• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH GYPSUM REKAYASA BAHAN GALIAN INDUSTRI

Alex Sandi

Academic year: 2023

Membagikan "MAKALAH GYPSUM REKAYASA BAHAN GALIAN INDUSTRI"

Copied!
41
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH

“Rekayasa Bahan Galian Industri ” ( Gypsum)

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4 1. Citra Dewi (7100210094)

2. Citha C. Widyansi (7100210079) 3. Juliet Rose M. (7100210019) 4. Moh. Arya Hidayat (7100210013)

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL YOGYAKARTA 2023

1

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat- Nyalah kami dapat menyelesaikan Makalah Rekayasa Bahan Galian Industri

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Rekayasa Bahan Galian Industri.

Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan serta pengetahuan tentang Bahan galian industri khususnya penambangan pengolahan dan pemanfaatan batuan.

Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak. Maka kami mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan, dukungan dan doa dari semua pihak yang telah membantu kami. Kami juga berterimakasih kepada Ibu. Shilvyanora Aprilia Rande, S.T., M.T.

yang telah memberikan tugas pembuatan makalah ini, karena banyak yang dapat kami pelajari melalui penyusunan makalah ini.

Kami berharap makalah ini dapat berguna bagi banyak orang serta dapat menambah pengetahuan dan wawasan dari pembaca walaupun banyak kekurangan serta jauh dari kata sempurna. Untuk itu kritik, saran dan masukan yang membangun dari pembaca sangat kami butuhkan demi perbaikan makalah ini.

Akhir kata, kami ucapkan terimakasih atas perhatiannya dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat.

Yogyakarta, 25 oktober 2023

Penulis

i

(3)

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... iv

DAFTAR TABEL ... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang...1

1.2. Tujuan...1

1.3. Manfaat...1

BAB II GANESA PEMBENTUKAN 2.1. Ganesa pembentukan...2

2.2. Penyebaran di indonesia...3

BAB III EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI 3.1. Metode Eksplorasi...4

3.2 Metode Eksploitasi...6

BAB IV PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN 4.1. Pengolahan...14

4.2. Pemanfaatan...16

BAB V LINGKUNGAN DAN EKONOMI 5.1. Lingkungan...20

5.2. Ekonomi...22

BAB VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan...24

6.2. Saran...24

DAFTAR PUSTAKA ... 25 LAMPIRAN ...

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Genesa Batu gypsum...2

2.2. persebaran tambang gypsum di Indonesia...3

3.1 Kompas dan peta geologi...4

3.2 Bor dan Palu geologi...5

3.3 Mikroskop dan Spektrometer...5

3.4 Pambuatan Jalan Masuk...5

3.5 Stripping...6

3.6 Dozzer Ripper...7

3.7 Bulldozer...7

3.8 Alat Bor...8

3.9 Bahan Peledak Anfo...8

3.10 Jack Hammer...9

3.11 Alat Angkut Whell Loader...9

3.12 Dump Truck...10

3.13 Pengolahan Gypsum...10

3.14 Alat Grinder...11

3.15 Alat Crusher...11

3.16 Alat Roller mill...12

3.17 Pengemasan...12

3.18 alat Kalsinasi Gypsum...13

3.19 Alat Mixer...13

4.1 Gypsum Dimdimg...14

4.2 Gypsum perekat...15

4.3 Gypsum Sebagai Pupuk...15

4.4 Gypsum sebagai kerajinan...15

(5)

5.1 Menampung tenaga kerja ……….. 16

5.2 Gypsum sebagai partisi dinding...17

5.3 Hilangnya satwa airr...17

5.4 Kerusakan Ekosistem...18

5.5 Polusi Udara...18

5.6 Penurunan Produktivitas lahan dan terganggunya flora dsan fauna...19

(6)
(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

5.1. Harga gypsum U.D Bahtera sejati...22 5.2. Harga kerajinan gypsum...23

(8)

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gyspum merupakan batu putih yang terbentuk karena pengendapan air laut.Gipsum merupakan mineral sulfat yang paling umum di bumi dan terbanyak dalam batuan sedimen.

Gyspum mempunyai kadar kalsium yang menominasi pada mineralnya Gipsum yang paling umum ditemukan adalah jenis hidrat kalsium sulfat dengan rumus kimia CaSO4.2H2O Di alam, gipsum merupakan masa yang padat dan berwarna abu-abu, merah atau coklat. warna tersebut disebabkan adanya zat lain seperti tanah liat, oksidasi besi, anhidrat, karbokhidrat, sedikit SiO2 atau oksida logam lain.

Sebagai mineral, Gypsum adalah alabaster, alabaster ini telah digunakan sebagai bahan pembuatan patung oleh banyak budaya, termasuk mesir kuno. Gypsum memiliki tingkat kekerasan 2 pada skalah Mohs kekerasan mineral. Gypsum adalah mineral yang banyak digunakan dalam industri kontruksi untuk membuat plafon dinding,dan banhan bangunan lainnya. Gypsum juga memiliki aplikasi dalam industry pertanian sebagai bahan pupuk dan amandemen tanah.

1.2 Tujuan

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui cara penambangan gypsum 2. Untuk memahami kegunaan gypsum

3. Untuk mengetahui daerah persebaran gypsum di Indonesia.

4. Untuk mengetahui Eksplorasi dan Eksploitas gypsum

1.3 Maksud

Maksud dari penyusunan makalah ini adalah :

1. Untuk memenuhi nilai tugas Rekayasa Bahan Galian Industri

(9)

BAB II GENESA PEMBENTUKAN

2.1 Genesa pembentukan

Gypsum terbentuk dalam kondisi berbagai kemurnian dan ketebalan ynag bervariasi.Gypsum merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat proses evaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, Ketika salinitas makin bertambah. Sebagai mineral evaporit, endapan gypsum berbentuk lapisan diantara batuan batuan sedimen batu gamoing, serpih meragh, batu pasir, lempung dan garam batu serta sering pula berbentuk endapan lensa lensa dalam satuan batuan sedimen menurut para ahli, endapan gypsum biasanya terdapat di danau,laut,mata air panas, dan jalur endapan belerang yang berasal dari gnung apai

Secara alami konsep utama terbentuknya gypsum adlah terdapatnya Ca2+SO42- yang dapat berasal dari belerang (S) atau Pirit (FeS2)

Komposisi kimia bahan gipsum adalah:

1. Calcium (Ca) : 23,28 % 2. Hidrogen (H) : 2,34 %

3. Calcium Oksida (CaO) : 32,57 % 4. Air (H2O) : 20,93 %

5. Sulfur (S) : 18,62 %

Gambar : 2.1 Genesa Batu gypsum

(10)

2.2 Penyebaran di Indonesia

Gypsum terdapat di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia yang merupakan salah satu produsen gipsum terbesar. Untuk mengetahui sebaran gipsum di Indonesia digunakan metode pemetaan geologi dan geofisika. Metode eksplorasi ini sangat penting untuk mendukung perkembangan industri gipsum di Indonesia dan menjamin pemanfaatan sumber daya alam secara optimal

Di Indonesia gypsum terdapat di daerah Kalimantan dan Jawa Barat, Khususnya Cirebon, Sumbawa, Tonasa dan Bolang Mongondo Sulawesi Utara. Kristal gipsum terbesar dengan panjang lebih dari 10 meter pernah ditemukan di Naica , Chihuihua, Mexico.

Gambar : 2.2 persebaran tambang gypsum di Indonesia.

3.1 Eksplorasi

BAB III

EKSPLORASI DAN EKSPLOITASI

Eksplorasi adalah suatu kegiatan lanjutan dari prospeksi yang meliputi pekerjaan – pekerjaan untuk mengetahui ukuran, bentuk, posisi, kadar rata rata dan besarnya cadangan, serta studi kelayakan dari endapan bahan galian atau mineral berharga yang telah ditemukan

(11)

Tahap-tahapan eksplorasi pada bahan galian industry batu Marmer yaitu : 1. Pemetaan Geologi

Dalam tahap ini, Langkah pertama dalam eksplorasi adalah pememtaan geologi untuk menentukan lokasi yang berpotensi mengandung gypsum. Pemetaan ini meliputi pengumpulan data geologi seperti jenis batuan, struktur geologi dan kondisi lingkungan sekitar

(Gambar : 3.1 Kompas dan peta geologi) 2. Pengambilan Sampel

Setelah lokasi yang potensial telah ditentukan Langkah selanjutnya adalah pengambilan sampel untuk mengetahui kandungan gypsum didalamnya. Sampel dapat diambil dengan cara menggali

(Gambar: 3.2 Bor dan Palu geologi

(12)

3. Analisis Laboratorium

Sampel yang telah diambil kemudian dianalisis di laboratorium untuk mengetahui kandingan gypsum dan kualitasnya Analisi ini meliputi pengujian fisik, dan kimia, seperti ukurab butir, kadar air, kadar, kadar kalsium sulfat.

(Gambar : 3.3 Mikroskop dan Spektrometer) 4. Penentuan cadangan

Langkah selanjutnya adalah menentukan cadangan gypsum yang ada dilokasi tersebut.

Penentuan cadangan ini meliputi perkiraan volume, Kualitas, dan nilai ekonomi dari cadangan gypsum yang ada

5. Pengembangan tambang

Langkah terakhir adalah pengembangan tambang. Pengembangan ini meliputi pembuatan jalan masuk, pembuatan lubang tambang dan pengolahan gypsum

( Gambar 3.4 Pambuatan Jalan Masuk )

(13)

3.2 Eksploitasi

Sistem pertambangan yang diterapkan adalah system tambang terbuka dengan metode

“Quary” atau tambang bawah tanah ( underground Mining). Penambangan secara tambang terbuka dapat dilakukan meliputi tahapan pengupasan lapisan tanah,penutup (stripping), pembongkaran (loosening), Pemuatan (loading), pengangkutan (Transporting).

Perlu diketahui bahwa pertambangan gypsum termasuk ke dalam dengan keterangan overburden (lapisan tanah penutup) dikupas, pembongkaran dengan alat dragline, scraper, kemudian dengan tambang bawah tanahnya, produk dapat mencapai 500-1.500 ton/hari

Tahapan kegiatan penambangan bahan galian industry gypsum yaitu : 1. Pengupasan Lapisan Tanah Penutup

Pengupasan lapisan tanah penutup (stripping) dalam proses eksploitasi gipsum merupakan tahap transfer lapisan tanah penutup untuk mengambil bahan galian yang berada di bawahnya Tahapan ini meliputi pengupasan, pembongkaran, pembongkaran, dan pengangkutan Proses pengolahan gipsum bertujuan untuk menghilangkan mineral pengotor yang terkandung di dalamnya serta memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan.

(Gambar 3.5 Stripping)

(14)

Alat yang digunakan untuk Pengupasan Lapisan Tanah Penutup : Dozzer Ripper :

Digunakan untuk memecah lapisan tanah penutup yang keras, sedangkan buldozer digunakan untuk mengangkut material hasil galian.

(Gambar 3.6 Dozzer Ripper)

Bulldozer : Digunakan untuk mengangkut material hasil galian.

(Gambar 3.7 Bulldozer)

2. Pembongkaran

Ini merupakan serangkaian pekerjaan untuk membebaskan batuan atau endapan dari batuan induknya.

Pembongkaran ditinjau dari sifat fisik endapan gypsum

Kekerasan lunak = Bisa memakai alat berat seperti dozerripper

kekesaran tergolong keras = Memakai peledakan dengan jack hammer dan bahan peledak ANFO

(15)

Dozzeriper

Dozzeriper digunakan untuk menghancurkan bahan galian gipsum dengan cara memotong dan memecahnya menjadi ukuran yang lebih kecil.

(Gambar 3.8 Dozzeriper) Alat Bor

Alat bor digunakan untuk memotong dan memecahkan bahan galian gipsum dengan cara menggunakan alat yang berbentuk seperti pemotongan.

(Gambar 3.9 Alat Bor) ANFO

ANFO digunakan sebagai bahan kimia untuk menghancurkan bahan galian gipsum dengan cara menghancurkan dan memecahnya menjadi ukuran yang lebih kecil.

(16)

(Gambar 3.10 Bahan peledak ANFO Jack hammer

Alat ini digunakan untuk memecahkan batu dan gipsum dengan menggunakan gigi- gigi yang terbuat dari baja

(Gambar 3.11 Jack Hammer) PEMUATAN

Pemuatan material hasil penggaruan/peledakan dapat di lakukan dengan Wheel Loader dan dipindahkan ke alat angkut

Whell Loader

Whell Loader adalah alat yang digunakan untuk mengangkut bahan berat seperti gypsum dari satu tempat ke tempat lainnya.

(Gambar 3.12 Alat Angkut Whell Loader)

(17)

Alat Angkut

Alat angkut seperti truk atau kendaraan lainnya digunakan untuk mengangkut gypsum dari tempat pengolahan ke tempat pengiriman.

(Gambar 3.13 Alat angkut) PENGANGKUTAN

Material yang telah dimuat, diangkut dengan dump truck kemudian dibawa ke tempat penyimpanan atau pengolahan

(Gambar 3.14 Dump Truk)

(18)

BAB IV PENGOLAHAN DAN PEMANFAATAN

4.1 Pengolahan

Proses pengolahan bahan galian gipsum melibatkan beberapa tahapan untuk menghasilkan produk akhir yang memenuhi standar kualitas dan spesifikasi yang dibutuhkan oleh pengguna industri.

Pengolahan bahan galian gypsum melibatkan serangkaian tahapan untuk mengubah bahan galian mentah menjadi produk akhir yang siap digunakan. Proses pengolahan gypsum umumnya mencakup tahap peremukan, pengayakan, penggilingan, kalsinasi, dan formulasi Tahapan ini bertujuan untuk menghasilkan produk gypsum yang memenuhi standar kualitas dan spesifikasi yang dibutuhkan oleh industri pengguna, seperti industri semen portland dan pupuk buatan

"Gypsum mentah dari tambang dilakukan proses peremukan, pengayakan, penggilingan, dan kalsinasi pada suhu 49°C. Hasil kalsinasi menghasilkan gypsum hemi hidrat yang memiliki berbagai manfaat dalam industri"

dapat disimpulkan bahwa proses ini melibatkan serangkaian tahapan untuk menghasilkan produk gypsum yang siap digunakan dalam berbagai industry

(Gambar 4.1 Pengolahan Gypsum)

(19)

1. Preparasi

Proses preparasi pada pengolahan bahan galian gypsum melibatkan serangkaian tahapan untuk mengubah bahan galian mentah menjadi produk akhir yang siap digunakan.

tahapan ini umumnya mencakup pengecilan ukuran, pengayakan, dan tahapan lainnya

Proses preparasi bertujuan untuk mempersiapkan bahan galian mentah sebelum masuk ke tahap selanjutnya, yaitu kalsinasi dan formulasi.

 Pengecilan ukuran

Tahap ini bertujuan untuk memperkecil ukuran bahan galian mentah sehingga lebih mudah diolah pada tahap selanjutnya

Proses pengecilan ukuran dapat dilakukan dengan menggunakan alat peremuk (crusher) atau alat penggiling (grinder) yang umumnya digunakan dalam industri pengolahan bahan galian

o Grinder

Grinder : digunakan untuk memecahkan gipsum menjadi ukuran yang lebih kecil.

Grinder dapat digunakan untuk memecahkan gipsum menjadi ukuran yang dibutuhkan dalam pembuatan beton atau konstruksi lain

Gambar : 4.1 Alat Grinder

o Crusher

Crusher digunakan untuk memecahkan gipsum menjadi ukuran yang lebih kecil. Crusher dapat digunakan untuk memecahkan gipsum menjadi ukuran yang dibutuhkan dalam pembuatan beton atau konstruksi lainnya.

(20)

 Pengayakan

Gambar : 4.2 Alat Crusher

Proses pengayakan dalam pengolahan gipsum merupakan tahapan penting untuk memisahkan partikel gipsum berdasarkan ukuran yang diinginkan. Proses ini umumnya dilakukan setelah tahap pengecilan ukuran. Pengayakan dilakukan dengan menggunakan alat pengayak (screener) untuk memisahkan partikel yang terlalu besar atau terlalu kecil.

Tahap ini penting untuk memastikan bahwa ukuran partikel yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan oleh industri pengguna

o Screener

Screener adalah teknologi terbaru dalam pengolahan gypsum yang memungkinkan proses pengolahan menjadi lebih efisien dan akurat.

 Penghalusan

Gambar : 4.3 Alat Screener

Penghalusan, dengan menggunakan roller mill, ball mill, dan metode gravitasi lainnya, atau dengan flotasi.

o Roller mill

Roller mill adalah mesin penghancur bahan yang menggunakan roda berputar

(21)

untuk menghancurkan bahan. Dalam pengolahan gipsum, roller mill digunakan untuk menghancurkan gipsum menjadi powder yang lebih halus.

Gambar : 4.4 Alat Roller mill

 Pengemasan (packing Equipment)

Dalam proses pengolahan gipsum, alat pengemas (packaging equipment) digunakan untuk mengemas produk akhir gipsum sebelum didistribusikan ke industri pengguna.

Mesin pengemas tas katup otomatis, seperti mesin pengisian tas katup otomatis untuk konstruksi pasir dan gipsum powder valve sack, dapat digunakan untuk mengemas gipsum dalam kemasan yang sesuai dengan kebutuhan industri konstruksi. Mesin ini dirancang untuk mengisi dan mengemas gipsum dalam kemasan yang sesuai dengan berat dan ukuran yang diinginkan. Mesin ini memiliki fitur-fitur seperti ukuran kecil, kualitas ringan, performa stabil, otomatisasi tinggi, dan kemudahan operasi dan pemeliharaan. Mesin ini juga dapat menghasilkan kemasan yang tahan air dan berkualitas tinggi. Selain itu, mesin ini juga dilengkapi dengan sistem pengukuran suhu, isipadu, tekanan, dan berat badan yang tepat. Mesin pengemas tas katup otomatis ini dapat digunakan untuk mengemas gipsum dalam kemasan yang sesuai dengan kebutuhan industri konstruksi

(22)

Gambar : 4.5 Pengemasan

2. Tahap kalsinasi atau pemanasan dilakukan untuk mereduksi atau menurangi kandungan air dalam gypsum.

Pertama, bahan baku gypsum yang akan dikalsinasi dikirim ke silo, kemudian dikirim ke calciner oleh feeder untuk dikalsinasi.Di bawah aksi gaya pendispersi mekanis dan udara panas yang dihasilkan oleh gas, material mengalami proses seperti dispersi, pengeringan, kalsinasi dan homogenisasi berkecepatan tinggi yang kuat.Gipsum yang dikalsinasi dibuang.Gas buang dikeluarkan dari tungku setelah pengumpulan debu, dan gipsum yang dikumpulkan diangkut ke penyimpanan.

Gambar : 4.6 Alat kalsinasi gypsum

3. Pada dasarnya proses formulasi ditujukan untuk mengatur waktu pengerasan (setting time) dari produk hasil kalsinasi, yaitu dengan penambahan suatu zat atau material yang disebut accelerator dan retarder tahap formulasi bertujuan untuk menghasilkan produk gypsum yang memenuhi standar

(23)

kualitas dan spesifikasi yang dibutuhkan oleh industri pengguna alat yang digunakan

(24)

yaitu mixer o Mixer

Mixer digunakan dalam proses formulasi gypsum untuk mengaduk bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan gypsum, seperti air, bahan pengikat, dan bahan pengikat lainnya. Dengan menggunakan mixer, bahan-bahan tersebut dapat dicampur dengan baik dan mencapai konsistensi yang diinginkan

c

Gambar : 4.7 Alat mixer

(25)

4.2 Pemafaatan

Gypsum adalah mineral yang meimiliki berbagai kegunaan dan dapat dimanfaatkan dalam berbagai industri

Digunakan dalam pembuatan material kontruksi sepertin plaster, drywell, panel dinding dll Digunakan dsebagai bahan tambahan dalam pertanian untuk meningkatkan kualitas tanah dan masih banyak lagi

Fungsi dan kegunaan dari gypsum yaitu : 1) Sebagai bahan bangunan

Gipsum digunakan dalam pembuatan papan gypsum dan propil pengganti triplek dari kayu. Papan gypsum propil digunakan sebagai salah satu elemen dari dinding partisi dan plafon

Gambar : 4.8 Gypsum dinding

2) Sebagai bahan Perekat

(26)

Gipsum digunakan sebagai bahan perekat mineral yang mempunyai sifat yang lebih baik dibandingkan dengan perekat organic karena tidak menimbulkan pencemaran udara.

Gambar : 4.9 gypsum perekat 3. Sebagai bahan pupuk

gipsum digunakan sebagai bahan pupuk tanah karena mengandung kalsium dan sulfur yang dibutuhkan oleh tanaman

Gambar : 4.10 Gypsum sebagai pupuk

(27)

4. Sebagai bahan kerajinan

Gipsum digunakan dalam pembuatan kerajinan seperti patung, ukiran, dan hiasan dinding

Gambar : 4.11 gypsum sebagai bahan kerajinan

(28)

BABV

LINGKUNGAN DAN EKONOMI

5.1 Lingkungan

Dampak positif lingkungan tambang gypsum yaitu :

• Bisa menjadi peluang usaha

Gambar : 5.1 Menampung tenaga kerja

• Bisa di manfaatkan menjadi berbagai produk

Gambar : 5.1 gambar gypsum sebagai partisi dinding

(29)

Dampak negatif lingkungan tambang gypsum yaitu :

Hilangnya satwa liar

Dampak dari penambangan dan pengolahan gypsum dapat menyebabkan hilangnya habitat satwa liar, seperti burung dan hewan pengerat, yang dapat mengganggu keseimbangan ekosistem.

Gambar : 5.2 Hilangnya satwa air

Kerusakan ekosistem

Penambangan dan pengolahan gypsum dapat menyebabkan kerusakan pada ekosistem, seperti hilangnya tumbuhan, hewan, dan habitat satwa liar.

(30)

Gambar : 5.3 Kerusakan ekosistem

(31)

 Polusi Udara

Pengolahan gypsum dapat menghasilkan asap dan polusi udara yang dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan sekitar.

Gambar : 5.4 Polusi Udara

 Gypsum mengandung radioaktivitas alam, salah satunya radium dan berbahaya bagi Kesehatan

(Gambar : 5.5Penurunan Produktivitas lahan dan terganggunya flora dan fauna)

 Menyebabkan kanker paru paru, kandungan radium yang ada pada gypsum bisa berubah menjadi radon. Gas radon meluruh menjadi partikel radioaktif yang dapat terjebak dalam paru paru. Sehingga dapat memicu partumnuhan kanker.

 Debu. Debu dari gypsum dapat menyebabkan gangguan pernapasan seperi asma, bersin bersin dan sesak nafas bila terhirup.

(32)

Metode Pengolahan Limbah Gypsum

Ada beberapa metode pengolahan limbah gypsum yang dapat dilakukan, antara lain:

 Pengolahan limbah dengan proses biodegradasi, yaitu menggunakan mikroorganisme untuk menguraikan limbah menjadi zat yang tidak berbahaya.

 Pengolahan limbah dengan proses penguraian, yaitu menggunakan bahan kimia untuk menguraikan limbah menjadi zat yang lebih aman bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

 Pengolahan limbah dengan proses penguraian dengan menggunakan teknologi tertentu, seperti teknologi penguraian limbah dengan mikroorganisme dan teknologi penguraian limbah dengan penggunaan bahan kimia.

(33)

5.2 Ekonomi

Setiap usaha pastinya ingin mendapatkan keuntungan dari produk yang dijual baik itu berupa barang mentah maupun barang jadi.

Tabel 5.6 Harga Gypsum U.D Bahtera Sejati

Ukuran List Gypsum Harga Sebelumnya Harga Sekarang

List Gypsum 2,2 m x 5 cm Type B

Tambang Rp21.000 per batang Rp28.000 per

batang

List Gypsum 2,2 m x 4 cm Type B Nano Rp16.000 per batang Rp16.000 per batang

List Gypsum 2,2 m x 4 cm Type B Polos Rp16.000 per batang Rp16.000 per batang

List Gypsum 2,2 m x 5 cm Type B Piano Rp18.000 per batang Rp18.000 per batang

List Gypsum 2,2 m x 5 cm Type B

Kembar Rp18.000 per batang Rp18.000 per

batang

List Gypsum 2,2 m x 12 cm Type BB – Rp27.000 per

batang

List Gypsum 2,2 m x 10 cm Type S BB Rp22.500 per batang Rp22.500 per batang

List Gypsum 2,2 m x 7 cm Type C – Rp21.000 per

batang

(34)

Ukuran List Gypsum Harga Sebelumnya Harga Sekarang

List Gypsum 2,2 m x 10 cm Type C Yai – Rp22.500 per batang

List Gypsum 2,2 m x 12 cm Type C Yai – Rp27.000 per batang

List Gypsum 2,2 m x 8 cm Type Mitra Rp18.000 per batang Rp18.000 per batang

List Gypsum 2,2 m x 8 cm Type Kumis – Rp18.000 per

batang

List Gypsum 2,2 m x 8 cm Type QQ – Rp18.000 per

batang

List Gypsum 2,2 m x 6 cm Type Biding

Roti – Rp21.000 per

batang

List Gypsum 2,2 m x 10 cm Type Piano Rp22.000 – Rp25.000 per batang

Rp22.500 per batang

List Gypsum 2,2 m x 9 cm Type Kipas Rp22.500 per batang Rp22.500 per batang

List Gypsum 2,2 m x 12 cm Type QQ Rp24.000 – Rp27.000 per batang

Rp27.000 per batang

List Gypsum 2,2 m x 10 cm Type Sleebor Rp25.000 per batang Rp25.000 per batang

(35)

Ukuran List Gypsum Harga Sebelumnya Harga Sekarang

List Gypsum 2,2 m x 10 cm Type

Tambang Rp25.000 per batang Rp25.000 per

batang

List Gypsum 2,2 m x 12 cm Type Siku Rp27.000 per batang Rp27.000 per batang

List Gypsum 2,2 m x 12 cm Type S Lama Rp27.000 per batang Rp27.000 per batang

List Gypsum 2,2 m x 12 cm Type Bayam Rp30.000 per batang Rp30.000 per batang

List Gypsum 2,2 m x 18 cm Type S Lama Rp30.000 – Rp35.000 per

batang Rp30.000 per

batang

List Gypsum 2,2 m x 13 cm Type

Beringin Rp35.000 per batang Rp35.000 per

batang

List Gypsum 2,2 m x 14 cm Type Mawar Rp35.000 per batang Rp35.000 per batang

List Gypsum 2,2 m x 15 cm Type QQ Rp35.000 per batang Rp35.000 per batang

List Gypsum 2,2 m x 13 cm Type Konde Rp36.000 per batang Rp36.000 per batang

List Gypsum 2,2 m x 17 cm Type

Shangrila Rp41.000 per batang Rp41.000 per

batang

(36)

Ukuran List Gypsum Harga Sebelumnya Harga Sekarang

List Gypsum 2,2 m x 10 cm Type Siku Rp22.500 per batang Rp22.500 per batang

List Gypsum 2,2 m x 12 cm Type Bunga

Tambang – Rp30.000 per

batang

List Gypsum 2,2 m x 13 cm Type Piano – Rp35.000 per batang

List Gypsum 2,2 m x 12 cm Type

Kangkung – Rp46.800 per

batang

List Gypsum 2,2 m x 12 cm Type Bobi – Rp27.000 per

batang

List Gypsum 2,2 m x 10 cm Type Kumis – Rp25.000 per batang

List Gypsum 2,2 m x 10 cm Type Piano – Rp25.000 per batang

List Gypsum 2,2 m x 12 cm Type Mitra – Rp27.000 per batang

List Gypsum 2,2 m x 10 cm Type S Lama – Rp22.500 per batang

List Gypsum 2,2 m x 8 cm Type Siku

Motif – Rp21.000 per

batang

(37)

Ukuran List Gypsum Harga Sebelumnya Harga Sekarang

List Gypsum 2,2 m x 10 cm Type Bobi – Rp22.500 per

batang

List Gypsum 2,2 m x 10 cm Type Biding

Ulat – Rp25.000 per

batang

List Gypsum 2,2 m x 10 cm Type Mitra – Rp22.500 per batang

(38)

Jenis kerajinan & Ukuran Marmer Kisaran Harga

Pupuk Tanah RP50.000

Plafon Rp50.000

Patung dan Karya Seni Rupa Rp250.000

Tabel 5.7 Harga kerajinan marmer

Partisi Dinding Rp.70.000

Pengganti Kayu Rp50.000

Ventilasi dan Ornamen Rumah

Rp100.000

Perawatan Patah Tulang Rp100.000

(39)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan diatas, kesimpulannya adalah sebagai berikut :

Kesimpulannya adalah gipsum adalah barang tambang yang mengandung zat-zat mineral.

Gipsum sendiri memiliki banyak sekali fungsi dalam berbagai bidang, seperti dalam pembangunan, industri makanan, pengobatan tradisional hingga produk kecantikan. Selain gipsum dapat dikatakan sebagai barang tambang yang paling aman dan ramah lingkungan, tentunya gipsum memiliki bahaya khususnya dalam konstruksi maupun kesehatan. Mengenai dapat diperbarui atau tidak, gipsum merupakan barang tambang mineral yang tak dapat diperbarui. Oleh karena itu, ada baiknya kita sebagai manusia memanfaatkan gipsum dengan bijak dan sewajarnya. Agar kelak generasi penerus dapat merasakan manfaat dari gipsum itu sendiri.

 Gypsum adalah bahan galian yang memiliki kegunaan yang luas di berbagai sektor, seperti konstruksi, industri, dan kosmetik.

 Pengolahan bahan galian gypsum harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan kualitasnya agar dapat memberikan hasil yang optimal.

6.2 Saran

 Pastikan bahan galian gypsum yang digunakan berkualitas dan sesuai dengan standar yang ditetapkan.

 Lakukan pengolahan bahan galian gypsum dengan hati-hati dan memperhatikan kualitasnya agar dapat memberikan hasil yang optimal.

 Pastikan bahan galian gypsum yang digunakan sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi yang dibutuhkan.

(40)

DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Gipsum

https://www.scribd.com/doc/310268305/Fungsi-Gypsum http://manfaat.co.id/manfaat-gipsum

http://infotambangbungo.blogspot.co.id/2013/03/istilah-istilah.html

http://mekanikatanahitm10306011.blogspot.co.id/2014/05/gypsum.html

(41)

LAMPIRAN

Gambar

Gambar : 2.1 Genesa Batu gypsum
Gambar : 2.2 persebaran tambang gypsum di Indonesia.
Gambar : 4.1 Alat Grinder
Gambar : 4.3 Alat Screener
+7

Referensi

Dokumen terkait

Wahyu Winda : Beberapa Sifat Dan Kegunaan Dari Bahan Gypsum, 2001... Wahyu Winda : Beberapa Sifat Dan Kegunaan Dari Bahan

Bahan-bahan yang digunkan adalah pasir dari Klaten, limbah Gypsum Karanganyar, Semen merk Tiga Roda, air di ambil dari Laboratorium Bahan Bangunan Jurusan Teknik Sipil

Proses penambangan dan pengolahan tersebut dapat dibuat suatu bahan ajar fisika yang terdiri dari kaitan materi fisika dengan tambang bahan galian C, kajian bahan galian C

METODOLOGI PENELITIAN Peneliatian ini di lakukan di kabupaten Kampar khususnya pada kecamatan tambang desa Pulau Permai sebagai sentra industri bahan galian C

Lokasi dan kesampaian daerah tiap-tiap bahan galian berbeda-beda tingkat kesulitannya tergantung dari tipe maupun cebakan bahan galian itu terbentuk. Daerah

TA3101 Genesa Bahan Galian – Endapan Magmatik Cair

kepada industri hulu dan industri hilir sehingga pemanfaatan bahan galian industri didaerah dapat memberikan kontribusi terutama dalam peningkatan pendapatan

Alat dan bahan yang perlu dipersiapkan adalah cetakan gypsum yang akan dibuat dan adonan casting yang telah dicampur dengan air yang sudah dikerjakan pada tahap pertama..