• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evolusi Menurut Charles Darwin

N/A
N/A
Roghip Akrama Fikri Romadhon

Academic year: 2024

Membagikan "Evolusi Menurut Charles Darwin"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

EVOLUSI MENURUT CHARLES DARWIN Dosen Pengampu:

Dr. Eko Budi Minarno, M.Pd

Disusun oleh:

Luthfiah Amalia Rahman (210602110029) Umniyya Aisyah (210602110117) Roghip Akrama Fikri R (210602110125)

PROGRAM STUDI BIOLOGI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

2024

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Evolusi adalah proses perubahan yang terjadi pada makhluk hidup melalui seleksi alam dan mutasi genetik. Dalam proses ini, makhluk hidup yang lebih sesuai dengan lingkungan mereka memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dan bereproduksi, sehingga mereka dapat meningkatkan populasi mereka. Sebaliknya, makhluk hidup yang tidak sesuai dengan lingkungan mereka memiliki kemampuan yang lebih rendah untuk bertahan hidup dan bereproduksi, sehingga mereka dapat mengalami penurunan populasi atau bahkan punah.

Evolusi telah terjadi sejak awal munculnya makhluk hidup di Bumi dan terus berlangsung hingga saat ini (Taufik. 2019). Proses ini telah membantu makhluk hidup untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan meningkatkan kemampuan mereka untuk bertahan hidup.

Evolusi juga telah membantu makhluk hidup untuk berevolusi menjadi lebih kompleks dan beragam, sehingga memungkinkan terbentuknya berbagai spesies yang berbeda-beda (Waluyo.

2019). Dalam beberapa tahun terakhir, penemuan-penemuan baru dalam bidang biologi telah membantu memahami proses evolusi lebih dalam dan lebih rinci, sehingga memungkinkan kita untuk lebih memahami bagaimana makhluk hidup berevolusi dan bagaimana mereka dapat beradaptasi dengan lingkungan mereka.

Evolusi adalah konsep terpenting dalam biologi yang menjelaskan bagaimana makhluk hidup berevolusi dari generasi ke generasi melalui pewarisan sifat fisik atau perilaku. Teori evolusi ini dikemukakan oleh Charles Darwin dalam bukunya "On the Origin of Species" pada tahun 1859 dan telah menjadi acuan para ilmuwan dalam memahami bagaimana makhluk hidup berevolusi dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar mereka (Suwarjono, Rustaman, Sudargo, & Hidayat. 2019). Evolusi tidak hanya terbatas pada makhluk hidup, tetapi juga mempengaruhi struktur dan fungsi organisme secara keseluruhan. Proses evolusi ini terjadi secara gradual dan membutuhkan waktu yang sangat lama, sehingga memungkinkan terbentuknya jutaan spesies yang berbeda-beda. Teori evolusi Darwin juga dikenal dengan teori seleksi alam, yang menjelaskan bahwa spesies yang lebih sesuai dengan lingkungan mereka memiliki kesempatan yang lebih besar untuk bertahan hidup dan bereproduksi, sehingga menghasilkan generasi yang lebih sesuai (Kerans. 2022).

(3)

Evolusi menurut Darwin dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk seleksi alam, mutasi genetik, dan genetik. Seleksi alam berarti bahwa individu yang lebih sesuai dengan lingkungan mereka memiliki kesempatan yang lebih besar untuk bertahan hidup dan bereproduksi, sehingga menghasilkan generasi yang lebih sesuai. Mutasi genetik adalah perubahan yang terjadi pada DNA individu, yang dapat menyebabkan perubahan fisik atau perilaku yang memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan lingkungan (Ginting, dkk.

2023). Genetik, pada gilirannya, mempengaruhi bagaimana individu bereproduksi dan bagaimana ciri-ciri mereka diwariskan ke generasi berikutnya. Teori evolusi Darwin memiliki implikasi yang signifikan pada berbagai bidang, termasuk biologi, psikologi, dan filsafat (Kartanegara. 2007). Teori ini membantu menjelaskan bagaimana spesies dapat berevolusi dan beradaptasi dengan lingkungan, serta bagaimana manusia dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitar mereka. Selain itu, teori ini juga mempengaruhi cara kita memahami evolusi biologi dan bagaimana kita dapat menggunakan pengetahuan ini untuk memahami dan mengatasi masalah lingkungan.

Allahu SWT berfirman di dalam Al-Quran Surat Al-Mu’minun ayat 12-14 yang artinya:

“ Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah.

Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah , lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang-belulang, lalu tulang- belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik”.

Dari firman Allah SWT di atas menggambarkan bahwa Allah menciptakan manusia dari dua bahan utama yakni tanah dan air dan dari hal itu pula menegaskan bahwa sekalinya diciptakan manusia maka seterusnya tetap menjadi manusia (tidak dapat berubah bentuk). Ayat Al- Mu'minun 12-14 menjelaskan proses penciptaan manusia yang sangat unik dan kompleks.

Allah menciptakan manusia dari suatu saripati yang berasal dari tanah, kemudian menjadikan segumpal air mani yang disimpan dalam rahim. Dalam rahim, Allah menciptakan segumpal darah menjadi segumpal daging, lalu segumpal daging menjadi tulang belulang, dan lalu tulang belulang menjadi makhluk yang lengkap dengan daging. Ayat Al-Mu'minun 12-14 menjelaskan bagaimana Allah menciptakan manusia dari suatu saripati yang berasal dari tanah, kemudian menjadikan segumpal air mani yang disimpan dalam rahim, dan akhirnya menciptakan makhluk yang lengkap dengan daging. Tafsir ayat ini menekankan pentingnya

(4)

Allah sebagai Pencipta Yang Paling Baik, yang mengawasi dan mengatur alam semesta dengan sempurna.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari makalah ini adalah:

1. Apa yang dimaksud dengan teori Darwin?

2. Siapa saja pihak yang pro dan kontra dengan teori Darwin dan apa alasannya?

1.3 Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui maksud dari teori Darwin

2. Untuk mengetahui pihak pro dan kontra dari teori Darwin beserta alasanya

(5)

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Teori Darwin

Teori evolusi kerap dikaitkan dengan Darwin, meskipun sebenarnya konsep evolusi sudah ada sejak zaman Yunani kuno. Thales (636 - 546 SM) dan Anaximander (611 - 547 SM) membahas asal usul biota laut dan evolusi kehidupan. Pythagoras (570 - 496 SM), Xanthus (sekitar 500 SM), dan Empedocles (490 - 430 SM) juga mengeksplorasi topik serupa dalam karya-karya mereka. Plato (427 - 347 SM) percaya bahwa benda-benda yang kita lihat adalah salinan dari dunia ide yang abadi dan tidak terlihat. Menurutnya, untuk memahami dunia, seseorang harus merenungkan prinsip-prinsip umum di balik hal-hal yang diamati (Firman, 2019). Plato berpendapat bahwa evolusi akan mengubah dunia yang organismenya sudah ideal dan sempurna beradaptasi dengan lingkungannya. Berbeda dengan Plato, Aristoteles (384 - 322 SM), muridnya, berargumen bahwa pengetahuan tentang dunia diperoleh melalui pengalaman yang diinterpretasi dengan akal (Firman, 2019). Aristoteles menganut teori skala alam (scalae naturae), yang mengklasifikasikan bentuk kehidupan berdasarkan tingkat kompleksitasnya. Ia percaya bahwa spesies sudah dalam bentuk yang permanen, sempurna, dan tidak berkembang lagi.

Evolusi adalah proses perubahan spesies dalam rentang waktu tertentu yang memungkinkan spesies tersebut beradaptasi dengan lingkungannya dan meneruskan perubahan tersebut ke generasi berikutnya (Campbell, 2003). Konsep evolusi menjadi prinsip utama dalam biologi karena menjelaskan berbagai aspek biologi, terutama bagaimana organisme yang ada saat ini berkembang dari satu nenek moyang dan menciptakan keanekaragaman kehidupan yang luas di bumi.Evolusi juga mempelajari bagaimana spesies baru dapat muncul dari berbagai spesies, baik pada tumbuhan maupun hewan, dalam jangka waktu tertentu. Selain itu, evolusi mempelajari bagaimana spesies-spesies yang berbeda tersebut dapat memiliki kekerabatan (Lajnah, 2012).

Teori evolusi Darwin merupakan gagasan keturunan dengan modifikasi. Hal ini berarti bahwa semua makhluk hidup muncul karena sebab alamiah dari satu nenek moyang yang sama. Dalam buku the origin of species by means of natural selection poin utama dari teori Darwin ini adalah semua kehidupan berasal dari satu atau beberapa jenis organisme sederhana spesies baru muncul secara bertahap dari spesies yang sudah ada sebelumnya akibat persaingan

(6)

antar spesies adalah punahnya spesies yang kurang mampu kesenjangan dalam catatan fosil menyebabkan kurangnya bentuk peralihan. Perjalanan Darwin dalam menemukan teori evolusi dimulai ketika ia mengunjungi Kepulauan Galapagos. Di sana, ia mengamati berbagai kelompok burung Finch (famili Fringillidae) yang berbeda dari burung Finch di Ekuador.

Darwin menemukan berbagai jenis burung Finch, seperti pemakan biji dengan paruh tebal, pemakan madu dengan paruh lurus, dan pemakan serangga dengan paruh yang dapat memegang duri kaktus. Darwin menyimpulkan bahwa burung Finch ini telah mengalami evolusi melalui seleksi alam, di mana individu yang cocok dengan lingkungannya bertahan hidup, sementara yang tidak cocok mati. Menurut Darwin, seleksi alam adalah agen utama dalam evolusi, dengan individu yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya akan terus berkembang biak, sedangkan yang tidak mampu akan punah (Musdama, 2023).

Seleksi alam adalah mekanisme utama evolusi menurut Darwin. Menurut Rustam &

Haris, (2018), Charles Darwin berpendapat bahwa individu yang memiliki karakteristik yang lebih baik disesuaikan dengan lingkungan mereka akan lebih mungkin untuk bertahan hidup dan menghasilkan keturunan. Karakteristik ini akan diwariskan ke generasi berikutnya, sehingga menyebabkan perubahan bertahap dalam populasi dari waktu ke waktu. Darwin juga berpendapat bahwa semua spesies hidup di Bumi saat ini berasal dari nenek moyang yang sama melalui proses yang disebut "descent with modification" (keturunan dengan modifikasi).

Perubahan ini terjadi secara bertahap melalui akumulasi perubahan kecil yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Darwin menyadari bahwa lingkungan memainkan peran penting dalam seleksi alam. Lingkungan yang berubah dapat mempengaruhi seleksi alam dengan cara yang berbeda, seperti perubahan iklim, habitat, atau interaksi dengan spesies lain.

Darwin juga mengembangkan teori seleksi seksual, yang menjelaskan bagaimana karakteristik tertentu berkembang karena keuntungan reproduktif, bukan hanya keuntungan bertahan hidup. Stetoff, (2018) menjelaskan dalam bukunya bahwa, Darwin percaya bahwa evolusi adalah proses yang sangat lambat dan bertahap. Namun, dia juga mengakui bahwa dalam beberapa kasus, perubahan bisa terjadi lebih cepat jika terdapat tekanan selektif yang kuat. Ia menggunakan metafora pohon kehidupan untuk menggambarkan hubungan evolusioner di antara berbagai spesies. Cabang-cabang pohon ini mewakili diversifikasi spesies dari nenek moyang yang sama.

Pendapat Darwin mengenai evolusi alam adalah bahwa spesies makhluk hidup tidak diciptakan secara terpisah oleh Tuhan, tetapi diciptakan berdasarkan dari nenek moyang yang sama dan menjadi berbeda satu sama lain akibat seleksi alam. Teori ini menjadikan seleksi alam sebagai pengaruh dari terjadinya dan berkembangnya makhluk hidup yang ada di dunia

(7)

ini. Darwin berpendapat berdasarkan hasil pelayarannya selama 5 tahun dengan kapal H.M.S Beagle yang berangkat dari Inggris tahun 1832. Ketika singgah di Kepulauan Galapagos, Darwin merasa takjub menyaksikan beragam makhluk hidup, terutama variasi pada paruh burung finch.

Meskipun teori evolusi Darwin mendapat dukungan dari para ahli biologi materialis dan Alfred Russel Wallace, teori ini mengalami krisis dan keraguan pada akhir abad ke-20 (Ridwan et al, 2023). Perkembangan ilmu genetika, terutama penemuan struktur molekul DNA oleh Gregor Mendel pada tahun 1865 dan penemuan struktur gen dan kromosom pada tahun 1950-an, menunjukkan kerumitan yang luar biasa dari kehidupan untuk berubah menjadi spesies baru dan meragukan mekanisme evolusi seleksi alam Darwin. Struktur DNA yang berisi informasi genetik menunjukkan bahwa kromosom manusia yang berjumlah 46 berasal dari ayah dan ibu masing-masing 23. Perbandingan kromosom antara spesies (seperti simpanse dengan 48 kromosom) menimbulkan pertanyaan tentang kesesuaian mekanisme evolusi Darwin (Futuyma, 2017).

2.2 Tokoh Pro dan Kontra terhadap Teori Darwin 2.2.1 Tokoh Darwinisme

Beberapa tokoh darwinisme yaitu tokoh-tokoh yang pro atau mendukung teori Darwin terhadap evolusi adalah sebagai berikut :

a. Richard Dawkins

Dalam bukunya The Selfish Gene, Richard Dawkins menyatakan bahwa manusia dan makhluk hidup lainnya dibentuk oleh apa yang disebutnya “replikator”. Menurut Dawkins, replikator adalah gen yang mewakili unit dasar biologi pada semua organisme hidup. Gen disebut replikator karena mereka ada dalam salinan pada setiap individu.

Gen pada dasarnya egois karena mereka telah melalui proses seleksi alam yang ketat dalam jangka waktu yang sangat lama. Namun selain gen yang mempengaruhi kehidupan, manusia mempunyai replikator lain yang disebut Dawkins sebagai "meme".

Meme mempunyai peran dalam menyalin konsep dan ide sebagai satuan dalam evolusi kebudayaan manusia. Namun replikator ini tidak bekerja sendiri, mereka membutuhkan tempat di mana mereka dapat tumbuh dan bertahan hidup. Karena itulah mereka menciptakan mesin kelangsungan hidup yang disebut manusia. Gen adalah unit dasar seleksi alam dan telah berhasil bertahan dalam lingkungan kompetitif selama jutaan

(8)

tahun. Dalam konteks seleksi alam, sifat egois adalah ciri utama yang diharapkan dari gen yang bertahan. Gen egois juga membuat perilaku seseorang menjadi egois. Konsep gen egois yang dikemukakan oleh Dawkins menggambarkan gen yang hanya peduli pada kelangsungan hidupnya sendiri agar dapat diwariskan. Untuk mencapai tujuan ini, kita memerlukan wadah di mana gen dapat ditransfer. Oleh karena itu, gen membangun berbagai jenis yang Dawkins sebut sebagai “mesin bertahan hidup”. (Monica, O. C.

2021)

b. Thomas Henry Huxley

Tanggapan lain yang mendukung pandangan awal evolusi Darwin sebagai fase krisis berasal dari Thomas Henry Huxley. Meskipun Thomas Henry Huxley tidak menerima gagasan Lamarck tentang transmutasi, namun Thomas Henry Huxley setuju dengan konsep transmutasi Darwin. Menurut Thomas Henry Huxley, Darwin mengusulkan mekanisme yang penting bagi evolusi, ialah mekanisme tanpa keterlibatan unsur supranatural, yang masih ada dalam gagasan Lamarck. Komentar Thomas Henry Huxley memperkuat teori evolusi Darwin sebagai anomali terhadap paradigma evolusi saat itu, yang didominasi oleh teori evolusi Lamarck. Thomas Henry Huxley menerima mekanisme seleksi alam Darwin sebagai penjelasan utama evolusi dan menganggapnya sebagai proses yang ampuh dan efektif yang mampu menghasilkan keanekaragaman hayati luar biasa yang ditemukan di dunia. (Fattah Dan Siswadi. 2022).

c. Stephen Jay Gould

Stephen Jay Gould (1941-2002) adalah seorang paleontolog, biolog evolusioner, dan sejarawan sains yang terkenal. Gould dikenal luas karena kontribusinya yang signifikan dalam memperdalam pemahaman kita tentang evolusi, serta untuk konsep revolusionernya, yaitu "punctuated equilibrium" atau "keseimbangan terputus-putus."

Gould mendukung teori evolusi melalui seleksi alam, penghargaan terhadap metode ilmiah, dan pemahamannya tentang biologi dan paleontologi yang diajukan oleh Charles Darwin. Tetapi Stephen Jay Gould juga berupaya memperbaiki dan memperluas beberapa aspek dari teori ini berdasarkan bukti fosil dan pengamatan biologi. (Stefoff, R. 2018)

2.2.2 Tokoh Kontroversi Darwinisme

(9)

Sejauhini, teori ini sangat populer di kalangan masyarakat umum. Ada dua cara berpikir utama tentang teori evolusi yang dijelaskan Darwin dalam bukunya On the Origin of Species.

Gagasan pertama, spesies yang ada pada saat ini merupakan keturunan dari spesies nenek moyang. Darwin tidak menggunakan kata evolusi dalam edisi pertama bukunya. Darwin menyebut modifikasi ini sebagai keturunan (descent withmodification). Gagasan pokok kedua adalah seleksi alam sebagai mekanisme perubahan keturunan (Luthfi dan Khusnuryani, 2005:

6). Kemunculan teori evolusi Darwin sejak awal menimbulkan kontroversi dari beberapa akademisi, ilmuwan, dan kelompok agama. Perbedaan pendapat terhadap konsep evolusi Darwin diprakarsai oleh Uskup Samuel Wilberforce pada konferensi British Darwinian Association for the Advancement of Science yang diadakan di Museum Universitas Oxford pada tahun 1860. ( Luthfi dan Khusnuryani. 2010)

Reaksi terhadap penolakan evolusi di kalangan umat Islam sudah ada sejak tahun 1876 dengan kehadiran Napoleon, yang mengantarkan modernitas Barat. Adnan Hoka atau Adnan Oktar adalah seorang ilmuwan dan peneliti asal Turki yang dikenal dengan nama samaran yaitu Harun Yahya. Dalam bukunya The Collapse of Evolution, Harun Yahya menulis jika teori Darwin benar, maka beberapa ratus spesies peralihan dapat ditemukan dalam catatan fosil selama periode perubahan yang telah lama disebutkan hingga ratusan tahun. Pastilah demikian, namun kenyataannya jika evolusi benar, semua fosil yang ditemukan menunjukkan bahwa kehidupan tidak berdiri sendiri (tidak bercampur antar spesies sebagai bukti suksesi), melainkan terjadi secara tiba-tiba, lengkap, dan utuh. Hal ini memberikan bukti bahwa kehidupan ada di bumi ini. (Pariyanto dan Hidayat. 2020).

(10)

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Evolusi adalah proses perubahan yang terjadi pada makhluk hidup melalui seleksi alam dan mutasi genetik. Dalam proses ini, makhluk hidup yang lebih sesuai dengan lingkungan mereka memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dan bereproduksi, sehingga mereka dapat meningkatkan populasi mereka. Teori evolusi Darwin menjelaskan bahwa semua makhluk hidup muncul karena sebab alamiah dari satu nenek moyang yang sama dan bahwa seleksi alam adalah agen utama dalam evolusi. Darwin juga berpendapat bahwa evolusi adalah proses yang sangat lambat dan bertahap, namun dapat terjadi lebih cepat jika terdapat tekanan selektif yang kuat. Teori ini mendapat dukungan dari beberapa ahli biologi, seperti Richard Dawkins, Thomas Henry Huxley, dan Stephen Jay Gould, namun juga mengalami krisis dan keraguan pada akhir abad ke-20.

2. Tokoh-tokoh Darwinisme seperti Richard Dawkins, Thomas Henry Huxley, dan Stephen Jay Gould mendukung teori evolusi Darwin dengan berbagai argumen. Richard Dawkins mengemukakan konsep replikator, yang meliputi gen dan meme, sebagai unit dasar biologi yang mewakili evolusi kebudayaan manusia. Thomas Henry Huxley setuju dengan konsep transmutasi Darwin dan menganggap seleksi alam sebagai penjelasan utama evolusi.

Stephen Jay Gould mendukung teori evolusi melalui seleksi alam dan memperbaiki beberapa aspek dari teori ini berdasarkan bukti fosil dan pengamatan biologi.

3.2 Saran

Pembahasan dari makalah ini masih belum sempurna dan masih terdapat beberapa hal yang perlu dibahas secara lebih rinci. Perlu dilakukan kajian lebih lanjut terkait dengan teori evolusi darwinisme dari pandangan berbagai bidang agar tidak menimbulkan kesalah pahaman.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Fattah Dan Siswadi. (2022). Telaah Historis Terhadap Teori Evolusi Charles Darwin Ditinjau Dari Revolusi Sains Thomas S. Kuhn. Jurnal Ledalero, Vol. 21(2).

Firman, Harry., 2016. “Metode Ilmiah”. Academia. Edu

Futuyma, D. J. (2017). Evolutionary Biology Today And The Call For An Extended Synthesis.

Interface Focus, 7(5): 20160145.

Ginting, R. L., Sagala, A. K., Nst, M. A., Simamora, M. S., Pulungan, R. A., Silalahi, R. U., ...

& Fatimah, Y. N. (2023). Hubungan Antara Faktor Genetik dan Lingkungan Perkembangan Autisme dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

DIKSI: Jurnal Kajian Pendidikan dan Sosial, 4(2), 77-85.

Iskandar, Djoko T. 2008. Evolusi. Jakarta: Universitas Terbuka. Pp. 1-44.

Kartanegara, M. (2007). Mengislamkan Nalar: Sebuah Respon Terhadap Modernitas.

Erlangga.

Kerans, G. (2022). Kemajuan Teknologi Rekayasa Genetika Ditinjau dari Filsafat Evolusi Darwin. Jurnal Filsafat Indonesia, 5(2), 112-122.

Luthfi dan Khusnuryani. 2010. “Studi Pustaka” Sejarah Terciptanya Manusia. Jakarta.

Luthfi, M. J. dan A. Khusnuryani. 2005. “Agama dan Evolusi: Konflik atau Kompromi” jurnal Kaunia Vol. 1 No. 1 2005.

Monica, O. C. (2021). Menilik Memetika sebagai Koleksi Baru Teori Kebudayaan. Melintas, 37(2), 204-221.

Musadama, R. R. 2023. Teori Evolusi Charles Darwin. Guru Pintar Online: Fkip Univeristas Terbuka

Pariyanto, P., & Hidayat, T. (2020). Konsep Missing Link Menstimulasi Pandangan Generasi Alpha (Asal Usul Manusia). BIOEDUSAINS: Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains, 3(1), 50-58.

Ridwan, R., Rifandi, A. J., & Damanik, S. M. (2023). Teori Evolusi Charles Darwin Perspektif Al-Qur’an. Jurnal Penelitian Medan Agama, 14(2).

Rustam, R., & Haris, Z. A. (2018). Buku Ajar Pendidikan Agama Islam Di Perguruan Tinggi.

Yogyakarta: Deepublish

Stefoff, R. (2018). Charles Darwin dan Revolusi Evolusi. Basabasi.

(12)

Suwarjono, H., Rustaman, N. Y., Sudargo, F., & Hidayat, T. (2019). Perspektif ilmiah dan keyakinan terhadap evolusi mahasiswa biologi di universitas berbasis agama. Jurnal Sosial Humaniora, 10(2), 83-92.

Taufik, L. M. (2019). Teori Evolusi Darwin: Dulu, Kini, Dan Nanti. Jurnal Filsafat Indonesia, 2(3), 98-102.

Waluyo, L. (2019). Evolusi Organik. UMMPress.

Referensi

Dokumen terkait

Pendorong evolusi menuju organisme yang kompleks adalah ketidakseimbangan, entah kelebihan, entah kekurangan dalam pertukaran zat (Dahler, 2011: 59). Dari perubahan

Faktor-faktor yang mempengaruhi evolusi adalah seleksi alam, mutasi dan peran isolasi dalam pembentukan spesies baru. Melalui peristiwa isolasi dapat ditetapkan adanya

Adaptasi terjadi biasanya disebabkan adanya seleksi alam yang menuntut makhluk hidup (hewan dan tumbuhan) untuk dapat menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang baru.. Adaptasi

Sementara itu, evolusi organik merupakan perubahan yang terjadi pada makhluk hidup dari generasi ke generasi selanjutnya, contohnya perubahan yang terjadi pada ular yang

Evolusi merupakan cabang ilmu biologi yang secara khusus mempelajari tentang perubahan makhluk hidup secara perlahan dalam rentan waktu yang panjang..

Evolusi adalah suatu proses perubahan makhluk hidup secara bertahap dan membutuhkan waktu yang lama dari bentuk yang sederhana, menjadi bentuk yang lebih

Beberapa definisi yang umum dijumpai di buku-buku biologi, antara lain: evolusi pada makhluk hidup adalah perubahan-perubahan yang dialami makhluk  hidup

berikut adalah tahapan mekanisme evolusi yang terjadi pada makhluk