• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Fonetik, Fonologi/Fonemik

N/A
N/A
Renaldi Y.F BSA 1A

Academic year: 2024

Membagikan "Makalah Fonetik, Fonologi/Fonemik"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1

MAKALAH

تاوصلأا ملع و يقطنلا تاوصلأا ملع يليكشتلا

(Fonetik, Fonologi/Fonemik)

Disusun untuk memenuhi tugas Matah Kuliah: Fonologi

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 2

RENALDI YONRA FEBRIANSYAH : 2111010008

AHMAD ZAKI : 2111010011

DOSEN PENGAMPU:

Dr. H. Yufni Faisol, M.Ag.

3 BSA A

PRODI BAHASA DAN SASTRA ARAB FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) IMAM BONJOL PADANG 1444 H/ 2022 M

(2)

2 BAB 1

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN FONETIK, FONOLOGI ATAU FONEMIK

1. Fonetik (كتينيوف /تاوصلأا ملع

(

Secara etimologi, fonetik (bahasa Indonesia) diserap dari bahasa Inggris yaitu, phonetics yang berarti bidang linguistik yang membahas tentang pengucapan (penghasilan) bunyi suara, atau secara singkatnya disebut dengan “Sistem bunyi suatu bahasa”. Dalam literatur-literatur berbahasa arab fonetik disebut dengan “

ك تينف

” sebagai hasil serapan dalam bahasa Inggris. Juga dalam banyak hal kata fonetik diterjemahkan dengan “

تاوصلأا ملع

”.

Secara terminologi, fonetik banyak dirumuskan oleh para ahli linguis. Salah satunya oleh Kridalaksana, yang mendefinisikan fonetik sebagai “ilmu yang menyelidiki penghasilan, penyampain, dan penerimaan bunyi bahasa”.1 Dan hal yang sama juga diungkapkan oleh Verhaar, yang mendefenisikan fonetik dengan “Sebuah ilmu yang melakukan penyelidikan bunyi-bunyi bahasa, tanpa memperhatikan fungsinya untuk membedakan makna.”2

Adapun beberapa pendapat para ahli linguis yang lainya;

a. Menurut Kamal Bisr,

“Yang di maksud dengan fonetik adalah studi tentang bunyi pada saat diucapkan yang memiliki pengaruh terhadap pendengaran tanpa memperhatikan makna suara tersebut dalam bahasa tertentu.”

b. Menurut Mukhtar,

Ilmu yang memperlajari, menganalisis dan mengklasifikasi-kan suara (huruf) tanpa dikaitkan dengan perkembangan historisnya, dan hanya membahas tentang cara memproduksi, menyampaikan dan menerima suara(huruf).”

Dengan demikian, fonetik atau fonetika adalah bagian ilmu dalam linguistik yang mempelajari bunyi yang diproduksi oleh manusia.

Contohnya: kita mengatakan, “Jika punya uang ditabung”, “bulan telah tiba” dan ucapan-ucapan sehari-hari yang kita pakai.

1 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001), Cet. Ke-5, h,57.

2 J. W. M. Verhaar. Pengantar Linguistik, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1989), Cet. Ke-12, h. 12.

(3)

3 2. Fonologi/Fonemik (ايجولونوف/تاوصلأا فئاظو ملع(

Secara etimologi, Fonologi/fonemik (bahasa Indonesia) diserap dari bahasa Inggris, yaitu

Phonology” yang artinya sama dengan arti yang terdapat dalam bahasa Indonesia, yaitu “Bidang ilmu linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi bahasa menurut fungsinya”3.

Dalam literatul-literatur berbahasa Arab, fonologi disebut dengan “ايجولونق” sebagai serapan dari bahasa Inggris (phonlogy). Namun, sering juga dipakai istilah “ييظنتلا تاوص لأا ملع" atau “ فئاظو ملع تاوصلأا” sebagai hasil terjemahan dari hakekat fonologi itu sendiri.

Secara terminologi, fonologi/fonemik menurut para ahli:

a. Verhaar, ia mengatakan fonologi ialah “Bidang khusus dalam linguistik yang mengamati bunyi-bunyi suatu bahasa terterntu menurut fungsinya untuk membedakan makna leksikal dalam bahasa tersebut”4

b. Kridalaksana, ia mengatakan fonologi ialah “Bidang dalam linguistik yang menyelidiki bunyi- bunyi bahasa menurut fungsinya.”5

c. Kenneth, ia mengatakan fonologi ialah “Ilmu yang mempelajari struktur bunyi lain dalam suatu bahasa; mempelajari tata cara menemukan fonem-fonem6 suatu bahasa; mempelajari masalah-masalah yang berkaitan dengan fonem-fonem secara teoritis yaitu mulai dari pengertia fonem, jenis-jenis fonem, fonem segmental, fonem suprasegmental, peristiwa bahasa, dan fonokatik di dalam bahasa Arab.”

Dari ketiga defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa penyelidikan terhadap bunyi-bunyi dalam bahasa ada dua:

a. Penyelidikan bunyi-bunyi yang berfungsi membedakan arti kata, b. Penyelidikan bunyi-bunyi yang tidak membedakan arti kata.

Contohnya: Membedakan mengucapkan huruf [p] dengan [b], yang terdapat pada kata p-a-r-u dengan b-a-r-u.

3. Fonetik, Fonologi/Fonemik

Dari pengertian fonetikn dan fonologi(fonemik) sebelumnya, maka dikemukakan bahwa kajian fonetik merupakan suatu kegiatan tahap awal untuk menggambarkan bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan alat-alat ucap manusia, sedangkan fonologi(fonemik) merupakan kajian untuk mengolah

3 Departemen Pendidikan dan kebuadayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1995), Cet. Ke-14, h, 946

4 J. W. M. Verhaar, Pengantar Liunguistik, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 1989), Cet. Ke-12, h. 56.

5 Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2001), Cet. Ke-5, h,57.

(4)

4 data fonetik tersebut. Kemudian, berusaha untuk menemukan satuan-satuan bunyi sekaligus melambangkannya ke simbol-simbol alfabet agar mudah dibaca oleh penuturnya.

4. Kajian Fonetik dan Fonologi (Fonemik) Biasanya terdiri dari atas 5 subbidang kajian;

a. Fonetik artikulatoris, yaitu mempelajari bunyi-bunyi bahasa berdasarkan cara dihasilkanya alat ucap manusia. Manfaat kajian ini, bermanfaat bagi pembelajaran bahasa dan untuk mendeskrisikan bunyi-bunyi bahasa pada suatu penelitian.

b. Fonetik akustik mengkaji bunyi menurut sifat-sifatnya sebagai getaran udara. Dalam hal ini, bunyi bahasa dipandang sebagai gelombang bunyi. Bunyi diproduksi oleh sebuah sumber bunyi yang terdengar oleh indra pendengaran karena ada udara sebagai perantaranya. Getaran bunyi yang dihasilkan oleh sumber bunyi mengubah tekanan udara sehingga partikel partikel udara membentuk gelombang bunyi. Semakin keras suara dihasilkan, semakin cepat pula perubahan tekanan udara terjadi (Rahyono, 2004). Kajian di bidang fonetik akustik biasanya dihubungkan dengan dua persepsi, yaitu bagaimana penerimaan bunyi oleh indra pendengaran dan bagaimana indra pendengaran menangkap dan mampu membedakan ciri ciri bunyi yang didengar.

c. Subbidang ketiga yang dipelajari adalah fonologi, yaitu kajian tentang bunyi-bunyi fungsional yang ada dalam suatu bahasa. Subbidang ini tak lepas dari subbidang lainnya, yaitu fonetik artikulatoris dan fonetik akustik, karena untuk menentukan bunyi-bunyi fungsional dari suatu bahasa diperlukan klasifikasi ciri-cirinya berdasarkan organ/alat ucap yang menghasilkannya serta bagaimana bunyi tersebut terdengar di telinga kita.

(5)

5 KESIMPULAN

1. Fonetik, yaitu cabang studi fonologi yang mempelajari cara menghasilkan bunyi bahasa atau bagaimana bunyi bahasa di produksi oleh alat ucap manusia.

2. Fonemik, yaitu cabang studi fonologi yang mengkaji bunyi bahasa dengan memperhatikan statusnya sebagai pembeda makna.

3. Kajian fonetik dan fonologi (fonemik) terbagi atas 3 subbidang kajian;

a. Fonetik Artikulatoris b. Fonetik Akustis c. Fonologi

(6)

6 DAFTAR PUSTAKA

Hidayatullah, Moch. Syarif (2010) Pengantar Linguistik Arab Klasik-Modern, Jakarta: Universitas Islam Negeri (UIN) Sharif Hidayatullah Yakarta

Nasution, Sahkholid (2017), Pengantar Linguistik Bahasa Arab, Sidoarjo: CV. Lisan Arabi

Thoyib (2019), Fonologi Bahasa Arab Struktur Bahasa Arab ModernI, Bandung; Penerbit Yrama Widya

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan fonetik dalam kata serapan Bahasa Arab ke dalam Bahasa Jawa, yang dimaksud dengan kata serapan itu sendiri adalah kata-kata yang berasal dari bahasa

2.0 Penghasilan Bunyi-bunyi Konsonan dan Vokal Bahasa Melayu. Secara kasar bunyi-bunyi dapat dihasilkan dengan dua cara. Pertama bunyi itu dikeluarkan dengan cara udara

Menurut Malmberg (1963), Verhaar (1977), dan Ramelan (1982) dalam Marsono (2006:1), “Fonetik ( phonetics ) ialah ilmu yang menyelidiki bunyi bahasa tanpa melihat fungsi bunyi

Dasar kategori kalimat lain yang diungkapkan oleh Kridalaksana (1999) adalah intonasi. Berdasarkan intonasi, kalimat dalam bahasa Indonesia terbagi menjadi lima macam. Kelima

/Dirāsatu ṣ-ṣawti : ayna yanṭiqu wa kayfa yanṭiqu hiya min ikhtiṣāṣi l-fūnātik /‟fonetik adalah ilmu yang mempelajari di mana bunyi bahasa itu diucapkan serta

Fonetis auditoris mempelajari bagaimana mekanisme penerimaan bunyi bahasa itu oleh telinga kita. Dari ketiga jenis fonetik ini, yang paling berurusan dengan dunia

Fonologi adalah bidang ilmu dalam linguistik yang menyelidiki bunyi- bunyi bahasa menurut fungsinya (Kridalaksana, 2008:63). Fonologi berhubungan dengan fonemik. Pada

Kridalaksana: 1983 2.2 HAKIKAT BAHASA Ciri atau sifat yang hakiki dari bahasa yaitu: 1bahasa itu adalah sebuah sistem, 2 bahasa itu berwujud lambang, 3 bahasa itu berupa bunyi, 4