolusi...6

2.4. Petunjuk Adanya Evolusi...7

2.5. Asal-Usul Makhluk Hidup...9

2.6. Penentangan Terhadap Evolusi...9

BAB III...12

PENUTUP...12

3.1. Kesimpulan...12

3.2. Saran...12

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lingkungan hidup yang ada di bumi mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

Seiring dengan perubahan lingkungan tersebut, terjadi pula perubahan pada makhluk hidup. Perubahan-perubahan yang terjadi pada makhluk hidup dipelajari dari zaman ke zaman dalam suatu teori yang disebut teori evolusi.

Teori evolusi masih dipertentangkan hingga saat ini. Banyak teori yang telah dikemukakan para ahli, namun belum ada satu teoripun yang mampu menjawab tentang semua fakta dan fenomena sejarah perkembangan makhluk hidup.

Evolusi dalam biologi berarti proses komplek pewarisan sifat organisme yang berubah dari generasi ke generasi dalam kurun waktu jutaan tahun. Evolusi berusaha memahami faktor-faktor yang mendorong terbentuknya berbagai makhluk hidup dimuka bumi ini.

Sejak abad ke-16 SM, banyak ahli yang telah berusaha mengemukakan pendapatnya tentang asal-usul berbagai makhluk hidup yang ada di dunia dan banyak pendapat mereka menjadi fondasi teori evolusi.

1.2. Identifikasi Masalah

Masalah yang kami identifikasi dalam makalah ini yaitu semua tentang evolusi, antara lain, pengertian evolusi, teori-teori mengenai evolusi, dan teori yang menentang evolusi.

1.3. Rumusan Masalah

 Asal-usul makhluk hidup?

 Apa pengertian evolusi?

 Siapa saja yang mencetus tentang teori evolusi?

 Faktor apa saja yang mempengaruhi evolusi?

 Apa saja petunjuk bahwa adanya evolusi?

 Teori-teori yang menentang evolusi?

1.4. Manfaat penelitian

Manfaat yang dapat kita ambil dari makalah ini yaitu, kita dapat mengetahui dari mana kita berasal lewat materi yang akan dibahas yaitu evolusi.

(5)

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Pengertian Evolusi

Evolusi berarti proses kompleks pewarisan sifat organisme yang berubah dari generasi ke generasi dalam kurun waktu jutaan tahun. Evolusi secara umum tidak dapat terlepas dari kehidupan masa lampau. Hal yang saat ini merupakan hasil dari proses masa lampau. Evolusi juga berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat- sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yangbereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.

2.2. Pencetus-Pencetus Teori Evolusi

 Charles Darwin

Charles Robert Darwin (1809-1882) adalah seorang peminat ilmu alam dari inggris. Pada tahun 1831, ia mengikuti pelayaran HMS Beagle untuk memetakan jalur pelayaran. Selama pelayaran, Darwin banyak mendapat fosil, batuan dan berbagai makhluk hidup. Ketika sampai di kepulauan Galapagos, Darwin menjumpai berbagai macam makhluk yang menarik perhatiannya, terutama burung-burung Finch. Burung Finch banyak juga ditemukan di Inggris, namun burung Finch yang terdapat di Galapagos memiliki bentuk paru yang beragam. Darwin menyadari bahwa struktur yang bervariasi ini karena terbentuk karena adaptasi lingkungan tertentu. Darwin meyakini bahwa struktur paru burung Finch bersesuaian dengan keanekaragaman makanan yang tersedia. Selain burung Finch, Darwin juga mengamati kura-kura raksasa. kedua kura-kura ini memiliki sedikit perbedaan morfologi yang disebabkan oleh perbedaan habitat. dari pengamatannya, Darwin memperoleh ide tentang evolusi yang didasarkan atas pokok-pokok pikirannya, yaitu :

a) Makhluk hidup bervariasi dan beberapa variasi sifatnya dapat diturunkan. Tidak ada dua individu yang sama persis dalam suatu spesies (kecuali kembar identik)

(6)

b) Setiap populasi cenderung bertambah banyak, karena setiap makhluk hidup mampu berkembangbiak. Untuk berkembangbiak perlu adanya makanan yang cukup. Dan jumlah individu yang dilahirkan lebih banyak dari pada yang dapat bertahan hidup.

c) Kenyataan menunjukkan bahwa pertambahan populasi tidak berjalan terus-menerus.

d) Individu-individu berkompetisi untuk memperoleh sumber daya agar mampu bertahan hidup.

e) Sifat-sifat yang diwariskan milik beberapa individu membuat mereka dapat bertahan hidup dan bereproduksi pada keadaan lingkungan tertentu.

f) Akibat dari seleksi lingkungan tersebut, hanya individu yang adaptif terhadapa lingkungan yang dapat hidup dan menurunkan sifat adaptif tersebut. Seleksi alam akhirnya akan mengubah sifat dalam populasi, bahkan menghasilkan spesies baru.

 Teori evolusi Aristoteles (384-322 SM).

Aristoteles adalah seorang filosof yang berasal dari Yunani, yang mencetuskan teori evolusi. Ia mengatakan bahwa evolusi yang terjadi berdasarkan metafisika alam, maksudnya metafisika alam dapat mengubah organisme dan habitatnya dari bentuk sederhana ke bentuk yang lebih kompleks.

 Teori evolusi Anaximander (500 SM0.)

Anaximander juga merupakan seorang filosof yang berasal dari Yunani. Ia berpendapat bahwa manusia berawal dari makhluk akuatik mirip ikan dan mengalami proses evolusi.

 Teori evolusi Empedoclas (495-435 SM).

Empedoclas adalah seorang filosof Yunani. Ia mengemukakan teori bahwa kehidupan berasal dari lumpur hitam yang mendapat sinar dari matahari dan berubah menjadi makhluk hidup. Evolusi terjadi dengan dimulainya makhluk hidup yang sederhana kemudian berkembang menjadi sempurna dan akhirnya menjadi beraneka ragam seperti sekarang ini.

 Teori evolusi Erasmus Darwin (1731-1802).

Erasmus Darwin adalah kakek dari Charles Robert Darwin, seorang tokoh evolusi berkebangsaan Inggris. Teorinya adalah bahwa evolusi terjadi karena bagian fungsional terhadap stimulasi adalah diwariskan. Ia menyusun buku yang berjudul Zoonamia yang menentang teori evolusi dari Lamarck.

2.3. Faktor Yang Mempengaruhi Evolusi

Evolusi pada umumnya dapat disebabkan oleh dua faktor penyebab, yaitu antara lain :

 Faktor Dalam / Faktor Gen / Faktor Genetika

(7)

Pada setiap makhluk hidup pasti memiliki substansi gen pada kromosom.

Perubahan pada gen atau genetika pada makhluk tersebut akan berakibat pada terjadinya perubahan sifat atau organisme tersebut.

o Mutasi gen

Mutasi adalah perubahan pada struktur kimia gen yang bersifat turun- temurun yang terjadi bisa secara spontan atau tidak spontan oleh zat kimia, radiasi sinar radioaktif, terinfeksi virus, dan lain sebagainya.

o Rekombinasi gen

Pengertian dan arti definisi rekombinasi gen adalah penggabungan beberapa gen induk jantan dan betina ketika pembuahan ovum oleh sperma yang menyebabkan adanya susunan pasangan gen yang berbeda dari induknya. Akibatnya adalah lahirnya varian spesies baru.

 Faktor Lingkungan Luar

Makhluk hidup dalam kesehariannya pasti berada di lingkungan habitat tempat tinggalnya sesuai dengan kondusi fisik maupun kondisi karakteristiknya.

Organisme makhluk hidup dituntut untuk dapat menyesuaikan atau adaptasi dengan kondisi lingkungan sekitarnya. Mahluk hidup yang melakukan perubahan fisik dan karakter secara terus-menerus untuk dapat selalu beradaptasi dengan lingkungannya menyebabkan munculnya varian spesies baru yang bermacam-macam dan beraneka ragam.

2.4. Petunjuk Adanya Evolusi

Ada beberapa macam petunjuk adanya evolusi antara lain :

 Variasi Makhluk Hidup

Adanya variasi makhluk hidup terbukti tidak ada dua individu di dunia yang mempunyai sifat/ciri yang sama, hal ini menunjukkan adanya variasi. Bila varian tersebut hidup pada lingkungan yang berbeda maka akan menghasilkan keturunan yang berbeda.

 Fosil

Fosil dapat diartikan sisa-sisa binatang dan tumbuhan yang telah membatu.

Leonardo da Vinci (Itali, 1452 – 1519), Ia berpendapat bahwa fosil merupakan bukti adanya makhluk hidup di masa lampau.

 Homologi organ tubuh dan analogi organ tubuh

Organ-organ yang mempunyai bentuk asal sama namun mempunyai fungsi yang berbeda disebut homologi.

Contoh organ homolog.

o Kaki depan kuda homolog dengan sayap burung o Tangan manusia homolog dengan kaki depan kuda o Kaki depan anjing homolog dengan sayap burung

(8)

o Kaki depan kucing homolog dengan sirip dada ikan

Organ tubuh yang menunjukkan kesamaan fungsi tetapi struktur asalnya berbeda disebut analogi.

Contoh analogi:

o Sayap kelelawar analog dengan sayap kupu, kedua sayap berfungsi sama untuk terbang

o Sayap kupu-kupu analog dengan sayap burung, kedua sayap berfungsi sama untuk terbang tetapi struktur asalnya berbeda.

 Embriologi Perbandingan

Antara hewan vertebrata pices, reptil, amfibi, aves, dan mamalia mempunyai kemiripan pada embrio, yaitu : mempunyai fase perkembangan embrio yg sama.

Terdiri Zigot, morulla, blastula, gastrula, janin.

 Perbandingan Fisiologi/biokimia

Secara fisiologi dari berbagai organisme dijumpai kemiripan fisiologi yang dapat ditinjau secara kimiawi.

Contoh:

o Atas dasar struktur tubuh yang mirip dan memiliki kesamaan seperti:

kristaloksi hemoglobin dari burung memiliki kemiripan.

o Test presipitin untuk serum darah manusia mempunyai reaksi yang mirip jika dibanding dengan serum darah gorilla dan simpanse.

Untuk menentukan jauh dekatnya hubungan kekerabatan antar makhluk hidup dapat diuji dengan analisa biokimia. Misalnya:

o Uji presipitin yaitu mengetahui adanya reaksi antara antigen-antibodi pada darah, ternyata dari pengujian serum darah manusia mempunyai kemiripan dengan pengujian pada serum darah gorilla dan simpanse.

o Hormon insulin pada sapi mempunyai banyak persamaan dengan insulin manusia.

o Adanya kemiripan hormon tiroksin sapi dengan tiroksin manusia.

o Pada sebagian manusia dalam darahnya ditemukan protein yang sama seperti protein yang ditemukan dalam darah kera Maccacus rhesus.

 Petunjuk alat tubuh yang tersisa

Pada beberapa hewan maupun pada manusia dapat kita temukan beberapa organ vestigial. Organ vestigial merupakan organ-organ yang tersisa akibat adanya penyusutan (mereduksi) sehingga sudah tidak berfungsi sebagaimana organ yang belum mengalami reduksi.

Contoh:

(9)

o Pada manusia ditemukan umbai cacing, otot penggerak telinga, rambut pada dada dan tulang ekor, bentuk gigi taring yang runcing dan adanya selaput pada sudut mata sebelah dalam.

o Pada burung kiwi dan pinguin anggota gerak depan (sayap) mengalami penyusutan sehingga tidak dapat berfungsi untuk terbang.

o Pada hewan yang hidup di laut yang dalam matanya mengalami reduksi sehingga tidak dapat melihat, sedangkan mata pada ikan yang hidup di tempat yang terang berkembang dengan baik.

o Pada paus dewasa kulitnya tidak mempunyai rambut, sedangkan pada masa embrionya mempunyai rambut.

2.5. Asal-Usul Makhluk Hidup

Seorang ahli yang meneliti asal-usul makhluk hidup adalah Francesco Redi (1628-1689). Dia membuktikan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.

Dalam penelitiannya, Redi menggunakan beberapa contoh daging. Daging tersebut diberi tiga perlakuan yang berbeda. Pada perlakuan I, daging ditempatkan di dalam botol yang terbuka. Pada perlakuan II, daging ditempatkan di dalam botol yang ditutup kain kasa. Pada perlakuan III, daging diletakkan di dalam botol yang ditutup rapat dengan tutup botol.

Setelah beberapa hari, ternyata daging dalam botol I dan II membusuk dan menimbulkan bau busuk. Bau tersebut menarik lalat untuk hinggap. Lalat hinggap pada daging di botol I, dan di permukaan kain kasa di botol II, tetapi tidak hinggap pada botol III. Beberapa hari kemudian terlihat belatung pada daging di botol I dan pada kain kasa di botol II. Redi mengamati bahawa belatung berubah menjadi lalat.

Dari percobaan tersebut Redi menyimpulkan belatung bukan berasal dari daging busuk, melainkan telur lalat yang menetas. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup. Kesimpulan tersebut akhirnya dianut oleh ahli-ahli berikutnya.

2.6. Penentangan Terhadap Evolusi

 Evolusi hanyalah teori dan bukannya fakta

Para pengkritik evolusi seringkali menekankan bahwa evolusi "hanyalah sebuah teori", dengan tujuan menyiratkan bahwa evolusi itu sendiri belum terbukti, ataupun evolusi itu adalah opini dan bukan fakta ataupun bukti. Hal ini mencerminkan kesalahpahaman pada pengertian teori dalam konteks ilmiah:

manakala pada percakapan sehari-hari teori adalah konjektur dan spekulasi, pada ilmu pengetahuan, teori adalah penjelasan ataupun model yang dapat membuat prediksi yang dapat diuji. Ketika evolusi dirujuk sebagai teori, ia merujuk pada penjelasan terhadap keanekaragaman spesies dan leluhur-leluhurnya. Contoh

(10)

evolusi sebagai teori adalah sintesis modern seleksi alam Darwin dan pewarisan Mendel. Sebagaimana dengan teori ilmiah, sintesis modern terus-menerus diperdebatkan, diuji, dan diperbaiki oleh para ilmuwan. Terdapat konsensus yang sangat besar di kalangan ilmuwan bahwa sintesis evolusi modern merupakan satu-satunya model kuat yang dapat menjelaskan fakta-fakta mengenai evolusi. Pada kritikus juga menyatakan bahwa evolusi bukanlah fakta.

Dalam ilmu pengetahuan, sebuah fakta adalah pemantauan empiris yang telah diverifikasi; dalam konteks percakapan sehari-hari, fakta dapat merujuk pada apapun yang memiliki bukti yang sangat banyak. Sebagai contoh, dalam penggunaan sehari-hari, teori seperti "Bumi mengelilingi Matahari" dan "benda jatuh oleh karena gravitasi" dapat dirujuk sebagai "fakta", walaupun mereka sebenarnya hanyalah murni teoretis. Dari sudut pandang ilmiah, evolusi dapat disebut sebagai "fakta" sama seperti gravitasi adalah fakta sesuai dengan definisi ilmiah evolusi bahwa evolusi adalah proses perubahan genetika yang terpantau terjadi di suatu populasi dari waktu ke waktu. Menurut definisi sehari-hari pun, teori evolusi dapat juga disebut sebagai fakta, jika kita merujuk pada status teori evolusi sebagai teori yang sudah berkembang dengan baik. Sehingga, evolusi secara luas dianggap sebagai baik teori dan fakta oleh para ilmuwan. Kerancuan yang sama juga terjadi pada keberatan bahwa evolusi "belum terbukti";

pembuktian secara cermat hanyalah dimungkinkan dalam bidang matematika dan logika, dan tidak dimungkinkan dalam ilmu pengetahuan (di mana istilah yang tepat adalah "memvalidasi"). Dalam hal ini, adalah benar bahwa evolusi hanyalah disebut sebagai "teori" dan bukanlah "teorema". Kerancuan dapat terjadi apabila pengertian sehari-hari terhadap kata pembuktian (proof) disamaartikan dengan "bukti" (evidence). Perbedaan ini merupakan salah satu bagian penting dalamfilosofi sains, karena ia berhubungan dengan ketiadaan kepastian absolut pada semua klaim empiris, dan bukan hanya pada evolusi.

 Evolusi diperdebatkan ataupun kontroversial

Salah satu keberatan utama terhadap evolusi adalah argumen bahwa evolusi itu kontroversial dan diperdebatkan. Tidak seperti argumen-argumen kreasionis lainnya yang berusaha untuk menghapuskan pengajaran evolusi, argumen ini berusaha membuat klaim bahwa evolusi memiliki posisi yang lemah oleh karena terdapat kontroversi, sehingga pandangan alternatif lainnya haruslah dipaparkan juga kepada para murid, dan para murid haruslah diizinkan untuk mengevaluasi dan memilih pilihan sesuai dengan kepercayaan mereka. Seruan terhadap "keadilan" dan "demokrasi", serta pendekatan yang "seimbang" di mana pandangan yang saling bertolak belakang ini diberikan "waktu yang sama"

didukung oleh mantan Presiden Amerika Serikat George W. Bush.

(11)

Keberatan ini merupakan salah satu dasar dari kampanye "Ajarkan Kontroversi" (Teach the Controversy) yang diusahakan oleh Discovery Institute untuk mempromosikan pengajaranperancangan cerdas di sekolah umum. Usaha ini pada akhirnya merupakan salah satu bagian dari "wedge strategy" institut tersebut untuk secara perlahan meremehkan evolusi dan pada akhirnya

"membalikkan pandangan materialisme yang mencekik dan menggantinya dengan sains yang sejalan dengan keyakinan Kristen dan teistik". Para ilmuwan dan pengadilan Amerika Serikat telah menolak keberatan ini atas dasar bahwa ilmu pengetahuan tidak didasarkan pada popularitas (Argumentum ad populum), namun berdasarkan bukti. Konsensus ilmiah para biologiwanlah yang menentukan hal-hal apa saja yang dapat diterima secara ilmiah, dan bukanlah permasalahan opini. Walaupun evolusi adalah benar kontroversial di masyarakat, namun ia sepenuhnya tidak kontroversial di kalangan ilmuwan dan orang yang ahli di bidang tersebut. Sebagai respon, para kreasionis kemudian memperselisihkan tingkat dukungan evolusi di kalangan ilmuwan. Discovery Institute telah mengumpulkan sekitar 600 ilmuwan sejak tahun 2001 untuk menandatangani petisi "A Scientific Dissent From Darwinism"

(Ketidaksepakatan ilmiah dari Darwinisme) untuk menunjukkan bahwa terdapat sejumlah ilmuwan yang meragukan apa yang mereka rujuk sebagai "evolusi Darwin". Pernyataan petisi ini tidak secara jelas menyatakan ketidakpercayaan pada evolusi, melainkan skeptisisme kemampuan "mutasi acak dan seleksi alam untuk bertanggung jawab terhadap kompleksitas kehidupan." Beberapa petisi tandingan telah dilancarkan sebagai balasannya, di antaranya petisi yang dibuat oleh gerakan "A Scientific Support for Darwinism" (Dukungan ilmiah untuk Darwinisme) yang berhasil mengumpulkan 7.000 petisi dalam empat hari.

Selama satu abad, para kreasionis terus beragumen bahwa evolusi merupakan

"teori dalam krisis" yang dalam waktu dekat akan runtuh. Hal ini didasarkan pada beragam keberatan terhadap evolusi, termasuk pula ketidaksahihan bukti evolusi ataupun evolusi melanggar hukum alam. Keberatan-keberatan seperti ini telah lama ditolak oleh banyak ilmuwan, termasuk pula klaim bahwa teori perancangan cerdas dan penjelasan-penjelasan ciptaanisme lainnya memenuhi standar dasar ilmiah yang diperlukan untuk menjadi teori ilmiah "alternatif"

terhadap evolusi. Selain itu, bahkan jika terdapat bukti-bukti yang membantah evolusi, adalah salah untuk menganggap bahwa ia merupakan bukti yang

mendukung perancangan cerdas.

(12)
(13)

BAB III PENUTUP

3.1.

Kesimpulan

Evolusi juga berarti perubahan pada sifat-sifat terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya. Perubahan-perubahan ini

disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi, reproduksi, dan seleksi. Sifat-sifat yang menjadi dasar evolusi ini dibawa oleh gen yang diwariskan kepada keturunan suatu makhluk hidup dan menjadi bervariasi dalam suatu populasi. Ketika organisme bereproduksi, keturunannya akan mempunyai sifat-sifat yang baru. Sifat baru dapat diperoleh dari perubahan gen akibat mutasi ataupun transfer gen antar populasi dan antar spesies. Pada spesies yang bereproduksi secara seksual, kombinasi gen yang baru juga dihasilkan oleh rekombinasi genetika, yang dapat meningkatkan variasi antara organisme. Evolusi terjadi ketika perbedaan-perbedaan terwariskan ini menjadi lebih umum atau langka dalam suatu populasi.

3.2.

Saran

Melalui makalah ini penulis berharap agar pembaca dapat mengembangkan maksud dari evolusi dan ikut berperan dalam menggali evolusi dimuka bumi karena seperti yang kita tahu bahwa evolusi adalah suatu hal yang belum jelas dan dapat dibuktikan secara langsung, namun janganlah dijadikan sebuah momen untuk berperang dalam memikirkan karena akan menimbulkan perpecahan.

Referensi

Dokumen terkait

proses evolusi dapat dilihat dari perubahan yang terjadi kepada makhluk hidup.. tersebut. Perubahan yang terjadi tidak mesti mengarah kepada arah yang

Penelitian ini disebut penelitian kualitatif karena, selaras dengan definisi Creswell, penelitian ini mencoba mendalami sudut pandang narasumber terkait dengan topik dari

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa Mikroevolusi merupakan evolusi pada tingkat populasi, perubahan frekuensi alel atau genotip di dalam suatu populasi dari generasi ke

Menemukan fakta betapa banyak variasi cara dan sudut pandang berpikir siswa sesuai dengan pengalaman dan kemampuan yang dimiliki: Siswa yang diang- gap kurang

Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup secara bertahap dan membutuhkan waktu yang lama dari bentuk yang sederhana, menjadi bentuk yang lebih

Metode penelitian kualitatif merupakan sejumlah prosedur kegiatan ilmiah yang dapat digunakan memecahkan masalah sesuai dengan sudut pandang dan pendekatan yang digunakan

Menurut Douglas Futuyma, 'evolusi biologis dapatlah merupakan proses yang kecil maupun substansial; ia melibatkan segala sesuatu dari perubahan yang kecil pada

2.4.2 Aspek Pajak Konsolidasi Usaha Konsolidasi dalam aspek perpajakan disebut dengan peleburan, dari sudut pandang perpajakan, sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 10 ayat 3